Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA SD NEGERI KALUKUANG I

DOSEN PEMBIMBING:

AWAYUNDU SAID, S.PD.,M.PD

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

DARWIN PAONGANAN (4518103079)

SRI JUMHARI (4518103077)

NURDIANA (4518103049)

YONA MAENG (4518103078)

HERNI PRATAMA PUTRI (4518103057)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS BOSOWA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun hingga selesai. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Inklusi yang
diberikan oleh Pak Awayundu Said, S.Pd,.M.Pd. Makalah ini berisi hasil
observasi dan wawancara di SD Negeri Kalukuang I Makassar.

Proses penyusunan makalah ini, tak lepas dari arahan serta masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih, meskipun jauh dari kata
sempurna namun harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Jika dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan,


kami memohon maaf dan kami berharap pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 Desember 2019

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Maksud dan Tujuan………………………………………………………..2
C. Topik Wawancara…………………………………………………………3
D. Waktu dan Tempat Kegiatan(wawancara)………………………………3
E. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara………………………3
LAPORAN HASIL OBSERVASI……………………………………………….4
LAPORAN HASIL WAWANCARA……………………………………………4
1) Kesulitan apa yang anda alami selama proses belajar mengajaar di sekolah
ini terlebih jika ada anak berkebutuhan khusus?....................................4
2) Berapa Jumlah Guru yang mengajar di SD Negeri Kalukuang I?............5
3) Berapa Jumlah Peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus di SD
Negeri Kalukuang ini?.....................................................................5
4) Bagaimana Cara Ibu menyampaikan meteri di dalam kelas yang
didalamnya terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus?..................5
5) Apakah ada guru pendamping bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di
SD Negeri Kalukuang I ini?.................................................................6
6) Bagaimana cara anda untuk memotivasi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar………………………………………………………….......6
7) Menurut Sarah Ian itu bagaimana anaknya?..........................................6
8) Fadlan pernah berkelahi dengan Ian?....................................................6

PENUTUP………………………………………………………………………....7

Kesimpulan………………………………………………………………………7

Saran……………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang


memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan
atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan
“setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang
menegaskan “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu”. Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat
hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarah.

Pada pendidikan dasar, kehadiran pendidikan inklusi perlu mendapat


perhatian lebih. Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang
mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal
(non-ABK) usia sebayanya di kelas ank ar/biasa yang terdekat dengan tempat
tinggalnya. Menerima ABK di Sekolah Dasar terdekat merupakan mimpi yang
indah yang dirasakan orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.

Sayangnya, SD Inklusi yang sudah “terlanjur” menerima tidak langsung


dengan mudahnya menangani anak-anak yang sekolah dengan kebutuhan khusus
itu. Kurikulum harus dapat disesuaikan dengan kelas yang heterogen dengan
karakteristik ABK dan regular. Guru belum siap untuk menangani anak-anak
dikelasnya dengan karakteristik yang berbeda. Akhirnya, guru-guru yang
berhadapan langsung dengan ABK di kelas mengeluh dan sulit untuk mengajar
satu metode yang sama dan dengan perlakuakuan yang sama sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai seperti yang diharapkan. Pengembangan kurikulum
dapat dilakukan sebagai upaya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dalam pendidikan inklusi.

Pendidikan inklusi di SD belum beriiringan dengan visi pendidikan belum


berdasarkan inklusi ethos yang mengedepankan keragaman dan kesamaan hak
dalam memperoleh pedidikan. Kurikulum dan metode pengajaran yang kaku dan
sulit diakses oleh ABK masih ditemukan pada kelas inklusi. Pengintergrasian
kurikulum belum dapat dilakukan oleh guru Karena kemampuan guru yang
terbatas. Guru-guru belum mendapatkan training yang praktikal dan kebanyakan
yang diberikan sifatnya hanya sebatas sosialisasi saja. Wali kelas dan atau guru
bidang studi yang kedapatan dikelasnya ada ABK masih menunjukkan sikap
“terpaksa” dalam mendampingi ABK memahami materi.

B. Maksud dan Tujuan

1. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara

2. Memperoleh informasi tentang pendidikan inklusi di SD Negeri


Kalukuang 1

3. Mengetahui jumlah anak ABK di SD Negeri Kalukuang 1

4. Mengetahui Cara guru memberikan motivasi kepada Peserta didik


C. Topik Wawancara
Keberadaan ABK di SD Negeri Kalukuang 1 Makassar

D. Waktu dan Tempat Kegiatan (Wawancara)


 Hari/ Tanggal : Senin, 26 November 2019
 Pukul : 11.20-selesai
 Tempat : SD Negeri Kalukuang 1 Makassar

E. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara


Narasumber :
1) Gruru : Masyitah, S.Pd
2) Siswa : Sarah
3) Siswa : Muhammad Fadlan
Pewawancara : Sri Jumhari dan Darwin Paonganan
Dokumentasi : Nurdiana dan Herni Pratama Putri
Notulis : Yona Maeng
BAB II

LAPORAN HASIL OBSERVASI

SD Negeri Kalukuang I Makassar merupakan sekolah yang berstatus


Negeri yang terletak di Jln. Andi Tadde No. 86, Kalukuang, Kec. Tallo, Kota
Makassar Sulawesi Selatan. SD Negeri Kalukuang I dipimpin oleh Bapak
Sukardi, S.Pd dengan jumlah Pegawai atau Guru 17 orang 12 di antaranya
merupakan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah siswa 40 orang dalam satu
kelas dua di antaranya merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

BAB III

LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Daftar Pertanyaan:
1. Kesulitan apa yang anda alami selama proses belajar mengajaar di sekolah
ini terlebih jika ada anak berkebutuhan khusus?
“ Sebenarnarnya guru belum merasakan kesulitan karena tidak di dominasi
oleh anak yang berkebutuhan khusus di sekolah ini lebih tepatnya belum
di terapkannya Sekolah Inklusi di SD Negeri Kalukuang I ini. Setelah saya
mengikuti Wokshop yang berkaitan dengan pendidikan inklusi kemarin
menurut saya dalam menghadapi peserta didik jelas memiliki banyak
kesulitan diantaranya yaitu:
1) Bagaimana anak yang berkebutuhan khusus tersebut dapat
di terima di dalam kelas dan bergabung dengan anak-anak
normal lainnya.
2) Bagaiamana anak-anak normal dapat menerima temannya
yang memiliki kebutuhan khusus dalam hal belajar dan
saya sebagai guru dalam hal mengajar, karena yang ia tahu
bahwa pendidikan inklusi lebih maksimal menghadapi
siswa inklusi. Jadi di SD negeri kalukuang I bukan
termasuk sekolah inklusi dan hanya memiliki dua orang
siswa saja sebagai anak inklusi otomatis secara umum kami
menghadapi siswa inklusi hanya dengan memberikan
perhatian yang secukupnya saja, dikarenakan di dalam
kelas pada umunya di dominasi oleh peserta didik yang
normal. Sehingga, jika kesulitan yang sangat tidak di
rasakan oleh kami selaku pendidik di sekolah ini.”
2. Berapa Jumlah Guru yang mengajar di SD Negeri Kalukuang I?
“ Jumlah guru disisni sebanyak 17 orang tenaga pengajar 12 diantaranya
merupakan tenaga pengajar Pegawai Negeri Sipil (PNS).”
3. Berapa Jumlah Peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus di SD
Negeri Kalukuang ini?
“ Jumlah Anak yang berkebutuhan khusus di SD Negeri Kalukuang I
hanya dua orang. Di anatara dua orang itu terdapat di kelas 6 dan di kelas
3. Di kelsa 6 atas nama Ian Aprianto dengan kelainan AUTIS. Autis yang
di miliki Ian Tidak separah autis pada ABK umumnya, Dia pada umumnya
hanya membutuhkan perhatian lebih.
Disisni kami hanya mengambil data dari peserta didik yang bernama Ian
karena keterbatasan waktu yang diberikan dan kondisi peserta didik.
Pengambilan data Ianpun melalui gurunya tanpa mewawancarai Ian
ataupun bertemu langsung karena Ian sudah pulang. Jam pulang sekolah
Ian pada pukul 09:00 sedangkan kelompok kami memulai observasi pada
pukul 11:00
4. Bagaimana Cara Ibu menyampaikan meteri di dalam kelas yang
didalamnya terdapat peserta didik yang berkebutuhan khusus?
“ Ketika saya mengatakan Ian kalau teman belajar Ian tidak menulis.
Ketika temannya belajar saya memerintahkan Ian untuk mengerjakana
evaluasi di atas papan, Ian menulis (mengerjakan) tapi hanya sebentar saja,
lima menit Ian mengikuti perintah setelah itu ada lagi aktivitas baru yang
dilakukan Ian. Karena memang anak AUTIS itu sebabnya mereka
membutuhkan guru pembimbing (pendamping). Di daalm kelas guru tidak
banayak mendalami kekurangan anak yang berkebutuhan khusus. Di SD
Negere Kalukuang I kami membiarkan saja Ian tapi masih dalam kontrol
karena masih dalam area sekolah. Seperti ketika dia bermain di teras
sekolah beraktivitas lari sana lari sini harus dikontrol, kami membiarkan
saja karena dia tidak bisa mengikuti mata pelajaran sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan sekolah. Ian memiliki jam pulang sendiri di sekolah
yaitu pada pukul 09:00 Ian sudah meninggalkan ruangan kelas dan
sekolah. Karena jika kami melakukan penekanan terhadap Ian maka Dia
akan melawan kareana anak autis itu sangat kuat melawan. Salah satu
bentuk perlawanan yang sering dilakukan Ian yaitu dengan menyembur-
nyemburkan ludahnya terhadap guru maupun temannya. Untuk
menghindari hal tersebut kami melakukan pendejkatan dengan
membiarkan Ian melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang dia inginkan,
selama masih terkontrol oleh kami”.
5. Apakah ada guru pendamping bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di
SD Negeri Kalukuang I ini?
“ SD Negeri Kalukuang I tidak memiliki guru pendamping khusus untuk
ABK. Sebenarnya di sekolah inklusi memiliki guru pendamping khusus
untuk ABK sehingga di dalam kelas terdapat dua guru. Setiap ABK di
dampingi sehingga setiap anak yang ingin berkegiatan apapun berada di
bawwah pengawasan guru pendamping tersebut. Dengan demikian siswa
normal tidak terganggu dan terbengkalai dengan pelajaran yang ada.
Karena tidak terfokus kepada temannya yang Berkebutuhan Khusus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di dalam kelas di modifikasi
(disesuaikan) untuk ABK dengan siswa normal”.
“SD negeri Kalukuang 1 sebenarnya perlu untuk memiliki guru
pendamping agar memaksimalkan layanan pendidikan bagi ABK. Tetapi
kembali lagi kepihak sekolah seberapa banyak mereka menerima ABK
serta harus mendapatkan persetujuan langsung terhadap orang tua siswa
karena ABK itu tergantung dari permintaan orang tua siswa. Sebab orang
tua siswa tidak bertanggung jawab untuk memberikan honor kepada guru
pendamping khusus Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).”
6. Bagaimana cara anda untuk memotivasi siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar.
1) “ Melakukan pendekatan khusus pada siswa
2) “Kemudian mengetahui masalah siswa baik itu masalah yang
timbul dari lingkungan sekolah maupun masalah yang timbul dari
lingkungan keluarga.
3) Memberikan motivasi dalam bentuk pendekatan individual kepada
siswa agar di ketahui dimana letak kesulitanya dan mendekati
lingkungan keluargannya, agar di ketahui masalahnya sesuai
dengan kondisinya. Jika kita sudah mengetahui masalahnya,
kesulitannya dalam belajar siswa dalam segi apa maka kita dapat
menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan keadaan siswa,
karena setiap siswa itu berbeda-beda. Ada yang dikarenakan oleh
beberapa factor misalnya broken home dan ada yang dikarenakan
memang karena factor lingkungannya yang tidak mendukung dan
ada pula disebabkan oleh siswa itu sendiri yang memang pemalas.
7. Menurut Sarah Ian itu bagaimana anaknya?
“ Ian itu kasar. Sering meludahi orang (menyembur-nyemburkan
ludahnya).
8. Fadlan pernah berkelahi dengan Ian?
“ Pernah sesekali. Kalo ian memukul saya saya tidak pernah memukulnya
kembali ataupun mengejeknya. Ian sering di ejek di katai orang gila.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpilan

SD Negeri Kalukuang I memiliki dua orang siswa yang memiliki dua


orang siswa yang memiliki kebutuhan khusus yakni terdapat di kelas 3 dan kelas
6. Di kelas 3 dia mengalami Down Syndrom sedangkan pada kelas 6 mengalami
kelainan AUTIS. Di Sekolah tersebut sejauh ini belum memiliki guru pendamping
khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) terebut. Penyebabnya
dikarenakan di sekolah tersebut belum menjadi sekolah inklusi dan jumlah siswa
yang berkebutuhan khusus lebih sedikit dari pada siswa yang normal. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)pun yang digunakan di modivikasi (disesuaikan)
dengan anak normal.

B. Saran

Penerapan sekolah pendidikan inklusi di SD Negeri Kalukuang I sangat di


perlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang objektif dan berkeadilan
di Indonesia ini. Sehingga siswa yang berkebutuhan khusus di memiliki derajat
dan pengetahuan yang sama layaknya anak normal lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

SD Negeri Kalukuang I Jln. Andi Tadde No. 86 Kalukuang, Kec Tallo, Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai