Anda di halaman 1dari 10

KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)

Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)


DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Perancangan Aplikasi Kompresi File Video Dengan Menggunakan


Algoritma Additive Code
Warda Dwi Apriliani
Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Indonesia
Email : wardadwi14@gmail.com
Abstrak- Dalam proses untuk mengelola suatu file video dengan format .mp4 yang berukuran lebih besar dapat mempengaruhi
waktu pengiriman dan membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, yang terkadang sering menjadi resiko karena file yang dikirim
mengalami kegagalan pada saat melakukan pengiriman atau membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu salah satu cara untuk
menangani masalah tersebut yaitu dengan cara mengkompresi data. Kompresi data dapat memadatkan ukuran file dengan tujuan
untuk mempercepat proses pengiriman dan dapat menghemat kuota. Dalam penelitian ini penulis menggunakan algoritma additive
code yang dimana merupakan salah satu teknik lossless, dimana file yang telah dikompres dapat kembali ke ukuran semula. Algoritma
additive code mencakup dua algoritma kompresi sekaligus yaitu Algoritma Goldbach untuk menentukan nilai index dan Algoritma
Elias Gamma Code untuk menentukan codeword, sehingga algoritma additive code bisa mengkompresi data secara maksimal.
Kata Kunci : File Video, Format .mp4, Kompresi, Algoritma Additive Code, Perancangan
Abstract- In the process of managing a video file with a larger .mp4 format, it can affect the delivery time and requires large storage
space, which is often a risk because the file sent fails during delivery or takes a long time. Therefore, one way to deal with this
problem is by compressing the data. Data compression can compress the file size with the aim of speeding up the sending process
and can save quota. In this study the author uses an additive code algorithm which is a lossless technique, where the compressed file
can return to its original size. The additive code algorithm includes two compression algorithms at once, namely the Goldbach
algorithm to determine the index value and the Elias Gamma Code algorithm to determine the codeword, so that the additive code
algorithm can compress data optimally.

Keywords : Video File, .mp4 Format, Compression, Additive Code Algorithm, Design

1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini, memungkinkan masyarakat dengan mudah menerima semua informasi.
Teknologi bisa menyimpan informasi dengan kapasitas yang lebih besar. Jenis media yang memudahkan masyarakat
dalam melakukan sebuah pertukaran informasi bisa berupa gambar, video, dan lain sebagainya. Seperti file video,
dimana ukuran file video yang besar bisa menimbulkan masalah karena keterbatasan ruang penyimpanan (storage) serta
dapat memperlambat waktu pengiriman data, apalagi file video yang digunakan berformat .mp4.[1]
File video memiliki ukuran rata-ratanya lebih besar dibanding dengan ukuran file lainnya, seperti file teks, file
gambar, file dokumen, dan lain-lain. Semakin besar ukuran file video semakin banyak ruang penyimpanan yang
diperlukan. Hal ini berbeda dengan ukuran file video yang kecil, yang hanya membutuhkan ruang penyimpanan yang
sedikit serta tidak memakan waktu lebih lama untuk mengirim video.[2] Untuk menghemat ruang penyimpanan dan
mempercepat pengiriman file video maka dibutuhkan proses kompresi atau mengurangi file yang berukuran besar
sehingga berubah menjadi ukuran lebih kecil.. Beberapa aplikasi kompresi memberikan hasil kinerja yang berbeda-
beda, sementara yang lain memberikan hasil yang lebih baik. Kompresi data memiliki banyak algoritma yang dapat
mengkompres file video. Salah satu algoritma kompresi yang digunakan adalah algoritma Additive Code.[3]
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ismail Almurtada dan Muhammad Syahrizal pada tahun 2018
disimpulkan bahwa dalam melakukan kompresi terhadap sebuah file teks dapat dilakukan dengan mengenkripsikan file
sehingga file tersebut tidak bisa dibuka oleh orang yang tidak berkepentingan. Dengan menggunakan algoritma ini dapat
mengurangi ukuran file dan dapat meningkatkan keamanan. Perbandingannya hingga 50% dari hasil file teks sebelum
dan sesudah dikompresi.[4]
Pada tahun 2019 Desvika Riansyah telah berhasil mengkompresi file video dengan menggunakan algoritma
interpolative coding. Bahwasannya algoritma ini dapat memperkecil ukuran sebuah file video dengan rasio 47% setelah
dikompresi dan bisa mengurangi ruang penyimpanan pada memori. [5] Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Rizki Yannur Tanjung pada tahun 2020 tentang “Perancangan Aplikasi Kompresi File Dokumen Menggunakan
Algoritma Additive Code” menyimpulkan bahwa dapat mengurangi ukuran file sebelum tersimpan ke dalam media
penyimpanan dan dapat mengkompresi sampai rasio 64%.[6]
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Michael Simangunsong pada tahun 2020 tentang “Perbandingan
Algoritma Elias Delta Code Dan Unary Coding Dalam Kompresi Citra Forensik” bahwa mengkompresi citra forensik
ini terdapat dua algoritma di dalamnya sehingga dibutuhkan perbandingan agar mendapat hasil yang baik. Maka hasil
dari perbandingan antara algoritma elias delta code dan unary coding yaitu 82% dan 1,29%.[7] Penelitian yang telah
dilakukan oleh Nurul Rizka, dkk pada tahun 2021 tentang “Penerapan Algoritma Elias Omega Code Untuk Kompresi
File Video Pada Aplikasi Rekam Layar”disimpulkan data yang semula mempunyai ukuran lebih besar terkompresi
dengan baik diimplementasikan pada file video pada aplikasi rekam layar. Pada umumnya ukuran file video cukup
besar, sehingga akan membuat penyimpanan semakin meningkat.[8]

Page | 203
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, penulis bermaksud untuk menguraikan tahap-tahap
pemberian solusi yang dituangkan dalam penelitian dengan judul “Perancangan Aplikasi Kompresi File Video
Dengan Menggunakan Algoritma Additive Code”.

2.METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Kompresi
Kompresi adalah teknik memperkecil atau memadatkan ukuran file yang berukuran besar menjadi lebih kecil dengan
tujuan untuk mengurangi ruang penyimpanan memori. Kompresi video sangat penting karena dapat memperkecil
ukuran tiap bit dengan merepresentasikan suatu video sehingga menghasilkan data yang lebih kecil.[9]
Teknik yang digunakan dalam mengkompresi data dapat menggunakan beberapa faktor , antara lain:[10]
1. Ratio of Compression (RC)
Ratio of Compression (RC) ialah nilai perbandingan antara ukuran bit data sebelum dikompresi dengan ukuran bit
data yang telah dikompresi. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝑅𝐶 = … … … … … … … … … … … … (1)
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
2. Compression Ratio (CR)
Compression Ratio (CR) ialah persentase perbandingan antara data yang sudah dikompresi dengan data yang belum
dikompresi. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝐶𝑅 = 𝑥100% … … … … … … … … … (2)
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
3. Redudancy (RD)
Redudancy ialah hasil penelitian nilai rasio dengan hasil nilai rasio kompresi. Secara sistematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 − 𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝑅𝐷 = 𝑥100% … … … (3)
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
4. Space Saving (SS)
Space Saving adalah selisih antara data yang belum dikompresi dengan besar data yang telah dikompresi.
𝑆𝑠 = 100% − 𝐶𝑅
Ada dua teknik yang dilakukan dalam melakukan kompresi:[11]
1. Lossy Compression
Lossy Compression adalah teknik kompresi data yang akan menghilangkan beberapa informasi, yang mana hasil
data yang sudah dikompresi tidak sama dengan aslinya.
2. Lossless Compression
Lossless Compression adalah teknik kompresi data yang memungkinkan data asli dapat kembali utuh tanpa
menghilangkan perubahan apapun.

2.2 Algoritma Additive Code

Algoritma additive code adalah algoritma yang penggunaannya didasarkan pada karakter yang sering muncul dengan
jumlah bit terkecil , sedangkan karakter dengan jumlah bit sedikit yang akan memiliki jumlah bit terbanyak. Algoritma
additive code mencakup dua algoritma, yaitu Algoritma Goldbach untuk menentukan nilai index dan Algoritma Elias
Gamma Code untuk menentukan codeword, sehingga algoritma Additive Code bisa mengkompresi data secara
maksimal.[6]
Langkah-langkah untuk membangun codeword dari Additive Code adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai n, dimana nilai yang berasal dari sequence Algortima Goldbach.
2. Menentukan nilai sum, penjumlahan 2 sequence Algoritma Goldbach yang menghasilkan nilai 𝑛 (𝑎𝑖 + 𝑎 𝑗 = 𝑛)
3. Indexes = index (posisi urutan) dari 𝑎𝑖 , 𝑎 𝑗
4. Pair = selisih index dari 𝑎𝑖 dan 𝑎 𝑗
𝑎𝑖 , (𝑎 𝑗 − 𝑎𝑖 + 1)
5. Codeword adalah hasil algoritma Elias Gamma Code dari 𝑎𝑖 dan 𝑎 𝑗 dengan ketentuan:
a. Temukan bilangan bulat N terbesar sehingga
2𝑁 ≤ 𝑛 < 2𝑁−1 dan tulis 𝑛 = 2𝑁 + 𝐿
b. Rubah nilai n menjadi bilangan biner, lalu hilangkan 1 bit paling kiri
c. Kodekan N dalan bentuk unary sebagai N nol diikuti oleh 1 atau N 1 diikuti oleh 0
d. Tambahkan sisa digit biner n dibelakang kode unary yang telah dihasilkan.
6. Length ,jumlah digit biner yang didapat dari codeword.
Langkah-langkah diatas merupakan rumus dalam algoritma Additive Code yang digunakan untuk memperoleh sebuah
tabel kebenaran, dimana nilai hexadecimal file video yang akan dikompres.
Page | 204
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Tabel 1 Kode Additive Code


N Sum Indexes Pair Codeword Len.
10 3+7 3,5 3,3 011:011 6
20 9+11 6,7 6,2 00110:010 8
30 5+25 4,9 4,6 00100:00110 10
40 11+29 7,11 7,5 00111:00101 10
50 25+25 9,9 9,1 0001001:1 8
60 29+31 11,12 11,2 0001011:010 10
70 35+35 14,14 14,1 0001110:1 8
80 0+80 1,20 1,20 1:000010100 10
90 29+61 11,17 11,7 0001011:00111 14
100 3+97 3,23 3,21 011:000010101 14
Sumber:David Salomon, Giovanni Motta,2007[12]

3.HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Analisa
Analisa dalam penelitian ini merupakan perhitungan dan perancangan perangkat lunak pengkompresian file video yang
dalam prosesnya penulis menggunakan algoritma additive code. Algoritma additive code merupakan salah satu teknik
kompresi lossless, dimana dapat memperkecil ukuran kapasitas suatu data berdasarkan karakter yang terdapat pada
objek yang akan dikompres. Penelitian ini dilakukan pengkompresian dengan menerapkan algoritma additive code
terhadap file video berformat .mp4 yang pada umumnya memiliki ukuran yang relatif besar. Sehingga hasil dari
penelitian ini diharapkan akan bermanfaat dalam pengurangan ukuran data suatu file video.

Gambar 1 Sample File Video

3.1.1 Penerapan Algoritma Additive Code


Pada tahap ini, file video diubah menjadi nilai hexadecimal dengan menggunakan aplikasi HxD, sehingga dapat diambil
20 sample dari nilai bilangan hexadecimal tersebut, seperti pada tabel berikut:
Tabel 2 Nilai Hexadecimal
00 00 00 20 66 74 79 70 69 73
6F 6D 00 00 02 00 69 73 6F 6D
Da
Dari tabel diatas, didapat nilai hexadecimal file .mp4 yang akan dihitung secara manual. Berikut nilai hexadecimal
diurutkan sesuai frekuensinya, nilai frekuensi paling banyak yang akan berada diurutan pertama.
Tabel 3 Nilai Hexadecimal Yang Belum Dikompresi

N Nilai Hexadecimal Nilai Biner Bit Freq Bit x Freq


1 00 00000000 8 6 48
2 69 01101001 8 2 16
3 73 01110011 8 2 16
4 6F 01101111 8 2 16
5 6D 01101101 8 2 16
Page | 205
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

6 20 00100000 8 1 8
7 66 01100110 8 1 8
8 74 01110100 8 1 8
9 79 01111001 8 1 8
10 70 01110000 8 1 8
11 02 00000010 8 1 8
Total Bit 160
Setelah bilangan hexadecimal diurutkan sesuai dengan frekuensi kemunculan serta didapat nilai biner, selanjutnya
menghitung bit dan pengurutan kode Additive Code dan memperoleh bit file terkompresi. Adapun proses kompresi file
video dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Pengurutan Kode Additive Code

N Hexa Codeword Bit Freq Bit x Freq


1 00 1010 4 6 24
2 69 0101 4 2 8
3 73 1011 4 2 8
4 6F 010010 6 2 12
5 6D 100100 6 2 12
6 20 010011 6 1 6
7 66 100101 6 1 6
8 74 100111 6 1 6
9 79 100110 6 1 6
10 70 011011 6 1 6
11 02 01000100 8 1 8
Total Bit x Freq 102

Setelah kode diurutkan sesuai dengan perhitungan additive code , langkah selanjutnya menyusun kembali string bit
yang telah dihasilkan dari proses kompresi sesuai dengan nilai hexadecimal.
Tabel 5 String Bit Hasil Kompresi Menggunakan Algoritma Additive Code

00 00 00 20 66
1010 1010 1010 010011 100101
74 79 70 69 73
100111 100110 011011 0101 1011
6F 6D 00 00 02
010010 100100 1010 1010 01000100
00 69 73 6F 6D
1010 0101 1011 010010 100100

String bit yang dihasilkan adalah:


“1010101010100100111001011001111001100110110101101101001010010010101010010001001010010110110100
10100100” dengan total bit yaitu 102 bit, perlu dilakukan penambahan bit karena 102 tidak habis dibagi 8. Apabila
jumlah bit habis dibagi 8 atau kelipatan 8, maka tidak perlu dilakukan padding, tetapi tetap harus menambahkan
flagging.
Tabel 6 Penambahan Padding dan Flagging

Page | 206
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Padding Flagging
102 𝑚𝑜𝑑 8 = 6 = 𝑛 9−𝑛
7 − 𝑛 + "1" 9 − 6 = 3 = 𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟏𝟏
7 − 6 + "1" = 01

Jadi string bit yang dihasilkan setelah ditambah padding dan flagging yaitu
“1010101010100100111001011001111001100110110101101101001010010010101010010001001010010110110100
101001000100000011” sehingga total panjang bit adalah 112. Selanjutnya lakukan pemisahan bit menjadi beberapa
kelompok, seperti pada tabel berikut:
Tabel 7 Pengelompokkan 8 bit
10101010 10100100 11100101 10011110
01100110 11010110 11010010 10010010
10101001 00010010 10010110 11010010
10010001 00000011
File video yang telah dikompresi dengan menggunakan algoritma additive code diubah menjadi jenis file baru sesuai
dengan format yang ditentukan sebagai pengenal bahwa file tersebut telah dikompresi oleh aplikasi kompresi dengan
menerapkan algoritma additive code. Format file yang telah ditentukan adalah “.adv”. Jika file tersebut dibuka
menggunakan aplikasi notepad akan tampil karakter seperti dibawah ini:

