Anda di halaman 1dari 2

Assalamualakum warahmatullahi wabarakatuh,

This essay is presented to full fill the requirement of NTCA Program. Nama saya wa ode
nurmala yunita. N. I am a student at the animal science faculty, halu oleo university. Kali ini
saya akan menceritakan bagaimana aktivitas saya di kampus dan bagaimana kondisi industri
peternakan di Indonesia saat ini.
As a student saya aktif di bidang akademik seperti kuliah dan menyelesaikan tugas
kuliah. Untuk peminatan perkuliahan, saya memilih minat Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan.
Karena saya berimpian ingin membuat resolusi terbaru untuk menemukan dan membuat pakan
ternak yang lebih baik lagi yang memiliki nilai mutu yang tinggi tetapi tetap efektif dan efesien
digunakan. Oleh karena peminatan saya Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, maka selain aktif
dalam perkuliahan secara umum, saya juga aktif di laboratorium Ilmu Nutrisi Dan Teknologi
Pakan. Adapun beberapa kegiatan yang saya lakukan di laboratorium yaitu menjadi asisten
laboratorium, dimana saya membimbing teman-teman saya dalam melakukan praktikum di
dalam laboratorium Ilmu Nutrisi Dan Teknologi Pakan, seperti memperkenalkan alat-alat
laboratorium, menganalisis bahan pakan dan lain sebagainya. selain mengikuti kegiatan di
laboratorium, saya juga mengikuti program pengabdian masyarakat mengenai integrasi antara
petani dan peternak. Dimana hasil limbah pertanian kami olah menjadi bahan pakan ternak dan
feses ternak di olah menjadi pupuk untuk tanaman pertanian. Dari semua kegiatan yang telah
saya lakukan selama perkuliahan bertujuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan laboratorium di bidang nutrisi.
Regarding Indonesian cattle industry, peternakan sapi di Indonesia belum berkembangan
dengan baik apalagi tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi setiap tahunnya, sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan daging masyarakat. Namun, Indonesia memiliki potensi yang sangat
besar untuk perkembangan peternakan di Indonesia hal tersebut dapat dilihat dengan
memanfaatkan lahan kosong yang ada dan Sumber Daya Alam yang berlimpah. Indonesia juga
kaya akan keanekaragaman plasma nutfah ternak yang dimana rumpun ternak asli Indonesia
memiliki keungulan komparatif dibandingkan ternak impor. Salah satunya adalah daya adaptasi
yang baik terhadap lingkungan tropis dengan sifat reproduksi yang baik sebagai akibat seleksi
yang alami. Sehingga dari hal tersebut perlunya upayah-upayah mensinergikan keunggulan
komparatif dan inovasi local, disamping itu pula mengkombinasikan dengan teknologi yang
masuk ke Indonesia.
One of the crucial problem related to the development of cattle production in Indonesia is
availability of good quality of feed. Karena, pakan merupakan faktor penentu keberhasilan dan
kelangsungan usaha produksi. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk
pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk
Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak
tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu
baik dan dalam jumlah cukup. Beberapa factor yang menjadi masalah di bidang industry
peternakan di Indonesia yaitu musim dan teknologi. Factor musim menjadi salah satu penentu
ketersediaan pakan khususnya hijauan fluktasi ketersediaan pakan hijauan secara periodic selalu
terjadi setiap tahun, kelebihan pakan pada musim penghujan dan kekurangan selama musim
kemarau. Kuantitas, kualitas dan kontinuitas hijauan pakan tidak terjamin sepanjang tahun.
Factor teknlogi yaitu kurangnya kemampuan dalam mengelolah limbah peternakan. Gas metan
yang terdapat dalam limbah peternakan merupakan salah satu penyebab pemanasan global.
Sector peternakan menjadi salah satu produsen gas metan yang cukup tinggi terutama limbah
ternak ruminansia. Oleh karena itu dibutuhkan pengolahan khusus dibidang teknologi seperti
dengan mengolah limbah ternak sapi menjadi gas (bahan bakar) rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai