Oleh
KELOMPOK : VIII
NAMA ANGGOTA :WA ODE NURMALA YUNITA. N
ROSY DATUL UMMAH
SAHRUL
WA ODE MUSLIMAH
WA YANI
KELAS :B
ASISTEN PEMBIMBING : L.M. ALI HASDIN
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
Burung Puyuh yang dalam bahasa asing disebut “Quail” merupakan jenis
burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil dan berkaki
yang semula bersifat liar kemudian diadaptasikan menjadi hewan yang dapat
Burung puyuh di pilih sebagai salah satu alternatif usaha yang dinilai
yang luas dan pengembalian modalnya relatif cepat dikarenakan burung puyuh
dapat mencapai dewasa kelamin sekitar umur 42 hari dengan produksi telur antara
Saat ini konsumsi terhadap daging dan telur puyuh kian meningkat.
puyuh pada awalnya hanya digunakan untuk melengkapi menu sup, bakso, dan
tahu isi. Belakangan, telur puyuh pun dipakai sebagai pasangan bubur
dihadapi oleh para peternak, terutama peternak yang masih baru. Jika peternak
betenak puyuh seorang peternak harus harus memahami 3 unsur produksi yaitu :
Usaha peternakan yang banyak di gemari oleh masyarakat saat ini yaitu
salah satunya adalah usaha peternakan di bidang unggas. Hal ini di karenakan
peternakan di bidang unggas merupakan usaha yang dapat di usahakan dari skala
usaha rumahan atau rumah tangga hingga skala usaha besar. Salah satu usaha
peternakan dalam bidang unggas yang saat ini kembali ingin di kembangkan oleh
peternakan puyuh.
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
unggas yang mempunyai peran dan prospek yang cukup cerah sebagai penghasil
telur. Puyuh juga memberi keuntungan dari daging sebagai salah satu alternatif
yang mendukung ketersediaan protein hewani dengan harga murah dan mudah
didapat, di samping itu bulu dan bahkan kotoran puyuh dapat dimanfaatkan.
Keunggulan puyuh diantaranya ialah : (1) pada usia 42 hari puyuh betina sudah
dapat menghasilkan telur, (2) dalam satu tahun puyuh dapat menghasilkan 250
hingga 300 butir telur dengan berat rata-rata 10 gram/butir, (3) penelitian puyuh
tidak memerlukan lahan yang luas, (4) bersifat lebih adaptif pada berbagai kondisi
lingkungan (penyakit dan suhu), (5) telur dan daging puyuh memiliki nilai gizi
yang tinggi, (6) bersifat lebih toleran pada pakan dengan serat kasar tinggi
banyak diternakkan karena produksi telurnya tinggi. Produksi telur burung puyuh
dalam satu tahun berkisar antara 200-300 butir. Pakan yang dberikan pada burung
puyuh harus mengandung nutrisi yang sesuai kebutuhan burung puyuh fase layer.
Salah satu hal yang terpenting dalam pemeliharaan burung puyuh adalah pakan
bentuk jadi dari perusahaan pakan atau membuat ransum sendiri dengan
pengetahuan yang kurang tanpa pengetahuan jenis bahan pakan burung puyuh
(Fransela, 2017).
pengalaman berternak, modal usaha, biaya produksi dan jumlah tenaga kerja.
ternak, jumlah investasi total penerimaan dari usaha ternak sapi dan biaya
tabel berikut.
Jumlah ternak yang akan diternakkan per periode tidak ada batasannya, tetapi
yang dikuasai seperti lahan, kandang, pakan, dan kemampuan peternak dalam
2. Umur Peternak
atau 65 tahun seorang pekerja pasti memasuki masa pensiun atau tidak
3. Tingkat Pendidikan
maka akan semakin tinggi kualitas sumberdaya manusia, yang pada gilirannya
akan semakin tinggi pula produktivitas kerja yang dilakukannya. Oleh karena
sering kali tidak berakar dari persoalan riil masyarakat pada suatu daerah.
