Disusun Oleh
NIM : 751440117077
Nama Dosen
JURUSAN KEPERAWATAN
2017/2018
DIET DIABETES MELITUS
A. Definisi
Diabetes melitus yang dikenal sebagai non communicable disaese adalah salah satu
penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat pada saat ini. Penyakit ini ditandai
dengan meningginya kadar glukosa dalam darah yang melebihi nilai normal disertai dengan
pengeluaran glukosa melalu urine. Insidens dan prevalensi penyakit ini tidak berhenti
mengalir, terutama di negara berkembang dan negara yang terlanjur memasuki budaya
industrialisasi.
B. PEMBAHASAN
Diabetes melitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Pengelolaan
diabetes melitus salah satunya dengan diet seimbang. Kendala penanganan diet
diabetesmelitus adalah kejenuhan pasien mengikut terapi diet dan kurangnya dukungan
keluarga. Jika dukungan keluarga tak ada, pasien diabetes melitus akan tidak patuh
melaksanakan diet, sehingga diabetes melitus tidak terkendali dan terjadi komplikasi.
Diabetes melitus merupakan penyakit keturunan yang sulit disembuhkan. Dari tahun
ke tahun penderita diabtes di Indoensia semakin bertambah,bahkan penyakit diabetes melitus
membunuh lebih banyak dibandinkan dengan penyakit HIV. Diabetes melitus selanjutnya
disebut DM adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
penggunaan hormonalm yangmenimbulkan berbagai kronik pada mata,ginjal, saraf dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop
elektron (Mansjoer, 2010). Pengelolaan diabetes melitus salah satunya dengan diet seimbang.
Pemberian diet diusahakan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasien diabetes melitus,
sehingga pelaksanaan diet diabetes melitus hendaknya diikuti pedoman 3J (Jumlah, Jadwal,
dan Jenis). Diabetes melitus sering menimbulkan komplikasi yang bersifat menahun
(kronis). Pasien diabetes melitus yang tidakmendapat penanganan yang baik akan mengalami
komplikasi (marliani,2007).
Berdasarkan hasil pra penelitian pada tanggal 24 maret2011 diruang rawat inap RS
Baptis Kediri dengan wawancara pada 10 orang pasien diabetes melitus didapatkan 7 orang
(70%) pasien diabetes melitus yang tidak patuh diet karena dukungan keluarga yang kurang,
dan 3 orang (30%) pasien diabtes melitus yang patuhkarena ada dukungan keluarga.
Kendala utama pada penanganan diet diabetes melitus adalah kejenuhan pasien dalam
mengikuti terapi diet yang sangatdiperlukan untuk mencapaikeberhasilan. Pelaksanaan diet
sangat dipengaruhioleh adanya dukungan keluarga. Dukungan dapat digambarkan sebagai
perasaan memiliki ataukeyakinan bahwa seseorang merupakan peserta aktif dalam kegiatan
sehari-hari. Perasaan saling terikat dengan orang lain dilingkungan menimbulkan kekuatan
dan membantu menurunkan perasaan terisolasi (Brunner & Suddart, 2002). Jika dukungan
keluarga tidak ada maka pasien diabetes melitus tidak akan patuh dalam pelaksanaan diet,
sehingga penyakit diabetes melitus tidak terkendali dan terjadi komplikasi yaitu penyakit
jantung, ginjal, kebutaan, aterosklerosis, bahkan bagian tubuh dapat diamputasi.
Banyak cara untuk penanganan diabetes melitus cdalam pencegahan komplikasi yaitu dengan
diet, aktivitas fisik, dan pengobatan baik injeksi maupun oral (Perkeni, 2007). Penyakit
diabetes melitus dapat dikendalikan dengan mengatur pola makan dan diet seimbang
(Waspanji,2007). Pelaksanaan diet diabetes melitus sangat dipengaruhi adanya dukungan
dari keluarga. Menurut Friedman (1981) dalam Setiadi (2007) peran dukungan keluarga yang
mempengaruhi kepatuhan diet yaitu mengenalgangguan perkembangan kesehatan setiap
anggota yang menderita diabetes melitus, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang tepatpada pasien diabetes melitus, memberikan perawatan kepada anggota keluarga
yang menderia diabetes melitus, mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadain anggota keluarganya, memanfaatkandengan baik
fasilitas, fasilitas kesehatan untuk pasien Diabetes Melitus.
