Jakarta Timur
TIM OBSERVASI
ANGGOTA KELOMPOK 5
Hanifah 201601500527
2019
KATA PENGANTAR
Laporan ini ditulis dari hasil observasi dan wawancara narasumber yang kami
peroleh yang berkaitan dengan Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa di SDN 01 Pagi
Ceger Jakarta Timur.
Kelompok kami menyadari bahwa apa yang kami tulis dalam laporan ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kebaikan dan kesempurnaan laporan ini. Namun
demikian,kelompok kami berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kelompok 5,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………1
B. Tujuan………………………………………………………………………………..…..2
C. Ruang Lingkup………………………………………………………………………….…4
A. Observasi………………………………………………………………………………...8
B. Wawancara………………………………………………………………………............8
C. Diskusi Profesional………………………………………………………………………13
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..14
B. Saran…………………………………………………………………………… ………..14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
nilai yang rendah dari teman yang lainnya. Maka dari itu tidak semua anak
dapat disamakan, proses belajar lah yang menentukan kemajuan cara berpikir
anak untuk menangkap maksud dari materi pelajaran. Anak yang tidak mampu
memahami pelajaran yang diberikan gurunya, dapat dikatakan anak
mengalami kesulitan belajar. Siswa yang kesulitan dalam belajarnya,
membutuhkan bimbingan belajar yang lebih atau eksklusif, apa yang belum
dipahami anak maka peran guru matapelajaran untuk mendampingi anak
tersebut sampai memungkinkan si anak benar-benar paham. Salah satunya
untuk menangani siswa yang mendapatkan nilai yang rendah, guru dapat
mengadakan remedial untuk siswa tersebut. Sebelum guru memberikan
remedial, guru yang memegang matapelajaran tersebut harus memberi waktu
bagi siswa untuk belajar dan mendalami materi. Guru juga dapat aktif
memperhatikan siswanya yang sekiranya membutuhkan penjelasan ulang
kepada siswa. Dengan begitu siswa mendapatkan pengetahuan lebih yang
sebulumnya tidak ia pahami.
Dari ketidaksesuaian keadaan di lapangan dengan tujuan pendidikan
nasional, inilah yang melatar belakanagi kegiatan kami sebagai kelompok
dalam membantu siswa di salah satu sekolah, lebih tepatnya adik-adik di
sekolah dasar (SD) yang mengalami kesulitan belajar. Sehingga kelompok
harus mendatangi langsung sekolah sasaran yang akan kelompok lakukan
diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial.
B. Tujuan
2
dilakukan melalui proses tanya-jawab dengan panduan wawancara yang sudah
dibuat bersama-sama anggota kelompok. Kegiatan observasi ini bertujuan
melakukan diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial untuk siswa
kelas IV SDN 01 Pagi Ceger, Jakarta Timur, lebih tepatnya sasaran kami adalah
siswa di kelas Iva.
Data siswa terkait kesulitan belajar yang telah didapatkan melalui angket,
akan dideskripsikan untuk dianalisis dan dilakukan diagnosis oleh kelompok. Ada
banyak tujuan dari kegiatan kelompok ini, mulai dari mencari tahu daftar siswa
(diagnosis) yang mengalami kesulitan belajar sampai memberikan tindak lanjut
dari hasil temuan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Masing-masing
anggota kelompok mempunyai tujuan individu, yaitu setiap satu anggota
kelompok diwajibkan menangani satu siswa yang kesulitan dalam belajar untuk
satu matapelajaran saja. Kelompok kami terdiri dari 6 anggota, yang berarti kami
bersama-sama mendiagnosis untuk menemukan 6 siswa untuk kami beri
bimbingan belajar dan memberikan soal remedial, sehingga kami baru dapat
memegang masing-masing satu anak. Anggota yang memberi bimbingan belajar
harus terlebih dahulu memahami isi materi apa yang akan diajarkan ke siswa, jadi
anggota kelompok hanya mengajarkan satu materi pelajaran yang dianggap sulit
bagi siswa tersebut. Tujuan lainnya dari diagnosis kesulitan belajar dan
pembelajaran remdial ini adalah melatih mahasiswa agar mampu memberikan
diagnosis kesulitan belajar perta didik ketika benar-benar sudah menjadi guru
terlebih lagi kami sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling, diharapkan
dengan kegitan ini dapat membatu guru bidang studi dalam membina anak
didiknya yang kesulitan belajar. Karena yang dapat membuat diagnosis kesulitan
belajar anak adalah hak guru BK, yang kemudian hasilnya itu dapat digunakan
sebagai tindak lanjut mengatasi kesulitan belajar siswa oleh guru matapelajaran
yang bersangkutan atau bahkan guru BK sendirilah yang memberikan layanan
sebagai bentuk bimbingan belajar siswa dan jika diperlukan kerja sama dengan
mengajak guru matapelajaran secara bersama-sama membantu peserta didik. Jadi,
3
pada kesempatan kali ini untuk menangani siswa yang kesulitan belajar, kami
harus sebaikmungkin dalam memberikan bimbingan belajar yang mudah
dipahami siswa, maka dari itu kami berusaha memberikan metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan siswa seningga anak dapat dengan nyaman belajar
bersama kami.
Adapun tujuan dibuatkannya penulisan laporan ini adalah sebagai bukti
tertulis bahwa kami sebagai kelompok telah melakukan observasi, serta
melaksanakan diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial untuk siswa
tingkat Sekolah Dasar (SD). Kemudian kami di sini sebagai mahasiswa mampu
menuangkan ide dan gagasan pikiran ke dalam suatu laporan karya ilmiah.
Melalui penulisan laporan juga merupakan wujud dari bentuk karakter mahasiswa
yang bertanggung jawab, disiplin dan beretika. Tidak lupa juga kelompok
berharap melalui penulisan laporan ini, dapat memberi manfaat bagi orang lain
terutama memberi inspirasi untuk teman-teman mahasiswa lainnya.
C. Ruang Lingkup
4
siswa yang butuh bimbingan belajar Matematika. Seletelah kami mendapatkan
pesan dari guru kelas bahan materi apa saja yang sedang dipelajari siswa, kami di
sarankan untuk mencari materi lebih banyak lagi dari internet. Supaya kelompok
dapat menguasai isi materi dengan maksimal, maka kami berusaha sebisa
mungkin untuk mempelajarinya agar kelompok mampu mentransfer informasi ke
peserta didik kami. Kami tidak hanya menjelaskan materi pelajaran, namun kami
sebagai calon guru BK memiliki peran untuk memberi motivasi anak supaya ia
dapat dengan semangat atau berusaha semaksimal mungkin.
Permasalahan yang ingin dibahas kelompok di laporan adalah bagaimana
upaya kami sebagai satu tim untuk merubah anak yang tadinya tidak mau menjadi
mau dan yang tadinya tidak bisa menjadi bisa. Kelompok akan menjabarkan
bagaimana keadaan siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan dari data
yang telah terungkap melalui angket. Kelompok akan melaporkan kondisi anak
mulai dari sebelum diadakannya bimbingan belajar sampai dengan kondisi anak
setelah mengikuti proses pembelajaran bersama kelompok, namun tugas
kelompok hanya sampai pemberian soal-soal remedial dan mengetahui hasil atau
nilai yang diperoleh siswa setelah kami berikan penjelasan materi. Jadi, setelah
kami selesai membimbing anak belajar sampai dengan mengetes pemahaman
anak dengan cara memberi remedial dan memberi penilaian juga, maka untuk
selanjutnya peran kami telah selesai sehingga kami menyerahkan kembali anak-
anak tersebut ke guru kelas. Tidak lupa juga kelompok akan mendiskusikan hasil
pengamatan kami lainnya, karena kami juga telah mengobservasi beberapa
komponen sekolah yang dapat kami lihat dan simak.
BAB II
5
A. Persiapan Observasi dan Wawancara
6
kontak guru wali kelas 4A pada tanggal 25 April 2019 untuk meminta izin
melakukan penyebaran angket di kelas dan melakukan wawancara dan
akhirnya pada tanggal 26 April 2019 kami pun di perbolehkan untuk
melakukan penyebaran angket dan wawancara guru wali kelas pada jam 14.30
WIB.
BAB III
PROSES OBSERVASI, WAWANCARA DAN INSTRUMENTASI
NON TES
7
A. Proses Observasi
Pada kunjungan observasi kami, yang kami terjun secara langsung di SD
Ceger 01 Pagi pada hari Jum’at 26 April 2019. Kami mengumpulkan data untuk
mengetahui kesulitan belajar siswa dengan cara membikin angket, setelah itu kami
menyebarkan angket kepada siswa kelas 4A sambil menjelaskan cara pengisian
angket tersebut. Setelah itu, sambil menunggu siswa tersebut mengisi, kami pun
mengamati siswa dengan cara mengecek satu-satu sambil memberikan penjelasan
kembali dan jika ada siswa yang tidak mengerti maksud dari pernyataan tersebut,
kami menjelaskan maksud dari pernyataan tersebut kepada siswa agar siswa tersebut
dapat mengisi pernyataan dengan baik. Setelah siswa selesai mengisi, kami pun
mengumpulkan hasil angket yang sudah diisi oleh siswa dan sehabis dari kelas kami
sekaligus mewawancarai guru yang bernama bu Debbi Yuniawati.
B. Proses Wawancara
Pada hasil wawancara kami bersama ibu Debbi, kami mewawancarai tentang
karakter anak, kehidupan di sekolah khususnya di kelas 4A dan kesulitan belajar pada
siswa kelas 4A. Tentang karakter anak di siswa tersebut, ada yang pemalu dan dia
pindahan dari daerah serta di kelas dia tidak mau bersosialisasi. Dan langkah agar dia
mau aktif, guru pun menggabungkan dia kepada siswa yang aktif berbicara.
Kemudian ada siswa yang pintar namun tidak mau membantu temannya jika kesulitan
dalam belajar, jadi pemahamannya dia hanya untuk dirinya sendiri. Dan kami pun
bertanya juga tentang bagaimana guru tersebut mengidentifikasi kesulitan belajar, dan
ibu Debbi pun menjawab dapat diketahui dari nilai siswa dan tingkah lakunya dalam
proses pembelajaran. Jika ada anak yang mengalami kesulitan belajar, bu Debbi
hanya memberikan pemahaman saja tetapi bila ada siswa yang remedial, guru pun
memberikan kuis berupa soal bagi anak untuk menambah nilai siswa yang remedial
tersebut. Kami menanyakan juga jika ada kelas tidak kondusif, ibu tersebut menegur
siswa yang berisik. Tetapi ada juga yel-yel agar siswa mampu aktif dalam proses
pembelajaran. Dan guru tersebut sering mengadakan pertemuan guru dengan orang
tua siswa jika anak tersebut bandel dan tidak mau mengerjakan tugas. Kemudian
adanya tindak lanjut jika siswa belum mencapai nilai KKM, dengan cara memberikan
nilai sesuai dengan nilai KKM. Karena jika remedial dilakukan berulang-ulang, maka
materi yang ingin disampaikan akan tertinggal.
8
Penilaian yang dilakukan secara non tes akan lebih memberikan gambaran
kepada tentang kondisi diri siswa dari segi kognitif yaitu memahami materi yang
disampaikan guru sampai dengan persepsi tentang peran guru di kelas, serta
kejiwaan/mental yang dirasakan siswa saat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil intrumen non tes (angket) kesulitan belajar yang telah
kelompok sebar, kelompok mendapakatkan jumlah siswa (responden) sebanyak
28 anak. Sehingga kami dapat menemukan siswa yang memiliki kesulitan belajar,
namun ada juga siswa yang ditemukan tidak memiliki masalah dalam belajar.
Dapat dijabarkan secara keseluruhan yaitu terdapat 11 siswa yang mengalami
kesulitan belajar Matematika dan 2 siswa sulit dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB IV
9
A. Penilaian Hasil Observasi dan Wawancara
Dari penilaian kami setelah melakukan observasi dan wawancara pada wali
kelas Sekolah Dasar Negeri CEGER 01 PAGI bahwa banyak siswa yang
mengalami kesulitan belajar pada siswa kelas IV-A, kebanyakan siswa yang
mengalami kesulitan belajar ada di mata pelajaran Matematika yaitu materi
pecahan dan hitungan perkalian. Ada sebagian siswa yang sulit dalam menghafal
perkalian, jika walikelas bertanya kepada siswa masalah perkalian untuk
menghitung dan mengingat hasil perkalian yang sudah di hafal sangat lama.
Kemudian sebelum walikelas melakukan remedial beliau berusaha untuk
memberi tahu jika besok akan ada remedial atau walikelas bilang ke siswa
bahwa besok akan ada kuis kemudian dari kuis tersebut walikelas menjadikan
remedial, walaupun hanya 1-3 soal dari kuis itu beliau melihat hasilnya dan bisa
mengetahui mana siswa yang mengalami kesulitan belajar dan tidak. Dalam
menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar, walikelas belum bisa untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar karena kebetulan walikelas
merangkap hasil nilai rapot dari kelas 1 sampai kelas 4 dan system rapotnya
online. Jika ada anak yang mengalami kesulitan belajar, beliau menghubungi
orang tua lewat Whatsapp untuk memberitahukan agar siswa membawa buku
yang akan dipelajari besok dan jika siswa mengatakan tidak mengerti suatu
materi beliau akan menjelaskan kembali materi yang siswa tidak mengerti.
B. Tindak Lanjut
10
pihak orang tua siswa untuk terus membantu siswa, memberikan motivasi
kepada siswa, mengajarkan atau mengulang materi yang sudah di ajarkan oleh
walikelas dan di ajarkan kembali kepada siswa di rumah agar siswa dapat
mengingat materi pelajaran yang sudah diberikan kepada walikelas disekolah.
BAB V
PERKEMBANGAN DIRI
11
kelompok bersama dengan kepala sekolah mencari kelas yang akan dilakukan
kegiatan observasi diagnostik kesulitan belajar dan remedial. Setelah menunggu
data dari wali kelas ditetapkan bahwa kegiatan observasi akan dilakukan di kelas
4A. kemudian pertemuan kedua dilakuakan pada hari jumat tanggal 26 april 2019.
Dimulai pukul 14.00 pada pertemuan kedua kelompok melakukan wawancara
dengan wali kelas dan menyebarkan instrument (angket) kepada siswa. Penjelasan
dan pengisian angket dilakuakan selama 30 menit yang mana saat itu siswa
sedang dalam kegiatan belajar namun atas persetujuan kepala sekolah dan wali
kelas kelompok di perbolehkan untuk menyebarkan instrument, setelah selesai
kelompok menunggu dilantai satu sekolah untuk melakukan wawancara dengan
wali kelas seusainya pembelajaran berakhir. Sembari menunggu wali kelas
kelompok berkeliling dan melihat-lihat kondisi sekolah dan mengambil
dokumentasi berupa foto
C. Diskusi profesional
12
tentang kondisi kelas siswa dan pelajaran yang dominan sulit dikuasai siswa.
Tindak lanjut yang dilakukan kelompok adalah melakukan bimbingan dan
pengadan remedial untuk dapat melihat perubahan yang terjadi pada siswa apakah
siswa mencapai nilai yang lebih baik dalam pelaksanaan remedial yang telah
kelompok lakukan. Dan untuk memberikan bimbingan kelompok harus dapat
menguasai materi pelajaran yang kurang dikuasai siswa itu pula yang menjadi
kendala untuk kelompok karena kelompok tidak memiliki bahan materi yang akan
diberikan kepada siswa.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah
sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada
keberhasilan belajar. Dan keberhasilan belajar siswa itu sendiri dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik internal (yang bersumber dari dalam diri sendiri) maupun
eksternal (yang bersumber dari luar atau lingkungan).
B. Saran
1. Kepada Guru Kelas lV
Kepada Guru Kelas lV, diharapkan agar dapat maksimal dalam membantu
para siswa-siswi dalam hal kesulitan belajar, karna dalam hal ini guru belum
dapat membantu maksimal siswa-siswi dalam kesuliatan belajar.
2. Kepada Orangtua
Kepada kedua orang tua, agar dapat memberikan perhatian penuh kepada
anaknya. Luangkanlah waktu untuk mengevaluasi hasil belajarnya di sekolah.
3. Kepada Murid
Untuk siswa-siswi agar meningkatkan kualitas belajarnya dengan saran dari
guru dan orangtua masing-masing.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PEDOMAN OBSERVASI
Nama Guru SD : Debbi Yuniawati, S.Pd.
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri Ceger 01 Pagi
Alamat Sekolah : Jl. SMPN 222 RT 005/02 Kelurahan Ceger, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur
Tujuan : Untuk mengetahui remedial guru terhadap siswa yang
mengalami kesulitan belajar
Hari, Tanggal : Jum’at, 26 April 2019
14
No Indikator Pernyataan Ya Tidak
1 Kepribadian Guru Guru mengetahui setiap √
SD karakter siswa siswi di kelas
Guru mengetahui bakat dan √
minat yang dialami siswa
Guru memberikan pengajaran √
berupa alat peraga
Upaya guru untuk membantu √
siswa dalam kesulitan belajar
2 Cara pelaksanaan Guru memberikan remedial √
pembelajaran dan kepada siswa setiap nilai tidak
remedial yang mencapai KKM
diberikan kepada
siswa
Guru mengidentifikasi siswa √
yang mengalami kesulitan
belajar
Guru bekerjasama dengan √
orangtua siswa
Guru memberikan tindak lanjut √
kepada siswa jika belum
mencapai nilai KKM
Guru memberikan pembinaan √
khusus untuk siswa yang
memiliki nilai di atas rata-rata
3 Kendala pelaksanaan Siswa tidak kondusif dalam √
pembelajaran dan belajar
remedial
Guru memberikan tindakan √
tegas jika siswa tidak kondusif
dalam belajar
PEDOMAN WAWANCARA
Tujuan :
Untuk mengetahui remedial guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar
Pernyataan Panduan :
Identitas Guru Sekolah Dasar Negeri Ceger 01 Pagi
15
Identitas Diri
Nama : Debbi Yuniawati, S.Pd.
Jabatan : Guru Kelas IV SD Negeri Ceger 01 Pagi
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Remaja No. 51 RT 008/01 Kel. Ceger, Kec. Cipayung,
Jakarta Timur
Pendidikan Terakhir : S1 PGSD UHAMKA
Guru SD : “Tidak semua siswa memiliki daya ingat yang kuat, karena di sekolah
ini menerima siswa influsi/ABK, ada 2 siswa yang pertama ada siswa yang lambat
dalam belajar seperti keterbelakangan. Setelah dipelajari dia hanya mampu
memahami beberapa kali saja yang dia ingat. Setelah itu dia tidak ingat, cara
pembelajarannya sama seperti yang lain hanya saja pengumpulan tugas diberikan
waktu yang agak lama. Misalnya siswa diberikan PR yang harusnya dikumpulkan
hari senin saya memberikan kesempatan sampai hari rabu, namun saya tidak
memberikan koreksi dihari yang sama karena takutnya anak-anak merasa dibedakan
dan siswa diasingkan. Untuk model pembelajaran karena siswanya banyak saya tidak
bisa membedakan siswa yang kurang dan tidak namun jika ada siswa yang kurang
mengerti saya memperbolehkan mereka untuk menghubungi saya via WA”
Kelompok : “Bagaimana cara ibu mencari tahu keterampilan belajar yang dimiliki
siswa?”
16
satu sampai lima dikelompok satu, dan jika ada siswa yang memiliki kesulitan
dimasukan kekelompok satu agar mereka bisa membantu”
Guru SD : “Kebetulan dikelas saya ada yang pemalu satu orang namanya KS dia
pindahan dari daerah, dia pemalu sekali dan dia duduk paling depan dia melakukan
apa-apa sendiri, apa yang saya lakukan adalah meminta siswa untuk menemani saat
istirahat untuk mengajak main. Dan untuk kelompok belajar saya memasukannya ke
kelompok yang pintar berbicara agar dia menjadi lebih aktif dan mau berbicara”
Guru SD : “Internet saya belum bisa karena sarana dan prasaranya belum
memadai, dan saat sekolah sedang di renofasi dan kelas di sekolah juga berada di
paling ujung sehingga wifi tidak sampai. Tapi untuk video pembelajaran saya pernah,
saya mendownload video dari youtube seperti materi tentang Gaya, perubahan
energy. Namun saya tidak pernah menyuruh siswa untuk mencari materi
pembelajaran dari video sendiri karena takutnya salah ketidak dan muncul konten-
konten yang tidak sesuai”
Kelompok : “Apa yang akan ibu lakukan jika kondisi kelas tidak kondusif?”
Guru SD : “Saya tegur, dan jika sedang berisik saya berkata “hello” dan siswa
akan menjawab “hai” jika masih tidak kondusif maka saya akan mengajak siswa
untuk menyanyikan yel-yel khusus kelas 4 A jadi walaupun mereka berisik masih
dalam suasana yang kondusif bukan karena berbincang. Siswa sulit belajar dengan
kondisi yang tenang karena sekarang metode belajarnya memang harus aktif untuk
mendiskusikan pelajaran”
17
Kelompok : “Bagaimana cara ibu untuk mengatasi siswa yang kurang lancar
dalam membaca?”
Kelompok : “Adakah siswa yang sering tidak hadir atau terlambat di kelas?”
Guru SD : “Kalau tidak hadir tidak ada, sedangkan kalau yang terlambat
mungkin ada. Karena faktor rumah yang jauh yang diantarkan oleh ayahnya. Yang
ayahnya bekerja, dia naik angkot sendiri. Jika ibunya tidak mengasih ongkos, siswa
tersebut jalan kaki. Karena mayoritas di sekolah ini keluarganya berasal dari kelas
menengah kebawah.”
Guru SD : “Misalkan ada siswa yang bandel, saya akan menyuruh orang tuanya
datang ke sekolah. Kemudian untuk membahas perjanjian kontrak belajar, misalnya
siswa lebih dari 5 kali tidak mengerjakan PR, saya suruh orang tua datang
menghadapi saya. Justru malah ada orang tua yang mempercayakan anaknya kepada
guru, jadi saya lebih leluasa karena sudah dipercayai.”
Guru SD : “Untuk remedial, saya memberi tahu sebelumnya jika besok ada
remedial. Kadang-kadang saya bilang bahwa besok kuis, dan saya jadikan itu sebagai
remedial. Walaupun hanya 1 sampai 3 soal itu menjadi soal remedial. Saya
memberikan remedial tidak setiap pembahasan di berikan remedial tapi menyeluruh
karena jika suatu pembahsan maka akan monoton. Soal remedial saya berikan sama
dan sebelumnya saya berikan penjabaran tentang materi dengan angka yang berbeda
karena jika berbeda bisa jadi nilai siswa lebih kecil lagi.”
Guru SD : “Siswa sekarang memang harus lebih aktif bertanya dan materi
pembelajaran sekarang Tema sehingga mereka banyak menanyakan maksud dari
18
materi yang dibahas karena pada tema tidak didapati penjelasan. Namun tergantung
orang tua jika orang tau akftif akan membelikan modul untuk anak dan jika tidak
maka hanya mendapatkan yang gratis”
Kelompok : “Selain remedial adakah upaya ibu untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar?”
Guru SD : “Saya pribadi belum bisa, karena kebetulan merangkap hasil nilai
rapot dari kelas 1 sampai kelas 4 dan itu system rapotnya online. Jika ada anak yang
mengalami kesulitan belajar, saya menghubungi lewat Whatsapp untuk
memberitahukan agar siswa membawa buku yang akan dipelajari besok dan jika
siswa mengatakan tidak mengerti suatu materi saya akan menjelaskannya”
Guru SD : “Mengidentifikasi nya dengan nilai, melihat dari sikap siswa karena
jika siswa mengerti maka dia akan lebih percaya diri. Jika ada siswa yang mengalami
kesulitan belajar, maka dia fokusnya akan berkurang dan terlihat seperti melamun.
Melakukan penelitian tindakan secara personal keliling melihat anak yang
mengerjakan soal, jika siswa yang paham dia akan cepat mengisis soal mudah namun
jika anak mengalamai kesulitan untuk mengerjakan soal mudah saja butuh waktu
yang lama. Kalau dari absensi, baik karena kebiasaan saya menerapkan kontrak
pembelajaran itu 3 kali untuk izin dan 2 kali untuk alfa jika siswa melebihi ketentuan
maka tidak bisa mengikuti ulangan. Jika ada yang seperti itu, saya akan menghubungi
orang tuanya. Namun belum pernah ada siswa yang mengalami hal tersebut.”
Kelompok : “Adakah pembinaan khusus untuk siswa yang memiliki nilai di atas
rata-rata?”
19
sudah dibantu teman namum belum mengerti juga dapat menanyakan langsung
kepada saya. “
Kelompok :“Adakah tindak lanjut yang dilakukan terhadap siswa yang tetap
mendapat nilai rendah setelah dilakukannya remedial?”
Guru SD : “Remedial saya lakukan dua kali jika masih tidak sesuai target
langsung saya berikan nilai KKM, karena jika dilakukan berulang-ulang masih
banyak materi yang harus dibahas, dan setiap bulan ada satu tema yang harus dibahas
dan harus selesai. Ditambah lagi tidak boleh ada pemberian PR jadi saya sering kali
memberikan tugas beberapa menit terakhir sebelum pulang dan jika belum selesai
saya dikumpulkan keesokan harinya. Karena jika tidak seperti itu materi tidak akan
sepenuhnya disampaikan”
INSTRUMEN ANGKET
Nama :
Umur :
Kelas :
20
No Pernyataan Ya Tidak
1 saya kesekolah untuk belajar
2 Saya siap untuk menerima pelajaran di kelas
3 Saya selalu semangat berangkat sekolah
4 Saya memiliki minat belajar yang tinggi
5 Saya mendapatkan nilai yang rendah di pelajaran
Matematika
6 Saya semangat ketika pelajaran olahraga
7 Saya senang belajar bahasa Indonesia
8 Saya mudah pusing karena terlalu lama belajar
9 Pola makan saya tidak teratur sehingga saya mudah
lemas saat belajar
10 Semangat saya menurun karena banyak tugas/PR
11 Saya tidak dapat melihat tulisan dengan jelas
12 Saya kurang percaya diri di sekolah
13 Rumah saya berada di tempat yang ramai membuat
saya tidak fokus belajar
14 Kedua orang tua saya tidak harmonis
15 Ibu atau ayah saya tidak pernah mendampingi belajar
dirumah
16 Saya hanya akan belajar jika disuruh orang tua
17 Saya suka mencontek jawaban teman
18 Saya senang mencari informasi dari berbagai media
(internet dan buku/koran)
19 Saya sering tidak mengerjakan PR
20 Saya lebih senang bermain daripada belajar
21 Saya sering telat berangkat sekolah
22 Saya belajar sesuai dengan jadwal belajar yang sudah
saya buat
23 Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi
24 Saya diajarkan bagaimana mengatur waktu untuk
belajar
25 Saya mendapatkan motivasi belajar dari guru
26 Guru saya menjelaskan kembali materi yang belum
saya pahami
Sekolah :
21
SDN 01 Pagi Ceger
22