Gambar 2 Karakter Hasil Kompresi


Hasil kompresi di atas dengan mengubah file video menjadi kode dalam tabel Additive Code sehingga didapatkan hasil
yang lebih kecil. Berikut jika dhitung rasio kompresinya adalah
1. Ratio of Compression (RC)
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝑅𝐶 =
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
160
𝑅𝐶 = = 1,568
102
2. Compression Ratio (CR)
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝐶𝑅 = 𝑥100%
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝐷𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
102
𝐶𝑅 = 𝑥100%
160
𝐶𝑅 = 63,75%
3. Redudancy (Rd)
𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖 − 𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
𝑅𝑑 = 𝑥100%
𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑓𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖
160 − 102
𝑅𝑑 = 𝑥100%
160
𝑅𝑑 = 36,25%
4. Space Saving (SS)
𝑆𝑠 = 100% − 𝐶𝑅
𝑆𝑠 = 100% − 63,75%
𝑆𝑠 = 36,25%
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa persentase hasil kompresi file video dengan menggunakan algoritma
additive code sebesar 63,75%.
Adapun proses dekompresi file video yang telah dikompresi dapat dilakukan dengan mengembalikan karakter menjadi
hexadecimal kemudian diubah menjadi menjadi string bit semula.
a. File Hasil Kompresi
File hasil kompresi jika dibuka menggunakan notepad dapat dilihat seperti dibawah ini:

Page | 207
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Gambar 3 Karakter Hasil Kompresi


Selanjutnya menganalisa karakter tersebutg ke dalam bentuk biner dan decimal sehingga menghasilkan bit hasil
kompresi sebelumnya. Bit hasil kompresi sebelumnya dapat dilihat seperti dibawah ini:
Tabel 8 Nilai Decimal dan Biner Hasil Kompresi
No Biner Decimal Karakter
1 10101010 170 ª
2 10100100 164 ¤
3 11100101 229 Å
4 10011110 158 Ž
5 01100110 102 F
6 11010110 214 Ö
7 11010010 210 Ò
8 10010010 146 ʾ
9 10101001 169 ©
10 00010010 18 DC2
11 10010110 150 -
12 11010010 210 Ò
13 10010001 145 ʿ
14 00000011 3 ETX

Berdasarkan pada tabel diatas, diambil keseluruhan nilai biner kemudian digabungkan menjadi
“1010101010100100111001011001111001100110110101101101001010010010101010010001001010010110110100
101001000100000011”
b. Pengurangan bit menjadi string bit semula
Pada saat pengurangan bit menjadi string bit semula dengan menghilangkan biner padding dan flagging. Untuk
mengembalikan bit menjadi string bit semula dapat dilakukan dengan pembacaan 8 bit terakhir, pembacaan berupa
bilangan decimal. Nyatakan hasil pembacaan dengan n , gunakan rumus 7 + 𝑛 untuk mengembalikan string bit ke
bentuk semula.
“1010101010100100111001011001111001100110110101101101001010010010101010010001001010010110110100
101001000100000011”.
8 bit terakhir = 00000011 = 3 = n
7 + n = 7 + 3 = 10
Hilangkan dari string bit sebanyak 10 bit terakhir, sehingga menjadi:
“1010101010100100111001011001111001100110110101101101001010010010101010010001001010010110110100
10100100”.
c. Pembacaan string bit
Pembacaan string bit dilakukan mulai dari index terkecil dengan terus menambahkan nilai pada index sebelumnya yang
tidak mewakili karakter Additive Code. Adapun tabel hasil pengecekan bit yang telah dikompresi adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Pengecekan Bit Dekompresi
Nilai Biner Nilai Hexadecimal
1010 00
1010 00
1010 00
010011 20
100101 66
100111 74

Page | 208
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

100110 79
011011 70
0101 69
1011 73
010010 6F
100100 6D
1010 00
1010 00
01000100 02
1010 00
0101 69
1011 73
010010 6F
100100 6D

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hasil dekompresi dari algoritma Additive Code dengan membaca ulang
keseluruhan sample bilangan biner hasil dari kompresi menggunakan algoritma Additive Code. Pembacaan bilangan
biner dimulai dari awal sampai dengan nilai bilangan biner membentuk sebuah nilai biner yang bernilai benar dan
menghasilkan nilai hexadecimal berdasarkan tabel kode kebenaran algoritma Additive Code. Berikut adalah hasil
dekompresi yang sesuai dengan string bit semula yaitu dengan bilangan hexadecimal “ 00 00 00 20 66 74 79 70 69 73
6F 6D 00 00 02 00 69 73 6F 6D”.

3.2 Implementasi
Implementasi program adalah tahapan pelaksanaan dari sebuah sistem yang telah dirancang untuk dijalankan
sepenuhnya. Implementasi ini mencakup tentang spesifikasi perangkat keras (hardware) dan spesifikasi perangkat
lunak (software).
Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pengimplementasian sistem ini dapat berjalan dengan
baik, maka diperlukan spesifikasi minimum perangkat keras (hardware) sebagai berikut:
a. Processor : Intel®Celeron® N4000 CPU @1.10GHz (2 CPUs), ~1.1GHz
b. Memori : 4096 MB RAM
c. Harddisk 500 GB
d. Monitor : 1366 x 768 pixel
e. Keyboard

Spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pengimplementasian sistem ini dapat berjalan dengan
baik, maka diperlukan spesifikasi minimum perangkat lunak (software) sebagai berikut:
a. Windows 10 Home Single Language 64-bit
b. Microsoft Visual Studio 2008
Tampilan sistem merupakan tampilan akhir antarmuka dari sistem yang dirancang.
a. Form Kompresi merupakan tampilan yang digunakan untuk melakukan pengkompresian terhadap file video yang
telah diinput. Setelah dikompresi maka dapat menghasilkan ukuran yang lebih kecil.

Gambar 4 Form Kompresi

Page | 209
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

Pada form ini akan menampilkan proses pengkompresian file video dengan menggunakan algoritma additive code,
dimana terlebih dahulu user menginputkan file video yang akan dikompresi. Kemudian user melakukan
penginputan terhadap file video tersebut. Adapun proses kompresi file video dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5 Kompresi File Video


Dari gambar diatas, file video telah berhasil dikompresi dan ukuran file video yang dikompresi lebih kecil dari file
aslinya. Kemudian user dapat memilih tombol simpan, batal, dan keluar . Dimana tombol simpan digunakan untuk
menyimpan file video hasil kompresi, tombol batal digunakan untuk mengulang proses pemilihan file video yang
akan dikompresi, dan tombol keluar untuk kembali ke menu utama.
b. Form Dekompresi merupakan tampilan yang digunakan untuk mengembalikan file video ke ukuran awal.

Gambar 6 Form Dekompresi


Pada form ini akan menampilkan proses dekompresi file video dengan menggunakan algoritma additive code,
dimana terlebih dahulu user menginputkan file video yang sudah terkompresi. Kemudian user melakukan proses
pendekompresian file tersebut. Adapun proses dekompresi file video dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 7 Dekompresi File Video


Dari gambar diatas, file video yang dikompresi telah berhasil didekompresi, dan file video yang didekompresi ukurannya
sama dengan file aslinya. Kemudian user dapat memilih tombol simpan, batal, dan keluar. Tombol simpan untuk
menyimpan file video hasil dekompresi, tombol batal digunakan untuk mengulang proses pemilihan file gambar yang
akan didekompresi, dan tombol keluar digunaka untuk kembali ke menu utama.

3.2.1 Hasil Pengujian


Adapun perbedaan file video sebelum dikompresi dan sesudah dikompresi dapat dilihat dari hasil pengujian dibawah
ini:
Tabel 10 Hasil Pengujian Kompresi
Sebelum Dikompresi Sesudah Dikompresi
No Nama File Video
Nama File Video Ukuran Ukuran Kinerja
Terkompresi

Page | 210
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

RC 1,568
1 lagu.mp4 1.49 MB lagu.adv 972 KB CR 63,75%
Rd 36,25%
RC 1,568
2 pohon.mp4 1.46 MB pohon.adv 953 KB CR 63,75%
Rd 36,25%
RC 1,568
3 quote.mp4 951 KB quote.adv 620 B CR 63,75%
Rd 36,25%
RC 1,568
4 quotee.mp4 2.07 MB quotee.adv 1.35 MB CR 63,75%
Rd 36,25%
RC 1,568
5 rofie.mp4 2.97 MB rofie.adv 1.93 MB CR 63,75%
Rd 36,25%

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa file video yang sudah dikompresi memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan file video sebelum dikompresi. Adapun hasil pengujian dekompresi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 11 Hasil Pengujian Dekompresi
Nama File Video Nama File Video
No Ukuran Ukuran
Terkompresi Sesudah Didekompresi
1 lagu.adv 972 KB lagu.mp4 1.49 MB
2 pohon.adv 953 KB pohon.mp4 1.46 MB
3 quote.adv 620 B quote.mp4 951 KB
4 quotee.adv 1.35 MB quotee.mp4 2.07 MB
5 rofie.adv 1.93 MB rofie.mp4 2.97 MB

Dari hasil pengujian dekompresi diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pendekompresian file video memiliki ukuran
yang sama dengan file video sebelum dikompresi.

4 KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mendapatkan hasil akhir dari penelitian
tersebut yang disimpulkan menjadi beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah mengikuti prosedur dalam mengkompresi file video ini dengan menggunakan algoritma Additive Code yang
berformat .mp4 dapat berjalan dengan baik
2. Setelah diimplementasikan menggunakan algoritma Additive Code untuk mengkompresi file video, telah berhasil
membuktikan bahwa file video yang memiliki ukuran besar dapat dikompres menjadi ukuran lebih kecil dengan
hasil RC = 1,568, CR = 63,75% , Rd =36,25%.
3. Aplikasi kompresi file video berhasil dirancang menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2008 dengan
menerapkan algoritma Additive Code dapat berjalan dengan baik.

REFERENCES
[1] A. A. Pramadi, S. D. Nasution, and B. Purba, “Penerapan Algoritma Even-Rodeh Pada Aplikasi Kompresi File
Gambar,” KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 3, no. 1, pp. 73–84, 2019, doi:
10.30865/komik.v3i1.1570.
[2] M. Yogie, “Penerapan Algoritma Goldbach Codes pada Kompresi File Gambar Terenkripsi Vigenere Cihper,”
Pelita Inform. Budi Darma, vol. 17, no. April, pp. 316–320, 2018.
[3] J. Sisca, “Penerapan Algoritma Elias Delta Code Untuk Kompresi File Video Pada Aplikasi Video
Downloader,” vol. 1, no. 4, pp. 254–264, 2021.
[4] I. Almurtada, M. Syahrizal, I. Pendahuluan, A. A. H. Cipher, and H. Cipher, “PENERAPAN ALGORITMA
Page | 211
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik
KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer) ISSN 2597-4645 (media online)
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2021 ISSN 2597-4610 (media cetak)
DOI: 10.30865/komik.v5i1.3673 Page: 203-212

GOLDBACH CODES PADA KOMPRESI FILE TEKS TERENKRIPSI HILL CIHPER,” vol. 6, no. April, pp.
473–478, 2018.
[5] D. Riyansyah, “Perancangan Aplikasi Kompresi File Video Menggunakan Algoritma Interpolative Coding,”
KOMIK (Konferensi Nas. Teknol. Inf. dan Komputer), vol. 3, no. 1, pp. 392–397, 2019, doi:
10.30865/komik.v3i1.1618.
[6] R.Y.Tanjung, “Perancangan aplikasi kompresi file dokumen menggunakan algoritma additive code,” 2020.
[7] M. Simangunsong, “Perbandingan Algoritma Elias Delta Code Dan Unary Coding Dalam Kompresi Citra
Forensik,” vol. 12, no. 1, pp. 18–26, 2020.
[8] K. Rizka Nurul;Nasution, Surya Darma;Ulfa, “Penerapan Algoritma Elias Delta Code Untuk Kompresi File
Video Pada Aplikasi Video Downloader,” vol. 1, no. 4, pp. 254–264, 2021.
[9] F. Jaya and I. Harefa, “Penerapan Algoritma RC6 dan Algoritma Elias Delta Code Pada Aplikasi Pengamanan
dan Kompresi Short Message Service ( SMS ) Berbasis Android,” vol. 1, no. 3, pp. 155–161, 2020.
[10] D. Muliadi, “Universitas Sumatera Utara 7,” pp. 7–37, 2015.
[11] M. A. Subada, “Analisis Perbandingan Algoritma Analytical,” vol. 3, no. 1, pp. 21–30, 2019.
[12] D. and G. M. Salomon, Handbook of Data Compression. .

Page | 212
http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/komik

Anda mungkin juga menyukai