Oleh:
Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo
Kendari
2019
MENGENAL AYAM BROILER
A. Ayam Broiler
Ayam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah dikembangbiakan secara
khusus untuk pemasaran secara dini.Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan atau
betina yang berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untuk
mendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler dipasarkan pada umur 6
sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan permintaan daging.
Ayam broiler terutama unggas yang pertumbuhannya cepat pada fase hidup awal,
setelah itu pertumbuhan menurun dan akhirnya berhenti akibat pertumbuhan jaringan
yang membentuk tubuh.Ayam broiler mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan
dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalam klasifikasinya, karena ayam broiler
mempunyai kecepatan yang sangat tinggi dalam pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh
atau delapan minggu saja, ayam tersebut sudah dapat dikonsumsi dan dipasarkan
padahal ayam jenis lainnya masih sangat kecil, bahkan apabila ayam broiler dikelola
secara intensif sudah dapat diproduksi hasilnya pada umur enam minggu dengan berat
badan mencapai 2 kilogram per ekor.
Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki pada
waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan yang tepat. Kandungan energi
pakan yang tepat dengan kebutuhan ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya,
dan ayam jantan memerlukan energi yang lebih banyak daripada betina, sehingga
ayam jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak. Hal-hal yang terus diperhatikan
dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihan bibit,
manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording dan pemasaran. Banyak kendala
yang akan muncul apabila kebutuhan ayam tidak terpenuhi, antara lain penyakit yang
dapat menimbulkan kematian, dan bila ayam dipanen lebih dari 8 minggu akan
menimbulkan kerugian karena pemberian pakan sudah tidak efisien dibandingkan
kenaikkan/penambahan berat badan, sehingga akan menambah biaya produksi,
membagi tiga tipe fase pemeliharaan ayam broiler yaitu fase starter umur 0 sampai 3
minggu, fase grower 3 sampai 6 minggu dan fase finisher 6 minggu hingga
dipasarkan.
B. Perkandangan
Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan bagi
ayam, mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal,
memenuhi persyaratan kesehatan dan bahan kandang mudah didapat serta murah
harganya. Bangunan kandang yang baik adalah bangunan yang memenuhi
persyaratan teknis, sehingga kandang tersebut biasa berfungsi untuk melindungi
ternak terhadap lingkungan yang merugikan, mempermudah tata laksana, menghemat
tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan menghindarkan ayam kontak
langsung dengan ternak unggas lain.
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara
60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak
kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur
2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2
atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa
dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus
dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah
dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke
barat.
01 – 07 34 – 32
08 – 14 29 – 27
15 – 21 26 – 25
21 – 28 4 – 23
29 – 35 23 – 21
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana
peternakan.
e. Kepadatan Kandang
1,4 13 – 17
1,8 10 – 13
2,3 8 – 10
2,7 6–8
Standar Bobot Badan Ayam Broiler Berdasarkan Jenis Kelamin pada Umur 1 sampai
6 Minggu ((NRC, 1994)
1 152 144
2 376 344
3 686 617
4 1085 965
5 1576 1344
6 2088 1741
Tipe Kandang
1. Kandang postal.
2. Cage
3. Panggung
Sistem ini biasanya dibuat diatas kolam ikan.Bahan yang biasa digunakan
untuk alas lantai adalah bambu yang dipasang secara berderet agar ayam tidak
terperosok.Kelebihannya adalah sisa pakan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan,
penyebaran penyakit relatif rendah. Kekurangannya jika jarak pemasangan bambu
untuk alas terlalu lebar, akan dapat mengakibatkan ayam terperosok, biaya
pembuatan relatif mahal.
C. Pakan
Ransum memiliki peran penting dalam kaitannya dengan aspek ekonomi yaitu
sebesar 65-70% dari total biaya produksi yang dikeluarkan. Pakan yang diberikan
harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari
(Average Daily Gain/ADG) tinggi.Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu
tersedia/tidak dibatasi).Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua)
tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus
mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur
diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %.Jenis pakan biasanya
tertulis pada kemasannya.
Menurut hasil pengamatan yang telah kami lakukan , pada usia 7 hari 26 ekor
ayam broiler berat rata-rata 139,34 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3186 kg,
maka FCR-nya adalah :
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien
(dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Dibawah ini akan kami uraikan beberapa hal yang mempengaruhi nilai FCR
ternak ayam:
Kualitas pakan ayam akan sangat berpengaruh pada nilai FCR, salah satu
yang penting adalah kadar protein yang ada dalam pakan. Semakin rendah nilai kadar
protein tentu saja kualitas pakan kurang bagus, ini bisa menyebabkan nilai FCR
tinggi.
Anak kandang tentu saja berpengaruh karena jika anak kandang kurang jujur
pakan bisa tidak masuk ke ayam tapi masuk kantong mereka.
4. cuaca
Cuaca yang ekstrim dingin maupun ekstrim panas akan mempengaruhi nilai
FCR
Pemilihan obat dan juga suplemen untuk memacu pertumbuhan dan juga
menurunkan FCR cukup berpengaruh pada nilai FCR tentunya.
Konsumsi pakan
Pakan pemula (starter) harus diberi setelah ayam memperoleh minum, pada
beberapa hari pertama pakan dapat diberi dengan cara ditaburkan pada katon box
DOC atau tempat pakan untuk anak ayam. Sisa pakan harus dibuang tiap pagi dan
jangan dibuang di litter karena akan membahayakan kesehatan ayam. Pada 2 hari
pertama gunakan air hangat bersuhu 16 sampai 200C.Untuk air minum larutkan 50
gram gula dan 2 gram vitamin (dalam 1 liter air minum untuk 12 jam pertama) Perlu
juga memakai meter air agar dapat diketahui dengan pasti berapa banyak air yang
digunakan pada 2 minggu pertama tempat minum dibersihkan 3 kali sehari setelah itu
2 kali sehari.
Pada ayam broiler fase starter kebutuhan energi adalah 3200 kcal/kg dengan
kebutuhan asam amino methionin 0,38%. Sedangkan pada finisher kebutuhan energi
sama tetapi kebutuhan protein berkurang dan kebutuhan asam amino methionin juga
berkurang menjadi 0,32% .
Kualitas pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4
minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu):
a. Kualitas pakan fase starter adalah terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%,
serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
b. Kualitas pakan fase finisher adalah terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak
2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energy (ME)
2900-3400 Kcal.
Efisiensi Pakan
D. Manajemen Pemeliharaan
Ayam broiler atau ayam daging dipelihara selama kurang lebih 6 sampai 7
minggu.Ayam ini tidak dimaksudkan untuk produksi telur, tetapi diharapkan
dagingnya. Sampai umur 5 minggu beratnya kira-kira sama dengan ayam telur
dewasa yaitu kurang lebih 1,5 kg. Cara pemeliharaan ayam daging hampir sama
dengan ayam telur dari periode starter sampai grower.
Teknis pemeliharaan ayam broiler yang baik yaitu minggu pertama (hari ke-1
sampai ke-7). DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum
hangat yang ditambah gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.
Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gram atau 1,3 kg untuk 100
ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian
tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-
butiran kecil (crumbles).
Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen sudah diberi air minum.Vaksinasi yang
pertama dilaksanakan pada hari ke-4. Minggu Kedua (hari ke-8 sampai ke-14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama,
meskipun lebih ringan.Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya.
Minggu Ketiga (hari ke-15 sampai ke-21). Pemanas sudah dapat dimatikan
terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gram per ekor atau
4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang
kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika
menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat
lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air
mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
Minggu Keempat (hari ke-22 sampai ke-28). Pemanas sudah tidak diperlukan
lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat.Pada umur 28 hari, dilakukan
sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan
yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65
gram per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus
ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
Minggu Kelima (hari ke-29 sampai ke-35). Pada minggu ini, yang perlu
diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang.Karena jumlah kotoran yang
dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai
untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gram per ekor atau 8,8
kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan
ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 sampai 2 kg. Dengan
bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen. Maka dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan pakan hingga berumur 5 minggu adalah 24,7 kg untuk 100 ekor ayam.
Minggu Keenam (hari ke-36 sampai ke-42). Jika ingin diperpanjang untuk
mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai
kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam
sudah mencapai bobot 2,25 kg.
Menurut Bambang (1995) untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2
(dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu):
b. Kuantitas pakan fase finisher adalah terbagi/digolongkan dalam empat golongan
umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut
37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor
dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per
ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
a. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada
masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu
ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100
ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang
dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian
air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress
kedalam air minumnya.Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
b. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing
minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43
hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari
sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
a. Untuk anak ayam umur 1 - 6 hari (kutuk), pakan ditabur atau sediakan pada
wadah yang mudah terjangkau, jenis pakan yang dipakai adalah ransum ayam ras
starter (pakan komersial).
b. Ayam umur 7 hari s/d 1 bulan dapat diberikan pakan campuran yaitu pakan
ayam ras starter dicampur dengan katul dan dedak halus, dengan perbandingan 1: 1
atau jagung giling dan katul dengan perbandingan 2 : 1 dan dapat di tambah protein
hewani.
c. Ayam umur 2-4 bulan dan seterusnya, diberikan pakan campuran, dedak
halus, jagung giling, dan pakan komersil dengan perbandingan 3:1:1 dan dapat di
tambahan gabah, gaplek dan tepung ikan.
Vaksinasi
Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti tetes mata,
hidung, mulut (cekok), atau melalui air minum. Vaksinasi harus dilakukan dengan
benar sehingga tidak menyakiti, unggas dan mempercepat proses vaksinasi, dan tidak
meninggalkan sisa sampah dari peralatan vaksinasi seperti suntikan, sarung tangan,
masker maupun sisa vaksin yang digunakan (botol vaksin). Unggas yang divaksin
harus benar- benar dalam keadaan sehat tidak dalam kondisi sakit maupun stress
sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal dan tidak terjadi kematian dalam
proses vaksinasi. Tata cara vaksinasi harus ditempat yang teduh, bersih, vaksin tidak
dalam kondisi sakit maupun stress sehingga tidak merusak vaksin. Program vaksinasi
untuk unggas, harus disesuaikan dengan umur dari unggas tersebut dan harus berhati-
hati dalam memvaksin karena sangat sensitif terhadap jarum suntik dan dapat
menimbulkan stress dan kematian mendadak
Mortalitas
F. Panen
Hasil Utama, untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah
berupa daging ayam
Hasil Tambahan, usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja
atau kotoran kandang dan bulu ayam.
G. Pasca Panen
1. Stoving
2. Pemotongan
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7-
54,4 0C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus
dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
4. Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela)
dikeluarkan.Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak
dalam kemasan terpisah.
5. Pemotongan Karkas