Anda di halaman 1dari 145

PENGEMBANGAN MAJALAH BIOLOGI BERBASIS ALQURAN

HADIST PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI


UNTUKPESERTA DIDIK KELAS X
DI TINGKAT SMA/MA

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Biologi

Oleh
Hawani
1411060301

Jurusan: Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
TAHUN 1439/2018

ii
ABSTRAK

PENGEMBANGAN MAJALAH BIOLOGI BERBASIS ALQURAN


HADIST PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
UNTUKPESERTA DIDIK KELAS X
DI TINGKAT SMA/MA

Oleh:
Hawani

Media pembelajaran yang digunakan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar


Lampung hanya berupa powert point: desain kurang menarik, penjelasan isi materi
kurang lengkap, tidak terdapat KI, KD dan indikator, serta belum adanya bahan ajar
yang didalamnya terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist yang berkaitan dengan
materi untuk sekolah yang bernuansa islam. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah adalah bagaimana pengembangan, kelayakan dan respon guru terhadap
majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan, kelayakan dan
respon peserta didik terhadap majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development) sampai tahap ketujuh. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, angket validasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian analisa data pengembangan. Desain: format dan
isinya lebih lengkap terdapat info-info terkini, terdapat ayat Al-Qur’an dan hadist,
warna lebih menarik, lebih banyak gambar. Materi: lebih padat, lebih sistematis dan
lebih terperinci. Bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami dan diterima oleh
siswa dan, Agama terdapat ayat-ayat Al-Qur’an hadist yang berkaitan dengan materi.
Kelayakan majalah biologi berbasis Al-Qur’an ini diperoleh persentase kelayakan.
Ahli media sebesar 82,8% yang dinyatakan dalam kriteria “Sangat Layak”, penilaian
kelayakan oleh ahli materi sebesar 90,45% yang dinyatakan dalam kriteria “Sangat
Layak”, penilaian kelayakan oleh ahli bahasa sebesar 83% yang dinyatakan dalam
kriteria “Sangat Layak”, penilaian kelayakan oleh ahli agama sebesar 87,5% yang
dinyatakan dalam kriteria “Sangat Layak”. Berdasarkan hasil penelitian respon guru
sebesar 84,56% yang dinyatakan dalam kriteria “Sangat Menarik” dan respon peserta
didik sebesar 81,8% dinyatakan dalam kriteria “”Sangat Menarik”.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Pengembangan
majalah biologi desain format dan warnanya lebih menarik, materi lebih padat
sistematis dan terperinci, dari segi bahasa lebih mudah dipahami dan diterima oleh
siswa, agama terdapat ayat Al-Qur’an da hadist yang berkaitan dengan materi 2)
Kelayakan majalah dari segi desain, materi, bahasa dan agama diperoleh persentase
sebesar 85,93 yang berarti majalah “Layak” 3) Respon guru dan peserta didik
diperoleh persentase sebesar 83,18% yang berarti majalah biologi berbasis Al-Qur’an
hadist “Sangat Layak”.

ii
MOTTO

           

 

Artinya: “keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan

kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah

diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”. (Q.S An-Nahl ayat 44)”1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro,
2010

iii
PERSEMBAHAN

Dengan rasa penuh syukur saya ucapkan alhamdulillahirabbil’alamin kepada

Allah SWT. Karena berkat Nya lah peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Toibi dan Ibunda Herawati yang

telah memberikan banyak dukungan moril maupun materi serta doa yang

tak henti mereka panjatkankan untuk keberhasilanku, karena tidak ada kata

seindah lantunan doa yang terucap dari kedua orang tuaku. Ucapan

terimakasih juga tidak cukup untuk membalas kebaikan, oleh karena itu

penyelesaian skripsi ini sebagai bukti bakti cintaku untuk Ayah dan Ibuku.

2. Adikku tersayang Ema Juwita dan Revina Oktaria yang senantiasa

memberiku doa untuk keberhasilan ini. Semoga kita dapat mewujudkan

impian orang tua kita.

3. Untuk Almamaterkuu tercinta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung.

iv
RIWAYAT HIDUP

Hawani dilahirkan pada hari Sabtu tanggal 01 Februari 1997, di Desa

Sukarame Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung,

puteri pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Toibi dan Herawati.

Penulis memulai pendidikan tingkat dasar di SD Negeri 1 Sukarame

Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat, yang diselesaikan pada tahun

2008, dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Belalau Lampung Barat.

Pada tahun 2011 penulis menyelesaikan pendidikan di SMP N 1 Belalau

Lampung Barat, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 13 Bandar

Lampung jurusan IPA diselesaikan pada tahun 2014. Alhamdullilah segala puji

hanya milik Allah pada tahun 2014 mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru

di Universitas UIN Raden Intan Lampung memilih jurusan pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Penulis memilih jurusan Biologi di UIN Raden

Intan Lampung karena penulis ingin lebih mengetahui dan memperdalam ilmu

pengetahuan sains dan ilmu agama sebagai pedoman hidup. Penulis melakukan

KKN di Kecamatan Palas desa Bumi Restu. Penulis melakukan PPL di SMA

Negeri 13 Bandar Lampung 2017. Peneliti menyelesaikan skripsi pada tanggal 22

Februari 2019.

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Subhanallah, walhamdulillah, wala ilahailallah,

allahuakbar.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu

pangetahuan, kekuatan dan petunjuk- Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul: “Pengembangan Majalah Biologi Berbasis Alquran

Hadist Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Peserta Didik Kelas X Di Tingkat

SMA/MA”. Sholawat serta salam semoga Allah selalu memberikan Rahmat-Nya

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau yang

setia. Penulis menyusun skripsi ini, sebagai bagian dari persyaratan untuk

menyelesaikan Pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung dan telah penulis selesaikan sesuai dangan

rencana.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak

khususnya dari dosen pembimbing skripsi, sehingga kesulitan yang dihadapi dapat

diselesaikan sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, melalui skripsi ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan selaku dosen

Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

vi
viii
DAFTAR ISI

Lampiran Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
ABSTRAK...................................................................................................................... ii
MOTTO .........................................................................................................iii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 15
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 16
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 16
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...................................................... 16
F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ............................................... 18
G. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ....................................... 18
H. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI


A. Majalah Sebagai Bahan Ajar
1. Pengertian Bahan Ajar ................................................................. 20
2. Fungsi dan Tujuan Bahan Ajar .................................................... 21
3. Pengertian Majalah ...................................................................... 22
4. Karasteristik Majalah ................................................................... 23
5. Kelebihan majalah sebagai bahan ajar pembelajaran .................. 23
6. Rubrik Majalah ............................................................................ 24
7. Teknik Pembuatan Majalah ......................................................... 25
8. Kelebihan dan Kekurangan Majalah ............................................ 26
9. Kelebihan Majalah sebagai Bahan ajar ....................................... 27
B. Materi Virus berbasis al-Qur’an hadist
1. Kajian Kurikulum 2013 Pada Materi Virus ................................. 27
2. Materi Virus ................................................................................. 29
C. Kajian Penelitian Relevan ........................................................... 35
D. Kerangka Berfikir ............................................................................ 39
E. Story Board .................................................................................. 41

viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian ............................................................................. 45
B. Kelas Uji Coba ................................................................................ 46
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ........................................ 46
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 54
E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 57
F. Teknis Analisis Data ....................................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ................................................................................ 70
B. Pembahasan..................................................................................... 112

BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..................................................................................... 124
B. Saran ............................................................................................... 125

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Peserta Didik............................................... 11
Tabel 2.1 Kajian kurikulum 2013 materi virus .............................................. 24
Tabel 2.2 Materi Virus ................................................................................... 26
Tabel 2.3 Ayat Alquran dan Hadist................................................................ 30
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian ...................................................................... 54
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media .............................................. 56
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Materi ............................................. 57
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Bahasa ............................................ 58
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Agama............................................. 59
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Untuk Tanggapan Pendidik ............................... 59
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Untuk Respon Peserta Didik.............................. 60
Tabel 3.8 Skala Likert .................................................................................... 62
Tabel 3.9 Kriteria Kelayakan ......................................................................... 63
Tabel 3.10 Kriteria Kemenarikan................................................................... 65
Tabel 4.1 Cover Depan Majalah .................................................................... 71
Tabel 4.2 Daftar isi Majalah........................................................................... 72
Tabel 4.3 Isi buku pada majalah .................................................................... 73
Tabel 4.4 Validasi Ahli Media Tahap 1 ......................................................... 76
Tabel 4.5 Validasi Ahli Media Tahap 2 ......................................................... 79
Tabel 4.6 Validasi Ahli Materi Tahap 1......................................................... 82
Tabel 4.7 Validasi Ahli Materi Tahap 2......................................................... 84
Tabel 4.8 Validasi Ahli Bahasa Tahap 1 ........................................................ 86
Tabel 4.9 Validasi Ahli Bahasa Tahap 2........................................................ 89
Tabel 4.10 Validasi Ahli AgamaTahap 1 ....................................................... 92
Tabel 4.11 Perbaikan dan Hasil Perbandingan Tampilan Ahli media ........... 94
Tabel 4.12 Perbaikan dan Hasil Perbandingan Tampilan Ahli Materi .......... 99
Tabel 4.13 Perbaikan dan Hasil Perbandingan Tampilan Ahli Bahasa ........ 100
Tabel 4.14 Perbaikan dan Hasil Perbandingan Tampilan Ahli Agama ........ 101

x
Tabel 4.15 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan Atau Terbatas
SMA Muhammadiyah 1 Pringsewu .............................................................. 104
Tabel 4.16 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan Atau Terbatas
SMA Negeri 1 Jatiagung ............................................................................... 105
Tabel 4.17 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan Atau Terbatas
SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung ................................................... 105
Tabel 4.18 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas SMA
Muhammadiyah 1 Pringsewu ........................................................................ 107
Tabel 4.19 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas SMA Negeri 1
Jatiagung ....................................................................................................... 108
Tabel 4.20 Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas SMA
Muhammadiyah 2 Bandar Lampung ............................................................. 109

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1 produk power point.................................................................... 129

Lampiran 2 produk majalah sebelum revisi .................................................. 134

Lampiran 3 produk majalah setelah revisi .................................................... 147

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam dibagi menjadi tiga cabang keilmuan yaitu ilmu

biologi, fisika, dan kimia. Biologi merupakan cabang ilmu yang memiliki ruang

lingkup yang banyak, selain itu ilmu biologi ialah ilmu yang berkembang dan

terus mengalami peningkatan.1 Biologi memberikan pengalaman belajar serta

untuk memahami konsep proses sains dan merupakan satu dari tiga cabang ilmu

pengetahuan alam yang memberikan pengetahuan dalam belajar serta untuk

menguasai konsep proses sains.

Keterampilan proses sains terdiri dari keterampilan mengamati,

megajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dan

sangat memperhatikan keselamatan serta keamanan kerja, menggolongkan serta

menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan ataupun tertulis

serta keterampilan mencari dan memilih informasi faktual yang relevan sehingga

dapat memecahkan masalah sehari-hari.2 Biologi ialah cabang ilmu yang

mengkaji ilmu berkaitan dengan makhluk hidup, istilah-istilah atau bahasa latin
1
Campbell, Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Jakarta : Erlangga, 2010), h. 3.

2
Deka Andriyani. “Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Keterampilan
Berpikir Krisis Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas”, Skrpsi Program Magister Teknologi
Pendidikan Universistas Lampung Bandar Lampung, 2007, h. 28.

1
2

biasa digunakan dalam biologi, proses pembelajaran biologi sangat bermanfaat

jika dilakukan selaras dengan tujuan pembelajaran, sehingga peserta didik

menganggap materi yang disampaikan mudah dan merasa senang untuk

mempelajari ilmu biologi.

Ketercapaian tujuan pembelajaran serta suasana belajar yang

meyenangkan dapat diperoleh apabila peserta didik belajar bisa berinteraksi baik

terhadap sumber belajar. Proses pembelajaran dapat memberikan pemikiran

tentang pendidik yang bukanlah merupakan satu satunya sumber belajar,

diantaranya dengan penggunaan bahan ajar. Pemakaian bahan ajar menarik akan

mempermudah peserta didik memahami materi serta untuk menciptakan pelajaran

yang memiliki makna. Hal yang harus dikuasi yaitu pembuatan bahan ajar oleh

pendidik.

Semua bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang

digunakan secara langsung adalah bahan ajar.3 Bahan ajar merupakan sarana yang

digunakan untuk mempermudah dalam penyampaian materi yang ditujukan untuk

peserta didik, dan sebagai alat penunjang proses pembelajaran. Penggunaan bahan

ajar dapat membantu dalam penyampaian materi yang belum tersampaikan oleh

pendidik. Bahan ajar dikatakan baik apabila bahan ajar telah meyesuaikan

dengan kemampuan peserta didik. Untuk menguasai materi secara sistematis dan

runtut peserta didik menggunakan bahan ajar yang baik dengan demikian materi

pelajaran dapat dipahami secara utuh dan keseluruhan. Beragam bahan ajar tidak
3
Udin Syaefudin Sa’Ud, Inovasi Pedidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 214.
3

hanya yang berbentuk media cetak saja, perkembangan ilmu dan teknologi juga

dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung penyampaian materi untuk

mempermudah peserta didik menerima materi pelajaran.

Era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi semakin cepat.

Adanya perkembangan teknologi ini pada dunia pendidikan selayaknya dapat

memberikan kemudahan pada proses pembelajaran yaitu penyampaian informasi

kepada peserta didik dengan menggunakan alat. Alat-alat yang dimaksud disini

contohnya adalah bahan ajar. Kedudukan bahan ajar dalam proses pembelajaran

menjadi arti yang sangat penting. Namun kenyataan dilapangan proses

pembelajaran belum banyak memanfaatkan kemajuan teknologi seperti

penggunaan bahan ajar yang menarik minat belajar peserta didik, karena

penggunaan bahan ajar hanya berupa buku cetak yang telah disusun secara

nasional oleh Kemendikbud yang kurang menarik minat belajar peserta didik.

Bahan ajar ialah suatu media pembelajaran yang memiliki andil yang luar

biasa saat proses belajar mengajar sebagai pedoman peserta didik dan pendidik

sehingga dapat meningkatkan efektifitas dalam proses belajar mengajar. Untuk

peserta didik bahan ajar ialah bahan yang dipahami isinya saat proses belajar

mengajar dengan demikian peserta didik mendapatkan pengetahuan baru.

Sedangkan bahan ajar bagi pendidik digunakan sebagai acuan dalam

penyampaian informasi kepada peserta didik. Bahan ajar banyak ditemukan

dipasaran, salah satunya yaitu bahan ajar yang disusun secara nasional oleh

Kemendikbud. Mengembangkan bahan ajar sendiri ialah tanggung jawab


4

pendidik secara profesional maupun pihak yang berkepentingan. Bahan ajar yang

menarik dan tidak membosankan yang digunakan saat proses pembelajaran dan

mendorong peserta didik supaya lebih mengerti dan mengingat materi yang telah

disampaikan. Dengan demikian pendidik sebagai fasilitator akan lebih mudah

menyampaikan materi dan peserta didik akan lebih mudah memahami dan akan

merasakan dampak positif dari bahan ajar itu sendiri.

Pemakaian bahan ajar saat proses pembelajaran diharapkan dalam proses

belajar mengajar secara optimal bisa meningkatkan aktivitas belajar mengajar

sehingga materi yang diberikan lebih mudah dimengerti peserta didik, dengan

kata lain peserta ddik memerlukan pendidik yang memiliki kriteria kreatif

sehingga dapat mengatur proses pembelajan dengan baik, menarik dan digemari.

Oleh sebab itu dibutuhkan pendidik yang memiliki ide-ide kreatif yang dapat

mengurangi kendala-kendala dalam penguasan proses pembelajaran. Salah

satunya adalah pembuatan bahan ajar pada jenjang SMA/MA. Dalam Al-Qur’an

surah Al-Alaq ayat 1-5 Allah SWT mengasih prinsip dasar mengenai ilmu

pengetahuan. Ayat tersebut dibawah ini:

              

         
Artinya :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1), Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah yang
5

Maha pemurah (3), yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4), Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (5). (QS. Al-Alaq : ayat

1-5).4

Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat 1-5 menjelaskan bahwa agama islam

memotivasi pemeluknya untuk selalu belajar dengan membaca, menelaah dan

meneliti segala sesuatu yang menjadi fenomena yang ada dialam ini untuk

memperoleh ilmu pengetahuan. Supaya manusia bisa menjadikan

kemampuannya dalam perjalanan kehidupan di dunia ini agar bisa meraih

kebahagiaan baik didunia dan diakhirat.

Kitab suci umat islam adalah Al-Qur’an dan dijadikan pedoman serta

pembimbing dalam kehidupan. Seperti Firman Allah dalam surat Al-Isra (15)

ayat 9 :

         

      

Artinya :

”Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih

Lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang

4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, ( Bandung : Jabal,2010), h. 283.
6

mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS. Al-Isra

: Ayat 9).5

Kandungan surat Al-Isra ayat 9 menyampaikan petunjuk kepada manusia

agar menuju jalan yang lurus dan selamat sehingga dapat mencapai kebahagiaan

dunia yang hakiki. Al-Qur’an juga menyampaikan kabar gembira pada orang-

orang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, yang taat pada kebenaran serta

melakukan perbuatan yang shaleh berupa pahala besar pada hari kiamat kelak.

Dan orang-orang yang tidak beriman diakhirat, Al-Qur’an memberikan

peringatan bahwa akan mendapatkan siksaan yang sangat pedih di hari kiamat.

Berdasarkan Q.S Al-Isra ayat 9 Allah menunjukkan bahwa Al-Qur’an dijadikan

petunjuk kepada jalan yang lurus, membimbing serta mengarahkan manusia agar

mencintai serta dicintai Al-Qur’an.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pendidik biologi SM

diketahui bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah

Power point gambar, LCD dan proyektor tidak setiap waktu pelajaran

berlangsung digunakan hanya beberapa kali saja dalam satu semester. Buku ajar

yang dipakai hanya berupa buku ajar yang disusun oleh Kemendikbud. Pendidik

juga mengatakan bahwa beliau pernah mendengar seperti apa itu bahan ajar

majalah karena sudah pernah ada yang meneliti tentang pengembangan bahan

ajar tersebut. SM sudah memiliki beberapa fasilitas dan sudah dimanfaatkan oleh

pendidik yang dapat mendukung proses pembelajaran. Menurut pendidik SMA


5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, ( Bandung : Jabal,2010), h. 597.
7

SM materi virus adalah materi yang sifatnya abstrak atau sulit dipahami

dikarenakan peserta didik tidak dapat meilihat bentuk virus secara langsung hal

ini terjadi karena minimnya alat untuk melihat virus yaitu mikroskop elektron.

Minimnya fasilitas menyebabkan siswa sulit untuk melakukan praktikum,

pendidik juga menerangkan bahwa materi yang terdapat dalam kurikulum 2013

lebih luas cakupan materi nya dibandingkan dengn KTSP 2006. Peserta didik

diharuskan untuk lebih aktif saat belajar tetapi faktanya masih banyak yang tidak

mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Menurut ibu Alqhasoh juga perlu

adanya pengembangan bahan ajar yang menarik karena selama ini belum adanya

bahan ajar yang dikembangkan oleh pendidik. 6

Sejauh ini sekolah yang berada dibawah naungan agama hanya

menggunakan buku sebagai penunjang proses belajar mengajar yang diterbitkan

secara nasional. SM memiliki karasteristik yang berbeda dengan sekolah umum

dimana nuansa islami penting untuk dihadirkan dalam proses belajar mengajar

dan bahan ajar yang dipakai. Ibnu khuldun menyatakan pentingnya memasukkan

pendidikan Al-Qur’an terhadap anak-anak. Baginya Al-Qur’an adalah pondasi

seluruh kurikulum pendidikan yang ada di dunia islam, sebab Al-Qur’an ialah

syiar agama yang menguatkan akidah serta mengokohkan keimanan. Ibnu sina

mengajarkan supaya menerapkan pendidikan Al-Qur’an kepada anak.

Menurutnya potensi anak, baik akal dan jasmani sekiranya dituangkan agar

6
Pendidik. Ibu Alqhosah, Bandar Lampung, 5 Maret 2018.
8

mendapat pendidikan pokok yaitu Al-Qur’an, supaya akidah islamiyah anak

dapat mengalir dan tertanam dalam hatinya.7

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan SM pada tanggal 05 Maret 2018

dengan mengisi angket kepada peserta didik dengan jumlah 66 siswa didapatkan

data bahwa peserta didik yang tertarik dengan pelajaran biologi ada 93%.

pendidik kurang bervariasi dalam menggunakan bahan ajar atau hanya

menggunkan buku paket saja, pelajaran biologi adalah pelajaran yang sulit

dipahami sebanyak 41% dari peserta didik, Menurut 62 peserta didik atau

sebanyak 94% orang penggunaan media yang menarik dapat meningkatkan minat

belajar peserta didik. Pembelajaran biiologi adalah pelajaran yang menyenangkan

menurut 57 orang atau sekitar 86%. Bahan ajar yang dipakai hanya

menggunakan buku cetak, serta lebih dari 53% peserta didik menyatakaan bahwa

penting adanya suatu bahan ajar yang dapat menarik minat belajar, kebanyakan

peserta didik hanya mengenal buku cetak saja yang menjadi bahan ajar tetapi

banyak sekali jenis bahan ajar lainya seperti modul, LKS, dan majalah.8

Salah satu yang dapat membuat peserta didik berminat dalam belajar

yaitu adanya pembuatan bahan ajar yang dapat menarik perhatian peserta didik

untuk belajar yaitu majalah. Suatu media komunikasi massa berbentuk cetak

serta memiliki fungsi menyediakan bacaan tentang fakta, memuat data terakhir

7
Abdul Hafiz. “Pengembangan buku ajar berbasis al-Qur’an dan hadist” Jurnal Madrasah
Ibtidaiyah, vol.1 No. 1, (2014). h. 32.
8
Analisis angket, SMA Muhammadiah 2 Bandar Lampung, 05 maret 2018.
9

berkenaan dengan hal yang menarik perhatian, menambah pegetahuan,

meningkatkan motivasi pembacanya ialah pengertian majalah. Majalah yang

berbasis Al-Qur’an hadist diharapkan dapat memupuk sikap ketuhanan peserta

didik. Kelebihan majalah biologi sebagai bahan ajar adalah peserta didik bisa

maju sesuai dengan kecepatan masing-masing dan belajar dengan tidak

membosankan. Walaupun kenyataannya diharapkan semua peserta didik bisa

memahami topik yang disajikan, peserta didik akan melakukan pengulangan

materi dengan menyajikan pikiran secara logis, penggabungan gambar dan teks

menarik minat membaca dan memudahkan peserta didik memahami materi yang

diberikan yaitu format verbal serta visual, dan informasi ini bersifat aplikatif

yang pas dengan perkembangan serta temuan-temuan baru, kemudian bisa dibuat

untuk suplemen dalam proses belajar mengajar. Majalah ini berfungsi sebagai

alat untuk penyampaian pesan kepada peserta didik dan komunikasi belajar

disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik apabila komunikasi berjalan

dengan baik. Selain memiliki kelebihan majalah juga memiliki beberapa

kekurangan yaitu fleksibilitas yang terbatas dan mahalnya biaya yang dipakai

untuk menjangkau pembacanya karena hanya beredar dilingkungan terbatas.

Materi virus merupakan materi yang cakupannya luas dan bersifat

abstrak. Buku cetak adalah salah satu alternatif yang digunakan untuk

mempermudah dalam mempelajari materi tentang virus, kebanyakan peserta

didik malas untuk membaca buku yang banyak teori namun minim akan gambar.

Sehingga dibutuhkannya bahan ajar yang bervariasi yang bisa membuat peserta
10

didik lebih tertarik untuk belajar serta untuk meningkatkan pemahaman peserta

didik. Jika materi pembelajaran virus dikembangkan menggunakan bahan ajar

dalam bentuk majalah berbasis Al-Qur’an hadist, maka pembelajaran mengenai

materi virus tersebut diharapkan dapat lebih efisien, mudah dipahami dan dapat

memupuk sikap ketuhanan peserta didik. Namun, sayangnya bahan ajar majalah

berbasis Al-Qur’an hadist materi virus ini belum tersedia. Permasalahan-

permasalahan mengenai penggunaan bahan ajar yang belum bervariasi dan

kurang optimal dalam bidang pendidikan serta belum tersedianya majalah

berbasis Al-Qur’an dan hadist untuk materi virus ini mendorong peneliti untuk

mengadakan penelitian dan pengembangan mengenai majalah berbasis Al-

Qur’an hadist. Maka peneliti ingin melakukan inovasi dengan mengembangkan

sebuah bahan ajar majalah berbasis Al-Qur’an hadist megenai materi virus.

Peneliti membatasi penelitian dan pengembangan ini hanya pada semua materi

virus. Kelebihan bahan ajar majalah ini adalah dilengkapi dengan gambar-

gambar yang begitu menarik, riset terkini mengenai materi virus, dan materi

virus yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an dan hadist.

Penelitian dan pengembangan majalah sudah banyak dilakukan, salah

satunya oleh Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati, yang telah melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan Majalah Biore (Biologi Reproduksi)

Submateri Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber

Belajar Mandiri Siswa SMA/MA”. Hasilnya diketahui bahwa rata-rata hasil

rating (HR) respon peserta didik kepada bahan ajar sebesar 80% memperlihatkan
11

respon peserta didik pada bahan ajar masuk dalam kategori sangat baik. Jadi

bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan.9

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Husnul Budiatman Dani dan

kawan-kawan, yang telah melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan

Majalah Biologi (Biomagz) Pada Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar

Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1 Mataram” hasilnya diketahui bahwa

tanggapan peserta didik sesudah memakai majalah biologi serta pada tahap

uji coba lapangan memperoleh tanggapan sebesar 77,5% dimana menunjukkan

produk layak digunakan menjadi sumber belajar.10

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Nesya Arantika Dewi dan

kawan-kawan dengan judul “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media

Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa

Kelas X IPA SMA” bahwa penelitian pengembangan ini hasil akhir ialah

terciptanya majalah green dan layak dipakai. Penilaian majalah green oleh

ahli materi didapat presentase 78,57% dengan kriteria baik. Uji kelayakan

oleh ahli media didapat presentase penilaian 76,92% dengan kategori baik. Uji

kelayakan oleh per reviewer diperoleh presentase penilaian 91,67% dengan

kategori baik. Uji kelayakan oleh guru biologi diperoleh presentase penilaian

100% dengan kategori baik. Sedangkan respon peserta didik terhadap majalah
9
Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz) Pada
Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1 Mataram”, Skripsi
Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, h. 9.
10
Husnul Budiatman Dani, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media
Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”,
Skripsi Pendidikan Biologi FITK Uin Mataram, 2016, h.1.
12

green adalah baik, ditunjukkan dengan rata-rata presentase penilaian 92,30%

pada uji coba produk dan 85,15% pada uji coba pemakaian.11

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Chairana Suprihatin dan

kawan kawan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa

Majalah Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya”

diperoleh hasil akhir bahwa majalah fisika yang dikembangkan baik dari

perseorangan, uji skala kecil dan uji skala besar diperoleh minat baca peserta

didik adalah 72,9% dan meningkat menjadi 9,3% dari minat baca sebelumnya.

Hasil evaluasi rata-rata kelayakan media oleh evaluator ahli materi dan ahli

media diperoleh kesimpulan bahwa media masuk kategori baik dan persentase

sebesar 80,2%. Bisa disimpulkan majalah fisika dapat meningkatkan minat baca

peserta didik dan masuk dalam kategori baik.12

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Nur Sigit Triyogantara dan

Juli Astono dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika

Berbasis Clenovio Apps Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan

Berfikir Kreatif Peserta Didik SMA” diperoleh rerata hasil gain standar

dadapatkan pada kelas eksperimen untuk minat belajar peserta didik sebesar 0,21

dengan kriteria rendah serta pada kelas kontrol gain standar sebesar 0,14 masuk

dengan kriteria rendah memperlihatkan kelas eksperimen mengalami


11
Nesya Arantika Dewi, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran
Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”, Skripsi Pendidikan
Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2014, h.155.
12
Chairana Suprihatin, Dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk
Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya”, skripsi pendidikan fisika universitas
sebelas maret, 2011, h. 495.
13

peningkatan lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Majalah fisika sudah

memenuhi kategori sangat baik dan kriteria kelayakan. 13

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Raizus Zahro dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

Prestasi Belajar Fisika Peserta Didik SMAN 1 Pleret” diperoleh hasil bahwa 1)

Media pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan untuk meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar 2) Peningkatan prestasi belajar peserta didik

memperoleh nilai standar gain sebesar 0,48 pada kategori sedang, dan 3)

Peningkatan motivasi belajar peserta didik memperoleh nilai standar gain sebesar

0,42 pada kategori sedang.14

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Lailatul Aslamiyah dengan

judul “Pengembangan Media Pembelajaran Komik Fisika Berbasis Integrasi-

Interkoneksi Nilai-Nilai Alquran” diperoleh hasil kelayakan isi 84,72%, penyajian

89,29%, bahasa 90,63%, dan kegrafikan 66,67% sehingga nilai kelayakan rata-

rata sebesar 82,83% dan termasuk dalam kriteria layak digunakan. Aspek

kelayakan meliputi cakupan materi, keakuratan materi, pendukung materi

pembelajran, dan integrasi-interkoneksi nilai-nilai Alquran.15

13
Nur Sigit Triyogantara dan Juli Astono. “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah
Fisika Berbasis Clenovio Apps Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kreatif
Peserta Didik SMA”, jurnal pendidikan fisika,2016, h. 477.
14
Raisuz Zahro dan Juli Astono. “ Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika untuk
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi BelajarFisika Peserta Didik SMAN 1 Pleret”, Jurnal Pendidikan
Fisika, 2017, Volume.6 Nomer. 3.
15
Lailatul Aslamiyah. “Pengembangan Media Pembelajaran Komik Fisika Berbasis Integrasi
Interkoneksi nilai-nilai Alquran”, Journal Pendidikan Fisika, 2017, h. 48.
14

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Ari Kiswono dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Al-Qur’an di Sekolah Dasar”

didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan

dikategorikan sangat valid dengan persentase bahan ajar sebesar 91,50%, hasil uji

coba praktikalitas dan respon guru dikategorikan sangat praktis dengan persentase

91,07%, dan respon dikategorikan sangat praktis dengan persentase 92,04%.

Penilaian hasil belajar siswa dikategorikan sangat tinggi. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis Alquran

disekolah dasar dinyatakan valid, praktis, dan efektif.16

Mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim, oleh karena itu

diharuskan untuk lebih memberikan perhatian terhadap Al-Qur’an dan hadist

yang merupakan petunjuk dan pedoman hidup. tolak ukur keislaman mereka

dilihat dari sejauh mana perhatian dan pemahaman masyarakat indonesia

terhadap Al-Qur’an hadist dan pengetahuan mengamalkan nilai-nilai yang

terkandung didalamnya. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan merupakan

sebuah konsekwensi yaitu usaha pemenuhan terhadap hak-hak Al-Qur’an dan

hadist agar diteliti secara ilmiah, termasuk oleh pendidik dan peserta didik. tetapi

yang terlihat di lapangan bahwa di sekolah menengah umum dengan SM tidak

jauh beda. Belum ada buku ajar yang menyertakan ayat-ayat Al-Qur’an dan

hadist didalamnya. Hal ini tepat diterapkan di sekolah menengah islam dengan

16
Ary Kiswono Kenedi. Dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Alquran di
Sekolah Dasar”, Jurnal PGSD Universitas Negeri Padang, h. 34. Volume.2 Nomer 1. ISSN 2579-3403
15

berbasis Al-Qur’an hadist untuk menanamkan pengetahuan secara umum dengan

keislaman supaya kogntitif peserta didik dapat dinternalisasi.

Peneliti akan melakukan penelitian berdasarkan latar belakang diatas

dengan judul skripsi ”Pengembangan Majalah Biologi Berbasis Al-Qur’an Hadist

Pada Materi Virus Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Peserta Didik Kelas X

Ditingkat SMA/MA”. Bahan ajar ini diharapkan dapat digunakan dalam proses

belajar mengajar dan memudahkan pendidik dalam penyampaian materi.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari latar belakang di atas ialah :

1. Diperlukannya bahan ajar baru yang di dalamnya memuat ayat-ayat Al-

Qur’an hadist.

2. Peserta didik beranggapan mata pelajaran biologi adalah pelajaran yang sulit

dan membosankan.

3. Bahan ajar yang digunakan disekolah yang bernuansa islam belum pernah ada

yang memuat ayat Al-Qur’an hadist didalamnya yang menyebabkan peserta

didik kurang tertarik untuk belajar.

4. Selama ini bahan ajar yang ada disekolah hanya memuat gambar-gambar

tanpa memuat info-info terkini serta ayat-ayat Al-Qur’an hadist

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah berdasarkan identifikasi masalah diatas adalah

sebagai berikut:
16

1. Penelitian dilakukan dengan penggunaan majalah biologi berbasis Al-Qur’an

hadist yaitu majalah yang didalamnya terdapat materi virus dan ayat-ayat Al-

Qur’an hadist yang berkaitan dengan materi virus. Majalah terbagi menjadi 2

edisi. Edisi pertama tentang campak dan rubella, edisi kedua tentang HIV.

2. Submateri ini terbatas pada pengertian virus, sejarah virus, ciri-ciri virus,

struktur virus, replikasi virus, dan peranan virus.

3. Penelitian ini yang akan dinilai oleh 4 ahli yaitu (ahli agama, ahli bahasa, ahli

media, dan ahli materi)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dilihat dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, dan pembatasan masalah diatas yaitu :

1. Bagaimana pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist pada

mata pelajaran biologi untuk peserta didik kelas X di SMA/MA?

2. Bagaimana kelayakan majalah berbasis Al-Qur’an hadist kelas X pada mata

pelajaran biologi untuk peserta didik kelas X di SMA/MA?

3. Bagaimana respon peserta didik terhadap majalah biologi berbasis Al-Qur’an

hadist pada mata pelajaran biologi untuk peserta didik kelas X di SMA/MA?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebaai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Dilihat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiaan ini adalah:
17

a. Untuk mengetahui cara pengembangan majalah biologi berbasis Al-

Qur’an hadist pada mata pelajaran biologi untuk peserta didik kelas X di

SMA/MA

b. Untuk mengetahui kelayakan pengembangan media majalah berbasis al-

Qur’an hadist pada mata pelajaran biologi kelas X di SMA/MA di

Lampung berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan

pendidikan, ahli agama, pendidik.

c. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap majalah biologi berbasis

Al-Qur’an hadist pada mata pelajaran biologi kelas X di SMA/MA.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini supaya :

a. Bagi Pendidik

Majalah diharapkan bisa dijadikan sumber pertimbangan saat pemilihan

bahan ajar serta bisa memperbanyak wawasan pendidik dan menjadikan

suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.

b. Bagi Peserta Didik

Majalah dapat mempermudah memahami materi biologi menggunakan

majalah berbasis Al-Qur’an Hadist pada materi virus serta peserta didik

mendapatkan bahan ajar yang bervariasi.

c. Bagi Sekolah

Majalah diharapkan bisa memberikan manfaat bagi sekolah untuk

memperbaiki kualitas mutu pembelajaran disekolah.


18

d. Bagi Peneliti Lain

Memberi informasi tentang pengembangan majalah biologi berbasis Al-

Qur’an hadist yang bisa digunakan dalam pembelajaran.

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian ini memiliki spesifikasi produk yaitu

1. Majalah biologi berbasis al-Qur’an hadist untuk SMA/MA kelas X semester

ganjil.

2. Majalah berbasis al-Qur’an hadist disimpan dalam bentuk cetak. Dibagi

menjadi 2 edisi. Edisi pertama tentang campak dan rubella, edisi kedua

tentang HIV.

3. Majalah berbasis al-Qur’an hadist dibuat menggunakan Corel X6.

4. Majalah berbasis al-Qur’an hadist memuat gambar dan info terkini yang

mewakili beberapa isi materi virus sehingga mudah mengerti.

5. Majalah berbasis al-Qur’an hadist dilengkapi dengan kompetensi inti,

kompetendi dasar, indikator yang harus dicapai, info terkini tentang virus.

6. Majalah berbasis al-Qur’an hadist bisa dipakai untuk proses belajar mengajar

dalam kelas atau secara mandiri.

G. Asuumsi dan Keterbatasan Pengembangan

1. Asumsi Pengembangan

Asumsi yang dikemukakan peneliti yaitu:

a. Belum tersedianya bahan ajar majalah disekolah.


19

b. Dengan bahan ajar majalah, diharapkan dapat memudahkan peserta didik

memahami materi.

2. Keterbatasan pengembangan

Bahan ajar majalah berbasis al-Qur’an hadist juga memiliki keterbatasan,

yaitu: Keterbatasan bahan ajar majalah ini terletak pada materi karena hanya

memuat materi virus submateri pengertian virus, sejarah virus, ciri-ciri virus,

struktur virus, replikasi virus, dan peranan virus.karena sifatnya yang Hand

out maka penyusunannya fleksibel jika dipakai dengan program android atau

bentuk online.

H. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Penelitian ini memahami tentang pengembangan majalah biologi berbasis al-

Qur’an hadist pada mata pelajaran biologi kelas X di tingkat SMA/MA

2. Pada penelitian ini menggunakan Peserta didik di 3 (tiga) sekolah yaitu SM,

SP, dan SJ kelas X semester 1

3. Penelitian ini dilakukan di SM, alamat Jl Zainal Abidin Pagar Alam, Labuhan

Ratu, Kedaton, Kota Bandar Lampung 35132. SP, alamat Jl Pirngadi No 56,

Kabupaten Pringsewu 35373. SJ, alamat Jl Raya Margomulyo, Kabupaten

Lampung Selatan 35365

4. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018


20
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Majalah sebagai Bahan Ajar

1. Pengertian bahan ajar

Proses komunikasi ialah suatu bertukar informasi atau pesan dan proses

penyampaian dari setiap guru kepada orang lain. Belajar mengajar ialah proses

komunikasi Diantaranya yaitu dengan adanya bahan ajar. Proses pembelajaran harus

dibuat pendidik menjadi menyenangkan, caranya ialah dengan adanya bahan ajar

yang menyenangkan pula. Bahan ajar sering dipakai saat proses belajar mengajar

untuk referensi pembelajaran mengakibatkan apa yang diberikan pendidik kepada

peserta didik bisa tersampaikan secara sistematis.

Seperangkat materi yang ditata secara runtut tertulis maupun tidak,

menyebabkan tercipta keadaan yang mengharuskan peserta didik buat belajar.1

Semua bentuk bahan yang dipakai agar bisa membantu pendidik saat melakukan

proses belajar mengajar dikelas, baik tertulis ataupun tidak tertulis ialah bahan ajar.

Bahan ajar atau learning materials yakni bahan pembelajaran yang secara

langsung dipakai buat proses belajar mengajar.2 Bahan ajar ialah seperangkat alat

1
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2014),
h.138.
2
Udin Syaefudin Sa’Ud, Inovasi Pedidikan (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 214.

20
21

dalam proses belajar mengajar yang didalamnya terdapat materi pembelajaran,

metode, batasan-batasan, serta cara mengevaluasi yang dirancang secara runtut agar

tercapainya tujuan yang hendak dicapai.3

Dilihat dari ulasan diatas disimpulkan bahan ajar ialah seperangkat materi

pembelajaran dan bisa mewujudkan terpenuhinya tujuan kurikulum yang ditata secara

sistematis serta utuh agar terciptanya suasana belajar yang mempermudah pendidik

mengajar dan peserta didik belajar dengan menyenangkan.

2. Fungsi Dan Tujuan Bahan Ajar

Bagi pendidik fungsi bahan ajar secara garis besar buat mengarahkan segala

aktivitasnya saat proses belajar mengajar dan merupakan substansi kompetensi yang

sepatutnya disampaikan kepada peserta didik. Kemudian buat peserta didik ialah agar

dijadikan acuan saat proses belajar mengajar. Fungsi lainnya yaitu sebagai alat

evaluasi pencapaian dari hasil belajar.

Dilihat dari strategi pembelajaran yang dipakai bahan ajar bisa dibagi menjadi

tiga fungsi, yakni pembelajaran klasikal, individual, dan kelompok. Pembelajaran


23
klasikal fungsi bahan ajar yaitu satu satunya pengawas dan sumber informasi serta

pengendali proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Pembelajaran individual

fungsi bahan ajar sebagai media utama dalam proses belajar mengajar, alat yang

digunakan buat menata serta memantau peserta didik mendapatkan informasi,

penunjang media pembelajaran lain. Pembelajaran kelompok bahan ajar memiliki

3
Yuberti, Teori Pembelajaraan Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan
(Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2014), h. 185.
22

fungsi yakni sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan

cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi mengenai peran

orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, dan petunjuk tentang proses

pembelajaran itu sendiri, sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika

dirancang sedemikian rupa agar bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. 4

3. Pengertian Majalah
Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang

memuat artikel artikel dari penulis. 5 Selain memuat artikel, majalah juga merupakan

publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi, atau fitur lainnya yang

mewarnai isi dari majalah, oleh karena itu majalah dijadikan salah satu pusat

informasi bacaan yang sering dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering

dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang

diinginkannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan

berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, informasi yang patut

diketahui oleh konsumen pembaca, artikel, sastra dan sebagainya yang menurut kala

terbitnya dibedakan atas majalah bulanan, majalah tengah bulan, majalah mingguan

dan sebagainya.6 Majalah ialah terbitan berkala yang mencakup beragam liputan

jurnalistik serta pendapat berkenaaan dengan topik nyata yang layak dikenal

4
Andi Prastowo.Op.Cit. h. 140.
5
Andi prastowo. Op. Cit. h. 153.
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga.(Dapartemen Pendidikan Indonesia: Balai
Pustaka, 2002)
23

pembaca.7 Majalah pada konteks ini ialah media yang bisa dipakai untuk alat

menguasai materi biologi, majalah juga bisa mendukung pemahaman peserta didik

mengenai materi yang dijelaskan oleh pendidik dan agar terciptanya nuansa belajar

yang menarik.

4. Karasteristik Majalah
Karakteristik majalah yakni terbit secara teratur, umpamanya sekali seminggu,

sekali dua minggu atau sekali sebulan, terbit pada hari yang sama, isinya bermacam-

macam mengenai bidang sosial, politik, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya. 8

Kurniawan djunaidi memaparkan bahwa semua produk media cetak yang bisa

disebut majalah adalah 1) Media cetak yang terbit secara berkala, tetapi bukan terbit

setiap hari 2) Media cetak itu bersampul, setidak-tidaknya punya wajah dan dirancang

secara khusus 3) Media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki jumlah

halaman tertentu 4) Media cetak itu harus berformat tabloid atau saku atau format

konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal saat ini.9

Karasteristik majalah yaitu penyajiannya lebih mendalam, nilai aktualis lebih

lama, gambar atau foto lebih lama dan cover sebagai daya tarik. 10 Majalah merupakan

media cetak yang terbit secara berkala, tetapi bukan terbit setiap hari. Majalah

sekurang-kuragnya memiliki rubric yang berbeda-beda pada setiap edisinya. Rubrik

7
Mulyana Dedd, Pengantar Ilmu komunikasi (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h.
33
8
Soewardi Idris, Jurnalistik Televisi (Bandung: Remadja Karya CV, 1987), h. 127.
9
Junaidi Kurniawan, Enskiklopedi Pers Indonseia (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 37.
10
Pudyaswara, “Pengembangan Majalah Fisika Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri
Berkarakter Islami Melalui Materi Fluida Dinamis Untuk Menumbuhkan Sikap Spiritual Dan Motivasi Belajar
Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Bantul”Jurnal Pendidikan Fisika”, 2014 Vol.1 No.2
24

itu berisi penjabaran tentang suatu masalah maupun peristiwa yang dikelompokkan

menurut jenisnya.

5. Macam-Macam Majalah

Majalah dibagi menjadi 1) Majalah bergambar yaitu bentuk majalah yang

memuat reportase berdasarkan pada gambar. Gambar sesuatu peristiwa atau suatu

karangan khusus yang berisikan foto-foto. 2) Majalah anak-anak adalah bentuk

majalah yang isinya khusus mengenai dunia anak-anak 3) Majalah berita adalah

majalah yang menyajikan berita-berita dengan suatu gaya tulisan yang khas di

lengkapi dengan foto-foto dan gambar-gambar . 4) Majalah budaya adalah penerbitan

pers yang mengkhususkan isinya dengan masalah masalah kebudayaan dan di

terbitkan setiap minggu, bulan atau secara berkala. 5) Majalah ilmiah adalah majalah

berkala khusus dan mengkhususkan isinya mengenai suatu bidang ilmu, misalya

teknik radio, elektronik, ekonomi, hokum dan sebagainya. 6) Majalah hiburan adalah

majalah yang memuat karangan-karangan ringan, cerita pendek, cerita bergambar,

dan sebaginya. 7) Majalah keagamaan adalah bentuk majalah yang isinya khusus

mengenai masalah-masalah agama. 8) Majalah keluarga adalah majalah yang memuat

karangan-karangan untuk seluruh keluarga, dari bacaan anak-anak sampai rumah

tangga. 9) Majalah khas adalah bentuk majalah yang isinya khusus mengenai

berbagai macam profesi. 10) Majalah mode adalah majalah yang berisi mode dan

lampiran yang berisikan pola periklanan. 11) Majalah remaja adalah bentuk majalah

yang isinya khusus membahas masalah remaja. 12) Majalah sastra adalah majalah

khas yang terbit dan isinya khusus membicarakan masalah kesusatraan dan resensi
25

buku-buku kontemporer atau kegiatan dalam bidang sastra. 13) Majalah pendidikan

adalah majalah adalah majalah yang sisinya membimbing dan terdapat unsure

pengetahuan.11

Majalah Pendidikan memuat unsur muatan mengacu kepada aspek tema, isi

dan bobot tulisan. Tulisan yang di sajikan diharapkan selalu mengarah kepada tema

induk pendidikan dalam setiap edisi. Tema itu sekaligus menjadi ciri khas majalah

pendidikan yang bersangkutan. Kemudian, isi majalah pendidikan hendaknya selalu

bervariatif, mengacu pada dunia pendidikan, dan tidak tumpang tindih. Artinya isi

yang disajikan saat ini indentik dengan isi yang telah di sampaikan beberapa bulan

yang lalu.12

Bentuk yang ditampilkan akan memberikan kesan tertentu. Untuk itu

pemilihan bentuk perlu dilakukan dengan pengatakan. Bentuk itu bisa akan menjadi

baku, untuk memberikan ciri khusus terhadap majalah pendidikan. Unsur bahasa pada

umumnya mempengaruhi pengatakan dari segi kualitas muatan. Muatan yang

berbobot tidak mudah di pahami oleh pembaca kalau bahasa yang di pakai tidak

komunikatif, kemudian pilihan kata, frase, atau kalimat yang di pakai untuk judul

akan mempengaruhi model atak yang dipakai. Bahasa berkaitan dengan rubrik yang

tersaji. Bahasa santai sangat cocok untuk rubrik pendidikan.

11
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 35.

12
Yuliyanto” Majalah Kimia Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Kreativitas Peserta
Didik Kelas X Sma N 1 Mlat”, 2013, Jurnal Pendidikan Sains, Volume.1 No. 1
26

6. Rubrik Majalah

Rubrik adalah pembagian dalam sebuah media atau majalah, misalnya rubrik

olahraga, rubrik opini dan lain sebagainya. Beberapa rubrik dalam majalah disebut

rubrik tetap dan ada juga yang tidak tetap. Rubrik tetap adalah rubric yang selalu ada

pada tiap edisi, contohnya antara lain sebagai berikut: 1) Rubrik salam redaksi yaitu

rubric yang berisi kata-kata pembuka atau pengantar dari redaksi 2) Rubrik

berlangganan yaitu bagian dalam majalah yang berisi keterangan untuk berlangganan

dan bisa disertai dengan tempat-tempat pendistribusian majalah tersebut 3) Rubrik

iklan adalah bagian dalam majalah yang berisi keterangan promosi barang/jasa

tertentu 4) Rubrik mengenai cover yaitu bagian yang membahas secara khusus

mengenai model cover, profil dan kehidupannya biasanya dalam bentuk hasil tanya

jawab atau wawancara dan bisa berupa laporan atau liputan mengenai model cover

tersebut. Namun, untuk beberapa majalah tertentu yang tidak memakai model orang

lain sebagai cover, misalnya makanan, interior, rumah, peristiwa, pemandangan atau

desain tertentu, isinya juga mengenai apa yang ditampilkan pada cover tersebut.13

7. Teknik Pembuatan Majalah

Dunia media cetak selalu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan

tersebut seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut adalah

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat majalah adalah sebagai berikut:

1) Menentukan jumlah halaman yang akan dibuat, mengatur jumlah halaman.

13
Junaidhi Kurniawan, Op. Cit. h. 43.
27

2) Ukuran font standar untuk isi majalah adalah 9-10 point, jenis Time New

Roman, Arial, Georgia, Garamound dll bisa menyesuaikan.

3) Ukuran font standar untuk judul bervariasi dimulai minimal 16 point ke

atas.

4) Menghindari copy paste secara langsung, gunakan fungsi file impor atau

file place yang tersedia pada coreldraw, photshop, pagemaker.

5) Pengaturan margin akan lebih dinamis dan cantik bila menggunkan

standar margin yang umumnya telah digunakan oleh media-media cetak

ternama. Minimal margin left, right, top dan bottomnya dibuat 1,5cm.

6) Menggunakan resolusi warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) dan

sangat dihindari menggunakan proses RGB Color, karena pada saat

mencetak khusus warna mesin offset selalu menggunakanproses CMYK.

Misalnya lebih dari 20 halaman, karena jika memakai corel akan sangat

mengganggu kinerja kecepatannya.

7) Format penyimpanan file gambar yang akan dipakai PSD, TIFF< EPS<

WMF.

8) Hindari penggunaan file-file ukuran kecil dibawah 5 point karena akan

mempengaruhi proses ketajaman pencetakan.

9) Dianjurkan isi halaman memuat minimal 1 gambar per halamannya.

8. Kelebihan dan kekurangan majalah

Sebagai salah satu produk media cetak majalah memiliki kelebihan

dibandingkan media lainnya antara lain 1) Mempunyai kemampuan untuk


28

menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi 2) Mempunyai kemampuan

mengangkat produk-produk yang diiklankan, sejajar dengan persepsi khalayak

tentang prestise majalah yang bersangkutan 3) Memiliki usia edar yang panjang

disbanding yang lainnya dan memiliki kualitas visual yang baik karena umumnya

majalah dicetak dengan kertas yang berkualitas tinggi dengan desain yang manarik.

Selain memiliki kelebihan majalah juga memiliki kelemahan yang kurang

menguntungkan bagi penggunanya. Kelemahan- kelemahan tersebut yaitu 1)

Fleksibilitas yang terbatas, karena pengiklan harus segera memberikan final artwork

iklannya sebelum pembuatan desain majalah 2) Biaya yang dipakai untuk

menjangkau pembacanya menjadi lebih mahal karena majalah hanya beredar

dilingkungan yang terbatas 3)Proses pendistribusian yang kurang lancar yang

mengakibatkan peredaran majalah menjadi lambat sehingga menumpuk di rak-rak

took buku.14

9. Kelebihan majalah sebagai bahan ajar pembelajaran.

Karakteristik yang dimiliki majalah tidak dimiliki media lain diantaranya

yaitu audiensinya selektif, kualitas cetak yang sangat bagus, permanen, fleksibilitas

aspek kreatif, prestise, penerimaan serta keterlibatan pembaca yang besar. Majalah

juga mempunyai kelemahan yaitu biaya yang cukup mahal, jangkauan dan produksi

yang terbatas, serta pemasangan iklan lama.15

14
Erdianto, Elvinaro. Dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar ( Bandung: Simbiosa
Rekamata Media, 2007), h. 45.
15
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2010), h. 208
29

B. Materi Virus berbasis al-Qur’an hadist

1. Kajian Kurikulum 2013 Pada Materi Virus

Tabel 2.1
Kajian kurikulum 2013 materi virus
KI KD Indikator Uraian Materi
KI 1: 3.3 1. Menyebutkan 1. Pengertian virus
Menghayati dan Menerapkan pengertian virus 2. Sejarah virus
mengajarkan ajaran pemahaman 2. Menjelaskan sejarah 3. Ciri ciri
agama yang dianutnya. tentang virus virus virus
berkaitan dengan 3. Menjelaskan ciri-ciri 4. Struktur tubuh
ciri, replikasi dan virus virus
peran virus 4. Menggambarkan 5. Replikasi virus
daalam aspek struktur tubuh virus 6. Peranan virus bagi
kesehatan Mengkategorikan kehidupan
masyarakat. penyakit penyakit
tumbuhan dan
manusia yang
disebabkan oleh virus
Menemukan kasus-
kasus dalam
kehidupan sebagai
KI KD dampak negatif dari Uraian Materi
KI 2: 4.3 virus bagi kehidupan
Menghayati dan menyajikan data pada hewan,
mengamalkan prilaku tentang ciri, 5. Merangkum
jujur, disiplin, replikasi, dan reproduksi virus litik
tanggung jawab, peduli peran virus dan lisogenik
(gotong royong, dalam aspek 6. Menjelaskan peranan
kerjasama, toleran, kesehatan dalam virus yang
damai), santun, bentuk menguntungkan bagi
responsip dan proaktif model/charta kehidupan.
dan menunjukkan
sikap sebagai bagian
dari solusi atas
berbagai kesalahan
dalam berinteraksi baik
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3:
Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan faktual,
30

KI KD Indikator Uraian Materi


konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya
tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang
kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

2. Materi Virus
Tabel 2.2
Materi Virus
No Kajian Materi Penjelasan
1. Pengertian Virus Virion adalah asal kata virus yang ialah racun. Virus dikatakan racun
karena nyaris seluruh virus bisa memicu penyakit, baik pada manusia,
hewan dan tumbuhan. Virus lebih kecil dan lebih sederhana dari
prokariota lain. Ayat al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 26 yang
berbunyi :

             

          

          

        


Artinya :
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (QS. Al-Baqarah. Ayat 9).
31

Artinya :
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. (QS. Al-Baqarah. Ayat 9).
Ibnu katsir menafsirkan bahwa kata ( yang lebih rendah dari itu ),
menunjukkan bahwa Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja,
yaitu penciptaan apapun dengan abyek apa saja, baik yang besar
maupun yang lebih kecil. Orang-orang yang beriman meyakini bahwa
dalam perumpamaan penciptaan yang dilakukan Allah SWT memiliki
manfaat bagi kehidupan manusia. Sebagaimana Allah menciptakan
virus walaupun mempunyai ukuran yang sangat kecil tetapi
keberadaannya mempunyai manfaatnya banyak bagi kehidupan
manusia, hewan serta tumbuhan
2. Sejarah Virus Sejarah virus diawali oleh seorang ilmuwan Jerman tahun 1883 yaitu
Adolf Mayer. Penelitiaan yang dilakukan tentang pemicu penyakit
mosaik di tembakau yang mengakibatkan pertumbuhan tembakau
menjadi kerdil serta daunnya menjadi warna kuning. Mayer
mendapatkan jika penyakit mosaik ini menular kepada tanaman
tembakau lain saat ia menyemprotkan ekstrak daun tembakau yang
berpenyakit ketanaman yang sehat. Ia menyimpulkan jika penyakit
tersebut dikarenakan bakteri yang sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat memakai mikroskop. Ilmuwan Rusia Dimitri Ivanowski pada
tahun 1892 menyaring getah dari daun tembakau yang terinfeksi
melalui filter yang dibuat agar menahan bakteri. Setelah filtrasi, getah
masih saja menjadi penyebab penyakit mosaic, tetapi Ivanowski
mempertahankan hipotesis jika bakteri penyebab penyakit mosaic
tembakau, ia beranggapan jika bakteri itu sangat kecil sehingga
melintasi filter atau memperoleh toksin sehingga dapat melakukan hal
tersebut. Ilmuwan bernama Martinus W Tahun 1898 beranggapan
bahwa agen penginfeksi dalam getah yang difilter bisa bereproduksi.
Dalam percobaan lanjutan Beinjerink memperlihatkan jika tidak sama
dengan bakteri yang dipakai dilaboratorium saat ini, agen penyakit
mosaic yang misterius tersebut tidak bisa dibiakkan pada medium
nutrien dalam tabung reaksi atau cawan petri serta berukuran jauh lebih
kecil serta lebih sederhana dibanding bakteri pada bakteri. Ia pun
biasanya disebut ilmuwan pertama yang menyuarakan konsep virus.
Ilmuawan Amerika bernama Wandel Stanley pada tahun 1935
mengkristalisasi penginfeksi yang sekarang dikenal dengan virus
mosaic tembakau.
3. Ciri-Ciri Virus Sampai sekarang penggolongan virus sebagai benda hidup atau benda
tidak hidup masih belum bisa dipastikan. Virus dianggap sebagai
makhluk hidup karena bisa melakukan perbanyakan diri. Virus
dianggap sebagai makhluk tidak hidup karena
a) Virus tidak berupa sel
b) Virus memperbanyak diri hanya didalam tubuh makhluk hidup
c) Virus hanya tersusun atas satu jenis asam nukleat yakni DNA
atau RNA saja, dengan selubung protein,(kapsid), sehingga tidak
memiliki sitoplasma serta organel
d) Virus bisa dikristalkan sehinga memperlihatkan ciri mineral
dibanding kehidupan.
32

No Kajian Materi Penjelasan


4. Struktur Tubuh a) Virus yang paling kecil berdiameter hanya 20 nm- lebih kecil
Virus daripada ribosom.
b) Virus memiliki bentuk beragam. Jika dilihat memakai mikroskop
elektron, tubuh virus ada yang bentuk bola ( misalnya virus
influenza), huruf T misalnya (Bakteriofag), serta Polihedral
(misalnya Adenovirus), batang (misalnya Tobacco Mosaic Virus)
c) Susunan tubuh virus
Misalnya tubuh virus bakteriofag dibagi menjadi 3
a) Bentuk kepala polihedral ( segibanyak) yang berisi asam
nukleat. Asam nukleat nya berupa DNA pada bakteriofag.
b) Leher, untuk pendukung antara kepala dan ekor
c) Ekor, fungsinya supaya melekatkan diri serta menginfeksi sel
yang diserang virus.
5. Replikasi virus Virus berkembang biak membutuhkan lingkungan sel yang hidup. Oleh
sebab itu virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan
sel manusia. litik dan lisogenik adalah dua macam cara virus
menginfeksi bakteri. Pada infeksi litik, virus bisa merusak sel induk
setelah berhasil melakukan reproduksi. Kemudian infeksi secara
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan
DNA sel induk. Dengan demikian, virus menjadi semakin banyak saat
sel inang membelah.
5. Peranan Virus Pada dasarnya Allah menciptakan penyakit Allah juga menciptakan
obatnya, penyebab penyakit pada manusia ialah virus yang merugikan
sedangkan virus yang menguntungkan bisa bermanfaat untuk obat dari
penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.
a. Virus yang menguntungkan
Virus bersifat menguntungkan biasanya dipakai dalam bidang
rekayasa genetika ataupun penelitian dibidang kedokteran.Virus
dipakai agar menghasilkan produk-produk
1. Interferon, protein yang didapatkan oleh sel normal untuk
respon terhadap infeksi virus
2. Profag, bisa dipakai buat merubah fenotipe bakteri sehingga
berguna pada bidang kedokteran
3. Vaksin, berisi mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan
sehingga sfat patogenitasnya hilang.
4. Peta kromosom, bisa dipakai buat pembentukan peta
kromosom yang amat berguna untuk dunia kedokteran.
b. Virus yang merugikan
Selain memiliki keutungan virus juga bersifat merugikan
1. Virus yang menyerang hewan.
Infeksi virus bisa menimbulkan gejala-gejala melewati
sejumlah rute yang berbeda. Virus bisa saja menghancurkan dan
membunuh sel dengan cara mengakibatkan pelepasan enzim-
enzim hidrolisis dan lisosom. Misalnya Rhabdovirus yang
menyebabkan tumor pada ayam, dan Orthopoxvirus yang
menyebabkan penyakit cacar pada sapi.
c. Virus yang merugikan
Selain memiliki keutungan virus juga bersifat merugikan
33

No Kajian Materi Penjelasan


.
2. Virus yang menyerang hewan.
Infeksi virus bisa menimbulkan gejala-gejala melewati
sejumlah rute yang berbeda. Virus bisa saja menghancurkan dan
membunuh sel dengan cara mengakibatkan pelepasan enzim-
enzim hidrolisis dan lisosom. Misalnya Rhabdovirus yang
menyebabkan tumor pada ayam, dan Orthopoxvirus yang
menyebabkan penyakit cacar pada sapi.
3. Virus pada tumbuhan
Lebih dari 2000 virus penyakit pada tumbuhan. Umunynya
tanda-tanda dari infeksi virus termasuk totol-totol pucat atau
cokelat pada daun dan buah, pertumbuhan yang terhambat, serta
kerusakan bunga atau akar. Misalnya Tobacco Mosaic Virus
yang menyerang daun tembakau dengan gejala bercak -bercak
kuning pada daun. Bercak-bercak ini selanjutnya berubah warna
menjadi berwarna hijau dan menggembung sehingga
menghambat pertumbuhan daun tembakau.
4. Virus yang menyerang pada manusia.
Banyak sekali virus yang menyerang manusia. Bahkan ada
yang menyebabkan kematian bagi penderita virus. Misalnya
Herves Simplex Virus yang menyebabkan penyakit virus,
Hepatitis Virus yang menyebabkan penyakit hepatitis., HIV
5. Pencegahan terhadap infeksi virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya sulit untuk
disembuhkan. Oleh sebab itu perlu adanya usaha pencegahan
terhadap virus yaitu dengan vaksinasi, menerapkan pola hidup
sehat, beristirat yang cukup, menghindari stres, menghindari
rokok dan minuman beralkohol, membiasakan mencuci tangan
dengan sabun.

Tabel 2.3
Ayat Alquran dan Hadist
No Ayat Al-Qur’an hadist Tafsir / penjelasannya
1. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 26: Ibnu katsir menafsirkan bahwa
kata (yang lebih rendah dari
           tu), memperlihatkan bahwa
Allah SWT kuasa untuk
menciptakan apa saja, baik
          
yang kecil ataupun yang lebih
kecil. Orang-orang beriman
          meyakini bahwa dalam
perumpaan penciptaan yang
dilakukan Allah SWT
           mempunyai manfaat bagi
manusia. Sebagaimana Allah
 menciptakan virus meskipun
ukuran nya sangat kecil tetapi
keberadaannya mempunyai
34

No Ayat Al-Qur’an hadist Tafsir / penjelasannya


Artinya: manfaat yang besar bagi
“ sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan kehidupan manusia, hewan,
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu” dan tumbuhan.
2. Alquran Tafsir Al-Azhar menjelaskan
“ Surah Yunus ayat 61 tafsir zarrah adalah benda
kecil yang tidak bisa dibagi
           lagi. Atom saja masih dipecah
menjadi neutron, proton dan
elektron. Konsep zarrah
           sebagai wujud atau substansi
materi yang paling kecil yang
          disebutkan dalam Al-Qur’an
adalah petunjuk kearah studi
mikromateri, mikroorganisme.
          


Artinya:
“ kamu tidaak berada dalam suatu keadaan dn tidak
membaca suatu ayat Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan
suatu pekerjaan, melainkan kami menjadi saksi diatasmu
diwaktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sekecil zarrah (atom) dibumi ataupun
dilangit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang
lebh besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfudh)”

No Ayat Al-Qur’an hadist Tafsir / penjelasannya


3. Al-Qur’an Surah Yasin ayat 36 Tafsir makhluk yang tidak
diketahui disini bukan
        makhluk yang tergolong
makhluk gaib (makhluk halus:
jin, malaikat) yang tidak bisa
      dilihat dengan mata manusia,
Artinya: tetapi makhluk yang belum
“ Maha suci Tuhan yang telah enciptakan pasanganpasangan diketahui karena kecilnya
semuanya, baik apa yang telah ditumbuhkan oleh bumi dan (super mkroorganisme).
daari mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” Makhluk tersebut pada zaman
rasul atau jaman kita ini belum
terasa interaksi dengan
manusia. Makhluk yang belum
berinteraksi pada zaman rasul
adalah bakteri dan virus.
35

No Ayat Al-Qur’an hadist Tafsir / penjelasannya


4. Al-Baqarah ayat 172 dan 173 Masuknya mikroorganiseme
ketubuh bisa melalui makanan
        dan minuman. Larangan
memakan daging babi,
bangkai, darah ialah perintah
         dari Allah SWT. Hasil
penelitian para ahli sudah
         banyak menunjukkan jika
pada binatang yang
diharamkan oleh Allah SWT
              agar dikonsumsi oleh muslim
terdapat banyak kemudaraatan
serta membahayakan
  
kesehatan. Binatang yang
Artinya: diharamkan tampak nyata bagi
“ Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki kita adalah binatang yang
yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan menjijikkan dalam mencari
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada- mkannya, binatang tersebut
Nya kami menyembah. Sesungguhnya Allah hanya adalah predator(memangsa
mengharamkan bagimu, bangkai, darah, daging babi, dan binatang lain )sehingga
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain didalam tubuhnya terdapat
Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa banyak sekali virus, bakteri
(memakannya) sedangkan ia tidak menginginkannya dan dan protozoa yang merupakan
tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. sumber penyakit.
Sesungguhnya Allah maha Pengampun lag maha
Penyayang”

6. Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 28 Virus sebagian besar


menyebabkan penyakit pada
manusia atau hewan dan
          tanaman serta sulit
dikendalikan, sehingga sering
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan terjadi wabah penyakit yang
manusia dijadikan bersifat lemah. sudah meluas, sedangkan cara
penanggulangannya belum
juga berhasil ditemukan. Ituah
sifat manusia dalam
menghadapi masalah dengan
materi yang kecil (zarrah),
memang demikian karena
manusia diciptakan dalam
keterbatasan. Manusia tidak
mampu dengan segera
mendeteksi penyebab
terjadinya fenomena di alam,
di tubuh manusia, hewan atau
36

No Ayat Al-Qur’an hadist Tafsir / penjelasannya


tumbuhan apabila hal tersebut
terjadi karena aktivitas
makhluk yang sangat kecil
(virus), akan tetapi kenapa
manusia banyak yang tidak
percaya akan kekuasaan
Tuhannya.

C. Kajian Penelitian Relevan

Intan Fajar Suryani Dan Sulistiyawati melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Majalah Biore (biologi Reproduksi) Submateri Kelainan dan

Penyakit pada Sistem Reproduksi sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa SMA/MA”.

Hasilnya diketahui bahwa respon peserta didik rata-rata hasil rating (HR) sebesar

80% bahan ajar menunjukkan bahwa bahan ajar masuk dalam kriteria sangat baik.

Jadi bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan. 16

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Husnul Budiatman Dani dan

kawan-kawan, yang telah melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan

Majalah Biologi (Biomagz) Pada Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar

Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1 Mataram” hasilnya diketahui bahwa tanggapan

peserta didik sesudah memakai majalah biologi atau pada tahap uji coba

lapangan mencapai persentase hasil penilain/tanggapan sebesar 77,5% yang

16
Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz) Pada
Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1 Mataram”, Skripsi
Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, h. 9.
37

menunjukkan produk pengembangan dinyatakan layak dipakai untuk sumber

belajar peserta didik. 17

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Nesya Arantika Dewi dan kawan-

kawan dengan judul “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran

Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”

penelitian pengembangan ini diperoleh hasil akhir bahwa terciptanya majalah green

yang layak dipakai. Hasil penilaian majalah green oleh ahli materi didapat

presentase 78,57% dengan kriteria baik. Uji kelayakan oleh ahli media didapat

presentase penilaian 76,92% dengan kategori baik. Uji kelayakan oleh peer reviewer

diperoleh presentase penilaian 91,67% dengan kategori baik. Uji kelayakan oleh

pendidik biologi diperoleh presentase penilaian 100% dengan kategori baik.

Sedangkan respon peserta didik terhadap majalah green adalah baik, ditunjukkan

dengan rata-rata presentase penilaian 92,30% hasil uji coba produk dan 85,15%

hasil pada uji coba pemakaian.18

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Chairana Suprihatin dan kawan kawan

dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk

Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya” diperoleh hasil akhir

bahwa majalah fisika yang dikembangkan baik dari perorangan, uji kelompok kecil

serta uji kelompok besar diperoleh hasil minat baca peserta didik yaitu 72,9%. Ini
17
Husnul Budiatman Dani, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media
Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”,
Skripsi Pendidikan Biologi FITK Uin Mataram, 2016, h.1.
18
Nesya Arantika Dewi, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran
Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”, Skripsi Pendidikan
Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2014, h.155.
38

menunjukkan hasil peningkatan dari minat baca awal peserta didik yaitu sebesar

9,3%. Hasil rata-rata kelayakan media oleh evaluator ahli media serta ahli materi

diperoleh bahwa majalah masuk kategori baik dengan persentase 80,2%. Bisa

disimpulkan majalah fisika ini masuk kriteria baik dilihat dari minat baca peserta

didik.19

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Nur Sigit Triyogantara dan Juli

Astono dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika Berbasis

Clenovio Apps Untuk Meningkatkaan Minat Belajar Dan Kemampuan Berfikir

Kreatif Peserta Didik SMA” diperoleh hasil gain standar yaitu 0,21 termasuk kategori

rendah untuk miinat belajar peserta didik pada kelas eksperimen serta serta gain

standar pada kelas kontrol yaitu 0,14 termasuk kategori rendah. Hasil ini

memperlihatkan adanya peningkatan minat belajar lebih besar kelas eksperimen

dibanding kelas kontrol. Majalah fisika telah memenuhi kategori kelayakan dengan

kategori sangat baik.20

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Raizus Zahro dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Dan

Prestasi Belajar Fisika Peserta Didik SMAN 1 Pleret” diperoleh hasil bahwa 1) Media

pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar 2) Peningkatan prestasi belajar peserta didik memperoleh nilai


19
Chairana Suprihatin, Dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk
Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya”, skripsi pendidikan fisika universitas
sebelas maret, 2011, h. 495.
20
Nur Sigit Triyogantara dan Juli Astono. “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah
Fisika Berbasis Clenovio Apps Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kreatif
Peserta Didik SMA”, jurnal pendidikan fisika,2016, h. 477.
39

standar gain sebesar 0,48 pada kategori sedang, dan 3) Peningkatan motivasi belajar

peserta didik memperoleh nilai standar gain sebesar 0,42 pada kategori sedang. 21

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Lailatul Aslamiyah dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Komik Fisika Berbasis Integrasi-Interkoneksi

Nilai-Nilai Alquran” diperoleh hasil kelayakan isi 84,72%, penyajian 89,29%, bahasa

90,63%, dan kegrafikan 66,67% sehingga nilai kelayakan rata-rata sebesar 82,83%

dan termasuk dalam kriteria layak digunakan. Aspek kelayakan meliputi cakupan

materi, keakuratan materi, pendukung materi pembelajran, dan integrasi-interkoneksi

nilai-nilai Alquran.22

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Ari Kiswono dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Al-Qur’an di Sekolah Dasar”

didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan

dikategorikan sangat valid dengan persentase bahan ajar sebesar 91,50%, hasil uji

coba praktikalitas dan respon guru dikategorikan sangat praktis dengan persentase

91,07%, dan respon dikategorikan sangat praktis dengan persentase 92,04%.

Penilaian hasil belajar siswa dikategorikan sangat tinggi. Berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa bahan ajar matematika berbasis Alquran disekolah dasar

dinyatakan valid, praktis, dan efektif.23

21
Raisuz Zahro dan Juli Astono. “ Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika untuk
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi BelajarFisika Peserta Didik SMAN 1 Pleret”, Jurnal Pendidikan
Fisika, 2017, Volume.6 Nomer. 3.
22
Lailatul Aslamiyah. “Pengembangan Media Pembelajaran Komik Fisika Berbasis Integrasi
Interkoneksi nilai-nilai Alquran”, Journal Pendidikan Fisika, 2017, h. 48.
23
Ary Kiswono Kenedi. Dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Alquran di
Sekolah Dasar”, Jurnal PGSD Universitas Negeri Padang, h. 34. Volume.2 Nomer 1. ISSN 2579-3403
40

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena “Pengembangan

Majalah Biologi ini berbasis Al-Qur’an Hadist”.

D. Kerangka Berfikir

Suatu penelitian membutuhkan kerangka pemikiran supaya peneliti memiliki

pemahaman yang terarah serta menceritakan pemahaman akan alur penelitian kepada

pembaca. Kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap materi biologi yang biasanya

dikait-kaitkan dengan bentuk pembahasan yang begitu panjang serta begitu

banyaknya nama-nama ilmiah yang perlu dihafal oleh peserta didik. membuat peserta

didik enggan untuk membaca dan bosan untuk mempelajari pelajaran tersebut

sehingga otomatis tingkat pemahaman peserta didik terhadap materipun akan

menurun. Sebagai seorang pendidik seharusnya mulai berfikir kreatif dan inovatif

mengenai bagaimana cara pendidik membuat media pembelajaran yang dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Diera modern saat ini sebagian besar

sumber serta media pembelajaran yang bisa diakses, seperti televisi, slide, teks, vidio,

buku, modul, film, serta web. Serta informasi-informasi terkini dapat diperoleh dari

internet. Fakta dilapangan yaitu pendidik masih kurang dalam merancang media

pembelajaran termasuk majalah.

Berangkat dari permasalahan tersebut maka penulis mencoba

mengembangkan bahan ajar majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist sebagai bahan

ajar pembelajaran yang digunakan untuk membantu pembelajaran dalam bentuk

cetakan. Sebagai salah satu bahan ajar yang diharapkan dapat menjadi solusi dari

permasalah tersebut. Pemanfaatan bahan ajar majalah berbasis Al-Qur’an dan hadist
41

ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh SMA/MA di Lampung yang disampaikan

oleh pendidik. Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya bahan ajar yang digunakan

oleh peserta didik disekolah tersebut. Adapun kerangka pemikiran dalam

pengembangan majalah berbasis Al-Qur’an dan hadist seperti pada gambar 2.2

berikut:

Media yang digunakan hanya berupa power point dan belum ada media
yang didalamnya terdapat ayat-ayat Al-Qyur’an dan hadist

Media berbasis AL-Qur’an hadist yang melibatkan peserta didik, terlihat


aktif dalam pembelajaran dan menarik minat baca peserta didik serta
memupuk sikap ketuhanan peserta didik.

Pengembangan majalah menggunakan tahapan pengembangan Borg and Gall dalam


Sugiyono sampai tahap ketujuh yakni Research and Information Collecting,
Planing, Develop Preliminary Form Of Pruduct, Preliminary Field Testing, Main
Product Revision, Main Field Testing, dan Operational Product Testing

Majalah Biologi Berbasis Al-Qur’an hadist

E. Story board majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist

Desain dalam majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist ini memakai aplikasi

Corel Draw X6 Version, sebelumnya dilakukan pembuatan desain ini dengan

membikin materi di Microsoft Office Word 2007, agar memperbanyak gambar

dilakukan juga saat pembuatan materi, kemudian merancang langkah selanjutnya

ialah membikin halaman baru di Corel Draw X6 Version dan ukuran kertas A4.
42

Kemudian layot majalah didesain dengan menempatkan teks dan gambar yang telah

dibikin pada lembar kerja Microsoft Office Word 2007, selanjutnya majalah didesain

memakai beberapa menu yang terdapat pada Tools.

Majalah didesain dengan tampilan yang lebih menarik, dan berbasis Al-

Qur’an hadist sehingga peserta didik, desain yang menarik tersebut diharapkan dapat

menumbuhkan keinginan peserta didik untuk belajar.

Story board majalah biologi berbasis Al-Qur’an Hadist pada mata pelajaran

biologi buat peserta didik kelas x ditingkat SMA/MA.

No Judul Visualisasi Keterangan


Cover Edisi 1 Cover atau halaman depan pada
Majalah berbasis Al-Qur’an hadist
dibikin dengan tampilan yang
menarik, lebih berwarna serta gambar
berkaitan dengan materi yang akan
diberikan, dan dilengkapi dengan
rubrik yang terdapat dalam majalah.
Pemilihan cover dengan gambar
orang yang terkena virus karena virus
merupakan sumber penyakit yang
sangat erat kaitannya dengan
kehidupan sehai-hari.

No Judul Visualisasi Keterangan


Edisi 2

Daftar isi Edisi 1 Halaman kedua majalah terdapat


daftar isi yang memudahkan pembaca
untuk menemukan halaman yang
akan dicari.
43

Edisi 2

KI, KD, dan Edisi 1 Pada halaman majalah biologi


Indikator berbasis Al-Qur’an hadist ini ada
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
serta Indikator. Pembelajaran menjadi
lebih terarah diharapkan dengan
adanya konten ini.

Edisi 2

No Judul Visualisasi Keterangan


Materi Edisi 1 Majalah ini dilengkapi dengan materi
virus yang meliputi: pengertian virus,
sejarah virus, ciri-ciri virus, replikasi
virus, serta peranan virus dalam
kehidupan yang di buat dalam
bungkus yang menarik agar
meningkatkan minat peserta didik
untuk mempelajarinya.
44

Edisi 2

Edisi 2

Ayat Al- Edisi 1 Majalah ini dilengkapi dengan ayat-


Qur’an ayat Al-Qur’an serta hadist yang
berhubungan dengan materi virus,
supaya peserta didik semakin kagum
akan ciptaan Allah, dimana virus
yang sangat kecilpun sudah diatur
keberadaannya oleh Allah SWT.

No Judul Visualisasi Keterangan


Edisi 2
45

Info terkini Edisi 1 Majalah ini juga dilengkapi dengan


info-info terkini yang akan
menambah wawasan peserta didik
yang membacanya.

Edisi 2
46

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah Research and Development (R&D). Metode

penelitian dan pengembangan atau Research & Develovment dalam bahasa indonesia

adalah metode yang dipakai dalam penelitian yang dipakai agar menguji keefektifan

produk dan mendapatkan produk tertentu. Borg and Gall dalam Sugiyono

mengartikan penelitian pengembangan (R&D) yaitu:

Educational Research and development (R & D) is a process used to develop


and validate educational products. The steps of this process are usually
referred to as the R & D cycle, which consists of studying research findings
pertinent to the product to be developed, developing the products based on
these findings, field testing it in the setting where it will be used eventually,
and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage.more
rigorous programs of R&D, this cycle is repeated until the field-test data
indicate that the product meets its behaviorally defined objectives.1

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model Borg and Gall dimulai

dengan memahami temuan penelitian yang berhubungan sama produk yang

dikembangkan, produk dikembangkan bersumber pada hasil temuan, menguji produk

yang akan digunakan akhirnya serta menilai lalu memperbaikinya agar kelemahan

yang ditemukan dalam tahap pengujian dapat diperbaiki. Langkah akhir dari model

1
Borg and Gall, Educational Research, An Introduction. (New York and London:Longman
Inc, 1983), h. 772 .
47

penelitian ini yaitu dengan mengulang tahapan-tahapan ini hingga menunjukkan uji

coba produk menunjukkan hasil layak digunakan atau mencapai tujuan

pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah megembangkan produk berbentuk

majalah berbasis Alquran dan hadis. Pada penelitian ini, langkah-langkah

pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist dilakukan sampai pada

tahapan revisi hasil uji skala terbatas . menurur Borg and Gall dalam Wina Sanjaya

tahapan yang ideal tersebut dapat disederhanakan tanpa mengurangi nilai penelitian

dan pengembangan itu sendiri2, oleh karena itu penelitian ini hanya sampai tahap

ketujuh.

B. Kelas Uji Coba

Kelas uji coba pada penelitian ini dilakukan pada 3 sekolah dengan 2 tahap.

Tahap pertama yaitu dengan uji coba skala terbatas dengan masing masing 10 orang

dari masing-masing 3 sekolah tersebut, kemudian akan dilakukan revisi setelah itu uji

coba produk dengan 30 orang dari masing masing 3 sekolah tersebut.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian yang mengacu pada model pengembangan Borg & Gall dengan

memakai metode Research and Development ( R & D ) dilaksanakan di SM, SJ dan

SP semester ganjil tahun ajaran 2018/2019, bulan November 2018.

2
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur (Jakarta: Prenada Media
Group, 2013), h. 135.
48

D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Sebagaimana sudah dijelaskan diatas bahwa peneliti pada penelitian ini

memakai model R & D Borg & Gall dalam Sugiyono dengan metode research and

development. Tetapi dikarenakan keterbatasan ruang, tenaga, dana maupun waktu

maka tahapnya hanya sampai pada revisi ke tujuh. Bagian proseduran pada penelitian

ini adalah sebagai berikut. Menurut Borg & Gall terdiri dari sepuluh langkah, model

pengembangan research and development. Langkah-langkah penelitian dan

pengembangan Borg ang Gall dijelaskan berikut ini :

Research Planning Develop Preliminary


and
preliminary field testing
Informatio
n form of
Collecting product

Operationa Operational Main field Main product


l
product testing revision
field testing
revision

Final Dissemination
product
And
Revision
Implementation

Gambar 3.1
Langkah-Langkah Metode R & D menurut Borg and Gall
(Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan, 2015)
49

Pada penelitian ini hanya sampai tahap ke tujuh tidak menggunakan seluruh

tahapan tersebut. Tujuh tahapannya yakni studi pendahuluan (research and

information collecting), perencanaan penelitian (planing), pengembangan desain

(develop priliminary form of product), uji coba lapangan pendahuluan atau terbatas

(preliminary field testing), revisi hasil uji lapangan terbatas (main product revision),

uji coba produk secara lebih luas (main field testing, operational product revision).

Selanjutnya agar bisa mengerti tiap-tiap langkah R & D yaitu:

1. Studi Pendahuluan (Research and Information Collecting)

Studi pendahuluan memiliki langkah-langkah meliputi :

a. Analisis kebutuhan, analisis kebutuhan memiliki beberapa kriteria ialah :

1) Apakah produk yang dikembangkan bermanfaat bagi pendidikan?

2) Apakah produknya memiliki kemungkinan untuk dikembangkan?

3) Apakah SDM untuk mengembangkan produk tersebut ada yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, pengalaman?

4) Apakah cukup waktu yang digunakan untuk mengembangkan produk

tersebut?

b. Studi literatur, dilakukan demi menggabungkan informasi yang bersangkutan

dengan produk yang akan dikembangkan. Studi literatur dirancang dengan

maksud menyatukan temuan riset yang berhubungan dengan pengembangan

produk.

c. Riset skala kecil, peneliti harus menjalankan riset skala kecil agar mengetahui

sebagian kecil hal tentang produk yang akan dikembangkan karena sering
50

memiliki pertanyaan yang tidak dapat dijawab dan mengacu pada teks

professional atau reseach belajar.

2. Perencanaan penelitian (Planing)

Penelitian R&D dengan langkah perencanaan meliputi :

a. Membuat tujuan dari penelitian

b. Menafsirkan waktu, tenaga serta dana

c. Membuat kualifikasi peneliti saat penelitian serta bentuk-bentuk

partisipasinya

3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary Form Of Product)

a. Memutuskan pengembangan desain produk yang akan dilakukan

b. Memutuskan prasarana dan sarana yang diperlukan saat berlangsungnya

proses penelitian dan pengembangan

c. Tahap-tahap dilapangan dirancang dalam pelaksanan uji desain

d. Memutuskan gambaran tugas pihak-pihak yang berperan dalam dalam

penelitian.

4. Uji Coba Lapangan Pendahuluan/Terbatas (Preliminary Field Testing)

Langkah ini merupakan uji coba terbatas meliputi:

a. Desain produk dikerjakan saat uji coba awal lapangan

b. Bersifat terbatas, dari segi substansi desain ataupun pihak-pihak yang terkait.

c. Uji lapangan awal dilakukan dengan berulang-ulang supaya didapat desain

layak baik bagi metode serta substansi.


51

5. Revisi Produk Utama/Hasil Uji Lapangan Tebatas (Main Product Revision)

a. Pada langkah ini dilakukan perbaikan model atau desain dilihat dari hasil uji

lapangan terbatas. Produk diperbaiki berdasarkan hasil uji coba lapangan

terbatas yaitu ahli agama, ahli materi, media serta ahli bahasa. perbaikan

dilakukan berkali-kali sampai produk dinyatakan layak dipakai sebagai bahan

ajar.

b. Perbaikan produk dilakukan berdasarkan saran ahli pada uji coba terbatas.

6. Uji Coba Produk Secara Lebih Luas (Main Field Testing)

Uji coba produk secara lebih luas memiliki langkah-langkah berikut:

a. produk dilakukan uji efektivitas pada desain.

b. Biasanya uji efektifitas menggunakan cara eksperimen dengan model

pengulangan

c. Desain yang efektif diperoleh dari hasil uji lapangan, baik dari metodologi

maupun sisi substansi

7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision)

Uji lapangan yang lebih luas dilakukan setelah dilakukan uji lapangan

yang pertama. Hasil dari uji coba lebih luas ini dilakukan perbaikan supaya lebih

memantapkan produk yang dikembangkan. Selain perbaikan yang bersifat

internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)

Uji skala besar mempunyai langkah-langkah yang mencakup:


52

a. dilakukan adaptabilitas dan uji efektivitas saat desain produk.

b. Adabtabilitas dan para calon pengguna produk Uji efektivitas desain

dilibatkan.

c. Model desain yang siap diterapkan dihasilkan dari hasil uji lapangan, baik dari

metodologi maupun sisi substansi.

9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision)

Langkah pada tahap ini yaitu disempurnakan produk yang dikembangkan.

supaya akurat diperlukannya penyempurnaan produk akhir. Ditahap ini dihasilkan

produk yang bisa dipertanggungjawabkan tingkat efektivitasnya. Nilai

“generalisasi” dimiliki produk pada langkah ini dan bisa diandalkan dari hasil

penyempurnaan produk

10. Desiminasi dan implementasi produk akhir (Dissemination and

Implementation)3

Bersumber dari tahap-tahap pada penelitian dan pengembangan diatas.

Wina Sanjaya di dalam Borg and Gall menjelaskan bahwa tanpa mengurangi nilai

penelitian dan pengembangan ini, tahapan yang ideal bisa disederhanakan.4 Oleh

sebab ini, penelitian dibatasi hanya sampai tahap ketujuh, karena tujuan penelitian

yaitu agar melihat kelayakan bahan ajar yang dikembangkan serta agar

memperhitungkan waktu serta dana yang ada. Tahap-tahap pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3
Borg and Gall, Op.Cit. h. 783-789
4
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur ( Jakarta : Prenada
Media Group, 2013), h. 135
53

1. Studi Pendahuluan

a. Mengenali masalah dan potensi, yang hasilnya dipakai untuk referensi

dalam pengembangan produk.

b. Meninjau kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) agar memilih

indikator-indikator yang ingin dicapai.

c. Studi pustaka dilakukan dalam rangka penyatuan materi. Materi yang

dijadikan objek kajian adalah materi virus.

2. Tahap merencanakan penelitian

a. Menyediakan materi virus yang berasal dari beberapa sumber relevan serta

diselaraskan dengan kurikulum 2013.

b. Membuat indikator yang hendak dicapai sesuai dengan materi sesuai

dengan KI (Kompetensi Inti) serta KD (Kompetensi Dasar).

3. Tahap pengembangan produk

a. Mencari materi virus dari beberapa sumber relevan dan berdasarkan

dengan Kurikulum 2013.

b. Produk majalah dibuat desain pada materi virus berdasarkan kurikulum

2013

4. Tahap validasi dan uji coba terbatas

a. pemakaian produk saat proses belajar mengajar secara terbatas.

b. Peserta didik mengisi kuisioner atau angket peserta didik prihal produk

majalah berbasis Al-Qur’an hadist.


54

5. Revisi hasil uji lapangan terbatas

a. Dilihat dari hasil uji lapangan secara terbatas dilakukan perbaikan produk

b. Majalah berbasis Alquran dan hadist merupakan hasil uji coba produk

6. Uji coba produk secara luas

a. Produk digunakan saat proses belajar mengajar

b. Peserta didik mengisi kuisioner atau angket berkaitan dengan produk

majalah biologi berbasis Al-Qur’an dan hadis.

7. Revisi hasil uji coba secara luas

a. Dilhat dari hasil uji lapangan lebih luas atau dilakukan perbaikan produk.

Adapun langkah-langkah pengembangan yang dilakukan peneliti, maka secara

ringkas alur pengembangan bisa dilihat pada bagan berikut


55

Identifikasi masalah dan potensi dijdikan acuan dalam mengembangkan


produk

Melaksanakan tinjauan pustaka terhadap materi yang dikembangkan dan


memilih KI dan KD yang hendak dicapai

pembuatan kisi-kisi instrumen dan instrumen penilaian kelayakan produk


yang dikembangkan

Produk awal majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist

Uji coba terbatas validasi oleh ahli materi, agama, dan media, ahli bahasa dan
pendidikan

valid Tidak valid

Dilakukan uji coba produk secara luas Revisi tahap I


(respon guru biologi dan peserta didik)
terhadap produk yang dikembangkan

Produk akhir bahan ajar


Revisi tahap II
majalah berbasis Al-Qur’an
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian (R&D)
hadis
E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data meliputi kuesioner/angket, wawancara

dan dokumentasi.

1. Wawancara

Memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya melalui

wawancara dimana wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang

digunakan jika peneliti ingin melangsungkan studi pendahuluan agar


56

mendapatkan potensi dan persoalan yang wajib diteleti, namun bila peneliti

mau mengetahui hal-hal responden lebih lanjut. Wawancara ini dipakai agar

mendapatkan hal-hal dari responden secara lebih mendalam.5

Wawancara dilakukan agar menghasilkan informasi dari pendidik

pelajaran biologi untuk mengetahui media serta sumber belajar apa saja yang

tersedia di sekolah tersebut dan untuk memperoleh data mengenai bagaimana

proses pembelajaran dilaksanakan.

2. Kuesioner atau Angket

Teknik penyatuan data dipakai dengan menyerahkan seperangkat

pernyataan atau pertanyaan untuk responden dalm bentuk tertulis agar dijawab

merupakan pengertian angket. 6Dalam penelitian ini menggunakan angket

analisis kebutuhan, angket respon pendidik dan peserta didik, angket validasi

sesudah uji coba produk.

a. Angket kebutuhan

Data diambil mengenai kebutuhan disebut angket kebutuhan

pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an dan hadist pada materi

virus kelas X. Angket analisis kebutuhan yang dipakai ialah 10 item

pertanyaan angket terbuka yang diberikan kepada pendidik dilengkapi dengan

pilihan jawaban serta 15 item pertanyaan dilengkapi pilihan jawaban yang

5
Sudaryono, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan” (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013), h. 35.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung:Alfabeta,2014), h. 199
57

diberikan ke peserta didik. Penulisan angket secara urut adalah judul,

pernyataan dari peneliti, identitas responden, petunjuk pengisian, kemudian

item pertanyaan dan jawaban. Angket ini disebar ke sekolah SM.

b. Angket validasi

Angket validasi desain serta materi yang di isi oleh validator adalah

angket validasi, angket desain dikembangkan pertanyaan berkaitan sama

penilaian aspek desain, angket validasi materi dikembangkan pertanyaan

dalam menilai kesesuaian materi dengan kurikulum 2013, dan angket validasi

aspek bahasa dikembangkan pertanyaan perihal kesesuaian bahasa yang

digunakan, dan angket validasi agama dikembangkan perihal ayat Al-Qur’an

hadist. Judul, pernyataan dari peneliti, tujuan penilaian, identitas validator,

petunjuk pengisian, kolom penilaian, saran, dan tanda tangan validator adalah

urutan penulisan instrumen validasi. Angket validasi ini bersifat kuantitatif

menyebabkan data bisa diolah dengan menyajikan persentase memakai skala

likert jadi skala pengukuran. Skala pengukuran yang dipakai guna menilai

sikap seseorang atau persepsi adalah likert.7

c. Angket tanggapan guru dan siswa setelah dilakukan uji coba produk

Mengumpulkan data perihal tanggapan guru digunakan angket

tanggapan guru terhadap produk majalah biologi berbasis Alquran hadist.

Angket tanggapan berisi pertanyaan diberikan kepada peserta didik dan

pendidik, urutan penulisannya adalah judul, pernyataan dari peneliti, identitas


7
Sukardi, Metodoloi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 146.
58

responden, petunjuk pengisian, dan item pertanyaan. Angket tanggapan

bersifat kuantitatif sehingga data bisa diolah dengan cara mengajukan

persentase memakai skala likert sebagai skala pengukuran.

3. Dokumentasi

Mengumpulkan fakta-fakta atau bukti penelitian yang terjadi dilapangan

yaitu dengan dokumentasi berupa foto, vidio, yang digunakan buat data

analisis kebutuhan peserta didik dan saat sedang berlangsungnya uji coba

produk.

F. Instrumen Penelitian

Berita yang akurat dikumpulkan dengan pengembangan instrumen penelitian.

Alat yang dipakai buat mengumpulkan data hasil penelitian merupakan instrumen

penelitian. Penelitian tidak bisa memperoleh sesuatu sesuai dengan yang diinginkan

tanpa instrumen yang tepat. Instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing

yaitu dengan dialidasi secara teoritik. Setelah instrumen siap digunakan akan

diserahkan kepada validator, pendidik dan peserta didik.

Berdasarkan kategori yang diberikan oleh BNSP itu, oleh sebab itu dibuat

instrumen penelitian oleh peneliti yang sudah dirubah dan disesuaikan dengan

kebutuhan penelitian. penelitian ini memakai istrumen penelitian berupa lembar

validasi, lembar tanggapan pendidik dan peserta didik yaitu angket. Tabel 3.1 jenis-

jenis instrumen yang diselaraskan dengan data yang akan didapat berdasarkan

kebutuhan penelitian.
59

Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
No Instrumen Tujuan Sumber Waktu
1. Angket validasi ahli Buat mendapatkan saran Ahli media Selama
media serta penilaian kelayakan penelitian
media berupa bahan ajar
majalah berbasis Al-Qur’an
hadist
2. Angket validasi ahli Untuk mendapatkan saran Ahli materi Selama
materi serta penilaian materi yang penelitian
terdapat dalam bahan ajar
majalah berbasis Al-Qur’an
hadist
3. Angket validasi Buat mendapatkan saran Ahli bahasa dan Selama
bahasa dan dan penilaian kelayakan pendidikan penelitian
pendidikan bahasa yang
digunakandalam bahan ajar
majalah berbasis Al-Qur’an
hadist
4. Angket tanggapan Agar memperoleh saran Pendidik dan Selama
pendidik daan serta tanggapan peserta peserta didik penelitian
peserta didik didik mengenai bahan ajar kelas X di SMA
majalah berbasis Al- Qur’an Muhammadiyah
hadist 2 Bandar
Lampung
5. Dokumentasi Dijadikan sebagai bukti Semua yang Selama
penelitian dalam bentuk berkaitan dengan penelitian
gambar penelitian
Sumber: Sa’dun Akbar,instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.
Instrumen penelitian untuk menilai kelayakan majalah berbasis Al-Qur’an

hadist yang dipakai dari segi materi, media dan kebahasaan berupa angket. Lembar

angket dilengkapi kolom saran dan komentar dari semua validator digunakan untuk

menilai kelayakan bahan ajar. Angket uji media diberikan kepada dua orang dosen

ahli media, diberikan kepada dua orang dosen ahli bidang materi angket uji materi,

diberikan kepada dua orang ahli bahasa angket respon bahasa, diberikan kepada

peserta didik angket tanggapan peserta didik dipakai untuk mengetahui saran dan

kelayakan majalah berbasis Al-Qur’an hadist yang diajukan kepada peserta didik .

Diberikan angket pendidik satu orang pendidik biologi di masing-masing 3 sekolah


60

tersebut, instrumen dokumentasi juga dipakai sebagai bukti penelitian saat penelitian.

Instrumen yang dibuat semuanya akan disebar selama proses penelitian.

1. Angket validasi ahli media

Dua dosen ahli dibidang media melakukan penilaian yaitu dosen

universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) dan dosen luar UIN

RIL. Menganalisis data serta dipakai buat memperbaiki produk pegembangan

majalah berbasis Al-Qur’an hadist pada materi virus. Kisi-kisi instrumen angket

ahli media bisa dibaca pada tabel berikut ini

Tabel 3.2
Kisi-kisi angket untuk ahli media
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif butir
1 Kekuatan a. Kesesuaian Kertas yang 1,3 4,5 4
fisik digunakan
bahan b. Bahan kulit Majalah 2 6 2
ajar c. Sistem penjilidan Majalah 7 8 2
2 Isi bahan a. Tata letak isi Majalah. 10 9 2
ajar b. Ilustrasi isi Majalah. 11 14 2

3 Keterbac a. Kesesuaian dalam 13 15 2


aan pemilihan huruf
bahan b. Format penulisan 16 12 2
ajar
4 Kualitas a. Kejelasan cetak Majalah 17 19 2
cetakan b. Kerataan Majalah 18 20 2
bahan c. Warna cetakan Majalah 24 21 2
ajar d. Sampul Majalah dan isi 22 23 2
Majalah
Jumlah 24
Sumber: Sa’dun Akbar, instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.
61

2. Angket vaidasi ahli materi

Angket dipakai untuk mendapatkan hasil validasi ahli yaitu data tentang

kelayakan produk. Validasi oleh ahli materi oleh dua orang dosen pendidikan

biologi di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, setelah didapat data

lalu dianalisis dan dipakai agar desain diperbaiki pada lembar majalah berbasis

Al-Qur’an dan hadist. Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi bisa dilihat pada

tabel beikut

Tabel 3.3
Kisi-kisi angket untuk ahli materi
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif butir
1 Kompon a. Kelengkapan materi 1 3 2
en b. Kebenaran konsep 2 5 2
isi/materi materi.
c. Kemutakhiran materi 4 6 2
d. Materi mendorong 7 8 2
peserta didik untuk
belajar
2 Kompon a. Organisasi penyajian 9 10 2
en umum
penyajia b. Penyajian 11 12 2
n mempertimbangkan
kebermaknaan dan
kebermanfaatan
c. Tampilan umum 13 15 2
d. Variasi dalam 14 17 2
menyampaikan
informasi
e. Memperhatikan kode 16 18 2
etik dan hak cipta
Jumlah 18
Sumber: Sa’dun Akbar, instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.

3. Angket validasi ahli bahasa

Ahli bahasa diberikan angket validasi guna menghasilkan data

berhubungan dengan kelayakan bahasa yang dinilai oleh dua orang ahli bahasa
62

dalam majalah berbasis Al-Qur’an hadist. Data hasil validasi dipakai untuk

merevisi isi dalam majalah berbasis Al-Qur’an hadist supaya layak dipakai

sebagai bahan ajar. kisi-kisi instrumen angket ahli bahasa bisa dilihat dalam tabel

berikut ini

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Bahasa
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif butir
1 Komponen a. Lugas 1,2,3 4,5,6 6
Bahasa b. Komunikatif 7,8 10,12 4
c. Dialogis dan Interatif 9 13 4
d. Kesesuaian dengan
tingkat perkembangan 14,16 17,18 4
peserta didik
e. Keruntutan dan
keterpaduan alur piker
f. Penggunaan istilah, 19,21 23,24 4
simbol atau ikon

20,22 25,26 4

Jumlah 26
Sumber: Sa’dun Akbar, instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.

4. Angket validasi untuk ahli agama

Validator ahli agama yang dilakukan oleh dua orang ahli agama

melakukan penilaian guna memperoleh data angket mengenai kelayakan ayat

dan materi dalam majalah. Revisi isi didapat dari data hasil validasi dalam

majalah berbasis Al-Qur’an hadist agar dinyatakan layak sebagai bahan

pembelajaran. Kisi-kisi instrumen angket ahli agama dapat dilihat dalam tabel

berikut
63

Tabel 3.5
Kisi-kisi angket untuk ahli agama
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif Butir
1. Aspek a. Kesesuaian 1 2 2
penggunaan materi yang
disajikan dengan
ayat Al-Qur’an
b. Ketepatan
pemilihan hadist 3 4 2
dalam materi

Jumlah 4

5. Angket analisis tanggapan pendidik dan peserta didik

Peserta didik dan pendidik diberikan angket guna menyatukan data

berkaitan dengan tanggapan terhadap terhadap produk majalah berbasis Al-

Qur’an hadist yang dikembangkan. Angket tanggapan ini berisi pertanyaan

urutan penulisannya yaitu judul, pertanyaan dari peneliti, identitas responden,

petunjuk pengisian, dan item pertanyaan. Kisi-kisi instrumen untuk pendidik dan

peserta didik dapat dilihat pada tabel 3.6 dan 3.7 berikut

Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Tanggapan untuk Pendidik
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif Butir
1. Komponen a. Kesesuaian Kompetensi 1,3 5,6 4
perumusan Inti dan Kompetensi
tujuan Dasar
pembelajara b. Kesesuaian indikator 2,4 7,8 4
n
2. Komponen a. Kesesuaian Desain isi 9,11 15,17 4
Kegrafikan majalah
b. Kesesuaian Desain 12,14 18,20 4
cover majalah
c. Kualitas cetakan 13,16 10,19 4
majalah
3. Komponen a. Ketepatan penyajian 21,22 24,26 4
Materi materi dalam majalah
b. Kesesuaian gambar
yang disajikan 23,2 27,28 4
64

Nomor Instrumen Jumlah


No Aspek Indikator
Positif Negatif Butir
c. Kebermanfaatan 29 30 2
majalah
d. Ketepatan cakupan 31,32 34,36 42
materi
4
4. Komponen a. Kesesuaian penulisan 33,35 37,38 4
Bahasa b. Ketepatan kalimat yang
digunakan 39,40 41,42 4
c. Kesesuaian bentuk
tulisan 43,44 45,46 4
d. Kesesuaian Bahasa \
dengan tingkat 47,49 48,50 4
perkembangan peserta
didik

5. Komponen a. Kesesuaian materi 51 52


Agama dengan ayat Al-Qur’an
dan hadist
b. Ketepatan ayat yang 53 54
digunakan
Jumlah 54
Sumber: Sa’dun Akbar, instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Angket untuk Peserta Didik
No Aspek Indikator Nomor Instrumen Jumlah
Positif Negatif Butir
1. Aspek c. Kejelasan Tujuan 1,2 5,6 4
penggunaan Pembelajaran
d. Kejelasan uraian 3,4 7,8 4
materi 4
e. Ketepatan struktur 9,10 11,13
materi 4
f. Kesesuaian gambar 12,16 14,15
yang disajikan 4
g. Kesesuaian 17,19 21,24
penggunaan bahasa 4
h. Kebermanfaatan 18,20 22,23 4
Majalah
Ketepatanpemilihan 25,26 28,32 4
warna dalam
Majalah
i. Kesesuaian model 27, 29 30,31 4
dalam Majalah
dengan materi
Jumlah 32
65

Sumber: Sa’dun Akbar, instrumen perangkat pembelajaran , (Bandung: PT


Remaja Rosdakarya), 2016,h.39.

6. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bukti dan alat

pengukuran data tertulis dalam penelitian. Catatan peristiwa yang lampau adalah

pengumpulan data. Dokumen berupa gambar, karya-karya monumental dari

seseorang yang berkaitan dengan masalah penelitian atau tulisan. Peneliti

memakai dokumentasi pada penelitian yaitu vidio, tulisan, gambar dan lain-lain

sebagai salah satu cara pengumpulan data penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data terkampul. Penelitian ini memakai

metode analisis meliputi:

1. Angket kebutuhan

Angket kebutuhan memakai analisis data deskriptif kualitatif dan

penyajian data dengan pernyatan yang tepat dengan kenyataan tanpa adanya

perhitungan angka pada pengembangan produk majalah berbasis al-Qur’an

dan hadist pada mata pelajaran biologi materi virus kelas X.

2. Angket validasi

Skala pengukuran yang telah dimodifikasi Riduwan yang dipakai

dalam penelitian dan pengembangan ini. Jawaban diberi skor buat keperluan

analisis kuantitatif, seperti tabel berikut8

8
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, (bandung:Alfabeta, 2009), h. 39
66

Tabel 3.8
Skala Likert
Skor
No Analisis Kuantitatif
+ -
1. Sangat setuju 4 1
2. Setuju 3 2
3. Tidak setuju 2 3
4. Sangat tidak setuju 1 4

Nilai satu sampai empat yang menggambarkan posisi yang negatif ke

posisi yang positif diberikan yaitu respon sangat setuju, setuju, tidak setuju

dan sangat tidak setuju. Tingkat pengukuran skala yang digunakan pada

penelitian ini ialah interval respon netral sengaja ditiadakan, sehingga

responden bisa menunjukkan sikap terhadap pernyataan yang dikasih

kuisioner supaya meminimalisir kesalahan yang fatal dalam metode skala

likert.

Menghitung persentase jawaban angket tiap item dengan menganalisis

data interval memakai rumus berikut:

Ps = X 100%

Keterangan:

Ps = Persentase

S = Jumlah jawaban responden dalam satu item

N = Jumlah nilai ideal item9

9
Winarni, dkk, “Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Bahasan
Kalor Untuk SMA/MA kelas X”. (Jurnal Program Studi Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret),
h. 5.
67

Kemudian untuk menghitung nilai skor persentase rata-rata angket

dengan memakai rumus berikut:


P= X 100%

Keterangan:

P = Persentase rata-rata

∑P =Jumlah Persentase

n = Jumlah item pada angket

Kemudian persentase kelayakan yang diperoleh selanjutnya

diiterpretasikan kedalam kriteria kelayakan dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.9
Kriteria Kelayakan10
Persentase Kriteria
81% - 100% Sangat Layak/ dapat digunakan tanpa revisi
75% - 80% Layak
65% - 74% Cukup Layak
40 - 64% Kurang layak
0% - 39% Tidak layak

Majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist dinyatakan layak secara teoritis

jika persentase kelayakannya ialah ≥75%

3. Angket tanggapan pendidik dan peserta didik

Mengumpulkan data dengan menggunakan angket tanggapan tentang

tanggapan pendidik serta peserta didik kepada majalah berbasis Al-Qur’an

hadist yang dikembangkan. Angket memuat pertanyaan dengan jawaban semi

10
Puji Lestari. “ Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Atlas Invertebrata Untuk Siswa
Kelas X SMA Paywatan Daha Kediri”, Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017 , h. 6.
68

terbuka dengan urutan penulisan yaitu judul, pertanyaan dari peneliti, identitas

responden, petunjuk pengisian, dan item pertanyaan. Angket tanggapan

bersifat kuantitatif data bisa dioah sesuai penyajian persentase dengan

memakai skala likert jadi alat pengukuran. Skala ini ditata dalam bentuk suatu

pertanyaan dan diikuti dengan empat tanggapan.

Untuk keperluan analisis kuantitatif jawaban diberi skor seperti pada

tabel 3.9 lalu data dianalisis intervalnya dengan menghitung persentase

jawaban dilihat dari skoring jawaban dari responden dengan rumus berikut

Ps = X 100%

Keterangan:

P = persentase

S =jumlah jawaban responden dalam satu item

N = jumlah nilai ideal item11

Selanjutnya persentase kelayakan yang didapatkan kemudian

diiterpretasikan kedalam kategori kelayakan berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.10
Kriteria Kemenarikan12
Persentase Kriteria
81% - 100% Sangat Menarik
60% - 80% Menarik
40-59% Tidak dapat digunakan
<39% Terlarang digunakan

11
Winarni, dkk. Op.CIt, h. 5.
12
F. S. Hutama, “Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Nilai Budaya Using Untuk Siswa
Sekolah Dasar”, jurnal pendidikan guru sekolah dasar, 2016, h. 119.
69

Majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist dinyatakan layak secara teoritis


apabila kemenarikan adalah ≥ 60%
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Media Pembelajaran Majalah

Majalah yang memakai metode Reserch and development Borg and Gall.

Dalam langkah Borg and Gall yang telah diadaptasi dilakukan pegembangan

sampai langkah 7, dalam proses pengembangannya akan dideskripsikan sebagai

berikut : Studi pendahuluan (Research and information collect), perencanaan

penelitian (planning), pengembangan desain (develop preliminary form of

product), uji coba pendahuluan atau terbatas (preliminary field testing), revisi

hasil uji lapangan terbatas (main product revision), uji coba produk secara lebih

luas (main field testing), revisi hasil uji coba lapangan lebih luas (operational

product revision). Pembatasan langkah seiring dengan pendapat Borg & Gall

yang menyatakan jika pengembangan menggunakan skala kecil layaknya

diimbangi oleh pertimbangan sumber daya yang terbatas yang dipunyai oleh

mahasiswa pada tingkatan S1. Selanjutnya tanpa mengurangi nilai penelitian dan

pengembangan tahapan prosedur akan disederhanakan.1

1
Nukhbatul Bidayati Haka, Suhanda. Pegembangan Komik manga Biologi Berbasis
AndroidUntuk Peserta Didik Kelas XI Ditingkat SMA/MA. Journal Of Biology
Education.IAIN Kudus. ISSN2651-3947.Vol 1 No 1 (2018), h. 16.

70
71

1. Studi Pendahuluan (Research and information collect)

Dilihat dari hasil pra penelitian di SMA Muhammadiyah 2 Bandar

Lampung. Media yang digunakan setelah dilakukan studi lapangan adalah

power point. Media Power point sangat ketergantungan dengan arus listrik

yang sangat tinggi, masih sangat terbatas pendidik yang mampu membuat

media persentasi. Power point memiliki format desain yang kurang menarik

yakni tidak memiliki cover depan, tidak memiliki daftar isi, tidak memiliki

KI, KD, Indikator, tidak memiliki keterangan isi materi, tidak memiliki

gambar yang kelihatan hidup untuk menjelaskan setiap materi, sehingga

peserta didik terkadang lebih memperhatikan animasi dalam power point

dibandingkan materinya, kemudian hanya tersedia dalam bentuk teks dan

sedikit gambar untuk format isi dalam majalah. Selanjutnya untuk proses

desain tidak menggunakan teknik dalam pembuatannya dan hanya ada satu

warna saja dari segi pewarnaan. Kemudian media power point dari segi materi

dalam penyampaiannya tidak padat, tidak sistematis, tidak akurat, hanya

point-point saja dan tidak terperinci. Lalu dari segi bahasa media power point

memakai bahasa yang tidak lugas, tidak jelas, dan tidak akurat. Oleh sebab itu

peneliti ingin mengembangkan bahan ajar pembelajaran majalah yang bisa

menghilangkan kejenuhan peserta didik waktu mendalami mata pelajaran

biologi. Majalah ialah salah satu media pembelajaran yang akan memberikan

ragam media pada proses pembelajaran dan bisa memberikan ilustrasi yang

menarik.
72

Studi literatur dilaksanakan guna mengumpulkan berbagai informasi

serta temuan riset yang mempunyai sangkutan dengan pengembangan produk

yang direncanakan dan dibuat untuk pengenalan sementara produk yang akan

dikembangkan. Penelitian relevan yang ada dipakai sebagai referensi produk

yang dikembangkan oleh peneliti. Penelitian relevan yang telah dilakukan

sebagai berikut:

Penelitian dan pengembangan majalah sudah banyak dilakukan, salah

satunya oleh Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati, yang telah melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan Majalah Biore (Biologi Reproduksi)

Submateri Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber

Belajar Mandiri Siswa SMA/MA” menyimpulkan bahwa.2

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Husnul Budiatman Dani

dan kawan-kawan, dengan judul “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz)

Pada Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X

Di Man 1 Mataram” Menyimpulkan bahwa. Majalah Biogamz mampu

menigkatkan nilai peserta didik3

Menurut Nesya Arantika Dewi dan kawan-kawan dengan judul

“Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran Biologi Pada

Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”


2
Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz) Pada
Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1 Mataram”, Skripsi
Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, h. 9.
3
Husnul Budiatman Dani, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media
Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”,
Skripsi Pendidikan Biologi FITK Uin Mataram, 2016, h.1.
73

Menyimpulkan bahwa majalah green mampu menunjang proses belajar

mandiri.4

Menurut Chairana Suprihatin dan kawan kawan dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk Meningkatkan

Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya” Menyimpulkan bahwa majalah

ini mampu menumbuhkan minat belajar dan minat baca peserta didik5

Peneliti telah melakukan studi literature dengan mencocokkan dengan

proses belajar mengajar seperti suatu sistem, prinsipnya kesatuan lah yang

tidak terpecahkan antara komponen-komponen peserta didik (raw input),

masukan instrumental (instrument alinput), masukan lingkungan

(environment input), dan hasil keluaran (output). Sistem pembelajaran biologi

dengan prosesnya berada di pusatnya terwujud karena keempat komponen

tersebut. Komponen raw input (masukan instrumental) yang berupa pendidik,

kurikulum, media, sumber belajar metode, sarana dan prasarana pembelajaran,

dan sangat berakibat kepada proses pembelajaran. Dalam teori modern

menyatakan bahwa proses pembelajaran sangat bergantung dengan

keberadaan pendidik sebagai pelaksana proses pembelajaran.6 Pada

4
Nesya Arantika Dewi, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media Pembelajaran
Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”, Skripsi Pendidikan
Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2014, h.155.
5
Chairana Suprihatin, Dkk. “Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah Untuk
Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP Pada Materi Cahaya”, skripsi pendidikan fisika universitas
sebelas maret, 2011, h. 495.
8
Aris Mudjiman, Belajar Mandiri (Self-motivated Learning), (Surakarta : UNS Press,
2009),h. 54.
74

hakikatnya proses belajar yaitu interaksi antar obyek yang dipelajari peserta

didik. Oleh sebab itu peneliti memandang dari sudut pandang pengembangan

produk majalah dari segi kebutuhan media saat proses pembelajaran biologi

dan dari segi kurikulum 2013 yang mengharuskan peserta didik aktif, pandai

memastikan sendiri ( agent of change) dan kreatif.

2. Perencanaan Pengembangan (Planning)

Perencanaan pengembangan majalah yaitu perbaikan format dengan

melengkapi cover depan, daftar isi, KI, KD, Indikator menjadi lebih menarik.

Selanjutnya perbaikan untuk format isi dengan menambahkan Ayat Alquran

hadist yang berkaitan dengan materi virus dan memasukkan gambar yang

tampak nyata dalam materi materi. Selanjutnya pada segi pewarnaan

dilakukan perombakan agar tampak berbeda untuk setiap edisinya yakni: Edisi

perdana memakai warna yang identik dengan warna orange, Sedangkan edisi

kedua covernya dengan memakai warna biru dengan kombinasi warna yang

selaras dengan setiap gambar pada majalah.

Pembuatan media pembelajaran majalah ini menggunakan suatu

aplikasi yakni Corell Draw X6 saat proses desain. Desain dijadikan sinkron

sama materi virus. Media ini merupakan media dalam bentuk cetak dan

memakai bahan Art Paper ukuran A4 untuk kertas, dengan format portrait

serta font times new roman. kemudian majalah dari segi desain dalam

penyampaiannya terdapat perbaikan yaitu padat, sistematis, terperinci dan


75

akurat. Selanjuttnya dari segi bahasa media majalah terdapat perbaikan

memakai bahasa yang akurat, jelas dan lugas.

3. Develop Preliminary Form Of Product (Desain Pengembangan)

Majalah merupakan media pengembangan yang di desain menggunakan

program Corell Draw X6. Pada tahap perancangan desain dilakukan 2 kali

yaitu tahap pertama yang dilakukan penilaian oleh validator ahli desain,

materi, bahasa dan agama. Perencanaan awal desainsangat penting dimulai

dari penetapan gambar yang terdapat di cover agar peserta didik tertarik

membacanya, kemudian daftar isi akan memudahkan pembaca untuk mencari

tahu bagian-bagian dalam media majalah ini. Kemudian terdapat KI, KD,

Indikator sesuai kurikulum 2013, peneliti membuat ini dengan tujuan media

layak dipakai, kemudian tahap awal adalah perancangan isi materi pokok

virus yang sama tercatat jelas pada gambar dilengkapi gambar dan info-info

tentang virus yang mempermudah peserta didik memahami secara jelas

tentang virus dan peneliti membikin objek gambar yang menggambarkan

seperti objek nyata. Majalah ini dirancang peneliti dengan menambahkan ayat

Al-Qur’an hadist yang berkaitan dengan materi virus dan berguna untuk

memupuk sikap ketuhanan peserta didik. Kecapakan peserta didik saat

mendalami materi sangat dibutuhkan karena berdampak terhadap hasil belajar

peserta didik. Pemakaian majalah sebagai media pembelajaran bisa

memotivasi peserta didik untuk belajar bersama pendidik atau belajar mandiri.

Selanjutnya dilakukan perbaikan pada tahap kedua menurut saran dari ahli
76

desain, materi, bahasa dan agama pada revisi tahap 1. Hasil validasi produk

yang didapatkan pada revisi tahap I dan produk revisi tahap II adalah sebagai

berikut

a. Cover Depan

Cover depan majalah gambarnya sebelum revisi dan sesudah revisi,

hasil produk media pembelajaran bisa dilihat dari tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1
Cover depan majalah
Cover Depan Edisi 1 Revisi Tahap 1 Cover Depan Edisi 1 Revisi Tahap 2

- Gambar nya diganti


- Rubriknya diperjelas
-

Cover Depan Edisi 2 Sebelum Revisi Cover Depan Edisi 1 Sebelum Revisi
- Gambarnya diganti
- Rubriknya diperjelas
77

b. Daftar Isi

Revisi sebelum dan sesudah revisi daftar isi majalah dapat dilihat dari

tabel 4.2 berikut

Tabel 4.2
Daftar isi majalah
Daftar Isi Edisi 1 Sebelum Validasi Daftar Isi Edisi 1 Setelah Validasi
- Dirapihkan lagi penomerannya

Daftar Isi Edisi 2 Sebelum Validasi Daftar Isi Edisi 2 Setelah Validasi
- Dirapihkan lagi penomerannya

c. Isi majalah pada Media Pembelajaran

Revisi isi majalah yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya,

dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:


78

Tabel 4.3
Isi Majalah
Edisi Perdana (1) Edisi Kedua (2)
KI, KD, INDIKATOR

Materi
Cakupan materi: pegertian virus, sejarah
virus, replikasi virus, ciri-ciri virus dan
peranan virus dalam kehidupan.

Info terkini tentang virus


Berisi info-info tentang virus yang bisa
menambah wawasan peserta didik
79

Ayat Alquran yang berhubungan dengan materi virus


Ayat Al-Qur’an yang dicantumin
merupakan ayat ayat yang berkaitan
dengan materi virus agar pesert didik
semakin kagum akan pencipaan Allah
SWT.

Hadist yang berkaitan dengan materi virus

Hadist yang dicantumkan hanya hadist


yang shohih, dari HR Bukhori dan Muslim

4. Uji Coba Pendahuluan atau Terbatas (Preliminary Field Testing)


Uji kelayakan dilakukan dengan cara perbaikan produk setelah

produk berhasil dikembangkan. Validasi atau desain dibuat sesudah

pembuatan produk pertama, dalam penilaian validasi ini dinilai oleh empat
macam ahli, yaitu validasi ahli agama, validasi ahli bahasa dan validasi ahli

media, validasi ahli materi. Sebelumnya dilakukan validasi instrumen

penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli sebelum melakukan validasi desain
80

(produk). Lembar validasi dinilai oleh dua orang ahli agama dua orang ahli

media, dua orang ahli bahasa dan dua orang ahli materi sebagai validator.

a. Validasi Ahli Media Tahap I

Ahli desain memeriksa produk majalah, kemudian ahli media

diminta agar memberikan penilaian atas media majalah yang

dikembangkan. Hasil validasi ahli media bisa diamati pada tabel 4.4

berikut:

Tabel 4.4
Validasi Ahli Media Tahap I
LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Bahan kertas 75% Layak 100% Sangat
yang dipakai Layak
memiliki efek
yang baik
terhadap mutu
cetak
2. Bahan kulit 100% Sangat 100% Sangat
majalah yang Layak Layak
dipakai tidak
gampang
sobek
3. Ketepatan 75% Layak 75% Layak
dalam
memilih bahan
kertas
4. Bahan kertas 75% Layak 100% Sangat
yang dipakai Layak
tidak
mempunyaii
efek yang baik
terhadap mutu
cetak
5. Bahan kertas 100% Sangat 100% Sangat
yang Layak Layak
digunakan
kurang tepat
81

LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
6. Bahan kulit 75% Layak 100% Sangat
majalah Layak
mudah sobek
yang
digunakan
7. Bahan jilid 75% Layak 75% Layak
yang
digunakan
berkualitas
baik
8. Bahan jilid 100% Sangat 75% Layak
yang dipakai Layak
memiliki
kualitas buruk.
9. Isi tidak 75% Layak 75% Layak
terstruktur
dengan baik
dalam majalah
10. Tata letak 75% Layak 75% Layak
majalah jelas
dan terstruktur
dengan baik
11. Ketepatan 75% Layak 75% Layak
dalam
memilih
ilustrasi/gamar
dalam majalah
12. Format 75% Layak 75% Layak
penulisan
tidak sesuai
dengan kaidah
13. Kesesuaian 75% Layak 100% Sangat
dalam Layak
pemilihan
huruf
14. Pemilihan 75% Layak 75% Layak
ilustrasi tidak
serasi dalam
majalah
15. Pemilihan 75 % Layak 75 % Layak
huruf dalam
majalah tidak
tepat dan
kurang serasi
16. Format 75% Layak 100% Sangat
penulisan Layak
sesuai dengan
kaidah
82

LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
17. Kejelasan 75% Layak 100% Sangat
cetakan Layak
majalah
18. Cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah
sepadan
19. Cetakan 75% Layak 100% Sangat
majalah Layak
kurang sesuai
20. Cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah tidak
sepadan
21 Warna cetakan 75% Layak 100% Sangat
majalah Layak
kurang jelas
dan kurang
bersih
22. Kejelasan 75% Layak 100% Sangat
cetakan Layak
sampul
majalah
23. Cetakan yang 75% Layak 75% Layak
dihasilkan
pada sampul
majalah tidak
jelas
24 Warna cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah jelas
dan bersih
Persentase rata-rata tiap 78,12% 83,3 %
validator (%)
Sangat
Kriteria Layak
Layak
Persentase rata-rata total 80,71%
(%)
Kriteria Layak

Dari tabel 4.4 diatas dengan memberikan pernyataan positif dan

pernyataan negatif dan dilakukan penilaian oleh ahli media dan didapat

persentase tiap-tiap validator yakni validator LA memperoleh sebesar

78,12% serta hasil validator PS memperoleh sebesar 83,3%. Selanjutnya


83

didapatkan persentase hasil rata-rata total yaitur 80,71% dan termasuk

kreteria ”layak.”

b. Validasi Ahli Media Tahap II

validasi tahap I selesai dilakukan selanjutnya dilakukan revisi-

revisi agar majalah dapat disempurnakan. Hasil penilaian ahli media pada

tahap II ini bisa diamati pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5
Validasi Ahli Media Tahap II
LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Bahan kertas 75% Layak 75% Layak
yang dipakai
mempunyai
efek yang baik
terhadap mutu
cetak
2. Bahan kulit 100% Sangat 100% Sangat
majalah yang Layak Layak
dipakai tidak
gampang
sobek
3. Ketepatan 75% Layak 75% Layak
dalam
memilih bahan
kertas
4. Bahan kertas 75% Layak 100% Sangat
yang dipakai Layak
belum
mempunyai
efek yang baik
terhadap mutu
cetak
5. Bahan kertas 100% Sangat 100% Sangat
yang Layak Layak
digunakan
kurang tepat
6. Bahan kulit 75% Layak 100% Sangat
majalah Layak
mudah sobek
yang
84

LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
digunakan
7. Bahan jilid 75% Layak 75% Layak
yang
digunakan
berkualitas
baik
8. Bahan jilid 100% Sangat 100% Sangat
yang Layak Layak
digunakan
memiliki
kualitas buruk.
9. Isi tidak 75% Layak 75% Layak
terstruktur
dengan baik
dalam majalah
10. Tata letak 75% Layak 75% Layak
majalah jelas
dan terstruktur
dengan baik
11. Ketepatan 75% Layak 75% Layak
dalam
memilih
ilustrasi/gamar
dalam majalah
12. Format 75% Layak 100% Sangat
penulisan Layak
tidak sesuai
dengan kaidah
13. Kesesuaian 75% Layak 100% Sangat
dalam Layak
pemilihan
huruf
14. Pemilihan 75% Layak 75% Layak
ilustrasi tidak
serasi dalam
majalah
15. Pemilihan 75% Layak 75% Layak
huruf dalam
majalah tidak
tepat dan
kurang serasi
16. Format 75% Layak 75% Layak
penulisan
sesuai dengan
kaidah
17. Kejelasan 75% Layak 100% Sangat
cetakan Layak
85

LA PS
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
majalah
18. Kesepadanan 75% Layak 100% Sangat
cetakan Layak
majalah
19. Cetakan 75% Layak 100% Sangat
majalah tidak Layak
sesuai
20. Cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah
20. Cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah
kurang
sepadan
21 Warna cetakan 75% Layak 100% Sangat
majalah Layak
kurang jelas
dan kurang
bersih
22. Kejelasan 75% Layak 100% Sangat
cetakan Layak
sampul
majalah
kurang
sepadan
23. Cetakan yang 75% Layak 75% Layak
dihasilkan
pada sampul
majalah tidak
jelas
24 Warna cetakan 75% Layak 75% Layak
majalah jelas
dan bersih
Persentase rata-rata 78,12% 87.5 %
tiap validator (%)
Sangat
Kriteria Layak
Layak
Persentase rata-rata 82,81%
total (%)
Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.5 diatas setelah dilakukan validasi dengan memberikan

pernyataan positif dan pernyataan negatif oleh ahli media tahap II didapat

persentase rata-rata hasil perolehan tiap-tiap validator yakni validator LA


86

memperoleh sebesar 78,12%, serta validator PS memperoleh sebesar

87,5%. Selanjutnya didapatkan hasil persentase rata-rata total sebesar

82,81% dan masuk kategori ”sangat layak”

c. Validasi Ahli Materi Tahap 1

Penilaian ahli materi terkait dengan pernyataan penjelasan materi

yang tertera pada bahan ajar majalah dan kaitan bahan ajar majalah materi

virus dengan materi pembelajaran Biologi. Kemudian ahli materi diminta

melakukan penilaian produk yang telah dikembangkan. Hasil validasi ahli

materi bisa diamati pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6
Validasi Ahli Materi Tahap 1
PY PW
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Kelengkapan materi 75% Layak 75% Layak
yang disajikan
2. Kesesuaian Konsep 75% Layak 50% Kurang
dan Materi dengan Layak
KI,KD dan tujuan
pembelajaran
3. Kurang lengkapnya 75% Layak 50% Kurang
materi yang Layak
disajikan
4. Materi yang ada 75% Layak 75% Layak
dalam majalah
mempunyai
cakupan yang baik
5. Konsep dan Materi 75% Layak 75% Layak
dengan KI,KD dan
tujuan
pembelajaran
kurang sesuai
6. Cakupan materi 75% Layak 50% Kurang
kurang tepat yang Layak
ada dalam majalah
87

PY PW
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
7. Kesesuaian model 75% Layak 75% Layak
yang digunakan
dalam majalah
8. Model yang 75% Layak 50% Kurang
digunakan dalam Layak
majalah kurang
sesuai
9. Ketepatan 75% Layak 50%
penyajian umum Kurang
materi dalam Layak
majalah
10. Penyajian umum 75% Layak 75% Layak
materi dalam
majalah kurang
tepat
11. Penyajian materi 75% Layak 75% Layak
mempertimbangkan
kebermaknaan

12. Kurang 75% Layak 75% Layak


mempertimbangkan
kebermaknaan
dalam penyajian
materi
13. Tampilan umum 75% Layak 75% Layak
tidak monoton
14. Adanya variasi 75% Layak 75% Layak
dalam penyampaian
informasi
15. Tampilan umum 75% Layak 75% Layak
majalah terkesan
monoton
16. Mencantumkan 75% Layak 75% Layaak
sumber dalam
penggunaan gambar
pada majalah
17. Kurang adanya 75% Layak 75% Layak
variasi dalam
penyampaian
informasi
18. Tidak 75% Layak 75% layak
mencantumkan
sumber dalam
penggunaan gambar
pada majalah
Persentase rata-rata tiap 75% 68,05%
validator (%)
88

Kriteria Layak Layak


Persentase rata-rata total 71,75%
(%)
Kriteria Layak

Bersumber pada tabel 4.6 diatas terkait pernyataan positif dan

negatif dilakukan penilaian oleh ahli materi didapat persentase rata-rata

perolehan tiap-tiap validator yaitu validator PY memperoleh sebesar 75%

serta validator PW memperoleh sebesar 68,05%. Selanjutnya hasil

perentase rata-rata total yang diperoleh sebesar 71,75% dan termasuk

kreteria ”layak”.

d. Validasi Ahli Materi Tahap 2

Sesudah dilakukan validasi produk awal selanjutnya dilakukan

pebenahan-pembenahan agar produk disempurnakan. Hasil validasi

setelah revisi ini bisa diamati pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7
Validasi Ahli Materi Tahap 2
PY PW
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Penyajian materi kurang 75% Layak 75% Layak
lengkap
2. Kesesuaian Konsep dan 100% Sangat 75% Layak
Materi dengan KI,KD Layak
dan tujuan pembelajaran
3. Matkurang lengkapnya 100% Sangat 75% Layak
materi yang disajikan Layak
4. Materi yang terdapat 75% Layak 75% Layak
dalam majalah memiliki
cakupan yang tepat
5. KI,KD dengan Konsep 100% Sangat 75% Layak
dan Materi kurang sesuai Layak
6. Cakupan materi kurang 100% Sangat 75% Layak
tepat yang ada dalam Layak
majalah
7. Kesesuaian model yang 100% Sangat 75% Layak
89

No PY PW
Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
digunakan dalam
Layak
majalah
8. Model yang digunakan 100% Sangat 75% Layak
dalam majalah kurang Layak
sesuai
9. Ketepatan penyajian 75% Layak 75% Layak
umum materi dalam
majalah
10. kurang tepatnya 100% Sangat 75% Layak
penyajian umum materi Layak
dalam majalah kurang
tepat
11. Penyajian materi 75% Layak 75% Layak
mempertimbangkan
kebermaknaan
12. Penyajian materi tidak 100% Sangat 75% Layak
mempertimbangkan Layak
kebermaknaan
13. Tampilan umum tidak 100% Sangat 75% Layak
monoton Layak
14. Adanya variasi dalam 100% Sangat 75% Layak
penyampaian informasi Layak
15. Tampilan umum 100% Sangat 75% Layak
majalah terkesan Layak
monoton
16. Mencantumkan sumber 100% Sangat 75% Layak
dalam penggunaan Layak
gambar pada majalah
17. Kurang adanya variasi 75% Layak 75% Layak
dalam penyampaian
informasi
18. Tidak mencantumkan 100% Sangat 75% Layak
sumber dalam Layak
penggunaan gambar pada
majalah
Persentase rata-rata tiap 92% 75%
validator (%)
Kriteria Sangat Layak Layak
Persentase rata-rata total (%) 83,5%
Kriteria Sangat Layak

Bersumber pada tabel 4.7 pada pernyataan positif dan negatif diatas

penilaian dari ahli materi tahap II persentase rata-rata perolehan tiap


90

validator yakni pada validator PY memperoleh sebesar 92%%, dan hasil

validator PW memperoleh sebesar 75%. Selanjutnya didapatkan hasil rata-

rata total perentase sebesar 83,5% dan termasuk kreteria ”sangat layak”

e. Validasi Ahli Bahasa Tahap 1

Validasi yang dikerjakan validator dengan pernyataan positif dan

negatif terkait kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PEUBI)

yang dalam ejaannya dalam bahan ajar majalah telah disempurnakan.

Kemudian validator ahli bahasa diminta untuk memberi penilaian

terhadap media majalah . validasi hasil ahli bahasa bisa diamati pada tabel

4.8 berikut:

Tabel 4.8
Validasi Ahli Bahasa Tahap 1
LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Ketepatan struktur 100% Sangat 100% Sangat
kalimat dalam Layak Layak
majalah
2. Keefektifan 75% Layak 75% Layak
penggunaan kalimat
dalam majalah
3. Kebakuan 100% Sangat 100% Sangat
penggunaan istilah Layak Layak
dalam majalah
4. Penggunaan 75% Layak 75% Layak
struktur kalimat
dalam majalah
kurang tepat
5. Penggunaan 100% Layak 75% Layak
kalimat dalam
majalah kurang
efektif
6. Penggunaan istilah 75% Layak 75% Layak
dalam majalah
kurang baku
91

LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
7. Kejelasan 75% Layak 75% Layak
keterbacaan pesan
dalam majalah
8. Ketepatan 75% Layak 75% Layak
penggunaan kaidah
bahasa dalam
majalah
9. Kemampuan 75% Layak 75% Layak
memotivasi pesan
dan informasi
10. Keterbacaan pesan 75% Layak 75% Layak
dalam majalah
kurang jelas
12. Penggunaan kaidah 75% Layak 75% Layak
bahasa dalam
majalah kurang
tepat
13. Kurangnya 75% Layak 75% Layak
Kemampuan
memotivasi pesan
dan informasi
14. Kesesuaian bahasa 75% Layak 75% Layak
dengan
perkembangan
intelektual peserta
15. Pengembangan 75% Layak 75% Layak
majalah disesuaikan
dengan emosional
peserta didik
16. Kurang sesuainya 75% Layak 75% Layak
penggunaan bahasa
dengan
perkembangan
intelektual peserta
didik
17. Penggunaan bahasa 75% 75% Layak
kurang sesuai
dalam majalah
dengan
perkembangan
emosional peserta
didik
18. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan antar
kegiatan
pembelajaran
19. Konsistensi dalam 75% Layak 75% Layak
92

LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
penggunaan istilah
20. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
ketepaduan antar
paragraf
21. Konsistensi 100% Sangat 75% Layak
penggunaan simbol Layak
atau ikon
22. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan kurang
tepat antar kegiatan
pembelajaran
23. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan antar
paragrap kurang
tepat
23. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan antar
paragrap kurang
tepat
24. Konsistennya 75% Layak 75% Layak
kurang dalam
penggunaan istilah
25. Konsistennya 100% Sangat 75% Layak
kurang dalam Layak
penggunaan simbol
atau ikon
Persentase rata-rata tiap 80% 77%
validator (%)
Kriteria Layak Layak
Persentase rata-rata total 78,5% (Layak)

Bersumber pada tabel 4.8 dari pernyataan positif dan negatif diatas

penilaian oleh ahli bahasa bisa dilihat dari rata-rata persentase perolehan

tiap validator yakni validator LU memperoleh sebesar 80% dan hasil

validator PE memperoleh sebesar 77%. Selanjutnya didapatkan perentase

rata-rata total hasil sebesar 78,5% dan termasuk kategori ”layak.


93

f. Validasi Ahli Bahasa Tahap 2

Validasi produk awal selanjutnya dilakukan revisi-revisi agar produk

disempurnakan. Pada tahap ini hasil validasi bisa diamati pada tabel 4.9

berikut:

Tabel 4.9
Validasi Ahli Bahasa Tahap 2
LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Ketepatan struktur 100% Sangat 100% Sangat
kalimat dalam majalah Layak Layak
2. Keefektifan 75% Layak 100% Sangat
penggunaan kalimat Layak
dalam majalah
3. Kebakuan penggunaan 100% Sangat 100% Sangat
istilah dalam majalah Layak Layak
4. Penggunaan struktur 75% Layak 75% Layak
kalimat dalam majalah
kurang tepat
5. Penggunaan kalimat 100% Layak 100% Sangat
dalam majalah kurang Layak
efektif
6. Penggunaan istilah 75% Layak 75% Layak
dalam majalah kurang
baku
7. Kejelasan keterbacaan 75% Layak 100% Sangat
pesan dalam majalah
8. Ketepatan penggunaan 75% Layak 75% Layak
kaidah bahasa dalam
majalah
9. Kemampuan 75% Layak 75% Layak
memotivasi pesan dan
informasi
10. Keterbacaan pesan 75% Layak 75% Layak
dalam majalah kurang
jelas
8. Ketepatan penggunaan 75% Layak 75% Layak
kaidah bahasa dalam
majalah
9. Kemampuan 75% Layak 75% Layak
memotivasi pesan dan
informasi
10. Keterbacaan pesan 75% Layak 75% Layak
dalam majalah kurang
94

LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
jelas
12. Penggunaan kaidah 75% Layak 100% Sangat
bahasa dalam majalah Layak
kurang tepat
13. Kurangnya 75% Layak 100% Sangat
Kemampuan Layak
memotivasi pesan dan
informasi
14. Kesesuaian bahasa 75% Layak 100% Sangat
dengan perkembangan Layak
intelektual peserta
didik
15. Kesesuaian bahasa 75% Layak 75% Layak
dalam majalah dengan
perkembangan
emosional peserta didik
16. Penggunaan bahasa 75% Layak 100% Sangat
kurang sesuai dengan Layak
perkembangan
intelektual peserta
didik
17. Penggunaan bahasa 75% 100% Sangat
kurang sesuai dalam Layak
majalah dengan
perkembangan
emosional peserta didik
18. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan antar
kegiatan pembelajaran
19. Konsistensi dalam 75% Layak 75% Layak
penggunaan istilah
20. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
ketepaduan antar
paragraf
21. Konsistensi 100% Sangat 100% Sangat
penggunaan simbol Layak Layak
atau ikon
22. Keruntutan dan 75% Layak 100% Sangat
keterpaduan kurang Layak
tepat antar kegiatan
pembelajaran
22. Keruntutan dan 75% Layak 100% Sangat
keterpaduan kurang Layak
tepat antar kegiatan
pembelajaran
23. Keruntutan dan 75% Layak 75% Layak
keterpaduan antar
95

LU PE
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
paragrap kurang tepat
24. Konsistennya kurang 75% Layak 75% Layak
dalam penggunaan
istilah
25. Konsistennya kurang 100% Sangat 75% Layak
dalam penggunaan Layak
simbol atau ikon
Persentase rata-rata tiap 80% 86%
validator (%)
Kriteria Layak Sangat Layak
Persentase rata-rata total (%) 83 %
Kriteria Sangat Layak

Bersumber pada tabel 4.9 diatas dengan pernyataan positif dan negatif,

penilaian dari ahli materi tahap II bisa diperoleh persentase rata-rata tiap

validator yakni pada validator LU memperoleh sebesar 80%, dan hasil

validator PE memperoleh sebesar 86%. Selanjutnya perolehan hasil

perentase rata-rata total sebesar 83% dan termasuk kategori ”sangat layak”

g. Validasi Ahli Agama Tahap 1

Validasi ahli Agama dilakukan yang terdapat pernyataan positif

dan pernyataan negatif berkaitan dengan Alquran hadist yang terdapat

dalam bahan ajar majalah. Kemudian validator ahli agama diminta

memberikan penilaian pada majalah yang dikembangkan. Validasi hasil

ahli bahasa bisa diamati pada tabel 4.10 berikut:


96

Tabel 4.10
Validasi Ahli Agama Tahap 1
PU LA
No Pernyataan Persentase Persentase
Kriteria Kriteria
(%) (%)
1. Meteri virus ini telah 100 % Sangat 100 Sangat
sesuai dengan ayat layak layak
Al-Qur’an
2. Materi virus ini 75% Layak 100 Sangat
belum sesuai dengan layak
ayat Al-Qur’an
3. Hadist yang 75% Layak 75 Layak
dicantumkan telah
berkaitan dengan
materi tersebut
4. Hadist yang 75% Layak 100 Sangat
dicantumkan tidak layak
berkaitan dengan
materi tersebut.
Persentase rata-rata tiap 81,25% 93,75 %
validator (%)
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak
Persentase rata-rata total (%) 87,5 %
Kriteria Sangat Layak

Berdasarkan tabel 4.10 pada pernyataan positif dan negatif diatas

diperoleh penilaian oleh validasi ahli agama setelah revisi diperoleh dari

persentase rata-rata tiap validator yakni pada validator PU memperoleh

sebesar 81,25%, dan hasil validator LA memperoleh sebesar 93,75%.

Selanjutnya hasil perentase rata-rata total diperoleh sebesar 87,5% termasuk

kreteria ”sangat layak”

5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision)

Validasi produk selesai dilakukan oleh validator kemudian diperoleh saran.

selanjutnya diberikan saran oleh validator agar dibuat masukan saat

melakukan revisi produk awal. Setelah direvisi desain diperoleh hasil

berikut:
97

Majalah Edisi Perdana


98
99

Majalah Edisi Kedua


100
101
102

6. Uji Coba Produk Secara Lebih Luas (Main Field Testing)

Kelayakan produk yang dilakukan pada tahap ini oleh sebab itu

dilakukan uji coba pendahuluan oleh peneliti, uji coba secara luas dilakukan

untuk melihat tanggapan pendidik dan tanggapan peserta didik.

a. Uji Coba Terbatas atau Pendahuluan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan uji coba pendahuluan atau

terbatas terhadap produk yang telah dilakukan pengembangan , revisi dan

validasi dan melibatkan 10 peserta didik kelas X MIA 2 SM, 10 peserta

didik kelas X MIA 3 SJ, 10 peserta didik SP sebagai responden. Uji coba

bertujuan mencari tau respon terhadap produk yang dikembangkan. Data

kuisioner yang diberikan kepada peserta didik didapat dari uji coba terbatas

atau pendahuluan di 3 sekolah ilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan
Kelas X MIA 2 SP

Skor Persentase
No Responden Jumlah Skor Kriteria
Maksimal (%)
1 R1 68 88 77,27% Menarik
2 R2 69 88 78,40% Menarik
3 R3 77 88 87,5% Sangat Menarik
4 R4 73 88 82,9% Sangat Menarik
5 R5 73 88 82,95% Sangat Menarik
6 R6 78 88 88,6% Sangat Menarik
7 R7 76 88 86,36% Sangat Menarik
8 R8 70 88 79,54% Sangat Menarik
9 R9 73 88 85,22% Sangat Menarik
10 R10 72 88 81,81% Sangat Menarik
Jumlah 729 880 82,84% Sangat Menarik
Sumber : Data Penelitian
103

Tabel 4.16
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan
Kelas X MIA 3 SJ
Skor Persentase
No Responden Jumlah Skor Kriteria
Maksimal (%)
1 R1 72 88 81,81% Sangat Menarik
2 R2 81 88 92,04% Sangat Menarik
3 R3 69 88 78,4% Menarik
4 R4 67 88 76,13% Menarik
5 R5 72 88 81,88% Sangat Menarik
6 R6 69 88 78,4% Menarik
7 R7 70 88 79,54% Menarik
8 R8 66 88 75% Menarik
9 R9 66 88 75% Menarik
10 R10 69 88 78,4% Menarik
Jumlah 701 880 79,65% Sangat Menarik
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.17
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Pendahuluan
Kelas X MIA 2 SM
Skor Persentase
No Responden Jumlah Skor Kriteria
Maksimal (%)
1 R1 73 88 82,95% Sangat Menarik
Menarik
2 R2 69 88 78,40%
3 R3 64 88 72,72% Menarik
4 R4 67 88 72,72% Menarik
5 R5 80 88 90,9% Sangat Menarik
6 R6 73 88 82,95% Sangat Menarik
7 R7 84 88 95,45% Sangat Menarik
8 R8 73 88 82,95% Sangat Menarik
9 R9 81 88 92,04% Sangat Menarik
10 R10 80 88 90,9% Sangat Menarik
Jumlah 744 880 84,54% Sangat Menarik
Sumber : Data Penelitian
Bersumber pada hasil uji tanggapan peserta didik pada uji coba

terbatas, uji coba produk yang melibatkan 10 responden di SP, disimpulkan

bahwa produk majalah sangat menarik dengan persentase 82,84% , 10

responden di SJ didapat penilaian produk majalah menarik dengan


104

persentase 79,65%, 10 responden di SM didapat penilaian produk majalah

sangat menarik dengan persentase 84,54%.

b. Uji Coba Produk Secara Lebih Luas

Uji coba terbatas kemudian selesai kemudian dilakukan percobaan

produk secara lebih luas dengan melibatkan kelompok yang lebih besar.

Uji coba ini melibatkan peserta didik kelas X MIA 1 SP sebanyak 30

orang, kelas X SJ sebanyak 30 orang dan kelas X SM Pringsewu seperti

pada uji coba pendahuluan atau terbatas. Setelah dilakukan uji coba produk

secara lebih luas didapatkan hasil responden seperti pada tabel 4.11, 4.12

dan 4.13 berikut:

Tabel 4.18
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas
Kelas X SP
Jumlah Skor
No Responden Persentase Kriteria
skor maksimal
Sangat
1 R1 81 88 92,04
Menarik
Sangat
2 R2 78 88 88,63
Menarik
Sangat
3 R3 80 88 90,9
Menarik
Sangat
4 R4 78 88 88,63
Menarik
Sangat
5 R5 78 88 88,63
Menarik
Sangat
6 R6 79 88 89,77
Menarik
Sangat
7 R7 78 88 88,63
Menarik
Sangat
8 R8 80 88 90,90
Menarik
Sangat
9 R9 85 88 96,59
Menarik
Sangat
10 R10 82 88 93,18
Menarik
Sangat
11 R11 77 88 87,5
Menarik
12 R12 84 88 95,45 Sangat
105

Jumlah Skor Persentase


No Responden Kriteria
Skor Maksimal (%)
Menarik
Sangat
13 R13 75 88 85,22
Menarik
Sangat
14 R14 75 88 85,22
Menarik
Sangat
15 R15 77 88 87,5
Menarik
Sangat
16 R16 78 88 88,63
Menarik
Sangat
17 R17 80 88 90,90
Menarik
18 R18 78 88 88,63 Sangat
Sangat
19 R19 77 88 87,5
Menarik
Sangat
20 R20 85 88 96,59
Menarik
21 R21 73 88 82,95 Sangat
Menarik
Sangat
22 R22 85 88 96,59
Menarik
Jumlah Total 1743
Skor Maksimal 1936
Persentase 90,03%
Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.19
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas
Kelas X SJ
Jumlah Skor
No Responden Persentase Kriteria
skor maksimal
Sangat
1 R1 83 88 94,31
Menarik
2 R2 66 88 75 Menarik
3 R3 69 88 78,40 Menarik
4 R4 62 88 70,45 Menarik
Sangat
5 R5 73 88 82,95
Menarik
6 R6 70 88 79,54 Menarik
Sangat
7 R7 72 88 81,81
Menarik
Sangat
8 R8 79 88 89,77
Menarik
9 R9 63 88 71,59 Menarik
Sangat
10 R10 73 88 82,95
Menarik
Sangat
11 R11 75 88 85,22
Menarik
106

Jumlah Skor Persentase


No Responden Kriteria
Skor Maksimal (%)
12 R12 71 88 80,68 Menarik
13 R13 70 88 79,54 Menarik
14 R14 68 88 77,27 Menarik
Sangat
15 R15 79 88 89,77
Menarik
Sangat
16 R16 81 88 92,04
Menarik
Sangat
17 R17 81 88 92,04
Menarik
18 R18 66 88 75 Menarik
19 R19 70 88 79,54 Menarik
Sangat
20 R20 72 88 81,81
Menarik
21 R21 70 88 79,54 Menarik
22 R22 69 88 78,40 Menarik
Sangat
23 R23 72 88 81,81
Menarik
24 R24 68 88 77,27 Menarik
25 R25 68 88 77,27 Menarik
26 R26 69 88 78,40 Menarik
Sangat
27 R27 72 88 81,81
Menarik
28 R28 71 88 80,68 Menarik
Sangat
29 R29 79 88 89,77
Menarik
30 R30 68 88 77,27 Menarik
31 R31 71 88 80,68 Menarik
Jumlah Total 2220
Skor Maksimal 2728
Persentase 81,38%
Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.20
Hasil Responden Peserta Didik Pada Uji Skala Luas
Kelas X SM
Jumlah Skor
No Responden Persentase Kriteria
skor maksimal
Sangat
1 R1 81 88 92,04
Menarik
Sangat
2 R2 73 88 82,95
Menarik
3 R3 70 88 79,54 Menarik
4 R4 67 88 76,13 Menarik
Sagat
5 R5 81 88 92,04
Menarik
6 R6 69 88 78,40 Menarik
107

Jumlah Skor Persentase


No Responden Kriteria
Skor Maksimal (%)
7 R7 70 88 79,54 Menarik
8 R8 66 88 75 Menarik
9 R9 65 88 73,86 Menarik
Sangat
10 R10 80 88 90,90
Menarik
Sangat
11 R11 73 88 82,95
Menarik
Sangat
12 R12 78 88 88,63
Menarik
Sangat
13 R13 75 88 85,22
Menarik
14 R14 64 88 72,72 Menarik
15 R15 62 88 70,45 Menarik
Sangat
16 R16 71 88 80,68
Menarik
17 R17 65 88 73,86 Menarik
18 R18 61 88 69,31 Menarik
19 R19 65 88 73,86 Menarik
Sangat
20 R20 73 88 82,95
Menarik
21 R21 68 88 77,27 Menarik
22 R22 70 88 79,54 Menarik
Sangat
23 R23 72 88 81,81
Menarik
Sangat
24 R24 73 88 82,95
Menarik
Sangat
25 R25 80 88 90,90
Menarik
Sangat
26 R26 75 88 85,22
Menarik
Sangat
27 R27 82 93,18
Menarik
88
Saangat
28 R28 73 88 82,95
Menarik
29 R29 69 88 78,40 Menarik
Sangat
30 R30 74 88 84,09
Menarik
Sangat
31 R31 76 88 86,36
Menarik
Sangat
32 R32 82 88 93,18 Menarik

Sangat
33 R33 72 88 81,81
Menarik
Jumlah Total 2375
Skor Maksimal 2904
Persentase 81,8%
108

Kriteria Sangat Menarik

Bersumber pada tanggapan pada uji coba secara lebih luas oleh peserta
didik dengan melibatkan 22 responden di SP didapat bahwa produk bahan
ajar majalah sangat menarik dengan persentase 90,03%, 31 responden di SJ,
didapat bahwa bahan ajar majalah sangat menarik dengan persentase
81,38%, 33 responden di SM, didapatkan hasil bahwa produk bahan ajar
majalah sangat menarik dengan persentase 81,8%.
c. Respon Pendidik

Respon dengan pernyataan positif dan pernyataan negatif berkaitan

pernyataan pendidik dalam bahan ajar majalah. Kemudian, pendidik diminta

memberikan respon dan saran terhadap majalah. Respon pendidik bisa diamati

pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.20
Hasil Responden Pendidik
No SP SJ SM
Pernyataan
Persentse (%) Persentse (%) Persentse (%)
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan 100% 100% 100%
Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian indikator dengan 100% 75% 75%
Materi Pembelajaran
3. Ketepatan penjabaran 75% 75% 75%
Kompetensi Dasar dan
Indikator
4. Kesesuaian indikator dengan 100% 100% 75%
tingkat perkembangan peserta
didik
5. Perumusan Kompetensi Inti 75% 100% 100%
dan Kompetensi Dasar kurang
jelas
6. Penjabaran Kompetensi Dasar 100% 100% 100%
dan Indikator tidak sesuai

7. Adanya kerancuan dalam 75% 100% 75%


penjabaran indikator dengan
tujuan pembelajaran
109

No SP SJ SM
Pernyataan
Persentse (%) Persentse (%) Persentse (%)
8. Indikator tidak selaras dengan 100% 75% 100%
tingkat perkembangan peserta
didik
9. Kesesuaian desain isi majalah 100% 100% 75%

10. Kualitas cetakan majalah 100% 75% 100%


kurang baik
11. Desain majalah sangat menarik 75% 75% 100%
12. Desain cover memiliki daya 100% 75% 75%
tarik terhadap isi majalah
13. Kesesuaian kualitas cetakan 100% 75% 75%
majalah
14. Desain cover majalah 75% 75% 100%
mendeskripsikan isi materi
yang akan disampaikan
15. Desain isi majalah kurang 100% 75% 75%
sesuai
16. Cetakan gambar dalam majalah 100% 75% 100%
mudah dipahami dan menarik
17. Desain majalah kurang 100% 75% 100%
menarik
18. Kurang sesuainya desain cover 100% 75% 75%
dengan isi majalah
19. Cetakan gambar kurang jelas 100% 75% 100%
dalam majalah
20. Cover majalah tidak sesuai 100% 75% 100%
dengan isi materi yang akan
disampaikan
21. Penyajian materi dalam 75% 75% 100%
majalah mudah dipahami
22. Penyajian materi dalam 75% 75% 75%
majalah memudahkan pembaca
mempelajari materi
23. Kesesuaian gambar dengan 100% 75% 100%
konsep dalam majalah
24. Penyajian materi dalam 75% 75% 75%
majalah sulit dipahami
25. Ketepatan pemilihan gambar 100% 75%
dalam materi
26. Penyajian materi dalam 100% 75% 100%
majalah tidak memudahkan
pembaca mempelajari materi
27. Konsep dalam majalah tidak 100% 75% 100%
selaras dengan gambar
28. Pemilihan gambar dalam materi 100% 75% 75%
tidak tepat
29. majalah menambah wawasan 75% 100% 75%
peserta didik
110

No SP SJ SM
Pernyataan
Persentse (%) Persentse (%) Persentse (%)
30. Kebermanfaatan majalah 100% 75% 75%
kurang sesuai dalam menambah
wawasan peserta didik
31. Ketepatan cakupan materi yang 75% 75% 100%
terdapat dalam majalah
32. Materi yang terdapat dalam 100% 75% 100%
majalah mencakup KD yang
akan dicapai pada tujuan
pembelajaran
33. Kesesuaian penulisan dengan 100% 75% 75%
kaidah
34. Cakupan materi yang terdapat 75% 75% 75%
dalam majalah kurang tepat dan
mudah dipahami
35. Bentuk tulisan mudah dibaca 100% 75% 75%
dan mudah dipahami
36. Ketidaksesuaian materi dengan 100% 75% 75%
tujuan pembelajaran
37. Penulisan tidak sesuai dengan 100% 75% 100%
kaidah
38. Bentuk tulisan sulit dibaca dan 100% 75% 100%
sulit dipahami
39. Kalimat yang digunakan tepat 75% 75% 75%
40. Kalimat yang digunakan tidak 75% 75% 75%
menimbulkan makna ganda
41. Kalimat yang digunakan 100% 75% 75%
kurang tepat
42. Kalimat yang digunakan sulit 100% 75%% 100%
dipahami oleh pembaca
43. Kesesuaian bentuk tulisan antar 75% 75% 75%
halaman dalam majalah
44. Bentuk tulisan mudah ihami 75% 75% 75%
dan ukuran huruf konsisten
45. Bentuk tulisan antar halaman 100% 100% 100%
dalam majalah tidak konsisten
46. Bentuk tulisan sulit pahami 75% 75% 75%
serta ukuran huruf tidak
konsisten
47. Kesesuaian bahasa dengan 100% 75% 75%
perkembangan kognitif peserta
didik
48. Kesesuaian bahasa dengan 75% 75% 100%
perkembangan emosional
dengan peserta didik
49. Bahasa dengan perkembangan 100% 75% 75%
kognitif kurang sesuai peserta
didik
111

SP SJ SM
No Pernyataan
Persentse (%) Persentse (%) Persentse (%)
50. Bahasa yang dipakai tidak 100% 75% 75%
sesuai dengan perkembangan
emosional peserta didik

51. Ayat Alquran telah sesuai 75% 100% 75%


dengan materi virus
52. Ayat Alquran tidak sesuai 100% 75% 75%
dengan materi virus
53. Hadist yang digunakan pada 75% 75% 100%
materi virus sudah tepat
54 Hadist yang digunakan pada 100% 75% 100%
materi virus tidak tepat
Jumlah 91,25% 76,4% 86,1%
Rata-rata persentase 84,56%
Berdasarkan Tabel 4.21 respon oleh pendidik dapat diketahui dengan

memberikan kuisioner pernyataan positif dan pernyataan negatif diatas

diperoleh persentase rata-rata respon pendidik tiap-tiap sekolah yaitu pada

pendidik SP memperoleh 91,25%, dan hasil respon pendidik SJ memperoleh

76,4%, dan hasil respon pendidik SM memperoleh 86,1%, dapat disimpulkan

bahwa perentase rata-rata total 84,56% dan termasuk kategori ”sangat layak”

7. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan LebihLuas (perational Product


Revision)

Tanggapan peserta didik dari angket menyatakan bahwa bahan ajar

majalah sangat menarik serta diperoleh tanggapan lain dari kolom komentar

yakni materinya kurang banyak dan tulisan dalam majalah agak buram.

Selanjutnya peneliti bisa mengetahui bahwa dalam proses belajar mengajar

majalah biologi sangat layak dipakai dilihat dari hasil validasi produk serta

dari segi tanggapan peserta didik didapatkan hasil bahwa majalah yang
112

dikembangkan bisa dipakai dalam proses belajar mengajar serta sangat

menarik.

B. Pembahasan

Bahan ajar yang dikembangkan adalah majalah biologi berbasis Al-Qur’an

hadist yang berbentuk cetak. Pengembangan majalah biologi ini sesuai dengan

prosedur yang sudah dikembangkan Borg & Gall sampai langkah ketujuh. Langkah-

langkah tersebut yakni: studi pendahuluan (research and information collecting),

perencanaan penelitian (planning), pengembangan desain (develop preliminary form

of product), uji coba pendahuluan atau terbatas (preliminary field testing), revisi hasil

uji lapangan terbatas (main product revision), uji coba produk secara lebih luas (main

field testing), revisi hasil uji coba lapangan lebih luas (operational product revision).

Pada tingkatan mahasiswa S1 Borg and Gall seharusnya mengerjakan pengembangan

menggunakan skala kecil dengan alasan terbatasnya sumber daya yang ada pada

mahasiswa, oleh sebab itu dilakukan pembatasan langkah.7 Selanjutnya diperoleh

tahapan berbeda yang dapat dipakai waktu penelitian pengembangan, sebagaimana

Mugi jayanti melakukan penelitian yang memakai ADDIE yang berkaitan dengan

media pembelajaran berbasis android serta dikembangkan oleh Dick & Carry dengan

tahapan berikut yakni analysis (analisis), design (desain), development

7
Borg and Gall, Educational Research An Introduction (ed. Tujuh). United States of
America:Allyn and Bacon. 2003, h. 572.
113

(pengembangan), implementation (implementasi) serta evaluation (evaluasi).8 Borg &

Gall memakai tahapan yang lebih terperinci, urut dan jelas dilihat dari dua tahapan

langkah-langkah yang digunakan saat berlangsungnya penelitian dan pengembangan

ini.

Pemakaian bahan ajar berbentuk cetak ini dianjurkan agar mengarahkan

keinginan untuk membaca yang disediakan secara visual, apabila sebagian besar

bahan ajar yang dikembangkan berbentuk online yang dilihat cocok dengan

perkembangan teknologi, praktis dan mudah. Akan tetapi peneliti memiliki

pemahaman lain jika semua media berbentuk online tentu menjadikan peserta didik

ketergantungan pada smartphone maupun laptop saja dan enggan untuk membaca

buku. Pengembangan produk ini agar menyeimbangkan pembelajaran yang nyaris

setiap hari peserta didik memakai smartphone menahan paparan sinar UV dan

meminimalisir radiasi pada mata saat belajar menggunakan media berbentuk cetak

ini.

Tahap awal pengembangan majalah adalah studi lapangan, diketahui bahwa

media pembelajaran yang dipakai adalah power point yang tidak terdapat KI, KD,

Indikator didalamnya serta masih minimnya gambar guna mendukung suatu materi,

info-info terkini tidak ada dan berkaitan dengan materi. SMA Muhammadiyah yang

bernuansa islami dimana menjadi peningt untuk dihadirkan ayat-ayat Al-Qur’an

8
Mugi Jayanti, Yogi Wiratomo, “Perancangan Media Siap UN Matematika SMP
BerbasisAndroid”, Jurnal SAP. Vol 2 No. 1, Agustus 2017, h. 26.
114

hadist di dalam bahan ajar yang dipakai, Ibnu Khuldun berpendapat bahwa Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah syiar agama yang memantapkan akidah serta menguatkan keimanan

sehingga menjadi pondasi seluruh kurikulum pendidikan di dunia islam.

Format isi cuma terdapat dalam bentuk gambar serta teks. Selanjutnya cuma

terdapat satu warna saja dari segi pewarnaan. Kemudian media power point dari segi

materi penyampaiannya tidak selalu setiap waktu digunakan saat pelajaran

berlangsung, namun hanya beberapa materi yang memakai power point. Kemudian

power point memakai bahasa yang tidak lugas, tidak akurat dan tidak jelas dari segi

bahasa. Oleh sebab itu peneliti mengembangkan media pembelajaran majalah yang

bertujuan untuk dapat menghilangkan kejenuhan peserta didik saat memahami materi

virus. Majalah merupakan salah satu variasi bahan ajar yang diguanakan saat proses

belajar mengajar. Majalah dapat memberikan ilustrasi yang menarik, dilengkapi ayat

Al-Qur’an hadist yang bisa membuat kita semakin kagum akan ciptaan Allah SWT.

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan teori serta materi pendukung

yang didapat dari beberapa sumber yang berkaitan dengan pengembangan. Submateri

pada mata pelajaran biologi materi virus kelas X SMA/MA terdiri dari sejarah virus,

pengertian virus, ciri-ciri virus, peranan virus dan replikasi virus. Media majalah

berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki kelebihan, diantaranya : memuat

data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, menyajikan bacaan yang aktual

memperkaya pengetahuan, dan membangkitkan motivasi pembaca, dijadikan sumber

belajar bagi selaga kalangan usia karena setiap halaman buku bisa diisi dengan
115

konsep yang selaras dengan informasi, gambar, dan ayat Al-Qur’an hadist yang

mendukung materi sehingga menyebabkan peserta didik lebih tertarik untuk belajar.

Tahap kedua Perencanaan pengembangan media pembelajaran majalah yaitu

dilakukan perbaikan format menjadi lebih menarik dengan menambahkan cover

depan, daftar isi KI, KD, Indikator dan ayat Alquran dan hadist yang berkaitan

dengan materi virus. Desain dibikin sesuai dengan materi yang akan dijelaskan yakni

virus. Media ini dicetak dengan menggunakan bahan kertas: art paper ukuran A4,

formatnya: portrait serta font: times new roman. Selanjutnya dari segi materi

perbaikan media majalah dalam penyampaiannya lebih sistematis, akurat, padat serta

terperinci serta perbaikan dari segi bahasa yakni majalah memakai bahasa yang lugas,

jelas, dan akurat.

Tahap ketiga adalah pengembangan desain majalah dibuat menggunakan

Corell Draw X6, pada tahap perancangan desain awal sangat penting dimulai dari

penetapan gambar yang terdapat di cover agar peserta didik tertarik membacanya,

kemudian daftar isi akan memudahkan pembaca untuk mencari tahu bagian-bagian

dalam media majalah ini. Kemudian terdapat KI, KD, Indikator sesuai kurikulum

2013, peneliti membuat ini dengan tujuan media layak dipakai, kemudian tahap awal

adalah perancangan isi materi pokok virus yang sama tercatat jelas pada gambar

dilengkapi gambar dan info-info tentang virus yang mempermudah peserta didik

memahami secara jelas tentang virus dan peneliti membikin objek gambar yang

menggambarkan seperti objek nyata. Dari kebanyakan majalah yang ada, majalah ini

dirancang peneliti dengan menambahkan ayat Alquran hadist yang berkaitan dengan
116

materi virus dan berguna untuk memupuk sikap ketuhanan peserta didik, saat peserta

didik paham akan kaitan materi virus dan ayat Alquran dan hadist peserta didik akan

semakin kagum akan ciptaan Allah dimana virus yang sangat kecilpun sudah diatur

oleh Allah kehidupannya. Kecapakan peserta didik saat mendalami materi sangat

dibutuhkan karena berdampak terhadap hasil belajar peserta didik. Pemakaian

majalah sebagai bahan ajar bisa memotivasi belajar peserta didik untuk belajar

bersama pendidik atau belajar mandiri.

Tahap keempat adalah uji coba pendahuluan terbatas. Sesudah produk

pertama majalah selesai dikembangkan kemudian masuk proses validasi supaya

melihat kelayakan majalah yang dikembangkan menurut beberapa ahli yakni ahli

agama, materi, bahasa serta media. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan peneliti lain dimana penelitiannya mengerjakan tahapan validasi seusai

produk jadi dengan memakai dua ahli pada setiap bidang sebagai perbandingan.

Penilaian dilakukan oleh 8 tim ahli. Dua ahli media melakukan revisian terhadap

tampilan agar layak serta menarik bagi peserta didik, dua ahli materi melakukan

penilaiannya terhadap isi materi serta penyajiannya agar mendapatkan materi yang

cocok dengan kurikulum 2013, dan dua ahli bahasa menyampaikan penilaiannya

tentang kebahasaan serta penyajiannya sehingga bahasa yang dipakai sesuai dengan

aturan Bahasa Indonesia serta mudah dimengerti. Dua ahli agama menyampaikan

penilaiannya tentang keagamaan yakni ayat Alquran hadist yang dipakai apakah

sudah sesuai dengan Ayat Alquran dan hadist yang shohih. Dari hasil penilaian ahli

media didapat keseluruhan persentase sebanyak 82,8% serta dikategorikan sangat


117

layak. Kemudian hasil penilaian ahli materi didapatkan persentase sebanyak 83,5%,

serta dikategorikan sangat layak, kemudian hasil penilaian bahasa dikategorikan

sangat layak didapatkan presentase sebanyak 83%, selanjutnya hasil penilaian ahli

agama dikategorikan sangat layak didapatkan persentase sebesar 87,5%. Penyusunan

angket mengacu pada penjelasan pada buku karangan Eko Putro Widoyoko yang

menjabarkan jika saat memutuskan skala likert yang menjadi teknik penyusunan

instrumen non tes, karena variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Lalu indikator itu dirancang sebagai titik tolak menata butir-butir instrumen berupa

pernyataan atau pernyataan serta wajib dijawab sama responden. Setiap jawaban

dikaitkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkap dengan

kata-kata. Setiap jawaban butir instrumen yang memakai skala likert memiliki gradasi

sangat positif sampai sangat negatif. Skala likert penggunaannya memiliki 3 alternatif

model, yakni model tiga pilihan (skala tiga), empat pilihan (skala empat), 5 pilihan (

skala lima). Skala ditata dalam bentuk suatu pernyataan yang diikuti oleh pilihan

respon yang menggambarkan tingkatan.9

Pemilihan respon skala tiga terdapat kelemahan yakni variabilitas respon

sangat terbatas menyebabkan perbedaan sikap responden kurang mampu diungkap

9
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Pustaka Pelajar,
2012),
h.104.
118

secara maksimal dan ada kecenderungan memilih alternatif tengah responden yang

dipikir paling aman (ragu-ragu, cukup,netral).10

Variabilitas respon skala empat lebih lengkap dibandingkan skala tiga yakni

perbedaan sikap responden bisa mengungkap lebih maksimal dan peluang bagi

responden tidak ada buat berpendapat netral sehingga responden diharuskan memilih

sikap atas fenomena sosial yang dinyatakan dalam instrumen.11 Oleh sebab itu skala

empat dipakai peneliti dengan tujuan semua responden tidak ada yang memutuskan

kecenderungan menengah “netral” serta skala likert yang diharapkan akan dijawab

secara objektif oleh sebab itu dipakai skala empat.

Variabilitas respon skala lima lebih baik dari skala empat, akan tetapi

memiliki kekurangan yaitu terdapat kesamaan dengan skala tiga yakni kemungkinan

responden memilih alternatif tengah yang dikira sangat aman. Agar meminimalisir

pilihan menengah, pemakaian istilah cukup dihindari (netral/ ragu-ragu), tetapi

memakai pilihan tengah sebagai alternatif dengan opsi istilah “kurang”. Instrument

non tes berbentuk check list yang digunakan. Bentuk check list ini pada variabel

tertentu semestinya butir-butir pertanyaan atau pertanyaan didesain beragam yaitu

negatif serta positif, sehingga responden diwajibkan membaca dengan cermat setiap

pernyataan yang ada. Instrumen bentuk check list ini kecenderungan responden untuk

menjawab pada kolom tertentu bisa dikurangi. Dengan memakai pernyataan yang

berbeda membuat respoden selalu membaca pertanyaan atau pernyataan setiap butir

10
Ibid, h. 105.
11
Ibid. 106
119

instrumen serta jawabannya. Bentuk check list memiliki keuntungan yakni kertas

hemat, lebih mudah ditabulasi data serta lebih menarik serta lebih singkat saat

pembuatannya.12

Kemudian tahap kelima revisi uji coba terbatas. Dilihat dari saran ahli media

yaitu tentang f kurang praktis karena ukuran agak besar, di bold (ditebalkan) dan

huruf lebih besar serta item angket yang memiliki arti sama (identik), tidak perlu

memberi gambar kartun pada media yang dikembangkan karena media mesti sesuai

dengan jenjang pendidikan yang dijadikan tempat uji lapangan. Materi pembelajaran

dirancang sesuai dengan kurikulum 2013 kelas X materi virus dan disusun dengan

urut serta disesuaikan dengan tingkat pengetahuan peserta didik pada umumnya.

Motivasi serta daya tarik peserta didik pada produk karena dipenuhi dengan ayat-ayat

Alquran dan hadist yang berhubungan dengan materi virus dan gambar-gambar yang

dapat membantu menjelaskan materi yang telah dijabarkan secara tulisan. kemudian

saran dari ahli materi adalah terlalu banyak materi serta revisi minor lalu aplikasikan.

Pemakaian bahasa yang dipakai saat menjelaskan materi pembelajaran melihat

aturan penggunaan Bahasa Indonesia serta dibikin menggunakan bahasa yang

sederhana agar memudahkan peserta didik saat mendalami materi pelajaran.

Kemudian saat proses validasi ada beberapa perbaikan dari ahli bahasa yakni

merevisi kesalahan dalam penyusunan kalimat, merevisi kesalahan pada penentuan

diksi (pilihan kata), merevisi penggunaan kata depan dan imbuhan, merevisi

12
Ibid, h. 107-108
120

penempatan penggunaan tanda baca, digunakan kalimat yang efektif, merevisi

kalimat-kalimat yang kacau dalam pemakaian kata sambung.

Berdasarkan penelitian ke 4 penelitian relevan yang dilakukan Intan Fajar

Suryani,13 Husnul Budiatan Dani,14 Nesya Arantika Dewi,15 Chairina Suprihatin16,

telah menyampaikan yang dilakukan saat validasi ke para ahli dibidangnya terjadi

hanya sekali perbaikan tetapi perbaikan tersebut ada pada tahap pertama. Selanjutnya

produk yang sukses dikembangkan ini adalah bahan ajar majalah pada materi virus

sebagai media pembelajaran biologi, majalah ini dipakai untuk menyampaikan materi

tentang virus. Sesudah melewati tahap validasi dari beberapa peneliti yang ahli

dibidangnya serta uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran majalah ini dinyatakan “sangat layak” sehingga tidak perlu revisi

lagiBersumber pada skala kelayakan yang menunjukkan layak jika penilaian

menghasilkan persentase >64%, oleh sebab itu hasil validasi ahli agama, ahli materi,

ahli bahasa, ahli media dpat disimpulkan bahwa media majalah untuk peserta didik

kelas X pada mata pelajaran biologi di tingkat SMA/MA amat layak dipakai untuk

media pembelajaran biologi terutama materi virus, dan majalah sangat menarik

menurut tanggapan peserta didik.

Kemudian tahap keenam adalah uji coba produk secara luas. Peserta didik

juga memberikan tanggapan. Tanggapan peserta didik terhadap majalah didapatkan

13
Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. Ibid. h. 9.
14
Husnul Budiatman Dani, Dkk. Ibid.h.1.
15
Nesya Arantika Dewi, Dkk. Ibid. h.155.
16
Chairana Suprihatin, Dkk. Ibid.h. 495.
121

bahwa kebanyakan yang menyatakan “sangat menarik” dengan persentase sebanyak

84,40%. Tanggapan peserta didik dari kuisioner menjelaskan bahwa pemakaian

bahasa lebih mudah dimengerti.

Kemudian tahap ketujuh adalah revisi hasil uji coba lapangan lebih luas.

Hasilnya adalah media power point tidak terdapat KI, KD, Indikator, gambar yang

digunakan hanya sedikit, materinya kurang lengkap, tidak terdapat info-info terkini,

tidak terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist serta tafsir, kemudian peneliti

melakukan pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist pada materi

virus yang telah terdapat KI,KD, Indikator, gambar yang digunakan sudah lebih

banyak, materi sudah lebih lengkap, sudah terdapat info-info terkini berkaitan dengan

materi, terdapat ayat-ayat Al-Qur’an hadist yang berkaitan dengan materi.

Berdasarkan hasil diatas bahwa majalah “Sangat Layak” dan tanggapan siswa dan

guru yang menyatakan bahwa majalah “Sangat Menarik“. Berdasarkan hasil

pengembangan diatas dapat disimpulkan bahwa majalah biologi berbasis Al-Qur,an

hadist dilakukan sampai tahap ketujuh sampai memperoleh hasil bahwa majalah

biologi berbasis Al-Qur’an hadist “Sangat Layak” dan “Sangat menarik”.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data pengembangan majalah biologi

berbasis Al-Qur’an hadist. Desain: format terdapat cover depan, daftar isi, KI, KD,

Indikator, info-info terkini, petunjuk praktikum dan ayat Alquran dan hadist yang

berkaitan dengan materi virus, teknik pembuatan dan warna lebih menarik. Materi:

lebih padat, lebih banyak gambar, lebih sistematis dan lebih terperinci. Bahasa yang
122

digunakan lebih jelas, lebih mudah dipahami dan diterima oleh siswa. Dari segi

agama terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist yang berkaitan dengan materi.

Selanjutnya, kelayakan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist dilakukan

penilaian oleh masing-masing validator dibidangnya yaitu dua validator ahli desain,

dua validator ahli materi, dua validator ahli bahasa, dan dua validator ahli agama.

Validasi ahli desain tahap I yang dilakukan oleh dua orang tim ahli yakni LA dan PS,

LA diperoleh hasil sebesar 78,12% yang menyatakan majalah “Layak” dan PS

diperoleh hasil sebesar 83,3% yang menyatakan majalah “Sangat Layak”. Kemudian

validasi ahli materi tahap I yang dilakukan oleh dua orang tim ahli yakni PY dan PW,

PY diperoleh hasil sebesar 75% yang menyatakan majalah “Layak” dan PW

diperoleh hasil sebesar 68,05% yang menyatakan majalah “Cukup Layak”. Kemudian

validasi ahli bahasa tahap I yang dilakukan oleh dua orang tim ahli yakni LU dan PE,

LU diperoleh hasil sebesar 80% yang menyatakan majalah “ Layak” dan PW

diperoleh hasil sebesar 77% yang menyatakan majalah “Layak”. Kemudian validasi

ahli agama tahap I yang dilakukan oleh dua orang tim ahli yakni PU dan LA, PU

diperoleh hasil sebesar 81,25% yang menyatakan majalah “ Sangat Layak” dan LA

diperoleh hasil sebesar 77% yang menyatakan majalah “Layak”. Setelah dilakukan

perbaikan produk oleh beberapa tim ahli berdasarkan hasil validasi pada tahap 1

diperoleh hasil bahwa validasi ahli desain tahap II oleh dua tim ahli yakni LA dan PS,

LA diperoleh hasil sebesar 78,12% yang menyatakan majalah “Layak” dan PS

diperoleh hasil sebesar 87,5% yang menyatakan majalah “Sangat Layak”. Kemudian

validasi ahli materi tahap II oleh dua tim ahli yakni PY dan PW, PY diperoleh hasil
123

sebesar 92% yang menyatakan majalah “Sangat Layak” dan PW diperoleh hasil

sebesar 75% yang menyatakan majalah “Layak”.

Validasi ahli bahasa tahap II oleh dua tim ahli yakni LU dan PE, LU diperoleh

hasil sebesar 80% yang menyatakan majalah “Layak” dan PE diperoleh hasil sebesar

86% yang menyatakan majalah “Sangat Layak”. Kemudian validasi ahli agama tahap

II oleh dua tim ahli yakni LA dan PU, LA diperoleh hasil sebesar 81,25% yang

menyatakan majalah “Sangat Layak” dan PE diperoleh hasil sebesar 97,35% yang

menyatakan majalah “Sangat Layak”. Hasil persentase rata-rata ahli desain diperoleh

sebesar 82,81% yang menyatakan majalah “Sangat Layak”, hasil persentase rata-rata

ahli materi diperoleh sebesar 83,5% yang menyatakan majalah “Sangat Layak”, hasil

persentase rata-rata ahli bahasa diperoleh sebesar 83% yang menyatakan majalah

“Sangat Layak” dan hasil persentase rata-rata ahli bahasa diperoleh sebesar 83% yang

menyatakan majalah “Sangat Layak”. Berdasarkan hasil penilaian oleh validator ahli

desain, materi, bahasa dan agama dapat disimpulkan bahwa majalah biologi berbasis

Al-Qur’an hadist “Sangat Layak”.

Selanjutnya, respon guru terhadap majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist

yang dilakukan oleh tiga pendidik yaitu satu guru dari masing-masing sekolah yakni

guru di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung, guru di SMA Muhammadiyah 1

Pringsewu dan guru di SMA Negeri 1 Jatiagung. Respon guru di SMA

Muhammadiyah 1 Pringsewu diperoleh respon sebesar 91,25% yang menyatakan

majalah “Sangat Menarik”, respon guru di SMA Negeri 1 Jatiagung diperoleh respon

sebesar 76,4% yang menyatakan majalah “Menarik”, dangan respon guru di SMA
124

Muhammadiyah 2 Bandar Lampung diperoleh respon sebesar 86,1% yang

menyatakan majalah “Sangat Menarik”. Berdasarkan hasil penilaian dari tiga

pendidik diperoleh persentase rata-rata sebesar 84,56% yang berarti majalah “Sangat

Menarik”.

Dengan demikian pengembangan dapat disimpulkan, dapat dipahami bahwa

pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist diantaranya,

pengembangan desain formatnya lebih lengkap, teknik pembuatan dan warna lebih

menarik. Materi lebih lengkap, lebih sistematis dan lebih terperinci. Bahasa lebih

jelas, lugas dan lebih mudah dipahami dan diterima siswa. Agama terdapat ayat-ayat

Al-Qur’an dan hadist yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya hasil kelayakan

majalah biologi berdasarkan empat tim ahli yaitu desain, materi, bahasa dan agama

diperoleh pereroleh persentase rata-rata sebesar 85,93% yang berarti majalah biologi

berbasis Al-Qur’an hadist “Sangat Layak”. Selanjutnya dari respon pendidik dan

peserta didik diperoleh persentase rata-rata sebesar 83,18 yang berarti majalah biologi

berbasis Al-Qur’an hadist “Sangat Menarik”.


125

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data pengembangan, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pengembangan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist pada mata pelajaran

biologi untuk peserta didik kelas X yang terdiri dari empat aspek yaitu desain:

format lebih lengkap terdapat KI, KD dan Indikator, info-info terkini dan

ayat-ayat Al-Qur’an hadist yang berkaitan dengan materi, teknik pembuatan

dan warna lebih menarik. Dari segi materi dalam penyampaian lebih padat,

sistematis, dan terperinci. Kemudian dari segi bahasa majalah biologi berbasis

Al-Qur’an hadist pada mata pelajaran biologi untuk peserta didik kelas X

menggunakan bahasa yang jelas, lugas lebih mudah dipahami dan diterima

siswa. Dari segi agama terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist.

2. Kelayakan majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist pada mata pelajaran

biologi untuk peserta didik kelas X oleh 4 tim ahli yaitu ahli media

memperoleh 82,8%, ahli materi memperoleh 83,5%, ahli bahasa memperoleh

83% dan ahli agama memperoleh 87,5% yang berarti media pembelajaran

majalah “Sangat Layak”. Jadi majalah biologi berbasis Al-Qur’an hadist pada
126

mata pelajaran biologi untuk peserta didik kelas x di SMA/MA dari segi

desain, materi, bahasa, dan agama “Sangat Layak”

3. Respon guru dan siswa diperoleh rata-rata sebesar 83,18% yang menyatakan

majalah “Sangat Menarik”,

B. Saran

Hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran dari peneliti yaitu:

1. Bagi Peserta Didik

Majalah bisa digunakan sebagai bahan ajar yang baik sesuai arahan

pendidik.

2. Bagi Guru

Mampu dalam memanfaatkan bahan ajar yang sudah tersedia disekolah

dan bisa membikin ulang media yang telah tersedia dengan pertimbangan

kemajuan teknologi.

3. Bagi Pihak Sekolah

Sebaiknya pihak sekolah memotivasi pendidik agar dapat menggunakan

fasilitas sekolah dengan sebaik-baiknya

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Agar dapat mengembangan bahan ajar majalah lebih lanjut sehingga bisa

menambahkan teknik pembuatan majalahagar bisa lebih menarik lagi

b. Agar dapat mengambil responden seluruh guru mata pelajaran biologi

pada tingkat kelas yang digunakan sebagai kelas uji coba penelitian.
127

c. Agar dapat melakukan uji coba secara luar lebih dari tiga sekolah.

.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sa’dun, Instrument Perangkat Pembelajaran, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2016

Analisis angket, SMA Muhammadiah 2 Bandar Lampung, 05 maret 2018.

Andriyani Deka,”Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis


Keterampilan Berpikir Krisis Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas”,
(Skrpsi Program Magister Teknologi Pendidikan Universistas Lampung
Bandar Lampung, 2007

Borg and Gall. Educational Research, An Introduction. New York and London:
Longman Inc, 1983

Campbell, N.A, Reece, J.B & Mitchell, L.G. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga, 2008

Dani Husnul Budiatman, dkk.“Pengembangan Majalah Biologi Pada Materi Virus


Sebagai Sumber Alternatif Belajar Mandiri Siswa Kelas X di MAN 1
Mataram”, Jurnal Pendidikan Biologi , 2016

Suprihatin Chirana, dkk,“Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Majalah


untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa SMP pada materi cahaya”, Jurnal
Pendidikan Fisika, 2017

Dani Husnul Budiatman, dkk.“Pengembangan Majalah Biologi Pada Materi Virus


Sebagai Sumber Alternatif Belajar Mandiri Siswa Kelas X di MAN 1
Mataram”, Jurnal Pendidikan Biologi , 2016

Dewi Nesya Arantika, Agus Wasisto Dwi Doso worso, “Pengembangan Majalah
Green Sebagai Media Pembeljaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi
Manusia Untuk Siswa Kelas XI IPA SMA”, Jurnal Pendidikan Biologi. Vol.1
No.1, 2017

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro,


2010

F.S Hutama,“Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Nilai Budaya AsingUntuk


Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2016
Hafiz Abdul,“Pengembangan buku ajar berbasis al-Qur’an dan hadist”, Jurnal
Madrasah Ibtidaiyah, Vol.1 No.1, 2014, h.32
Jayanti Mugi, Yogi Wiratomo,”Perencanaan Media Siap UN Matematika Berbasis
Android”, Jurnal SAP. Vol.2 No.1, agustus 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Departemen Pendidikan Nasional


Jakarta : Balai Pustaka, 2002
Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: kencana
Pranadamedia Group, 2010

Mudjiman Aris, Belajar Mandiri (Self-motivated Learning), Surakarta: UNS Press,


2009

Mulyana, Deddy, Pengantar Ilmu komunikasi, Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya,1999

Ningsih Dyah Cipta, Biologi, Klaten: Intan Pariwara, 2014

Puji lestari,”Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Atlas Invertebrata untuk


Siswa Kelas X SMA Paywatan Duha Kediri”, Skripsi Universitas Nusantara
PGRI Kediri, 2017

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2009

Sanjaya Wina, Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur, Jakarta: Prenada
Media Group, 2013

Soewardi Idris, Jurnalistik Televisi, Bandung: Remaja karya CV, 1987

Suhanda, Nukhbatul Bidayati Haka,”Pegembangan Komik manga Biologi Berbasis


Android Untuk Peserta Didik Kelas XI Ditingkat SMA/MA. Journal Of
Biology Education.IAIN Kudus”, Vol.1 No.1 2018, ISSN 2651-3947

Suryani Intan Fajar dan Sulistiyawati,“Pengembangan Majalah Biore Biologi


Submateri Kelainan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber
Belajar Mandiri Siswa SMA/MA”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol, hal 2

Wawancara Dengan Guru Biologi Ibu Alqhosah, Bandar Lampung, 5 Maret 2018.

Widoyoko Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Pustaka Pelajar,


2012
Winarni, dkk,”Pengembangan Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pokok
Bahasan Kalor untuk SMA/MA Kelas X”Jurnal Program Studi Pendidikan
Sains Universitas Sebelas Maret

Yogantara Nur Sigit Tri dan Juli Astono,“Pengembangan Media Pembelajaran


Majalah Fisika Berbasis Clenovio Apps untuk meningkatkan minat belajar
dan kemampuan berfikir kreatif peserta didik SMA”, Jurnal Pendidikan
Fisika, 2016

Yuberti, Teori Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan,


Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2014

Anda mungkin juga menyukai