DOSEN PEMBIMBING:
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
NURDIANA (4518103049)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun hingga selesai. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi yang
diberikan oleh Pak Awayundu Said, S.Pd,.M.Pd. Makalah ini berisi hasil
observasi dan wawancara di SD Negeri Kalukuang I Makassar.
Proses penyusunan makalah ini, tak lepas dari arahan serta masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih, meskipun jauh dari kata
sempurna namun harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Maksud dan Tujuan………………………………………………………..2
C. Topik Wawancara…………………………………………………………3
D. Waktu dan Tempat Kegiatan(wawancara)………………………………3
E. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara………………………3
LAPORAN HASIL OBSERVASI……………………………………………….4
LAPORAN HASIL WAWANCARA……………………………………………4
1) Kesulitan apa yang anda alami selama proses belajar mengajaar di sekolah
ini terlebih jika ada anak berkebutuhan khusus?....................................4
2) Berapa Jumlah Guru yang mengajar di SD Negeri Kalukuang I?............5
3) Berapa Jumlah Peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus di SD
Negeri Kalukuang ini?.....................................................................5
4) Bagaimana Cara Ibu menyampaikan meteri di dalam kelas yang
didalamnya terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus?..................5
5) Apakah ada guru pendamping bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di
SD Negeri Kalukuang I ini?.................................................................6
6) Bagaimana cara anda untuk memotivasi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar………………………………………………………….......6
7) Menurut Sarah Ian itu bagaimana anaknya?..........................................6
8) Fadlan pernah berkelahi dengan Ian?....................................................6
PENUTUP………………………………………………………………………....7
Kesimpulan………………………………………………………………………7
Saran……………………………………………………………………………….7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB III
I. Daftar Pertanyaan:
1. Kesulitan apa yang anda alami selama proses belajar mengajaar di sekolah
ini terlebih jika ada anak berkebutuhan khusus?
“ Sebenarnarnya guru belum merasakan kesulitan karena tidak di dominasi
oleh anak yang berkebutuhan khusus di sekolah ini lebih tepatnya belum
di terapkannya Sekolah Inklusi di SD Negeri Kalukuang I ini. Setelah saya
mengikuti Wokshop yang berkaitan dengan pendidikan inklusi kemarin
menurut saya dalam menghadapi peserta didik jelas memiliki banyak
kesulitan diantaranya yaitu:
1) Bagaimana anak yang berkebutuhan khusus tersebut dapat
di terima di dalam kelas dan bergabung dengan anak-anak
normal lainnya.
2) Bagaiamana anak-anak normal dapat menerima temannya
yang memiliki kebutuhan khusus dalam hal belajar dan
saya sebagai guru dalam hal mengajar, karena yang ia tahu
bahwa pendidikan inklusi lebih maksimal menghadapi
siswa inklusi. Jadi di SD negeri kalukuang I bukan
termasuk sekolah inklusi dan hanya memiliki dua orang
siswa saja sebagai anak inklusi otomatis secara umum kami
menghadapi siswa inklusi hanya dengan memberikan
perhatian yang secukupnya saja, dikarenakan di dalam
kelas pada umunya di dominasi oleh peserta didik yang
normal. Sehingga, jika kesulitan yang sangat tidak di
rasakan oleh kami selaku pendidik di sekolah ini.”
2. Berapa Jumlah Guru yang mengajar di SD Negeri Kalukuang I?
“ Jumlah guru disisni sebanyak 17 orang tenaga pengajar 12 diantaranya
merupakan tenaga pengajar Pegawai Negeri Sipil (PNS).”
3. Berapa Jumlah Peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus di SD
Negeri Kalukuang ini?
“ Jumlah Anak yang berkebutuhan khusus di SD Negeri Kalukuang I
hanya dua orang. Di anatara dua orang itu terdapat di kelas 6 dan di kelas
3. Di kelsa 6 atas nama Ian Aprianto dengan kelainan AUTIS. Autis yang
di miliki Ian Tidak separah autis pada ABK umumnya, Dia pada umumnya
hanya membutuhkan perhatian lebih.
Disisni kami hanya mengambil data dari peserta didik yang bernama Ian
karena keterbatasan waktu yang diberikan dan kondisi peserta didik.
Pengambilan data Ianpun melalui gurunya tanpa mewawancarai Ian
ataupun bertemu langsung karena Ian sudah pulang. Jam pulang sekolah
Ian pada pukul 09:00 sedangkan kelompok kami memulai observasi pada
pukul 11:00
4. Bagaimana Cara Ibu menyampaikan meteri di dalam kelas yang
didalamnya terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus?
“ Ketika saya mengatakan Ian kalau teman belajar Ian tidak menulis.
Ketika temannya belajar saya memerintahkan Ian untuk mengerjakana
evaluasi di atas papan, Ian menulis (mengerjakan) tapi hanya sebentar saja,
lima menit Ian mengikuti perintah setelah itu ada lagi aktivitas baru yang
dilakukan Ian. Karena memang anak AUTIS itu sebabnya mereka
membutuhkan guru pembimbing (pendamping). Di daalm kelas guru tidak
banayak mendalami kekurangan anak yang berkebutuhan khusus. Di SD
Negere Kalukuang I kami membiarkan saja Ian tapi masih dalam kontrol
karena masih dalam area sekolah. Seperti ketika dia bermain di teras
sekolah beraktivitas lari sana lari sini harus dikontrol, kami membiarkan
saja karena dia tidak bisa mengikuti mata pelajaran sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan sekolah. Ian memiliki jam pulang sendiri di sekolah
yaitu pada pukul 09:00 Ian sudah meninggalkan ruangan kelas dan
sekolah. Karena jika kami melakukan penekanan terhadap Ian maka Dia
akan melawan kareana anak autis itu sangat kuat melawan. Salah satu
bentuk perlawanan yang sering dilakukan Ian yaitu dengan menyembur-
nyemburkan ludahnya terhadap guru maupun temannya. Untuk
menghindari hal tersebut kami melakukan pendejkatan dengan
membiarkan Ian melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang dia inginkan,
selama masih terkontrol oleh kami”.
5. Apakah ada guru pendamping bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di
SD Negeri Kalukuang I ini?
“ SD Negeri Kalukuang I tidak memiliki guru pendamping khusus untuk
ABK. Sebenarnya di sekolah inklusi memiliki guru pendamping khusus
untuk ABK sehingga di dalam kelas terdapat dua guru. Setiap ABK di
dampingi sehingga setiap anak yang ingin berkegiatan apapun berada di
bawwah pengawasan guru pendamping tersebut. Dengan demikian siswa
normal tidak terganggu dan terbengkalai dengan pelajaran yang ada.
Karena tidak terfokus kepada temannya yang Berkebutuhan Khusus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalam kelas di modifikasi
(disesuaikan) untuk ABK dengan siswa normal”.
“SD negeri Kalukuang 1 sebenarnya perlu untuk memiliki guru
pendamping agar memaksimalkan layanan pendidikan bagi ABK. Tetapi
kembali lagi kepihak sekolah seberapa banyak mereka menerima ABK
serta harus mendapatkan persetujuan langsung terhadap orang tua siswa
karena ABK itu tergantung dari permintaan orang tua siswa. Sebab orang
tua siswa tidak bertanggung jawab untuk memberikan honor kepada guru
pendamping khusus Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).”
6. Bagaimana cara anda untuk memotivasi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar.
1) “ Melakukan pendekatan khusus pada siswa
2) “Kemudian mengetahui masalah siswa baik itu masalah yang
timbul dari lingkungan sekolah maupun masalah yang timbul dari
lingkungan keluarga.
3) Memberikan motivasi dalam bentuk pendekatan individual kepada
siswa agar di ketahui dimana letak kesulitanya dan mendekati
lingkungan keluargannya, agar di ketahui masalahnya sesuai
dengan kondisinya. Jika kita sudah mengetahui masalahnya,
kesulitannya dalam belajar siswa dalam segi apa maka kita dapat
menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa,
karena setiap siswa itu berbeda-beda. Ada yang dikarenakan oleh
beberapa factor misalnya broken home dan ada yang dikarenakan
memang karena factor lingkungannya yang tidak mendukung dan
ada pula disebabkan oleh siswa itu sendiri yang memang pemalas.
7. Menurut Sarah Ian itu bagaimana anaknya?
“ Ian itu kasar. Sering meludahi orang (menyembur-nyemburkan
ludahnya).
8. Fadlan pernah berkelahi dengan Ian?
“ Pernah sesekali. Kalo ian memukul saya saya tidak pernah memukulnya
kembali ataupun mengejeknya. Ian sering di ejek di katai orang gila.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpilan
B. Saran
SD Negeri Kalukuang I Jln. Andi Tadde No. 86 Kalukuang, Kec Tallo, Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.