membuat orang “sekolahan” menjadi asing dan tidak mengenal persoalan yang
5. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi. Tenaga kerja
berkaitan erat dengan konsep penduduk, dalam hal ini pengertian tenaga kerja
adalah semua penduduk usia kerja (17-65 tahun) yakni penduduk yang
potensial dapat bekerja dan yang tidak bekerja tetapi siap untuk bekerja atau
yang sedang mencari pekerjaan. Tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja pria,
wanita, dan tenaga kerja anak-anak yang berasal dari dalam keluarga dan luar
berupa gaji atau upah maupun pendapatan dari usaha dan pendapatan lainnya
perusahaan ini berguna untuk beberapa hal pengajuan peminjaman modal ke bank,
pertambangan atau bidang usaha yang mengambil langsung dari alam, seperti
hasil laut dan hutan. 2. Usaha Argaris Mencakup berbagai usaha pengelolaan
2. Modal
Modal mutlak diperlukan dalam usaha. Tanpa modal sudah pasti usaha tidak
bisa dilakukan. Modal atau kapital mengandung banyak arti, tergantung pada
kekayaan seseorang. Yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, rumah,
mobil, dan lain sebagainya yang dimiliki. modal atau kapital adalah segala
jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat, disebut dengan
3. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah satu faktor yang penting dalam membangun sebuah
usaha. Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai.
Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan
memenuhi kepuasannya. Sumber Daya Manusia atau man power di singkat SDM
merupakan yang dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya fikir dan daya
fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya
fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif
SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir
(modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan).
Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ)
(Tewu, 2015).
fasilitas yang canggih dan lengkap belum merupakan jaminan akan berhasilnya
suatu organisasi tanpa diimbangi oleh kualitas SDM yang akan memanfaatkan
fasilitas tersebut. Salah satu strategi dalam mencapai industri suatu usaha secara
merupakan salah satu faktor penting dan menentukan dalam usaha percepatan
yat)g secara aktif dapat meritberdayakan potensi sumber daya alam (SDA)
menuju kearah yang lebih produktif. Namun sebaliknya manusia juga dapat
dalam negara yang bersangkutan.. Sementara itu modal fisik (SDA) merupakan
(Soewartoyo, 2009).
produksi yang kontinu dengan kuantitas dan kualitas yang telah disepakati, maka
yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat
menghasilkan barang dan jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau
penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan.” Selain itu
manajemen produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada. Jenis proses produksi
terdiri dari beberapa, antara lain: a) Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud
dari segi arus proses produksi, meliputi: Proses produksi terus menerus
meliputi: Proses produksi utama dan proses produksi bukan utama (Herawati,
2016).
pihak lain. Konsep ini yang mendasari definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan
sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat kelompok variabel yang disebut
“empat P”,yaitu:
1. Product/Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran produk antara lain
ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan
(Wibowo, 2015).
2. Price/Harga
3. Place/Tempat
organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran
yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang
atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke
4. Promotion/Promosi
a. Menginformasikan
b. Membujuk pelanggan sasaran
c. Mengingatkan (Wibowo, 2015).
2.7. Manajemen Finansial
finansial untuk mengetahui keuangan usaha secara privat, dalam hal ini kelayakan
yang dilihat dari sudut pandang individu atau pelaku usaha. Perhitungan secara
biaya tetap, serta biaya operasional. Biaya investasi merupakan biaya awal
yang dikeluarkan saat menjalankan usaha yaitu pada tahun pertama usaha,
dimana jumlahnya relatif besar dan tidak dapat habis dalam satu kali periode
umur usaha atau selama usaha tersebut dijalankan. Sedangkan biaya tetap
merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan input maupun output
(Kotimah, 2014).
bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
estimasi aliran kas proyek yang bersangkutan. Pada umumnya ada beberapa
metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari
suatu investasi, yaitu metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR), Net Benefit/Cost (Net B/C), Break Event Point (BEP), Payback Period
yang dimiliki organisasi atau perusahaan tidak akan optimal apabila prinsipprinsip
berkesinambungan. Aspek manajemen perlu dikaji agar proyek yang didirikan dan
implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen dalam manajemen
pembangunansebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu
a. Analisis Internal
keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing (Indah, 2015).
serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam
tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan
sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,
produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon
2015).
b. Analisis Eksternal
perusahaan lain. Peluang dan terobosan atau keunggulan bersaing tertentu dan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi, ancaman
akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 2.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 3.
a. Asistensi
yang akan dilakukan dalam praktikum ini, seperti membuat quisioner yang mana
b. Interview
Praktikum ini dilakukan dengan cara wawancara atau tanya jawab dengan
peternak secara langsung tentang topik kegiatan yang sering dilakukan selama
berternak kambing.
c. Studi Literatur
praktikum.
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data
pengolahan usaha.
e. Pembuatan Laporan
3.4. Diagram Alir
e
u
k
a
l
M k
n
a
a
g
n
e
M i
s
l
a
v
r
t
i
s
a
g
n
e
A
M
e
M
k
a
l
n
u
t
i
s
b
m
e
A
M
f
a
n i
/
w
s
n
l
a
i
s
n
l
u
t
a
c
n
w
u
l
i
s
a
h
d
n
/
i
s
e
m
u
k
o
a
t a
r
h
t
f
o
u
b
m
e
h
a
s
pn
b
m
a
s
p
r
e
t a
t
k
a
d
i
s
u
g
o
p
k
a
n
r
t
e
K
d
l
P
n
a
k
o
l
t
g
e
m
oa
p
l
k
a
n
r
t
e m
u
k
n
r
a
e
k
o
p
r
n
k
a
n
r
t
e
p
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
dilihat dari tabel Cash Flow, R/C, BEP dan Matriks SWOT.
4.2. Pembahasan
S.Pt., M.Pt. Bapak Agus adalah seorang pemiliki peternakan Burung Puyuh yang
ada di Kel. Wua-Wua dan saat ini ia telah berumur 40 tahun dan pendidikan
terakhir S2. Alamat rumah bapak Agus berada Jl. Khairil Anwar, RT 4/RW 3,
yang ditempuh adalah S3. Peternakan ini merupakan milik sendiri bapak Agus
yang didirikan sejak tahun 2004 – sekarang. Berternak puyuh merupakan usaha
sampingan bapak Agus. Usaha peternakan yang dijalani bapak agus selain
bapak Agus adalah sebagai wirausaha. Adapun wirausaha yang digeluti baoak
Agus yaitu membuka pertokoan ATK, Fotocopy, dan lain sebagainya. Alasan
bapak Agus membangun usaha peternakan burung puyuh ini adalah untuk
kerja dan jenis kelamin. Umur seseorang dapat mencerminkan kemampuan dan
tenaga kerja.
Permata” usaha ini termasuk usaha skala tinggi yang dilihat dari jumlah populasi
burung puyuh yang ada >500 ekor/tahun yang didirikan secara mandiri.
Peternakan ini merupakan milik sendiri bapak Agus yang didirikan sejak tahun
2004 – sekarang. Jumlah karyawan di peternakan Puyuh Permata ini yaitu 4 orang
dengan status karyawan tetap. Luas lahan peternakan “Puyuh Permata” adalah
sebesar 400 m2 . Dengan jumlah populasi ternak 1000 - 3000 ekor per periode
produksi. Perbandingan jantan dan betina untuk pembibitan yaitu 1:5 sedangkan
untuk produksi yaitu 2:10. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ambara (2017),
bahwa profil usaha merupakan gambaran umum mengenai suatu usaha. Profil ini
proses produksi, biaya produksi, saluran pemasaran dan pendapatan dalam proses
keberlangsungan usaha.
Faktor yang mendukung dalam usaha ini adalah masih sedikitnya peternak
yang membuka usaha peternakan puyuh sehingga mempunyai peluan besar dalam
puyuh.
4.2.3. Manajemen SDM, Produksi dan Pemasaran
keluarga sendiri. Adapun cara perekrutan karyawanya yaitu dengan cara memilih
kryawan yang rajin, jujur dan baik. Waktu kerja karyawan yaitu 5 jam /hari.
Peternakan ini juga mempunyai sanksi yang diberikan kepada karyawan apabila
Daya Manusia perlu dikelola secara baik agar dapat terwujudnya keseimbangan
sistem rens/ sebar sebesar 4x7 m2 untuk 1000 ekor DOQ. Berntuk kandangnya
kandang peternakan ini yaitu sebesar 400m2 . Pemanfaatan luas kandang ini dibagi
menjadi beberapa 4 bagian yaitu 1 kandang produksi, 1 kandang DOQ, 1 kandang
Bibit burung puyuh ini berasal dari Surabaya yaitu CV. Kuda Hitam
Perkasa dan CV. Sri Rejeki. Dalam pemilihan bibit peternak mempunyai cari/
metode tersendiri dalam ternak puyuh untuk dipelihara yaitu dipilih bibiy yang
sehat, besar dan mempunyai perfora yang baik. Recording/ pencatatan juga
yaitu mesin tetas dan alat pengolahan pakan. Adapun peralatan yang digunakan
puyuh berupa alat pembersih pakan, tempat pakan, tempat minum, wadah
bertelur, wadah untuk obat-obatan, mesin tetas dan alat pengolahan pakan.
sebanyak 25 gram/ ekor/ hari hanya pada pagi hari. Untuk konsentrat peternak
biasanya memberikan RK 24 secara terus menerus dalam sekali sehari pada puyuh
umur 35 hari. Air minum diberikan sebanyak 2 kali sehari. Air minum yang
diberikan telah dicampur dengan ekstimulan yang diselingi herbal seperti kunyit,
temulawak dan bawang putuh. Untuk DOQ air minumnya dicampur dengan
peternak.
menyatakan bahwa dalam teori produksi, produksi dipengaruhi oleh bahan baku
(sumber daya alam), modal, tenaga kerja, dan teknologi yang digunakan. Bahan
baku, maka makin banyak yang dapat diproduksi sehingga output yang dihasilkan
tinggi modal usaha yang digunakan maka produksi pun meningkat. Tenaga kerja
agar produk laku terjual sehingga proses produksi dan distribusi bisa berjalan
lancar. Pada titik inilah peran pelanggan yang secara kontinyu memesan produk
produksi terjamin.
penjualan yaitu secara online dan non online. Penjualan secara non online
dilakukan dengan penjualan langsung yaitu di pasar, rumah makan dan rumah
dari penjualan poduk hasil puyuh ini yaitu untuk meningkatkan pendapatan dan
produksi. Daam persaingan usaha yang ada sangat kecil karena di daerah Kendari
masih jarang yang beternak puyuh sementara permintaan pasar cukup tinggi.
apabila ada pemasukkan produk puyuh dari luar kota ( Makassar ) maka harga
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2019) yang menyatakan bahwa
saling bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra dan masyarakat
umun atau pemasaran adalah proses pengenalan produk kepada konsumen yang
potensial.
4.2.3.4. Peluang
peternakan puyuh untuk daerah Sulawesi tenggar masih sedikit atau jarang
ditemui. Selain itu, permintaan pasar yang tinggi menjadikan usaha ini maju
karena perputaran modal yang cepat dan banyak pelanggan yang memesan.
Adapun, strategi dalam menarik perhatian/ minat konsumen yaitu dengan banyak
melakukan promosi di berbagai sosial media menjadika usaha ini lebih terkenal
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Istiqomah (2017), bahwa peluang bisnis
adalah kesempatan ata waktu, yang tepat yang seharusnya diambil oleh seorang
wirausahawan untuk mendapatkan keuntungan. Keberhasilan dalam menangkap
peluang usaha akan membuka keberhasilan lainnya yang ditentukan oleh factor
4.2.3.5. Hambatan
Hambatan yang sering dijumpai dalam usaha peternakan puyuh ini yaitu
adanya hama berupa tikus yang dapat merusak hasil pengolahan pakan. Selain itu
adanya penyakit yang sering menyerang burung puyuh yaitu ND. Sehingga
terkadang peternak rugi dalam hal ini. Selain itu apabila ada pemasukkan produk
puyuh dari luar kota ( Makassar ) maka harga penjualan jatuh harga. Hal ini
suatu usaha merupakan ancaman bagi usaha tersebut baik dari munculnya pesaing
denagn mutu produk yang baik dan dan daya jangkau pemasaran yang luas dan
lain sebagainya.
4.2.4. Finansial
apakah usaha yang dijalankan layak atau tidak layak. Cash flow dari usaha
peternakan burung puyuh milik bapak agus dapat dilihat pada tabel 4. Dimana
total biaya yang dikeluarkan oleh peternakan “Puyuh Permata” adalah sebesar
dapatkan hasil pendapatan/ keuntungan dari selisih total biaya dengan total
peneriman yaitu sebesar Rp.24.050.000,00.-. Cash flow tersebut terbagi atas dua
yaitu cash in flow dan cash out flow. Cash in flow (penerimaan) peternakan
puyuh ini di hasilkan dari hasil penjualan puyuh afkir, telur dan pupuk kandang.
Sedangkan cash out flow peternakan puyuh ini berasal dari biaya investasi (biaya
kandang, lahan, perizinan usaha, tempat pakan, tempat minum), biaya variable
(bibit, pakan, dan obat-obatan) dan biaya operasional (Sewa tanah dan peralatan).
biaya yang dikeluarkan mencakup biaya investasi, biaya tetap, serta biaya
relatif besar dan tidak dapat habis dalam satu kali periode produksi. Biaya
dalam periode yang akan datang, yakni selama umur usaha atau selama
didapatkan dalam sebuah proyek. Pada dasarnya sebuah proyek yang dijalankan
layak apabila R/C > 1. Secara rinci, hasil perhitungan R/C di sajikan berdasarkan
Penerimaan
R/C=
Total Biaya
423,250,000
R/C=
367,400,000
biaya yang diinvestasikan akan semakin tinggi atau meningkat tiap tahunnya
denagn (NPV) sebesar Rp. 44.130.588,00.- berdasarkan analisis R/C maka usaha
ini dikatakan layak secara finansial. Hal ini sebanding dengan hasil penelitian
Sanjaya (2016) yang menyatakan bahwa usaha ternak puyuh di Kelurahan Tebing
Tinggi Okura Rumbai Pesisir layak dikembangkan karena R/C lebih besar dari
satu dimana dihasilkan nilai R/C sebesar 1,20, artinya setaip Rp 1 modal yang
Analisis BEP digunakan untuk melihat titik impas yang akan didapatkan
dalam sebuah proyek dalam melihat berapa unit penjualan produk yang dijual
untuk mencapai titik BEP. Secara rinci hasil perhitungan BEP adalah sebagai
berikut.
312400000
BEP =
36000−1527,78
BEP = 1595,49
Artinya untuk mencapai titik BEP diperlukan penjualan sebanyak 1595,49 unit.
Hal tersebut berbeda dengan hasil penelitian Raharjo (2016), menyatakan bahwa
5.1. Kesimpulan
1. Peternakan burung puyuh milik bapak Fauzi Agus bertempat di Kec. Wua-Wua
1000 - 3000 ekor per periode produksi. Luas lahan 400 m 2 , denagn
penjualan yaitu secara online dan non online. Peluang keberhasilan usaha
peternakan ini cukup tinggi dengan hambatan jatuhnya harga apabila terdapat
daya alam serta meningkatkan peran kelembagaan ternak dengan instansi lain,
kerja yang banyak yang dapat memberikan ide dan inovasi baru dalam
Agus layak untuk dikembangkan hal tesebut dapat dilihat dari analisis finansial
dengan menggunakan analisis Cash Flow, R/C dan BEP. Sehingga didapatkan
penerimaan yang diterima setiap rupiahnya (R/C) sebesar 1,15>1. Dan untuk
waktu titik impas (BEP) terjadi ketika setelah penjualan 1595,49 unit.
5.2. Saran
peternakan agar usaha yang dikembangkan dapat berkembang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA