Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mandiri

Komunikasi Data dan Jaringan


Multimedia Compression dan Network Security

Dosen Kelas NIM Nama

: Dr. Aris Kusdaryono, M.Kom : XA : 1111600126 : Fransiscus Xaverius Eko Budi Kristanto

MAGISTER ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011

home 1/1/2011

Paper Multimedia Compression

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

Teknologi Kompresi Multimedia 1. Multimedia

Pengertian Multimedia Multimedia adalah penggunaan perangkat komputer untuk menampilkan dan mengkombinasikan teks, gambar, suaradan video disertai dengan link dan tools yang memungkinkan penggunanya untuk mengontrol, berinteraksi, menciptakan sesuatu, dan berkomunikasi. Pengkombinasian yang tepat dari elemen-elemen media yang terdiri dari unsur gambar, animasi, suara, video serta informasi menjadi sebuah proyek multimedia akan mampu menjadi sarana penyampaian dan penyebaran informasi yang sangat efektif, karena gabungan dari elemenelemen tersebut akan menghasilkan sesuatu yang indah, serasi dan menarik sehingga mampu menarik perhatian lebih banyak dari para penggunanya. Multimedia yang mengandung unsur interaktivitas biasa disebut multimedia interaktif. Secara umum, teknologi multimedia telah mengeksploitasikan komputer dengan mengintegrasikan berbagai media seperti teks, data, grafik, animasi, suara, dan video dalam satu bentuk digital yang mempunyai kemampuan interaktif.

Elemen Multimedia Untuk membuat aplikasi multimedia, diperlukan penggabungan dari beberapa elemen, yaitu: a. Teks, adalah elemen dasar yang paling sederhana dalam penyampaian informasi yang membutuhkan ruang penyimpanan yang kecil. Sistem multimedia menggunakan teks sebagai cara yang efektif untuk mengungkapkan ide dan menyediakan instruksi bagi penggunanya. b. Gambar/grafik, dapat berupa gambar sintesis, dapat juga berupa gambar hasil scan dari foto, lukisan tangan, atau gabungan. Penggunaan gambar sangat bermanfaat untuk mengilustrasikan informasi yang akan disampaikan. Selain gambar, dapat pula digunakan grafik. c. Suara (Audio), suara dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu: 1) Waveform audio, suatu file suara digital yang menyimpan informasi dalam bentuk gelombang suara. 1

2) MIDI (Musical Instrument Digital Interface), merupakan standar komunikasi yang diciptakan untuk instrumen musik elektronik dan komputer. 3) Audio CD, dapat merekam suara selama 75 menit. Dengan audio CD dapat merekam bisikan yang lembut atau teriakan yang keras. 4) MPEG Audio Layer 3 biasa disebut juga MP3 merupakan file format menggunakan MPEG audio codec untuk kompresi dan dekompresi musik atau suara yang sudah direkam. d. Video dapat menampilkan gambar hidup untuk sebuah aplikasi multimedia. Video dapat dikategorikan dalam beberapa jenis, yaitu: 1) Live video feeds, yaitu video yang disiarkan langsung lewat internet dan dijadikan link video yang bersifat real time dalam aplikasi berbasis multimedia. 2) Videotape, yaitu media video yang paling banyak digunakan karena memiliki akses secara linear. 3) Digital video, yaitu suatu media yang menyimpan informasi filenya dalam harddisk, CD-ROM, DVD-ROM, dan dapat diakses secara random 4) DVD, yaitu suatu video yang menggunakan teknologi MPEG-2 yang digunakan untuk mengkompresi sebuah film. e. Animasi. Merupakan serentetan gambar yang ditampilkan bergantian dengan waktu yang sangat cepat sehingga tampak seolah-olah bergerak.

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

2.

Kompresi Multimedia

Kompresi multimedia adalah memampatkan/mengecilkan ukuran file multimedia, suatu proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak terkodekan dengan suatu sistem enkoding (penyandian) tertentu. Kompresi dilakukan pada saat pembuatan file multimedia dan pada saat distribusi file multimedia. Aturan Kompresi 1. Pengiriman data hasil kompresi dapat dilakukan jika pihak pengirim (yang melakukan kompresi) dan pihak penerima (yang melakukan dekompresi) memiliki aturan yang sama dalam hal kompresi data.

2. Pihak pengirim harus menggunakan algoritma kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima juga menggunakan teknik dekompresi data yang sama dengan pengirim sehingga data yang diterima dapat dibaca/didekode kembali dengan benar.

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

3.

Teknologi Kompresi Multimedia

Dasar-dasar Teknik Kompresi Sumber kompresi adalah lossy, yang berarti terjadi beberapa bagian komponen dari data yang hilang akibat dari proses kompresi. Kompresi entropy adalah lossless, yang berarti tidak ada data yang hilang selama proses kompresi (huffman coding). Hybrid merupakan kombinasi lossy dan lossless.

Diagram Alir Pemrosesan Kompresi


Sebelum Kompresi Persiapan Data Pemrosesan Data Kompresi Entropy Kompresi Data

Kuantisasi

Persiapan data: konversi analog ke digital, memberi pendekatan mengenai data yang akan dikompresi Jika suatu daerah di dalam data akan dilakukan proses kompresi maka daerah tersebut harus diubah Kuantisasi menetapkan pemetaan granularity dari angka sebenarnya seperti pecahan kedalam bilangan bulat Kompresi entropy biasanya digunakan pada langkah terakhir

Jenis Kompresi: 1. Lossy Compression Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak sama dengan data sebelum kompresi namun sudah cukup untuk digunakan. membuang bagian-bagian data yang tidak begitu berguna, tidak begitu dirasakan, tidak begitu dilihat oleh manusia masih beranggapan bahwa data masih bisa digunakan. 3

Kelebihan: ukuran file lebih kecil dibanding loseless namun masih tetap memenuhi syarat untuk digunakan. Contoh: MP3, streaming media, JPEG, MPEG, dan WMA Image asli berukuran 12,249 bytes, kompresi JPEG kualitas 30 dan berukuran 1,869 bytes image 85% lebih kecil dan ratio kompresi 15%. 2. Lossless Compression Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat didekompres lagi dan hasilnya tepat sama seperti data sebelum proses kompresi. Contoh aplikasi: ZIP, RAR, GZIP, 7-Zip, beberapa image seperti GIF dan PNG Kriteria Kompresi Kualitas data hasil enkoding: ukuran lebih kecil, data tidak rusak untuk kompresi lossy. Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan dekompresi Ketepatan proses dekompresi data: data hasil dekompresi tetap sama dengan data sebelum dikompres (kompresi loseless) Teknik Kompresi Beberapa teknik kompresi yang ada adalah: Kompresi teks : RLE, kode huffman statik Kompresi gambar : JPEG, PNG, BMP, TIF, dan JPEG 2000 Kompresi video : H261, H262, dan MPEG

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

Kompresi Teks 1. RLE (Run-Length-Encoding). Kompresi data teks dilakukan jika ada beberapa huruf yang sama yang ditampilkan berturut-turut. Contoh ABCCCCCCCCDEFGGGG = 17 karakter menjadi RLE tipe 1 (min. 4 huruf sama) : ABC!8DEFG!4 = 11 karakter. 2. Run-length Encoding. Beberapa elemen angka yang sama diwakilkan dengan satu buah elemen angka yang diberikan jumlahnya. Contoh: 111333322222211111

(1,3),(3,4),(2,6),(1,5) 3. Repetition Suppression. Mengubah angka atau hurup yang berulang-ulang diwakilkan dengan satu hurup dengan jumlahnya. Contoh: 984000000000000000000000000 = 984A24 4

4. Pattern Substitution. Melakukan subtitusi kata-kata menjadi huruf maupun simbol. Kompresi Audio/Video

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

Kompresi audio/video adalah salah satu bentuk kompresi data yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran file audio/video dengan metode Lossy (format: Vorbis, MP3) dan Loseless (format: FLAC). Metode Kompresi Audio: Metode Transformasi. Menggunakan algoritma seperti MDCT (Modified Discreate Cosine Transform) untuk mengkonversikan gelombang bunyi ke dalam sinyal digital agar tetap dapat didengar oleh manusia (20 Hz s/d 20kHz), yaitu menjadi frekuensi 2 s/d 4kHz dan 96 dB. Metode Waktu. Menggunakan LPC (Linier Predictive Coding) yaitu digunakan untuk speech (pidato), dimana LPC akan menyesuaikan sinyal data pada suara manusia, kemudian mengirimkannya ke pendengar. Jadi seperti layaknya komputer yang

berbicara dengan bahasa manusia dengan kecepatan 2,4 kbps Metode Kompresi Video: Penghilangan redundancy spatial (spatial/intraframe compression) dilakukan dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa mata manusia tidak terlalu dapat membedakan warna dibandingkan dengan brightness, sehingga image dalam video bisa dikompresi (teknik ini sama dengan teknik kompresi lossy color reduction pada image) Penghilangan redundancy temporal (temporal/interframe compression) dilakukan dengan mengirimkan dan mengenkode frame yang berubah saja sedangkan data yang sama masih disimpan.

4.

Kesimpulan

Kompresi data multimedia menjadi sangat penting karena memperkecil kebutuhan penyimpanan data, mempercepat pengiriman data, memperkecil kebutuhan lebar-bidang (bandwidth). Teknik kompresi bisa dilakukan terhadap data teks/biner (zip), gambar (JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC, RMA, WMA), dan video (MPEG, H261, H263). 5

Paper Network Security

Komunikasi Data dan Jaringan 2011


WLAN Security

WLAN hadir di tengah-tengah kita memberikan beberapa keleihan yang tidak dimiliki oleh jaringan kabel. Di antaranya memungkinkan pergerakan komputer dalam area jangkauan sinyal, namun tetap tersambung dengan jaringan sehingga sangat mendukung berbagai aktivitas yang memerlukan mobilitas. Di balik kelebihannnya, WLAN memiliki kelemahan terutama terkait keamanannya. Diperlukan beberapa langkah untuk mengatasi masalah tersebut sehingga WLAN tetap dapat dinikmati kelebihannya. 1. Serangan Terhadap WLAN

Jaringan berbasis gelombang radio bersifat terbuka, artinya semua orang yang berada dalam jangkauannya dapat berupaya untuk terhubung ke dalam jaringan meskipun sebenarnya tidak berhak. Dikenal istilah wardriving (wireless footprinting) yang menyatakan aktivitas untuk memperoleh informasi terkait suatu WLAN dan kemudian berupaya untuk mengaksesnya. Kebanyakan adalah untuk mendapatkan akses internet gratis. Namun ada yang melakukannya karena rasa ingin tahu, mencoba-coba hingga ada yang memang berniat jahat. Tools yang dipakai antara lain: NetStumbler, Kismet, Dstumbler, StumbVerter, GPSMap, JiGLE, Prism2dump, Tcpdump, Ethereal, AiroPeek NX, AirSnort, WLAN-Tools dan lain-lain. Kelemahan yang ada pada WLAN antara lain adalah: a. Kelemahan konfigurasi Berbagai fasilitas disediakan oleh vendor perangkat untuk mempermudah konfigurasi, termasuk default konfigurasi yang bisa dipakai membuat WLAN dengan sedikit atau tanpa melakukan konfigurasi. Perangkat yang dibiarkan memakai konfigurasi default dari vendor, akan sangat mudah diserang karena informasi terkait konfigurasi tersebut sangat mudah ditemukan di internet seperti SSID, IP address yang dipakai, remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, user/password administrator perangkat. b. Kelemahan enkripsi WEP (Wired Equivalent Privacy) yang dipakai sebagai standar keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan tools yang bisa dicari internet yang mampu memecahkan algoritma key-scheduling RC4, yang dipakai dalam 6

WEP. WPA-PSK dan LEAP yang menjadi alternatif pengganti WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline. c. Kelemahan lapisan data (MAC) Jika sudah terlalu banyak client yang menggunakan kanal yang sama dan terhubung pada access point yang sama, dapat menyebabkan turunnya bandwidth yang dilewatkan. Mac address juga sangat mudah diduplikasikan, sehingga memungkinkan client yang tidak terdaftar tetapi memakai Mac address hasil penggandaan dapat mengakses jaringan. Serangan yang mungkin terjadi terhadap WLAN: Jamming atau membuat jaringan WLAN macet, dengan menghidupkan perangkat wireless pada frekuensi sama menyebabkan interferensi. Insertion yakni serangan berupa penguasaan oleh pemakai ilegal atas access point yang tidak diproteksi. Interception yakni serangan berupa penyadapan atas data sensitif, memakai tools yang mudah dicari di internet. Locating mobile node yakni memperoleh informasi posisi setiap perangkat wifi dan konfigurasinya, dengan memakai aplikasi wireless site survey, PDA atau notebook serta dukungan perangkat GPS. Serangan lain yang biasa terjadi pada LAN seperti Ddos, flooding dan sebagainya.

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

2.

Pengamanan WLAN

Untuk mengamankan WLAN, ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain: Pengamanan terkait router wireless (access point): Mengubah nama default dari Service Set Identifier (SSID). Penyerang tidak akan dapat lagi memakai SSID default sesuai merk perangkat untuk masuk ke jaringan. Disable atau matikan broadcast SSID. Dengan mematikan broadcast, akan lebih mempersulit. penyerangan karena SSID tidak terlihat atau terdeteksi dari perangkat mobile. Ubah nama user dan password administrator router. Nama user dan atau password default tidak dapat digunakan lagi oleh penyerang untuk menguasai perangkat

Nyalakan kemampuan enkripsi router. Data yang ditransmisikan dengan gelombang radio akan dienkripsi atau disandikan sehingga lebih sulit diinterpretasikan. Nyalakan kemampuan filter Mac address. Dengan MAC filtering, hanya perangkat yang Mac addressnya didaftarkan ke administrator router yang dapat mengakses jaringan Ubah konfigurasi IP address routers. Dengan mengubah IP address default, akan mempersulit penyerang mengakses jaringan. Setidaknya penyerang harus mencoba-coba atau menebak konfigurasi IP address baru yang dipakai jaringan.

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

Periksa log router. Perhatikan log, jika ada catatan yang mencurigakan segera ditutup kebocoran yang mungkin ada. Lakukan upgrade sesuai yang diminta pabrik. Lakukan upgrade aplikasi atau sistem yang dipakai router, seperti yang diminta oleh pabrik. Terapkan pengalaman praktis terkait keamanan.

Metoda enkripsi yang dapat dipilih untuk perangkat wireless: Wired Equivalent Privacy (WEP). Merupakan metoda enkripsi generasi lama. Pakailah key 64-bit atau 128 bit akan jauh lebih aman. Wi-Fi Protected Access (WPA). Metoda enkripsi yang lebih baru, memakai key 256-bit. Wi-Fi Protected Access 2 (WPA2). Metoda enkripsi terbaru. Compatible ke belakang dengan WPA.

3.

Kesimpulan

Banyaknya wireless LAN yang aktif dengan konfigurasi default akan memudahkan para hacker dapat memanfaatkan jaringan tersebut secara ilegal. Konfigurasi default dari tiap vendor

perangkat wireless sebaiknya dirubah settingnya sehingga keamanan akses terhadap wifi tersebut lebih baik. Keamanan jaringan Wireless dapat ditingkatkan dengan cara tidak hanya menggunakan salah satu teknik yang sudah dibahas diatas, tetapi dapat menggunakan kombinasi beberapa teknik-teknik tersebut sehingga keamanan lebih terjamin. Tata letak wireless dan pengaturan power/daya transmit sebuah Access Point juga dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless. Pastikan area yang dijangkau hanya area yang memang digunakan oleh user. Untuk solusi kemanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni WPA2-Radius atau sering disebut RSN/802.11i. 8

Daftar Pustaka

Komunikasi Data dan Jaringan 2011

Multimedia: Computing, Communications and Applications, Steinmetz & Ralf, Prentice Hall, 1995 Multimedia Communications: Applications, Networks, and Standards, Fred Halsall, AddisonWesley, 2001 Computer Networks, Tanenbaum, Prentice Hall, 2003

Daftar Website: http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_security

Anda mungkin juga menyukai