Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KESEHATAN dan KESELAMATAN KERJA

IDENTIFIKASI HAZARD PADA DOSEN TATA USAHA

Oleh kelompok 9:

HALIMAHTUN SAADIAH (1814201081)

NORA PUSPITA SARI (1814201079)

NOIRKA NGENA IBARA (1814201078)

Dosen Pembimbing :Ns. Lydia mardison, S.Kep M.Kes

Universitas Fort De Kock Bukittinggi

S1 Ilmu Keperawatan 3B

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah K3 Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen komunikasi dalam keperawatan bu Ns. Lydia mardison, S. Kep, M. Kes yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bukittinggi , 29 Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting dan harus
mendapatkan perhatian serius. Perhatian dunia internasional terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja semakin tinggi sejak lahirnya Occupational and
SafetyManagement Systems atau sering disingkat dengan OHSAS 18001: 1999
diterbitkan oleh British Standard International (BSI) dan badan-badan sertifikasi
dunia yang berisi standar manajemen K3. Indonesia juga memiliki perhatian serius
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya
beberapa aturan yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap proses/aktifitas
pekerjaan, baik itu disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, pelaksanaan yang
kurang cermat, maupun akibat yang tidak disengajanseperti keadaan cuaca, bencana
alam, dll.Salah satu risiko pekerjaan yang terjadi adalah adanya kecelakaan kerja.Saat
kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan
efek kerugian (loss), oleh karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin,
kecelakaan/potensi kecelakaan kerja harus dicegah/dihilangkan, atau setidak-tidaknya
dikurangi dampaknya.
Penanganan masalah kesehatan keselamatan kerja pada pegawai suatu
organisasi atau perguruan tinggi, salah satunya tata usaha, tata usaha adalah
penyelenggara kegiatan administarasi, yang berkaitan dengan tulis-menulis, surat
menyurat, dan juga pengumpulan data dan sebagainya dalam sebuah perguruan tinggi
maupun organisasi tertentu. Tentu saja orang yang bekerja di bagian tata usaha
memiliki bahaya tersendiri dalam melaksanakan tugasnya. Mereka hanya bekerja di
tempat itu saja. Setiap organisasi atau perguruan tinggi memiliki tata usaha untuk
menjalankan organisasi tersebut untuk mengolah data misalnya.
Begitu pun dengan Kecelakaan kerja menurut beberapa sumber, diantaranya:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98 adalah suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda. OHSAS 18001:2007 menyatakan bahwa kecelakaan kerja
didefinisikan sebagai kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat
menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahannya), kejadian
kematian, atau kejadian yang dapat menyebabkan kematian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor resiko pegawai tata usaha saat bekerja ?
2. Apa saja stategi atau perencanaan perawat untuk mengetahui kesehatan
keselamtan kerja pada pegawai tata usaha ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja faktor resiko pegawai tata usaha pada saat bekerja ?
2. Mengetahui Apa saja stategi atau perencanaan perawat untuk mengetahui
kesehatan keselamatan kerja pada pegawai tata usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengantar
K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan
dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat
bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan
cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
Kesehatan dan keselatan kerja (K3) adalah hal yang sangat penting bagi setiap
orang yang bekerja dalam lingkungan perusahaan, terlebih yang bergerak di bidang
produksi khususnya, dapat pentingnya memahami arti kesehatan dan keselamatan
kerja dalam bekerja kesehariannya untuk kepentingannya sendiri atau memang
diminta untuk menjaga hal-hal tersebut untuk meningkatkan kinerja dan mencegah
potensi kerugian bagi perusahaan.
penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul akibat pengaruh lingkungan
kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan. Timbul karena pekerja terpapar
berbagai bahan berbahaya di tempat kerja atau hasil. Penyakit akibat kerja dapat juga
berpengaruh langsung ataupun tidak langsung kepada keluarga pekerja di rumah.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit akibat kerja adalah steress, maupun
kelelahan, dan juga steress akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit dengan cara menurunkan jumlah fighting desease cell. Akibatnya, orang
tersebut cenderung lama masa penyembuhannya karena tubuh tidak banyak
memproduksi sel-sel kekebalan tubuh, ataupun sel-sel antibidi banyak yang kalah.
Pegawai tata usaha memiliki resiko tersendiri dalam melaksanakan tugasnya,
seperti pegawai yang bekerja, seperti pada saat menganti bola lampu maupun
memindahkan kursi dari suatu ruangan ke ruangan lain, mereka pada saat itu tidak
akan merasakan sakit tapi lama kelamaan melakukan pekerjaan itu bisa menyebabkan
nyeri dan apabila tidak hati-hati bisa saja kursi-kursi bangku tersebut menjadi
boomerang bagi kita.
Banyak bahaya yang harus di hadapi pegawai tata usaha, masalah-masalah itu
muncul karena mereka lah yang mengurus apapun yang berkaitan dengan asset,
mindah memindah kursi maupun yang lainnya, apalagi pada saat acara besar,dan
juga surat menyurat, mengurus administrasi , mengolah data, yang begitu banyak,
membuat mereka berada di depan computer ataupun laptop selama jam kerja,
terpapar radiasi terlalu lama mengakibatkan mata menjadi rusak, punggung pun
menjadi sakit jika terlalu lama duduk, akibat pekerjaan yang begitu
banyak,mengakibatkan mereka menjadi stress, dan daya tahan tubuh akan menurun.
Kehatian juga harus diperhatiikan saat bekerja saat mengangkat kursi atau
meja, ataupun memasang bola lampu jika tidak hati-hati bisa saja tangan kita terkena
aliran listrik.
Setiap pekerja berhak atas derajat kesehatan yang optimal sebagai modal yang
asasi untuk dapat menjalankan aktivitas yang produktif. Di tempat kerja kemungkinan
terdapat tiga sumber utama bahaya potensial kesehatan kerja yaitu, lingkungan kerja,
pekerjaan serta manajemen yang belum terlatih tentang kesehatan dan keselamatan
kerja. Apabila kondisi bahaya potensil dari ketiga sumber utama tersebut dapat
diminimalkan, apabila dieleminasikan, maka pekerja dapat lebuh leluasa mewujudkan
tanggung jawabnya masing-masing untuk melakukan perawatan diri menuju tingkat
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan yang setinggi-tingginya.
Umtuk itu kesehatan dan keselamatan kerja burtujuan agar petugas,
masyaraakt dan lingkungan kerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat,
produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan,
kemampuan dan kerja sama yang baik dari semua pihak.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat
bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan
cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul akibat pengaruh lingkungan
kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan. Salah satu penyebab terjadinya
penyakit akibat kerja adalah steress, maupun kelelahan, dan juga steress akan
menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dengan cara menurunkan
jumlah fighting desease cell. Akibatnya, orang tersebut cenderung lama masa
penyembuhannya karena tubuh tidak banyak memproduksi sel-sel kekebalan tubuh,
ataupun sel-sel antibidi banyak yang kalah.

2. Saran
Dengan makalah ini, pekerja mampu menjaga diri untuk berhati-hati dalam
melaksanaan pekerjaannya, kita sebgai perawat harus memahami dan memperingati
jika terjadi kesalahan pekerja dalam melakukan pekerjaannya.
Daftar pustaka

Djatmiko, RD. 2016. Keselamatan dan kesehatan kerja. Yogyakarta:Deepublish.


Tim K3 FT UNY.2014. kesehatan dan keselamatan kerja

Anda mungkin juga menyukai