Anda di halaman 1dari 2

PENGGUGURAN KANDUNGAN

dr. Riza Rivani Machfudz, MHKes, Sp. F

Pengguguran kandungan atau abortus adalah mengeluarkan hasil


konsepsi atau fertilisasi pada stadium perkembangan masa kehamilan yang belum
lengkap. Terdapat dua macam abortus yaitu spontan dan provakatus (medicinalis
dan kriminalis). Tindakan abortus ini bukan merupakan induksi haid. Induksi haid
dapat dilakukan apabila terlambat haid tidak lebih dari 14 hari dan tes kehamilan
negatif.

Abortus legal dapat dilakukan dengan syarat kehamilan kurang dari 6


minggu dari hari pertam haid terakhir, persetujuan ibu hamil, izin suami kecuali
korban perkosaan, dilakukan oleh tenaga kesehatan dan konselor serta adanya izin
dari kementerian kesehatan. Abortus dengan kekerasan kimia dapat terjadi dengan
menggunakan obat-obatan seperti emmenagogum untuk pelancar haid, purgatif
atau emetika, arsen, garam dari logam untuk kontraksi tonik pada uterus.
PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

dr. Riza Rivani Machfudz, MHKes, Sp. F

Pembunuhan anak sendiri atau infanticide dilakukan oleh ibu kandung


dengan motivasi takut diketahui orang bahwa sudah pernah melahirkan anak
dengan waktu kurang dari 24 jam. Infanticide terbagi dua macam yaitu pasif dan
aktif. Pada infanticide pasif dibiarkan begitu saja tanpa dirawat atau diberi makan
dan bahkan masih terdapat tali pusat. Infanticide aktif dilakukan dengan cara
dijerat, racun, tenggelamkan, dan dibakar.

Tujuan pemeriksaan forensik dalam pembunuhan anak sendiri yaitu


mengetahui umur bayi, viabilitas bayi, penyebab kematian, dirawat atau tidak,
lahir bayi mati atau hidup,...................,................

Bayi cukup bulan dapat diketahui dengan ciri berat badan lebih dari 200
gram, puncak kepala sampai tumit 48 cm, diameter kepala 33 cm, diameter dada
30-33 cm, dan jarak AP dada 8-9 cm. Dilihat dari tanda eksternal yaitu lanugo
sedikit, kulit merah muda atau merah kebiruan, diameter papila mammae 7 cm,
testis turun ke skrotum. Viabilitas bayi dilihat ada atau tidaknya trauma lahir dan
cacat lahir. Diketahuinya bayi tersebut sudah dirawat atau belum dari tubuhnya
masih berlumuran darah dan plasenta belum terlepas. Sedangkan lahir bayi hidup
dilihat dari rongga dada yang sudah berkembang atau terisi paru-paru dan tes
apung paru positif. Lalu lahir bayi mati tidak adanya tanda kehidupan seperti
pernah bernafas dan persendian lunak, bau ketuban, dan tidak ada maserasi.

Anda mungkin juga menyukai