Anda di halaman 1dari 12

KEADILAN

DAN PUG Nama kelompok :


(Pengarusutamaan Gender)
KELOMPOK 2  Febri Amalia Aristanto 1704015088
Kelas 2B  Beta Mustika Ayu 1704015004
 Nelvy Ayu hidrianti 1704015220
 M Raden Anom 1704015245
 Gresella Septiani 1604015209
Dosen pembimbing : Ahmad
Ruslan
PENDAHULUAN
 Konsep gender tidak merujuk kepada jenis kelamin tertentu (laki-laki atau
perempuan). Berbeda dengan jenis kelamin, gender merupakan konsep
yang dipergunakan untuk menggambarkan peran dan relasasi sosial laki-
laki dan perempuan.
 Gender merumuskan peran apa yang seharusnya melekat pada laki-laki
dan perempuan dalam masyarakat. Konsep inilah yang kemudian
membentuk identitas gender atas laki-laki dan perempuan yang
diperkenalkan, dipertahankan, dan disosialisasikan melalui perangkat-
perangkat sosial dan norma hukum yang tertulis maupun tidak tertulis
dalam masyarakat.
 Berbeda dengan jenis kelamin yang ditentukan oleh aspek-aspek
fisiologis, gender merupakan pengertian yang dibentuk dan dipengaruhi
oleh kebudayaan, adat istiadat, dan perilaku sosial masyarakat.
Pengarusutamaan gender atau disingkat PUG adalah
strategi yang dilakukan secara rasional dan sistimatis untuk
mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
dalam sejumlah aspek kehidupan manusia (rumah tangga,
masyarakat, dan negara), melalui kebijakan dan program
yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan
permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari
seluruh kebijakan dan program diberbagai bidang
kehidupan dan pembangunan.
PENGERTIAN
 Pengarusutamaan Gender adalah strategi yang di bangun
untuk mengintegrasikan gender menjadi suatu dimensi
integral dari perencanaan, penyusunan pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan.
 Pengarusutamaan Gender adalah proses untuk menjamin
perempuan dan laki-laki mempunyai akses dan kontrol
terhadap sumber daya, memperoleh manfaat pembangunan
dan pengambilan keputusan yang sama di semua tahapan
proses pembangunan dan seluruh proyek, program dan
kebijakan pemerintah 
Lanjutan…
 Gender adalah konsep yang mengacu pada peran peran dan
tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat
dari dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya
masyarakat.
 Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya
sebagai manusia, agar mampu berperan dalam kegiatan politik,
ekonomi, sosial, budaya dan kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut.
 Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil
terhadap laki-laki dan perempuan
MENGAPA PUG

 Gender bukan hanya sebagai konsep, tetapi juga alat untuk meneropong situasi dan pisau
analisis
 PUG adalah mekanisme untuk mengintegrasikan gender di dalam semua kebijakan dan
kegiatan
 PUG hadir melalui Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
dalam Pembangunan Nasional dan UU No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional
 Instruksi Presiden mengamanatkan kepada seluruh Menteri, Kepala Lembaga, Gubernur
dan Bupati/Walikota untuk mengintegrasikan PUG pada setiap tahapan proses
pembangunan, mulai dari perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, monitoring, dan
evaluasi seluruh kebijakan, program dan kegiatan nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
pada semua bidang pembangunan.
Pengarusutamaan gender merupakan satu
strategi nasional yang merupakan strategi
lintas bidang bersama dengan
FUNGSI pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan
dan pengarusutamaan tata kelola
pemerintahan yang baik, yang berfungsi
sebagai:
Prinsip-prinsip pengarusutamaan ini diarahkan
untuk dapat tercermin di dalam keluaran pada
kebijakan pembangunan.
Prinsip-prinsip pengarusutamaan akan menjadi
jiwa dan semangat yang mewarnai berbagai
kebijakan pembangunan di setiap bidang
pembangunan
TUJUAN

Tujuan pengarusutamaan gender adalah memastikan bahwa


perempuan dan laki-laki:
Memperoleh akses yang sama kepada sumberdaya pembangunan,
Berpartisipasi yang sama dalam proses pembangunan. Termasuk
proses pengambilan keputusan,
Mempunyai kontrol  yang sama atas sumberdaya pembangunan,
dan
Memperoleh manfaat yang sama dari hasil pembangunan.

Kita perlu melihat “kebutuhan praktis” dan “kebutuhan strategis”


KEBUTUHAN PRAKTIS GENDER

adalah kebutuhan-kebutuhan jangka pendek dan berkaitan


dengan perbaikan kondisi  perempuan atau laki-laki guna
menjalankan peran-peran sosial masing-masing, seperti
perbaikan taraf kehidupan, perbaikan pelayanan kesehatan,
penyediaan lapangan kerja, penyediaan air bersih, dan
pemberantasan buta aksara.
KEBUTUHAN STRATEGIS GENDER

adalah kebutuhan perempuan atau laki-laki yang berkaitan dengan


perubahan pola relasi gender dan perbaikan posisi perempuan atau
laki-laki, seperti perubahan di dalam pola pembagian peran,
pembagian kerja, kekuasaan dan kontrol terhadap sumberdaya.
Pemenuhan kebutuhan strategis ini bersifat jangka panjang, seperti
perubahan hak hukum, penghapusan kekerasan dan deskriminasi di
berbagai bidang kehidupan, persamaan upah untuk jenis pekerjaan
yang sama, dan sebagainya.
PERSOALAN MENDASAR

PUG masih dianggap sebagai “program” bukan “strategi”


PUG hanya dianggap sebagai “isu perempuan” dan hanya
“menyasar perempuan”
Kurangnya SDM yang mau memahami PUG dan
menjadikannya strategi bersama
Belum tersedianya profil gender, bahkan data terpilah saja
seringkali tidak ada
Belum tersedianya indikator baku PUG yang dapat
dipergunakan secara nasional
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai