Anda di halaman 1dari 6

1.2.

PERBANDINGAN
Kita dapat membuat perbandingan dari dua besaran yang sejenis, misalnya: tinggi badan,
panjang dan lebar dari suatu bangun. Hasil bagi kedua besaran tersebut merupakan bilangan

a
sederhana, yaitu berbentuk b atau a : b dengan a dan b merupakan bilangan asli. Ada dua jenis
perbandingan, yaitu perbandingan senilai dan berbalik nilai.
1.2.1. Perbandingan Senilai
Suatu perbandingan disebut sebagai perbandingan senilai jika dua perbandingan nilainya
sama.

a c
= atau a . d = c . b
b d atau a- d=c-b

Untuk memahami arti perbandingan senilai, perhatikan contoh berikut yang merupakan
contoh perbandingan antara panjang tabel dengan harga tabelnya.

Tabel 1.1 Contoh Perbandingan


Panjang kabel (m) Harga per meter (Rp)
1 3.000
2 6.000
3 9.000

- Perbandingan panjang kabel pada baris ke – 1 dan baris ke – 2 = 1 : 2.


Perbandingan harga kabel per meter pada baris ke – 1 dan baris ke – 2 = 3.000 : 6.000
= 1: 2.
- Perbandingan panjang kabel pada baris ke – 2 dan baris ke – 3 = 2 : 3.
Perbandingan harga kabel per meter pada baris ke – 2 dan baris ke – 3 = 6.000 : 9.000 =
2 : 3.
Jika kita perhatikan perbandingan panjang kabel dan harganya pada baris yang
bersesuaian adalah sama. Jika panjang kabel bertambah, maka harganya pun bertambah. Begitu
pula jika panjang kabel tersebut berkurang, maka harganya pun berkurang. Kita katakan bahwa
perbandingan antara panjang kabel dan harga kabel per meter di atas merupakan perbandingafi
senilai.
Contoh
Dalam suatu perjalanan sejauh 40 km, sebuah mobil memerlukan bahan bakar sebanyak 8
liter bensin. Jika mobil itu menempuh perjalanan sejauh 120 km, berapa banyak bahan
bakar yang diperlukan?
Jawab:
Masalah di atas merupakan masalah perbandingan senilai karena semakin jauh jarak
perjalanan yang ditempuh, maka semakin banyak bahan bakar yang diperlukan.
Cara I Perhitungan berdasarkan satuan
Bahan bakar untuk jarak tempuh 40 km = 8 liter

Bahan bakar untuk jarak tempuh 1 km = 40 liter = 5 liter.


8

1
Jadi, bahan bakar untuk jarak tempuh 120 km = 120 . 5 liter = 24
Cara II Perhitungan berdasarkan perbandingan
Banyak Bahan Bakar (liter) Jarak Tempuh (km)
8 40
x 120
Diperoleh perbandingan:
8 40

x 120
 40 . x = 8 . 120
 40x = 960
 x = 24
Jadi, bahan bakar yang diperlukan untuk perjalanan sejauh 120 km adalah 24
liter.
1.2.2. Perbandingan Berbalik Nilai
Suatu perbandingan disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan
nilainya saling berkebalikan.

a d
= atau a . c = b . d
b c

Untuk memahami arti perbandingan berbalik nilai, perhatikan contoh berikut yang
merupakan perbandingan antara kecepatan rata-rata dan waktu yang ditempuh oleh sebuah
kendaraan dalam sebuah perjalanan.
Tabel 1.2 Perbandingan Berbalik Nilai
Kecepatan (km/jam) Waktu tempuh (jam)
80 3
60 4
40 6

- Perbandingan kecepatan pada baris ke-1 : baris ke-2 = 80 : 60 = 4 : 3.


Perbandingan waktu pada baris ke-1 : baris ke-2 = 3 : 4.
- Perbandingan kecepatan pada baris ke-2 : baris ke-3 = 60 : 40 = 3 : 2.
Perbandingan waktu pada baris ke-2 : baris ke-3 = 4 : 6 = 2 : 3.
Jika diperhatikan perbandingan kecepatan dan waktu tempuh pada baris yang
bersesuaian adalah berbalik. Jika kecepatan bertambah, maka waktunya menjadi berkurang dan
jika kecepatan berkurang, maka waktunya bertambah. Dikatakan bahwa perbandingan antara
kecepatan dan waktu tempuh merupakan
perbandingan balik nilai.

Contoh:
1. Kereta Api ”Cirebon Express” jurusan Jakarta-Cirebon dalam keadaan normal menempuh
perjalanan selama 3,5 jam dari Jakarta ke Cirebon dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.
Karena suatu hal, pada suatu perjalanan kereta berangkat dari Jakarta pukul 10.00 tetapi tiba
di tempat tujuan pukul 15.00. Berapakah kecepatan rata-rata perjalanan kereta tersebut?
Jawab:
Lama perjalanan dari pukul 10.00 sampai pukul 15.00 adalah 5 jam.
Cara I Perhitungan berdasarkan hasil kali
Waktu Kecepatan
3,5 80
5 x
3,5 x

Diperoleh perbandingan: 5 80
 3,5 . 80 = 5 . x
 280= 5x
280
 x = 5 = 56 km/jam

Cara II Perhitungan berdasarkan perbandingan


Waktu Kecepatan
3,5 80
3,5
5 5 . 80 = 56 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata kereta tersebut 56 km/jam.
2. Seorang petani mempunyai persediaan makanan untuk 80 ekor ternaknya selama satu bulan.
Jika petani tersebut menambah 20 ekor ternak lagi, berapa hari persediaan makanan itu akan
habis?
Jawab:
Jika ternak tersebut bertambah, maka makanan ternak tersebut akan cepat habis atau
makanan akan habis sebelum satu bulan.
Cara I Perhitungan berdasarkan hasil kali
Banyak ternak Hari
80 30
(80 + 20) = 100 x
80 x

Diperoleh perbandingan: 100 30
80 . 30 = 100 . x
2.400 = 100x
2.400
 24
x = 100
Cara II Perhitungan berdasarkan perbandingan
Banyak ternak Hari
80 30
80
(80 + 20) = 100 100 . 30 = 24
Jadi, persediaan makanan akan habis untuk 100 ekor ternak selama 24 hari.

Rangkuman:
1. Bentuk Pecahan: Pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen, permil
2. Penjumlahan Pecahan

+ =
Penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang sama adalah menjumlahkan
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
3. Penjumlahan pecahan berbeda penyebut adalah menjumlahkan pembilang setelah terlebih
dahulu mengubah pecahan menjadi pecahan yang senilai dengan penyebut yang sama.
4. Pengurangan Pecahan

– =
Pengurangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama adalah mengurangkan
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
5. Pengurangan pecahan berbeda penyebut adalah mengurangkan pembilang setelah terlebih
dahulu mengubah pecahan menjadi pecahan yang senilai dengan penyebut yang sama.
6. Perkalian Pecahan

× =
Perkalian pecahan adalah mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut
7. Pembagian Pecahan

: = ×
Pembagian pecahan sama dengan mengalikan pecahan tersebut dengan kebalikannya.

Anda mungkin juga menyukai