NIM : 010118A
Prodi : S1 Keperawatan B
Matkul : KMB II
RESUME SITOSTATIKA
1. Identifikasi Fungsi
Obat tersebut untuk mengatasi beberapa kanker yaitu : kanker payudara, kanker paru-paru, kanker
perut, kanker ovarium, kanker kandung kemih, kanker darah putih (leukimia), kanker tiroid, kanker yang
terbentuk pada otot dan tulang, kanker yang berasal dari sel saraf (neuroblastoma), biasanya terjadi
pada anak-anak, kanker yang berawal dari sistem imun.
2. Sediaan obat
Obat doxorubicin merupakan sediaan obat larutan atau cairan dengan intravena.
3. Dosis
TB : 150 cm BB : 58 kg
4. Efek Samping
Efek segera : Mual, muntah, urine kemerahan, nekrosis. Kerusakan jaringan setempat yang berat pada
ekstravasasi, diare,demam, perubahan EKG sementara, aritmia, Ventrikel, reaksi anafilaksis
Efek lambat : Depresi sumsum tulang kardiotoksisitas, kebotakan, stomatitis, anoreksia, konjungtivitis,
pigmentasi akral.
5. Prosedur tindakan
1. Cek kembali intruksi pemberian obat : Intruksi pemberian obat meliputirute pemberian obat,
dosis, kecepatan tetes infus, durasi pemberian obat. Verifikasi kembali tinggi badan klien, berat
badan, dan perhitungan dosis, Pemberian obat kemoterapi harus di verifikasi oleh dua orang
perawat
2. Penjelasan kepada keluarga: Rasional tindakan kemoterapi Efek samping yang mungkin muncul
Tindakan untuk mencegalh atau mengurangi komplikasi Jadwal pemberian
3. Monitoring hasil lab yang penting yang berhubungan atau sesuai dengan jenis pemberian obat
kemoterapi : Laporkan hasil lab yang tidak normal kepada dokter atau perawat utama.
4. Atur atau siapkan peralatan suction, oksigen dengan flowmeter, dan nasal kanul di ruang
pasien : Obat-obatan emergensi harus tersedia di laci emergensi untuk jaga-jaga
6. Proses pencampuran
Memakai APD
Obat doxorubicin dibuka dengan alkohol swab disertai dengan kasa
Spuit dibuka, dan dikencangkan terlebih dahulu agar tidak terlepas
Ambil cairan obat sesuai dosis
Setelah itu tutup spuitnya
Membuka cairan infus NaCl 0.9% dengan alkohol swab dengan disertai kasa
Cairan yang dispuit masukan ke cairan infus
Cairan infus bagusan atas dibungkus agar tidak bocor.
7. Pemberian obat
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan nitrile rangkap dua : Sarung tangan nitrile telah di tes aman digunakan
saat melakukan tindakan pemberian obataantineoplastik Buang Alat Pelindung Diri sekali pakai
di tempat pembuangan sampah yang dirancang khusus untuk kemoterapi.
3. Verifikasi kembali rute pemberian obat kemoterapi (apakah melalui Central line atau peripheral
line)
4. Pasang obat, dan gantungkan obat. lalu atur tetes obat sesuai intruksi dokter, : setiap obat
kemoterapi yang diberikan harus melalui jalur infus yang berbeda untuk masing-masing obat,
kecuali jika di intruksikan dokter.
5. Observasi kondisi klien sesuai intruksi dokter : Monitoring efek samping kemnoterapi,
keefektifan obat pre kemoterapi, hidrasi pasien,dan keanmanan pasien.
6. Bila pemberian obat telah selesai buang kantong/botol obat, selang infuse ke tempat sampah
khusus kemoterapi.
7. Beritahukan segera kepada dokter jika klien mengalami: Kegelisahan Nafas pendek Nyeri dada
Mati rasa Dan efek samping pontesial yang mungkin muncul dari pemberian obat kemoterapi.
8. Tetesan