Anda di halaman 1dari 5

III.

METODOLOGI PRAKTIKUM

I.1. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakan praktikum manajemen agribisnis

usaha peternakan Burung Puyuh dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Waktu dan Tempat


No Nama Kegiatan Waktu Tempat
.
1. Asistensi pelaksanaan 8 Oktober 2019 Laboratorium
praktikum Agribisnis
2. Pelaksanaan Praktikum 21 November 2019 Wua-Wua, Kendari
3. Asistensi pembuatan 4 Desember 2019 Laboratorium
laporan praktikum Agribisnis

I.2. Alat dan Objek Praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Alat serta Kegunaannya


No Alat Kegunaan
1 Kuisioner Daftar pertanyaan untuk mendapatkan
informasi dari peternak
2 Alat tulis Mencatat kegiatan dan informasi
3 Kamera Mengambil dokumentasi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Objek serta Kegunaannya


No Objek Kegunaan
1 Peternak Objek informasi

I.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Asistensi
Sebelum dilakukanya praktikum lapangan dengan tempat usaha

peternakan yang berbeda, yang pertama dilakukan adalah asistensi praktikum

agribisnis peternakan tujuanya agar praktikan mengetahui langkah-langkah apa

yang akan dilakukan dalam praktikum ini, seperti membuat quisioner yang mana

memuat pertanyaan seputar usaha peternakan yang akan di survei.

b. Interview

Praktikum ini dilakukan dengan cara wawancara atau tanya jawab dengan

peternak secara langsung tentang topik kegiatan yang sering dilakukan selama

berternak kambing.

c. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendukung, membandingkan dan dapat

memperkuat pendapat tentang materi yang telah diperoleh selama melakukan

praktikum.

d. Analisis Hasil Kegiatan

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data

primer berasal dari wawancara dan observasi pencatatan dilapangan, sedangkan

data sekunder berasal dari sumber-sumber yang berkaitan dengan manajemen

pengolahan usaha.

e. Pembuatan Laporan
1.4. Diagram Alir

Diagram alir pada praktikum manajemen agribisnis usaha peternakan

Burung Puyuh sebagai berikut

e
u
k
a
l
M k
n
a
a
g
n
e
M i
s
l
a
v
r
t
i
s
a
g
n
e
A
M
e
M
k
a
l
n
u
t
i
s
b
m
e
A
M
f
a
n i
/
w
s
n
l
a
i
s
n
l
u
t
a
c
n
w
u
l
i
s
a
h
d
n
/
i
s
e
m
u
k
o
a
t a
r
h
t
f
o
u
b
m
e
h
a
s
pn
b
m
a
s
p
r
e
t a
t
k
a
d
i
s
u
g
o
p
k
a
n
r
t
e
K
d
l
P
n
a
k
o
l
t
g
e
m
oa
p
l
k
a
n
r
t
e m
u
k
n
r
a
e
k
o
p
r
n
k
a
n
r
t
e
p
Tabel 7. Matriks SWOT
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
Faktor Internal 1. Potensi lokasi 1. Fluktuasi harga
Pemasaran 2. SDM kurang
2. SDA memadai 3. Keterbatasan modal
3. Peran kelembagaan 4. Saran dan prasarana
Faktor Eksternal kelompok ternak terbatas.
4. Dukungan Instansi
setempat
PELUANG (O) (SO): (WO):
1. Permintaan telur tinggi 1. Meningkatkan peran 1. Perlunya peningkatan
2. Lokasi strategis kelembagaan kelompok SDM agar
3. Masih sedikit peternak ternak dengan instansi pengembangan usaha
dengan usaha ini terkait. peternakan ini lebih
4. Jalur distribusi yang 2. Mengoptimalkan berkembang dengan
baik penggunaan SDA agar mengutamakan
mendapatkan hasil keterampilan tiap
produksi yang bagus. individunya.
3. Peningkatan kualitas 2. Koordinasi antar
ternak agar lembaga pemerintah
meminimalisir daya saing terkait dalam pengawasan
di pasaran. harga dan saran prasarana
peternakan dalam rang
mengurangi
ketergantungan produk
daerah lain
3. Peran bantuan
pemerintah dalam
penyediaan modal
peternak
ANCAMAN (T) (ST): (WT) :
1. Ternak mudah 1. Optimalisasi 1. Rumusan kebijakan
terserang penyakit. pembinaan dari instansi pemanfaatan penggunaan
2. Isu pencemaran tekait dalam penerapan tenaga kerja agar dapat
lingkungan manajemen dan teknologi meningkatkan SDM
3. Tekanan importer telur pengolahan limbah 2. Peran dan
peternakan. pendampingan
2. Pengendalian pemerintah dalam
kebersihan kandang agar menyeimbangkan harga
ternak tetap sehat dalam daerah dan dari
3. dukungan sarana dan luar daerah
prasarana guna
mengimbangi tekanan
produk impor dari daerah
lain
Pembahsan BEP:

Berdasarkan tabel 6. Nilai BEP usaha peternakan puyuh milik bapak Agus dapat

di hitung sebagai berikut:

❑ ❑

BEP = Tb – 1
∑ ( C ) −∑ ( Bi )
❑ ❑
Bb

367400000
BEP = 6 – 1+
114900000

BEB = 5+2,54

BEB = 7, 54

Jadi BEB pada usaha peternakan puyuh ini terjadi pada tahun ke 7, bulan

ke 6 dan hari ke 14. Jadi semakin tinggi nilai BEB nya maka semakin lama titik

impas atau pengembalian modal usaha peternakan puyuh tersebut kembali.

Anda mungkin juga menyukai