DATA KLIEN
A. DATA UMUM
Nama inisial klien : Tn. A
Umur : 35 Tahun
Alamat : Tanjung Balai Karimun
Agama : Islam
Tanggal masuk RS/RB : Rabu, 08 April 2020 Jam 08.58 WIB
Nomor Rekam Medis : 314xxx.
Bangsal : Ruang IGD RSUD Demak
B. PENGKAJIAN PRIMER:
1. Respon:
(Kesadaran komposmentis) Alert/sadar
(Bicara jelas) Verbal
(Nyeri pada area luka bakar) Pain
(X) Unrespon
2. Air Way (Jalan Nafas) + Control Servikal
a. Jalan nafas : Jalan nafas paten, tidak ada sumbatan pada jalan nafas.
(Tidak) Sesak
(Tidak) Takipnea (20 – 30 – 40)
(Tidak) Gasping
(Tidak) Cyanosis
(Tidak) Retraksi Supra sternal
(Tidak) Intra sternal
(Tidak) Inter sternal
b. Bunyi pernafasan : Tidak ada suara nafas tambahan/bunyi nafas tambahan.
Irama nafas reguler, RR : 25 x/menit.
(Tidak) Gurgling (cairan)
(Tidak) Snoring (lidah)
(Tidak) Stridor (ngorok)
c. Control Servikal : Tidak terdapat trauma pada tulang servikal, serta tidak ada
jejas pada area clavikula.
(Tidak) Trauma Capitis, disertai penurunan kesadaran.
(Tidak) Trauma tumpul di atas Clavikula.
(Tidak) Multipel trauma
d. Biomekanik Trauma:
Tidak terdapat trauma akibat tekanan biomekanik.
3. Breathing (Pernafasan) + Control Ventilasi
a. Pulse Oxymetry : 94 %
b. Inspeksi :
(X) sesak; RR : 25 X/mnt, spontan.
(X) jejas pada dada
(X) luka terbuka pada thoraks
(X) JVP meningkat
(X) Deviasi trakea.
c. Auskultasi :
1) Dada kanan : (Ya) vesikuler; (Tidak) tidak terdengar/menjauh
2) Dada kiri : (Ya) vesikuler; (Tidak) tidak terdengar/menjauh
d. Perkusi :
1) Dada kanan : (Ya) Sonor, (x) hipersonor, (x) dull
2) Dada kiri : (Ya) Sonor, (x) hipersonor, (x) dull
e. Palpasi :
1) Dada kanan : (Tidak) nyeri tekan, (Tidak) krepitasi
2) Dada kiri : (Tidak) nyeri tekan, (Tidak) krepitasi
b. Nadi : 84 x/menit.
c. Capilarry refill : 2 detik.
d. Akral : Teraba Hangat.
e. Cyanosis : Tidak terdapat sianosis.
5. Disability
a. GCS
E: 4 M: 6 V: 5
b. Lateralisasi pupil
1) Pupil : isokor
2) Reflek cahaya : +/+
3) Dilatasi : +/+
c. Motoric
1) Kekuatan tonus otot : 5/5
5/5
2) Lateralisasi motoric : reflek normal
8. Gastric Tube
Pasien tidak terpasang gastric tube karena tidak ada sumbatan jalan nafas.
a. Kontra indikasi :
(X) Braille Hematom
(X) Rhinorea
(X) Othorea
(X) Echymosis/Battle sign
9. Heart Monitor
Pasien tidak terpasanag hearth monitor karena hasil pemeriksaan TTV pasien
dalam batas normal.
C. SECONDERY SURVEY
1. Head to Toe Examination (BTLS) :
Kepala :
- Muka : Terlihat lesu, gosong akibat luka bakar sampai leher 9%.
- Mata : konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
- Hidung : tidak ada sinusitis, tidak ada polip, tidak ada epistaksis.
- Mulut : bibir kering, gosong akibat luka bakar, gigi tidak ada yang
tanggal, terdapat caries gigi.
- Telinga : simetris kanan-kiri, tidak ada serumen, kulit telinga terdapat
luka bakar.
- Rambut : warna hitam, pendek, lurus, kering.
Leher :
- Kulit terlihat gosong akibat luka bakar, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Thoraks :
- Inspeksi : simetris, pergerakan dinding dada normal, terdapat luka baka
bagian antrrior 9%.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : bunyi sonor kanan-kiri.
- Aauskultasi : irama nafas reguler, tidak ada suara tambahan.
Abdomen.
- Inspeksi : perut datar, terdapat luka bakar bagian anterior 9%.
- Auskultasi : bising usus 15 x/menit.
- Palpasi : tidak distensi
- Perkusi : bunyi pekak
Pelvis :
- Tidak ada krepitasi/fraktur, tidak ada pendarahan pada femur, tidak ada
jejas pada area pelvis.
Ektremitas
1. Atas/Superior :
- Tangan kanan-kiri lengkap, jari-jari lengkap, tidak ada kelainan, melepuh
terdapat luka bakar kanan 9 %, kiri 9 %. Terpasang infus dua jalur
kanan-kiri RL tetes/menit.
2. Bawah/Inferior :
- Kaki kanan-kiri lengkap, jari-jari lengkap, tidak ada kelainan, melepuh
akibat luka bakar kanan 18%, kiri 18%.
2. Vital Sign
Frekuensi Nadi : 86 x/mnt.
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Frekuensi pernafasan : 25 x/mnt
Suhu : 38oC
Saturasi oksigen : 94%
Berat badan : 64 kg
Tinggi badan. : 178 cm
4. Anamnesa KOMPAK
a. K : Keluhan yang dirasakan pasien saat ini adalah badannya terasa sakit,
panas dan nyeri akibat luka bakar.
b. O : Obat terakhir yang diminum klien ‘klien mengatakan tidak minum obat
apapun sebelumnya’.
c. M : Makanan terakhir yang dikonsumsi klien ‘klien mengatakan sebelumnya
ia makan nasi, sayur dan lauk-pauk’.
d. P : Penyakit yang diderita pasien ‘pasien mengatakan bahwa diriya tidak
mempunyai/menderita penyakit apa pun sebelumnya’.
e. A : Pasien mengatakan bahwa dirinya alergi makanan seafood.
f. K : Kejadian alergi sejak 3 tahun yang lalu.
5. Pemeriksaan tambahan
Dilakukan pemeriksaan cek darah rutin,
D. Reevaluasi
Pasien dipindahkan ke Ruang Melati 2 Jam 17.00 WIB dengan TD : 120/80 mmHg,
N : 84 x/menit, S : 37 °C, RR : 22 x/menit, CRT 2 detik, untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Selama 8 jam pertama pasien telah mendapatkan terapi
infus 2 jalur sebanyak 10.496 ml/437 tetes per menit. Selanjutnya 16 jam kedua
pasien akan mendapatkan cairan sebanyak 10.496 ml/219 tetes per menit.
E. ANALISA DATA
No DATA PROBLE ETIOLOGI
M
1. DS: Klien mengatakan sakit pada Risiko Perpindahan cairan
luka bakar serta terasa nyeri dan kekurangan dari intravaskuler ke
panas. volume cairan. dalam rongga
DO : Melepuh dan mengelupas (00028) intestinal.
pada daerah luka bakar (muka
sampai leher, dada sampai perut
bagian depan, tangan kanan-kiri
atas sampai bawah, genetalia, paha
sampai ujung kaki kanan-kiri),
terpasang infus NaCl 437
tetes/menit, S : 38 °C, CRT 2 detik,
input : 400 cc, output : 500 cc,
balance cairan : 100 cc.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko kekurangan volume cairan (Domain 2. Nutrisi, Kelas 5. Hidrasi,
Kode 00028)
2. Nyeri Akut (Domain 12. Kenyamanan, Kelas 1. Kenyamanan Fisik, Kode :
00132)
3. Kerusakan integritas kulit (Domain 11. Keamanan/Perlindungan, Kelas 2.
Cedera Fisik, Kode : 00046).
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA RENCANA TTD
KEPERAWATAN
TUJUAN TINDAKAN
1. Risiko kekurangan volume Kekurangan -Berikan cairan per
cairan , ditandai dengan : volume cairan dapat oral
-Klien mengatakan terasa diatasi setelah -Ganti cairan yang
nyeri sakit dan panas. dikakukan tindakan hilang guyur cairan
-Melepuh pada daerah luka keperawatan selama infus dua jalur
bakar, terpasang infus NaCl 3x24 jam, dengan -Dorong keluarga
437 tetes/menit. kriteria hasil : untuk membantu
-Volume cairan pasien makan
kembali normal. -Kolaborasi
-Tidak ada oedem pemberian cairan IV NIP
pada area luka -Anjurkan untuk
bakar . minum 8 gelas per
hari.
3. Infeksi dapat
Kerusakan integritas kulit, dicegah setelah
ditandai dengan : dilakukan tindakan -Anjurkan pasien
-Klien mengatakan cemas keperawatan selama untuk menggunakan
terhadap penyakitnya. 3x24 jam dengan pakaian longgar,
-Terdapat luka baker di kriteria hasil : agar kulit tetap
daerah perut ke kepala, luka -Infeksi tidak ada. bersih dan kering.
masih basah, terdapat bula -Perfusi jaringan -Oleskan lotion pada
pada luka tersebut. normal. daerah luka.
-Tidak ada5.-Observasi luka
perluasan luka6.-Pemberian
karena infeksi. antibiotik.
-Menunjukan 7.-Memberitahukan
terjadinya proses pada keluarga
penyembuhan luka. tentang perawatan
-Terbentuk jaringan lanjut di rumah.
granulasi. -Kolaborasi dengan
ahli gizi pemberian
diit
H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
I. EVALUASI KEPERAWATAN