Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang
ada di masyarakat. Sesuai dengan salah satu fungsi Puskesmas yaitu pusat pemberdayaan
masyarakat, puskesmas bertugas melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan yaitu dengan adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
Contoh nyata dari UKBM antara lain Posyandu, Poskesdes, Dana Sehat, Pos Obat Desa,
Usaha Kesehatan Sekolah, dan Pos Kesehatan Pesantrean (Poskestren).1
Pondok pesantren adalah salah satu bentuk kegiatan masyarakat di jalur agama
yang berperan penting dalam pengembangan sumberdaya manusia. Poskestren adalah
bentuk pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren yang merupakan upaya fasilitasi,
bertujuan agar warga pondok pesantren mengetahui dan mengerti masalah kesehatan yang
dihadapi, dan diharapkan dapat merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi yang sesuai situasi, kondisi, dan kebutuhan pondok
pesantren tersebut.2
Jumlah pondok pesantren di Indonesia adalah 14.798, yang terdiri dari 3.184
(21,5%) pondok pesantren salafi/salafiah (tradisonal), 4.582 (31,0%) pondok pesantren
khalafi/khalafiah (modern), dan pondok pesantren terpadu/kombinasi sebanyak 7.032
3
(47,0%), dengan jumlah santri sebanyak 3.464.334 orang. Di Kecamatan Pakis Aji,
terdapat sembilan Pondok Pesantren, dengan jumlah Pondok Pesantren di Desa Bulungan
sebanyak dua Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan adalah salah satu
dari dua pondok pesantren yang ada di Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten
Jepara. Pondok pesantren ini mempunyai visi seperti halnya pondok pesantren lain yaitu
sebagai lembaga pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah, serta
menjadi sumber ilmu pengetahuan Islam, dan bahasa Al-Quran. Namun bila dilihat dari
sisi kesehatan, kondisi kesehatan di lingkungan pondok pesantren pada umumnya masih
memerlukan perhatian dari berbagai pihak terkait, baik dalam aspek perilaku sehat, aspek
kesehatan lingkungan maupun aspek akses pelayanan kesehatannya.2
Pada tahun 2011 Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan telah membentuk
Poskestren dengan bantuan dari Puskesmas Pakis Aji. Namun, saat ini Poskestren tersebut
sudah tidak aktif lagi karena para kader sudah tidak aktif lagi menjadi warga pesantren.

1
Padahal hasil studi pendahuluan berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan
pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan didapatkan bahwa kesehatan lingkungan
Pondok Pesantren masih kurang yaitu pembuangan limbah yang kurang sehat, banyak
terdapat genangan air di lingkungan pondok pesantren, serta perilaku kesehatan yang
masih belum sehat yaitu sebagian besar warga pondok pesantren adalah perokok, beberapa
warga pondok pesantren meludah di dalam rumah, dan masih banyak warga pesantren
yang membuang sampah sembarangan. Serta berdasarkan wawancara dengan santri,
terdapat 1 orang yang menderita sakit kulit dalam satu bulan terakhir. Berdasarkan
masalah-masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa peran Poskestren sangatlah penting,
yaitu gunameningkatkan kepedulian warga pesantren akan permasalahan yang ada di
sekitar pondok pesantren dan berusaha untuk memecahkan permasalahan tersebut sesuai
dengan kondisi Pondok Pesantren. Oleh karena itu, Poskestren di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara perlu dibentuk
kembali untuk meningkatkan kesehatan warga pondok pesantren dan lingkungan pondok
pesantren.

B. Batasan Judul
Laporan berjudul “Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara pada Tanggal 30 April
2013” ini memiliki batasan-batasan sebagai berikut :
1. Pembentukan
Adalah suatu tindakan menyusun suatu hal (dalam hal ini Poskestren) dengan
struktur yang tetap
2. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk
warga pondok pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan)
dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.2
3. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
Merupakan salah satu pondok pesantren di Desa Bulungan yang menjadi tempat
pelaksanaan pembentukan poskestren. Sasarannya adalah santri pondok pesantren
tersebut. Batasan tempat yang dipilih pada pelaksanaan Pembentukan Poskestren
ini termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.

2
4. 30 April 2013
Merupakan waktu pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren.

C. Batasan Operasional
1. Pembentukan Poskestren adalah kegiatan untuk mendirikan Poskestren dengan cara
pembentukan kader Poskestren dan pemberian materi dengan binaan Puskesmas
setempat.
2. Kader Poskestren adalah santri pondok pesantren yang dipilih oleh pengurus
Poskestren dan santri pondok pesantren dengan kriteria memiliki jiwa pelopor, dan
penggerak masyarakat serta bersedia bekerja secara sukarela. Jumlah kader untuk
setiap poskestren minimal 3% dari jumlah santri akan tetapi hal ini dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan kegiatan.
3. Materi yang diberikan adalah materi tentang Poskestren (pengertian, tujuan,
fungsi), kegiatan poskestren yang bertujuan meningkatkan kesehatan lingkungan,
PHBS, dan pencegahan penyakit menular.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan yang dilakukan meliputi:
1. Ruang Lingkup Lokasi:
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji,
Kabupaten Jepara
2. Ruang Lingkup Waktu
30 April 2013
3. Ruang Lingkup Sasaran
Semua warga Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan
Pakis Aji, Kabupaten Jepara
4. Ruang Lingkup Materi
Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan,
Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
5. Ruang Lingkup Metode
Pembentukan kader, pemberian pretest, pemberian materi, diskusi, pemberian
postest, pengamatan terlibat, dan pencatatan

3
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Membentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
2. Tujuan Khusus
a. Terperolehnya data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa
Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
b. Terbentuknya struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
c. Terpilihnya kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa
Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
d. Tercapainya pengetahuan santri pondok pesantren mengenai Poskestren,
PHBS, pencegahan penyakit dan P3K yang dinilai dengan hasil pretest dan
postest

F. Tinjauan Pustaka
1. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
UKBM merupakan salah satu wujud nyata peran serta masyarakat yang tumbuh
dari masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat dalam upaya
menanggulangi permasalahan kesehatan yang dihadai dengan memanfaatkan potensi yang
dimiliki masyarakat setempat.1
Melalui pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan diharapkan masyarakat
mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri. Hal ini juga
mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi dirii baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan.
a. Jenis UKBM:1
 Posyandu
 Polindes
 Pos Obat Desa (POD)
 Pos Gizi
 Pos Penyuluhan KB
 Dana Sehat
 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

4
 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

2. Pondok Pesantren dan Poskestren


Pondok pesantren sebagai tempat pendidikan agama memiliki basis sosial yang
jelas karena keberadaannya menyatu dengan masyarakat. Sebagai lembaga sosial pada
umumnya pesantren hidup dari, oleh dan untuk masyarakat. Sementara itu, sebagai suatu
komunitas pesantren berperan sebagai penggerak upaya kesejahteraan masyarakat
mengingat pesantren merupakan kekuatan sosial yang jumlahnya cukup besar.5
Namun apabila ditinjau dari sisi kesehatan, pada umumnya pondok pesantren masih
memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik dari aspek akses pelayanan kesehatan,
perilaku sehat maupun aspek kesehatan lingkungannya. Sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia, pesantren dianggap masih perlu mendapatkan perhatian dalam hal higiene dan
sanitasi lingkungan. Pondok pesantren dinilai masih kurang dalam pemberdayaan
kesehatan di kalangan santrinya.2,5
Penelitian Herryanto (2004) di Tangerang menunjukan bahwa pondok pesantren
rawan dalam hal hygiene dan sanitasi lingkungannya. Penyakit menular yang berbasis
lingkungan dan perilaku seperti TBC, ISPA, diare dan penyakit kulit masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang dominan di pondok pesantren. Hal ini disebabkan oleh
pemukiman yang padat, lembab, ventilasi kurang, lingkungan yang kotor serta perilaku
yang tidak sehat.4
Berdasarkan fakta tersebut, perlu dilakukan upaya gerakan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di pondok pesantren sesuai indikator PHBS untuk pondok pesantren
yaitu meliputi kebersihan perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan tempat wudhu,
penggunaan jamban, kebersihan asrama dan halaman, kebersihan ruang belajar, bak
penampungan bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan bergizi dan seimbang,
pemanfaatan sarana pelayanan, gaya hidup tidak merokok atau merokok di luar rumah,
adanya kader Poskestren, dan kegiatan kader Poskestren.5
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Poskestren merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk
warga pondok pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan
preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.2,5
Fungsi poskestren yaitu:2,5
5
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih informasi,
pengetahuan dan ketrampilan, dari petugas kepada warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitanya, dan antar sesama warga pondok pesantren dalam rangka
meningkatkan perilaku hidup sehat.
b. Sebagai wadah untuk menekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya.
Tujuan umum dari poskestren adalah untuk mewujudkan kemandirian warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan tujuan khususnya yaitu:2
a. Meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitanya tentang
kesehatan
b. Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga pondok pesantren
dan masyarakat sekitarnya.
c. Meningkatnya peran serta aktif warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
d. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya
Kegiatan poskestren mempunyai ruang lingkup meliputi pelayanan kesehatan
dasar secara komperhensif, yaitu upaya promotif, preventif, tanpa meninggalkan upaya
kuratif dan rehabilitatif, serta upaya pemberdayaan warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitar dalam bidang kesehatan.3 Kegiatan rutin poskestren diselenggarakan
dan dimotori oleh kader poskestren dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor
terkait.5 Upaya pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan Poskestren antara lain:2
a. Promotif
 Penyuluhan kesehatan antara lain: PHBS, penyehatan lingkungan, gizi, TOGA,
penyakit menular
 Olahraga teratur
 Konseling kesehatan
b. Preventif
 Penjaringan kesehatan santri
 Pemeriksaan kesehatan berkala
 Pemberantasan sarang nyamuk
 Kesehatan lingkungan dan kebersihan diri

6
c. Kuratif
 Pengobatan dasar
 Rujukan kasus
d. Rehabilitatif
 Mengunjungi dan menindak lanjuti perawatan pasien yang merupakan santri pesantren
pasca perawatan di Puskesmas atau RS
Pengorganisasian poskestren:2

 Kedudukan dan Hubungan kerja


1)Terhadap Puskesmas
Secara teknis medis, Poskestren dibina oleh Puskesmas
2)Terhadap Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan
Secara kelembagaan, Poskestren dibina oleh pemerintah desa/kelurahan/kecamatan
3)Terhadap sesama UKBM lainnya
Terhadap berbagai UKBM yang ada sebagai mitra

 Pengelola Poskestren
Struktur organisasi Poskestren dibentuk berdasarkan musyawarah warga pondok
pesantren pada saat pembentukan Poskestren. Struktur organisasi Poskestren bersifat
fleksibel, sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan
sumberdaya yang ada. Struktur organisasi minimal terdiri dari:2
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Bendahara
4) Kader Poskestren yang merangkap sebagai anggota

 Tugas dan tanggung jawab pelaksana Poskestren


1. Kader Poskestren
a. melakukan pencatatan pada buku catatan Poskestren
b. memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya
2. Pengelola Poskestren
Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan poskestren
a. Memantau kegiatan Poskestren
b. Menyediakan kebutuhan Poskestren

7
c. Menggalang dukungan dana dan menjalin kemitraan
3. Petugas Puskesmas
a. Membimbing dan membina kader dalam pengelolaan Poskestren termasuk melakukan
orientasi dan pelatihan
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan
c. Menganalisa hasil kegiatan Poskestren
d. Menerima konsultasi atau rujukan dalam menangani kasus kesehatan yang tidak bisa
ditanggulangi oleh kader Poskestren
e. Membantu pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan Poskestren

