Anda di halaman 1dari 25

https://youtube.com/watch?

v=ElBIp7AA2cA&feature=shared
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES

BELAJAR MENGAJAR

Disusun Oleh
Kelompok Cute Cat :

Mutia Atika Siregar (221434005)


Wahda Khairunisya (221434012)

Dinda Rizki Yani Nasution (221434013)


Juliati Nurfazri (221434084)
Desma Banjarnahor (221434085)
Hanna Sajidah (221434215)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil ‘Alamiin, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala


Tuhan semesta alam, atas kesempatan yang diberikan, sehingga kami dapat
mengerjakan dan menyelesaikan tugas draft buku yang kami susun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris Di SD tepat pada
waktunya. Shalawat beriring salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Tugas ini disusun dengan mengacu pada beberapa sumber baacaan dan akses
internet. Tulisan ini sebagian besar hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa
sumber sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Pustaka, dengan beberapa
ulasan pribadi. Ulasan pribadi sifatnya hanyalah analisis dan sintesis dari beberapa
kutipan yang kami akses.

Kami menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kata sempurna,
masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, adanya masukan
dan kritik dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini sangat kami
nantikan. Namun besar harapan kami semoga tugas yang sederhana ini ada setitik
manfaat di dalamnya untuk seluruh pembaca yang telah membaca makalah ini.
Aamiin Yaa Rabba ‘Alamiin.

Medan, 07 Desember 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Pengajaran bahasa Inggris di Indonesia sudah dimulai pada saat setelah masa
Kemerdekaan Indonesia. Berbagai kurikulum dan metode telah dikembangkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa Inggris.
Walaupun demikian hasilnya masih belum dirasakan maksimal dalam membuat
siswa dapat berkomunikasi dengan baik melalui bahasa tersebut. Berbagai
masalah dan faktor yang melatar belakangi mengapa hasil yang dicapai belum
sesuai yang diharapkan.

Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam


berbahasa Inggris adalah memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini, yaitu dimulai
dari Sekolah dasar. Program ini dilaksanakan berdasarkan pada kurikulum 1994
untuk Sekolah Dasar. Secara resmi kebijakan tentang memasukkan pelajaran
bahasa Inggris di sekolah dasar sesuai dengan kebijakan Depdikbud RI No.
0487/1992, Bab VIII, yang menyatakan bahwa sekolah dasar dapat menambah
mata pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan
dengan tujuan pendidikan nasional. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993
tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan
lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD.

Dalam perkembangannya program ini menghadapi masalah masalah baik dari


sekolah maupun dari guru. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tidak
tersedianya sillabus khusus mata pelajaran bahasa Inggris. Walaupun sebagai
mata pelajaran muatan lokal akan tetapi bahasa Inggris haruslah tetap mempunyai
sillabus tersendiri. Pemerintah dalam hal ini kementrian pendidikan nasional
bidang dasar dan menengah tidak menyediakan sillabus mata pelajaran bahasa
Inggris. Tugas tersebut diserahkan. sepenuhnya kepada masing-masing daerah
propinsi untuk membuat sillabus tersendiri. sesuai dengan situasi dan kondisi di
daerah tersebut. Masalah yang lain adalah metode dan strategi pengajaran oleh
guru yang tidak sesuai dengan perkembangan siswa.
.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami akan melihat selain kendala yang
dihadapi diatas, masalah-masalah apa lagi yang muncul dihadapi oleh guru selama
proses pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar dan bagaimana mereka
melaksanakan pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.

Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk memberikan pengetahuan


penguasaan kosa kata yang banyak sehingga apabila siswa melanjutkan jenjang
pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi mereka tidak akan mengalami
kesulitan. oleh krena itu fokus utama dalam pengajaran bahasa Inggris ini menurut
responden ialah penguasaan kosa kataDengan menguasai kosa kata yang banyak
maka para siswa dapat dengan mudah menguasai keterampilan bahasa yang lain.
BAB II

PERMASALAHAN PENGAJARAN DAN PENGAJARAN


BAHASA INGGRIS

Masalah - Masalah Yang dihadapi Guru dan Bagaimana Mereka


Mengatasinya

Keahlian Profesi

Dari data yang diperoleh para guru menyatakan rasa percaya dirinya bahwa
mereka. layak dan mempunyai keahlian profesi untuk mengajarkan bahasa Inggris
di sekolah dasar. Pada umumnya responden telah mempunyai kualifikasi
pendidikan bahasa Inggris dan melalui pelatihan serta kursus bahasa Inggris. Hal
ini penting dan sesuai yang dikemukakan oleh Brook (1967) bahwa seorang guru
bahasa Inggris di sekolah dasar haruslah mempunyai keahlian dalam bahasa
Inggris atau telah mengikuti pelatihan untuk mengajar siswa di sekolah dasar.
Walaupun demikian saya sendiri berpendapat bahwa mereka masih harus
meningkatkan kemampuannya khususnya dalam hal memahami kebiasaan anak
dalam belajar bahasa asing. Oleh karena itu pelatihan atau lokakarya masih
sangatlah mereka butuhkan. Di sisi yang lain perhatian pemerintah, sekolah dan
masyarakat haruslah ditingkatkan khususnya mengenai status guru honor sehingga
program ini bisa berlangsung dengan baik.

Pelaksanaan Pengajaran di Ruang Kelas

Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa para responden umumnya


mempunyai masalah mengenai pelaksanaan pengajaran di kelas. Mereka semua
mengharapkan terjadi suasana yang menyenangkan selama mereka mengajarApa
yang terjadi jauh dari harapan mereka. Dalam pengajaran bahasa jumlah siswa
seharusnya dibatasiAkan tetapi kenyataannya bahwa di dalam kelas terdapat 40
orang atau lebih siswa sehingga tidak menciptakan suasana yang ideal. Namun
demikian hal tersebut senearnya bisa diatasi dengan membagi siswa menjadi
bebarapa kelompok atau membagi mereka dengan kerja berpasangan. Johnson
(1994:185) mengatakan bahwa ada tiga kelebihan membagi siswa menjadi
perkelompok:

1. Menciptakan suasana interaksi antara siswa dengan siswa


2. Merubah budaya siswa dari kerja individu menjadi kerja dalam satu
kelompok.
3. Membuat suasana lebih variatif sehingga membuat siswa bisa
menunjukkan kemampuannya secara maksimal.

Ahli lain, Dunn (1983), berpendapat bahwa dalam satu kelas sebaiknya
dihuni antara 12 sampai 20 siswa. Untuk siswa sekolah dasar biasanya
memerlukan perhatian yang lebih. Siswanya mengharapkan agar mereka bisa
lebih diperhatikan secara individu mengingat usia mereka yang masih
muda.ketersediaan buku pelajaran bagi guru dan siswa juga merupakan faktor
penunjang kesuksesan program ini. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa
semua guru memakai buku pelajaran sebagai penuntun mereka dalam memberikan
materi pengajaran. Tetapi beberapa guru mengalami masalah karena kurang
tersedianya buku pelajaran bagi merekaTidak semua siswa mempunyai buku
pelajaran. sehingga meeka harus berbagi dengan siswa lain. Dari hasil observasi di
sekolah lain. ditemukan bahwa ketersediaan buku pelajaran hanya terdapat di
sekolah swasta yang kualitasnya sangat bagus. Masalah tersebut di atas juga
ditambah dengan guru tidak mempunyai pedoman buku mana yang layak serta
memenuhi standar untuk dipergunakan sebagai materi pembelajaran di kelas.

Ketidaktersediaan buku pelajaran di sekolah dapat menghambat atau


menurunkan motivasi siswa dan guru. Slah satu cara mengurangi masalah tersebut
ialah dengan memberikan materi yang sangat mereka kenali sebelumnya. Sebagai
contoh bahan pelajaran yang berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari,
tanggal, buah-buahan, binatang dan benda benda yang ada di rumah serta sekolah.
Salah satu hal yang mendukung ialah Ratte (1967:279) yang mengatakan
pembelajaran bahasa asing akan sangat berguna apabila bahan pengajaran
berkaitan dengan hal-hal kegiatan sehari-hari, atau nmenggunakan media yang
sesungguhnya sehingga meningkatkan rasa ingin tahu siswa serta motivasi
belajarnya. Pendapat lain dari Hamalainen (1967) yang mengatakan bahwa cara
untuk meninkatkan motivasi siswa dalam belajar ialah dengan menggunakan
media pengajaran yang tepat misalnya film, gerakan tubuh, globe, gambar tape
recorder.

Hal lain yang penting diperhatikan ialah masalah penempatan meja dan kursi
di kelas. Pada kelas tradisional siswa biasanya duduku di bangku yang berbaris
dan guru menerangkan pelajaran di depan kelasDalam situasi seperti ini hasil yang
diharapkan tidak maksimalOleh karena itu sekolah dan masyarakat saling
membantu untuk. menyediakan fasilitas kelas yang baik sehingga kegiatan siswa
di kelas dapat berlangsung lancar. Dunn (1983) mengatakan penempatan meja dan
kursi di kelas harus bisa di atur sedenikian rupa sehingga interaksi siswa dengan
guru dan siswa dengan siswa dapat berlansung dengan baik.

Partisipasi Sekolah dan Masyarakat

Dari hasil data yang didapat umumnya responden menyatakan ketidak


puasannya. berkaitan dengan partisipasi sekolah dan masyarakat. Guru umumnya
menyatakan sekolah seharusnya bertanggungjawab pada pemenuhan peralatan dan
sarana pengajaran di sekolah. Selain itu juga ketidakjelasan status guru tersebut di
sekolah. Kebanyakan responden berstatus guru tidak tetap atau guru honor.
Sehingga kesejahteraannya agak terbaikan. Mereka harus mengerjakan pekerjaan
lainnya selain mengajar. Dari pihak guru sendiri mereka bisa berhenti mengajar
apaila ada tawaran yang lebih menjanjikan dari pihak lain. Apabila terjadi hal
demikian maka kelangsungan program ini akan menjadi tanda tanya.

Masalah lainnya adalah kekurangan media pengajaran. Para guru harus


mempersiapkan media pengajarannya yang secara tidak langsung menambah
pengeluaran mereka sendiri. Meskipun demikian guru tersebut sangat senang
mengajar siswanya. Kewajiban sekolah sebenarnya yang bisa menyediakan
suasana pengajaran yang ideal. Kekurangan lainnya adalah tidak adanya fasilitas
laboratorium bahasa dan perpustakaan yang memenuhi standar di sekolah.

Selanjutnya adalah hasil dari wawancara kami mahasiswa UMN kelas 3-A
PGSD di sekolah SD NUR HASANAH yang beralamat di JL.GARU I SITIREJO
KECAMATAN MEDAN AMPLAS dengan guru bidang studi Bahasa Inggris
yang bernama ibu Siska yang sudah mengajar disekolah tersebut sejak tahun
2018-2023 beliau mengatakan bahwasannya masih banyak siswa yang tidak
paham bagaimana cara pengucapan dan penulisan kosakata dalam Bahasa Inggris
contohnya sepertu penulisan kata “One” banyak siswa yang belum paham
bagaimana cara pengucapan yang baik dan benar dan dalam melaksanakan proses
belajar mengajar dikelas siswa juga masih menggunakan media buku cetak dan
papan tulis saja.
BAB III

TANTANGAN dan PERMASALAHAN MAHASISWA


SEBAGAI CALON GURU DALAM KONTEKS MENGAJAR
BAHASA INGGRIS DI SD

Tantangan yang dihadapi mahasiswa terkait konteks mengajar Bahasa Inggris


di SD umumnya adalah penguasaan kosakata mahasiswa yang masih kurang,
keterampilan berbicara, dan penguasaan tata bahasa yang masih rendah.

Pemahaman kosakata berperan sangat besar dalam kemahiran berbahasa


seseorang. Oleh karena itu, kurangnya kosakata tentunya akan berpengaruh pada
keterampilan berbahasa yang lain seperti keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Sebagai calon guru SD yang mungkin diharuskan
mengajarkan bahasa asing ini kepada anak didiknya di sekolah dasar suatu saat
nanti, kemampuan kosakata calon guru dalam bahasa Inggris harus menjadi
perhatian karena kosakata adalah fondasi dari bahasa apapun.

Selain kosakata, tantangan kebahasaan yang dihadapi mahasiswa lainnya adalah


keterampilan berbicara. Brown (2001) mengatakan bahwa berbicara merupakan
proses interaktif dengan tujuan untuk membangun makna dimana di dalamnya
terdapat proses memberikan dan menerima informasi. Keterampilan berbicara
adalah keterampilan wajib yang harus dikuasai oleh guru. Acap kali guru dinilai
dari kemampuannya berbicara di depan kelasPeran guru sebagai fasilator kelas
dan pemberi materi utama di kelas mengharuskan guru memiliki keterampilan
berbicara yang mumpuni. Keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia
bukanlah hal yang mudah bagi banyak orang, apalagi keterampilan berbicara
dalam bahasa asing seperti Bahasa Inggris. Menurut Wink (2010) keterampilan
berbicara masih ada kaitannya dengan kosakata karena kosakata merupakan salah
satu komponen wajib dalam kompetensi berbicara selain komponen wajib lainnya
seperti kefasihan, pemahaman, pengucapan, dan tata bahasa.
Tantangan berikutnya ada kaitannya dengan tata bahasa. Menurut mahasiswa,
grammar atau tata bahasa dalam bahasa Inggris adalah momok karena bahasa ibu
mereka dan bahasa Indonesia memiliki aturan tata bahasa yang sama sekali
berbeda. Mahasiswa mengaku sering kali bingung bagaimana berbahasa Inggris
dengan tata bahasa yang benar. Padahal mata pelajaran bahasa Inggris di SD juga
mengharuskan guru mengajarkan tata bahasa ini.

Adapun tantangan terbesar adalah terkait kemampuan mengajar, terutama


bagaimana mengelolah kelas dengan jumlah siswa yang besar. Misalnya,
menjelaskan bahwa beberapa pendekatan yang dilakukan dalam mengelolah kelas
terutama dalam mengahadapi siswa dengan motivasi rendah. Menemukan siswa
dengan motivasi rendah dalam Bahasa Inggris mengakibatkan proses
pembelajaran yang direncanakan tidak sesuai dengan apa yang seharusnya
dilakukan didalam kelas.
BAB IV

JENIS-JENIS MEDIA

1. Media Youtube

Dengan memanfaatkan media youtube meberikan manfaat terhadap


pemahaman siswa sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi Bahasa
Inggris. Youtube mampu meningkatkan motivasi siswa serta dapat meningkatkan
vocabullary (kosa kata) dan pemahaman siswa dalam proses kegiatan belajar
Bahasa Inggris dengan memanfaatkan media youtube belajar Bahasa Inggris
menjadi lebih mudah dan menarik.

Cara untuk menggunakan media youtube seperti siswa diminta untuk


memperhatikan video pembelajaran Bahasa Inggris yang akan ditayangkan
kemudian setelah siswa menonton video tersebut guru memberikan pertanyaan
secara lisan kepada siswa tentang materi yang ditayangkan dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan.
2. Media Wordwall

Membuat media pembelajaran interaktif dengan Wordwall. Berbicara tentang


peserta didik Gen Z, pada kenyataannya anak-anak dijaman sekarang kalau
menginginkan sesuatu harus serba cepat dan tidak mau ditunda. Jadi sebagai
pendidik kita dibutuhkan banyak otak atau pemikiran supaya ketika dikelas
banyak hal yang menank perhatian anak-anak dan tidak mudah bosan. Salah
satunya yaitu sebuah aplikasi web yang bernama WordWall aplikasi yang
memperkenalkan cara midah untuj membuat media pembelajaran interaktif.
WordWall dengan tampilan yang mudah dan gampang digunakan untuk guru-guru
pemula.
Aplikasi ini menyediakan :

 Kuis
 Memasangkan pasangan
 Anagram
 Acakmata
 Pencarian kata
 Pengelompokkan

Sebagai contoh kita bisa membuat kuis dengan tema yang menank dan
memasang durasi pengerjaan sesuai keinginan kita serta membuat berapa kali
permainan bisa dimainka ketika sudah kalah.. Apk web WordWall ini adalah apk
yg bisa digunakan secara gratis hanya bisa disalin link menjadikan barcode
sedangkan berbayar bisa dicetak dan dijadikan pdf. Tidak perlu khawatir ketika
sedang menggunakan apk Web Wordwall tetapi jaringan sedang tidak stabil
karena waktu pengerjaan bisa diatur ulang ketika kehilangan jaringan dan
WordWall bisa saja diprint untuk kalangan yang tidak mempunyai HP serta
aplikasi ini bisa digunakan jangka panjang saat masih diperlukan.
3. Media Canva

Membuat media pembelajaran interaktif menggunakan canva yang disebut


dengan multimedia. Multimedia pembelajaran interaktif adalah adanya tombol -
tombol yang bisa dijadikan bautan / liak, maten pembelajaran, game, dan video
pombelajaran. Canva juga dapat menampilkan materi pelajaran menggunakan 3D,
terutama pada kelas sekolah yang memiliki keterbatasan media pembelajaran.
Contoh: peta atau globe yang diakses melalui website sketch fab ke aplikasi
canvα.

