Anda di halaman 1dari 10

SAP PENCEGAHAN HIV DAN AIDS

Satuan acara penyuluhan ini dibuat untuk memenuhi tugas Promosi kesehatan
Dosen pembimbing: Ns. Tina Mawardika, S.Kep., Sp.Kep.Mat.
Disusun oleh:
Novianis Primawati (010118A099)
Rahma Widayanti (010118A112)
Rizqi Sofiatun (010118A124)
Siti Fatimah (010118A134)
Suci purwaningrum (010118A165)
Wilujeng Handayani (010118A150)
Yustinus Ar Pikini (010118A167)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pencegahan HIV dan AIDS


Sub pokok bahasan : a. Pengertian HIV dan AIDS
b. Penyebab HIV dan AIDS
c. Gejala HIV
d. Penularan HIV
e. Pencegahan HIV dan AIDS
Hari/tanggal : Kamis, 2 Mei 2019
Waktu : 35 menit
Sasaran : Remaja dalam masa pubertas
Tempat pelaksanaan : Diruang kelas
1. TUJUAN INTRUKSIONAL
a. Tujuan intruksional umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang HIV semua remaja
dalam masa pubertas, selama 1x45 menit diharapkan semua
masyarakat umum mengetahui tentang pencegahan HIV dan AIDS.
b. Tujuan intruksional khusus
Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 1x45 menit tentang
pencegahan HIV, diharapkan remaja dalam masa pubertas mampu:
- Menjelaskan pengertian HIV dan AIDS
- Menjelaskan penyebab HIV dan AIDS
- Menyebutkan gejala HIV
- Menyebutkan cara penularan HIV
- Menyebutkan pencegahan HIV dan AIDS
2. SETTING TEMPAT

Keterengan :
= Media
= Peserta
= Pemateri

3. MATERI
- Pengertian HIV dan AIDS
- Penyebab HIV dan AIDS
- Tanda dan Gejala HIV
- Penularan HIV
- Pencegahan HIV dan AIDS
4. METODE DAN MEDIA
- Metode: ceramah
- Media: LCD, powerpoint, laptop, leaflet, video
5. KEGIATAN PENYULUHAN/PENDIDIKAN KESEHATAN

No Tahapan Waktu Kegiatan Feedback/ Media


kegiatan sasaran
1. Pendahuluan 5 menit  Pengucapan salam  Menjawab 
salam
 Memperkenalkan  Memperhatikan
diri
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Melakukan apresepsi  Menjawab
tentang HIV dan
AIDS
2. Penyajian materi 15  Menjelaskan  Memperhatikan  LCD,
menit pengertian HIV dan PPT dan
AIDS video
 Menjelaskan  Memperhatikan  LCD
penyebab HIV
 Menjelaskan gejala  Memperhatikan

HIV
 Menjelaskan cara  Memperhatikan  LCD

penularan HIV
 Memperhatikan
 Menjelaskan
pencegahan HIV dan
AIDS
 Bertanya
 Memberikan
tentang topik
kesempatan untuk
yang belum
bertanya
dimengerti
Video
 Memperhatikan
 Memutar video
tentang cara
pencegahan HIV dan
AIDS  Mengulangi
 Meminta remaja materi
dalam masa pubertas
untuk mengulangi
materi yang telah
disampaikan
3. Penutup 10  Melakukan evaluasi  Menjawab 
menit dengan pertanyaan pertanyaan
lisan
 Menyimpulkan  Memperhatikan
materi yang telah
disampaikan
 Mengucapkan salam  Menjawab
salam

6. EVALUASI
a. Evaluasi proses tercapai apabila:
 100% remaja dalam masa pubertas tetap mengikuti acara
penyuluhan sampai akhir.
 95% remaja dalam masa pubertas antusias untuk memperhatikan
dan berperan serta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
b. Evalusi hasil tercapai apabila:
 97% remaja dalam masa pubertas dapat mengulang kembali dengan
bahasanya sendiri mengenai pengertian HIV dan AIDS.
 95% remaja dalam masa pubertas dapat mengulang kembali dengan
bahasanya sendiri mengenai penyebab HIV.
 85% remaja dalam masa pubertas dapat mempraktekan cara
mencegah penyakit HIV.
 90% remaja dalam masa pubertas dapat menjelaskan cara
mencegah penyakit HIV.
c. Daftar pustaka:
Depkes,RI.2014."Definisi HIV dan AIDS"
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11767/2/T1_4620
11026_BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 25 April 2019
Santrock, Jhon W, Jonathan Weber dan Annabel Ferriman."Definisi HIV
dan AIDS" https://dokteraids.com/definisi-hiv-aids-menurut-para-
ahli. Diakses pada tanggal 25 Maret 2019
Mary T, Kowalski. Caroline Bunker, Rosdahi. 2015. “Buku Ajar
Keperawatan Dasar”. Jakarta: Buku kedokteran EGC
Arwam Hermanus Markus Zeth, A. H. A., Ali Ghufron Mukti, Jozh
Mansoden (2010). "PERILAKU DAN RISIKO PENYAKIT HIV-
AIDS DI MASYARAKAT PAPUA
STUDI PENGEMBANGAN MODEL LOKAL KEBIJAKAN HIV-
AIDS." JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
13: 206-219.

7. LAMPIRAN
A. Pengertian HIV/AIDS
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cara menginfeksi dan
menghancurkan sel.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi
kondisi yang serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).
Pengertian HIV menurut para ahli diantaranya,yaitu:
1. John W. Santrock
John W. Santrock mengatakan HIV AIDS adalah penyakit
menular seksualitas yang disebabkan oleh suatu virus bernama
Human Immunodeficiency (HIV).

2. Menurut Departemen Kesehatan (2014),


HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang kemudian
berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga
menimbulkan satu penyakit yang disebut AIDS. HIV menyerang
sel-sel darah putih yang dimana sel-sel darah putih itu merupakan
bagian dari sitem kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi
tubuh dari serangan penyakit. (Depkes,RI.2014)

Menurut Depkes RI (2014), AIDS adalah singkatan dari Acquired


Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak atau efek dari
perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Sindrom
AIDS timbul akibat melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh
karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusakoleh Virus HIV.
Menurut Jonathan Weber dan Annabel Ferriman, AIDS merupakan
singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrom (sindrom cacat yang
didapatkan pada imunitas). Sindrom ini disebabkan oleh infeksi virus yang
dapat menyebabkan kerusakan parah dan tidak bisa diobati. Sistem imun
akan semakin melemah, sehingga korbannya akan semakin terbuka
terhadap infeksi dan kanker tertentu.
Penyakit ini relatif baru dikenal oleh manusia dan ternyata
berkaitan dengan pola perilaku hubungan seksual bebas dan menyimpang.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) awalnya ditemukan di
kalangan homoseksual dan akhirnya menjalar tidak terkendali dan
menyerang masyarakat banyak. (Depkes,RI.2014).
B. Penyebab penyakit HIV/AIDS
Penyebab penyakit HIV/AIDS adalah virus HIV itu sendiri. HIV
merupakan retrovirus manusia infeksius yang menginfasi sel yang normal
dan sehat. Virus menggunakan asam ribonukleat (RNA) sendiri untuk
mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) yang ditemukan pada sel yang
sehat kedalam sel yang bereplikasi yaitu, virus mengendalikan biosintesis
sel yang ada untuk menduplikasi dan menyebarkan HIV kedalam tubuh.
Reverse transcriptase enzyme diperlukan untuk mengonversi RNA virus
menjadi DNA. Enzim tersebut telah digunakan untuk menghasilkan obat-
obatan secara artivfsial yang menghambat proses infasi. HIV menginfasi
sel normal, memasukkan RNA-nya kedalam sel, dan menggunakan
biomekanisme yang mempertahankan hidup sel untuk mengonversi RNA
menjadi DNA. Oleh karena itu, sel HIV dibentuk dan kemudian mampu
memproduksi sel HIV baru. Tujuan atau fungsi awal sel normal ini
dihancurkan. HIV memiliki struktur yang sangat komplek.
Retrovirus ini umumnya menginfasi dua jenis sel sel T(limfosit
yang matur didalam sel) dan sel B (limfosit yang berasal dari sumsum
tulang). Normalnya, sel T dan sel B berfungsi untuk melawan infeksi dan
menghasilkan anti bodi untuk respon imun spesifik. Sel utama yang
dipengaruhi oleh HIV adalah limfosit T4 helper, yang lebih dikenal
sebagai sel CD4. (Caroline Bunker, Rosdahi. 2015).
C. Tanda dan Gejala Infeksi HIV
Virus imunodefisiensi manusia dapat asimptomatik selama
bertahun-tahun. Umumnya karakteristik tanda dan gejala yang
berhubungan dengan infeksi adalah :
- Tahap awal CD4 menurun dan jumlah virus meningkat
- Penurunan berat badan dalam waktu cepat
- Pembesaran nodus limfe yang persisten
- Demam berulang
- Keringat malam
- Diare
- Malaiseumum(keletihan yang berlebih/tidak bisa dijelaskan)
- Anoreksia
- Batuk kering
- Sariawan oral
- Bintik putih pada lidah, pada mulut atau tenggorok
- Infeksi herpes zoster/ruam syaraf
- Pneumonia
- Bintik merah ,coklat, pink atau ungu pada bawah kulit didalam
mulut, hidung, atau kelopak mata
- Kehilangan memori
- Lipoatrofi (kehilangan lemak pada wajah, lengan, tungkai, dan
bokong)
- Lipodistrofi (penimbunan lemak yang berlebih pada bagian
belakang leher dan bahu, payudara atau area abdomen). (Caroline
Bunker, Rosdahi. 2015).

D. PENULARAN PENYAKIT HIV


1. Ketika seseorang kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang yang
memiliki HIV tanpa kondom. HIV paling sering menular secara
seksual. Hal ini karena cairan bercampur dan virus dapat ditularkan,
terutama di mana ada air di jaringan vagina atau dubur, luka, atau
infeksi menular seksual lainnya (IMS). Perempuan remaja sangat rentan
terhadap infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih
rentan terhadap infeksi dibandingkan wanita dewasa.
2. Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang
terkontaminasi dengan HIV.
3. Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang
tidak disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi HIV.
4. Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama
kelahiran) dan dengan menyusui.
5. Memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia atau
gonore. IMS dapat melemahkan perlindungan alami tubuh dan
meningkatkan kesempatan terinfeksi HIV jika seseorang terkena virus.
6. Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki
infeksi HIV pada luka atau luka terbuka

E. Pencegahan penyakit HIV


1. Abstinence yaitu tidak melakukan hubungan seks sampai siap
menikah/mental, fisik, dan sosial terutama remaja seperti kita-kita
2. Be faithfull yaitu saling setia hanya pada satu pasangan
3. Condom use, pada pasangan seksual aktif, gunakan kondom
4. Dont share needle and drugs yaitu tidak menggunakan jarum suntik
secara bergantian dan tidak menggunakan narkoba
5. Education yaitu mencari informasi yang benar sebanyak mungkin
6. FUN sebagai remaja kita harus fun dalam melakukan tindakan
pencegahan diatas terutama puasa seks sebelum menikah, seperti
mengikuti kegiatan Positif dan Kreatif. (Jozh Mansoden, 2010)

Anda mungkin juga menyukai