Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

KETERAMPILAN MENGAJAR
Dosen Pengampu : Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd

NAMA : EGIYANITA Br. SEMBIRING


NIM : 4173331016
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA DIK A 2017
FAKULTAS : MIPA

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah sama-sama kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Dengan rahmat dan karunia-Nyalah kita masih diberi kesempatan untuk membaca critical
book report. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah strategi
belajar mengajar , yaitu Ibu dewi. yang telah memberikan banyak inspirasi sehingga penulis
mampu menyelesaikan CBR ini.
Di dalam pembuatan criticak book report ini tentunya masih terdapat kekurangan.
Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan penulis mengharapkan agar pembaca berkenan
memberikan masukan, baik itu kritik maupun saran agar penulis bisa memperbaiki pembuatan
kritik book untuk selanjutnya. Penulis juga berharap, semoga kritikal book ini bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, Mei 2019

(Penyusun)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengajar adalah aktivitas yang kompleks yang mengandung unsur teknologi, ilmu seni
dan pilihan nilai. Dalam pelaksanaannya di ruang kelas, mengajar menggunakan sejumlah
keterampilan secara terpadu, dilandasi oleh nilai-nilai dan memanfaatkan teknologi. Aktivitas
mengajar, dengan demikian memerlukan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai
integrasi kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Pembelajaran adalah suatu proses yang ditata dan diatur menurut langkah-langkah
tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan secara teratur, logis, dan sistematis dari mulai kegiatan
membuka, inti, dan kegiatan menutup pembelajaran.
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan
yang bersifat khusus yang harus dimiliki seorang guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar
dapat melakukan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional. Dengan demikian,
keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang
bersifat mendasar dan harus dikuasai serta dimiliki tenaga pendidik dalam melaksanakan
tugasnya. Ada delapan keterampilan dasar mengajar, yaitu keterampilan membuka pembelajaran
dan menutup pembelajaran; keterampilan menjelaskan pembelajaran; keterampilan bertanya;
keterampilan mengadakan variasi; keterampilan penguatan; keterampilan mengelola kelas;
keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan; dan keterampilan memimpin diskusi
kelompok.

Tujuan
 Untuk menyelesaian salah satu tugas mata kuliah strategi belajar mengajar
 Untuk menambah wawasan tentang keterampilan mengajar
 Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan buku yang dikritik.
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Buku I
Indentitas buku
Judul : MICRO TEACHING MELATIH KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR
Pengarang : Dr.Hj. Helmiati, M.Ag
Penerbit : CV ASWAJA PRESINDO
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 121

KETERAMPILAN MEMBUKA & MENUTUP PEMBELAJARAN


(Set Induction and Closure)

Dalam mengawali proses pembelajaran yang sering dilakukan guru antara lain mengisi
daftar hadir, menertibkan siswa dan menyuruh mereka untuk menyiapkan alat tulis dan buku
pegangan. Kegitan tersebut memang harus dilakukan oleh guru, namun belum dapat
dikategorikan sebagai membuka pelajaran. Karena belum tentu dapat mengajak siswa untuk
memusatkan perhatiannya pada
materi yang akan disajikan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Membuka pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran
untuk menciptakan suasana siap mental, phisik, phisikis dan emosional siswa sehingga
memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.

1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa


Pada detik-detik awal pembelajarana ada banyak hal di luar ruangan kelas yang masih
memikat perhatian siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa tidak bisa fokus pada materi dan
kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara
siswa dan pelajaran yang disampaikan. Guru harus dapat membangkitkan minat belajar sampai
siswa dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Guru perlu menghubungkan antara
materi yang disampaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Berikut ini beberapa cara yang
dapat memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa saat guru membuka pelajaran.
a. Mengaitkan materi dengan berita-berita terkini
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi perhatian dalam
masyarakat dapat dipakai untuk membangkitkan minat siswa. Siswa-siswa kelas tinggi biasanya
membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka mempunyai
perhatian pada banyak hal. Untuk siswa- siswa kelas kecil, mereka biasa menanggapi kejadian-
kejadian yang berkaitan dengan sekolah atau permainan
mereka. Guru yang sangat mengetahui aktivitas siswasiswanya sepanjang minggu itu pasti tidak
akan menemukan kesulitan dalam hal ini. Adapun informasi tersebut dapat berupa kegiatan
siswa sepanjang minggu yang bisa diperoleh dengan menanyakannya pada siswa. Guru dapat
membangkitkan minat
siswa dengan mengaitkan berita-berita terkini tersebut dengan
materi yang akan disampaikan.

