Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HEMATOLOGI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas KMB 1


Disusun Oleh :
1. Rizky Aprilia
2. Rizky Wahyu
3. Siti Fatimah
4. Stella Bianca Devinda
5. Syahrul Ditalailasari

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai
pengedar oksigen dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut
karbon dioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia
terkoordinasi dalam suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem
peredaran darah manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato
yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua
jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa
darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua
menandakan bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti
lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan
oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan
bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air
seni.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Darah?
2.      Berapa Volume Normal Darah Pada Manusia?
3.      Bagaimana Komposisi Darah Pada Manusia?
4.      Apa Fungsi Darah Bagi Manusia?
5.      Bagaimana Fungsi Sel-Sel Darah?

C.     TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian darah
2.      Untuk mengetahui volume normal darah pada manusia
3.      Untuk mengetahui komposisi darah manusia
4.      Untuk mengetahui fungsi darah manusia
5.      Untuk mengetahui fungsi sel-sel darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DARAH
Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat
badan total. Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah
adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi berfungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri. Warna merah itu keadaannya tidak tetap
tergantung pada banyaknya oksigen dan karbondioksida didalamnya. Adanya
oksigen dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembakaran atau metabolisme di dalam tubuh.fungsi
Menurut Tarwoto Dan Wartona secara umum fungsi darah membawa
berbagai macam substansi untuk fungsi metabolism.
1. Transpotasi internal
a. Respirasi. Gas O2 (oksigen) dan karbondioksida (CO2) di bawa oleh
hemoglobin dalam sel darah merah dan plasma, kemudian terjadi
pertukaran gas di paru-paru.
b. Nutrisi. nutrien atau zat gizi di absebsi dari usus, kemudian di abwa
dalam plasma ke hati ke jaringan-jaringan lain yang di gunakan untuk
metabolisme.
c. Sekresif. Hasil emtabolisme di bawa plasma ke dunia lauar melalui
ginjal.
d. Mempertahan kan air, elektrolit dan kesimbanagn asam basa dan juga
berperan dalam hemoestatis.
e. Reguilasi metabolism, hormone dan enjim atau keduanya mempunyai
efek dalam aktifitas metabolism sel, di bawa plasma.
2. Proteksi tubuh terhadap bahaya mikroorganisme, yang merupakan fungsi
dari sel darah putih
3. Proteksi terhadap cedra dan pendarahan. Proteksi terhadap respon
peredangan local terhadap cedera jarinagan. Pencegahan pendarahan
merupakan fungsi dari trombosit akrena adanya faktor pembekuan,
fibinolitikyang ada dalam plasma.
4. Mempertahankan temperature tubuh. Darah membawa panas dan
bersikulasi ke seluruh tubuh hasil metabolism juga menghasilkan energy
dalam bentuk panas.

B. VOLUME DARAH
Volume darah di dalam tubuh manusia kurang lebih 1/14 atau 8% dari
berat badan. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume
plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa,
faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.

C. KOMPOSISI DARAH
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45%
Korpuskuler (bagian padat darah).
1.      Plasma Darah (Bagian Cair Darah)
Plasma darah adalah salah satu penyusun darah yang berwujud cair serta
mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan manusia. Plasma darah memiliki
warana kekuning-kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, dan
0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti
lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa.
Menurut Tarwoto Dan Wartona Plasma darah yaitu bagian cairan darah
(55%) yang sebagian besar terdiri dari air (92%), 7% Protein 1% nutrient, hasil
metabolisme, gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor pembekuan dan
garaman organik. Plasma darah tersusun oleh beberapa unsur, (Sarwadi dkk,
2014:2).
a. Air berfungsi melarutkan zat-zat yang terlarut dalam plasma darah seperti
glukosa yang di gunakan oleh sel- sel tubuh sebagai sumber energi, asam
amino seperti ion-ion lain (natium dan klor).
b. Protein merupakan molekul penyusun plasma darah yang keberadaannya sekitr
7%,.
c. Serum plasma darah berfungsi sebagai anti body.
d. Anti toksin untuk menetralisir faksin (racun) yang masuk kedalam tubuh
dengan cara bergabung dengantoksin yang dihasilkan bakteri sehingga toksin
tersebut tidak berbahaya.
e. Garam-garam mineral (NaCI, KCI serta garam-garam fosfat) berfungsi untuk
menjadi keseimbangantekanan darah, menjaga PH darah, serta mengukur daya
serap membrane sel.
f. Hormon berperan dalam merangsang serta meningkatkan fungsi kerja alat alat
tubuh.
g. Karbondioksidan merupakan hasil respirasi sel yang harus d buang keluar
tubuh.
h. Sampah nitrogen merupaka hasil metabolism yang akan dibbuang melalui urin
yang eksresikan oleh ginjal.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut
dan mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan
mengangkut zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan
tubuh ke organ pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
a)      Albumin berfungsi untuk memelihara tekanan osmotic
b)      Globulin berfungsi untuk membentuk zat antibody
c)      Fibrinogen adalah sumber fibrin yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.

2.      Korpuskuler (Bagian Padat Darah)


Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah atau yang juga disebut eritrosit berasal dari bahasa
Yunani yaitu, erythos yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel.
Eritrosit merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb).
Hemoglobin adalah biomolekul yang mengikat oksigen. Sedangkan darah yang
berwarna merah cerah dipengaruhi oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada
saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan
mengikat karbondioksida. Jumlah hemoglobin pada orang dewasa kira-kira 11,5-
15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg
%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehinnga diperlukan diet seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang
maka keadaan ini disebut animea, yang biasanya disebabkan oleh pendarahan
hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
Bentuk sel darah merah pada manusia adalah bikonkaf atau berbentuk
piringan pipih seperti donat. Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar
6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-
sel lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. Jumlah sel darah merah adalah
jumlah yang paling banyak dibandingkan jumlah sel darah lainnya. Secara
normal, di dalam darah seorang laki-laki dewasa terdapat 25 trilliun sel darah
merah atau setiap satu milimeter kubik (1 mm3) darah trdapat 5 juta sel darah
merah. Pada perempuan dewasa, jumlah sel darah merah per milimeter kubiknya
sebanyak 4,5 juta.
Sel darah merah hanya mampu bertahan selama 120 hari. Proses dimana
eritrosit diproduksi dimaksud eritropoiesies. Sel darah merah yang rusak akhirnya
akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar
sel yang rusak dihancurkan oleh limpa dan yang lolos akan dihancurkan oleh hati.
Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut
oleh darah ke sumsum merah tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.
Sumsum merah tulang memproduksi eritrosit, dengan laju produksi sekitar 2 juta
eritrosit per detik. Produksi dapat distimulasi oleh hormon eritoprotein (EPO)
yang disintesa ginjal. Hormon ini sering digunakan para atlet dalam suatu
pertandingan sebagai doping. Saat sebelum dan sesudah meninggalkan sumsum
tulang belakang, sel yang berkembang ini dinamakan retikulosit dan jumlahnya
sekitar 1% dari semua darah yang beredar.

b. Sel Darah Putih (Leukosit)


Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel darah merah.
Namun jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Pada
orang dewasa setiap 1 mm3 darah terdapat 6.000-9.000 sel darah putih. Tidak
seperti sel darah merah, sel darah putih memiliki inti (nukleus). Sebagian besar sel
darah putih bisa bergerak seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.
Sel darah putih dibuat di dalam sumsum merah, kelenjar limfa, dan limpa (kura).
gambar leukosit
Sel darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna (bening),
bentuk tidak tetap (ameboid), berinti, dan ukurannya lebih besar daripada sel
darah merah.
Berdasarkan ada tidaknya granula di dalam plasma, leukosit dibagi:
1) Leukosit Bergranula (Granulosit)
Neutrofil adalah sel darah putih yang paling banyak yaitu sekitar 60%.
Plasmanya bersifat netral, inti selnya banyak dengan bentuk yang bermacam-
macam dan berwarna merah kebiruan. Neutrofil bertugas untuk memerangi
bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri
dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk
mencegah bakteri berkembang biak serta menghancurkannya.
Eosinofil adalah leukosit bergranula dan bersifat fagosit. Jumlahnya
sekitar 5%. Eosinofil akan bertambah jumlahnya apabila terjadi infeksi yang
disebabkan oleh cacing. Plasmanya bersifat asam. Itulah sebabnya eosinofil
akan menjadi merah tua apabila ditetesi dengan eosin. Eosinofil memiliki
granula kemerahan. Fungsi dari eosinofil adalah untuk memerangi bakteri,
mengatur pelepasan zat kimia, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak.
Basofil adalah leukosit bergranula yang berwarna kebiruan. Jumlahnya
hanya sekitar 1%. Plasmanya bersikap basa, itulah sebabnya apabila basofil
ditetesi dengan larutan basa, maka akan berwarna biru. Sel darah putih ini
juga bersifat fagositosis. Selain itu, basofil mengandung zat kimia anti
penggumpalan yang disebut heparin.
2) Leukosit Tidak Bergranula (Agranulosit)
Limfosit adalah leukosit yang tidak memiliki bergranula. Intiselnya
hampir bundar dan terdapat dua macam limfosit kecil dan limfosit besar. 20%
sampai 30% penyusun sel darah putih adalah limfosit. Limfosit tidak dapat
bergerak dan berinti satu. Berfungsi sebagai pembentuk antibodi.
Monosit adalah leukosit tidak bergranula. Inti selnya besar dan berbentuk
bulat atau bulat panjang. Diproduksi oleh jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Antigen adalah apabila ada benda asing ataupun mikroba masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan menganggap benda yang masuk tersebut adalah benda
asing. Akibatnya tubuh memproduksi zat antibodi melalu sel darah putih untuk
menghancurkan antigen. Glikoprotein yang terdapat pada hati kita, dapat menjadi
antigen bagi orang lain apabila glikoprotein tersebut disuntikkan kepada orang
lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu bahan dapat dianggap sebagai antigen
untuk orang lain tetapi belum tentu sebagai antigen untuk diri kita sendiri. Hal
tersebut juga berlaku sebaliknya.
Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada dua macam:
a. Sel Fagosit
Sel fagosit akan menghancurkan benda asing dengan cara menelan
(fagositosis). Fagosit terdiri dari dua macam:
1. Neutrofil, terdapat dalam darah
2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk kedalam
jaringan atau rongga tubuh
b. Sel Limfosit
Limfosit terdiri dari:
1. T Limfosit (T sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di
dasar leher)
2. B Limfosit (B Sel)
Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan
dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali virus memasuki
tubuh tidak melalui pembuluh darah tetapi melalui kulit dan selaput lendir
agar terhindar dari lukosit. Namun sel-sel tubuh tersebut tidak berdiam
diri. Sel-sel tersebut akan menghasilkan interferon suatu protein yang
dapat memproduksi zat penghalang terbentuknya virus baru (replikasi).
Adanya kemampuan ini dapat mencengah terjadinya serangan virus.
3. Trombosit (Keping Darah)
Dibandingkan dengan sel darah lainnya, keping darah memiliki
ukuran yang paling kecil, bentuknya tidak teratur, dan tidak memiliki inti
sel. Keping darah dibuat di dalam sumsum merah yang terdapat pada
tulang pipih dan tulang pendek. Setiap 1 mm3 darah terdapat 200.000 –
300.000 butir keping darah. Trombosit yang lebih dari 300.000 disebut
trombositosis, sedangkan apabila kurang dari 200.000 disebut
trombositopenia. Trombosit hanya mampu bertahan 8 hari. Meskipun
demikian trombosit mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembekuan darah.

Pada saat kita mengalami luka, permukaan luka tersebut akan menjadi
kasar. Jika trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar, maka trombosit
akan pecah. Pecahnya trombosit akan menyebabkan keluarnya enzim
trombokinase yang terkandung di dalamnya. Enzim trombokinase dengan bantuan
mineral kalsium (Ca) dan vitamin K yang terdapat di dalam tubuh dapat
mengubah protombin menjadi trombin. Selanjutnya, trombin merangsang
fibrinogen untuk membuat fibrin atau benang-benag. Benang-benang fibrin segera
membentuk anyaman untuk menutup luka sehingga darah tidak keluar lagi.
Gambar trombosit

D.    FUNGSI DARAH


Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat
(sel darah). Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara
garis besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai alat Pengangkut
Fungsi darah sebagai alat pengangkut adalah mengedarkan sari-sari makanan
ke seluruh sel tubuh, mengedarkan hormon, serta mengangkut sisa-sisa
pembakaran dari sel-sel tubuh ke alat pengeluaran. Hormon adalah suatu zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar tak bersaluran atau kelenjar buntu (endokrin). Sari
makanan dan hormon diedarkan oleh plasma darah, sedangkan oksigen diangkut
oleh sel-sel darah merah.
2.      Sebagai Alat Pertahanan Tubuh
Bagian darah yang berfüngsi sebagai alat pertahanan tubuh, yaitu sel-sel darah
putih dan keping-keping darah. Sel-sel darah putih berfungsi membunuh kuman
yang masuk ke tubuh, sedangkan keping-keping darah berfungsi menutup luka.
3.      Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Darah beredar mengangkut oksigen untuk keperluan oksidasi. Melalui
peristiwa oksidasi, dihasilkan energi lain dalam bentuk panas. Panas sebagai hasil
oksidasi dalam tubuh, terutama digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia, yaitu lebih kurang 37°C. Pada waktu suhu udara panas, darah dan
pembuluh darah di kulit akan memindahkan panas ke udara di sekitamya sehingga
suhu tubuh tidak akan terus meningkat.

E.     FUNGSI SEL-SEL DARAH


Darah memiliki beberapa sel yang memiliki fungsi sebagai berikut:
1.      Plasma Darah
Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke seluruh
sel-sel tubuh dan mengangkut zat-zat sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
2.      Sel Darah Merah
Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon
dioksida. Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen
adalah hemoglobin.
3.      Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi sebagai antibody. Sel darah putih memiliki sifat
fagosit, yaitu dapat mematikan kuman penyakit dengan cara “memakan” kuman
tersebut. Untuk menghancurkan kuman penyakit, sel darah putih dapat menembus
dinding pembuluh darah.
4.      Keping-keping Darah
Berfungsi dalam proses pembekuan darah. Pada saat terjadi luka pada
permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul
mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat
menyumbat dan menutupi luka.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45%
Korpuskuler (bagian padat darah).

Plasma Darah (bagian cair darah) terdiri dari plasma.

Korpuskuler (bagian padat darah) terdiri dari :


1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
3. Keping Darah (Trombosit)

Darah didalam tubuh kita mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut :


1.      Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat
sisa metabolisme, hormon, dan air.
2.      Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang aktif
ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu berkisar
antara 36 – 37oC.
3.      Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel darah
putih.
4.      Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)

Anda mungkin juga menyukai