Anda di halaman 1dari 14

Komunitas I

Asuhan Keperawatan Keluarga


Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BP. D


DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA

A. Pengkajian
Pengkajian : Pada hari senin, tanggal 15 April 2013
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bp. D
2. Usia : 45 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Alamat : Perumahan Budi Indah Blok G No. 15
OPI Palembang
6. Komposisi Anggota Keluarga
No Nama Umur JK Agama Hub Dgn KK Pendidikan Pekerjaan
1 Ny. R 41 Th P Islam Istri SD Pedagang
2 An. G 17 Th L Islam Anak SLTA Pelajar
3 An. J 14 Th L Islam Anak SLTP Pelajar

Genogram:

Ket: : laki-laki .... : Tinggal dalam satu rumah

: Perempuan : Pasien
: Menikah

1
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

7. Tipe/Bentuk Keluarga :
Keluarga Inti (nuclear family) terdiri dari ayah (Bp. D), ibu (Ny.R) dan anak (An.
G dan J)
1. Suku Bangsa :
Keluarga Bp. D dan Ibu R adalah keluarga dengan latar belakang budaya
sumatera. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari adat budaya yang diterapkan
adalah nilai dan kaidah budaya orang sumatera.
2. Agama
Semua anggota keluarga menganut agama islam. Keluraga terutama rutin
menjalankan ibadah wajib seperti sholat dan puasa wajib dan sesekali
melaksanakan ibadah sunah seperti puasa sunah senin kamis dan ibadah
sunah lainya. Ibu R selalu mengajarkan dan mengingatkan anak-anaknya untuk
melaksanakan sholat dirumah ataupun dimasjid. An. G sebelum masuk kelas 3
rajin menjalankan ibadah sholat namun saat dikaji An. G sudah mulai jarang
sholat apalagi sholat berjamah dimasjid.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Pekerjaan Bp. D dan Ibu R adalah sebagai pedagang di pasar 16 Ilir
Palembang. Waktu yang digunakan oleh keluarga Bapak D dan Ibu R untuk
berjualan adalah malam hari. Penghasilan keluarga setiap harinya berkisar
antara 100.000 s/d 120.000 rupiah, jadi dalam sebulanya kurang lebih
penghasilan keluarga ini sekitar 3.000.000 s/d 3.500.000 rupiah. Itu digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk keperluan anaknya sekolah
SLTA dan SLTP dan sebagian kecil disisihkan untuk tabungan. Kedua anaknya
belum ada yang mempunyai pekerjaan sehingga belum ada yang membantu
penghasilan tambahan untuk keluarga. Keluarga mengatakan memilki sedikit
tabungan untuk mempersiapkan jika ada keperluan yang mendesak seperti sakit
dll.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga Bp. D mengunjungi saudara jika ada acara keluarga atau pada saat
perayaan hari besar umat islam (idul fitri atau adha). Bentuk rekreasi lain yang
dilakukan keluarga saat ini adalah nonton TV ketika ada waktu luang saja
dirumah. Karena pada malam harinya Bp. D dan Ny. R harus pergi kepasar
untuk berjualan. Sehingga pada malam hari kedua anaknya hanya tinggal
berdua dirumah tanpa ada pengawasan oleh kedua oarng tuanya. Waktu inilah
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

yang biasanya digunakan oleh An. G untuk keluar rumah berkumpul bersama
dengan teman-temanya untuk nongkrong sambil merokok atau bermain game
playstation atau game online diwarnet.

II. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Anak tertua (An. G) berusia 17 tahun (SLTA) dan anak kedua (An. J) berusia 14
tahun (SLTP).
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Tugas perkembangan keluarga saat ini masih belum dilakukan secara optimal.
 Keluarga Bp. D belum dapat menciptakan komunikasi yang terbuka dengan
anak tertuanya (An. G) sehingga sering terjadi perdebatan, permusuhan
antara orangtua dan anak remajanya. Menurut An. G karena sering
berseteru dengan orangtuanya sepulang sekolah An G biasanya tidak
langsung pulang kerumah, ia nongkrong bersama dengan teman-temanya
sambil merokok dan minum-minuman alkohol. Menurut Ibunya An. G ini
susah sekali bercerita padanya, kalau ditanya jawabnya hanya setengah-
setengah dan tidak mau terus terang tentang apa yang sebenarnya yang ia
inginkan.
 Keluraga belum bisa menciptakan kebebasan yang seimbang dengan
tanggung jawab pada remaja. Keluarga memberikan kebebasan kepada
anak-anaknya, akan tetapi An. G tidak melaksanakan tanggung jawabnya
sebagai anak remaja yang diberi kebebasan tersebut. An. G sekolah tetapi
ketika belajar didalam kelas tidak konsentrasi, mengantuk dan sering bolos
dan terlambat masuk kekelas padahal jam pelajaran sudah dimulai. Hal ini
menurut wali kelasnya karena sering nongkrong diwarung internet didekat
sekolah. Wali kelas sudah pernah memangil Bp. D karena perubahan
motivasi anak untuk belajar dan perilaku An. G yang sudah kelewatan sering
berkelahi dengan teman-teman kelasnya dengan sebab yang tidak jelas
bahkan sampai tauran dengan sekolahan lain. Jika diberikan nasehat oleh
guru An. G tidak mengindahkannya.
 An. G juga tidak ada jadwal belajar kelompok baik dirumah atau mengikuti
bimbingan belajar. Begitu juga dengan tanggung jawab sebagai anak remaja
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

dirumah An. G tidak mau membantu ibunya untuk membersihkan kamar,


mencuci pakaian, beres-beres rumah.
Berbeda dengan An. J walaupun diberikan kebebasan anak ini sering
membantu ibunya dalam membereskan rumah dan sering mengikuti
pengajian dan olahraga yang dilakukan karang taruna dilingkungan
rumahnya.
 An. J berbeda dengan kakaknya dia sering membantu kegiatan rumah
apalagi melihat kedua orang tuanya sepulang dari kerja terlihat kecapekan.
Biasanya selesai jam pelajaran sekolah An. J langsung pulang kerumah
membantu bersih-bersih dan merapikan rumah dan membantu kegiatan
rumah yang lainya. Setelah selesai sore harinya dia mengikuti bimbingan
belajar atau olahraga dengan teman-teman sekitar rumahnya.
3. Riwayat Keluarga Inti :
Bapak D dan Ibu R menikah dengan kemauan sendiri, walaupun bapak D
sudah pernah menikah, memilki 1 orang anak dan telah bercerai sebelum
menikah dengan Ibu R. Sejak menikah Bp. D mempunyai sifat pendiam namun
sering marah-marah jika anaknya tidak menurut dengan nasehat yang ia
sampaikan.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Bapak D adalah anak kedua dari 4 bersaudara, Menurut Bp. D sebelumnya dia
memang pernah menikah dan bercerai karena ketidakcocokannya dengan istri,
padahal sudah mempunyai 1 orang anak. Perceraian tersebut juga dipicu faktor
ekonomi keluarga. Karena saat itu Bp. D Belum mempunyai pekerjaan sehingga
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sangat kesulitan. Ditambah lagi
mantan istrinya tersebut banyak keinginan mau beli ini, itu padahal ekonomi
keluarganya saat itu pas-pasan. Semenjak bercerai anaknya ikut dengan
mantan istrinya.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Bp. D memiliki rumah sendiri ukuran 8x10 m2, jenis rumah permanen, lantai
rumah dikeramik. Rumah cukup bersih, Ibu R biasa membersihkan rumah 2x
sehari, terdapat ventilasi di ruang tamu, kamar depan, ruang keluarga dan
dapur, namun 2 kamar kamar tengah dan belakang serta ruang makan tidak
memilki ventilasi. Kamar mandi agak pengap dan gelap karena tidak ada
ventilasi. Sumber air yang digunakan dari PAM kualitas air tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa.

Denah Rumah:

KM KM KM

RT RK RM

TERAS DPR

Ket:
KM : Kamar Tidur RM : Ruang Makan : Jendela
RT : Ruang Tamu DPR : Dapur : K.Mandi
RK : Ruang Keluarga : Pintu

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :


Rumah Bp. D berada dekat dengan jalan utama, Jarak rumah berdekatan
dengan tetangga. Hubungan dengan tetangga cukup akrab/rukun dan saling
tolong menolong jika ada acara atau kegiatan dilingkungan tetangga. Sebagian
besar tetangga bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta di Palembang.
Fasilitas kesehatan (puskesmas) jaraknya ± 600 m dari rumah, akses jalan atau
transportasi baik sehingga mudah untuk dijangkau. Rumah Bp. D berdekatan
dengan masjid hanya berjarak ± 50 m saja. Begitu juga sarana olahrga terdapat
lapangan Volly Ball dan Badminton tersedia tidak jauh dari rumah Bp. D.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

Lapangan inilah yang sering digunakan oleh pemuda dan anak karang taruna
untuk bermain pada sore hari atau pada hari-hari libur.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Bp. D bukan merupakan penduduk asli Kota Palembang, Bp. D
berasal dari desa yang jaraknya ± 50 Km dari Kota Palembang. Setiap
memperingati hari raya idul fitri dan idul adha biasanya keluarga Bp.D mengajak
keluarganya berkunjung kedesa tempat dimana Bp. D berasal. Di desa tersebut
juga masih terdapat keluarganya yaitu adiknya dan kedua orang tuanya.
Keluarga jarang melakukan perjalanan keluar kota. Sebelum menempati rumah
sekarang, sebelumnya (12 tahun yang lalu) Bp. D kontrak rumah di kelurahan
226 ilir Palembang.
4. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat :
Saudara Bp. D kadang kadang berkunjung menengok dan memberikan support
pada keluarganya. Biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Anak-
anak dan keluarganya berkumpul di rumah Bp. D. Kegiatan kemasyarakatan
aktif diikuti oleh ibu R dan Bp.D seperti pengajian ataupun pertemuan desa
seperti silaturahmi, kerjabakti, menghadiri pernikahanan dan undangan dari
tetangga sekitar.
5. Sistem pendukung keluarga :
 Jika ada anggota keluarga yang sakit atau ada masalah biasanya saudara
atau keluarga dekat yang lain saling mengunjungi untuk memberikan
bantuan baik secara fisik, mental, motivasi ataupun keuangan. Hubungan
dengan saudara dari pihak istri atau suami terjalin harmonis dan saling
memperhatikan.
 Jarak sarana kesehatan dengan rumah dekat
 Keluarga Bp. D memiliki kebiasan menabung untuk persiapan jika ada
kebutuhan yang mendesak

IV. Struktur Keluarga :


1. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi Ibu R dengan anak-anaknya baik dan terbuka tetapi Komunikasi Bp.
D dengan kelurganya tidak terlalu terjalin dengan baik dan saling terbuka. Bp. D
bersipat pendiam, dari menikah sampai sekarang berkomunikasi dengan anak-
anaknya seperlunya saja dan sering disertai marah-marah, Bp. D sering marah-
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

marah ketika melihat An.G pulang sore hari padahal masih berpakai sekolah.
Berbeda dengan Ibu. R, ia selalu berusaha untuk berkomunikasi atau
menanyakan apa kegiatan, ada permasalahan apa terhadap anak-anaknya. Ibu
R khawatir, takut anaknya ikut-ikutan pakai norkoba, sehingga Ibu R berusaha
selalu menasehati jika An. G murung dikamar walaupun nasehat ibu R sering
dibalas marah oleh anaknya. Begitu juga dengan suaminya Ibu R sering
mengingatkan supaya Bp. D sabar dan tidak boleh marah-marah mengahdapi
anak-anak.
Menurut An. J bapaknya kurang perhatian terhadap mereka, apalagi pada
malam hari mereka tidak ada yang mengawasi karena kedua orang tuanya
berjualan dipasar. Sehingga kedua anaknya tinggal dirumah dan bebas mau
kemana karena tidak ada yang mengontrol. Biasanya keluarga hanya
mengingatkan saja jangan keluar rumah sampai malam hari dan hati-hati jaga
diri dirumah.
2. Struktur Kekuatan :
Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Bp. D akan bertanya
dengan anggota keluarga yang lain terutama kepada istrinya untuk mengambil
keputusan.
An. J sering bercerita dengan ibunya tentang prestasi belajarnya dan kegiatan-
kegiatan yang ingin dan sedang diikutinya. Menurut Ibu R memang sebenarnya
kedua anaknya mempunyai riwayat prestasi sekolah yang baik. An. G dan J
biasanya masuk peringkat 5 besar dikelasnya. Namun An. G berubah semenjak
masuk kelas 3 ini.
3. Struktur Peran:
Bp. D sebagai ayah, suami dan kepala keluarga bekerja sebagai pedagang
yang dibantu oleh istri, masih dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Ibu R berperan sebagi ibu rumah tangga melindungi dan menyayangi
anak-anaknya. Peran sebagai orangtua atau ayah tidak efektif diterapkan oleh
Bp. D ini terlihat dari tidak terjalinnya komunikasi yang terbuka dengan anak-
anaknya, bagaimana seharusnya menumbuhkan tanggung jawab kepada anak
usia remaja. Bagaimana melakukan pengawasan atau memonitor kegiatan
sekolah anak-anaknya atau ketika bergaul dan kegiatan apa yang dilakukan
dengan teman-teman dilingkungannya.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

An. G tidak berperan sebagai anak remaja dengan tanggung jawab yang
seharusnya serius dalam belajar dan memilih kegaiatan yang postif serta patuh,
dan menghargai jerih paya orang tua yang telah membesarkan atau
menyekolahkannya..
4. Nilai – Nilai dan Norma – Norma Budaya
Nilai – Nilai yang dianut keluarga sesuai dengan nilai yang berlaku di
masyarakat dimana keluarga tersebut tinggal Ibu R memberi contoh dan
menanamkan nilai – nilai sesuai dengan ajran islam kepada anak-anaknya
dalam hidup bermasyarakat dan beragama.

V. Fungsi – Fungsi Keluarga :


1. Fungsi Afktif:
Semua anggota keluarga sebenarnya saling menyayangi. Akan tetapi dengan
sifat ayah yang pemarah sehingga anaknya kurang akrab dengan ayahnya. Bp.
D mengatakan menyayangi istri dan kedua anaknya begitu juga dengan Ibu R,
mereka ingin sekali kedua anaknya sukses, tetap menyayangi dan menghormati
mereka.
An.G terlihat kurang peka terhadap adiknya begitu juga dengan kedua orang
tuanya. Sifatnya acuh tak acuh seolah-olah tidak perlu dan membutuhkan kasih
sayang orang tuanya.
2. Fungsi Sosialisasi :
Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan
rumah maupun di masyarakat namun setelah An. G beranjak remaja hal ini
berubah ia mulai tidak mau bersosialisasi dengan tetangganya ataupun
mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat. Ia lebih memilih berkumpul bersama
teman-temanya atau nongkrong di warnet.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan :
Bp. D menderita penyakit Diabetes. Bp. D mengeluh sering merasa lapar dan
haus dan sering buang air kecil. Ibu R mengatakan Walapun Bp. D menderita
Diabetes, Keluarga tidak melakukan perawatan khusus dan pengaturan diet
khusus untuknya, karena sepengetahuan Ibu.R suaminya kena penyakit gula
atau deabetes namun tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda-tanda
ataupun akibat dari penyakit tersebut. Bp. D juga mengatakan penglihatan
sudah muali kabur. Kemudian tubuhnya berangsur-angsur kurus.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

Ibu R tidak ada riwayat penyakit, paling sesekali sakit kepala dan sembuh jika
istirahat atau beli obat diwarung.
An. G saat ini tidak memilki keluhan kesehatan namun sesekali batuk. Menurut
An .G bantuknya hanya sesekali dan belum pernah periksa. Keluarga ini jarang
sekali mau memanfaatkan puskesmas atau rumah sakit untuk periksa dan
berobat kecuali jika kondisi sudah sangat memburuk.
An. J tidak ada keluahan kesehatan, saat dikaji hasil pemeriksaan fisik memang
tidak ditemukan tanda atau gejala adanya masalah kesehatan.

VI. Stress dan Koping Keluarga :


1. Stressor keluarga jangka pendek
Ibu R mengatakan sumber masalah yang besar 1 tahun terakhir ini adalah anak
sulungnya yang remaja sulit diatur, bolos dari sekolah. Ditambah lagi penyakit
diabetes yang diderita oleh suaminya. Ibu R khawatir panyakit suaminya akan
semakin berat.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Jika ada masalah Bp. D saat ini cenderung marah-marah untuk
mengekspresikannya. Ibu R kalau menghadapi masalah, terutama Kesehatan
Bp. D mengekspresikannya dengan bercerita kepada anggota keluarga yang
lain atau dengan anak bungsunya.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan berdasarkan pengalaman masa lalu dan
berpusat pada ibu R untuk menangani masalah kesehatan keluarga, Keluarga
juga menggunakan sistem dukungan sosial dari keluarga besar dalam
membantu mereka pada saat perlu pertolongan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bp. D dalam menghadapi masalah dengan cara mendiamkannya atau tidak
berkomunikasi dengan anaknya. Ibu. R jika ada masalah biasanya menangis
dan malas mengerjakan apapun.

VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga :


Keluarga terutama Ibu R berharap asuhan keperawatan keluarga yang di
lakukan tetap dilanjutkan, sehingga dapat melakukan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit dan mengatasi masalah yang terjadi pada anak sulungnya.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

B. Analisa, Prioritas & Diagnosa Keperawatan


No Data Masalah Penyebab
1 DS: Resiko Ketidakmampuan
- Ibu R mengatakan, penurunan keluraga dalam
berdasarkan informasi dari prestasi belajar mengontrol
wali kelas: pada keluarga aktivitas dan
 An. G sering mengantuk BP. D khususnya kesulitan belajar
dikelas dan kurang An. G anak.
konsentrasi dalam belajar
 Mereka sering nongkorong
diwarung sekolah sebelum
dan setelah waktu belajar
selesai
 Sering bolos dan masuk
terlambat mengikuti
pelajaran dikelas
- Ibu R mengatakan
sebelumnya anaknya memiliki
prestasi yang baik, selalu
masuk peringkat lima besar
dikelasnya.
DO:
- An. G tidak konsentrasi dalam
belajar
- An. G sering mengantuk
ketika belajar didalam kelas
- An. G mengisi waktu luangnya
dengan nongkrong sambil
merokok
- An. G tidak memiliki jadwal
belajar dirumah
- An. G tidak mengikuti
bimbingan belajar atau les
untuk persiapan menghadapi
Ujian
2 DS: Perilaku Ketidakmampuan
- Menurut Ibu R An. G saat Kesehatan keluarga merawat
pulang sekolah tidak langsung Berisiko anak remaja
kerumah, biasanya nongkrong dengan perilaku
sambil merokok dan minum merokok, konsumsi
alkohol bersama temannya alkohol dan
- Ibu R mengatakan An. G perkelahian.
sering marah-marah kalau
ditanya atau dinasehati.
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

- Bp. D sudah pernah dipanggil


kesekolah karena perilaku An.
G: merokok, berkelahi, ikut
tauran antar sekolah .
DO:
- Tubuh An. G tampak kurus
dan tampak kurang rapi
- Tidak terjalin komunikasi yang
terbuka antara keluarga
dengan An. G, Bp. D akan
bicara kepada anaknya jika
perlu saja dan Ibu. R
mengatakan saat komunikasi
dengan anaknya jawaban
anaknya setengah-setengah
tidak mau terus terang.
- Keluarga terlalu memberikan
kebebasan kepada anaknya
dalam bergaul tanpa adanya
kontrol.
- Saat diwawancari An. G
mengaku sering merokok dan
minum alkohol bersama
teman-temannya.
- An. G sering berkelahi dan
ikut-ikutan tauran antar pelajar
- An. G sering marah-marah
baik dengan orang tuanya
atau dengan adiknya
- Terdapat perubahan
emosional atau mental An. G
tidak mengindahkan nasehat
guru dan orang tuanya.
- Perubahan sosial: An. G tidak
mau mengikuti kegiatan sosial
dilingkungan rumahnya seperti
olahraga bersama karang
taruna, kerjabakti dan sholat
berjamaah dimasjid
3 DS: Tidak efektif Ketidakmampuan
- Ibu R mengatakan bahwa pemeliharaan keluarga merawat
suaminya menderita sakit gula kesehatan oleh anggota keluarga
atau deabetes keluarga dengan deabetes
- Ibu R mengatakan tidak melitus
mengetahui apa itu penyakit
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

deabetes, penyebab, tanda-


tanda, dan akibat dari penyakit
tersebut.
- Ibu R mengtakan tidak
mengetahui cara perawatan
penyakit yang diderita Bp. D
- Ibu R mengatakan jarang
untuk memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan seperti
puskesmas kecuali jika kondisi
penyakit sudah sangat
memburuk
DO:
- Tanda-tanda vital:
 TD : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 20 x/ menit
 Suhu : 37 0C
- Bp D mengeluh sering merasa
lapar, haus, sering buang air
kecil, mengeluh mudah lelah
dan mengantuk
- Tidak ada upaya keluarga
untuk merawat Bp. D dirumah
karenah ketidaktahuan
tentang perawatan dan diet
pada penderita deabetes
melitus.
- Tubuh Bp. D tampak kurus
- Terjadi penurunan
kemampuan penglihatan
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

Prioritas Masalah
1. Resiko penurunan prestasi belajar pada keluarga BP. D khususnya An. G
berhubungan dengan ketidakmampuan dalam mengontrol aktivitas dan
kesulitan belajar anak.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: 2/3 x 1 2/3 Ibu R mengatakan An. G tidak
Ancaman konsentrasi dalam belajar dan tidak ada
upaya untuk persiapan menghadapi
ujian
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sebelum duduk di kelas tiga, An. G rajin
dapat diubah: Mudah belajar dan memiliki prestasi yang
cukup baik (selalu masuk pada
peringkat 5 besar dikelasnya)
Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Dengan riwayat prestasi anak yang
dapat dicegah: Cukup bagus dan dukungan dari
keluargaefektif masalah ini dapat diatasi
Menonjolnya masalah: 1/2 x 1 1/2 Ibu R menganggap ini masalah namun
ada masalah, tidak menunggu kesadaran anak saja supaya
perlu segera ditangani rajin belajar
Total 3 5/6

2. Perilaku kesehatan beresiko pada keluarga Bp. D khususnya An. G


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak remaja dengan
perilaku merokok, konsumsi alkohol dan perkelahian
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: Tidak 3/3 x 1 1 Ibu G mengatakan takut kalau anaknya
atau kurang sehat menjadi pengguna narkoba, ditambah
lagi An. R sering murung dikamar
sendirian, mengantuk dan tidak
konsentrasi ketika belajar dikelas.
Kemungkinan 2/2 x 2 2 Ibu G memiliki kepekaan untuk
masalah dapat diubah: memproteksi supaya anaknya terhindar
Mudah dari kenakalan remaja, sarana
kesehatan dan sarana agama (masjid)
berada tidak jauh dari rumah sehingga
fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk
mencegah atau meminimalkan
kenakalan remaja
Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Keluarga terutama ibu G memiliki
dapat dicegah: Cukup inisiatif yang tinggi untuk melindungi
anaknya supaya terhindari dari
kenakalan remaja
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Keluarga Bp. D menganggap ini
Ada masalah dan masalah yang harus diselesaikan
perlu segera ditangani secepatnya, karena semakin lama
Komunitas I
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tahap Perkembangan Anak Usia Remaja

dibiarkan resiko munculnya


permasalahan lain akan semakin tinggi.
Total 4 2/3

3. Tidak efektif pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. D berhubungan


ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan deabetes melitus
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah: 2/3 x 1 2/3 Bp. D Menderita penyakit deabetes
Ancaman Kesehatan melitus dan keluarga tidak tahu cara
melakukan perawatanya.
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga mempunyai keinginan supaya
dapat diubah: Mudah Bp. D sembuh dari penyakitnya.
Terdapat sarana kesehatan
(puskesmas) yang berada tidak jauh
dari rumahnya. Dukungan dari saudara
supaya Bp. D diobati
Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Melihat perubahan kesahatan Bp. D
dapat dicegah: Cukup keluarga langsung berupaya mencari
solusi yang terbaik dan keluarga mau
mengikuti intruksi tenaga kesehatan
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Ibu R khawatir dengan kesehatan
ada masalah dan perlu suaminya semakin memburuk dan
ditangani perubahan itu dirasakan sejak 1 tahun
yang lalu
Total 4 1/3

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Perilaku kesehatan beresiko pada keluarga Bp. D khususnya An. G
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak remaja dengan
perilaku merokok, konsumsi alkohol dan perkelahian
2. Tidak efektif pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bp. D berhubungan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan deabetes melitus
3. Resiko penurunan prestasi belajar pada keluarga BP. D khususnya An. G
berhubungan dengan ketidakmampuan dalam mengontrol aktivitas dan
kesulitan belajar anak.

Anda mungkin juga menyukai