Anda di halaman 1dari 16

INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM

ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad


DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

Implementasi Asesmen dalam Melihat Kebutuhan Anak Berkebutuhan Kusus Di


TK LB C1 Dharma Rena Ring Putra I Yogyakarta

Muhamad Abdul Rosid


Mahasiswa Program Magister Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Email: abdulrosid57@gmail.com

Abstract Artikel Info


In the context of education for students with disability, Received:
Assessment is functioned to measure the capability and 18 September 2018
difficulty of students in learning as a tool to determine what Revised:
the students need in their learning process. In other words, 17 October 2018
assessment is used to know and determine where the Accepted:
problems of students faced and what the necessities of 22 November 2018
students to support their learning process. This research has
purposed to express the Implementation of Assessment of
special education (SLB) Teacher and The Cooperation of
Teacher with Outsiders. The result of this research showed
that there are two aspects of the implementation of teacher’s
assessment. The first aspect is from their limitations, and the
second aspect is from the ability to understand the material
in the class. Therefore, the effort in improving the capability
of students is very needed the cooperation with outsiders,
such as the specialist teacher, student guardian or parents.
Keywords: Assessment, Implementation, Cooperation

Abstrak
Dalam konteks pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK), asesmen berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi seorang siswa, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam
pembelajarannya. Dengan perkataan lain, asesmen
digunakan untuk menentukan dan menetapkan dimana letak
masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan
belajar seorang siswa saat ini. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengungkap Implementasi Asesmen guru SLB, dan
kerja sama yang dilakukan guru dengan pihak luar. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Implementasi Asesmen yang
dilakukan oleh guru meliputi dua aspek pertama dari aspek
keterbatasanya, kedua kemapuanya pemahaman ketikan di
dalam kelas. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan
anak dilakukanya kerja sama dengan pihak luar,

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
299
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

diantaranya: guru luar, walimurit atau oran tua.

Kata Kunci : Asesmen, Implementasi, Kerjasama

A. Pendahuluan Gambaran mengenai realita


1.1 Latar belakang bahwa kurang siapnya guru dalam
Anak-anak berkebutuhan kusus mengajar dikarenakan kuranya persiapan
(ABK) disekolah-sekolah umum dapat dalam menghadapi anak berkebutuhan
berpartisipasi penuh dalam kehidupan kusus. Disisilain terdapat beberapa cara
sekolah serta menerima kurikulum dan untuk meningkatkan persiapan guru
pengajaran yang relevan dengan dalam menghadapi anak berkebutuhan
kebutuhan mereka. Meskipun demikian kusus, pertama dengan melakukan
pelatiahan untuk para professional Asesmen, asesmen berfungsi untuk
disekolah, kususnya pelatihan-pelatihan melihat kemampuan dan kesulitan yang
untuk mengajar ABK, tampaknya tidak dihadapi seorang siswa, sebagai bahan
dilakukan dengan konsisten dan bahkan untuk menentukan apa yang
beberapa sekolah tidak ada. Apabila sesungguhnya dibutuhkan dalam
dilakukan pelatihan tersebut hanya pembelajarannya. Dengan perkataan
berlangsung beberapa jam dan hanya lain, asesmen digunakan untuk
memberikan tentang gambaran ABK. menentukan dan menetapkan dimana
Akibatnya tidak mungkin para guru bisa letak masalah yang dihadapi serta apa
percaya diri menghadapi kasus-kasus yang menjadi kebutuhan belajar seorang
disabilitas yang mereka temui dikelas. siswa saat ini.2 Jika kita mampu
Hasil pelatihan yang tidak memadai mengetahu apa yang dibutuhkan anak
adalah guru masuk kelas dalam kondisi maka kita akan lebih siap dan berani
yang kurang persiapan untuk dalam bertindak dikelas dalam
menghadapi berbagai tantangan dan menghadapi anak ABK.
tuntutan saat berkegiatan dalam kelas 2
Tjutju Soendari, Asesmen
inklusi.1 Keterampilan Menulis dalam Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus, Jurnal Asesmen dan
Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus
1
Jenny Thompson, Memahami Anak (JASSI_AnakKu, Pendidikan Khusus), Fakultas
Berkebutuhan Kusus, (Jakarta: Esensi Erlangga) Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan
h. ix Indonesia (UPI),Volume 9 Nomor 1, Juni 2010

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
300
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

Asesmen yang dilakukan oleh kesulitan dalam belajar. Anak-anak


guru, dalam pengaplikasiannya juga dikatakan memiliki kesulitan belajar jika
tidak bisa lepas dari adanya campur mereka:
tanggan orang tua, disinilah pentingnya a. Memiliki kesulitan belajar yang jauh
peran kerjasama antara orang tua dengan lebih besar dibandingkan
guru. Orang tua dan keluarga merupakan kebanyakan anak seusia mereka,
tempat yang paling nyaman untuk anak. b. Memiliki ketidak mampuan yang
Dalam kehidupan sehari-hari secara menghambat atau menghalangi
logika anak pada dasarnya lebih banyak mereka dalam mengunakan fasilitas
bersama keluarga atau orang tua. Secara pendidikan yang umum disediakan
tidak langsung yang lebih tau mengenai untuk anak-anak sesusia mereka
perkemabangan anak selain guru adalah disekolah,
orang tua. Jika orang tua dan guru c. Berada dalam usia wajib belajar dan
mampu berkeja sama akan lebih mudah memenuhi definisi pertama atau
mengetahu pola perkembangan anak kedua, atau akan memenuhi definisi
secara sepesifik. tersebut jika ketentuan pendidikan
Berdasarkan uraian pemaparan kusus tidak dibuat untuk mereka.
yang ada diatas penulis hendak mencari Anak-anak tidak boleh dianggap
tahu mengenai pelaksanaan Asesmen memiliki kesulitan belajar semata-
yang dilakukan oleh guru dalam melihat mata karena bahasa atau ragam
kebutuhan Anak Berkebutuhan Kusus, bahasa yang mereka gunakan di
dan pola interaksi kerjasama antara yang rumah berbeda dari bahasa yang
dilakukan dengan pihak luar seperti mereka gunakan dirumah.3
orang tua dan guru luar, dan pandangan
SLB C merupakan sekolah yang
mengenai guru professional.
menangaini anak tunagraita, tunagraita
1.2 Kerangka Teori istilah yang digunakan untuk menyebut
Isitlah anak berkebutuhan kusus anak atau orang yang memiliki
bukan istilah yang baru, melainkan telah kemampuan intelektual dibawah rata-
digunakan bertahun-tahun untuk rata atau bisa disebut denga retardasi
mendiskripsikan murid yang memiliki 3
Jenny Thompson, Memahami Anak
Berkebutuhan Kusus. h. 3

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
301
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

mental. Tunagraita ditandai dengan cenderung berteman dengan anak


keterbatasan inteligensi dan ketidak yang lebih muda usianya,
cakapan dalam interaksi sosial. ketergantungan orangtua sangat
Keterbatasan ini yang pada dasarnya besar, tidak mampu memikul
membuat mereka sulit untuk menerima tanggung jawab sosial dengan
program pendidikan seperti anak pada bijaksana sehinga mereka sehinga
umumnya. Oleh karena itu anak-anak ini mereka harus selalu dibimbing dan
membutuhkan sekolah yang kusus dan diawasi. Mereka mudah dipengaruhi
pendidikan yang kusus pula. Pada dan cenderung melakukan sesuatu
dasarnya anak dengan penyandang tanpa memikirkan akibatnya.
tunagraita memiliki beberapa c. Ketebatasan fungsi mental lainya,
karakteristik, diantaranya:4 anak tunagraita memerlukan waktu
a. Keterbatasan inteligensi, yang yang lebih lama dalam
dimaksud keterbatasan inteligensi menyelesaikan reaksi pada situasi
adalah kemampuan belajar anak yang baru dikenalnya. Mereka
sangat kurang, terutama yang memperlibatkan reaksi terbaiknya
bersifat abstrak, seperti membaca bila mengikuti hal-hal yang
dan menulis, belajar dan berhitung konsisten. Anak tuna graita tidak
sangat terbatas. Mereka tidak dapat menghadapi sesuatu kegiatan
mengerti apa yang sedang dipelajari atau tugas dalam jangka waktu yang
atau cenderung belajar dengan lama. Ia memiliki keterbatasan
membeo. dalam bahasa bukan dalam
b. Keterbatasan sosial, anak dengan artikulasi, melainkan karena pusat
tunagrahita mengalami hambatan pengindraan katanya kurang
dalam mengurus dirinya didalam berfungsi.
kehidupan masyarakat. Olekarena Beberapa keterbatasan yang
itu mereka membutuhkan bantuan. dimiliki anak menjadikan kesulitan guru
Anak-anak tunagraita lebih dalam memahai kebutuhan anak, terlebih
kurangnya pemahaman mengenai apa
4
Aqila Smart, Anak Cacat Bukan
Kiamat, Metode Pembelajaran dan Terapi Untuk yang mereka komunikasikan. Salah satu
Anak Berkebutuhan Kusus,(Yogyakarta: Katahati
cara untuk mengetahui kebutuhan
2010), h. 49

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
302
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

mereka yaitu dengan melalui penilaian mencapai keberhasilan skolastik,


(Asesmen). Asesmen bisa diartikan juga melainkan untuk melihat tingkat
sebagai proses pengumpulan data bukti kemajuan perkembangan serta
dan menelaah kebutuhan, keunggulan, kemampuan yang telah dilakukan anak
kemampuan/akbilitas dan deskripsi dalam berbagai tindakan, sikap, kinerja,
pencapaian perkembangan dan belajar dan tampilan mereka. Prinsip asesmen
anak didik dalam kegiatanyan di bagi anak usia dini dan taman kanak-
lembaga pendidikan anak usia dini, kanak adalah proses memahami tingkat
seperti TK, TPA, KB dan Posiyandu. perkembangan dan pertumbuhan
Asesmen merupakan istilah umum yang kemampuan anak secra terus menerus
meliputi semua metode yang dipake dengan cara mengumpulkan data melalui
untuk menjajagi untuk kerja anak didik amatan, pencatatan, rekaman, terhadap
secara perseorangan atau kelompok perilaku yang ditampilkan.6 Asesmen
kecil. Asesmen dapat juga secara luas tidak dilakukan dikelas pada akhir
merujuk pada banyak sumber bukti dan program atau diakhir tahun TK, tetapi
aspek pengetahuan, pengertian, sikap, dilakukan secara bertahap dan
dan keterampilan anak didik. Atau bisa berksesinambungan sehingga kemajuan
juga merujuk pada suatu kejadian atau belajar siswa dapat diketahui. Seperti:
instrument tertentu.5 ketika anak bermain, menggambar atau
Asesmen tidak digunakan untuk dari karya yang dihasilkan. Asesment
mengukur keberhasilan suatu program, tidak mengkondisikan anak pada bentuk
tetapi untuk mengetahui perkembangan ujian.
atau kemajuan belajar anak. Harun
Prinsip-prinsip dalam melakukan
rasyid dalam bukunya asesmen
asesmen autentik yang diterapkan pada
perkembangan anak usia dini
anak usia dini menggunakan beberapa
menjelaskan bahwa asesmen bagi anak
prinsip sebagai berikut.
usia dini dan taman kanak-kanak bukan
bertujuan untuk mengukur prestasi dan

5
Ikhsan Waseso, dkk, Evaluasi 6
Harun Rasyid, dkk, Asesmen
Pembelajaran TK.(Universitas Terbuak: Jakarta Perkembangan Anak Usia Dini,( Gama Media,
2008). h. 1.3. Yogyakarta, 2012), h.142

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
303
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

a. Holistik, Asesmen meliputi seluruh mengungkap kelebihan,


aspek perkembangan anak, seperti kelemahan, kebutuhan setiap
aspek fisik motorik, sosial, moral, siswa. Oleh karena itu tidak layak
emosional, intelektual, bahasa dan jika di TK ada juara kelas. Hal itu
kreatifitas. Perkembangan anak didasarkan atas prinsip keilmuan
pada aspek dipantau untuk PAUD yang menyatakan bahwa
mengetahui kelebihan, kelemahan, setiap anak pada dasarnya unik,
serta kebutuhan anak. memiiliki bakat, minat, dan
b. Autentik, Asesmen dilaksanakan kemampuan yang berbeda. Fungsi
melelui kegiatan yang nyata, guru, orang tua, dan profesional
fungsional, dan alami dengan ialah memberikan bantuan kepada
harapan hasil asesmen setiap anak agar ia berkembang
menggambarkan kemampuan anak secara optimal sesuai dengan
yang sesungguhya. bakat, minat, dan kemampuan
c. Kontinu, Asismen dilakukan masing-masing.
secara kontinu, setiap saat ketika e. Multisumber dan Multikonteks,
anak melakukan secara harian atau Aesmen dilakukan pada beragai
mingguan, tergantung kapan guru konteks. Sebagai contoh, untuk
memandang saat yang tepat bagi melihat perkembangan motorik
seorang anak untuk dilihat halus seorang siswa, guru dapat
kemampuannya pada aspek melihat saat kegiatan
tertentu. menggunting, mewarnai pola,
d. Individual, Asesmen dilakukan menggambar bentuk, dan
untuk melihat perkembangan menempel. Untuk melihat
setiap siswa secara individual perkembangan moral dan sosial
meskipun mungki dilakukan saat dapat dilakukan bermain bersama,
anak melakukan kegiatan mantre mengambil makanan,
kelompok. Asesmen tidak sharing pewarna saat menggambar,
membandingkan prestasi siswa dan saat kerja kelompok. Selain
yang satu dengan siswa lainnya. observasi dan hasil karya anak,
Tetapi asesmen berusaha untuk guru juga perlu mendiskusikan

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
304
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

hasil pengamatannya kepada orang anak agar tumbuh dan berkembang


tua, anak, dan para profesional secara optimal
agar informasi yang ia peroleh h. Akuntabel, penilaian dilaksanakan
semakin lengkap.7 sesuai dengan prosedur dan kriteria
f. Alami dan bermakna, Asesmen yang jelas serta dapat
hendaknya dilakukan dalam dipertanggungjawabkan
berbagai konteks. Jika guru hanya i. Transparan, Penilaian
menggunakan satu konteks saja dilaksanakan sesuai dengan
dan sekali asesmen dikhawatirkan prosedur dan hasil penilaian dapat
hasilnya kurang tepat. Oleh diakses oleh orang tua dan semua
karenanya dibutuhkan beberapa pemangku kepentingan yang
konteks untuk melakukan asesmen relevan
aspek yang sama. Sebagai contoh, j. Objektif, penilaian didasarkan
untuk melakukan asesmen pada prosedur dan kriteria yang
perkembangan kemampuan jelas, tidak dipengaruhi
motorik anak dapat dilakukan pada subjektivitas penilai
saat kegiatan menggunting, k. Sistematis, penilaian dilakukan
mewarnai pola, menempel dan secara teratur dan terprogram
meronce. Untuk melihat sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan moral dan social perkembangan anak dengan
dapat dilakukan pada saat anak menggunakan berbagai instrumen
bermain bersama, antri makanan, Tujuan utama dari suatu asesmen
proyek kelompok, dan adalah untuk memperoleh informasi
bekerjasama yang dapat digunakan sebagai bahan
g. Mendidik, Proses dan hasil pertimbangan dan merencanakan
penilaian dapat dijadikan dasar program pembelajaran. Menurut
untuk memotivasi, Hargrove dan Poteet, Asesmen
mengembangkan, dan membina merupakan salah satu dari tiga aktivitas
evaluasi belajar, ketiga aktivitas tersebut
7
Slamet suyanto, Dasar-Dasar adalah asesmen, diagnotik, dan
Pendidikan Anak Usia Dini, (Hikayat Publishing,
yogyakarta, 2005), h. 189

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
305
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

preskriptif.8 Dengan pelaksanaan perkembangan mutu pendidikan di


asesmen guru akan lebih tahu tentang sekolah. Untuk itu, fungsi dan peran
apa yang dibutuhkan dan guru dapat disimpulkan secara umum
dikomunikasikan oleh anak. sebagai berikut:
Pelaksanaan asesmen perlu juga a. Guru sebagai pendidik dan pengajar,
adanya dukungan dari guru, salah yakni harus memiliki keinginan
satunya guru yang professional. Guru memajukan siswa, bersikap realitas,
profesional adalah guru yang memiliki bersikap jujur dan terbuka, peka
kompetensi yang dipersyaratkan untuk terhadap perkembangan dan inovasi
melakukan tugas pendidikan dan pendidikan.
pengajaran, bisa diartikan juga guru b. Guru sebagai angota masyarakat,
yang memiliki keahlian serta yakni harus pandai bergaul dengan
kemampuan, bukan hanya ahli tapi bisa masyarakat. Untuk itu guru harus
melaksanakan dengan baik dan menguasai psikologi sosial,
sempurna apa yang sudah menjadi mengetahui hubungan antara
tugasnya.9 guru merupakan pendidik manusia, dan antara masyarakat.
profesional dengan tugas utama Guru harus memiliki kemampuan
mendidik, mengajar, membimbing, berkerja sama dan menyelesaikan
mengarahkan, melatih, menilai, dan tugas bersama dalam kelompok.
megevaluasi peserta didik pada c. Guru sebagai pemimpin, yakni harus
pendidikan anak usia dini jalur mampu memimpin. Untuk itu guru
pendidikan dasar, pendidikan perlu memiliki kepribadian, ilmu
menengah.10Fungsi dan peran guru kepemimpinan, memiliki teknik
sangat penting karena hal ini komunikasi yang baik, serta dapat
berpengaruh terhadap pelaksanaan dan mengikuti bahkan menguasai
8
Mulyono Abrurrahman, Pendidikan
organisasi yang ada di sekolah.
Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Rineka Cipta, d. Guru sebagai pelaksana
Jakarta, 2003), h. 46
9
Pupuh Faturohmah dan Aa Suryana, administrasi, yakni guru akan
Guru Profesional, (Bandung: Refika Aditama, dihadapakan pada administrasi yang
2012) h. 2
10
Pustaka Art, Undang Undang Guru harus dikerjakan. Akan hal itu
Dan Dosen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
tenaga kependidikan harus memiliki
h. 3

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
306
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

kepribadian, jujur, teliti, dan merupakan tempat yang paling nyaman


menguasai ilmu administrasi untuk anak, dan pengajar harus
pendidikan. mendukung penting hubungan ini
e. Guru sebagai pengelola proses dengan cara saling berbagi informasi dan
belajar-mengajar, yakni guru harus menawarkan pembelajran
menguasai materi yang akan dirumah.12Salah satu prinsip aturan kerja
diajarkan, menguasai metode pentingnya bekerja sama dengan
mengajar, dan mengauasai situasi orangtua.
belajar baik di dalam kelas maupun a. Orangtua memegang informasi
di luar kelas.11 utama dan mempunyai peran
Peran guru professional memang penting dalam pendidikan anak.
penting akan tetapi guru professional Mereka memiliki kekuatan,
juga perlu adanya dukungan dari pengetahuan, dan pengalaman unik
keluarga dan orangtua wali murid. Dapat menyangkut kebutuhan anak serta
diambil kesimpulan hubungan cara terbaik mendukung mereka.
komunikasi guru dengan orang tua juga Olehkarena itu penting jika para
perlu dibangun dengan baik. Orang tua guru secara aktif mengusahakan
adalah pendidik anak pertama dan kerja sama dengan orang tua dan
selamanya. Jika orangtua dangan guru menghargai kontribusi mereka.
saling bekerja sama dalam pendidikan b. Tugas para guru lebih efektif jika
usia dini, tentunya hasilnya akan orang tua terlibat, dan jika harapan,
berdampak positif pada pembelajaran perasaan, pandangan mereka tentang
dan perkembangan anak. Kejasama perkembangan anak mereka
pengajar usia dini dan orang tua sangat diperhitungkan. Hal ini diperlukan
penting untuk mengetahui kebutuhan jika anak memerlukan perhaitian
pembelajaran anak dan memastikan kusus.
adanya respon cepat pada setiap
kesulitan. Orangtua dan keluarga

Cece Wijaya & A. Tabrani Rusyan,


11 12
Chris Dukes dan Maggie Smith, Cara
Kemampuan Guru Dalam Belajar Mengajar, menangani Anak Berkebutuhan Kusus Panduan
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), h. 10- Guru dan Orang Tua.(Jakarta: PT, Indeks
11 Permata Puri 2009) h. 6

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
307
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

c. Seluruh orang tua anak yang Teknik pengumpulan data


membutuhkan pendidikan khusus mengunakan mengunakan metode
harus diperlakukan sebagai mitra.13 observasi, metode interview, teknik
B. Metode dokumentasi, triangulasi Penggunaan
Pendekatan penelitian yang triangulasi yang dilakukan bertujuan
digunakan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data sekaligus menguji
pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kredibilitas data, atau mengecek data
ini yang menjadi objek penelitian adalah dengan berbagai teknik pengumpulan
guru, peserta didik, akan tetapi dalam data dan berbagai sumber data.
penelitian tidak semua guru atau murid Triangulasi yang akan digunakan adalah
diteliti. Kemudian dalam pemilihan triangulasi teknik, dimana menggunakan
objek atau responden ditentukan dengan teknik pengumpulan data yang berbeda-
teknik purposive sampling memilih beda untuk mendapatkan data dari
narasumber atau objek penelitian dengan sumber yang sama.15Analisis data
beberapa pertimbangan dan tujuan kualitatif bersifat induktif, hal ini
tertentu. Sehinga objek penelitian dikarenakan berdasarkan data yang
haruslah orang yang mengetahu, diperoleh, selanjutnya dikembangakan
memahami dan mengalami kejadian atau pola hubungan tertentu sehinga menjadi
situasi sosial yang akan diteliti. Selain hipotesis.
itu peneliti juga akan menggunakan Langkah-langkah yang bisa
teknik snowball sampling, yaitu teknik dilakukan dalam menganalisis data
pengambilan sampel sumber data yang kualitatif adalah sebagai berikut: (1)
pada awalnya jumlah sedikit, lama-lama Menelaah data yang telah didapatkan
mmenjadi besar. Sehingga didapat data dari hasil wawancara, observasi, dan
yang lengkap dan mendalam, atau dokumentasi; (2) Melakukan reduksi
dengan kata lain sampai peneliti data, yaitu menentukan dan memilih data
mendapatkan data yang dirasa cukup.14 yang sekiranya dapat dianalisis lebih
lanjut; (3) Menyusun seluruh data yang
Ibid h. 7
13
telah didapat sesuai dengan urutan
14
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan: Pendekatan pembahasan yang telah direncanakan;
Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2008). h. 298 15
Ibid h. 330

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
308
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

(4) Memeriksa keabsahan data, umumnya adalah penderita tunagraita,


dilanjutkan dengan tahap penafsiran data dengan setiap anak memiliki
kemudian mengelola hasil data dalam keterbatasan yang berbeda-beda seperti
bentuk narasi sesuai dengan telaah keterbatasan Intelegen, sosial, fungsi
pustaka dari hasil teori yang mental. SLB C1 Dharma Rena Ring
digunakan.16 Putra I sendiri terbagi kedalam empat
tingakatan kelas yang dimulai dari TK
C. Analisis LB, SD LB, SMP LB, dan Kelas Sangar,
1. Implementsasi Asesmen dalam pelaksanaan asesmennya berbeda.
Asesmen tidak digunakan untuk Seperti pernyatan Ibuk Ria selaku guru
mengukur keberhasilan suatu program, kelas TK LB.
tetapi untuk mengetahui perkembangan “Untuk Asesmen atau penilaian
disini berbeda-beda mas semisal
atau kemajuan belajar anak. Selain itu
di kelas saya di TK LB yang
asesmen berfungsi untuk melihat kebetulan Spinal (ganguan pada
tulang) anaknya, disini saya
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi
melakukan penilaian dari
seorang siswa, sebagai bahan untuk kecacatan, bagaimana dia gerak
dan bagaimana dia mampu pada
menentukan apa yang sesungguhnya
posisioning. Sedangkan untuk
dibutuhkan dalam pembelajarannya. penilaian di kelas kita amatin
dengan langsung dan dilakukan
Gagalnya pemahaman anak mengenai
dengan cara tes, yang meliputi
suatu pembelajran, salah satu aspek motorik, kongnitif, sosial.
Semisal siswa bisa melaksanakan
penyebabnya karena kuranganya
tiga perintah berturut-turut, kalo
pemahaman guru mengenai kebutuhan bisa kita kasih nila ples, jika
tidak bisa kita menyederhanakan
anak, maka pelaksanaan atau penerapan
perintah yang tidak bisa, kita
asesmen secara tepat dan akurat sangat ubah menjadi lebih sederhana
supaya mampu melaksanakan
diperlukan terlebih di sekolahan SLB.
perintah. Jika tidak bisa kita
Asesmen yang dilakukan guru di caritahu apa penyebab kegagalan
dalam melaksanakan perintah
SLB C1 Dharma Rena Ring Putra I,
tersebut mungkin karena
sangat befareasi karena SLB C1 pada keterbatasan fisik, kelo memang

16
Lexy J. Moleong, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007). h. 247.

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
309
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

iya kita carika terapi, karena anak bacakan tapi dia tidak bisa nulis tapi
tersebut butuh terapi.”17 bisa jawab, kadang praktek bakar
sampah, kita ajarkan karena anak LB
Secara tidak langsung pelaksanaan makanya kita damping terus, bisanya
asesmen yang dilakukan Ibu Ria selaku apa tetep kita nilai mas”18
guru kelas TK LB bertujuan untuk Pada dasarnya sama tujuan dari
mencari tahu apa yang menjadi asesmen yaitu untuk mengetahui
kebutuhan ABK penderitan Spinal. kemampuan anak dan kebutuhan anak.
Asesmen yang dilakukan secara tidak Supaya dari kebutuhan anak yang belum
langsung memenuhi prinsip Holistik dan terpenuhi dapat terpenuhi dan
Autentik. Holistik yang artinya asesmen menjadikan anak menjadi lebih
meliputi seluruh aspek perkembangan berkembang.
anak, seperti aspek fisik motorik, sosial,
2. Kerjasama Yang Dilakukan Sekolah
moral, emosional, intelektual, bahasa
Salasatu cara untuk
dan kreatifitas. Perkembangan anak pada
meningkatkan efektifitas pembelajaran
aspek dipantau untuk mengetahui
pada anak yaitu dengan melakukan
kelebihan, kelemahan, serta kebutuhan
kerjasama dengan orangtua, guru luar,
anak. Sedangak Autentik Asesmen
dan lingkunga sekitar sekolah.
dilaksanakan melelui kegiatan yang
Kerjasama yang dibangun SLB C1
nyata, fungsional, dan alami dengan
Dharma Rena Ring Putra I dengan orang
harapan hasil asesmen menggambarkan
tua salah satunya dengan melakukan
kemampuan anak yang sesungguhya.
komunikasi mengenai perkembangan
Asesmen yang dilakukan di kelas
anak dirumah.
TK LB berbeda yang dilakukan kelas
“Kita saling berkomunikasi dengan
sangar, hal ini diutarakan oleh guru Seni orangtua, sebulm anak masuk
SLB C1 Dharma Rena Ring Putra I. sekolah dengan cara, Pertama
kitatanyakan sekiranya masalah
“Kan asesmen tujuanya untuk yang paling menggangu dirumah.
mengetahui kemampuan anak, jadi Kedua kita evaluasi, karena anak
kalo saya penilainay kadang secara TK LB yang kita tuju adalah
tertulis, lisan, dan praktek. Walopun bagaimana anak itu tidak
kadang-kadang anak engak bisa nulis menggangu lingkungan dan tidak
tapi kalo kita tanya tau, kadang guru memberatkan lingkungan

17
Wawancara dengan Ibu Ria Guru Wawancara dengan Guru Seni di SLB
18

kelas TK LB SLB C1 Dharma Rena Ring Putra I C1 Dharma Rena Ring Putra I

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
310
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

dikeluaganya. Carnya dengan kita kognitif, motorik dapat berkembang


kasih buku yang berisikan
lebih baik. Dalam rangka meningkatkan
perkembangan anak dirumah”
kualitas pembelajran yang di TK LB,
Komunikasi atau kerjasama
sekolah mencoba mengadopi kurikulum
dengan orangtua dilakukan karena Orang
dari TK umum denga penyesuaian pada
tua adalah pendidik anak pertama dan
kebutuhan anak.
selamanya. Jika orangtua dangan guru
“Kurikulum yang kita pakai memakai
saling bekerja sama dalam pendidikan TK umum untuk acuan dengan
usia dini, tentunya hasilnya akan penyesuaian kebutuhan anak, dan
untuk pelaksanaannya kita juga
berdampak positif pada pembelajaran sesuaikan kebutuhanya semisal di TK
dan perkembangan anak. Kejasama umum ada aktifitas motorik dengan
indikator anak bisa melompat dengan
pengajar usia dini dan orang tua sangat kedua kakinya. Kemudian TK LB kita
penting untuk mengetahui kebutuhan kan Spinal mas yang tadinya
indikatornya melompat kita ganti
pembelajaran anak dan memastikan dengan gerak tangan atau angota
adanya respon cepat pada setiap badan yang lain.”19
Adanya kurikulum, kurikulum
kesulitan. Orangtua dan keluarga
dapat dijadikan pedoman untuk
merupakan tempat yang paling nyaman
mengembangkan kurikulum lebih lanjut.
untuk anak, dan pengajar harus
Sebagai pedoman untuk mengadakan
mendukung penting hubungan ini
evaluasi kemajuan belajar-mengajar.
dengan cara saling berbagi informasi dan
Selain itu dengan adanya kurikulum ini
menawarkan pembelajran dirumah.
pembelajaran dapat berjalan secara
Dalam usaha meninkatkan
sistematis dan tersetruktur.
kemampuan anak pihak sekolah juga
melakukan kerjasama dengan guru dari 3. Guru Profesional
luar seperti guru karawitan, seni, Secara teoritis guru profesional
olahraga (renang). Guru yang adalah guru yang memiliki kompetensi
didatangkan dari luar, yang dilakukan yang dipersyaratkan untuk melakukan
seminggu sekali sekaligus dijadikan tugas pendidikan dan pengajaran, bisa
sebagai kegiatan ekstrakurikuler. diartikan juga guru yang memiliki
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan keahlian serta kemampuan, bukan hanya
supaya kemapuan anak dibidang 19
Wawancara dengan Ibu Ria Guru
kelas TK LB SLB C1 Dharma Rena Ring Putra I

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
311
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

ahli tapi bisa melaksanakan dengan baik TK LB sampai anak yang berada dikelas
dan sempurna apa yang sudah menjadi Sangar memiliki beberapa kemampuan,
tugasnya.20 Sedangkan guru profesional hal ini dapat dikatakan guru-guru
dalam pembelajaran SLB adalah: mampu merubah merubah anak yang
“Menurut saya berkaitan SLB dia tadinya tidak bisa apa-apa menjadi bisa
bisa menentukan dengan pasti
berbicara ataupun memainkan alat
kebutuhan anak, dan bisa
mengetahu penangannya. musik. Seperti yang dikatakan ibuk
Semisal contoh ya mas, seorang
Ngadiem walimurit kelas sangar yang
dokter bisa mengasesmen pasien
sakit pasienya jika dia tahu menyekolahkan anaknya dari TK.
penyakitnya pasti dia ksih obat
“Anak saya kelas Sangar mas
yang tepat bukan orang sakit mah
dulu disini dari TK-SD-SMP-
malah dikasih obat kengker”
SMA, sekarang anak saya sudah
Pernyatan tersebut didasari banyak pinter bicara. Dulu ya mas anak
saya hanya bisanya nangis,
guru yang lulus denga predikat baik kadang dikasih makan susah,
bahkan memuaskan tapi tidak mampu sekarang anak saya sudah
mengerti apa yang kita ajak
mengerti kebutuhan anak. Karena pada komunikasikan, dan sekarang
dasarnya guru yang bertugas ebagai sudah bisa bermain musik
pianika”21
pendidik memiliki keharusan untuk
Berdasarkan pernyataan tersebut
mengetahui kebuthan anak dan
dapat disimpulkan bahwa guru-guru di
menjadikan anak lebih berkembang dan
SLB C1 Dharma Rena Ring Putra I.
menjadi kan anak memiliki pribadi yang
cukup berkompeten dan profesional
lebih baik.
karena mampu mengembangkan
Secara pengamatan dan beberapa
kemampuan anak. Guru profesional
pendapat dari walimurid dapat dikatakan
selain mampu menjadi administrasi,
guru-guru yang ada di SLB C1 Dharma
pemimpin, pengajar, juga harus mampu
Rena Ring Putra I, secara keseluruhan
menjadi pelatih karena proses
bisa dikatakan profeional jika dilihat dari
pendidikan dan pembelajaran
kualifikasi ijasahnya yang rata-rata
memerlukan latihan ketrampilan, baik
lulusan sarjanah. Selain itu antara anak
intelektual maupun motorik, sehingga
20
Pupuh Faturohmah dan Aa Suryana, 21
Ibuk Ngadiem, Walimurid Anak
Guru Profesional, (Bandung: Refika Aditama, Kelas Sangar di SLB C1 Dharma Rena Ring
2012) h. 2 Putra I

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
312
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

menuntut guru untuk bertindak sebagai anak ketika dirumah dan catetan itu
pelatih, yang bertugas melatih peserta diberikan guru setiap harinya hal ini
didik dalam pembentukan kompetensi akan membantu guru dalam mengetahui
dasar sesuai dengan potensi masing- apa yang sedang dibutuhkan anak.
masing peserta didik. Kerjasama juga dilakukan dengan pihak
dari guru luar, guru luar dengan
D. Kesimpulan
mendatangkan guru dari luar yang
Asesmen tidak digunakan untuk
memiliki kompetensi dibidang seni,
mengukur keberhasilan suatu program,
olahraga, musik, diharapkan kedepanya
tetapi untuk mengetahui perkembangan
kemampuan yang terpendam dalam diri
atau kemajuan belajar anak. Selain itu
anak dapat muncul.
asesmen berfungsi untuk melihat
Usaha dalam meningkatkan
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi
kemampuan anak juga tidak bisa lepas
seorang siswa, sebagai bahan untuk
dari sikap keprofesionalan guru, sikap-
menentukan apa yang sesungguhnya
sikap profesional yang ditemukan
dibutuhkan dalam pembelajarannya.
disekolahan terlihat dari kedisiplinan
Asesmen yang digunakan dalam
guru, kemampuan guru dalam
pembelajran di SLB C1 Dharma Rena
mengkondisikan kelas, kemampuan guru
Ring Putra I, berbeda beda hal ini
dalam memunculkan bakat dalam diri
dikarenakan kemampuan dan
anak. Guru profesional dalam mengajar
keterbatasan setiap anak berbeda-beda
di tingakat SLB adalah guru yang
dan penilaiannya melibatkan dua aspek
mengetahui permasalahan atau hambatan
yaitu dari aspek keterbatasannya, dan
yang dihadapi anak, dan kemudian tau
dari aspek kemampuanya.
solusi yang dipake untuk menangani
Dalam upaya peningkatan
masalah tersebut.
kemampuan anak, hubungan dan
kerjasama yang dilakukan denga pihak
luar beragam, seperti kerjama dengan
orang tua siswa, guru dali luar.
Kerjasama yang dilakukan orang tua
Daftar Pustaka
dengan memberikan catetan kegiatan

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
313
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
INTIQAD: JURNAL AGAMA DAN PENDIDIKAN ISLAM
ISSN 1979-9950 (print) || ISSN 2598-0033 (online), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/intiqad
DOI: https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i2.1949
Published December 2018

Abrurrahman, Mulyono. (2003) Soendari, Tjutju. (2010) Asesmen


Pendidikan Bagi Anak Keterampilan Menulis dalam
Berkesulitan Belajar. Jakarta: Pendidikan Anak Berkebutuhan
Rineka Cipta. Khusus, Jurnal Asesmen dan
Aqila, Smart. (2010) Anak Cacat Bukan Intervensi Anak Berkebutuhan
Kiamat, Metode Pembelajaran Khusus (JASSI_AnakKu,
dan Terapi Untuk Anak Pendidikan Khusus), Fakultas
Berkebutuhan Kusus. Ilmu Pendidikan, Universitas
Yogyakarta: Katahati Pendidikan Indonesia
Dukes, Chris. dan Smith, Maggie. (2009) (UPI),Volume 9 Nomor 1, Juni
Cara menangani Anak Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Berkebutuhan Kusus Panduan Pendidikan: Pendekatan:
Guru dan Orang Tua. Jakarta: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,
PT, Indeks Permata Puri. dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Faturohmah, Pupuh. dan Suryana, Aa. Thompson, Jenny. Memahami Anak
(2012) Guru Profesional. Berkebutuhan Kusus. Jakarta: Esensi
Bandung: Refika Aditama. Erlangga.
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Waseso, Ikhsan. (2008) Evaluasi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Pembelajaran TK. Jakarta:
PT. Remaja Rosdakarya. Universitas Terbuak
Pustaka Art. (2009). Undang Undang Wijaya, Cece & Tabrani Rusyan, A.
Guru Dan Dosen. Yogyakarta: (1991) Kemampuan Guru Dalam
Pustaka Pelajar. Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Rasyid, Harun. (2012) Asesmen Remaja Rosdakarya.
Perkembangan Anak Usia Dini.
Gama Media, Yogyakarta.
Slamet, Suyanto. (2005) Dasar-Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Copyright 2018. Intiqad: Jurnal Agama dan Pendidikan Islam. This is an open acces article under
314
the CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).

Anda mungkin juga menyukai