Game bermain sambil belajar contohnya WordWall yang disebut dengan


MPI. Kekurangan media canva yaitu berbasis online, artinya harus memiliki akses
internet Untuk dapat memakai media tersebut.

Kelebihan media canva yaitu:

 Memiliki fitur yang Lengkap


 Bisa membuat desain dan banner
 Dapat membuat konten untuk sosial media
 Dapat membuat spanduk media pembelajaran seperti phpbook dan
worksheet.
 Dapat menambah income
Cara menggunakan canva :
• Download apk canva
• Masuk dengan akun google / email
• Kemudia akan ada tampilan beranda canva seperti profile, menu,
notifikasi, pengaturan, pusat bantuan , proyek dan template.

4. Media Video Animasi

Pengembangan media video animasi dikembangkan secara bertahap


menggunakan tahapan ADDIE serta dari analisis data validasi media video
animasi diperoleh penilaian yang sudah dinilai oleh dosen ahli tersebut
memperoleh validitas sangat tinggi. Sehingga media video animasi ini sangat
layak digunakan untuk mendukung pembelajaran dalam meningkatkan listening
skill anak usia dini. Diharapkan dengan adanya media video ini pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan dapat meningkatkan listening
skill anak.

Berikut ini beberapa tahapan dari media video animasi :

Tahap analisis (analysis) pada tahapan ini yang dilaksanakan yaitu meganalisis
kebutuhan dan analisis media. Hasil analisis yang diperoleh yaitu bahwa dalam
menyampaikan pembelajaran belum optimal karena strategi penyampaian
pembelajaran hanya mengandalkan media yang sederhana dengan menggunakan
metode ceramah untuk menyampaikan cerita..

Tahap kedua perancangan (design) pada tahapan ini dilakukan perencanaan


media video animasi video animasi berdasarkan analisis yang dilakukan Desain
pembuatan media video animasi yaitu dengan mendesain digunakan dalam video
animasi, membuat rancangan media yang akan ditampilkan pada video animasi
yang berupa tokoh-tokoh yang akan digunakan serta background untuk
mendukung tampilan video animasiTokoh di desain dengan menggunakan
aplikasi Adobe Ilustrator dan untuk background diunduh dari berbagai sumber.

Langkah selanjutnya setelah desain karakter adalah membuat gambar latar


(background) yangakan digunakan di dalam video animasi. Setelah komponen
background dan karakter sudah selesai dibuat maka selanjutnya yaitumenggerakan
karakter dan objek (animating) serta menyatukan background. Tahap ini mencangkup
pengemasan materi ke dalam tampilan video animasi, seperti materi cerita yang dikemas
dengan animasi dan narasi serta suara latar (backsound) untuk menarik perhatian anak,
tampilan cerita dikemas dalam animasi.

Setelah tahap animating selesai dilakukan, langkah selanjutnya merupakan


memberikan suara pada karakter animasi (dubbing) selain itu juga dilakukan penyesuaian
gerak bibir (lip sync) dengan suara dari pengisi suara. Setelah semua komponen sudah
siap, langkah selanjutnya menggabungkan antara komponen ke dalam sebuah shot
(computing). Setelah computing sudah selesai dilakukan tahap selanjutnya yaitu
penggabungan beberapa sheet menjadi satu kesatuan alur video (editing)Langkah
selanjutnya setelah tahap edit tahap akhir yaitu mengubah editing ke dalam file video
(rendering)Langkah rendering dimaksudkan agar video dapat berputar di berbagai player
dan piranti lainnya selain komputer.

Tahap ketiga pengembangan (develoment) pada tahapan ini dilakukan perhitungan


instrumen uji kelayakan media untuk melihat apaka media video animasi yang
dikembangakan layak digunakan dalam meningkatkan listening skillKemudian setelah
media video animasi selesai dikembangkan, proses berikutnya yaitu penilaian oleh dosen
alih yang meliputi dosen ahli materi dan dosen ahli media.
5. Media Power Point

Media power point adalah salah satu program aplikasi dari Microsoft office
yang dirancang untuk menampilkan program multimedia. Software presentasi
seperti Microsoft Power Point menggabungkan berbagai jenis media ke dalam
suatu paket presentasi yang menarik, yang akan menarik perhatian peserta didik.
Media Power point Interaktif merupakan suatu aplikasi yang dirancang untuk
melakukan presentasi atau menampilkan yang menarik dengan menggabungkan
berbagai jenis media yang mampu menciptakan komunikasi dua arah dan saling
berhubungan serta mempunyai timbal balik antara satu dengan satu yang lainnya.

Power point memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut ini :

1. Menarik
Secara penyajian media microsoft power point dapat memberi tampilan
yang menarik. Karena media ini dilengkapi dengan permainan warna,
huruf, animasi, teks dan gambar atau foto.
2. Merangsang siswa
Media microsoft power point mampu merangsang siswa untuk mengetahui
lebih jauh informasi mengenai materi yang tersaji.
3. Tampilan visual mudah dipahami
Pesan informasi secara visual yang disajikan oleh microsoft power point
dapat dengan mudah dipahami siswa.
4. Memudahkan guru
Media pembelajaran microsoft power point ini dapat membantu atau
memudahkan seorang guru dalam proses belajar mengajar. Seorang guru
tidak perlu banyak menerangkan materi yang sedang disajikan.
5. Bersifat kondisional
Microsoft power point merupakan sebuah alat bantu yang bersifat
kondisional. Maksud kondisional disini adalah dapat diperbanyak dan
dapat dipakai secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan..
6. Praktis
Media microsoft power point ini juga merupakan alat yang praktis. Praktis
dalam penggunaan maupun dalam penyimpanan. Media ini dapat disimpan
dalam bentuk data optik atau magnetik, seperti CD, disket, dan flashdisk
sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.
BAB V

IMPLEMENTASI RANCANGAN MEDIA

Video animasi youtube

Tahapan cara membuat media video animasi youtube :

1. Tentukan materi apa yang mau kita buat untuk pembuatan video animasi
2. Masuk ke aplikasi untuk mengedit video animasi
3. Merancang design (mendesign gambar yang akan di gunakan dalam video
animasi)
4. Menentukan background (latar belakang) video animasi
5. Cari gambar apa saja yang cocok dengan materi yang akan kita buat
6. Masukan gambar yang sudah kita cari ke aplikasi untuk diedit
7. Gambar diedit menjadi bergerak
8. Edit tulisan pada video animasi
9. Tulisan diedit menjadi bergerak bersamaan dengan gambar
10. Selanjutnya masukkan audio ( suara) jika di pakai atau bisa dengan audio(
lagu )
11. Simpan video yang sudah di edit tadi lalu masukan ke youtube

Cara menggunakan media pembelajaran video animasi youtube

1. Guru menayangkan video animasi menggunalan infocus pada saat


pembelajaran
2. Siswa diminta untuk memperhatikan video animasi pembelajaran bahsa
inggris yang sudah ditayangkan
3. Kemudian setelah selesai video ditayangkan, guru memberikan
pertanyaan terkait video pembelajaran tersebut
4. Dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut

Contoh media pembelajaran berbentuk video animasi youtube (nama buah-buahan


dalam bahasa inggris)

1. Materi (nama buah – buahan dalam bahasa inggris)


2. Cari gambar buah buahan
3. Masuk ke aplikasi pengeditan
4. Menentukan background ( latar belakang ) video
5. Masukan gambar buah – buahan yang akan di edit
6. Edit nama buah - buahan di atas gambar buah - buahan
7. Edit gambar buah – buahan dan tulisan namanya menjadi bergerak
8. Selanjutnya masukan audio (suara) serta audio ( lagu) sesuain gambar dan
tulisan nama buah – buahan yang bergerak
9. Simpan video yang sudah di edit tadi lalu masukan ke youtube
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Kadek, Ni, Dkk. (2021). Media Video Animasi Untuk Meningkatkan
Listening Skill Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 9(1),
43-52.

Magdalena, Ina, Dkk. (2021). Pentingnya Media Pembelajran Untuk


Meningkatkan Minat Belajar Siswa SDN Meruya Selatan 06 Pagi. Jurnal
Edukasi dan Sains. 3(2), 321-325.

Rahmawati, Nia, Dkk. (2022). Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Inggris Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan
Konseling, 4(5), 4581-4586.
Wahyuningsih, Puji, Septiana, Dkk. (2022). Analisis Manfaat Penggunaan
Youtube Sebagai Media Pembelajaran Online Bahasa Inggris Dalam
Meningkatkan Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan, Bahasa, & Sastra.
2(1).

Wijayanti, Anita & Gunawan, Bambang, Y. (2021). Pembelajaran Bahasa Inggris


Dengan Bantuan Media Video Pendek Youtube. Jurnal Ilmiah Pengabdian
Masyarakat (JPDK). 5(1).
BIODATA PENULIS

Nama : Mutia Atika


NPM : 221434005
Tempat/Tgl Lahir : Tanjung morawa, 10 September 2004

Motto : Tindakan adalah kunci menuju kesuksesan

Nama : Wahda Khairunisya


NPM : 221434012
Tempat/tgl lahir : Tanah Merah, 9 April 2003
Motto : Kebanyakan kegagalan berasal dari takut gagal.

Nama : Dinda Rizkiyani Nasution


NPM : 221434013
Tempat/Tgl Lahir : Medan, 02 Agstus 2004
Motto : Semakin mengeluh, semakin rumit.
Nama : Juliati Nurfazri
NPM : 221434084
Tempat/Tgl Lahir : Bangun Karya, 01 Januari 2004
Motto : Menjadi sukses agar hidup terjamin

Nama : Desma Banjarnahor


NPM : 221434085
Tempat/tgl lahir : Simanduma, 6 Desember 2003

Motto : Menjadi Garam dan terang dunia.

Nama : Hanna Sajidah

NPM : 221434215
Tempat/Tgl Lahir : Medan, 28 September 2002
Motto : Hidup adalah pembelajaran disetiap harinya
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dalam bab-bab di atas dapat ditarik simpulan yang


merupakan dari keseluruhan isi kajian ini. Sekolah merupakan tempat bagi siswa
dalam menuntut ilmu. Sering kita temui dalam kelas terdapat siswa yang kurang
semangat dalam menuntut ilmu dan kurang tanggap terhadap apa yang
disampaikan oleh guru. Siswa terkadang merasa bosan dengan model
pembelajaran yang berbasis ceramah, sehingga sebagai pendidik perlu
mengadakan evaluasi diri dan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
Pembelajaran dengan menggunakan media dapat pula memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa karena dengan penggunaan media siswa dapat
menyaksikan secara langsung hal-hal yang terjadi di sekelilingnyaPenggunaan
media dalam proses pembelajaran di ruang kelas ternyata berimplikasi terhadap
beberapa hal antara lain:
a. Pada diri guru itu sendiri, yakni dengan penggunaan media dapat
memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di ruangkelas
b. Terhadap diri siswa, dimana dengan penggunaan media dalam proses
pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar secara lebih aktif,
inovatif, kreatif, dan menyenangkan
c. Terhadap proses pembelajaran di ruang kekas, yakni dapat membantu guru
dalam penyampaian materi pelajaran, dan dapat menciptakan suasana belajar
yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
Dengan demikian hal ini belum mendukung terhadap teori yang ada, hal ini
penulis meyakini adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi, misalnya:
1. Kurangnya ketersediaan fasilitas pendukung pengajaran (perangkat
Teknologi)
2. Kurangnya pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh pihak sekolah atau
lembaga terkait
3. Penguasaan aplikasi pengajaran Namun, secara garis besar guru bahasa
inggris telah menerapkan teknologi dalam mengajar mata pelajaran bahasa
inggris di dalam kelas dan juga telah mengaplikasikan teknologi sebagai sumber
mengajar untuk meningkatkan potensi guru bahasa inggris.
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai sarana komunikasi
penyampaian materi kepada peserta didik, agar materi yang disampaikan dapat
dipahami dengan baik guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
menempati komponen penting dalam sistem pembelajaran, Pesan-pesan tersebut
disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan
prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Beberapa contoh media pembelajaran bahasa inggris yang dapat digunakan
oleh guru seperti Media youtube, wordwell, canva, video animasi, PPT dan lain
sebagainya dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus
dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai