KEPERAWATAN GERONTIK
MAKALAH
Oleh:
Kelompok 1
Oleh :
Kelompok 1
Kelas C/2016
Sindi Arieska Putri 162310101124
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Kata Pengantar
Puji syukur tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah untuk
memenuhi tugas Keperawatan Gerontik mengenai makalah yang berjudul
“Penuaan Sistem Muskuloskeletal Pada Lansia” ini tepat pada waktunya. Tentu
saja dalam pembuatan tugas ini kelompok penulis menemukan banyak kesulitan,
tetapi berkat bantuan, doa, dan bimbingan dari banyak pihak penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu, oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dosen Pembimbing,
serta teman-teman satu kelompok.
Kelompok 1
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I. Pendahuluan...............................................................................................1
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………........11
4.2 Saran…………………………………………………………………......11
Daftar Pustaka...................................................................................................... 12
Lampiran...............................................................................................................13
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Proses menua adalah suatu proses alami yang akan terjadi pada pada setiap
makluk hidup. Menurut Laslett (Suardiman, 2011) menyatakan bahwa semua
makhluk hidup memiliki siklus kehidupan menuju tua yang diawali dengan
proses kelahiran, tumbuh menjadi dewasa, berkembang biak, menjadi tuadan
akhirnya tutup usia.
Nyeri sendi sering disebut dengan rematik adalah penyakit yang sering
ditemukan dan tersebar di seluruh dunia. Rematik merupakan kelompok
penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU)
pada jaringan atau akibat supersaturas asam urat di dalam cairan ekstraseluler
merupakan pemicu utama terjadinya peradangan atau inflamasi kejadian
rematik. Gangguan metabolisme yang mendasarkan rematik adalah
2
hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar urat lebih dari 7,0
ml/dl untuk pria dan 6,0 ml/dl untuk wanita, kejadian ini meningkat pada
lanjut usia.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa
Proses penuaan sistem musukoloskeletal adalah proses yang pasti akan dilalui
oleh setiap lansia dimana, massa tulang kontinu hingga mencapai puncak pada
usia 30-35 tahun setelah itu akan menurun karena disebabkan berkurangnya
aktivitas osteoblas sedangkan aktivitas osteoklas tetap normal. Secara teratur
tulang mengalami turn over yang dilaksanakan melalui 2 proses yaitu; modeling
dan remodeling, pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk remodeling
sebanding dengan tulang yang dirusak. Ini disebut positvely coupled jadi masa
tulang yang hilang nol. Bila tulang yang dirusak lebih banyak terjadi kehilangan
masa tulang ini disebut negatively coupled yang terjadi pada usia lanjut. Dengan
bertambahnya usia terdapat penurunan masa tulang secara linier yang disebabkan
kenaikan turn over pada tulang sehingga tulang lebih pourus. Pengurangan ini
lebih nyata pada wanita, tulang yang hilang kurang lebih 0,5 sampai 1% per tahun
dari berat tulang pada wanita pasca menopouse dan pada pria diatas 80 tahun,
pengurangan tulang lebih mengenai bagian trabekula dibanding dengan kortek.
2.3 Rematik
a. Gaya Hidup
Gaya hidup yang kurang yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab
terjadinya penyakit rematik, hal ini akan tercermin dari bagaimana pola
aktivitas fisik, kebiasaan makan, dan kebiasaan istirahat, serta perilaku yang
akan berinteraksi dengan lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan
individu.
6
b. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan (IMT ≥ 22.9) merupakan salah sati
faktor risiko terjadinya rematik. Obesitas atau overweight didefinisikan
sebagai kondisi dimana terjadi peningkatan lemak tubuh, selain itu juga
berhubungan dengan luas permukaan tubuh sehingga pada orang gemuk akan
lebih banyak memproduksi urat daripada orang kurus.
c. Pengetahuan
d. Pola Makan
yang baik digunakan untuk penderita rematik seperti latihan daya tahan
kardio atau aerobik, jalan kaki, berenang, bersepeda dan berkebun
disesuaikan dengan letak nyeri yang dirasakan.
8
BAB 3. PEMBAHASAN
atau penderita RA, dengan hasil pengukuran VAS untuk nyeri ringan 0-30mm
sedang 31-53mm, dan parah 54-100mm sedangkan untuk PainDetect skor yang
menunjukkan kemungkinan nyeri neuropatik adalah 19, kemungkinan untuk tidak
merasakan nyeri adalah 13-18, dari jawaban skor keseluruah dihasilakn mulai dari
1-38. Kuisioner PainDetect ini sudah divalidasi dan dikembangkan di Negara
Jerman. Dari hasil penelitian menunjukkanbahwa orang dengan RA memiliki
sesnsitivitas nyeri yang lebih tinggi, juga di dapatkan hasil bahwa menggunakan
alat evaluasi nyeri atau VAS dengan penambahan metode lain yaitu PainDetect
bisa melaporkan kejadian, intensitas nyeri yang dialami pasien dengan RA yang
bisa mengurangi intensitivitas nyeri yang akan terjadi dan berulang, dan juga
saran dari peneliti agar alat VAS dan juga pendeteksi nyeri atau PainDetect ini
perlu dikembangkan lagi dan lagi agar para penderita bisa melaporkan nyeri
dengan cepat dan meminimalisir kejadian nyeri yang dialami oleh penderita RA.
1. Pelatihan aerobik.
Kegiatan aerobik paling sering termasuk dalam intervensi latihan berjalan, berlari,
bersepeda, olahraga air, dan tari aerobik. Berjalan adalah mode yang baik dari
latihan karena murah, tidak memerlukan keahlian khusus, aman, dan dapat
dilakukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. jalan cepat biasa,
bahkan dalam serangan pendek, meningkatkan aerobik kebugaran dan mengurangi
aspek risiko CVD pada orang dewasa yang sehat. Bersepeda juga merupakan
modus yang sangat baik dari aktivitas aerobik yang bekerja kelompok otot besar
ekstremitas bawah.
2. Latihan ketahanan.
efektif dan menemukan perbaikan yang signifikan dalam kekuatan otot (19-59%)
bersama dengan penurunan sistemik peradangan, nyeri. Temuan ini menunjukkan
bahwa latihan kekuatan dinamis jangka panjang dapat secara signifikan
meningkatkan kesejahteraan fisik pasien RA tanpa memperburuk aktivitas
penyakit.
BAB 4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Proses penuaan tidak bisa dihindari, semua manusia pasti akan melewati
proses penuaan, dimana seluruh organ-organnya juga mengalami penuaan,
kelemahan hingga perubahan fungsi yang bahkan sampai mempengaruhi aktivitas
hidup yang sebelumnya bisa dilakukannya. Bertambah usia berarti bertambah juga
usia sel-sel dalam tubuh, hal ini akan menimbulkan berbagai macam masalah
penyakit di dalam tubuh misal penyakit muskuloskeletal jika seseorang tidak
mengetahaui bagaimana pola hidup yang sehat dan benar. Rematik merupakan
masalah muskuloskeletal yang tak jarang dialami oleh seseorang yang pengalami
proses penuaan, banyak faktor risiko yang menjadi pencetus terjadinya penyakit
rematik yaitu misalnya gaya hidup, pola makan, obesitas, serta pengetahuan yang
dimiliki seseorang sangat berpengaruh terhadap terjadinya kekambuhan rematik.
4.2 SARAN
Memperbaiki gaya hidup yang dimiliki, memulai gaya hidup yang sehat
sedari dini untuk menghindari rematik di usia lanjut.
Mengatur pola makan dengan memilih makanan sehat tidak memiliki
kadar purin yang tinggi, serta hindari makanan berlemak yang akan
mengakibatkan kegemukan atau obesitas pada seseorang yang juga
menjadi salah satu pencetus penyakit rematik.
Kembangkan pengetahuan, konsultasikan kepada pelayanan kesehatan
untuk mencegah bahkan meminimalisir tingkat keparahan rematik yang
dialami.
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. K
Umur : 60 th
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Tempat & tanggal lahir : 18 Juli 1959
Pendidikan terakhir : SMP
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan lalu : Instruktur senam
Pekerjaan sekarang : Rias pengantin, Pedagang Sembako
Alamat : Jl. Belimbing No.76
Hobby : Memasak dan Merias
Orang yang mudah dihubungi: Anak
Alamat & telepon :
2. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita (kapan, sebab kambuh)
Pasien pernah mengalami darah rendah sejak 5 tahun yang lalu, waktu
untuk beristirahat berkurang. Pasien sekarang mengalami darah tinggi karena pola
aktivitas yang berubah dan menu makanan yang tidak seimbang.
b. Status kesehatan setahun lalu
Pasien pernah mengalami darah tinggi, pasien pernah mengalami asam
urat
c. Status kesehatan 5 tahun lalu
Pasien memiliki riwayat darah rendah, gliyeng, kalau bangun tidur pasti
mutah. Selain itu pasien juga pernah mengalami kecelakaan, sehingga diharuskan
14
untuk menjalani operasi pada bagian klavikula dekstra. Yang sampai sekarang
masih terpasang sebuah besi.
3. Status Kesehatan
a. Keluhan/masalah kesehatan saat ini
Pasien sekarang mengeluhkan pusing, nyeri punggung, pinggang/panggul
punya riwayat darah tinggi sampai sekarang, dan memiliki penyakit maag. Nyeri
yang dirasakan berada pada skala 3.
b. Pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannya
Pasien mengetahui tentang kesehatannya dan cara mengatasi penyakitnya
saat sakit. Pasien mengatakan juga sekarang masih mengkonsumsi neuralgin
untuk mereda nyeri.
4. Riwayat Keluarga
15
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: satu rumah
: klien
5. Kebiasaan Sehari-hari
a. Istirahat tidur
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk tidur, tetapi pasien
lebih jarang tidur siang, karena terkadang toko buka jam 07.00 WIB - 22.00 WIB
malam. Lalu untuk nyeri pada pinggulnya sendiri kadang-kadang muncul di
malam hari dan pada saat bangun di pagi hari, mengalami seperti kaku sendi.
b. Nutrisi (makan dan minum)
Pasien mengatakan makannya teratur 2-3 kali sehari, selain itu terkadang
juga mengonsumsi susu bear brand, komposisi makanan terkadang cuman
keringan, tidak sering jikalau mengonsumsi sayur mayur. Pasien juga mengatakan
tidak ada alergi terhadap makanan.
c. Kebersihan diri
Mandi teratur, tidak dibantu orang lain, rambut wangi dan tidak kusut,
penampilan tidak lusuh, kuku selalu bersih.
6. Kebiasaan sehari-hari
Bangun tidur, nyiapin sarapan, buka toko. Senam seminggu 1x pada hari
minggu. Jaga toko, sambil bersih-bersih, masak. Kalau ada acara acara nasional,
nyiapin material. Terkadang setiap pagi pasien juga memberi konpres hangat pada
sendi yang mengalami nyeri.
16
7. Psikososial
Pasien mengatakan aktif mengikuti kegiatan arisan, sebulan sekali DAMA
(Dasa Wisma), rutin sudah menjadi anggota. Sebagai DANSOS (Dana Sosial),
dengan 17 anggota. Memiliki hubungan sosial yang baik dengan tetangga,
mengikuti kegiatan sosial di masyarakat.
8. Spiritual
Pasien mengatakan selalu mengikuti pengajian, setiap hari senin seminggu
sekali
9. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : 3E5M4V
Tanda-tanda vital :TD :190/110 mmHg Suhu: 36,4 Nadi:96x/menit
RR: 22x/menit
a. Kepala : Tampak simetris, tidak ada benjolan, warna
rambut hitam- beberapa putih, persebaran rambut
masih bagus, tidak ada bau, tidak ada luka, tidak ada
ketombe dan kutu.
b. Mata-Telinga-Hidung :
) Penglihatan, Tidak terdapat ikterus, penglihatan miophy dan
biophy, sering berair.
) Pendengaran, tidak terdapat jejas, fungsi pendengaran masih
berfungsi dengan baik, tampak simetris.
) Hidung, pembau normal, masih tajam penciumannya.
c. Leher : tidak terdapat benjolan, tampak simetris, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak terdapat jejas.
17
- Kaptopril
- Promag/biomag
1
A. Analisis Data
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Faktor biologi dan perubahan pola aktivitas d.d pasien mengeluhkan nyeri pada punggung dan pinggang, pasien
mengatakan nyerinya kadang-kadang muncul pada malam hari dan saat bangun pada pagi hari, pasien mengatakan setiap pagi hari
seperti kaku sendi, Pasien mengatakan rasa nyeri nya seperti ditusuk tusuk, dan hilang timbul, panggul memerah dan skala nyeri yang
dirasakan berada pada skala 3
2. Risiko infeksi b.d Post Op klavikula dekstra yang belum di lepas d.d Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan pada
klavikula dekstra, pasien mengatakan besi yang tertanam pada klavikula tersebut belum di lepas, dan terdapat benjolan pada klavikula
dekstra
3
3. Kesiapan meningkatkan koping b.d Perubahan pada pola aktivitas dan kegiatan d.d Pasien mengatakan apabila merasakan nyeri
selalu meminum obat, pasien mengatakan mengikuti kegiatan senam lansia 1x dalam seminggu, dan pasien masih tampak memiliki
semangat
C. Perencanaan Keperawatan
infeksi.
3 Rabu / 13 Maret Kesiapan Setelah dilakukan Peningkatan 1. Agar pasien merasa
2019 / 07.00 WIB meningkatkan tindakan keperawatan Koping (5320) tidak merasa minder
koping (00158) selama 3x24 jam, 1. Dukung pasien atas perubahan peran
Domain 9 Kelas 2 diharapkan pasien bisa untuk yang terjadi
Respon koping meningkatkan koping mengidentifikasi 2. Agar pasien
Definisi: dengan kriteria hasil: deskripsi yang mengetahui informasi
1. Meningkatkan realistik terhadap tentang diagnosis,
Suatu pola upaya
kualitas hidup perubahan dalam penanganan yang
koginitif dan perilaku
2. Percaya diri dengan peran. akan diberikan oleh
untuk mengatasi
penampilan 2. Sediakan tenaga medis kepada
tuntutan/permintaan
perannya informasi aktual pasien
yang adekuat untuk
mengenai 3. Agar pasien merasa
kesejahteraan dan
diagnosis, terdukung atas
dapat ditingkatkan.
penanganan, dan kemampuan diri yang
prognosis ia miliki
3. Dukung pasien 4. Agar pasien merasa
untuk dihargai atas
mengidentifikasi pencapaian pasien
7
D. Implementasi Keperawatan
8
dialaminya, klien
terlihat rilex setelah
diberikan tindakan
pengontol nyeri.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
2 2 Rabu, 13 Maret 2019 Kontrol Resiko (6540) S : Klien mengatakan
10.45 WIB 1. Menganjurkan pasien mengenai bahwa informasi dan
teknik mencuci tangan dengan tindakan yang
tepat. dilakukan oleh perawat
2. Menganjurkan pasien meminum sangat membantu.
antibiotik yang diresepkan. O : Klien tampak mengerti
3. Mengajarkan pasien dan terkait dengan tindakan
keluarga mengenai tanda dan mencuci tangan dengan
gejala infeksi dan kapan harus tepat. Klien tampak
melaporkannya kepada paham mengenai
penyedia perawatan kesehatan. informasi yang
4. Mengajarkan pasien dan diberikan.
keluarga mengenai bagaimana A : Masalah telah teratasi
10
P : Hentikan Intervensi.
1