Anda di halaman 1dari 17

Kontribusi Utilitas

 Utility System operasionalnya biasanya


dibawah koordinasi direktur produksi.
 Utilitas sangat berpengaruh pada sektor
pembiayaan.
 Pada industri kimia hampir 70 % energi
digunakan untuk keperluan utilitas.
 Efisiensi konversi energi menjadi perhatian
yang harus dipertimbangkan.
 Pada pembangkit uap (boiler), efisiensi
penggunaan tenaga bisa mencapai 80 %.
 Dalam system distribusi tenaga, 14 %
tenaga bisa terbuang.
BAHAN BAKAR

Pengantar :
 Bahan bakar adalah semua materi/zat
yang dapat melepaskan energi
tersimpan ketika materi/zat tersebut
mendapatkan perlakuan kimia atau
fisik
 Secara umum ada tiga katagori
bahan bakar yang terdapat di alam
yakni : bahan bakar fossil, bahan
bakar nuklir dan energy surya
 Bahan bakar fossil dapat dibagi
menjadi tiga yakni : Minyak (bahan
bakar cair) , batubara, dan gas bumi.
BAHAN BAKAR FOSIL
Bahan bakar fossil dihasilkan dari pemfossilan
senyawa karbohidrat dengan rumus C x(H2O)y..
Jumlah karbon secara kuantitatif berpengaruh
terhadap fasa dan jenis bahan bakar.
Nama-nama bahan bakar fosil menurut jumlah
karbon penyusunnya adalah :
 LNG : liquified natural gas ( mayoritas methana - C1 )
 LPG : liquified petroleum gas ( umumnya butana - C4
)
 CNG : Compressed natural gas ( umumnya ethana-
propana-butana C2-C3-C4 )
 Light naphtha : naphtha ringan ( umumnya berkisar
antara C5 - C8 ),
Sumber Energy (Tenaga)
Kategori sumber tenaga ada beberapa pandangan
diantaranya:
1. Sumber tenaga konvensional (lazim) dan Sumber
tenaga pengganti atau tenaga alternatif
2. Sumber tenaga primer dan sekunder.
3. Sumber tenaga primer, sumber tenaga nuklear
dan sumber tenaga terbarukan.
Sumber tenaga Primer yang diperoleh secara langsung dari perut
bumi yang tersimpan sebagai bahan bakar fosil.
Sumber tenaga nuklear juga diperoleh dari bumi yang tersimpan
sebagai bahan radioaktif.
Sumber tenaga terbarukan adalah sumber tenaga yang bisa
dididapatkan secara terus menerus, sumber tenaga ini dihasilkan
dari proses fenomena alam, oleh sebab itu sering disebut tenaga
alam.
Sumber Tenaga Primer
Bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas
alam, berasal dari bahan organik yang tertimbun di
dalam perut bumi semenjak berjuta-juta tahun yang
lalu, sehingga sumber tenaga tersebut sangat sukar
untuk membuat yang baru.Maka bahan bakar ini
dikelompokkan sebagai sumber tenaga yang tidak
dapat diperbarui atau tak terbarukan.

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil.


Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
terutama sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui
proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri
dari karbon, hidrogen dan oksigen.
NAMA-NAMA BAHAN BAKAR
FOSIL
 Heavy naphtha : naphtha berat ( berkisar C8 -
C13 ), bahan baku bensin
 HOMC : High Octane Migas Component
(minyak pencampur bensin agar oktane
numbernya tinggi, umumnya cracked
naphtha )
 Kerosene : minyak tanah ( berkisar C15-C18 )
 Avtur : aviation turbine ( bahan bakar kerosene
untuk turbin-gas pesawat terbang )
 Avigas : aviation gasoline ( bahan bakar bensin
untuk pesawat terbang bermotor bakar )
NAMA-NAMA BAHAN BAKAR
FOSIL
 HSD : High Speed Diesel ( bahan bakar solar
untuk mesin diesel putaran tinggi, terutama
kendaraan transport dan mesin-mesin kecil )
 MFO : Marine Fuel Oil ( bahan bakar diesel
putaran menengah terutama pada diesel
kapal atau diesel berukuran besar )
 IFO : Industrial Fuel Oil ( minyak bakar ),
sangat kental pada ambient temperatur,
cocok untuk pemanas di eropa dan bahan
bakar heater, mempunyai kalor pembakaran
yang tinggi, sehingga volume pembakaran
spesifiknya tinggi.
PEMILIHAN BAHAN BAKAR
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pemilihan bahan bakar dapat dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Faktor Teknis.
Suplai bahan bakar
Penyimpanan bahan bakar
Pengaliran/ distribusi
Efek terhadap lingkungan
b. Faktor Non Teknis.
Pertimbangan komersial
Pertimbangan politis
Tipe Bahan Bakar
a. Bahan bakar dari dalam sistem
 Limbah hidrokarbon
 Limbah kayu pada pabrik kertas
b. Bahan bakar dari luar sistem
 gas alam, bahan bakar cair, batubara dll.
c. Bahan bakar perlakuan khusus
berkaitan dengan Start-up untuk
 bahan bakar diesel dan
 bahan bakar LPG
d. Elektrik
Supplay dan
Penyimpanan
a. Ketersediaan bahan bakar
sebagai pertimbangan
kelangsungan.
b. Sarana transportasi, jalan raya,
kereta, pipa, kapal dll.
c. Penyimpanan, silo, tangki, lahan
(kebutuhan per jam) dan perlu
dipertimbangkan factor degradasi
bahan.
Efek Lingkungan
Sebagai pertimbangan pemilihan bahan bakar
adalah kemurnian bahan bakar agar dalam
penggunaannya tidak mengganggu lingkungan.
Emisi sisa gas hasil pembakaran yang dikeluarkan
terus menerus, factor ekonomis dan nilai kalor
bahan bakar sangat penting untuk
dipertimbangkan.
Sebagai contoh komponen dioxins, logam berat,
partikel-partikel, gas-gas emisi yang mengganggu
lingkungan. Efisiensi panas dan bentuk pembakaran
sangat berpengaruh pada gas hasil pembakaran.
Pencemaran Bahan Sisa Pembakaran
Efisiensipanas dan bentuk pembakaran sangat
berpengaruh pada gas hasil pembakaran.
Padatan yang terlarut dalam bahan bakar cair akan
terikut keluar bersama abu pembakaran. Oksida
belerang dan nitrogen akan terikut keluar sebagai
emisi gas sisa pembakaran.
Pengembangan teknologi burner pada proses
pembakaran akan mampu menekan emisi gas sisa
pembakaran.
Pada pabrik-pabrik besar adanya emisi gas sisa
pembakaran dapat diserap dengan batu kapur/
gypsum dan dilewatkan elektrostatik untuk mengikat
logam-logam yang keluar “ Proses Wellman-Lord”.
 
Pertimbangan
Komersial
Fasilitas penyimpanan.
 biaya peralatan dan jumlah
Fasilitas servis.
 biaya pemadam kebakaran,
 otomatisasi,
 gas treatmen, dll
Operasi dan Aspek
Perawatan
Dengan asumsi operasional menggunakan
minyak berat, maka sebelum digunakan
minyak dipanaskan menggunakan steam
yang dirancang seperti HE dengan tabung
tegak.
 Sedangkan untuk Start-up digunakan
pemanas listrik dengan tenaga yang cukup
tinggi.
Pompa yang digunakan menggunakan
biasanya digunakan beberapa jenis pompa
Screw, centrifugal atau reciprocating.
Operasi dan Aspek
Perawatan
Berkaitan dengan tenaga pompa, maka
temperature minyak perlu dijaga agar
jangan sampai turun. Penurunan suhu
minyak akan mengakibatkan kerja pompa
menjadi lebih berat.
Minyak yang digunakan untuk proses
biasanya dipompakan sebanyak 125 % dari
total kebutuhan, sedang 25% kelebihannya
akan dikembalikan lagi.
Diperlukan tekanan yang cukup untuk
meng operasikan proses pembakaran ± 20
bar (19,7 atm).
Tangki Penyimpanan
Kapasitas penyimpanan
dirancang untuk keperluan 14-15
hari kerja. Diperlukan ruang
kosong 3% - 5% untuk
menampung timbulnya uap
minyak.
Rancangan coil pemanas
dilengkapi dengan pengaduk
agar terjadi efisiensi panas ± 30
%. Perpindahan panas dari steam
dalam coil pendekatannya 100

Anda mungkin juga menyukai