Asma adalah penyakit jalan napas obstruktif intermitten, reversible dimana trachea dan
bronchi berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu (Smeltzer, 2002)
F. Ekstrinsik (alergi)
1. Reaksi antigen – antibody
2. Inhalasi allergen (debu)
Merangasang IgE
Penyempitan bronkus
Pengeluaran mediator
(histamin,bradikinin)
Kontraksi bronkus
KH:
Dipsnea : 1-3
Penggunaan otot bantu nafas : 1-3 Dx :Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Kedalaman nafas : 1-3
SLKI
SIKI
KH:
Monitor pola nafas (frekuensi.
Batuk efektif : 1-3
kedalaman, usaha nafas)
Wheezing : 1-3
Posisi semi fowler/ fowler
Dipsnea : 1-3
Pertahankan kepatenan jalan nafas Frekuensi napas : 1-3
dengan head-tilt dan chin-lift SIKI
Berikan oksiegen jika perlu Monitor frekuensi,irama, kedalaman dan upaya napas
Ajarkan teknik batuk efektif Monitor kemampuan batuk efektif
KH:
SIKI
Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang