PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usia manusia akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Manusia tentunya akan
mengalami yang namanya penuaan. Secara kronologi, manusia dapat dikatakan lanjut usia
apabila umurnya sudah melampaui 60 tahun. Sedangkan lanjut usia dapat dikatakan potensial
apabila lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat
menghasilkan barang ataupun jasa (Bustanam, 2003).
Lanjut usia (lansia) merupakan bagian anggota keluarga ataupun anggota masyarakat,
jumlah peningkatannya bertambah seiring dengan usia harapan hidup. Peningkatan proporsi
jumlah lansia perlu mendapatkan perhatian karena kelompok lansia adalah kelompok
beresiko tinggi mengalami berbagai macam masalah kesehatan (Depkes RI, 2007). Saat ini di
Indonesia ada sekitar 10 juta orang (4,6 % dari jumlah penduduk) yang berusia di atas 65
tahun. Pada tahun 2020, diprediksi Indonesia akan mempunyai penduduk yang berusia 60
tahun ke atas sekitar 18 juta jiwa orang (Wibowo dalam Harsuki, 2003).
Perhatian yang lebih dari sisi kesehatan, kualitas hidup ataupun kebugarannya,
sangatlah penting bagi lansia. Lansia dikatakan sehat apabila seorang lansia memiliki
kebugaran yang optimal karena pada dasarnya lansia banyak mengalami penurunan di setiap
kondisi tubuhnya. Menurut Irianto (2004), kebugaran fisik adalah kemampuan seseorang
melakukan kerja atau aktivitas sehari-hari secara efisien tanpa timbul rasa kelelahan yang
berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.
Perubahan fisik pada lansia lebih banyak ditekankan pada alat indera dan sistem saraf.
Sistem saraf seperti mulai menurunya pemberian respon dari stimulus yang diberikan oleh
lingkungan. Selain itu, faktor fisik lainnya adanya penyakit-penyakit seperti rematik
(arthritis) pada lutut atau tulang belakang. Cepat lambatnya penurunan kondisi fisik maupun
psikis dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya: kebiasaan perilaku hidup sehat,
lingkungan sosial dan fisik, serta aktivitas fisik yang dilakukan (Santrock, 2002).
Kondisi kebugaran pada lansia adalah salah satu indikator yang dapat digunakan
untuk menentukan tingkat kesehatan pada lansia. Dengan melakukan program atau aktivitas
seperti olahraga maka dapat bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan kebugaran
tubuh, seperti fleksibilitas, kekuatan, ketahanan, rentang gerak, keseimbangan dan koordinasi
otot yang lebih baik. Tetapi harus diingat sebelumnya bahwa lansia untuk
mendokumentasikan status fungsional dasarnya, tekanan darah istirahat dan frekuensi nadi
istirahat (Jaime, 2008). Dalam kebugaran terdapat komponen yang dibagi menjadi tiga
kelompok:
1. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan, merupakan suatu kebugaran
yang memiliki empat komponen pendukung kebugaran jasmani diantaranya yaitu
ketahanan jantung dan peredaran darah, kekuatan otot, ketahanan otot serta kelenturan
yang semua komponen tersebut sangat diperlukan oleh setiap orang untuk melakukan
aktivitas atau pekerjaan dalam hidup sehari-hari dan menjaga kesehatan.
2. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan, merupakan suatu
komponen kesehatan yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dan kemandirian berupa kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan wellnes. Setiap lansia yang pasti
memiliki tingkat kebugaran yang berbeda, itu sebabnya mengapa kebugaran itu sangat
penting dimiliki oleh lansia. Aktivitas olahraga sangat membantu tubuh tetap bugar
dan segar. Olahraga pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, bila
dilakukan secara baik dan benar (Depkes RI, 2001).
1. Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat, mempunyai kemauan
mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih mempunyai temaga cadangan yang cukup
tidak hanya untuk menghadapi keadaan darurat, tetapi juga untuk mengisi waktu-
waktu terluang.
2. Thomas B Quikley, MD. Kebugaran atau Fitness adalah suatu kualitas kondisi fisik
yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi tantangan hidup dari
lingkungannya secara total , berprestasi dan memiliki fisik yang sehat. Artinya, ia
dapat menahan tekanan dari likungannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
dan masih memiliki sisa energi untuk bermain.
3. Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial orang yang mempunyai “Physical
fitness” dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan dan daya tahan untuk
melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai
kemampuan untuk mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan
usaha jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat
menikmati/dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
4. Hasil seminar kebugaran jasmani tahun 1971 di Jakarta, “Seseorang yang mempunyai
kebugaran jasmani dapat diartikan orang yang cukup mempunyai kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti”.
5. Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi batasan kebugaran
jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum dalam menghadapi kerja fisik
baik dalam posisi bergerak maupun duduk dengan aman dan efektif dan masih dapat
memenuhi fungsinya dalam keluarga maupun dalam masyarakat, serta dapat
menikmati kegiatan rekreasi pilihannya tanpa merasa kelelahan.
1. Kekuatan (Streght)
2. Daya tahan (Endurance)
3. Daya Otot (Muscular Power)
4. Kecepatan (Speed)
5. Daya lentur (Flexibility)
6. Kelincahan (Agility),
7. Koordinasi (Coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Ketepatan (Accuracy)
10. Reaksi (Reaction)
Menambah kepintaran
1. Jasmani
2. Keturunan
Kebugaran dari orang tua akan menurun kepada anaknya (hereditas). Apabila
orang tuanya memiliki kebugaran jasmani yang bagus kemungkinan anaknya pun akan
mempunyai kebuagaran jasmani yang baik.
Hal-hal yang menurun pada keturunan yaitu hal yang berpengaruh terhadap
kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot.
3. Usia
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia
25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh,
kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat
dikurangi sampai separuhnya.
Semakin tua usia seseorang maka kebugaran jasmaninya juga akan menurun.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani orang yang masih muda lebih
baik dibandingkan denga orang yang usianya sudah tua.
4. Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan
anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai
yang jauh lebih besar.
Seperti yang kita ketahui, pada umumnya laki-laki mempunyai tenaga yang lebih
kuat dibanding dengan tenaga perempuan. Hal ini berlaku pula bahwa ada
kecenderungan bahwa kebugaran jasmani laki-laki lebih kuat dibanding perempuan.
Walaupun tidak menutup kemungkinan ada perempuan yang memiliki kebugaran
jasmani lebih baik dibanding laki-laki. Karena ada faktor- faktor lain yang
mempengaruhi.
5. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang terlau banyak tentu mempengaruhi kebugaran seseorang, jika
aktivitas yang dilakukan terlampau banyak,tentu kebugaran seseorang akan menurun.
6. Istirahat
Makanan yang kita makan akan diubah bentuknya menjadi energy yang
menyokong kegiatan atau aktivitas kita sehari-hari. Apabila makanan yang kita makan
tidak memenuhi kebutuhan dan gizinya pun kurang, maka energy yang akan digunakan
untuk melakukan aktivitas pun akan berkurang. Sehingga hal ini juga mempengaruhi
kebugaran jasmani. Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70
%). Diet tinggi protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang
memerlukan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bentuk Tes Kebugaran Jasmani
3.1.1. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ( TKJI )
Tes kesegaran jasmani Indonesia dibedakan antara putera dan puteri
Kegunaan tes
TKJI dipergunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani.
Ketentuan pelaksanaan
1. TKJI ini merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus
dilaksanakan secara berurutan dan tidak terputus-putus.
2. Urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :
Pertama : Lari cepat 60 meter
Kedua :
- Gantung ankat tubuh untuk putera
- Gantung siku tekuk untuk puteri
Ketiga : Baring duduk atau Sit – Up 60 detik
Keempat : Loncat tegak
Kelima :
- Lari 1200 meter untuk putera
- Lari 1000 meter untuk puteri
2. Tes Gantung Angkat Tubuh Untuk Putera, Dan Tes Gantung Siku Tekuk
Untuk Puteri
Catatan :
1) Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas sehingga jari-jarinya tidak terjalin lagi,
2) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan
3) Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh.
-Pencatatan hasil
Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring
duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selam 60 detik
Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini,
diberi nilai Nol ( 0 )
5. Loncat Tegak
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak atau tenag eksplosif
2) Alat dan fasilitas terdiri dari :
- Papan berskala Cm, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm, dipasang
pada dinding yang rata-rata atau tiang.
- Jarak antara lantai dan angka Nol ( 0 ) pada skala yaitu 150 cm
- Serbuk kapur, penghapus papan tulis, alat tulis
3) Petugas tes : Pengamat dan pencatat hasil
4) Pelaksanaan
- Sikap permulaan
Terlebih dahulu ujung jaru tangan peserta diolesi dengan serbuk
kapur.
Peserta berdiritegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada
disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat
dinding diangkat lurus keatas, telapak tangan ditempelkan pada
papan berskalal sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya .
5) Gerakan
- Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua
lengan diayun kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi
mungkin sambil menepuk papan dengan ujung jari sehinggga
menimbulkan bekas.
- Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh
peserta yang lain.
6) Pencatatan hasil
- Raihan tegak dicatat,
- Ketiga raihan tegak loncat dicatat,
- Raihan loncatan tertinggi dikurangi raihan tegak.
6. Lari 1200 Meter Untuk Putera Dan 1000 Meter Untuk Puteri
1) Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung,
peredaran darah dan pernapasan.
2) Alat dan fasilitas terdiri dari :
- Lintasan lari 1200 meter untuk Putera dan 1000 meteruntuk Putri,
- Stopwatch, bendera start, peluit, dan alat tulis
3) Petugas tes terdiri dari atas :
Petugas keberangkatan, Pengukur waktu, Pencatat hasil
4) Pelaksanaan
- Sikap permulaan : Peserta berdiri dibelakang garis start.
- Gerakan
Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap
untuk lari.
Pada aba-aba “YA” peserta lari menuju garis finish, menempuh
jarak 1200 meter untuk putera dan 1000 meter untuk puteri.
Catatan :
5) Pencatatan hasil
- Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat
sampai pelari tepat melintasi garis finis.
- Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 1200 meter untuk putera dan 1000 meter untuk
puteri. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik.
Tabel Nilai
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk putera
Tabel Nilai
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk puteri
Table norma
NORMA TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA
Untuk Putera dan puteri
- 400 m track
- Stopwatch
- Asisten
Penyebab umum terjadinya nyeri lutut biasanya karena kerusakan pada tulang
rawan/muda. Tekanan berlebihan yang terletak pada sambungan lutut, sebagai contoh
dikarenakan jogging, atau terlalu gemuk, menghambat atau menolak pasokan nutrisi
ke tulang rawan. Konsekuensinya tulang rawan menjadi lemah dan mulai rusak. Awal
dari kerusakan/nyeri lutut saat dimana mineral-mineral berharga tidak bisa masuk ke
tulang rawan. Semenjak tulang rawan tidak dialiri darah maka mineral-mineral
berharga tidak bisa masuk ke tulang rawan. Pergerakan pada persambungan lutut
dapat mendorong nutrisi kepada tulang rawan. Bersepeda adalah salah satu cara olah
raga yang paling sedikit terjadi tekanan pada lutut dan cara yang paling baik untuk
menguatkan tulang rawan.
Jantung adalah satu-satunya “motor” kita dan karena alasan itulah kita harus
benar-benar merawatnya. Gejala stres dan mengerasnya arteri-arteri (arteriosclerosis)
sebagai contoh, menyebabkan efek yang merusak pada jantung dan menghasilkan
tekanan darah tinggi. Hal ini berakibat seseorang akan mengalami serangan jantung.
Bersepeda akan memperbaiki sirkulasi darah secara keseluruhan. Yang terpenting
adalah jantung akan bekerja lebih ekonomis karena performa pemompaan menjadi
lebih efisien sehingga mengurangi tekanan darah secara keseluruhan dan mengurangi
resiko penyakit jantung.
Infeksi adalah penyebab utama anda absen dari tempat kerja anda. Satu dari
beberapa alasan adalah kurang efektifnya kinerja sistem kekebalan tubuh yang
menyebabkan reaksi alergi dan ketidakmampuan melawan flu dan demam. Bersepeda
dapat meningkatkan kualitas sistem kekebalan dengan mengijinkan tubuh untuk
melindungi dirinya dari virus dan bakteri. Bersepeda adalah metode olahraga yang
paling banyak memiliki manfaat untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh. Keneth H
Cooper dari USAF (United State Air Forces) telah membuat tabel tes bersepeda
dalam waktu 12 menit yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesegaran
jasmani prajurit adalah sebagai berikut :
Data yang dikumpulkan adalah hasil tes tingkat kebugaran jasmani terhadap
anggota Arca Hash Club yang berusia di atas 40 tahun menggunakan tes jalan cepat
4,8km.
1. Tujuan Tes Tujuan dari tes ini adalah untuk memperoleh hasil waktu tes jalan
cepat oleh para peserta tes kebugaran jasmani Arca Hash Club sehingga
diperoleh data yang akan di analisis.
2. Pelaksanaan
a. Tahap pertama
Tahap pertama peneliti memberikan lembar pendaftaran tes
kepada para lansia untuk mengetahui data peserta serta jumlah peserta
yang akan mengikuti tes.
b. Tahap kedua
Tahap kedua peneliti bekerjasama dengan tim menentukan
tempat tes yang akan digunakan kemudian melakukan pengukuran
jarak tempuh dari start menuju finish sejauh 4,8km.
c. Tahap ketiga
Tahap ketiga adalah tahap dilakukannya tes, dalam
pengambilan data ini peneliti meminta bantuan kepada beberapa teman
untuk membantu kelancaran tes. Tes diawali dengan memberikan
penjelasan kepada peserta tentang peraturan tes dan dilanjutkan
dengan persiapan start. Kemudian petugas starter memberangkatkan
peserta. Setelah memberangkatkan peserta, petugas starter segera
menuju finish untuk menunggu kedatangan peserta. Terdapat dua
petugas di tempat finish, orang pertama bertugas melihat waktu peserta
dan orang kedua bertugas mencatat waktu peserta tes.
3. Perlengkapan
a. Roll meter
Roll meter adalah alat untuk mengukur jarak tempuh tes dari
start menuju finish sejauh 4,8km. Sebelum digunakan Roll meter akan
di tera lebih dahulu untuk menguji kelayakannya.
b. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk melihat waktu
peserta tes. Sebelum digunakan Stopwacth akan di tera lebih dahulu
untuk menguji kelayakannya.
c. Alat tulis
Alat tulis ini digunakan untuk mencatat waktu yang diperoleh
peserta tes.
4. Penilaian Penentuan kriteria kebugaran jalan cepat menurut Cooper adalah
sebagai berikut :