NIM : 2005551052
Kompresi Data
Contoh sederhana dari kompresi data itu sendiri adalah penyingkatan kata yang sering
digunakan, tetapi sudah memiliki konversi secara umum, misalnya pada kata “dapat” di
kompresi menjadi kata “dpt”. Kompresi data tidak hanya dapat dilakukan pada teks saja,
namun ini juga berlaku pada gambar ( seperti JPEG, PNG, TIFF), audio (seperti MP3, AAC,
RMA, WMA), dan juga video (seperti MPEG, H261,H263). Dalam melakukan kompresi
terhadap suatu data, harus memperhatikan pada pihak pengirim yang harus menggunakan
algoritma kompresi data yang telah baku, sedangkan untuk pihak penerima dapat
menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang
diterima dapat di dekode kembali dengan benar.
Terdapat dua jenis kompresi data yakni yang didasarkan pada mode penerimaan data
yang diterima oleh manusia dan yang didasarkan pada output-nya. Berikut pemaparannya.
Pada jenis ini kompresi data terbagi lagi menjadi 2 jenis yakni, dialoque mode dan
retrieval mode.
a. Dialoque Mode
b. Retrieval Mode
2. Berdasarkan output
Pada jenis ini kompresi data terbagi lagi menjadi 2 jenis yakni, loseless data
compression dan lossy data compression.
Kompresi teks merupakan teknik untuk mengecilkan ukuran dari file teks terhadap
suatu data. Pada kompresi ini menggunakan jenis kompresi loseless, karena untuk
menghilangkan beberapa karakter dapat mengubah arti dati teks aslinya. Salah satu
contoh dari kompresi ini dapat ditemukan pada metode pohon huffman.
Contoh
DENPASAR
Total = 8 Karakter
Sehingga W(D) = 010, W(E) = 011, W(N) = 100, W(P) = 101, W(R) = 100, W(S) = 111,
W(A) = 00
B. Kompresi Pada Gambar
Kompresi gambar merupakan aplikasi dari kompresi data, dengan tujuan untuk
mengurangi redunansi dari data gambar agar dapat menyimpan atau mengirimkan data
dalam bentuk yang lebih efisien. Redunansi pada kompresi gambar dapat berupa :
a. Redunansi spasial
Redunansi ini dapat terjadi akibat dari kolerasi antara piksel-piksel yang
berdampingan dan memiliki intensitas yang berbeda.
b. Redunansi spektral
Redunansi ini terjadi sebagai akibat dari korelasi antara bidang-bidang dengan
warna yang berbeda.
c. Redunansi Temporal
Redunansi diakibatkan dari korelasi frame - frame yang berbeda pada citra
dinamis
Kompresi gambar dapat dilakukan secara lossy dan loseless. Kompresi losesless dapat
digunakan untuk pencitraan medis, gambar teknik, hingga komik, sedangkan kompresi
lossly dapat digunakan untuk citra natural, yang menghasilkan perbedaan yang tidak
terlihat sehingga di sebut dengan visual loseless.
Pada loseless compression dapat menghasilkan citra hasil kompresi yang sama dengan
citra sebelum di kompresi, namun memiliki rasio kompresi yang sangat rendah. Contoh
lain pada kompresi citra ini dapat juga ditemukan pada citra biner (facsimile). Algoritma
kompresi loseless dapat di bagi ke dalam dua kategori, yakni
Format file dengan kompresi loseless dapat ditemukan pada, GIF, PCX, BMPP,
TIFF, TRG, dan PGM.
Sedangkan pada lossy compression, hampir sama dengan loseless
compression, namun dalam prosesnya terdapat informasi-informasi yang hilang
tetapi dalam batasan tertentu. Kompresi lossy ini mampu menghasilkan rasio
kompresi yang tinggi dan aplikasinya berupa transmisi citra dengan bandwith
saluran komunikasi yang terbatas. Kompresi dengan teknik ini dapat mengubah
detail dan warna file gambar menjadi lebih sederhana tanpa terlihat mencolok,
sehingga ukurannya cenderung lebih kecil dan tidak terlalu memerlukan detail
gambar dimana bit rate tidak berpengaruh pada gambar. Untuk algoritma pada
kompresi lossy dapat menggunakan kuantisasi, fraktal, wavelet, dll.
Format file dengan kompresi lossy dapat ditemukan pada JPEG dan MPEG.
C. Kompresi Video/Audio
a. Kompresi Lossless
Dalam kompresi audio terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk
melakukan kompresi data audio yaitu,
1. Metode Transformasi
2. Metode Waktu
Kompresi video merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperkecil ukuran
terhadap gambar dan suara terhadap video tersebut, sehingga batas ambang kualitas yang
baik. Video memiliki 3 dimendi yakni 2 dimesi spatial (horizontal dan vertikal), serta 1
dimensi waktu. Di dalam video terdapat 2 hal yang dapat di kompresikan yaitu frame dan
audio. Data didalam video memiliki redundancy spatial ( warna dalam frame) dan redunancy
temporal (perubahan antar frame). Redunacy spatial dilakukan dengan pengambilan
keuntungan dari mata manusia yang tidak terlalu dapat membandingkan warna dengan
brightness, sehingga image dalam video dapat dikompresi. Sedangkan pada redunancy
temporal dapat dilakukan dengancara mengirimkan dan mengkode frame yang dapat berubah
kapan saja namun data yang sama masih dapat tersimpan.
Daftar Pustaka
Afrianto, I. (2014). Kompresi Video/Audio. Repository UNIKOM, 1-19.
Khairuzzaman, M. Q. (2016). KOMPRESI TEKS, SUARA, GAMBAR DAN AUDIO. 64-75.
Perbantas, D. (2017, Maret 30). Image Compression: dosen.perbantas. Dipetik Desember 09, 2020,
dari dosen.perbantas.id: https://dosen.perbanas.id/image-compression/?print=print
Puspabhuana, A. (2016). Perbandingan Tiga langkah Teknik- teknik Kompresi Teks. IT for Society, 23-
29.