Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PERATURAN PEMERINTAH

NOMOR 81 TAHUN 2012

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kesehatan Masyarakat


Dosen Pengampu : Dewi Indah Sari, SKM, M.Kes, MKM

DISUSUN OLEH :

Amelia Ayu Rosita P27901117001


Dwi Puji Pangesti P27901117004
Farah Nurpadilah P27901117007
Fitria Tyas Kurniati P27901117008
Intan Kurnia Putriawan P27901117012
Mia Mawaddah P27901117018
Tari Wahyuningtias P27901117038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D - III
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas nikmat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas kuliah untuk membuat
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat. Sholawat serta
salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw. Semoga kita semua kelak
mendapatkan syafaat dari beliau. Makalah ini membahas tentang Pengelolaan
Sampah Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Kesehatan


Masyarakat yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat membantu penulis
untuk dapat menyempurnakan kembali pembuatan makalah yang akan datang.

Demikian makalah ini penulis susun semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema
yang senada di waktu yang akan datang.

Tangerang, 14 Februari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................4


2.1 Pengertian Sampah Rumah Tangga..........................................4
2.2 Pengertian Sampah Rumah Tangga Dalam PP Nomor 81
Tahun 2012...............................................................................4
2.3 Kebijakan Dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. 4
2.4 Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga...........6

BAB III PENUTUP.......................................................................................9


3.1 Kesimpulan................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhannya terhadap
lingkungan. Setiap manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi segala
kebutuhan primer, sekunder maupun tersiernya. Dalam rangka memenuhi
kebutuhannya, manusia setiap harinya pasti melakukan aktivitas, di mana
setiap aktivitas yang dilakukan manusia pastinya juga berdampak pada
sampah yang dihasilkan. Semakin besar jumlah penduduk atau tingkat
konsumsi terhadap barang maka semakin besar pula volume sampah yang
dihasilkan. Sampah sendiri merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari
adanya aktivitas manusia, dan volumenya akan berbanding lurus dengan
jumlah penduduk.
Sampah adalah salah satu bentuk dari pencemaran lingkungan. Dimana
sampah sampai saat ini masih menjadi problematik yang masih dihadapi
hampir di seluruh negara di dunia, baik di negara berkembang maupun di
negara maju, khususnya di Indonesia dimana pertumbuhan jumlah
penduduknya yang pesat yaitu dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta
jiwa. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan ekonomi,
perkembangan teknologi, meningkatnya berbagai kegiatan industri, serta pola
konsumsi yang tinggi dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah
timbulan, jenis dan keberagaman karakteristik sampah yang kemudian
mengakibatkan timbulnya penumpukan sampah. Salah satu jenis sampah
menurut sumbernya ialah sampah rumah tangga.
Sampah rumah tangga diatur di dalam Pasal 1 Angka 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang dimaksud sampah
rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam
rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Sampah rumah

1
tangga yang dihasilkan setiap harinya bila tidak dikelola dengan baik dan
tidak berwawasan lingkungan maka lama-kelamaan akan mengakibatkan
adanya penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Adanya
penumpukan sampah rumah tangga yang tidak dikelola secara baik dengan
cara yang berwawasan lingkungan maka akan menyebabkan timbulnya
berbagai dampak, baik bagi lingkungan hidup maupun bagi kesehatan
masyarakat. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat antara lain pencemaran lingkungan,
berkembangnya vektor penyakit, kemacetan lalu lintas, gangguan estetika dan
gangguan kebisingan.
Penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) akan
menimbulkan masalah serius bagi lingkungan maupun kesehatan lingkungan
hidup bagi manusia. Permasalahan lingkungan yang muncul antara lain
berupa pencemaran, baik pencemaran air,tanah dan udara. Pencemaran air
bisa disebabkan lindi yang ditimbulkan dari lokasi penimbunan sampah.
Lindi ini akan mencemari sungai, laut, dan air tanah, sedang gas yang
terbentuk dari timbunan sampah antara lain metan, amonium, hidrogen
sulfida, dan karbon dioksida. Kebakaran di sekitar lokasi penimbunan sampah
juga dapat terjadi akibat pembentukan gas metan atau pemakaian bahan
kimia. Dampak-dampak negatif yang ditimbulkan ini bertolak belakang
dengan adanya tujuan pengelolaan sampah yaitu menjaga kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sampah rumah tangga?
2. Apa yang dimaksud dengan sampah rumah tangga dalam PP (Peraturan
Perundangan) Nomor 81 Tahun 2012?
3. Apa saja kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga?
4. Bagaimana cara penyelenggaraan pengelolaan sampah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sampah rumah tangga.

2
2. Untuk mengetahui pengertian sampah rumah tangga dalam PP
(Peraturan Perundangan) Nomor 81 Tahun 2012.
3. Untuk mengetahui kebijakan dan strategi dari pengelolaan sampah.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyelenggaraan pengelolaan
sampah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SAMPAH RUMAH TANGGA


Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2006). Para ahli kesehatan masyarakat Amerika
membuat batasan, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari
kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas
bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang dibuang karena sudah
tidak berguna.

Dengan demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut :

1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat


2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia
Universitas Sumatera Utara
3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2003)
B. PENGERTIAN SAMPAH RUMAH TANGGA DALAM PP NOMOR 81
TAHUN 2012
Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-
hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik
sedangkan sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah
tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
C. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

4
Rumah tangga sebagai unit komunal terkecil akan sangat berpengaruh
terhadap lingkungan perkotaan maupun pedesaan, termasuk dalam urusan
sampah. Sampah rumah tangga atau domestic termasuk jenis sampah yang
paling banyak dihasilkan. Manajemen sampah rumah tangga adalah hal yang
perlu dikuasai oleh seluruh anggota rumah tangga, terutama kepala keluarga.
Prinsip utama manajemen sampah rumah tangga adalah mengurangi sebanyak
mungkin sampah keluar dari rumah. Melalui mekanisme reuse, recycle,
reduce maupun recover. Prinsip selanjutnya adalah memahaomi karakteristik
sampah yang dihasilkan. Hal tersebut akan membantu dalam menangani
permasalahan sampah rumah tangga maupun sampah sejenis samaph rumah
tangga.

Pengaturan pengelolaan sampah ini bertujuan untuk:

1. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat


2. Menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Pemerintah menetapkan kebijakan dan strategi nasional dalam


pengelolaan sampah. Kebijakan dan strategi dalam pengelolaan sampah
paling sedikit memuat arah kebijakan pengurangan dan penanganan sampah;
dan program pengurangan dan penanganan sampah. Program sebagaimana
dimaksud memuat target pengurangan timbulan sampah dan prioritas jenis
sampah secara bertahap serta target penanganan sampah untuk setiap kurun
waktu tertentu
Pemerintah provinsi menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi
provinsi dalam pengelolaan sampah kemudian pemerintah kabupaten/kota
menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi kabupaten/kota dalam
pengelolaan sampah. Pemerintah kabupaten/kota selain menetapkan
kebijakan dan strategi juga menyusun dokumen rencana induk dan studi
kelayakan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah
rumah tangga. Rencana induk ditetapkan untuk jangka waktu paling sedikit
sepuluh tahun.

5
Rencana induk tersebut adalah :

1. Pembatasan timbulan sampah


2. Pendauran ulang sampah
3. Pemanfaatan kembali sampah
4. Pemilahan sampah
5. Pengumpulan sampah
6. Pengangkutan sampah
7. Pengolahan sampah
8. Pemrosesan akhir sampah
9. Pendanaan.
D. PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA
Penyelenggaraan pengelolaa sampah meliputi pengurangan sampah dan
penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi pembatasan timbulan
sampah, pendauran ulang sampah dan pemanfaatan kembali sampah.
Pengurangan sampah dapat dilakukan dengan cara menggunakan bahan atau
alat yang dapat digunakan ulang, bahan yang dapat didaur ulang dan bahan
yang dapat diurai oleh proses alam serta mengumpulkan dan menyerahkan
kembali sampah dari produk atau kemasan yang sudah digunakan kepada
produsen. Produsen wajib melakukan pembatasan timbulan sampah dengan
menyusun rencana atau program pembatasan timbulan sampah sebagai bagian
dari usaha kegiatannya serta menghasilkan produk dengan menggunakan
kemasan yang mudah diurai oleh proses alam dan yang menimbulkan sampah
sesedikit mungkin.

Penanganan sampah meliputi kegiatan:

1. Pemilahan
Pemilahan sampah dilakukan oleh setiap orang termasuk pengelola
kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

6
khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dan juga
pemerintah kabupaten/kota.
Pemilahan dilakukan melalui kegiatan pengelompokan sampah
menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri atas:
a. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta
limbah bahan berbahaya dan beracun
b. Sampah yang mudah terurai
c. Sampah yang dapat digunakan kembali
d. Sampah yang dapat didaur ulang
e. Sampah lainnya.
2. Pengumpulan
Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan
industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya dalam melakukan pengumpulan sampah wajib menyediakan
TPS, TPS 3R, dan alat pengumpul untuk sampah terpilah.

TPS dan TPS 3R harus memenuhi persyaratan:

a. Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling


sedikit 5 (lima) jenis sampah
b. Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan
c. Lokasinya mudah diakses
d. Tidak mencemari lingkungan
e. Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan
3. Pengangkutan
Pengangkutan sampah dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah kabupaten/kota menyediakan alat angkut sampah termasuk
untuk sampah terpilah yang tidak mencemari lingkungan dan melakukan
pengangkutan sampah dari TPS dan TPS 3R ke TPA atau TPST.
Kabupaten/kota melakukan pengolahan sampah bersama dan
memerlukan pengangkutan sampah lintas kabupaten/kota, pemerintah

7
kabupaten/kota dapat mengusulkan kepada pemerintah provinsi untuk
menyediakan stasiun peralihan antara dan alat angkut.
4. Pengolahan
Pengolahan sampah meliputi kegiatan :
a. Pemadatan
b. Pengomposan
c. Daur ulang materi
d. Daur ulang energy

Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan


industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya wajib menyediakan fasilitas pengolahan sampah skala kawasan
yang berupa TPS 3R.

5. Pemrosesan akhir sampah


Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan menggunakan metode
lahan urug terkendali, metode lahan urug saniter, dan teknologi ramah
lingkungan. Dalam melakukan pemrosesan akhir sampah, pemerintah
kabupaten/kota wajib menyediakan dan mengoperasikan TPA. Dalam
menyediakan TPA pemerintah kabupaten/kota melakukan pemilihan
lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah provinsi atau
kabupaten/kota dan menyusun analisis biaya dan teknologi serta
menyusun rancangan teknis. Lokasi TPA paling sedikit memenuhi aspek
geologi, hidrogeologi, kemiringan zona, jarak dari lapangan terbang,
jarak dari permukiman, tidak berada di kawasan lindung/cagar alam dan
bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25 (dua puluh lima) tahun.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

8
Sampah adalah salah satu bentuk dari pencemaran lingkungan.
Dimana sampah sampai saat ini masih menjadi problematic yang masih
dihadapi hamper diseluruh negara di dunia, baik di negara berkembang
maupun di negara maju, khususnya di Indonesia dimana pertumbuhan
jumlah penduduknya yang pesat yaitu dengan jumlah penduduk kurang
lebih 250 jiwa. Menurut World Health Organization (WHO), sampah
adalah sesuatu yang tidakdigunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia.
Dalam PP Nomor 81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah
sampah yang berasal dari kegiatan sehari – hari dalam rumah tangga yang
tidak termasuk tinja dan sampah spesifik sedangkan sampah sejenis
sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial,
fasilitas umum, dan atau fasilitas lainnya.
Penyelenggaraan pengelola sampah meliputi pengurangan sampah
dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah, da pemanfaatan kembali
sampah. Penanganan sampah meliputi kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, pemrosesan akhir sampah.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca
khususnya mahasiswa/i keperawatan, hendaknya dapat memahami tentang
kesehatan lingkungan khususnya tentang sampah dengan benar dan tepat
sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Presiden Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012, Nomor 188. Jakarta : Sekretariat Negara Republik Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai