Oleh:
Agusminarti D
19169001
PROGRAM PASCASARJANA
PRODI ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………. 4
Karakteristik siswa yang dapat diidentifikasi sebagai faktor yang amat berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, kemampuan awal, gaya kognitif, gaya
belajar, motivasi, dan faktor sosial-budaya. Informasi tentang tingkat perkembangan kecerdasan
siswa amat diperlukan sebagai pijakan dalam memilih komponen-komponen pembelajaran,
seperti tujuan pembelajaran, materi, media, strategi pembelajaran dan evaluasi (Gardner, 1993;
Amstrong, 1994). Informasi tentang kemampuan awal yang sudah dimiliki siswa (Degeng, 1991;
Dochy, 2002) amat diperlukan guru sebagai pijakan dalam mengorganisasi dan menyampaikan
materi pelajaran. Bila guru mengajarkan materi pelajaran yang sudah dipahami siswa,
pembelajaran tidak efektif, tidak efisien dan kurang memiliki daya tarik. Siswa akan merasa
bosan atau jenuh sehingga suasana belajar menjadi terganggu dan sebaliknya jika guru
mengajarkan materi pelajaran di luar atau lebih tinggi dari kemampuan siswa, atau siswa belum
menguasai pengetahuan prasyaratnya, maka siswa akan menjadi bingung, stres, dan sulit
memahami materi pelajaran. Contohnya : Informasi mengenai kemampuan awal siswa juga
diperlukan dalam mengembangkan media dan sumbersumber belajar. Penulisan buku teks atau
bahan ajar, apakah perlu menggunakan pengetahuan analogi untuk memahami suatu konsep?
Apakah diperlukan mnemonik atau jembatan keledai untuk menghapalkan suatu informasi?
Atau, apakah perlu dikaitkan antara pengetahuan yang sedang dipelajari dengan pengetahuan-
pengetahuan tingkat yang lebih rendah, dan sebagainya.
Informasi mengenai gaya belajar siswa (Entwistle, 1981) amat diperlukan dalam
mengembangkan strategi penyampaian materi pelajaran serta dalam mengembangkan media dan
sumber-sumber belajar. Produksi media pembelajaran, misalnya, memerlukan informasi
mengenai bagaimana kecenderungan siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
Dengan mengetahui kecenderungan-kecenderungan gaya belajar tersebut, strategi dan media
pembelajaran yang akan diproduksi dapat disesuaikan sehingga mampu melayani masing-masing
gaya belajar siswa.
Beberapa Kemampuan Belajar /hasil belajar Menurut Gagne ada lima diantaranya:
1. Keterampilan intelektual
Merupakan kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan symbol-simbol atau gagasan-gagasan.
Kapabilitas keterampilan intelektual menurut gagne ada 8 yakni: belajar isyarat, belajar stimulus
respon, belajar rangkaian gerak, belajar rangkaian verbal,belajar memperbedakan, belajar
pembentukan konsep, belajar pembentukan aturan dan belajar memecahkan masalah.
2. Starategi kognitif
Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu baik
belajar dan berfikir disebut sebagai strategi kognitif. Dalam tiro belajar modern, suatu strategi
kognitif merupakan suatu proses control yaitu suatu proses internal yang digunakan peserta
didik/orang yang belajar untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,
mengingat dan berfikir.
3. Informasi verbal
Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal, menurut teori, pengetahuan verbai ini
disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi. Yaitu kemampuan untuk mengenal dan
menyimpan nama atau istilah, fakta dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan
pengetahuan.
4. Sikap
Sikap merupakan pembawaaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku
sesorang terhadap benda, kejadian atau mahkluk hidup lainnya. Oleh karena itu gagne juga
memperhatikan bagaimana peserta didik memperoleh sikap-sikap social ini. Misalnya. Dalam
kegiatan praktikum menggunakan tabung reaksi yang berisi gas kimia, peserta didik tidak
menghadapkan mulut tabung kea rah temanya agar tidak terkena percikkan zat kimia tersebut.
Artinya kemampuan seseorang dalam mengambil tindakan apakah baik atau buruk bagi dirinya.
Sikap ini meliputi komponen afektif, kognitif dan psikomotorik
5. Keterampilan motoric
Keterampilan motoric tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motoric
yang digabung dengan keterampilan intelektual, misalnya membaca, menulis, menggunakan alat
labor dan lainnya. Keterampilan motoric adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang
digunakan untuk melakukan terkordinasi menggunakan tindakan otot contohnya menulis
membaca dan lain-lain. Dalam pembelajaran ini gagne melibatkan langsung peserta didik dalam
proses pembelajaran dengan langsung mencotohkannya.
Engle dan Oransky (1999) menyatakan perbedaan individu dalam mengukur kapasitas
memori kerja mencerminkan perbedaan dalam perhatian terkontrol dan bahwa perbedaan-
perbedaan tersebut akan dicerminkan hanya dalam situasi yang mendorong maupun menuntun
perhatian terkontrol. Meskipun sulit bagi kita untuk membayangkan perjuangan seseorang yang
mengalami kerusakan memori, kita semua iri pada seseorang yang memiliki memori eksternal
yang sangat bagus dan berharap kita dapat meningkatkan memori kita sendiri. Bagi siswa,
harapan ini terutama ditujukan saat mereka menghadapi ujian. Jika saja kita dapat mengingat
segala sesuatu yang telah dipelajari, kita dapat melakukannya dengan jauh lebih baik.
Menurut Robert M. Gagne mengemukakan ada delapan fase proses pembelajaran. Kedelapan
fase itu sebagai berikut:
1. Motivasi yaitu fase awal memulai pembelajaran dengan adanya dorongan untuk melakukan
suatu tindakan dalam mencapai tujuan tententu (motivasi intrinsik dan ekstrinsik).
2. Pemahaman, yaitu individu menerima dan memahami Informasi yang diperoleh dari
pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian.
3. Pemerolehan, yaitu individu memberikan makna/mempersepsi segala Informasi yang sampai
pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan dalam memori peserta didik.
4. Penahanan, yaitu menahan informasi/ hasil belajar agar dapat digunakan untuk jangka
panjang. Hal ini merupakan proses mengingat jangka panjang.
5. Ingatan kembali, yaitu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan, bila ada
rangsangan
6. Generalisasi, yaitu menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluan tertentu.
7. Perlakuan, yaitu perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasil pembelajaran
8. Umpan balik, yaitu individu memperoleh feedback dari perilaku yang telah dilakukannya.
Selain itu ada sembilan langkah yang harus diperhatikan guru di kelas dalam kaitannya
dengan pembelajaran pemrosesan informasi.
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik.
b. Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang dibahas.
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran.
d. Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah dirancang.
e. Memberikan bimbingan bagi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran.
g. Memberikan feedback terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil.
i. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab berdasarkan
pengalamannya.
C. Skema
Daftar Pustaka
Asri Budiningsih. Karakteristik Siswa sebagai Pijakan dalam Penelitian dan Metode
Pembelajaran.https://media.neliti.com/media/publications/83516-none-135bd607.pdf.
Gagne, Robert . 1916. Principles of instructional design . The Dryden Press. Holt Roinehart and
Winston, INC