Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME HASIL DISKUSI “KEADILAN DAN PENGARUSUTAMAAN

GENDER”

Dosen Pengampu : Ahmad Ruslan

Nama: Febri Amalia Aristanto

Nim : 1704015088

Kelas: PKN 2B

Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG adalah strategi yang dilakukan secara


rasional dan sistimatis untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam
sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah tangga, masyarakat, dan negara), melalui kebijakan
dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan
perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari
seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Pengarusutamaan Gender adalah proses untuk menjamin perempuan dan laki-laki mempunyai
akses dan kontrol terhadap sumber daya, memperoleh manfaat pembangunan dan pengambilan
keputusan yang sama di semua tahapan proses pembangunan dan seluruh proyek, program dan
kebijakan pemerintah. Gender adalah konsep yang mengacu pada peran peran dan tanggung
jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dapat berubah oleh keadaan sosial dan
budaya masyarakat. Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan
untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dalam
kegiatan politik, ekonomi, sosial, budaya dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan
tersebut. Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan
perempuan.

Pengarusutamaan gender merupakan satu strategi nasional yang merupakan strategi lintas bidang
bersama dengan pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dan pengarusutamaan tata kelola
pemerintahan yang baik, yang berfungsi sebagai:

 Prinsip-prinsip pengarusutamaan ini diarahkan untuk dapat tercermin di dalam keluaran pada
kebijakan pembangunan.
 Prinsip-prinsip pengarusutamaan akan menjadi jiwa dan semangat yang mewarnai berbagai
kebijakan pembangunan di setiap bidang pembangunan.

Tujuan pengarusutamaan gender adalah memastikan bahwa perempuan dan laki-laki:

 Memperoleh akses yang sama kepada sumberdaya pembangunan,


 Berpartisipasi yang sama dalam proses pembangunan. Termasuk proses pengambilan
keputusan,
 Mempunyai kontrol  yang sama atas sumberdaya pembangunan, dan
 Memperoleh manfaat yang sama dari hasil pembangunan.

Kebutuhan praktis gender adalah kebutuhan-kebutuhan jangka pendek dan berkaitan


dengan perbaikan kondisi  perempuan atau laki-laki guna menjalankan peran-peran sosial
masing-masing, seperti perbaikan taraf kehidupan, perbaikan pelayanan kesehatan, penyediaan
lapangan kerja, penyediaan air bersih, dan pemberantasan buta aksara. Kebutuhan strategis
gender adalah kebutuhan perempuan atau laki-laki yang berkaitan dengan perubahan pola relasi
gender dan perbaikan posisi perempuan atau laki-laki, seperti perubahan di dalam pola
pembagian peran, pembagian kerja, kekuasaan dan kontrol terhadap sumberdaya. Pemenuhan
kebutuhan strategis ini bersifat jangka panjang, seperti perubahan hak hukum, penghapusan
kekerasan dan deskriminasi di berbagai bidang kehidupan, persamaan upah untuk jenis pekerjaan
yang sama, dan sebagainya.

 Contoh penyimpangan kesetaraan gender di lingkungan masyarakat adalah stigma negatif


yang melekat, perlakuan tindakan kekerasan, beban ganda yang dipaksa.
 Dampak positif dan negatif dari kesetaraan gender :
Dampak Negatif : Dengan adanya kesetaraan gender maka akan didapatkan beberapa macam
masalah yang dimaan para wanita tersebut akan melakukan penyalahgunaan terhadpa sebuah
bentuk arti daripada emansipasi wanita dan juga kesetaraan wanita itu sendiri. Kemudian
akan sangat banyak wanita yang dimana melakukan penyalah artian terhadap sebuah bentuk
dari arti emansipasi dan juga persamaan terhada gender yang dimana akan menyebabkan
sebuah bentuk dari hubungan keluarga yang terjadi diantara suami dan juga istri menjadi
sebuah hubungan yang dimana tidaklah harmonis.
Dampak Positif : Biasanya para wanita akan memiliki lebih banyak bentuk akan kebebasan
untuk melakukan kegiatan sekolah hingga kepada jenjang yang dimana kemudian lebih
tinggi, melakukan sebuah pengembangan ide, kreatifitas hingga kemudian kepada bakat dan
juga kemampuan yang dimiliki.
 Upaya agar kesetaraan gender bisa berjalan semestinya agar tidak ada pro dan kontra :
Walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender, namun
data menunjukkan masih adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam hal
akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat, serta penguasaan terhadap sumber daya, seperti pada
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya.
 Kaum transeksual, transgender, gay, lesbian dan lainnya tersebut kini dikenal dengan
sebutan queer. Queer sendiri berarti menyimpang. Kata tersebut dipilih karena mereka yang
masuk dalam transeksual, transgender, gay serta lesbian dikatakan tidak sesuai dengan apa
yang "seharusnya". Konsep tersebut tentu dimunculkan oleh masyarakat esensialis. Gerakan
kesetaraan bagi queer muncul karena banyaknya pratik-praktik kekerasan baik fisik maupun
non-fisik yang terjadi. Di negara kita sendiri dapat kita lihat secara jelas perbedaan kualitas
hidup antara mereka yang queer dengan mereka yang disebut “normal”. Kaum queer masih
mendapatkan berbagai stigma negative serta penolakan dari masyarakat luas.
 Perbedaan emansipasi dan kesetaraan gender :
Emansipasi artinya memberikan hak yang sepatutnya diberikan kepada orang atau
sekumpulan orang di mana hak tersebut sebelumnya dirampas atau diabaikan dari mereka. 
Sedangkan kesetaraan gender adalah suatu keadaan setara dimana antara pria dan wanita
hearts hak (hukum) dan Kondisi (kualitas hidup) adalah sama. Jenis kelamin adalah
pembedaan peran, atribut, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat. Dan peran gender terbagi menjadi peran produktif, peran perbaikan serta peran
sosial kemasyarakatan.
 Pandangan kesetaraan gender di Indonesia :
Menurut pandangan saya dlm melihat kesetaraan gender di Indonesia harus didefinisikan
secara arif dan bijaksana, karena ini membuka peluang untuk perempuan sehingga mampu
mentolerir kaum laki-laki dalam semua hal, baik bidang politik, administrasi, kebijakan
publik maupun bidang pembangunan. Kesetaraan juga telah melahirkan keseimbangan
antara perempuan dan laki-laki dengan tidak ada diskriminasi atau perbedaa.
 Implementasi kesetaraan gender dalam bidang pendidikan :
Melihat kedudukan dan peranan strategis dari seorang ibu dalam proses pendidikan, sudah
sewajarnyalah apabila peranan perempuan dalam proses pendidikan dalam hidup
bermasyarakat mendapatkan tempat sewajarnya untuk dapat melindungi hak asasi
manusianya. Hal ini dapat dilihat dari perempuan dalam kesempatan pengembangan atau
pemerdekaan dirinya. Pendidikan bagi kaum perempuan sebagai barang Lux, sehingga
mendapatkan pendidikan yang baik dan bermutu bukan merupakan kebutuhan hakiki dari
kaum perempuan, perubahan mindset dalam masyarakat mengenai kedudukan perempuan
yang setara merupakan inti dari gerakan feminisme sedunia.
 Dalam dunia kerja gender menjadi batasan dalam berkarier menurut saya sangat tidak adil
jika gender menjadi permasalahan dalam dunia kerja. Akan tetapi ada sebagian perusahaan
yg hanya memperkerjakan laki" saja sebaliknya hanya memperkerjakan perempuan saja
tergantung jenis perkerjaan nya seperti apa.

Anda mungkin juga menyukai