intervensi
observasi
- identifikasi kemampuan batuk
- monitor adanya retensi sputum
- monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
- monitor input dan output cairan
terapeutik
- atur posisi semi fowler
- buang sekret pada sputum
edukasi
- jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
- anjurkan mengulang tarik nafas dalam hingga 3 kali
- anjukan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3
kolaborasi
- pemberian mukolitik atau ekspektorat
2. Risiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
Ds :
- nafsu makan sangat menurun
- klien mengatakan bengkak di daerah leher sejak 1 tahun yang lalu
Do :
- bb 24 kg
- tb 138 cm
intervensi
observasi
- identifikasi status nutrisi
- identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- monitor asupan makanan
- monitor bb
terapeutik
- sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- berikan suplemen makanan
edukasi
- anjurkan posisi duduk,jika mampu
- ajarkan diet yang di programkan
kolaborasi
- kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
- kolaborasi dnegan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan