Anda di halaman 1dari 13

KIMIA LOGAM

Efrahim Purba,Dedek Sri Putri,Harvika Simamora


KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
BAHAN AJAR

SEBAGAI PRODUK AKHIR DARI TUGAS CRITICAL BOOKS REVIEW


LOGAM ALKALI

Disusun Oleh :

EFRAHIM MELINDA BR PURBA ( 4173131008)

DEDEK SRI PUTRI (4171131008)

HARVIKA BR SIMAMORA (4173331023)

DOSEN PENGAMPU :

Dra. HAFNI INDRIATI NASUTION, M.Si

SITI RAHMA, S.Pd., M.Sc

JURUSAN KIMIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Logam
dengan judul Critical Book Review tentang Logam Alkali. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada ibu dosen Pengampu Dra. HAFNI INDRIATI NASUTION, M.Si dan SITI
RAHMA, S.Pd., M.Sc yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Modul ini dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi setiap pembaca.

Medan, 01 Maret 2020

Penulis
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI

DAFTAR ISI
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
DAFTAR GAMBAR
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI

LOGAM ALKALI

Unsur –unsur dalam sistem periodik yang bersifat logam yaitu unsur-unsur golongan S
(Alkali golongan 1, dan alkali tanah = golongan 2 ), sebagai golongan p (misalnya golongan
aluminium= golongan 13, Sn dan Pb = golongan 14), unsur-unsur transisi golongan d (Golongan
3-11), secara khusus golongan 12 dan unsur-unsur transisi golongan f.

A. SIFAT-SIFAT LOGAM
ALKALI

Sifat –sifat logam-logam alkali berlawanan dengan sifat-sifat tersebut yaitu :


lunak,rapatan massa rendah,dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li,Na,K,Rb,Cs,dan Fr)
tampak mengkilat ,berwarna keperakan,merupakan konduktor listrik dan panas yang baik.
Logam alkali bersifat sangat lunak,dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom. Sebagian
besar logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi,tetapi logam alkali mempunyai titik leleh
rendah dan semakin rendah dengan naiknya nomor atom. Kelunakan dan kerendahan titik leleh
logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan lemah nya ikatan metalik dalam unsur-unsur ini.

Densitas (rapat massa) logam-logam alkali jauh lebih kecil dibandingkan dengan
densitas logam-logam lain pada umumnya. Sebagian besar logam alkali mempunyai densitas
antara 5-15 g/cm-3 sedangkan densitas logam alkali jauh lebih rendahh yaitu antara 0,52-1,87
g/cm-3. Reaksi logam-logam alkali dengan air bersifat sangat eksotermik dan dramatic,kecuali
litium yang bereaksi tenang menghasilkan gelembung-gelembung gas hydrogen dan
hidroksidanya. Untuk logam alkali yang lebih berat,reaksinya dengan air cenderung lebih hebat.

Sifat Fisika Logam Alkali

Logam alkali merupakan kelompok unsur kimia pada Golongan I A dalam Tabel Periodik
Unsur (TPU) Modern, kecuali Hidrogen yang merupakan unsur nonlogam. Logam alkali terdiri
dari 6 unsur berikut: Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan
Fransium (Fr). Semua unsur kelompok ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah
ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam alkali
harus disimpan dalam medium banyak. Semua logam alkali merupakan logam yang tergolong,
mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat menghantar panas listrik dengan baik. Sifat-
sifat fisika logam alkali yang meliputi tampilan, titik didih, titik leleh dan kerapatan atau
densitas masing-masing logam alkali.

Sifat Kimia Logam Alkali


KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
Unsur golongan I A dinamakan logam alkali karena mempunyai sifat sebagai logam dan
bersifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air dan oksidanya sukar arut dalam air, dan
banyak ditemukan dalam bebatuan dikerak bumi. Reaksi logam alkali berlangsung cepat kecuali
Litium (Li) yang memerlukan temperatur sekitar 25C serta reaksinya agak lambat. Selain
dengan air kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan unsur-
unsur halogen, hidrogen, oksigen, dan belerang. Diantara unsur-unsur logam alkali, yang paling
reaktif adalah cesium dan yang kurang reaktif adalah litium. Hal ini sesuai dengan harga energi
ionisasinya, harga energi ionisasi cesium lebih rendah sehingga paling mudah bereaksi menjadi
ion positif sedangkan energi ionisasi litium paling besar.

Sifat umum logam alkali

Beberapa sifat umum logam alkali berkaitan dengan karakter ionic,kestabilan anion-anion
besar bermuatan rendah,hidrasi ion,dan kelarutan diuraikan berikut ini :

 Karakter ionic:ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1,dan


sebagian besar senyawanya berupa padatan ionic dan stabil. Senyawa-
senyawanya tidak berwarna kecuali dengan anion yang berwarna,misalnya
kromat dan permanganate.
 Hidrasi ion : semakin tinggi densitas ion,semakin kuat ion tersebut terhidrasi.
Oleh karena logam-logam alkali mempunyai densitas yang jauh lebih rendah
daripada densitas logam-logam pada umumnya,maka energy hidrasi senyawa-
senyawa juga sangat rendah.
 Kelarutan ;sebagian besar senyawa-senyawa logam alkali larut dalam
air,walaupun kelarutannya berbeda-beda.Kelarutan garam alkali dalam air
sangat besar sehingga sangat bermanfaat sebagai pereaksi dilaboratorium.

B. KETERSEDIAAN LOGAM
ALKALI

Logam alkali merupakan logam yang reaktif sehingga di alam tidak terdapat dalam
keadaan bebas, melainkan sebagai senyawa. Natrium dan kalium terdapat sebagai kerak bumi.
Natrium terutama diperoleh berupa garam NaCl dalam air laut kalium dapat berupa (K 2O, Al2O3,
SiO2). Litium terdapat dalam jumlah kecil pada batuan serta tanah liat.

Senyawa NaCl atau dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai garam dapur
merupakan salah satu senyawa dari logam alkali, natrium yang banyak dijumpai di alam yaitu di
air laut yang merupakan air dari air laut atau samudera. Air laut memiliki kadar garam rata-
rata 3,5%. Artinya dalam 1 Liter (1000 mL) air laut terdapat 35 gram garam yang meskipun
tidak seluruhnya, sebagian besar garam tersebut merupakan garam dapur atau NaCl.
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI

C. PERSENYAWAAN LOGAM ALKALI

Logam alkali umumnya dapat diperoleh melalui reaksi elektrolisis lelehan senyawa garam
logam alkali tersebut, seperti Litium (Li), Natrium dan Kalium masing-masing dapat diperoleh
melalui reaksi elektrolisis senyawa garam LiCl,NaCl, dan KCl.

a) Litium
Sumber utama dari litium adalah mineral spodumene. Logam litium dapat diperoleh dari
elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert untuk menurunkan titik leleh
hingga 5000C. densitas litium hanya setengah dari densitas air,sehingga litium merupakan unsur
yang paling kecil rapatan massanya dibandingkan dengan semua unsur padatan lain pada
temperature kamar dan tekanan normal. Dari kelompok logam alkali,hanya ion litium
mempunyai densitas muatan yang sangat besar dan membentuk senyawa nitride dengan
energy kisi yang cukup tinggi.

Sifat tersebut membuat litium hibrida bermanfaat sebagai zat pengering untuk pelarut-
pelarut organic dan litium aluminium hibrida banyak dimanfaatkan sebagai zat pereduksi yang
baik dan sintesis senyawa-senyawa organic. Litium cair sampai saat ini diketahui sebagai zat
yang paling korosif. Rapatan muatan litium sangat besar dibandingkan dengan rapatan muatan
logam lainnya,dan sifat inilah yang sering dikaitkan dengan sifat-sifat khusus litium berbeda
dengan logam lain dalam kelompok nya.

b) Logam Natrium (Na)


Natrium adalah logam alkali yang dibutuhkan paling banyak untuk keperluan industri.
Seperti logam-logam alkali yang lain, natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam
karena reaktivitasnya yang sangat tinggi. Logam putih keperakan ini diproduksi (dalam
industri) secara elektrometalurgi menurut proses Downs.
Logam natrium digunakan dalam berbagai sintesis senyawa natrium, namun ada dua
kegunaan utamanya. Pertama untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang paling mudah untuk
mendapatkan logam- logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti torium, zirkonium,
tantalum dan titanium, adalah dengan mereduksi senyawa-senyawanya dengan logam natrium.
Sebagaicontoh, logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida dengan natrium
menurut persamaan reaksi:
TiCl4( l ) + 4 Na(s) → Ti(s) + 4 NaCl(s)
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
Logam titanium murni dapat diperoleh jika endapan yang terbentuk dicuci dengan air
yang akan melarutkan natrium klorida. Penggunaan kedua adalah dalam produksi zat aditif
bahan bakar minyak, tetraetiltimbel (TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida
menurut persamaan reaksi :

4 NaPb(s) + 4 C2H5Cl(g) → (C2H5)4Pb(l) + 3Pb(s) + 4NaCl(s)

c) Kalium
Kalium yang terdapat di alam bersifat sedikit radioaktif karena mengandung kira-kira
0,02% isotop radioaktif 40K dengan waktu paroh 1,3 x 109 tahun. Ternyata, proporsi radiasi
yang dihasilkan tubuh manu- sia cukup signifikan berasal dari isotop 40K. Ekstraksi logam
kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya yang sangat reaktif. Proses
ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium klorida pada temperatur
850oC menurut persamaan reaksi:

KCl(l) + Na(l) K(g) + NaCl(l)

Keseimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperatur 850 oC,
namun kalium berupa gas (titik didih kalium 766 oC, dan titik didih natrium 890 oC). Oleh karena
itu dengan prinsip Le Châ telier, keseimbangan reaksi dapat didorong ke kanan dengan
memompa gas kalium hasil yang berwarna hijau keluar dari sistem untuk kemudian
dipadatkan. Telah disebutkan di muka bahwa sifat kelarutan senyawa-senyawa alkali berkaitan
dengan ukuran pasangan kation-anion yang bersang- kutan. Ukuran antara pasangan kation-
anion yang relatif sama mempu- nyai kelarutan yang sangat kecil. Jadi, anion berukuran besar
akan mem- bentuk senyawa yang sukar larut dengan kation alkali berukuran besar. Konsep ini
berlaku bagi anion berukuran besar seperti anion heksanitritokobaltat (III), [Co(NO2)6] 3- Anion
ini dengan litium maupun dengan natrium menghasilkan garam yang larut dalam air, tetapi
dengan kali- um, rubidium ataupun sesium terbentuk garam-garam yang sukar larut. Jadi,
identifikasi ion kalium dapat dilakukan dengan penambahan ion heksanitritokobaltat (III) yang
akan membentuk endapan kuning cemerlang menurut persamaan reaksi:

3K+(aq) + [Co(NO2)6]3-(aq) → K3[Co(NO2)6](s)

Anion tetrafenilborat, [B(C6H5)4]-, juga dapat mengendap dengan membentuk kalium


tetrafenilborat yang berwarna putih:

K+(aq) + [B(C6H5)4]-(aq)→ K[B(C6H5)4](s)


KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI

D. Ekstraksi Logam Alkali

Hidroksida Logam Alkali

Padatan alkali hidroksida berwarna putih, tembus cahaya dan menyerap uap air udara
hingga terlarut dalam air berlebih. Satu-satunya kekecualian adalah litium hidroksida
oktahidrat, LiOH.8H2O. Semua alkali hidroksida berbahaya, sebab bereaksi dengan protein kulit
sehingga menghilangkan permukaan kulit. Natrium hidroksida dan kalium hidroksida
disediakan dalam bentuk pelet butiran yang diproduksi dengan memasukkan lelehannya ke
dalam cetakan. Sebagai padatan maupun dalam larutan alkali hidroksida menyerap karbon
dioksida dari atmosfer membentuk karbonat, menurut persamaan reaksi:
2NaOH(aq) + CO2(g) → Na2CO3 (aq) + H2O(l)
Alkali hidroksida merupakan sumber hidroksida yang baik karena sangat mudah larut
dalam air. Natrium hidroksida dapat dibuat dari larutan garam dapur se- cara elektrolisis:
1. Dalam sel diafragma
2. Sel membran
3. Dalam sel katode merkuri (raksa)

Setiap sel elektrolisis mempunyai kelebihan maupun kelemahan. Pada sel diafragma dan sel
membran terjadi reaksi penukaran ion pada elek- trode sebagai berikut :

Katode : 2H2O(aq) + 2e → H2(g) + OH-(aq) Eo = - 0,83 V


Anode : 2 Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e Eo = +1,36 V
o
Pada katode tidak terjadi reduksi ion natrium karena mem mempunyai E jauh lebih negatif (-2,17
V).

Dalam sel diafragma asbes, ion-ion natrium dan klorida dapat menembus diafragma
asbes yang basah, tetapi molekul-molekul gas hidrogen dan klorin tidak. Adanya tekanan pada
ruang anode mencegah aliran balik ion OH- dari ruang katode. Larutan NaOH yang dihasi- lkan
pada katode terkontaminasi dengan NaCl yang tidak terelektrolisis yang selanjutnya dapat
diendapkan dengan pemekatan larutan tersebut, sehingga dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Dalam membran penukaran ion, hanya ion natrium saja yang dapat melewati
membran tersebut, sedangkan ion-ion klorida, hidroksida dan molekul-molekul gas hidrogen
serta klorin tidak. Larutan NaOH yang dihasilkan tidak terkontaminasi oleh ion klorida dan
dengan demikian lebih pekat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari sel diafragma.

Pada sel katode merkuri (raksa), dipakai logam titanium sebagai anode. Ion klorida
dioksidasi menjadi gas klorin pada anode, dan ion natrium direduksi menjadi logam natrium
pada katode yang kemudian larut dalam raksa menjadi amalgama menurut persamaan reaksi:

Anode (Ti) : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e


KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
Katode (Hg): 2Na+(aq) + 2e + Hg → 2Na (Hg)

Reduksi ion natrium menjadi logamnya ini terjadi karena permukaan elektrode merkuri
bersifat menghambat terjadinya setengah reaksi yang menghasilkan gas, sehingga menaikkan
potensial elektrode di atas nilai standar (over-voltage). Dengan demikian reduksi ion hidrogen
menjadi gas hidrogen memerlukan potensial yang lebih tinggi daripada poten- sial reduksi ion
natrium. Amalgam (natrium-raksa) yang dihasilkan di- alirkan ke dalam suatu wadah, kemudian
direaksikan dengan air pada permukaan grafit untuk memperoleh natrium hidroksida yang
bebas dari NaCl, menurut persamaan reaksi :

2 Na(Hg) + 2 H2O(l) → 2 NaOH(aq) + H2(g) + Hg(l)

Reaksi ini berlangsung dengan tenang karena adanya medium raksa. Larutan natrium
hidroksida terdapat sebagai lapisan bagian atas dan cairan raksa sebagai lapisan bagian bawah,
sehingga larutan NaOH dapat dipisahkan dan dipekatkan untuk kemudian dipadatkan. Larutan
NaOH yang dbuat dengan cara seperti ini mempunyai kemurnian yang sangat tinggi. Raksa cair
yang diperoleh dialirkan dengan pompa kem- bali ke ruang katode.

Jadi, dari ketiga macam sel tersebut reaksi elektrolisis larutan NaCl jenuh yang terjadi adalah:

2 NaCl(aq) + 2 H2O(l) NaOH(aq) 2 + H2(g) + Cl2(g)

E. Manfaat Logam Alkali

Logam-logam Alkali memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Kegunaan Logam Na
 Logam Na memiliki banyak manfaat dibidang industri antara lain:
 Sebagai pendingin pada reaktor nuklir
 Sebagai bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetreatilled)
 Natrium dalam bentuk uapnya digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus
kabut
 Natrium dapat digunakan untuk foto sel dalam alat elektronik
 Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu.
b. Kegunaan Logam Kalium (K)
 KOH digunakan pada industri sabun lunak dan lembek
 KCL da K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman
 KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan kembang
api.
 KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KclO 3 dapat
juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2 apabila direaksikan dengan larutan HCl
pada laboratorium.
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
 K2CO3 digunakan sebagai industri kaca
c. Litium digunakan untuk membuat baterai
d. Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel
fotolistrik

DAFTAR PUSTAKA
KIMIA LOGAM
GOLONGAN ALKALI
Sugiyarto, K.H ., 2003, Kimia Anorganik II , Universitas Negeri Yougyakarta, Yogyakarta.

Simatupang, S., dkk. 2019,Kimia Logam,Universitas Negeri Medan,Medan

Anda mungkin juga menyukai