Disusun oleh
NIM : 021180041
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
NIM : 021180041
Mengetahui,
Asisten Praktikum
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan praktikum
proses industri kimia dengan judul “Pengukuran Suhu dengan Pada Tangki
Berpengaduk ” sebagai data hasil pengamatan saya. Saya juga menyampaikan
terimakasih kepada:
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Temperatur adalah ukuran panas atau dingin suatu benda yang diukur
berdasarkan suatu acnan. Ada beberapa prinsip pengukuran temperatur, yaitu
Perubahan dimensi fisik benda (Bimetal, termometer gelas), Penibahan
hambatan listrik (RTD, Thermistor), Fembangkitan tegangan (Thermocouple),
Perubahan emisi radiasi termal (infrared PyTometer), dan Perubahan fasa
(Quartz Crystal Thermometry). Temperatur adalah besaran relative,
tergantung pada acuan yang digunakan.
Proses industri tidaklah berjalan secara tetap (statik) tetapi kebanyakan
terjadi secara dinamik (berubah-rubah). Perubahan variabel proses dan dengan
adanya gangguan menimbulkan bebagai perubahan dalam suatu proses. Oleh
karena itu, sangat penting mempelajari dinamika proses dan pengendalian
untuk mencapai tujuan suatu proses. (Y.D.Hermawan,2012). Percobaan ini
menyajikan pemodelan matematika dan dinamika suhu pada pemanas tangki
horizontal berpengaduk (PTHB).
Dalam percobaan ini, perubahan step dari suhu aliran masuk dan
perubahan step dari panas yang masuk kedalam sistem dibuat untuk
menyelidiki kelakuan dinamik dari pemanas tangki horizontal berpengaduk,
respon dinamik sistem akan lebih bervariasi dengan naik atau turunnya
gangguan.
A f (t) = A; t > 0
A
f (s) =
s
to t
PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Percobaan Pendahuluan
Menyalakan pompa
A. Kondisi Tunak
Tabel III.1.1 Hubungan Waktu dan Suhu pada Percobaan Kondisi Tunak
Waktu (t) Suhu Termometer (T) Suhu Termocouple (T)
menit °C °C
0 27 29
3 29 31,3
6 31 32,9
9 32 34,2
12 33 35,6
15 34 37
18 36 38,2
21 37 39,4
24 38 40,9
27 39 41,7
30 40 42,7
33 41 43,9
36 42 45
39 43 46,3
42 44,5 47,5
45 45 48,5
48 45 48,7
B. Kondisi Dinamik
Suhu Gangguan : Termometer = 60°C
Termocouple = 63,2°C
Tabel III.1.2 Hubungan Waktu dan Suhu pada Percobaan Kondisi Dinamik
Waktu (t) Suhu Termometer (T) Suhu Termocouple (T)
menit °C °C
0 45 48,7
3 46 49,8
6 47 50,5
9 48 51,4
12 49 52,1
15 50 53,2
18 50 53,7
III.2. Perhitungan
1. Kondisi Tunak
V 7950 ml
a. Tp = = = 178,6517 s
Fi 44,5 ml /s
he x Ae 2500 W /m 2 ℃ x 0,0188 m2
b. Kp = = = 0,2518
Fi x ρ x Cp 44,5 ml / s x 0,996513 g /ml x 4,2 J / g ° C
Tp 178,6517 s
c. τ = = =142,7158 s
1+ Kp 1+ 0,2518
1 1
d. K1 = = = 0,7988
1+ Kp 1+ 0,2518
Kp 0,2518
e. K2 = = = 0,1775
1+ Kp 1+ 0,2518
2. Kondisi Dinamis
Tabel III.1.3 Kondisi Dinamik
Termometer 45 50 60 15
Termocouple 48,7 53 63,2 14,5
Diketahui : K1 = 0,7988
τ = 142,7158 s
Mencari T (t) Hitung
Percobaan 2
Dengan t = 3 menit = 180 detik
a. Termometer
T (t) = 50 + (15. 0,7988 (1-e-180/142,7158))
= 58,5882 oC
T ( t ) data−T ( t ) hitung
%Kesalahan = x100%
T ( t ) data
46−58,5882
= x100%
46
= 27,37%
b. Termocouple
T (t) = 53,7 + (14,5. 0,7988 (1-e-180/142,7158))
= 62,0019oC
T ( t ) data−T ( t ) hitung
%Kesalahan = x100%
T ( t ) data
48,7−62,0019
= x100%
48,7
= 24,5%
t t (s) T T hit %
(menit) kesalahan
0 0 45 50.0000 11.11%
3 180 46 58.5882 27.37%
6 360 47 61.0214 29.83%
9 540 48 61.7107 28.56%
12 720 49 61.9060 26.34%
15 900 50 61.9613 23.92%
18 1080 50 61.9770 23.95%
% kesalahan rata-rata 24.44%
Table III.1.5 Data pada Kondisi Dinamik Termocouple
t t (s) T T hit %
(menit) Termocouple kesalahan
0 0 48.7 53.7000 10.27%
3 180 49.8 62.0019 24.50%
6 360 50.5 64.3540 27.43%
9 540 51.4 65.0203 26.50%
12 720 52.1 65.2091 25.16%
15 900 53.2 65.2626 22.67%
18 1080 53.7 65.2778 21.56%
% kesalahan rata-rata 22.59%
III.3. Pembahasan
50
45
40
35
30
Suhu
25
Suhu
20
Termometer
15
(T) °C
10
5
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48
Waktu
Dari gambar III.3.1 diperoleh grafik suhu yang terus naik dengan
bertambahnya waktu hingga mencapai suhu konstan pada 45 oC. Grafik ini
mendekati grafik secara teori. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
suhu yang konstan adalah 2880 detik atau sekitar 48 menit. Waktu yang
cukup lama tersebut diakibatkan oleh besarnya laju volumetrik air,
ditandai dengan bukaan kran yang besar, yang mengakibatkan air didalam
PTHB terus menerus bersirkulasi keluar dari PTHB ke tangki umpan
cadangan kemudian ke tangki umpan lalu kembali masuk ke PTHB
sehingga proses pemanasan air didalam PTHB tidak sempat homogen.
Ada beberapa kondisi dimana suhu naik, kenaikan suhu pada PTHB
dikarenakan terjadi transfer pans dan kal yang terdapat pada PTHB dimana
air mengalami overflow karena menerima air dari tangki umpan secra
terus menerus.Dengan kata lain, laju volumetrik air berbanding lurus
terhadap waktu agar mencapai suhu yang konstan
50
40
Suhu
30
20
10
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48
Waktu
Dari gambar III.3.2 diperoleh grafik suhu yang terus naik dengan
bertambahnya waktu hingga mencapai suhu konstan pada 48,7 oC. Grafik
ini mendekati grafik secara teori. Waktu yang diperlukan untuk mencapai
suhu yang konstan adalah 2880 detik atau sekitar 48 menit. Waktu yang
cukup lama tersebut diakibatkan oleh besarnya laju volumetrik air,
ditandai dengan bukaan kran yang besar, yang mengakibatkan air didalam
PTHB terus menerus bersirkulasi keluar dari PTHB ke tangki umpan
cadangan kemudian ke tangki umpan lalu kembali masuk ke PTHB
sehingga proses pemanasan air didalam PTHB tidak sempat homogen.
Ada beberapa kondisi dimana suhu naik, kenaikan suhu pada PTHB
dikarenakan terjadi transfer pans dan kal yang terdapat pada PTHB dimana
air mengalami overflow karena menerima air dari tangki umpan secra
terus menerus. Dengan kata lain, laju volumetrik air berbanding lurus
terhadap waktu agar mencapai suhu yang konstan.
0
0 3 6 9 12 15 18
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Diperoleh nilai :
a. τp = 178,6517 s
b. τ = 142,7158 s
c. Kp = 0,2518
d. K1 = 0,7988
e. K2 = 0,1775
2. Semakin besar suhu gangguan yang diberikan ke PTHB. Suhu steady state
yang baru akan lebih besar dibandingkan suhu steady tanpa gangguan.
3. Persen kesalahn rata-rata kondisi dinamik :
a. Termometer = 24,44 %
b. Thermocouple = 22,59 %
DAFTAR PUSTAKA
b. Kekurangan
o Sensitivity rendah
o Membutuhkan temperatur referensi seperti air es ( 0 OC)
o Nonlinearity. Di atasi dengan kurva kalibrasi dengan persamaan
polinomial
Termometer Alkohol