Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL OBSERVASI

“Sekolah SKh N 01 Serang”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dosen Pengampu : Eneng Sri Susilawati, M.Pd.

Disusun Oleh :

 Siti Zubaedah (E4322320089)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil observasi yang berjudul
“Observasi Lapangan ke SKh N 01 Serang” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Pembelajaran ABK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang anak berkebutuhan khusus di lingkungan sekolah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Serang, 03 Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ..................………………………...…………………... 3
BAB II GAMBARAN UMUM SK h N 01 SERANG
A.Sejarah SDLB Negri Serang .......................................................................... 4
B. Motto, Visi, Misi dan Tujuan SKh N 01 Serang ............................................ 6
C. Implementasi Kurikulum 2013 ....................................................................... 7
D. Peran Serta Orang Tua ................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 10
B. Dokumentasi Hasil Kegiatan .......................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia teknologi saat ini sudah sedemikian pesat dan
merambat ke berbagai sisi kehidupan manusia. Perkembangan
teknologi informasi memiliki dampak yang sangat besar dalam
berbagai sisi kehidupan. Dalam bidang pendidikan mulai banyak yang
memanfaatkan teknologi informasi untuk menyampaikan suatu
pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah pembelajaran jarak jauh.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan


menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antar
pengajar dan pembelajar. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh antar
pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung. Sejak
munculnya wabah penyakit Corona atau yang disebut Covid-19 di
Indonesia pada bulan Maret lalu, Pemerintah Indonesia beserta
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan meliburkan sekolah dan
universitas untuk mengurangi terserbarnya virus tersebut. Merujuk
pada kemendikbud mengeluarkan surat edaran nomor 3 tahun 2020
tentang pencegahan COVID-19 pada satuan pendidikan, dan nomor
36962/MPK.A/HK/2020, maka kegiatan belajar mengajar pun
dilakukan secara jarak jauh dalam rangka pencegahan penyebaran virus
Corona pada anak. Pembelajaran jarak jauh masih sangat asing bagi
anak sekolah terutama bagi anak sekolah luar biasa yang memiliki
hambatan mendengar, di karenakan pembelajaran jarak jauh merupakan
pembelajaran yang mengutamakan kemandirian.

Guru menyampaikan materi tanpa bertatap muka langsung di dalam


satu ruangan dengan anak. Sebaliknya anak tunarungu lebih sering
belajar dengan bertatap muka di sekolah. Anak tunarungu merupakan
anak yang memiliki hambatan pada pendengarannya. karena gangguan

1
tersebut anak tunarungu memiliki hambatan dalam perkembangan
bahasanya. Sesuai dengan pendapat Hallahan & Kauffman (1991:266)
dan Hardman, et al (1990:276):

Orang yang tuli (a deaf person) adalah orang yang mengalami


ketidakmampuan mendengar, sehingga mengalami hambatan dalam
memproses informasi bahasa melalui pendengarannya dengan atau
tanpa menggunakan alat bantu (hearing aid).

Sedangkan orang yang kurang dengar (a hard of hearing person)


adalah seseorang yang biasanya menggunakan alat bantu dengar, sisa
pendengarannya cukup memungkinkan untuk keberhasilan memproses
informasi bahasa, artinya apabila orang yang kurang mendengar
tersebut menggunakan hearing aid, ia masih dapat menangkap
pembicaraan melalui pendengarannya. Anak tunarungu dalam
menyusun dan menulis kalimat menggunakan bahasa yang tidak teratur
serta struktur kalimatnya terbalik-balik sehingga sulit dipahami oleh
orang lain. Seperti pendapat Kathryn P. Meadow (dalam Edja Sadjaah
1995:48) : Berkomunikasi melalui tulisan, anak tunarungu cenderung
menggunakan kalimat pendek dan menguunakan kalimat yang lebih
sederhana. Karena keterbatasan kata yang dimengertinya, akhirnya
anak hanya menggunakan kata yang bisa diingatnya, ia lupa dalam
menyusun kalimat dengan benar, dan juga sering membuat kalmiat
yang tidak menggunakan kata-kata yang terlalu banyak.

Penyusunan kalimat sangat dibutuhkan anak tunarungu untuk


menjalin komunikasi di masyarakat. Karena jika anak tunarungu masih
mengalami kesulitan menyusun kalimat, maka akan berpengaruh pada
proses saat mereka berbicara. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat
kurang memahami perkataan yang disampaikan anak tunarungu. Sesuai
pendapat Sadjaah E (2003:1) : Sebagai akibat hilangnya sebagian dari
keseluruhan fungsi pendengaran maka pendengaran akan berkurang
fungsinya sebagaimana mestinya, dan menghambat komunikasi baik

2
secara lisan maupun tulisan. Pemanfaatan teknologi informasi seperti
pembelajaran jarak jauh yang salah satunya melalui web based learning
diharapkan akan ber dampak terhadap penyusunan kalimat bentuk SPO
kepada anak. Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dan perkembangan. Suasana belajar pun
berpegaruh terhadap pencapaian belajar anak, jika suasana bellajar
yang tidak menyenangkan membuat siswa menjadi mudah bosan dan
tidak dapat menerima ilmu yang diberikan dan biasanya siswa tersebut
akan menjadi malas untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, guru perlu
menciptakan suasana belajar sedemkan rupa agar siswa dapat menerima
pelajaran dan siswa tertatik untuk mempelajarinya. SKH Negeri 01
Kota Serang merupakan salah satu sekolah khusus yang sigap dan siap
menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh kepada peserta didiknya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui sejarah dari awal berdirinya SKH N 01 Serang ?


2. Menetahui apa visi,misi dan tujuan dari Skh N 01 Serang ?
3. Mengetaui bagaimana cara pembelajarannya di dalam kelas ?
4. Mengetahui apa itu Tuna Grahita ?
5. Implementasi kurikulum 2013 ?
6. Bagaimana Peran serta Orang tua ?

3
BAB II
GAMBARAN UMUM SKH NEGERI 01 KOTA SERANG

A. Sejarah SDLB Negeri Serang


Awal berdirinya SLB Negeri Serang dengan nama SDLB
Negeri Serang. SDLB Negeri Serang adalah Sekolah Dasar Luar Biasa
yang melayani anak berkelainan atau dikenal dengan anak cacat.
Sekolah ini adalah sekolah satu-satunya yang didirikan di Wilayah I
Banten Provinsi Jawa Barat, yang merupakan INPRES No. 04 tahun
1982. Sekolah ini resmi berdiri pada tanggal 12 Januari tahun 1988
sedangkan operasional pendidikan mulai pada tahun 1984 dengan
jumlah guru angkatan pertama 3 orang guru yaitu: Drs. Mahfudin
(Alm), Saiful Huda dan Wiwi. Tugas mereka pertama adalah mendata
murid kemudian mencari murid. Alhamdulillah terdaftar siswa
berjumlah 8 orang. Bulan Mei tahun 1985 ada penambahan 5 orang
guru yatiu: Drs. R. Dadie Ruswandi, Drs. Sunardi, Kodiman dan
Juhana, dengan jumlah murid pada tahun itu kurang lebih 20 siswa.
Setahun kemudian jumlah siswa bertambah menjadi 35 siswa,
kemudian tepatnya bulan Desember tahun 1986 ada penambahan 5
orang guru lagi yaitu : Budiati, Zainal Mutaqin, Empong, Eman
Sulaiman, Lismulyati, Karmo Sucipto. Pada tahun 1987 ada
penambahan guru yaitu Murwani (Alm), Heri Lazuardi, Enjang. Pada
tahun 1999 ada penambahan guru berjumlah 4 orang yaitu : Cecep,
Dididk Setyabudi, S. Pd, Anne Poespawati, Euis Andariah. Setelah
tiga tahun berjalan proses kegiatan belajar mengajar, belum ada
seorang kepala sekolah sehingga pada waktu itu ditunjuk seorang guru
yang dituakan untuk mendapat tugas yang sama sepertikepalasekolah.
Pada tahun 1988 SDLB Negeri Serang dipimpin oleh seorang kepala
sekolah yaitu Drs. Mahfudin, kurang lebih menjabat selama dua tahun
menjadi kepala sekolah beliau mutasi sehingga sekolah mengalami

4
kekosongan kepala sekolah. Tepatnya pada tahun 1992 SDLB Negeri
Serang dipimpim oleh seorang kepala sekolah yaitu : Drs. Raden Dadi
Ruswandi, beliau menjabat menjadi kepala sekolah sampai tahun 2001.
Dengan jumlah siswa pada waktu itu kurang lebih 70 orang dan
jumlah guru 8 orang. Dengan terbentuknya Provinsi Banten pada
tanggal 04 Oktober tahun 2002 maka SDLB Negeri Serang di bawah
naungan langsung Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Karena kepala
sekolah Drs. Raden Dadi Ruswandi mutasi ke Dinas Pariwisata, maka
kepala sekolah dimpimpin oleh Budiati, S. Pd sampai tahun 2010.
Kemudian digantikan dengan Bapak Deden Sumpena, S. Pd sampai
tahun 2014, dan digantikan dengan Bapak Arman Tohopi, M. Pd
sampai sekarang. Pada tanggal 30 Mei 2010 keluar Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor : 421.9/
147.bdispend/2010 tentang Perubahan Nama Sekolah Luar Biasa
(SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Dasar Khusus
(SDKh) menjadi Sekolah Khusus (SKh), maka SLB Negeri Serang
berubah nama menjadi SKh. Negeri 01 Kota Serang sampai sekarang.
Peran serta Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan
Provinsi Banten serta semangat yang penuh dari dari dewan guru,
orang tua siswa, serta masyarakat, maka SKh. Negeri Kota Serang
berkembang dengan baik dari tahun ke tahun hingga tahun 2016
sekarang ini.Hal ini terbukti dengan jumlah siswa sekarang sebanyak
148 siswa yang terdiri dari siswa tunarungu, siswa tunagrahita, siswa
Tunadaksa dan siswa autis. Siswa tersebut dibimbing oleh 36 orang
yang semua telah menyelesaikan pendidikan sarjana.

Alhamdulillah dengan tersedianya sarana dan prasarana yang


mendukung dalam proses pembelajaran, sehingga SKh. Negeri 01
Kota Serang hingga saat ini telah banyak mendapat prestasi baik di
tingkat kabupaten, tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. Hingga
sekarang SKh. Negeri 01 Kota Serang tidak hanya melayani jenjang
SDLB tetapi juga melayani jenjang SMPLB dan SMALB.

5
B. MOTTO, VISI, MISI DAN TUJUAN SKH. NEGERI 01 KOTA
SERANG

1. MOTO
Aku juga bisa
2. VISI
Terwujudnya pelayanan yang optimal bagi anak yang
berkebutuhan khusus sehingga dapat mandiri dan dapat
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
3. MISI
a. Memperluas kesempatan bagi semua anak berkebutuhan
khusus untuk memperoleh Pendidikan Luar Biasa sesuai
dengan potensi dan kemampuan dasar yang dimiliki.
b. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan luar biasa
baik pengetahuan, pengalaman dan keterampilan sehingga
para peserta didik memiliki bekal keimanan, pengetahuan
dan keterampilan yang memadai dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
c. Meningkatkan manajemen dan kapasitas tenaga - tenaga
kependidikan (kepala sekolah dan guru) sehingga
memberikan pelayanan optimal dan profesional terhadap
peserta didik.
d. Memperluas jejaring (Net Working) dalam upaya
mengembangkan dan mensosialisasikan pendidikan luar
biasa.
4. TUJUAN
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia
b. Siswa sehat jasmani dan rohani

6
c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi
d. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan
kebudayaannya
e. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
C. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 ini pada
sekolah SLB tidak bisa sepenuhnya di lakukan dlm
pengimplementasiannya di lakukan modifikasi yaitu yg paling
menonjol terdapat pada media pembelajarannya, dalam
pengimplementasian pada anak berkebutuhan khusus strategi
pelaksanaan kurikulum reguler di sesuaikan dgn gradasi berat atau
ringannya kondisi peserta didik.
jenis layanan pendidikan yang terpisah yg di laksanakan
secara khusus dan terpadu yg di latar belakangi oleh kesadaran akan
hak memperoleh pendidikan sebagai hak asasi manusia.
media dan sumber belajar anak berkebutuhan khusis
mempunyai bnyak jenis macam permainan karna karakteristik yg
berbeda beda yaitu di dukung dgn alat permainan atau gambar yg
harus di sesuaikan dgn kebutuhan anak sesuai dgn tingkat
perkembangannya. Misalnya kalau untuk tuna grahita yaitu :
geometri tiga dimensi,gradasi balok,silinder, menara gelang dan
kotak bilangan.

Desain kurikulum yang di gunakan yaitu kurtilas dengan


menyesuaikan kebutuhan anak yg berkebutuhan khusus yaitu
keterampilan fungsional dan mata pelajaran penunjang kebutuhan
tsb.

7
Terdapat banyak program mata pelajaran kebutuhan khusus
yg bertujuan utk membantu anak memaksimalkan indra yg di
milikinya dan mengatasi keterbatasannya.seperti :

1. Tuna grahita tujuan programnya yaitu utk pengembangan diri.


2. Tuna netra pengembangan orientasi mobilitas sosial dan
komunikasi.
3. Tuna rungu pengembangan komunikasi persepsi bunyi dan
irama.
4. Tuna daksa pengembangan diri dan gerak.
5. Autis pengembangan komunikasi,intruksi sosial dan prilaku.

cara guru mengajar yaitu :


1. guru yg mendampingi saat anak belajar
2. menyediakan tempat belajar yg baik dan senyaman mungkin.
3. ciptakan suasana yang santai.
4. bicara dgm aksen nada yg jelas.
5. selalu bersikap baik dan positif dlm kpndisi apapun.
6. sabar ikhlas dan full senyum.
Tenaga pendidik atau pengajar.Tenaga pendidik kebanyakan
dari PLB yaitu tenaga pengajar yg memiliki kemampuan serta
keahlian utk menangani dan mendidik anak"dgn kebutuhan khusus.

D. PERAN SERTA ORANG TUA


Keterlibatan orang tua sangat penting agar tercipta pembelajaran yg
baik karena orang tua sebagai pendamping utama utk meningkatkan
motivasi anak utk hadir di sekolah utk mendukung kesiapam anak utk
belajar sebagai faktor pendukung dan penentu dalam perkembangan anak.

peran orang tua menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan


dan kegagalan anak dalam proses pendidikan. Orang tua memiliki peranan
yang sangat penting dan mendukung proses pendidikan anaknya.
Pendidikan dari orang tua merupakan pendidikan dasar bagi anak. Karena,
orang tua berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

8
Keberhasilan anak sangat bergantung pada orang tua dan lingkungan
sekitarnya.

Pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak yaitu agar


menjaga hubungan yang baik dengan pihak sekolah sebagai bentuk
perhatian orang tua terhadap anaknya. Keterlibatan orang tua dalam proses
pembelajaran sangatlah penting agar tercipta pembelajaran yang efektif
bagi anak. Keterlibatan tersebut mencakup pengakuan bagi orang tua
sebagai pembimbing utama, karena orang tua adalah sumber utama untuk
sistem pendidikan.

Peran dan fungsi orang tua sangatlah penting. Adapun peran dan
fungsi orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus antara lain orang tua
sebagai pendamping utama, sebagai advokat, sebagai umber, sebagai guru
dan sebagai diagnostisian. Peran orang tua terhadap anak berkebutuhan
khusus terlihat dari keikutsertaan orang tua dalam pendidikan anak yang
menjadi faktor pendorong dan penentu dalam perkembangan pendidikan
inklusif.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Anak Tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan
khusus yang harus diperhatikan pendidikannya. Anak tunagrahita
berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sama seperti
anak normal lainnya. Dalam pembentukan kemampuan intelektual
anak tunagrahita, dapat diwadahi dengan program pendidikan
khusus yang berpengaruh dalam pembentukan intelektual anak
tunagrahita serta didukung oleh lingkungan sekitar. Perilaku yang
khusus dari mereka menuntut perlakuan yang khusus pula dalam
pengajaran maupun orientasi mereka terhadap ruang. Konsep
healing environment (lingkungan yang menyembuhkan) sebagai
wadah dalam mendukung proses pendidikan yang saling berkaitan
antara ruang dalam dan ruang luar sebagai media terapi motorik.
Desain diarahkan pada penciptaan kualitas ruang agar suasana
terasa aman, nyaman, dan tidak menimbulkan stres dan diterapkan
elemen-elemen healing environment pada peruangan, tapak, bentuk
dan tata massa bangunan.

10
B. Dokumentasi Hasil Kegiatan

11
12

Anda mungkin juga menyukai