8
BAB II
METODOLOGI

A. Kerangka Acuan
INPUT
1. Man
1) Narasumber
Kepala Puskesmas Pakis Aji
Petinggi Desa Bulungan
Pendamping mahasiswa
Koordinator Promosi Kesehatan
Pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
2) Sasaran :
Seluruh warga Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
3) Pelaksana :
Dokter muda FK UNDIP
2. Money : Swadana mahasiswa
3. Material
 Surat pengantar izin kegiatan PBL di Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji
 Referensi tentang Poskestren (Pedoman penyelenggaraan dan pembinaan
Poskestren)
 Data jumlah santri Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
 Powerpoint materi Poskestren
 Ruang Aula untuk kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup
 Lembar soal pretest dan post test
4. Method
Pembentukan kader, penyampaian materi, diskusi, pemberian soal pretest dan
postest, pengamatan terlibat dan pencatatan langsung
5. Machine : Alat tulis (pulpen, kertas)
Alat presentasi (laptop, LCD)
Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)
Kursi/tikar, meja
Alat tranportasi
Sound system dan microphone

9
PROSES
1. P1 (Perencanaan)
1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan
2) Menemui pembina (koordinator program promosi kesehatan) untuk mendiskusikan
metode pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan
3) Mengumpulkan data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
4) Menemui pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan untuk koordinasi waktu
pelaksanaan dan mempersiapkan santri yang datang dalam kegiatan pembentukan
Poskestren
5) Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan Pembentukan Poskestren Pondok
Pesantren Nahdlatus Shibyan
6) Mencari referensi tentang Poskestren
7) Mempersiapkan materi dan peralatan untuk pelaksanaan Pembentukan Poskestren
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
2. P2
Penggerakan
1) Mengajukan izin kepada Camat Pakis Aji, Petinggi Desa Bulungan, Pengelola
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
2) Berkoordinasi dengan pembina tentang metode pelaksanaan kegiatan Pembentukan
Poskestren serta materi yang akan disampaikan
3) Berkoordinasi dengan pengelola pondok pesantren mengenai jadwal pelaksanaan,
fasilitas (ruangan dan peralatan) yang akan digunakan dan mempersiapkan santri
yang datang dalam kegiatan pembentukan Poskestren

Pelaksanaan
1) Menata dan memeriksa sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan.
 Ruang Aula untuk kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup
 Lembar soal pretest dan post test
 Daftar Hadir
 Alat tulis (pulpen, kertas)
 Alat presentasi (laptop, LCD, slide power point materi)

10
 Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)
 Kursi/tikar
 Meja
 Sound system dan microphone
2) Menyusun struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Desa Bulungan
3) Memilih kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
4) Memberikan soal pre test tentang pengetahuan Poskestren, PHBS, pencegahan
penyakit menular (pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K
5) Memberikan materi tentang Poskestren, PHBS, pencegahan penyakit menular
(pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K menggunakan media slide
presentasi
6) Diskusi tentang materi yang telah disampaikan
7) Memberikan soal postest tentang pengetahuan Poskestren, PHBS, pencegahan
penyakit menular (pemberantasan sarang nyamuk dan scabies), dan P3K
8) Mencatat daftar santri yang menghadiri kegiatan Pembentukan Poskestren
9) Mendokumentasikan acara pelaksanaan Pembentukan Poskestren
3. P3
Pengawasan
Mengawasi pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren sesuai dengan rencana yang
telah disusun, baik sasaran, waktu, maupun hasil yang dicapai
Pengendalian
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila didapatkan hal-hal yang tidak sesuai
dengan perencanaan
Penilaian
Menilai pelaksanaan kegiatan pembentukan Poskestren di di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
Menilai hasil pengerjaan soal pretest dan postest santri Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan

OUTPUT

11
1. Terbentuknya Struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan Desa Bulungan
2. Terpilihnya kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa
Bulungan
3. Data hasil pretest dan postest berupa pengetahuan santri sebelum dan sesudah
pemberian materi
4. Data jumlah peserta yang menghadiri kegiatan pembentukan Poskestren

3.2 Metode Pengamatan Terlibat


Metode pengamatan terlibat yang dilakukan dalam pengumpulan data dilakukan
dengan melakukan pengamatan langsung di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan,
pengukuran menggunakan instrumen yang sesuai, dan pencatatan hasil.

B. Cara Kerja
1. Daftar Istilah
1. Pembentukan
Adalah suatu tindakan menyusun suatu hal (dalam hal ini Poskestren) dengan struktur
yang tetap
2. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Merupakan salah satu wujud Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pondok
pesantren , yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif
(pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan), dengan binaan Puskesmas setempat.
3. Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
Merupakan salah satu pondok pesantren di Desa Bulungan yang menjadi tempat
pelaksanaan pembentukan poskestren. Sasarannya adalah seluruh warga pondok
pesantren tersebut.Batasan tempat yang dipilih pada pelaksanaan Pembentukan
Poskestren ini termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji.
4. 30 April 2013
Merupakan waktu pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren.

12
2. Daftar Masalah
1. Apakah tujuan pembentukan poskestren ini?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan kegiatan pembentukan
Poskestren ini?
3. Apa saja langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan
pembentukan Poskestren?
4. Siapa saja sasaran pelaksanaan pembentukan Poskestren?
5. Dimana lokasi pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?
6. Kapan kegiatan pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?
7. Apakah hasil yang diharapkan dalam pembentukan Poskestren ini?
8. Hambatan apa saja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan
Poskestren ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?
9. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang muncul?

3. Pengelompokan Masalah
A) Tujuan
1. Apakah tujuan pelaksanaan pembentukan Poskestren ini?
B) Pelaksanaan
1. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan kegiatan pembentukan
Poskestren ini?
2. Apa saja langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan
pembentukan Poskestren?
3. Siapa saja sasaran pelaksanaan pembentukan Poskestren?
4. Dimana lokasi pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?
5. Kapan kegiatan pembentukan Poskestren ini dilaksanakan?

C) Evaluasi
1. Apakah hasil yang diharapkan dalam pembentukan Poskestren ini?
2. Hambatan apa saja yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan
Poskestren ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?

D) Hasil

13
1. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang muncul?

14
BAB III
HASIL PENGAMATAN

A. INPUT
1. Kegiatan : Perkenalan dan pengarahan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji
Waktu : Kamis, 25 April 2013, pukul 09.30-11.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Pakis Aji
Hasil :
- Bertemu dan berkenalan dengan Kepala Puskesmas Pakis Aji Dr. Eko Susanto
- Mendapatkan topik kasus yaitu Pos Kesehatan Pesantren
- Diperkenalkan dengan pendamping topik Pos Kesehatan Pesantren yaitu Ibu Anggit
Sastrawati, SKM, sebagai Koordinator Program Promosi Kesehatan (Promkes)
Puskesmas Pakis Aji

2. Kegiatan : Pertemuan dan pengarahan dengan Koordinator Program Promosi


Kesehatan (Promkes) sebagai pembina mahasiswa
Waktu : Kamis, 25 April 2013, pukul 11.25-12.15 WIB
Tempat : Ruang BP2 Gigi Puskesmas Pakis Aji
Hasil :
- Diperoleh sasaran kerja yaitu Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan,
Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara
- Mendapatkan judul topik yaitu “Pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji,
Kabupaten Jepara”
- Memberikan pengarahan tentang hal-hal yang harus dilakukan mahasiswa, yaitu:
 Mengurus surat izin untuk melaksanakan kegiatan yang ditujukan kepada
Camat Pakis Aji dan Petinggi Desa Bulungan
 Mahasiswa harus melakukan pertemuan dengan Camat Pakis Aji dan Petinggi
Desa Bulungan untuk meminta izin pelaksanaan pembentukan Poskestren di
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
 Bertemu Petinggi Desa Bulungan untuk izin pelaksaksanaan kegiatan
Pembentuka Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan yang terletak di Desa Bulungan
15
 Bertemu dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan untuk
meminta izin melaksanakan kegiatan dan untuk koordinasi acara yang akan
diselenggarakan yaitu Pembentukan Poskestren
- Meminjam kepustakaan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Institusi

3. Kegiatan : Pertemuan dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan


Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.30-11.00 WIB
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Hasil :
- Bertemu dan berkenalan dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
- Diperoleh data santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (lampiran 1)
- Diperoleh informasi bahwa pada tahun 2011 sudah terbentuk Poskestren, namun
karena para kader sudah tidak aktif lagi sebagai santri di pondok pesantren sehingga
kegiatan Poskestren tidak ada lagi.
- Diperoleh informasi bahwa Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan belum mempunyai
ruang khusus untuk Poskestren
- Diperoleh informasi bahwa Poskestren yang terbentuk sebelumnya tidak mempunyai
buku untuk mencatat kegiatan-kegiatan Poskestren dan pendataan anggota Poskestren
yang sakit
- Diperoleh informasi bahwa sebelumnya Poskestren pernah diberi obat-obatan dari
Puskesmas, namun saat ini sudah habis
- Mengetahui keadaan lingkungan Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
- Mengetahui fasilitas yang dapat digunakan dalam pelaksanaan poskestren, yaitu ruang
aula, meja, sound system dan microphone

4. Kegiatan : Persiapan metode, tempat pelaksanaan, alat dan bahan yang diperlukan
untuk pelaksanaan pembentukan Poskestren
Waktu : - Sabtu, 27 April 2013, pukul 11.00-12.00
- Senin, 29 April 2013, pukul 11.00-14.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji
Hasil :
- Metode pelaksanaan berupa pembentukan struktur organisasi dan pemilihan kader
Poskestren, pengerjaan soal pretest, pemberian materi, diskusi, pengerjaan soal postest
- LCD dipinjam dari Puskesmas Pakis Aji

16
- Dipatkannya buku Pedoman Pembentukan Poskestren
- Tersedianya alat tulis yaitu pulpen dan kertas
- Daftar hadir dibuat sesuai format daftar hadir Puskesmas yaitu nama, alamat, tanda
tangan.
- Soal pretest dan postest dibuat berdasarkan materi yang diberikan

B. PROSES
P1 (Perencanaan)
1. Kegiatan : Pembuatan jadwal rencana pelaksanaan Pembentukan Poskestren di
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
Waktu : Sabtu, 27 April 2013, 09.00-14.00
Tempat : Puskesmas Pakis Aji dan Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Hasil : Tersusun jadwal rencana pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok
Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan yaitu Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00
WIB

P2
Penggerakan
1. Kegiatan : Kunjungan ke Kantor Kecamatan Pakis Aji untuk memperkenalkan
diri kepada Camat Pakis Aji sekaligus menyerahkan surat penugasan dari Puskesmas
Pakis Aji dan meminta izin untuk melaksanakan kegiatan Pembentukan Poskestren
di Desan Bulungan Kecamatan Pakis Aji
Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.00-09.30
Tempat : Kantor Kecamatan Pakis Aji
Hasil :
- Mendapatkan izin untuk melaksanakan PBL di Desa Bulungan Kecamatan Pakis
Aji Kabupaten Jepara dari Bapak Hadi Prayitno, SE (Kepala Seksi Sosial dan
Lingkungan Hidup) sebagai perwakilan dari Camat Pakis Aji

2. Kegiatan : Kunjungan ke Balai Desa Bulungan untuk memperkenalkan diri


kepada Petinggi Desa Bulungan sekaligus menyerahkan surat penugasan dari
Puskesmas Pakis Aji dan meminta izin untuk melaksanakan kegiatan Pembentukan
Poskestren di Desan Bulungan Kecamatan Pakis Aji

17
Waktu : Jumat, 26 April 2013, pukul 09.30-10.00
Tempat : Balai Desa Bulungan
Hasil :
- Bertemu perangkat desa dan mendapatkan izin untuk melakukan kegiatan
Pembentukan Poskestren di Desa Bulungan

3. Kegiatan : Koordinasi dengan koordinator program promosi kesehatan


Puskesmas Pakis Aji, Ibu Anggit Sastrawati, SKM, dan perwakilan Puskesmas
yang ditunjuk Kepala Puskesmas yaitu Bidan Nunuk dan Bapak Setyawan
Waktu : Senin, 29 April 2013, pukul 08.00-09.00 WIB
Tempat :Puskesmas Pakis Aji
Hasil :
- Susunan acara kegiatan Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan terdiri dari: pembukaan, sambutan, pembentukan poskestren dengan
pembentukan struktur organisasi dan pemilihan kader, pengisian lembar pretest,
penyampaian materi, diskusi berupa tanya jawab, pengisian lembar postest dan
penutup.
- Materi yang disampaikan adalah Poskestren (pengertian, tujuan, manfaat,
kegiatan), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pencegahan penyakit
(Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Skabies), serta Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K)

4. Kegiatan : Koordinasi dengan pengelola pondok pesantren Nahdlatus Shibyan


Desa Bulungan
Waktu : Sabtu, 27 April 2013, pukul 08.00-09.00
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Hasil :
- Konfirmasi acara pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren
Nahdlatus Shibyan yaitu Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00 WIB
- Penjelasan mengenai teknis pelaksanaan dan susunan acara
Pembentukan Poskestren
- Pengelola pondok pesantren akan memberitahukan santri untuk
mengikuti kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren
Nadotus Shibyan

18
Pelaksanaan
1. Kegiatan : Penataan sarana dan prasarana Pembentukan Poskestren
Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 09.00- 09.30
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :
- Tersedianya ruang aula dengan kapasitas 25 orang dengan pencahayaan cukup
sebagai tempat pelaksanaan pembentukan Poskestren
- Tersedianya peralatan presentasi (Laptop, LCD, slide power point materi)
- Tersedianya peralatan penunjang jalannya acara (Sound system dan
microphone, meja)
- Tersedianya Lembar soal pretest dan postest sesuai jumlah santri
- Tersedianya alat tulis telah siap untuk dibagikan
- Tersedianya alat dokumentasi berupa kamera handphone
- Tersedianya daftar hadir untuk peserta kegiatan

2. Kegiatan : Pembentukan struktur organisasi Poskestren di Pondok Pesantren


Nahdlatus Shibyan
Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.15-10.30
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Hasil :
- Terbentuk struktur organisasi dengan kepengurusan terdiri dari ketua, sekretaris
dan bendahara Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (lampiran 3)

3. Kegiatan : Pemilihan kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus


Shibyan
Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.15-10.30
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Hasil :
- Terpilihnya lima kader Poskestren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan (lampiran
3)

19
4. Kegiatan : Pelaksanaan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan
Waktu : Selasa, 10.00-12.00
Tempat : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

Hasil :
- Kegiatan pembentukan Poskestren dan pemberian penyuluhan dihadiri oleh 15
orang santri dan 2 orang staf pengajar Pondok Pesantren (lampiran 4)
- Perwakilan dari Puskesmas Pakis Aji yang hadir adalah Ibu Bidan Nunuk dan
Bapak Setyawan
- Susunan acara pembentukan poskestren adalah sebagai berikut:
 Registrasi peserta
 Pembukaan oleh pembawa acara (dokter muda FK Undip)
 Sambutan dari perwakilan Puskesmas yaitu Ibu Bidan Nunuk yang
menggantikan Ibu Anggit Sastrawati, SKM dan sambutan oleh pengelola
Pondok Pesantren yaitu Kyai Ali Qodri
 Pembentukan struktur organisasi Poskestren
 Pemilihan kader Poskestren
 Pemberian pretest
 Pemberian materi oleh dokter muda FK Undip, yaitu materi Poskestren dan
PHBS disampaikan oleh Dimas Aditya, serta materi Pemberantasan Sarang
Nyamuk, Skabies, dan P3K disampaikan oleh Rizka Nugraheni M
 Diskusi berupa tanya jawab : Pertanyaan yang diajukan sebanyak 6 pertanyaan,
yaitu mengenai Poskestren sebanyak 2 pertanyaan, PHBS 1 pertanyaan,
Pemberantasan Sarang Nyamuk 2 pertanyaan dan Skabies sebanyak 2
pertanyaan
 Pemberian postest
 Penutup (dokumentasi terlampir)

P3
1. Pengawasan

20
Pengawasan dilakukan selama kegiatan berlangsung
Kegiatan : Pengawasan pelaksanaan pembentukan Poskestren Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan
Waktu : Selasa, 30 April 2013 pukul 09.30-12.00
Hasil :
- Pelaksanaan Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sesuai
dengan jadwal yang ditentukan
- Terdapat 15 santri dan 2 staf pondok pesantren serta pengelola pondok pesantren
yang hadir dan telah mengisi daftar hadir

2. Pengendalian
Kegiatan : Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai rencana
Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00-12.00
Hasil : Pembawa acara dan pengisi acara lebih komunikatif serta dapat
mengendalikan jalannya acara sehingga sesuai jadwal

3. Penilaian
1. Kegiatan : Menilai pelaksanaan pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan
Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 10.00-12.00
Hasil :
- Dari 18 santri Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, 3 orang tidak dapat hadir
- Kegiatan dihadiri oleh 2 orang staf Pondok Pesantren dan pengelola Pondok
Pesantren Nahdlatus Shibyan
- Kegiatan berjalan dengan lancar, sesuai dengan jadwal yang telah disusun

2. Kegiatan : Menilai pretest dan postest peserta


Waktu : Selasa, 30 April 2013, pukul 14.00-15.00
Hasil :
- Rata-rata nilai pretest peserta adalah 7,03. Nilai terendah adalah 4,5 sebanyak 1
orang, sedangkan nilai tertinggi adalah 8,0 sebanyak 4 orang. Kesalahan terbanyak
adalah soal Poskestren yaitu tentang upaya kesehatan di poskestren dan soal P3K
tentang pertolongan pertama pada luka bakar yaitu sebanyak 13 orang (86,7%).

21
- Rata-rata nilai postest peserta adalah 8,56. Nilai tertinggi adalah 9,5 sebanyak 5
orang dan nilai terendah adalah 7,0 sebanyak 1 orang. Kesalahan terbanyak adalah
pada soal Poskestren tentang upaya kesehatan di poskestren yaitu sebanyak 12 orang
(80%).
- Sebanyak 14 orang (93,3%) dari 15 orang peserta mengalami peningkatan nilai dan
1 orang (6,7%) dengan nilai tetap.

C. Output
Hasil dari kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
antara lain:
1. Terbentuknya struktur organisasi Poskestren yaitu:
- KetuaPoskestren : M. Ma’ruf
- Sekretaris Poskestren : M. Khoirul Fadhilah
- Bendahara Poskestren : Daryono
2. Terpilihnya kader Poskestren yaitu:
- Khoirul Anam
- M Sukoco
- Muhammad Saikhuna Faiz
- M. Sultan Baha’udin
- Santo
3. Data hasil penilaian pretest dan postest (terlampir)
4. Data peserta yang hadir pada acara Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan (terlampir)

22
BAB IV
PEMBAHASAN FAKTA

Pembentukan Poskestren Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan merupakan salah


satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) di wilayah Pondok
Pesantren yang merupakan program dari Promosi Kesehatan Puskesmas Pakis Aji
Kabupaten Jepara. Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan pada
hari Selasa, 30 April 2013 ini dilaksanakan sebagai suatu revitalisasi dari Poskestren yang
sebelumnya sudah pernah terbentuk di tahun 2011. Sasaran dari pembentukan poskestren
ini adalah seluruh santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan. Jumlah seluruh santri di
pondok pesantren Nahdlatus Shibyan sebanyak 18 orang yang semua berjenis kelamin
laki-laki.
Acara dimulai tepat waktu sesuai jadwal yaitu pukul 10.00 WIB. Hal ini
dikarenakan peserta datang tepat waktu dan membantu persiapan pelaksanaan sehingga
persiapan pelaksanaan berjalan dengan cepat dan lancar. Peserta yang datang pada
pelaksanaan pembentukan Poskestren adalah 15 orang santri dan 2 orang staf pengajar
serta pengelola pondok pesantren itu sendiri. Terdapat 3 orang santri yang tidak datang
dikarenakan harus bekerja. Petugas Puskesmas Pakis Aji yang hadir yaitu Bapak Setyawan
dan Ibu Bidan Nunuk menggantikan Ibu Anggit Sastrawati, SKM sebagai koordinator
program promosi kesehatan yang berhalangan hadir.
Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta yang hadir, kemudian pembukaan oleh
dokter muda FK Undip, sambutan dari Bu Bidan Nunuk sebagai perwakilan dari
Puskesmas Pakis Aji dan Kyai Ali Qodri sebagai pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan, dilanjutkan dengan penyusunan struktur organisasi dan pemilihan kader
Poskestren. Setelah terbentuk struktur organisasi dan pemilihan kader Poskestren,
dilakukan pengerjaan soal pretest oleh peserta, penyampaian materi tentang Poskestren,
PHBS, Pemberantasan Sarang Nyamuk, Skabies, dan P3K. Materi yang diberikan
merupakan hasil diskusi dengan pendamping topik, serta berdasarkan keadaan yang
didapatkan saat studi pendahuluan di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, materi
disampaikan dalam bentuk slide power point. Setelah pemberian materi, acara dilanjutkan
dengan diskusi berupa tanya jawab antara peserta dengan pemberi materi serta pihak
Puskesmas yang datang, kemudian diakhiri dengan pengisian soal postest.

23
Kegiatan Pembentukan Poskestren mencakup penyusunan struktur organisasi dan
pemilihan kader Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan. Sebelumnya telah
terbentuk Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan pada tahun 2011 dengan
bantuan Puskesmas Pakis Aji. Namun, kini para pengurus dan kader sudah tidak aktif lagi
menjadi santri di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sehingga tidak pernah ada kegiatan
Poskestren lagi. Pembentukan kepengurusan baru poskestren ini sesuai dengan pedoman
penyelenggaranan dan pembinaan Poskestren yaitu minimal terdapat ketua, sekretaris dan
bendahara serta kader yang terpilih minimal 3% dari jumlah santri. Kepengurusan baru
Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan yaitu:
- Ketua : M. Ma’ruf
- Sekretaris : M. Khoirul Fadhilah
- Bendahara : Daryono
- Kader Poskestren : Khoirul Anam
M Sukoco
Muhammad Saikhuna Faiz
M. Sultan Baha’udin
Santo
Soal pretest dan postest yang diberikan sebanyak 20 soal dengan rincian soal
mengenai Poskestren sebanyak 4 soal, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebanyak 6
soal, pencegahan penyakit yaitu pemberantasan sarang nyamuk sebanyak 3 soal dan
skabies sebanyak 4 soal, serta soal pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) sebanyak 3
soal. Pretest diberikan untuk mengetahui pengetahuan peserta sebelum pemberian materi.
Rata-rata nilai pretest peserta adalah 7,03. Nilai terendah adalah 4,5 sebanyak 1 orang,
sedangkan nilai tertinggi adalah 8,0 sebanyak 4 orang. Kesalahan terbanyak adalah soal
Poskestren yaitu tentang upaya kesehatan di poskestren dan soal P3K tentang pertolongan
pertama pada luka bakar yaitu sebanyak 13 orang (86,7%). Kurangnya pengetahuan
peserta tentang upaya kesehatan Poskestren dikarenakan peserta belum pernah mengetahui
informasi tentang poskestren sebelumnya dan peserta belum mengetahui upaya kesehatan
pada umumnya yaitu upaya pencegahan (preventif), peningkatan (promotif), kuratif
(pengobatan) dan pemulihan (rehabilitatif), sedangkan kurangnya pengetahuan peserta
tentang pertolongan pertama pada luka bakar dikarenakan banyaknya pengertian yang
salah untuk penanganan luka bakar.

24
Postest dilakukan setelah pemberian materi dan diskusi dengan soal yang diberikan
sama dengan soal pretest. Postest dilakukan untuk menilai keberhasilan penyampaian
materi. Rata-rata nilai postest peserta adalah 8,56. Nilai tertinggi adalah 9,5 sebanyak 5
orang dan nilai terendah adalah 7,0 sebanyak 1 orang. Kesalahan terbanyak adalah pada
soal Poskestren tentang upaya kesehatan di poskestren yaitu sebanyak 12 orang (80%). Hal
ini dapat disebabkan oleh karena materi yang diberikan tentang upaya kesehatan di
Poskestren belum sepenuhnya dipahami oleh peserta. Diharapkan dengan praktik langsung
dengan menyusun dan melaksanakan kegiatan rutin Poskestren, para kader serta anggota
Poskestren akan lebih mengerti tentang upaya kesehatan di Pondok Pesantren.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan, pada tahun 2011 pernah terbentuk Poskestren di Pesantren Nahdlatus Shibyan,
tetapi Poskestren yang telah terbentuk dirasa kurang berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan Poskestren tidak memiliki pembukuan atau pendataan santri sakit dan
pencatatan kegiatan-kegiatan poskestren. Selain itu tidak adanya pembinaan lanjutan dari
puskesmas misalnya berupa penyuluhan kesehatan. Untuk penyediaan obat, Puskesmas
beberapa kali memberikan penyediaan obat-obat sederhana dan obat-obatan P3K, akan
tetapi saat ini tidak ada obat-obatan yang tersedia lagi.
Dari segi sarana prasarana, Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
masih belum mempunyai tempat khusus untuk pelaksanaan kegiatan Poskestren maupun
untuk meletakkan obat-obatan P3K dan obat-obat dasar yang dibutuhkan warga pondok
pesantren. Hal ini disebabkan oleh karena keterbatasan fasilitas di Pondok Pesantren
Nahdlatus Shibyan. Sehingga untuk tempat kegiatan Poskestren dan tempat penyimpanan
obat-obatan sederhana serta obat-obatan P3K adalah di rumah pak Kyai Ali Qodri.
Diharapkan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan yang dibentuk
tidak berhenti sampai di pembentukan saja tetapi terdapat kegiatan rutin yang dilaksanakan
demi mencapai tujuan Poskestren.

25
BAB V
MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan


kenyataan/keadaan yang sebenarnya yang menimbulkan rasa tidak puas, sehingga
menimbulkan rasa tanggung jawab untuk memecahkan.
Berdasarkan pembahasan dari hasil pelaksanaan kegiatan Pembentukan Poskestren
di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan, Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten
Jepara pada tanggal 30 April 2013, didapatkan masalah-masalah sebagai berikut :
- Belum adanya buku pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta buku pendataan
anggota Poskestren yang sakit
- Belum tersedianya obat-obat sederhana dan obat-obatan P3K dari Puskesmas Pakis Aji
- Pengetahuan santri termasuk kader Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren
masih kurang

26
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan yang ada pada pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren


Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara pada tanggal
30 April 2013 perlu ditangani dengan strategi pemecahan masalah yang
mempertimbangkan faktor sumberdaya manusia, waktu, dana, sarana yang tersedia.
Alternatif pemecahan masalah yang diambil adalah :
1. Masalah
Pengetahuan santri termasuk kader Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren
masih kurang
Pemecahan masalah :

- Memberikan penjelasan tentang upaya pelayanan kesehatan di Poskestren


- Mengaplikasikan penjelasan upaya kesehatan masyarakat dengan cara penyusunan
kegiatan Poskestren yang diawali dengan pelatihan kader dalam melaksanakan
Survey Mawas Diri (SMD) untuk mendata masalah-masalah kesehatan yang ada di
Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

2. Masalah
Belum adanya buku khusus untuk pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta
pendataan anggota Poskestren yang sakit
Pemecahan masalah :
Membuat buku khusus untuk pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren serta pendataan
anggota Poskestren yang sakit

3. Masalah
Belum tersedianya obat-obatan sederhana dan obat-obatan P3K untuk Poskestren
Nahdlatus Shibyan dari Puskesmas Pakis Aji
Pemecahan masalah :
- Membuat surat permohonan penyediaan obat-obat sederhana dan obat-obat P3K
untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan
BAB VII

27
PROGRAM PEMECAHAN MASALAH

Sebagai bentuk upaya pemecahan masalah yang timbul pada Pembentukan


Poskestren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara,
disusun program sebagai berikut :
1. Kegiatan : Membuat buku pencatatan kegiatan-kegiatan Poskestren dan
pendataan anggota Poskestren yang sakit
Tujuan : Melatih kader poskestrn untuk membuat buku pencatatan kegiatan-
kegiatan Poskestren dan pendataan anggota Poskestren yang sakit
Sasaran : Kader-kader Poskestren Nahdlatus Shibyan
Waktu : Sabtu, 4 Mei 2013, pukul 13.00-13.45 WIB
Lokasi : Pondok pesantren Nahdlatus Shibyan
Pelaksana : Dokter muda FK Undip
Dana : Tidak membutuhkan dana
Metode : Membuat buku pencatatan kegiatan-kegiatan Posketren, membuat
buku pendataan anggota Poskestren yang sakit dengan format (no, tanggal, nama,
keluhan/penyakit, tempat berobat)
Hasil : Buku catatan Poskestren Nahdlatus Shibyan tersusun dan dapat
digunakan

2. Kegiatan : Memberikan penjelasan pada anggota Poskestren terutama para


kader mengenai upaya kesehatan di Poskestren
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan kepahaman kader dan anggota
Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren
Sasaran : Kader Poskestren dan anggota Poskestren
Lokasi : Pondok pesantren Nahdlatus Shibyan
Waktu : Jumat, 3 Mei 2013, 14.00-14.30 WIB
Pelaksana : Dokter muda FK Undip
Dana : tidak memerlukan dana
Metode : Menjelaskan kepada para santri sebagai anggota dan kader
Poskestren tentang upaya kesehatan di Poskestren serta memberikan contoh-
contohnya

28
Diskusi berupa tanya jawab tentang penjelasan tentang upaya kesehatan di
Poskestren sebelumnya
Hasil : Para santri telah diberikan penjelasan tentang upaya kesehatan di
Poskestren yaitu upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif),
pengobatan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif)
Santri dapat menjawab pertanyaan yang diajukan yaitu pertanyaan seputar upaya
kesehatan di Poskestren

3. Kegiatan : Penyusunan jadwal kegiatan Poskestren di Pondok Pesantren


Nahdlatus Shibyan
Tujuan : Menyusun jadwal kegiatan yang dilaksanakan secara rutin di
Poskestren
Mengaplikasikan secara langsung upaya kesehatan yang diakukan di Poskestren
Sasaran : Pengurus dan kader Poskestren
Waktu : Jumat, 3 Mei 2013, pukul 14.30-15.30
Lokasi : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Pelaksana : Dokter muda FK Undip
Dana : Tidak memerlukan dana
Metode : Melaksanakan Survey Mawas Diri (SMD) untuk mencatat
masalah-masalah yang ada di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Menyusun jadwal kegiatan Poskestren Nahdlatus Shibyan sesuai dengan masalah
yang didapat dari Survey Mawas Diri (SMD)
Hasil : Tersusunnya jadwal kegiatan Poskestren Nahdlatus Shibyan
(terlampir)

4. Kegiatan : Pelatihan kader untuk pembuatan surat permohonan penyediaan


obat-obat sederhana dan obat-obat P3K kepada Puskesmas Pakis Aji
Tujuan : Melatih pengurus Poskestren untuk membuat surat permohonan
penyediaan obat-obatan
Sasaran : Pengurus Poskestren Nahdlatus Shibyan
Waktu : Jumat, 3 Mei 2013 pukul 15.30-15.45 WIB
Lokasi : Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan
Pelaksana : Dokter muda FK Undip
Dana : Tidak memerlukan dana

29
Metode : Membuat surat permohonan penyediaan obat-obatan sederhana dan
obat-obatan P3K untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan kepada Kepala Puskesmas
Pakis Aji
Hasil : Surat permohonan penyediaan obat-obatan sederhana dan obat-
obatan P3K untuk Poskestren Nahdlatus Shibyan dapat dibuat oleh pengurus
Poskestren

30
BAB VIII
KESIMPULAN

A. Simpulan
Dari serangkaian kegiatan Pembentukan Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus
Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji dapat disimpulkan :
1. Santri di pondok pesantren Nahdlatus Shibyan yaitu sebanyak 18 orang dan
semuanya berjenis kelamin laki-laki
2. Telah terbentuk struktur organisasi Poskestren Nahdlatus Shibyan yang terdiri
dari ketua, Sekretaris, Bendahara
3. Telah terpilihnya Kader Poskestren sebanyak 5 orang santri
4. Data hasil pretest dan postest yang menggambarkan peningkatan pengetahuan
santri mengenai Poskestren, PHBS, pencegahan penyakit, dan P3K (terlampir)
5. Jumlah santri yang hadir dalam pelaksanaan Pembentukan Poskestren adalah
sebanyak 15 orang

B. Saran
1. Kepada pengurus dan kader Poskestren Nahdlatus Shibyan agar berkomitmen
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan Poskestren dan berinisiatif untuk membuat
kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif demi tercapainya tujuan Poskestren di Pondok
Pesantren Nahdlatus Shibyan
2. Kepada pengurus dan kader Poskestren Nahdlatus Shibyan agar mencatat kegiatan-
kegiatan serta mendata anggotanya yang sakit di buku khusus yang telah dibuat
3. Kepada pihak pondok pesantren agar senantiasa mendukung program poskestren
demi kelancaran kegiatan-kegiatan Poskestren
4. Kepada pihak puskesmas agar secara berkala memantau kegiatan poskestren dan
senantiasa melakukan pembinaan kepada kader-kader poskestren dan membantu
dalam penyediaan obat
5. Kepada pihak Puskesmas agar membuat Surat Keputusan Puskesmas Pakis Aji
mengenai Pembentukan Posketren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan sebagai
bahwa telah terbentuk Poskestren di Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan

31
BAB IX

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan “Pembentukan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di


Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji Kabupaten
Jepara pada Tanggal 30 April 2013”. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan
dukungan serta bimbingan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas Pakis Aji (dr. Eko
Susanto), pembina topik di Puskesmas Pakis Aji (Ibu Anggit Sastrawati, SKM), dr.
Nurkukuh dan dr. Bambang Haryana selaku pembimbing Praktek Belajar Lapangan (PBL)
P2UKM Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Petinggi Desa Bulungan,
dan tak lupa Pengelola Pondok Pesantren Nahdlatus Shibyan (Kyai Ali Qodri), serta
teman-teman PBL P2UKM periode Februari 2013.

Dalam laporan ini saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan

Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

32
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014.


Jakarta : Kementrian Kesehatan; 2010
2. Balai Pelatihan Kesehatan Salaman-Magelang. 2000. Pedoman Praktis Pelaksanaan
Kerja di Puskesmas Magelang : Podorejo Offset
3. Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan Pesantren. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI; 2007
4. Education Management Information System/EMIS, Depag, 2004/2005.
5. Model Peningkatan Higiene dan Sanitasi Pondok Pesantren di Kabupaten Tangerang
http: //www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/abstrak/ herryanto 200401.pdf.
(ditelusuri tanggal 27 April 2013)
6. Wijayanti, Khrisma. Peran Pos Kesehatan Pesantren dalam Meningkatkan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2007; 10 : 175-180

33

Anda mungkin juga menyukai