Anda di halaman 1dari 1

2.1.

Produksi Jeroan Ikan

Limbah perikanan semakin meningkat karena adanya peningkatan konsumsi manusia


untuk sumberdaya perikanan sehingga berbanding lurus dengan banyaknya limbah perikanan
yang dihasilkan. Limbah perikanan yang dihasilkan berupa kulit, tulang, kepala, ekor, dan
jeroan. Jeroan terdiri dari lambung, usus, hati, kantung empedu, pancreas, gonad, limpa, dan
ginjal. Jeroan ikan memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan daging ikan sehingga
dapat diolah untuk menjadi suatu produk yang bermanfaat dan juga mengurangi pencemaran
lingkungan. Pengolahan industri perikanan, menghasilkan limbah berupa bagian ikan yang tidak
terpakai atau terbuang seperti kepala, sirip, dan jeroan (isi perut). Pengolahan industri perikanan
menghasilkan sekitar (25-30)% limbah, yakni sekitar 3,6 juta ton pertahun (KKP 2010). Limbah
industri perikanan misalnya jeroan memiliki kandungan protein dan lemak tak jenuh yang tinggi.
Jumlah ikan yang terbuang dari industri perikanan mencapai 20 juta ton (20% total produksi).
Jeroan ikan mengandung protein dan lemak tak jenuh yang tinggi. Jeroan ikan memiliki bobot
10-15% (bergantung pada spesies) dari biomassa ikan. Limbah perikanan yang kaya protein
dapat digunakan untuk diproduksi menjadi pakan dan dapat menghindari masalah lingkungan.
Poernomo dan Buckle (2002) menyatakan bahwa dalam pengolahan cowtail ray (Trygon sephen)
di Indonesia, jeroan (hingga 20% dari bobot tubuh) terbuang bersama kepala dan kulit.
Pemanfaatan jeroan ikan saat ini terbatas untuk pakan ternak. Jeroan ikan mengandung enzim
pencernaan yang tinggi dan memungkinkan penggunaan enzim eksternal yang lebih sedikit
untuk hidrolisis jeroan ikan (Ovissipour, 2008). Prasertsan dan Prachumratana (2008),
menyatakan bahwa spesies ikan yang ditangkap dari wilayah yang berbeda memiliki ukuran
jeroan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai