Anda di halaman 1dari 9

bit.

ly/TUTI03BRSD

bit.ly/TUTI03BRSD

Kesebangunan Trapesium Bentuk 1

Perhatikan bentuk trapesium ABCD di atas! Untuk mendapatkan panjang EF


dengan data yang diketahui adalah panjang kedua sisi sejajar AB dan DC
serta panjang AE dan ED. Atau data yang diketahui adalah panjang kedua sisi
sejajar AB dan DC serta panjang CF dan BF.

Trik cepat yang disimpulkan melalui rumus kesebangunan trapesium untuk


bentuk pertama adalah menggunakan rumus berikut.

menggunakan rumus berikut.

  

  

Bagaimana rumus kesebangunan trapesium tersebut diperoleh? Tentu saja


bukan melalui cara ajaib, melainkan melalui proses yang dimulai dari
persamaan kesebangunan. Bagaimana proses mendapatkan rumus tersebut?
Simak pembuktian rumus kesebangunan trapesium bentuk 1 pada bahasan
pembuktian berikut.

Pembuktian:
Diketahui sebuah bangun datar trapesium dengan informasi yang diberikan
berupa panjang kedua sisi sejajar AB dan DC serta panjang AE dan ED.

Pertama, buatlah segitiga dan jajar genjang dari trapesium di atas, hasilnya
terlihat seperti gambar berikut.

Keterangan:

 DC = GF = HB
 ∆EDG ~ ∆ADH

Perhatikan ∆EDG dan ∆ ADH! Berdasarkan konsep kesebangunan akan


diperoleh persamaan berikut.
  

  

Perhatikan bahwa EF = EG + GF, sehingga:


  

  
Dengan melalui cara yang sama dengan panjang yang diketahui adalah
panjang kedua sisi sejajar AB dan DC serta panjang CF dan BF, rumus
kesebangunan pada trapesium yang serupa.

  

Begitulah penurunan rumus kesebangunan pada trapesium untuk bentuk 1.


Selanjutnya, jika sobat idschool menemukan soal kesebangunan trapesium
dengan informasi data serupa, sobat idschool hanya cukup menggunakan
rumus kesebangunan trapesium. Perhatikan contoh soal kesebnagunan
trapesium bentuk 1 beserta dengan pembahasannya berikut.
Contoh Soal Kesebangunan pada Trapesium 1:

Perhatikan gambar!

Panjang TU adalah ….
A. 14 cm
B. 15 cm
C. 16 cm
D. 19 cm

Pembahasan:
 Kesebangunan Trapesium Bentuk 2

Perhatikan sebuah bangun datar berbentuk trapesium seperti yang diberikan


di atas. Pada trapesium memuat titik E dan titik F yang masing – masing
merupakan titik tengah garis AC dan BD. Sehingga, AE : AC = BF : BD = 1: 2

Rumus cepat untuk mendapatkan panjang EF adalah melalui rumus


kesebangunan trapesium berikut.

  

Darimana rumus tersebut diperoleh? Sama dengan kesebangunan pada


trapesium bentuk pertama, rumus diperoleh melalui sebuah persamaan
kesebangunan bangun datar. Perhatikan proses mendapatkan rumus
kesebangunan trapesium bentuk 2 berikut.

Pembuktian:

Pertama, buat perpanjangan garis EF di G seperti terlihat pada gambar


berikut.

Perhatikan ∆BCD dan ∆BGF!


Bangun datar ∆BCD dan ∆BGF adalah dua buah segitiga yang sebangun,
sehingga dapat diperoleh persamaan berikut.

  

  
Kita simpan persamaan di atas sebagai persamaan 1

 Selanjutnya, perhatikan ∆ABC dan ∆EGC seperti yang terlihat pada gambar di
bawah.

Akan diperoleh persamaan berikut.

  

  
Kita simpan persamaan di atas sebagai persamaan 2

Garis EG = EF + FG maka EF = EG – GF

 
  Jawaban :

Dari data di atas diketahui bahwa Y merupakan fungsi linier dari X 1 dan X2, Y=f(X1, X2)
sehingga persamaan regresi yang didapat akan seperti ini :
Y = b0 + b1X1 + b2X2
Mahasisw Y X1 X2 X1.X1 X2.X2 X1.X2 X1.Y X2.Y
a
1 40 1 30 1 900 30 40 1200
2 44 1 35 1 1225 35 44 1540
3 49 2 42 4 1764 84 98 2058
4 53 2 47 4 2209 94 106 2491
5 60 3 50 9 2500 150 180 3000
6 65 3 62 9 3844 186 195 4030
7 69 4 64 16 4096 256 276 4416
8 78 5 71 25 5041 355 390 5538
9 85 6 79 36 6241 474 510 6715
10 92 7 85 49 7225 595 644 7820
Jumlah (Σ) 635 34 565 154 35045 2259 2483 38808
Persamaan normalnya ialah sebagai berikut :

Dengan metode Cramer didapatkan b0 = 20.638; b1=3.742; b2=0.533 sehingga persamaan
regresinya menjadi :
Y = 20.638 + 3.742 X1 + 0.533 X2

Analisis regresi linier berganda ialah suatu alat analisis dalam ilmu statistik yang berguna
untuk mengukur hubungan matematis antara lebih dari 2 peubah.Bentuk umum persamaan
regresi linier berganda ialah sebagai berikut :

Persamaan tersebut diduga oleh persamaan di bawah ini :

Menentukan b0, b1, b2, …, bk dapat menggunakan metode kuadrat terkecil melalui apa yang
disebut dengan persamaan normal seperti di bawah ini :

Bentuk persamaan matriks di atas termasuk ke dalam suatu sistem persamaan linier.Mencari
atau menentukan b0, b1, b2, b3, …, bn berarti mencari atau menentukan solusi dari sistem
persamaan linier (SPL).Mencari solusi SPL ada berbagai macam cara, diantaranya ialah
Metode Eliminasi Gauss, Metode Invers (Metode Matriks yang diperbesar dan Metode
Matriks Adjoin), dan Metode Cramer.
Metode Cramer merupakan metode yang paling populer dalam menentukan suatu solusi SPL
karena sifatnya yang mudah dipelajari dan sederhana.Menurut Cramer jika kita punya SPL
sebagai berikut :

Maka x1, x2, x3, …, xn dapat langsung dicari dengan membagi determinan matriks Aj dengan
determinan matriks koefisien A.Dimana :

Teladan :
Diketahui peubah nilai ekonomi makro (Y) dipengaruhi oleh jumlah jam belajar per minggu
(X1) dan nilai pengantar ekonomi (X2) dengan data sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai