Anda di halaman 1dari 9

Severe Acure Respiratory Syndrome Coronasvirus 2

(SARS-CoV2)

Khalisha Azis_191051301028
Prodi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar
Email: Khalishaazis@gmail.com

Pendahuluan (MERS) dan Severe Acute Respiratory


Severe acure respiratory Syndromeatau (SARS).
syndrome coronasvirus 2 (SARS-CoV2) Sindrom pernapasan akut berat
adalah virus baru yang pertama kali yang sebelumnya tidak diketahui
dilaporkan di Kota Wuhan, Tiongkok (SARS) diamati pada tahun 2002,
Tengah menyebar ke dua kota domestik kemudian pada tahun 2003 diberi nama
dan hingga sekarang telah menjangkit coronavirus (SARS-CoV) yang
hampir ke seluruh bagian negara di dikaitkan dengan wabah SARS baru-
dunia. Kondisi ini meningkatkan baru ini, coronavirus baru (2019-nCoV)
kekhawatiran kasus corona mirip seperti yang muncul di wilayah Wuhan sebagai
SARS yang melanda Tiongkok hampir penyebab infeksi pernapasan parah pada
dua dekade lalu. Kasus pertama manusia. Penularan hewan ke manusia
mengenai corona virus ini dilaporkan dianggap sebagai asal mula psndemi ini
pada 31 Desember 2019, di Wuhan, karena banyak pasien menyatakan telah
tetapi saat itu belum jelas apa yang ada mengunjungi pasar ikan dan hewan liar
di balik virus yang menyebabkan setempat di Wuhan pada bulan
penyakit pneumonia. Pengetahuan November lalu.
tetang COVID19 ini masih terbatas dan
1. Struktur dan Komposisi
berkembang terus. Sebagai bagian dari
Pembentuk Virus
coronavirus ternyata sejauh ini
Kata "Corona" berasal dari
pneumonia karena coronavirus ini tidak
bahasa Latin yang artinya crown atau
lebih mematikan dibandingkan dengan
mahkota. Ini sesuai dengan bentuk
Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus itu sendiri yang kalau dikelilingi oleh amplop. Panjang genom
dilihat dengan mikroskop lalu Coronavirus berkisar antara 27 sampai
divisualisasikan ke bentuk animasi (lihat 32 kilobasa. Terkait dengan amplop
gambar 1). Coronavirus merupakan virus setidaknya tiga protein struktural:
virus RNA yang besar, terbungkus, Protein membran (M) dan protein
beruntai positif. Virus ini memiliki amplop (E) terlibat dalam perakitan
kapsul, partikel berbentuk bulat atau virus, sedangkan protein spike (S)
elips, sering pleimorfik dengan diameter memediasi masuknya virus ke dalam sel
sekitar 50-200m Mereka memiliki inang. Beberapa coronavirus juga
genom terbesar di antara semua virus mengkode protein hemagglutinin-
RNA, Bentuk mahkota pada virus ini esterase (HE) yang terkait dengan
ditandai oleh adanya "Protein S " yang amplop. Di antara protein struktural ini,
berupa sepatu, sehingga dinamakan spike membentuk tonjolan besar dari
spike protein, yang tersebar disekeliling permukaan virus, membuat coronavirus
permukaan virus (tanda panah). "Protein tampak memiliki mahkota (Fang Li,
S" inilah yang berperan penting dalam 2016).
proses infeksi virus terhadap manusia
Virus ini juga memiliki RNA
positive sebagai genomnya, dan
biasanya sering disebut virus RNA.
Mutasi virus terjadi pada saat replikasi
dan virus RNA bermutasi sekitar 1 juta
kali lebih cepat dari pada virus DNA.
Kalau virus DNA mempunyai kecepatan
(PDPI, 2020).
mutasi 10-8 sampai 10-11 nukleotida
Gambar 1. 3D medical animation showing
2019 novel Coronavirus Structure setiap kali proses replikasi, virus RNA
(https://www.scientificanimations.com)
berkecapatan 10-3 sampai 10-4. Karena
Genom dikemas di dalam kapsid itu, tidak bisa dimungkiri bahwa virus
heliks yang dibentuk oleh protein penyebab SARS adalah Coronavirus
nukleokapsid (N) dan selanjutnya
yang sudah bermutasi (Benvenuto, Coronavirus disebut
2020). dengan virus zoonotik yaitu
Analisis struktural dan virus yang ditransmisikan dari
molekuler lebih lanjut dari wilayah hewan ke manusia. Banyak
Nucleocapsid pada 2019-nCoV telah hewan liar yang dapat membawa
menyoroti bahwa 2019-nCoV dan patogen dan bertindak sebagai
koronavirus mirip-kelelawar SARS. vektor untuk penyakit menular
Berbagi urutan aminoasid yang sama di tertentu. Kelelawar, tikus
dekat posisi ke-309 sementara genom bambu, unta dan musang
referensi SARS memiliki urutan merupakan host yang biasa
aminoasid yang berbeda. Hasil yang ditemukan untuk Coronavirus.
sama telah ditemukan pada posisi Coronavirus pada kelelawar
aminoasid ke-380 untuk 2019-CoV dan merupakan sumber utama untuk
Bat-like coronavirus dan KTDEA untuk kejadian Severe Acute
genom referensi SARS), khususnya, Respiratory Syndrome (SARS)
dalam hal ini, 2019-nCoV memiliki dan Middle East Respiratory
asam amino polar sedangkan SARS Syndrome (MERS). Namun pada
memiliki asam amino non-polar. kasus SARS, saat itu host
intermediet (hewan luwak)
2. Pebyebaran Virus dan Inangnya
justru ditemukan terlebih dahulu genom virus memasuki sel
dan awalnya disangka sebagai inang. Ikatan reseptor dan fusi
host alamiah. Barulah membran adalah langkah awal
pada penelitian lebih lanjut ditemukan dan penting dalam siklus infeksi
bahwa luwak hanyalah sebagai host coronavirus; mereka juga
intermediet dan kelelawar tapal kuda berfungsi sebagai target utama
sebagai host alaminya. Secara umum, untuk penemuan manusia (Fang
alur Coronavirus dari hewan ke manusia Li, 2016).
dan dari manusia ke manusia melalui
3. Medium Tempat Hidup Virus
transmisi kontak, transmisi droplet, rute
SARS Cov-2
feses dan oral (PDPI, 2020).
membutuhkan inang atau benda
Spike coronavirus
hidup, seperti pada manusia agar
mengandung tiga segmen:
bisa bertahan hidup lebih lama.
ectodomain besar, jangkar
Menurut Prof. dr. Amin
transmembran single-pass, dan
Soebandrio, seorang pakar virus
ekor intraseluler pendek.
Lembaga Eijkman, virus ini
Ectodomain terdiri dari subunit
tidak bisa hidup sendiri sehingga
S1 pengikat reseptor dan S2
untuk bereplikasi dia
subunit membran-fusi. Studi
membutuhkan sel hidup.
mikroskop elektron
Kebanyakan Coronavirus
mengungkapkan bahwa spike
menginfeksi hewan dan
adalah pemangkas berbentuk
bersirkulasi di hewan. Virus ini
cengkeh, dengan tiga kepala S1,
menyebabkan sejumlah besar
dan tangkai S2 trimerik. Selama
penyakit pada hewan dan
masuknya virus, S1 berikatan
kemampuannya menyebabkan
dengan reseptor pada permukaan
penyakit berat pada hewan
sel inang untuk pelekatan virus,
seperti babi, sapi, kuda, kucing
dan S2 memadukan inang dan
dan ayam. Virus ini juga dapat
membran virus, memungkinkan
hidup selama beberapa waktu di
benda mati. Sebuah studi tentang efektifitas antibiotik ini secara
menemukan bahwa virus corona klinis. Karena itu, belum ada keputusan
dapat bertahan hidup di apakah antibiotik bisa menekan
permukaan keras seperti plastik perkembang-biakan virus ini di dalam
dan stainless steel hingga 72 jam tubuh manusia.
dan di atas kardus hingga 24
Proses replikasi Coronavirus
jam.
secara sederhana dapat dijelaskan
4. Perkembangbiakan Virus sebagai berikut. Pertama-tama virus
Kebanyakan Coronavirus hanya mengikat sel melalui interaksi antara
menginfeksi sel dari spesies induknya "Protein S " dan reseptor. Setelah itu
dan species yang berhubungan dekat virus masuk ke dalam sel dan genom
dengan induknya. Pada sel induk RNA virus keluar dari selaput virus.
tersebut, Coronavirus hanya bisa Kemudian sebagian genom RNA
berkembang-biak pada jaringan tertentu berfungsi sebagai mRNA dan sebagian
saja. Artinya, sel dan jaringan untuk sebagai templet untuk sintesa RNA
perkembang-biakan virus ini sangat negatif. Genome yang berfungsi sebagai
spesifik. Kespesifikan ini ditentukan mRNA ditranslasikan menjadi berbagai
oleh sifat dan distribusi molekul protein-protein. Diantara protein-protein
reseptor dari pihak sel dan variasi ini, ada yang berfungsi untuk
sekuen "Protein S " dari pihak virus itu pembentuk tubuh virus dan ada yang
sendiri. berfungsi untuk proses
Replikasi Coronavirus replikasi/multiplikasi RNA. Sementara
berlangsung di sitoplasma sel dan virus sebagian genome RNA lainnya
ini juga bisa berkembang-biak di sel digunakan untuk sintesa RNA negatif.
yang sudah diambil nucleus-nya RNA negatif ini, kemudian dijadikan
(enucleated cells). Dalam percobaan di templet lagi untuk sintesa RNA positif.
luar tubuh (in vitro), actinomycin D bisa Demikian seterusnya proses ini
menghambat replikasi Coronavirus di berlangsung berulangkali. Dengan
dalam sel. Namun belum ada studi proses ini akhirnya RNA positif yang
menjadi genom akan bertambah banyak. mengandung alcohol 60 %, jika air
RNA positif yang sudah dimultiplikasi dan sabun tidak tersedia
dibungkus oleh protein-protein  Hindari menyentuh mata, hidung
pembentuk tubuh virus, sehingga dan mulut dengan tangan yang
terbentuk virus baru (progeny). Virus belum dicuci
baru ini akhirnya keluar dari sel dan  Sebisa mungkin hidari kontak
memiliki fungsi sebagai virus biasa dengan orang yang sedang sakit
yang bisa menginfeksi sel berikutnya atau kerumunan ramai, jika ada
(LIPI, 2003). keperluan keluar rumah gunakan
masker kain
5. Cara Menekan Penyebarannya
 Saat anda sakit gunakan masker
Cara penyebaran beberapa
medis. Tetap tinggal di rumah saat
virus atau patogen dapat melalui kontak
anda sakit atau segera ke fasilitas
dekat, lingkungan atau benda yang
kesehatan yang sesuai, jangan
terkontaminasi virus, droplet saluran
banyak beraktifitas di luar
napas, dan partikel airborne. Saat ini
 Tutupi mulut dan hidung anda saat
masih belum ada vaksin untuk
batuk atau bersin dengan lengan
mencegah infeksi COVID19. Maka cara
atau tissu lalu buang tissue pada
terbaik untuk mencegah infeksi adalah
tempat yang telah ditentukan
dengan menghidari terpapar penyebab
 Bersihkan dan lakukan disinfeksi
virus. Oleh karena itu, kita dapat
secara rutin permukaan dan benda
melakukan pencegahan transmisi virus.
yang sering disentuh, benda pribadi
Menurut PDPI (2020), berikut prinsip
maupun perabot-perabot di rumah
pencegahan dan strategi pengendalian
 Pola hidup bersih dan sehat
secara umum yang dapat dilakukan.
(meningkatkan sistem imun tubuh),
 Cuci tangan dengan sabun dan air
ventilasi ruangan yang baik,
sedikitnya selama 20 detik dengan
benar. Gunakan hand sanitizer
6. SARS CoV-2 Hasil Mutasi atau
berbasis alkohol yang setidaknya
Rekayasa Manusia ?
Teori asal-usul SARS- Terdapat dua skenario
CoV-2 seperti yang dijelaskan yang secara masuk akal dapat
Andersen (2020), mengatakan menjelaskan asal-usul SARS-
bahwa tidak mungkin bahwa CoV-2, pertama seleksi alam
SARS-CoV-2 muncul melalui pada inang hewan sebelum
manipulasi laboratorium dan transfer zoonosis; dan (ii) seleksi
enghasilkan coronavirus yang alam pada manusia setelah
mirip dengan SARS-CoV transfer zoonosis. Kami juga
sebelumnya. Seperti disebutkan membahas apakah seleksi
di atas, domain pengikat reseptor selama perjalanan dapat
dari SARS-CoV-2 dioptimalkan memunculkan SARS-CoV-2.
untuk mengikat manusia ACE Seleksi alam pada inang hewan,
dengan solusi efisien yang karena banyak kasus awal
berbeda dari yang diprediksi COVID-19 terkait dengan pasar
sebelumnya. Lebih jauh, jika Huanan di Wuhan, ada
manipulasi genetik telah kemungkinan ada sumber hewan
dilakukan, salah satu dari di lokasi ini. Mengingat
beberapa sistem genetika balik kesamaan SARSCoV-2 dengan
yang tersedia untuk kelelawar coronavirus2 seperti
betacoronavirus mungkin akan SARS-CoV, ada kemungkinan
digunakan. Namun, data genetik bahwa kelelawar berfungsi
menunjukkan bahwa sebagai host reservoir untuk
SARSCoV-2 tidak berasal dari nenek moyangnya. Pada seleksi
backbone virus yang alam pada manusia, ada
sebelumnya digunakan. Ini kemungkinan bahwa nenek
adalah bukti kuat bahwa SARS- moyang SARS-CoV-2, SARS-
CoV-2 bukan produk dari CoV, melompat ke manusia,
manipulasi yang disengaja. memperoleh fitur genom yang
dijelaskan di atas melalui
adaptasi selama transmisi sel tidak lagi berkembang untuk
manusia ke manusia namun kesehatan tubuh melainkan
tidak terdeteksi. Setelah untuk memperbanyak virusnya
diperoleh, adaptasi ini kemudian (Belluck, 2020).
menghasilkan sekelompok kasus
8. Dasar Pengklasifikasian Virus
yang terjadi hari ini.

7. Cara Perpindahan Virus dari Hewan


ke Manusia

Virus menyebar melalui


tetesan air liur yang muncrat dari
mulut orang akibat batuk atau
bersin, yang kemudian masuk ke
tubuh orang yang berada di
dekatnya melalui mulut, hidung
dan mata. Virus kemudian
masuk ke jalur pernafasan dan
membran mukus di bagian
belakang tenggorokan, Gambar 3. Klasifikasi Coronavirus

menempel pada sebuah reseptor Coronavirus milik


di dalam sel, dan mulai keluarga Coronaviridae dalam
berkembang di sana. Virus ini urutan Nidovirales. Mereka
mempunyai protein dengan dapat diklasifikasikan menjadi
ujung tajam yang membuat virus empat genera:
bisa menempel ke membran sel, Alphacoronavirus,
dan dari situ, materi genetis Betacoronavirus,
virus masuk ke sel tubuh Gammacoronavirus, dan
manusia. Materi genetis tersebut Deltacoronavirus (Gambar 3). Di
kemudian membajak antara mereka, virus
metabolisme sel dan membuat betacoronaona menginfeksi
mamalia, virus (2020). The 2019‐new
gammacoronaona menginfeksi coronavirus epidemic: evidence
for virus evolution. Journal of
spesies burung, dan virus
medical virology, 92(4), 455-
deltacoronaona menginfeksi 459.
spesies mamalia dan burung. Belluck, Pam. 2020. “What Does the
Alphacoronavirus yang Coronavirus Do to the Body?”
representatif termasuk human https://www.nytimes.com/article
/coronavirus-body-symptom
coronavirus NL63 (HCoV-
Drexler, J. F., Corman, V. M., &
NL63), porcine transmissible
Drosten, C. (2014). Ecology,
gastroenteritis coronavirus evolution and classification of
(TGEV), PEDV, dan porona bat coronaviruses in the
virus coronavirus (PRCV) (Fang aftermath of SARS. Antiviral
research, 101, 45-56.
Li, 2016).
Indonesia, P. D. P. (2003). Pedoman
CoV milik urutan
Diagnosis & Penatalaksanaan
Nidovirales, keluarga di Indonesia.
Coronaviridae dan subfamili
Li, F. (2016). Structure, Function, and
Coronavirinae, terdiri dari empat Evolution of Coronavirus Spike
genus yang disebut Alpha-, Proteins. Annual review of
virology, 3, 237-261.
Beta-, Gamma- dan
Deltacoronavirus. Rodriguez-Morales, A. J., Bonilla-
Aldana, D. K., Balbin-Ramon,
Betacoronavirus selanjutnya
G. J., Rabaan, A. A., Sah, R.,
dipisahkan menjadi clades a-d, Paniz-Mondolfi, A., ... &
sedangkan pemisahan antara Esposito, S. (2020). History is
repeating itself: Probable
clades alphacoronaona a dan b
zoonotic spillover as the cause of
telah dihentikan (Drexler, 2014). the 2019 novel Coronavirus
Epidemic. Infez Med, 28(1), 3-5.
Referensi
Utama, Andi. 2003. Virus baru :
Benvenuto, D., Giovanetti, M., Coronavirus dan Penyakit
Ciccozzi, A., Spoto, S., SARS. http://lipi.go.id/
Angeletti, S., & Ciccozzi, M.

Anda mungkin juga menyukai