Berdasarkan data yang didapat di Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, bahwa
tidore menempati urutan ke-2 dengan jumlah penyakit penderita DM terbesar di Indonesia
setelah DKI Jakarta. Dengan prevalensi3,2% dari total penduduk 233.357 jiwa. Sedangkan
data dari puskesmas Kota Tidore Kepulauan yang mendertia penyakit DM khususnya di
wilayah kerja puskesmas tomalou dan soasio pada tahun 2010-2012 sebanyak 548 orang.
(data dinas kesehatan kota tidore kepulauan, 2009). Berdasarkan data yang didapat di bagian
rekam medik RSUD pada bulan januari-maret 2013 terdapat 84 orang penderita diabetes
melitus yang menjalani rawat jalan. Hasil ini memberikan gambaran bahwa penyakit diabetes
melitus maish perlu mendapat prioritas pelayanan kesehatan akibat dari perilaku masyarakat
terutam masyarakat perkotaan dalam mengkonsumsi makanan.
Terapi dietik merupakan salah satu pilar pengendalian Diabetes Melitus, kepatuhan
dalam melaksanakan diet menjadi harapan bagi tim kesehatan rumah sakit. Salah satu faktor
yang sangat penting bagi penderita Diabetes Melitus adalah perilaku hidup sehat. Salah satu
cara untuk mencegah komplikasi tersebut adalah memberikan pengetahuan awal tentang
upaya pencegahan sekunder pada klien DM (Darusman, 2005). Menurut Feuer Stein et al
(1998) dalam Niven (2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
termasuk kepatuhan dalam melaksanakan program diet pada pasien Diabetes Melitus yaitu
pemahaman tentang instruksi, kualitas interaksi, dukungan sosial keluarga, serta keyakinan,
sikap dan kepribadian pasien. Kepatuhan pasien penderita diabetes melitus dalam
pelaksanaan diet diabetes melitus secara tidak langsung dipengaruhi oleh hasil tahu pasien
diabetes melitus yang didapatkan dari pendidikan, sumber informasi maupun media massa.
Selain itu dukungan keluarga juga menjadi faktor yang penting yang mempengaruhi
kepatuhan, diharapkan anggota keluarga mampu untuk meningkatan dukungannya sehingga
ketidakaatan terhadap program diit yang akan dilaksanakan lebih daoat dikurangi. Riset telah
menunjukan bahwa jika kerja sama anggota keluarga sudah terjalin, ketaatan terhadap
program-program medis yang salah satunya adalah program diet menjadi lebih tinggi
(pratiwi, 2009).
D. SIMPULAN
dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara
pengetahuan dan dukungan keluarga di poliklinik RSUD Kota Tidore Kepulauan Provinsi
Maluku Utara.
DAFTAR PUSTAKA
1. Inda Nofriani. Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe II Ditinjau Dari Locus Of
Control. 2013 Agustus [Limboto, 2018 April 24th] Available from URL :
http://ejournal.unm.ac.id/index.php/jipt/article/view/1583/
2. Mei Lina, dkk. Dukungan Keluarga Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes
Melitus Di Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri. 2013 Juli [Limboto, April 24th]
Available from URL : http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0,5&qsp=1&q=diet+diabetes+melitus+%22dukunga+keluarga
%22#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DiV_ILAsEpr8J
3. Senuk, Abdurahman dkk. Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Denga
n Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes Melitus Di Poliklinik RSUD Kota Tidore Ke
pulauan Provinsi Maluku Utara. 2013 Agustus [Limboto, April 24th] Available from
URL: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2159/1717
4. Fatimah Noor Restyana. Diabetes Melitus Tipe 2. 2015 Agustus [Limboto, April 25th]
Available from URL : http://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaturan+diet+pasien+diabetes+melitus&btnG=#d=gs_q
abs&p=&u=%23p%3D_2YVhDs306wJ