b. Menyampaikan cerita
Sebuah cerita yang relevan dengan materi yang diceritakan dengan metode yang baik
akan membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran yang akan disampaikan. Lukisan dari
kehidupan sehari-hari merupakan pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan
sebuah kebenaran kepada mereka.
c. Menggunakan alat bantu/media
Untuk menarik minat siswa terhadap pelajaran, guru dapat menggunakan alat
bantu/media seperti gambar, lukisan, model skema, benda dan alat peraga yang relevan dengan
materi pelajaran.
d. Memvariasikan gaya mengajar
Minat dan perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan gaya mengajar guru.
Misalnya pada satu saat guru memilih posisi di depan kelas dan memilih kegiatan yang berbeda
dari biasanya yang dia lakukan ketika membuka pelajaran. Pada kesempatan lain guru berdiri di
tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan dramatis. Pada kesempatan
berikutnya guru dapat memilih berdiri di belakang atau depan kelas sambil bercerita dengan
ekspresi wajah yang meyakinkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga, bahagia atau
sedih.
e. Menyinggung tentang tugas-tugas yang dilakukan siswa
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk
membahas pekerjaan rumah siswa terkait mata pelajaran tersebut di awal pelajaran. Kegiatan
tersebut bisa menambah semangat siswa untuk memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas
tugas-tugas yang sudah siswa kerjakan di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan kepada makna
dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk menyatakan penghargaan atas usaha siswa-
siswa yang telah belajar di rumah.

f. Mengandaikan persoalan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam pelajaran hendaknya
merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan siswa. Misalnya, “Apa yang akan kau
katakana seandainya ada orang yang bertanya mengapa kamu sebagai Muslim diwajibkan
shalat?” atau “Apa yang kau lakukan seandainya kamu disalahkan atas perbuatan yang tidak
kamu lakukan?” Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga mengarah pada pelajaran
yang akan disampaikan.

2. Menimbulkan Motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a. Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias Guru hendaknya bersikap ramah,
antusias, bersahabat, hangat dan penuh keakraban. Sikap semacam itu akan dapat menimbulkan
rasa senang pada diri siswa sehingga memunculkan motivasi untuk belajar.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara
memperlihatkan gambar, mendemonstrasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian yang relevan
dengan materi. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan gambar,
peristiwa atau cerita tersebut. Yang jawabannya terdapat dalam materi yang akan dipelajari.
3. Memberi Acuan
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru perlu menjelaskan tujuan kepada siswa. Penyampaian
tujuan pembelajaran berfungsi agar siswa dapat mengetahui arah kegiatan pembelajaran.
Sehingga siswa terfokus pada satu tujuan yang mereka akan capai. Di samping itu, penyampaian
tujuan belajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat R.W.
Dahar bahwa penyampaian tujuan pembelajaran selain dapat memusatkan perhatian siswa juga
dapat memotivasi siswa.25 Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi belajar siswa.
Siswa yang termotivasi akan lebih siap untuk belajar, akan lebih mampu mengembangkan
kemampuannya, dan akan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
b. Menyampaikan garis besar pelajaran
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk menarik perhatian sangatlah
penting. Penyampaian ini seperti halnya penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar
yang dapat menarik minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut tulisan-tulisan dalam surat
kabar tersebut. Garis besarpelajaran bisa disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya
saja.
c. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Perhatian siswa akan terfokus dan terarah dalam melakukan kegiatan pembelajaran jika
guru telah menjelaskan di wal pembelajaran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan
dilakukan.

4. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topic baru.


Contoh usaha guru untuk membuat kaitan adalah:
a. Meninjau kembali sampai seberapa jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat
dipahami oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa. Selain itu
dapat pula dengan meminta siswa merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b. Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan. Hal ini dilakukan apabila
materi baru itu erat kaitannya dengan materi yang telah dikuasai. Misalnya guru terlebih dahulu
mengajukan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pema haman siswa tentang pengurangan
sebelum mempelajari tentang pembagian.

Sementara keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan mengakhiri kegiatan inti


pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan yang dilakukan adalah memberikan
gambaran menyeluruh tentang semua materi yang telah dipelajari, mengetahui tingkat
penyerapan siswa terhadap materi dan mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses
pembelaajaran. Kegiatan ini cukup berarti bagi siswa, namun banyak guru tidak sempat
melakukan atau mungkin sengaja tidak melakukan.
Menutup pelajaran tidak hanya dilakukan pada akhir pelajaran, tetapi juga pada akhir penggalan
pelajaran. Menutup pelajaran dilakukan untuk memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokokpokok materi yang dipelajari.
Cara-cara yang dilakukan dalam menutup pelajaran.
1. Meninjau kembali (Reviewing)
Setiap akhir pelajaran atau pada akhir penggal kegiatan guru melakukan reviewing. Apakah inti
pelajaran yang dipelajari siswa sudah dikuasai atau belum oleh siswa. Reviewing terdiri dari dua
aspek.
a. Merangkum inti pokok pelajaran. Kegiatan merangkum pelajaran dilakukan sepanjang proses
pelajaran. Bila guru telah selesai menjelaskan suatu bab, guru merangkum sebentar apa yang
telah dibicarakan sebelum berganti pada topik baru. Siswa disuruh merangkum secara lisan, bila
siswa belum sempurna guru menyempurnakan. Rangkuman dibuat dengan maksud siswa yang
tidak punya sumber belajar dapat belajar kembali dengan ringkasannya. Atau siswa yang lambat
dalam belajar dapat mengulang kembali dengan ringkasaanya.
b. Mengkonsolidasikan perhatian siswa pada masalah pokok pembahasan agar informasi yang
diterimanya dapat membangkitkan minat dan kemampuannya terhadap pelajaran selanjutnya.
2. Mengevaluasi
Salah satu cara untuk mengetahui apakah siswa mendapatkan gambaran yang utuh
tentang suatu konsep yang diajarakan adalah dengan penilaian, Yang dapat dilakukan guru
dengan memberi pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas. Evaluasi dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk.
a. Mendemontrasikan keterampilan. Pada akhir suatu penggalan siswa dapat diminta
mendemontrasikan keterampilan. Misalnya setelah guru mengajarkan tentang tayamum, siswa
diminta untuk mendemonstrasikannya.
b. Mengaplikasikan ide baru. Apabila guru setelah menerangkan suatu prinsip. Siswa pada
situasi yang lain dapat menerapkan prinsip itu pada situasi lain.
c. Mengekspresikan pendapat. Siswa dapat diminta mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
d. Memberi soal-soal. Guru dapat memberi soal-soal untuk dikerjakan siswa. Soal-soal itu dapat
berbentuk uraian, tes objektif, atau mengisi lembar kerja.
Buku II
Indentitas Buku
Judul : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Pengarang : Supriyadi, M.Pd
Penerbit : JAYA ILMU
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 192

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


A. Pengertian
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar
yang harus dikuasai dan dilatih bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif, efesien, dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat di pengaruhi oleh kemampuan
guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga khir pembelajaran.
B. Membuka Pelajaran
Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran, tetapi pada setiap
penggalan awal dan akhir pelajaran atau setiap kali beralih ke hal atau topic baru. Beberapa cara
yang dapat diusahakan dalam membuka pelajaran adalah dengan;
1) Menarik perhatian siswa
2) Memotivasi siswa
3) Memberi acuan/ struktur pembelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kopetensi dasar
dan indikator hasil belajar serta pokok persoalan yang akan dibahas rencana kerja, dan
pembagian waktu.
4) Mengaitkan antara topic yang sudah dikuasai dengan topic baru.
5) Menagggapi situasi kelas.
Tujuan umum membuka pelajarn adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai
secara efektif dan efesien. Efektivitas proses dapat dikenali dari ketepatan langkah-
langkah belajar siswa, sehingga didapatkan efesien belajar yang maksimal. Sedangkan
efektivitas hasil dapat dilihat dari taraf penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yng
dapat dicapai.
C. Prinsip-Prinsip Penerapan Membuka Pelajaran
1. prinsip bermakna
Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan penggunaan
keterampilan membuka pelajaran. Keberhasilan kegiatan membuka pelajaran ini dapat
ditenggarai dengan adanya kemudahan anak dalam menskemakan satuan-satuan bahasan yang
akan dipelajari, yaitu munculnya pusat perhatian ana, terutama terhadap mata pelajaran yang
akan dipelajari.
2. kontinu (berkesinambungan)
Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat continue (berkesinambungan).
Artinya, antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah. Oleh
karena itu gagasan pembukaan dengan pokok bahasan daris segi materi harus ada relevansinya.
Disarankan bahwa gagasan membuka harus memiliki tingkat inklusivitas yang lebih
tinggi/umum dibandingkan pokok bahasan itu sendiri.
3. fleksibel (pengunaan secara luwes )
Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak terputus-
putus atau lancer. Fluency (kelancaran) dalam susunan gagasan ide atau cerita dapat memudah
kan peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembukaan dan dapat pula dengan
mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.
4. antusiasme dan kehangatan dalam mengomunikasikan gagasan
Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggidari guru dan hasil ini akan berpengaruh
pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Dengan antusiasme guru dalam
mengomunikasikan gagasan pembuka mendorong anak untuk menilai bahwa pokok bahasan
yang akan mempunyai arti penting. Dengan demikian peserta didik akan tinggal perhatian dan
minatnya yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingginya aktifitas belajar.
5. prinsip-prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran.
prinsip-prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran sebagai berikut:
1) Singkat, padat, dan jelas
2) Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
3) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
4) Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
5) Mengikat perhatian anak
D. Pelaksanaan Membuka Dan Menutup Pelajaran
Kegitan membuka dan menutup pelajaran dilaksanakan pada setiap awal dan akhir
pelajaran. Artinya sebelum guru menjelaskan materi yang akan disampaikan, terlebih dahulu
harus mengodisikan mental dan menarik perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari.
Misalnya dengan menimbulkan motivasi dan memberi acuan/struktur pelajaran dengan
menunjukkan tujuan atau kopetensi dasar serta indikator hasil belajar, pokok persoalan yang
akan di bahas, rencana kerja, dan pembagian waktu belajar pada siswa. Demikian pula sebelum
mengakhiri pelajaran, misalnya dengan memberikan rangkuman atau mengadakan variasi.
E. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi dua kategori. Kategori yang
berpengaruh pada proses asimilasi dan akomodasi ide, dan kategori yang berpengaruh pada
motivasi siswa dalam belajar.
Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi;
1. membangkitkan perhatian/ minat siswa
Dalam upaya membangkitkan perhatian dan minat siswa untuk mengikuti hal-hal yang
akan dipelajari, ada bebrapa cara yang dapat digunakan oleh guru, antara lain;
a. variasi gaya mengajar guru
sebaiknya guru memvariasikan gaya mengajarnya misalnya dengan berdiri di tengah-
tengah kemudian berjalan ke belakang atau kesamping dengan memilih kegiatan yang berbeda
dari yang biasa.
b. penggunaan alat bantu mengajar
agar siswa tertarik, hendaknya menggunakan alat bantu seperti, gambar, model, skema,
surat kabar, dan sebagainya.
2. menimbulkan motivasi
Ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi belajar pada siswa, antara lain;
a. bersemangat dan antusias
guru hendaknya bersikap ramah, antusias, dan penuh semangat. Dengan begitu dapat
menimbulkan reaksi dalam diri siswa yang mendorong mereka untuk ikut aktif dan mau terlibat.
b. menimbulkan rasa ingin tahu
guru dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan keheranan pada diri siswa. Menceritakan
suatu pristiwa yang actual yang menimbulkan pertanyaan atau menunjukkan model atau gambar
yang menimbulkan pertanyaan atau menunjukkan gambar atau model yang merangsang siswa
untuk berfikir merupakan cara-cara yang dapat digunakan.

3. menutup pelajaran
Yang dimaksut dengan menutup pelajaran adalah bukanlah mengucapkan salam penutup
dan membaca hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran. Karena kegiatan-
kegiatan tersebut memang sudah seharusnya dilakukan setiap megakhiri suatu kegiatan. Akan
tetapi yang dimaksut keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri
pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh
gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain
adalah:
1. Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran.
2. Memberi dorongan psikologis atau sosial kepada siswa
3. Memberi petunjuk untuk pelajaran/topic berikut.
4. Mengadakan evalusi tentang materi pelajaran yang baru selesai.
Menjelang akhir jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan belajar, guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokok-pokok materi pelajaran yang sudah dipelajari.
Cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pembelajaran antara lain;
1. meninjau kembali
Guru meninjau kembali apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu sudah dikuasai oleh siswa
atau belum. Adapun cara meninjau kebali adalah;
a. merangkum inti pelajaran , guru dapat meminta siswa membuat rangkuman baik secara lisan
ataupun tertulis.rangkuman ini bisa dibuat secara individu atau kelompok, dapat juga dilakuan
oleh guru, guru bersama siswa.
2. membuat ringkasan, dengan membuat ringkasan siswa dapat memantapkan penguasaan inti
dari pokok-pokok materi pembelajaran yang yang telah dipelajarinya. Di samping itu dengan
ringkasan siswa yang tidak memiliki buku sumber telah memiliki bahan untuk dipelajari
kembali. Ringkasan dapat dibuat oleh guru, guru bersama siswa sendiri secara kelompok atau
siswa sendiri secara individual.
2. mengevaluasi
Bentuk-bentuk evaluasi sebagai berikut;
1. Mendemonstrasikan keterampilan
2. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
3. Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
4. Soal-soal tertulis atau lisan

Anda mungkin juga menyukai