Anda di halaman 1dari 4

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan hewan yang hidup di air yang menjadi salah satu dari sekian banyak bahan makanan
yang dibutuhkan manusia, ikan sangat bermanfaat bagi manusia sebab didalamnya terdapat bermacam
zat – zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti : protein, vitamin A, Vitamin B1 dan Vitamin B2
selain itu apabila dibandingkan dengan sumber penghasil protein lain seperti daging, susu, dan telur
harga ikan relative paling murah.

Mengingat pentingnya ikan bagi manusia, tak heran bila manusia berusaha mendapatkan ikan dalam
jumlah yang mencukupi, antara lain dengan mengusahakan melakukan pencarian disumbernya yakni
laut dan adapula yang memiliharanya dengan sebaik – baiknya yang lazim disebut dengan usaha
perikanan, pemeliharaan ikan ada yang dilakukan langsung di laut dan adapula sebagian pemeliharaanya
dilakukan di kolam – kolam yang sengaja dibuat oleh pengusaha.

Ikan yang pemeliharaannya di kolam – kolam biasanya adalah ikan air tawar yang pemeliaharaannya
secara keseluruhan dilakukan di dalam kolam – kolam yang telah disediakan oleh para pengusaha
perikanan air tawar ini.

Tujuan

Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk mengaplikasikan materi yang diperoleh pada saat mata kuliah
dasar-dasar akuakultur yang berlangsung di lingkungan buatan dengan menerapkan prinsip dasar
akuakultur

A. Suhu

Pengamatan suhu selama penelitian menunjukkan kisaran 260C – 31,670C hal ini sesuai dengan
pendapat Mulyanto (1992) bahwa suhu 200C – 290C dapat mendukung pertumbuhan ikan.

Menurut Nontji (1987) , suhu air merupakan factor yang banyak mendapat perhatian dalam pengkajian-
pengkajian kelautan. Data suhu aor dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari kejala-kejala
fisika di dalam laut, tetapi juga dengan kaitannya kehidupan hewan atau tumbuhan. Bahakn dapat juga
dimanfaatkan untuk pengkajian meteorology. Factor-faktor meteorology yang berperan disini adalah
curah hujan, penguapan, kelembapan udara, suhu udara, kecepatan angin, dan radiasi
matahari.Menurut Bardach (1972), suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengganggu
pertumbuhan dan Cherax sp.akan membenamkan diri dalam lumpur atau menjadi tidak aktif.

Menurut Aziz (1979), sedangkan suhu di bawah kisaran suhu optimal akan mengakibatkan respon
imunitas menjadi lambat, mengurangi nafsu makan,aktivitas dan pertumbuhan.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari Praktikum Dasar-Dasar Akuakultur kali

ini adalah :

 Akuakultur merupakan kegiatan untuk pemeliharaan dan penangkaran

berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air

sebagai komponen pokoknya.

 Macam-macam budidaya ada dua, monokoltur dan polikultur.

 Sistem budidaya dibagi menjadi tiga, yaitu sistem budidaya intensif, ekstensif

dan semi intensif.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas perairan budidaya yaitu, suhu,

oksigen terlarut, pH, dan kecerahan


 Dalam praktikum ini diteliti pula kualitas airnya yaitu meliputi suhu 28o

C, pH

8 , Oksigen terlarut 4,47, Kecerahan 100 %. Berdasarkan literatur,berarti

dapat disimpulkan bahwa kualitas air dalam kolam masih cukup baik untuk

budidaya.

6.2 Saran

Praktikum dasar-dasar aquakultur kelas agrobisnis perikanan yang diadakan

di blitar sudah sangat baik untuk praktikum kali ini. Tapi yang kami rasakan

ketika langsung di depan kolam , kelompok kerja kami berpencar-pencar mencari

informasi dari para asisten lain yang lagi menjelaskan. Itu semua karena kurang

tersetrukturnya para asisten pemegang klompok . kami berharap untuk praktikum

yang selanjutnya lebih di tingkatkan lagi kerja para asisten dan para mahasiswa

praktikum agar lebih teratur dan terstuktur sistem kerja praktikum.

Anda mungkin juga menyukai