Anda di halaman 1dari 54

KOMPRESI DATA CITRA

PCD
Teknik Informatika
Universitas Ubudiyah Indonesia
2019
KOMPRESI
Kompresi adalah teknik memadatkan data, sehingga data
yang tadinya mempunyai ukuran yang besar menjadi
ukuran data yang lebih kecil
 Contoh kompresi sederhana yang biasa kita lakukan
misalnya adalah menyingkat kata-kata yang sering
digunakan tapi sudah memiliki konvensi umum.
Misalnya: kata “yang” dikompres menjadi kata “yg”

 Pengiriman data hasil kompresi dapat dilakukan jika


pihak pengirim/yang melakukan kompresi dan pihak
penerima memiliki aturan yang sama dalam hal
kompresi data
 Pihak pengirim harus menggunakan algoritma
kompresi data yang sudah baku dan pihak penerima
juga menggunakan teknik dekompresi data yang
sama dengan pengirim sehingga data yang diterima
dapat dibaca / di-dekode kembali dengan benar

 Kompresi data menjadi sangat penting karena


memperkecil kebutuhan penyimpanan data,
mempercepat pengiriman data, dan memperkecil
kebutuhan bandwidth
KRITERIA KOMPRESI
 Kualitas data hasil enkoding : ukuran lebih kecil,
data tidak rusak untuk kompresi lossy
 Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan
dekompresi
 Ketepatan proses dekompresi data: data hasil
dekompresi tetap sama dengan data sebelum
dikompres (kompresi loseless)
MODEL SISTEM KOMPRESI UMUM

 Source encoder: menghilangkan redundansi input


 Channel encoder: meningkatkan imunitas output source
encoder terhadap gangguan noise (menggunakan Hamming
code)
 Channel decoder & source decoder: mengembalikan ke
data semula
 Jika channel dianggap bebas noise, maka channel
encoder/decoder bisa diabaikan.
KOMPRESI CITRA
Kompresi citra adalah proses kompresi data yang
dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk
mengurangi redundansi dari data yang terdapat dalam
citra sehingga dapat disimpan atau ditransmisikan secara
efisien
DATA REDUNDANCY
 Ada 3 jenis data redundancy pada citra:
 Coding redundancy
 Interpixel redundancy
 Psychovisual redundancy
 Suatu data citra dikatakan terkompresi jika satu atau
lebih redundancy tersebut bisa dikurangi atau
dihilangkan
CODING REDUNDANCY

Terjadi bila suatu kode simbol yang digunakan


terdiri dari sejumlah bit yang melebihi jumlah
bit yang diperlukan untuk representasi setiap
simbol (dalam hal ini: tingkat keabuan piksel
citra)
INTERPIXEL REDUNDANCY
Sering disebut juga sebagai spatial redundancy,
geometric redundancy, atau interframe redundancy.

Data redundancy dinyatakan dengan korelasi antar


piksel dimana intensitas suatu piksel dapat


diperkirakan dari intensitas piksel-piksel
tetangganya.

Informasi yang dibawa oleh setiap piksel relatif tidak


besar atau kontribusi setiap piksel kepada gambar
secara keseluruhan adalah redundan.
PSYCHOVISUAL REDUNDANCY
Suatu fenomena dimana intensitas keabuan yang
bervariasi dilihat sebagai intensitas konstan, artinya:
mata tidak mempunyai sensitivitas yang sama terhadap
semua informasi yang dianggap penting dan tidak
penting. Hal tersebut diatas dapat dikatakan sebagai
psychovisual redundancy, yang bila dihilangkan tidak
mengganggu persepsi kualitas citra.
Mengapa perlu kompresi dan reduksi data citra ?
 Data citra umumnya berukuran besar
 Tidak praktis dalam aspek penyimpanan, proses dan transmisi
 Perlu reduksi atau pemampatan data dengan mengurangi
redundancy atau duplikasi data

Data redundancy
 Adalah bagian data yang tidak mengandung informasi terkait
atau merupakan pengulangan dari informasi yang sudah
dinyatakan sebelumnya atau sudah diketahui
UKURAN DATA CITRA
 Color Display
 Jenis : 256, 4.096, 16.384, 65.536, 16.777.216
warna
 Masing-masing warna pixel memakan tempat 1
byte
 Misal 640 x 480 x 256 warna x 1 byte = 307.200
byte = 300 KByte
JENIS KOMPRESI
 Lossless:
 Ekplositasinya hanya pada data statistik (redundancy)
 Jangkauan kompresinya rendah
 Struktur dokumennya tidak mengalami error atau hilang
apabila dilakukan dekompresi
 Contoh : program, data, medical imaging.
 Lossy:
 Beberapa struktur dokumenya akan mengalami error atau
hilang dalam batasan toleransi manusia
 Jangkauan kompresinya sangat tinggi
 Contoh : video, gambar and audio.
TEKNIK KOMPRESI CITRA
 Beberapa teknik loseless:
 Color reduction: untuk warna-warna tertentu yang
mayoritas dimana informasi warna disimpan dalam color
palette.
 Chroma subsampling: teknik yang memanfaatkan fakta
bahwa mata manusia merasa brightness (luminance) lebih
berpengaruh daripada warna (chrominance) itu sendiri,
maka dilakukan pengurangan resolusi warna dengan
disampling ulang.
HAL PENTING DALAM KOMPRESI CITRA
 Tipe scalability:
 Quality progressive: dimana image dikompres secara
perlahan-lahan dengan penurunan kualitasnya
 Resolution progressive: dimana image dikompresi dengan
mengenkode resolusi image yang lebih rendah terlebih
dahulu baru kemudian ke resolusi yang lebih tinggi.
 Component progressive: dimana image dikompresi
berdasarkan komponennya, pertama mengenkode
komponen gray baru kemudian komponen warnanya.
 Region of Interest Coding: daerah-daerah tertentu dienkode
dengan kualitas yang lebih tinggi daripada yang lain.
 Meta Information: image yang dikompres juga dapat
memiliki meta information seperti statistik warna, tekstur,
small preview image, dan author atau copyright
information
JENIS KOMPRESI DATA
Berdasar mode penerimaan data yang diterima manusia
Dialoque Mode : yaitu proses penerimaan data dimana
pengirim dan penerima seakan berdialog (real time),
seperti pada contoh video conference.
 Dimana kompresi data harus berada dalam batas
penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda
(delay) tidak boleh lebih dari 150 ms, dimana 50 ms
untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms
mentransmisikan data dalam jaringan.
JENIS KOMPRESI DATA
Retrieval Mode : yaitu proses penerimaan data tidak
dilakukan secara real time
 Dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di
client
 Dapat dilakukan random access terhadap data dan
dapat bersifat interaktif
JENIS KOMPRESI DATA
Kompresi Data Berdasarkan Output
Lossy Compression
 Teknik kompresi dimana data hasil dekompresi tidak
sama dengan data sebelum kompresi namun sudah
“cukup” untuk digunakan.
Contoh: Mp3, streaming media, JPEG, MPEG, dan
WMA.
 Kelebihan : ukuran file lebih kecil dibanding loseless
namun masih tetap memenuhi syarat untuk
digunakan.
JENIS KOMPRESI DATA
 Biasanya teknik ini membuang bagian-bagian data
yang sebenarnya tidak begitu berguna, tidak begitu
dirasakan, tidak begitu dilihat oleh manusia sehingga
manusia masih beranggapan bahwa data tersebut
masih bisa digunakan walaupun sudah dikompresi.
 Misal terdapat image asli berukuran 12,249 bytes,
kemudian dilakukan kompresi dengan JPEG kualitas
30 dan berukuran 1,869 bytes berarti image
tersebut 85% lebih kecil dan ratio kompresi 15%.
JENIS KOMPRESI DATA
Loseless Compression
 Teknik kompresi dimana data hasil kompresi dapat
didekompres lagi dan hasilnya tepat sama seperti
data sebelum proses kompresi. Contoh aplikasi: ZIP,
RAR, GZIP, 7-Zip.
 Teknik ini digunakan jika dibutuhkan data setelah
dikompresi harus dapat diekstrak/dekompres lagi
tepat sama. Contoh pada data teks, data
program/biner, beberapa image seperti GIF dan PNG
 Kadangkala ada data-data yang setelah dikompresi
dengan teknik ini ukurannya menjadi lebih besar
atau sama.
KRITERIA ALGORITMA DAN APLIKASI KOMPRESI DATA

 Kualitas data hasil enkoding: ukuran lebih kecil, data


tidak rusak untuk kompresi lossy.
 Kecepatan, ratio, dan efisiensi proses kompresi dan
dekompresi.
 Ketepatan proses dekompresi data: data hasil
dekompresi tetap sama dengan data sebelum
dikompres (kompresi loseless).
KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI
Entropy Encoding
 Bersifat loseless

 Tekniknya tidak berdasarkan media dengan


spesifikasi dan karakteristik tertentu namun
berdasarkan urutan data.
 Statistical encoding, tidak memperhatikan semantik
data.
 Contoh : Run-length coding, Huffman coding,
Arithmetic coding.
KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI
Source Coding
 Bersifat lossy.

 Berkaitan dengan data semantik (arti data) dan


media.
 Contoh : Prediction (DPCM, DM), Transformation
(FFT, DCT), Layered Coding (Bit position,
subsampling, sub-band coding), Vector quantization.
KLASIFIKASI TEKNIK KOMPRESI
Hybrid Coding
 Gabungan antara lossy + loseless

 Contoh : JPEG, MPEG, H.261, DVI


JENIS-JENIS STANDAR
KOMPRESI CITRA
Dari teknik kompresi yang dasar tersebut para
peneliti membuat suatu standar-standar baru dari
teknik kompresi, antara lain : GIF, PNG, JPEG dan
teknik kompresi yang dibuat pada milenium baru
yaitu JPEG2000.
GIF
 GIF (Graphic Interchange Format) dibuat oleh
Compuserve pada tahun 1987 untuk menyimpan
berbagai file bitmap manjadi file lain yang mudah
diubah dan ditransmisikan pada jaringan komputer.
 GIF merupakan format citra web yang tertua yang
mendukung kedalaman warna sampai 8 bit (256
warna), menggunakan 4 langkah interlacing,
mendukung transparency, dan mampu menyimpan
banyak image dalam 1 file.
 Byte ordering: LSB – MSB
 Kompresi GIF menggunakan teknik LZW (Lempel–Ziv–
Welch) : gambar GIF yang berpola horizontal dan
memiliki perubahan warna yang sedikit, serta tidak
bernoise akan menghasilkan hasil kompresan yang
baik.
 LZW kurang baik digunakan dalam bilevel (hitam-
putih) dan true color.
 Format file GIF:
 GIF87a: mendukung interlacing dan mampu manyimpan
beberapa image dalam 1 file, ditemukan tahun 1987 dan
menjadi standar.
 GIF89a: kelanjutan dari 87a dan ditambahkan dengan
dukungan transparency, mendukung text, dan animasi.
 Animated GIF: tidak ada standar bagaimana harus
ditampilkan sehingga umumnya image viewer hanya
akan menampilkan image pertama dari file GIF.
Animated GIF memiliki informasi berapa kali harus
diloop.
 Tidak semua bagian dalam animated GIF ditampilkan
kembali, hanya bagian yang berubah saja yang
ditampilkan kembali.
PNG
Portable Network Graphic (PNG), yaitu format yang
dirancang agar menjadi lebih baik daripada GIF. PNG
di rancang untuk algoritma lossless untuk
menyimpan sebuah bitmap image. PNG mempunyai
persamaan fitur dengan GIF salah satunya adalah
(multiple images), meningkatkan sesuatu
contohnya(interlacing , kompresi) dan penambahan
fitur-fitur yang terbaru (gamma storage, full alpha
channel, true color support, error detection).
Medukung untuk Web browser dimana dapat
dilakukan plug-ins pada web browser.
PNG (Portable Network Graphics) digunakan di
Internet dan merupakan format terbaru setelah GIF,
bahkan menggantikan GIF untuk Internet image
karena GIF terkena patent LZW yang dilakukan oleh
Unisys.
 PNG Menggunakan teknik loseless dan mendukung:
 Kedalaman warna 48 bit
 Tingkat ketelitian sampling: 1,2,4,8, dan 16 bit
 Memiliki alpha channel untuk mengkontrol
transparency
 Teknik pencocokan warna yang lebih canggih dan
akurat
GIF VS PNG

G1:150 bytes G2:334 bytes G3:514 bytes G4: 167 bytes G5: 168 bytes
G6: 254 bytes

P1: 119 bytes P2: 122 bytes P3: 146 bytes P4: 117 bytes P5: 117 bytes P6: 294 bytes
JPEG
 JPEG (Joint Photograpic Experts Group)
menggunakan teknik kompresi lossy sehingga sulit
untuk proses pengeditan.
 JPEG cocok untuk citra pemandangan (natural
generated image), tidak cocok untuk citra yang
mengandung banyak garis, ketajaman warna, dan
computer generated image.
JPEG bekerja dengan baik pada continous tone
images seperi photographs atau semua perkerjaan
seni yang menginginkan yang nyata; tetapi tidak
terlalu bagus pada ketajaman gambar dan seni
pewarnaan seperti penulisan, kartun yang sederhana
atau gambar yang mengunakan banyak garis. JPEG
sudah mendukung untuk 24-bit color depth atau
sama dengan 16,7 juta warna (2^24 = 16.777.216
warna).progressive JPEGs (p-JPEGs) adalah tipe dari
beberapa persen lebih kecil dibandingkan baseline
JPEGs: tetapi keuntungan dari JPEG dan tipe-tipenya
telihat pada langkah-langkahnya sama seperti
interlaced GIFs.
JPEG 2000
 Adalah pengembangan kompresi JPEG.
 Didesain untuk internet, scanning, foto digital,
remote sensing, medical imegrey, perpustakaan
digital dan e-commerce
JPEG 2000 merupakan pengembangan dari Jpeg,
yang jumlah bit error yang relatif rendah, rate-
distorsi, transmisi dan mempunyai kualitas yang baik
dibandingkan dengan Jpeg. Jpeg 2000 menerapkan
teknik kompresi lossy dan lossless. Dan penggunan
ROI coding (Region of interest coding).
 Kelebihan:
 Dapat digunakan pada bit-rate rendah sehingga
dapat digunakan untuk network image dan
remote sensing
 Menggunakan Lossy dan loseless tergantung
kebutuhan bandwidth. Loseless digunakan untuk
medical image
 Transmisi progresif dan akurasi & resolusi pixel
tinggi
 Menggunakan Region of Interest (ROI)
 Robustness to bit error yang digunakan untuk
komunikasi jaringan dan wireless
 Open architecture: single
compression/decompression
 Mendukung protective image security:
watermarking, labeling, stamping, dan encryption
 Mendukung image ukuran besar 64k x 64k, size
up to 232 - 1
 Mendukung meta data dan baik untuk computer-
generated imagenary. Dulu JPEG standar baik
untuk natural imagenary.
Kelebihan sistem kompresi JPEG 2000 adalah:
 Dapat melakukan penilaian performa bit–rate rendah sehingga
dapat digunakan untuk Network image processing dan Remote
sensing.
 Lossles dan Lossy kompresi: JPEG 2000 dapat melakukan tenik
kompresi Lossy dan Lossless tergantung pengunaan dan
kapabilitas bandwidth yang digunakan, bisanya tehik lossless
digunakan pada medical image yang selalu tidak mentoleransi
adanya loss.
 Transmisi yang progresif dengan akurasi pixel dan resolusi:
transmisi yang progresif mengijinkan suatu gambar dapat
recontruksi dengan peningkatan pixel yang akurat atau spasial
resolusi yang sangat penting untuk banyak apalikasi
 Region of Interest coding adalah tehnik penkodean baru yang
ada pada JPEG 2000, pengkodingan ini menkodekan dan
mentrasmisikan dengan kualitas yang baik dan dan sedikit
distorsi.
 Robustnes to bit-error didesign untuk code stream. aplikasi
tersebut sangat penting digunakan pada komunikasi wireless,
yang melekukan koreksi kesalahan dan melakukan bantuan
apabila terjadi kesalahan dalam decoding.
 Open architecture: JPEG 2000 dapat digunakan pad semua
jenis arsitektur komputer yang digunakan.
 Protective image security dapat dilakukan dengan
watermaking, labeling, stamping dan encryption.
 Bit-lave compression. Sistem pada JPEG2000 dapat melakukan
kompresi dan dekompresi image dengan variasi bit-level ( 1 bit
sampai dengan 16 bit) dengan beberapa jenis warna.
 Perbedaan antara kualitas yang dihasilkan dari JPEG dengan
JPEG2000 yang melakukan rekontruksi ulang pada gambar .
JPEG VS JPEG 2000
TIFF (TAGGED IMAGE FILE FORMAT)
 Dikembangkan oleh Aldus Corporation, tahun 80-an
 Dalam perkembangannya didukung oleh Microsoft
 Mendukung adanya pengalokasian untuk informasi
tambahan (tag)  fleksibel
 Tag terpenting : format signifier (tipe kompresi)
 Dapat menyimpan berbagai tipe gambar : 1 bit,
grayscale, 8 bit, 24 bit RGB, dll
EXIF (EXCHANGE IMAGE FILE)
 Format gambar untuk kamera digital
 Dikembangkan tahun 1995, versi 2.2 dipublikasikan
tahun 2002 oleh Japan Electronics and Information
Technology Industries Association (JEITA)
 EXIF yang dikompres menggunakan sistem JPEG
 Memungkinkan penambahan tag untuk kualitas cetak
yang lebih baik
 Penyimpanan informasi kamera dan kondisi
pengambilan gambar (flash, exposure, light source,
white balance, type of scene)  dipergunakan
printer untuk color-correction algorithm
 Menyertakan spesifikasi untuk format file audio yang
menyertai gambar
 Mendukung tag untuk informasi yang dipergunakan
untuk konversi ke FlashPix (dikembangkan Kodak)
GRAPHIC ANIMATION FILES
 FLC dikembangkan oleh Animation Pro
 GIF89
PS DAN PDF
 Penting untuk typesetting dan kebanyakan printer
high-end memiliki
 PostScript interpreter
 Berbasis vektor
 Software : Illustrator, Freehand
 Untuk file (text) yang disertai gambar : PDF
(Portable Document Format)
WINDOWS MEDIA FORMAT (WMF)
 Berbasis vektor
 Dikembangkan Microsoft
 Terdiri dari kumpulan Graphics Device Interface
(GDI)  melakukan proses rendering
WINDOWS BMP (BITMAP)
 Format file standard untuk Microsoft Windows
 Menggunakan kompresi RLE
 Dapat menyimpan gambar 24 bit
MACINTOSH PAINT DAN PICT
 PAINT dipergunakan pada program MacPaint. Hanya
mengenali gambar 1 bit monokrom
 PICT dipergunakan pada MacDraw (basis vektor)
untuk penyimpanan yang terstruktur
X WINDOWS PPM (PORTABLE PIXMAP)
 Untuk sistem X Windows
 Mendukung warna 24 bit, dan dapat dimanipulasi
dengan editor XV
IMPLEMENTASI ALGORITMA
KOMPRESI CITRA
Algoritma BMP GIF PNG JPEG
RLE X X
LZ X X
Huffman X X
DCT X

Anda mungkin juga menyukai