Anda di halaman 1dari 3

KOMPRESI DATA

Kenapa kita Butuh Kompresi ?

Seperti halnya saat kita akan berpergian pastinya kita akan membawa sebuah tas ransel ataupun sebuah koper
untuk memudahkan kita membawa barang bawaan kita seperti baju,celana bahkan celana dalam tapi kita
terkadang kita dibuat frustasi karena kopernya bahkan sudah penuh sebelum kita mengisinya dengan celana
dalam.

Sama halnya juga dengan komputer juga memerlukan sebuah "kompresi" supaya bisa berfungsi lebih efisien dan
ringan tentu saja kenapa tidak? Maka dari itu kita mengenal istilah Data Compression atau Kompresi data.

Bagaimana cara komputer mengompresi data?

Kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan
lebih kecil sehingga lebih efisien dalam menyimpannya atau mempersingkat waktu pertukaran data tersebut.
Pemampatan data atau kompresi data (data compression) bertujuan meminimalkan kebutuhan memori untuk
merepresentasikan data digital. Prinsip umum yang digunakan pada proses kompresi adalah mengurangi duplikasi
data sehingga memori untuk merepresentasikan menjadi lebih sedikit daripada representasi data digital semula.

Data digital yang telah dikompresi dapat dikembalikan ke bentuk data digital semula (dekompresi) dimana hal ini
tergantung pada aplikasi software yang mendukung kompresi tersebut. Ketika suatu aplikasi mampu
‘menghilangkan’ atau mengkompresi data yang tidak dibutuhkan maka aplikasi tersebut juga mampu
mengembalikan data yang dihilangkan tersebut sehingga menjadi data digital semula (dekompresi) namun
terdapat juga suatu aplikasi yang dapat mengkompresi namun ketika dekompresi dapat menggunakan aplikasi lain
contohnya aplikasi winzip dengan aplikasi winrar.

Kompresi data sangat populer sekarang ini karena dua alasan yaitu :

1. Orang – orang lebih suka mengumpulkan data. Tidak peduli seberapa besar media penyimpanan yang
dimilikinya. Akan tetapi cepat atau lambat akan terjadi overflow.

2. Orang – orang benci menunggu waktu yang lama untuk memindahkan data. Misalnya ketika duduk di depan
komputer untuk menunggu halaman Web terbuka atau men-download sebuah file.
Algoritma Kompresi

Algoritma Huffman

Algoritma Huffman, yang dibuat oleh seorang mahasiswa MIT bernama David Huffman, merupakan salah satu
metode paling lama dan paling terkenal dalam kompresi teks. Algoritma Huffman menggunakan prinsip
pengkodean yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) dikodekan hanya dengan rangkaian
beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang
jarang muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang lebih panjang.

Metode Huffman yang diterapkan dalam penelitian ini adalah tipe statik, dimana dilakukan dua kali pembacaan
(two-pass) terhadap file yang akan dikompresi; pertama untuk menghitung frekuensi kemunculan karakter dalam
pembentukan pohon Huffman, dan kedua untuk mengkodekan simbol dalam kode Huffman.

Algoritma LZW

Algoritma LZW dikembangkan dari metode kompresi yang dibuat oleh Ziv dan Lempel pada tahun 1977.
Algoritmaini melakukan kompresi dengan menggunakan dictionary, di mana fragmen-fragmen teks digantikan
dengan indeks yang diperoleh dari sebuah “kamus”. Prinsip sejenis juga digunakan dalam kode Braille, di mana
kode-kode khusus digunakan untuk merepresentasikan kata-kata yang ada. Pendekatan ini bersifat adaptif dan
efektif karena banyak karakter dapat dikodekan dengan mengacu pada string yang telah muncul sebelumnya
dalam teks. Prinsip kompresi tercapai jika referensi dalam bentuk pointer dapat disimpan dalam jumlah bit yang
lebih sedikit dibandingkan string aslinya.

Algoritma DMC

Algoritma DMC merupakan teknik pemodelan yang didasarkan pada model finite-state (model Markov). DMC
membuat probabilitas dari karakter biner berikutnya dengan menggunakan pemodelan finite-state, dengan model
awal berupa mesin FSA dengan transisi 0/1 dan 1/1, seperti ditunjukkan pada Gambar 5. DMC merupakan teknik
kompresi yang adaptif, karena struktur mesin finite-state berubah seiring dengan pemrosesan file.

Metode DMC yang diterapkan dalam penelitian ini bertipe dinamik, dimana hanya dilakukan satu kali pembacaan
terhadap file input. Kalkulasi dilakukan secara on the fly (proses perhitungan probabilitas dilakukan bersamaan
dengan pengkodean data).
Kesimpulan

- Kompresi berarti memampatkan / mengecilkan ukuran.

- Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau informationbearing unit yang lain
yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem enkoding tertentu.

- Contoh kompresi sederhana yang biasa kita lakukan misalnya adalah menyingkat kata-kata yang sering digunakan
tapi sudah memiliki konvensi umum. Misalnya: kata “yang”dikompres menjadi kata “yg”.

- Pengiriman data hasil kompresi dapat dilakukan jika pihak pengirim/yang melakukan kompresi dan pihak
penerima memiliki aturan yang sama dalam hal kompresi data.

- Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga
menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang diterima dapat dibaca / di-
dekode kembali dengan benar.

- Kompresi data menjadi sangat penting karena memperkecil kebutuhan penyimpanan data,mempercepat
pengiriman data, memperkecil kebutuhan bandwidth.

- Teknik kompresi bisa dilakukan terhadap data teks/biner, gambar (JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC, RMA,
WMA), dan video (MPEG,H261, H263)

Anda mungkin juga menyukai