Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SURVEI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSI

SLB B-YRTRW

Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pendidikan inklusi

Dosen Pengampu : Dr. Agus Efendi, M.Pd

Kelompok:

Ibrahim Al-Majid (K3519039)

Muhammad Khalif Rafi (K3519067)

Wibisono Satrio Santoso (K3517060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul “Laporan
Survei Implementasi Pendidikan Inklusi SLB B-YRTRW” Ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pendidikan inklusi. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai Pendidikan inklusi pada Sekolah Luar Biasa Bagian Tunarungu/ SLB B-YRTRW
Surakarta.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Efendi, selaku Dosen
mata kuliah Pendidikan inklusi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
semua, terimakasih atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, 5 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
B. Metode..........................................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Profil Institusi Pendidikan Inklusi SLB-B YRTRW Surakarta.............................................................6
B. Deskripsi Data Survei.....................................................................................................................6
C. Analisis Data Survei........................................................................................................................9

KESIMPULAN........................................................................................10
DAFTAR PUSAKA...................................................................................11
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah Luar Biasa (SLB) yaitu merupakan Pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dalam dunia Pendidikan,
Pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dilaksanakan dengan kurikulum khusus
yang dapat membantu mereka dalam belajar, bersosialisasi, berperilaku, hingga cara
mengembangkan diri.

Sekolah Luar Biasa (SLB) menampung anak disabilitas yang terdapat dalam beberapa
kategori disetiap sekolahnya, seperti kategori A (tunanetra), kategori B (tunarungu),
kategori C (tunagrahita), kategori D (tunadaksa), kategori E (tunalaras), dan autism
spectrum.

Dalam penelitian ini, kami akan melakukan suatu wawancara kepada salah satu sekolah
luar biasa bagain tunarungu SLB-B YRTRW yang merupakan salah satu sekolah luar
biasa khusus penyandang cacat tunarungu yang ada di kota Surakarta.

Pada umumnya intelegensi anak tunarungu secara potensial sama dengan anak
normal. Tetapi secara fungsional perkembangannya dipengaruhi oleh tingkat
kemampuan bahasanya. Akibatnya anak tunarungu sangat dipengaruhi oleh
perkembangan Bahasa, sehingga hambatan pada Bahasa akan menghambat
perkembangan intelektual anak tunarungu.

Oleh karena itu, kami tertarik untuk melakukan wawancara terhadap salah satu
sekolah tunarungu yaitu SLB-B YRTRW, guna mengetahui lebih lanjut bagaimana proses
pemberian Pendidikan yang diberikan terhadap anak berkebutuhan khusus tuna rungu.

B. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan
wawancara kepada guru yang mengajar di sekolah SLB-B YRTRW.

C. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya survey ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan inklusi.
2. Untuk mengetahui sistem Pendidikan pada SLB-B YRTRW ini.
3. Untuk mengetahui mekanisme pembelajarannya
4. Untuk menambah pengetahuan mengenai Pendidikan yang diberikan kepada anak
berkebutuhan khusus (ABK)
D. Manfaat
Manfaat dari dilakukannya survey ini adalah :
1. Dapat mengetahui sistem Pendidikan yang digunakan pada SLB-B YRTRW
2. Dapat mengetahui mekanisme proses pembelajarannya.
3. Menambah pengetahuan mengenai Pendidikan yang diberikan kepada anak
berkebutuhan khusus (ABK).
PEMBAHASAN
A. Profil Institusi Pendidikan Inklusi SLB-B YRTRW Surakarta
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SLB-B YRTRW Surakarta
Alamat Sekolah : Jl. Gumunggung, RT 01/II Gilingan, Banjarsari, Surakarta.
NSS : 822033105001
NIS :280870
Tahun Operasi Sekolah : 1981
No.Telp. dan Fax : (0271) 730909
E-mail Sekolah : slb_yrtrw@yahoo.co.id
Rekening Bank :
Status Sekolah : Swasta
Status Tanah : Hak Milik
Staus Bangunan : Hak Guna Bangunan (HGB)
Akreditasi Sekolah :B
Tahun akreditasi : 2006
Tahun berdiri Sekolah : 1981

2. Visi dan Misi


Visi
Terwujudnya pelayanan pendidikan yang optimal bagi anak tuna rungu sehingga
dapat mandiri dan berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
beragama.

Misi
1) Memberi pelayanan pendidikan akhlak dan budi pekerti sesuai dengan aqidah.
2) Memberi pelayanan pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan, ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani.
3) Memberi pelayanan pendidikan berkomunikasi secara normal dan berbahasa
lisan dengan baik dan benar.
4) Memberi pembekalan kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
lebih tinggi.

3. Susunan Pengurus Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Surakarta


Pembina Yayasan : Drs. Heru Prayitno
Pengawas Yayasan : Sigit Wahyudi, S.Pd
Ketua Yayasan : Drs. Widodo
Sekretaris Yayasan : Misdi, S.Pd
Bendahara Yayasan : Sunarto, S.Pd

B. Deskripsi Data Survei


Data yang didapat dalam wawancara ini adalah informasi tertulis yang berupa
rangkuman jawaban point pertanyaan dan informasi lisan berupa rekaman saat
wawancara sedang berlangsung.
No Indikator Hasil Wawancara
1. Bagaimana alur penerimaan - Pihak Sekolah mengharuskan siswa untuk
siswa inklusi baru di SLB-B datang langsung ke sekolah untuk
YRTRW? mengetahui kondisi siswa.
- Kemudian pihak sekolah melakukan
assessment, kalau siswa tersebut benar-
benar tunarungu, pihak sekolah meminta
surat keterangan dokter THT.
- Orang tua siswa mengisi formulir
pendaftaran dan memenuhi segala
persyaratan yang dibutuhkan.
2. Apakah ada batas kuota Tidak ada Batasan penerimaan siswa baru
penerimaan siswa inklusi baru di di sekolah ini, namun untuk penerimaan
SLB B-YRTRW? siswa pindahan, Sekolah ini menerima 1
rombongan belajar maksimal 8 siswa
pindahan sekolah. Namun jika melebihi 8
siswa nanti akan dibagi menjadi 2
rombongan belajar.
3. Apakah kurikulum di sekolah ini SLB B-YRTRW ini menggunakan kurikulum
sama dengan kurikulum sekolah sendiri, yaitu kurikulum SLB B.
regular?
4. Bagaimana evaluasi pembelajar- Untuk evalusi pembelajarannya sama
an di SLB ini? Apa perbedaannya dengan evaluasi pembelajaran yang ada di
dengan evaluasi pembelajaran sekolah regular, ada tes formatif, sumatif,
di sekolah regular? dan ujian akhir.
5. Bagaimana proses pembelajaran Pada saat daring, setiap guru rata-rata
di SLB-B YRTRW ini pada saat memanfaatkan media whatsapp untuk
daring? proses penyampaian materinya. Namun
juga ada satu dua guru yang menggunakan
media lain seperti zoom, meet untuk
penyampaian materinya.
6. Apakah ada kesulitan dalam Kesulitan yang paling utama terdapat pada
menyampaikan materi kepada pemberian materi bahasa anak (huruf, dll)
siswa? Kalau ada, apa saja khususnya anak-anak TK, dan untuk
kesulitannya? mengatasi kesulitan tersebut biasanya para
guru membuatkan video khusus untuk
proses pemberian materi tersebut.
7. Apakah materi yang Untuk materi yang disampaikan itu rata-
disampaikan sama seperti rata sama, namun cara penyampaiannya
materi yang disampaikan di saja yang berbeda.
sekolah regular?
8. Bagaimana untuk proses Untuk proses ujian kelulusan, pihak sekolah
pemberian ujian kelulusan di menyesuaikan dengan keputusan
SLB-B YRTRW ini? pemerintah, tentunya dengan materi
khusus sesuai dengan kurikulum SLB yang
dipakai.
9. Darimana pendanaan pemba- Untuk pendanaan dan pengadaan sarana
ngunan dan pengadaan sarana dan prasarana di sekolah ini bisa dari
dan prasarana di SLB ini? bantuan pemerintah maupun dari Yayasan,
dan dari pihak-pihak lainnya.
10. Ada berapa jumlah tenaga Untuk tenaga pendidik yang ada di sekolah
pendidik yang ada di sekolah ini ada 23 tenaga pendidik, ada 8 tenaga
luar biasa YRTRW ini? pendidik yang termasuk guru PNS,
selebihnya merupakan guru Yayasan.
11. Ada berapa jumlah fasilitas Untuk fasilitas ruangan yang ada di sekolah
ruangan yang ada di sekolah ini? ini ada 14 rungan untuk ruang kelas, 1
ruang aula, 1 ruang keterampilan tata rias
dan kecantikan, 1 ruang tata busana, 1
ruang komputer, 1 ruang mushola, 1 ruang
TU, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpus-
takaan, 1 ruang uks, 1 ruang BKPBI, 1 ruang
dapur dan untuk kamar mandi ada 5 ruang.
12. Apakah di sekolah ini ada Untuk pengembangan minat dan bakat
semacam kegiatan untuk yang ada disekolah ini ada kegiatan untuk
pengembangan minat dan bakat kesenian dan olahraga. Kesenian meliputi
buat para peserta didik? menggambar, melukis, menari. Sedangkan
untuk olahraga meliputi berenang,
bulutangkis, dan tenis meja.
Untuk yang pengembangan bakat itu
disesuaikan dengan kemampuan anak
(tidak wajib ikut), sedangkan untuk
keterampilan termasuk ke mata pelajaran
wajib (menjahit, tatarias, dll).
13. Bagaimana untuk pemerataan Untuk jenjang sekolah dasar menggunakan
pengejar yang ada di setiap satu guru khusus pada setiap kelas, untuk
kelas, apakah di setiap kelas jenjang SMP juga disesuaikan dengan
diajar oleh satu guru khusus kurikulum 2013 yaitu juga menggunakan
atau setiap kelas diajar guru khusus pada setiap kelas, namun juga
beberapa guru sesuai dengan ada beberapa guru yang disesuaikan untuk
mata pelajaran? mata pelajaran tertentu (misal, guru
olahraga, agama, dan keterampilan).
14. Bagaimana kesan bu asih selaku Kesannya sangat menikmati menjadi guru
salah satu guru selama mengajar SLB YRTRW ini, karena disini banyak belajar
di sekolah ini? mengenai karakteristik masing-masing anak
yang unik, ada yang karakternya mudah
diajar dan ada juga yang karakternya
kompleks sehingga membutuhkan edukasi
sebagai guru untuk melayani siswa
tersebut.
15. Bagaimana guru RPP dibuat berdasarkan kurikulum, sesuai
mempersiapkan rencana KI / KD yang ditentukan. Guru membuat
pembelajaran yang akan RPP berdasarkan silabus, masing-masing
digunakan untuk mengajar? kelas / jenjang sudah ada sendiri.
16. Bagaimana metode yang - Selama daring ini metode yang digunakan
digunakan untuk mengajar di sangat terbatas, hanya menggunakan
sekolah ini, apakah hanya media gambar dan video.
mengajar di dalam kelas atau - Sedangkan selama tatap muka, metode
ada kegiatan belajar di luar yang digunakan banyak. Misalnya ketika
kelas? anak sudah mulai bosan maka diadakan
kegiatan bermain di luar kelas sebentar
untuk mengembalikan semangat anak.
Mungkin bisa dibilang untuk metode yang
dipakai ketika sekolah tatap muka adalah
fleksibel (menggunakan metode yang tidak
dirancanakan sebelumnya)

C. Analisis Data Survei


Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat kita analisis bahwa pendidikan inklusi
memiliki ciri khas dan aturannya tersendiri terutama dalam penerapan proses
pembelajaran dimana setiap sekolah memiliki tata cara yang berbeda-beda sesuai
kondisi peserta didik berkebutuhan khusus yang ada. Tetapi materi yang disampaikan
sama dengan materi yang ada sekolah reguler.
KESIMPULAN

Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendidikan
inklusi memiliki ciri khas khusus dalam proses pembelajarannya bahkan sekolah satu
dengan yang lain bisa berbeda sesuai dengan kebutuhan khusus anak didik yang
ditangani oleh sekolah tersebut. Namun walaupun ada perlakuan khusus yang diberikan
kepada peserta didik tidak akan membuat kualitas materi yang diajarkan berbeda dengan
siswa yang “normal” lainnya melainkan sama dan setara dengan sekolah pada umumnya
dengan kurikulum yang sudah ditetapkan dan diatur oleh kementrian pendidikan
sehingga anak berkebutuhan khusus di sekolah tidak mendapat diskriminasi dalam hal
materi pembelajaran.
DAFTAR PUSAKA

Abdul & Munawir. 2009. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus secara Inklusif.
Surakarta: Yuma Pustaka

Bandi Delphie, Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan


Inklusi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2006

Dadang. 2015. Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung: Refika Aditama

Ishartiwi. 2013. Jurnal Pendidikan Khusus. Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus dalam Sistem Persekolahan Nasional. Vol.6 No. 1 Mei.

Juang. 2007. Manajemen Pendidikan Inklusi. Makalah disajikan dalam pelatihan


kompetensi tenaga pendidikan bagi kepala / guru SDLB, SLB, dan Sekolah Terpadu Se-
Nusa Tenggara Timur tanggal 8 -14 Juli 2007

Menteri Pendidikan Nasional. 2009. Permendiknas No. 70 tahun 2009 tentang


Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan/atau Memiliki
Bakat Istimewa Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai