Anda di halaman 1dari 12

MATA KULAIH

KEPEMIMPINAN
(REFLEKSI FAKTA-FAKTA PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN
ORGANISASI & MASYARAKAT YANG BERBASIS DATA-DATA)

DOSEN PENGAMPU : Dr. H. ARWANSYAH, M.Si.

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

DINAH HULWAH 7191141020

IKHWANI UNSA 7192141002

NURBARIYAH PANE 7192441004

NYIMAS SUZY ZULKARNAIN 7191141018

SAIDIN NAFRI 7193341041

PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Filsafat Pendidikan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa itu pengertian
filsafat pendidikan, filsafat pendidikan sebagai sistem, substansi filsafat
pendidikan dan hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Medan, 03Oktober 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………...

Daftar Isi…………………………………………………………………………......

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………….


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1Fakta-fakta permasalahan kepemimpinan organisasi dan masyarakat…..


2.2Masalah dalam kepemimpinan organisasi…………………..................
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………....................

3.2 Daftar pustaka…………………………………………………................

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan yang mereka
miliki antara satu dengan yang lainnya adalah menjadi alasan mereka untuk membentuk
suatu organisasi. Dimana semua orang berkumpul dalam suatu wadah untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan.
Dalam setiap organisasi harus memiliki pemipin agar berjalan dengan baik. Tanpa
adanya pemimpin tentu sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen
dan komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja
dipiliih dan ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya.
Segenap kemampuan dalam berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat
urgen diperhatikan.
Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini. Cara dan
pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang.
Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki tanggung
jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia memiliki cara dan
strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan fakta-fakta permasalahan kepemimpinan organisasi dan
masyarakat?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan masalah dalam kepemimpinan organisasi?
1.2.3 Refleksi permasalahan-permasalahan yang dijelaskan diatas ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui fakta-fakta permasalahan kepemimpinan organisasi dan masyarakat.
1.3.2 Mengetahui masalah dalam kepemimpinan organisasi.

ii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 FAKTA-FAKTA PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN ORGANISASI DAN


MASYARAKAT
PENDAPAT AHLI MENGATAKAN BAHWA :
1. Kurang rendah hati
Seseorang memiliki egonya masing-masing terlebih jika ia memegang posisi atau
jabatan tertentu. Jangan biarkan kekuatan anda menciptakan rasa aman yang
salah. Pastikan bahwa setiap karyawan tahu bahwa jabatan dan kekuasan anda
tidak akan mempengaruhi sikap profesional anda sebgai pemimpin yang
bijaksana. Seorang pemimpin tidak perlu takut mengikuti kelemahannya sendiri
karna secara manusiawi semua orang mempunyai kelemahan masing-masing.
Belajar dari kesalahan dan kelemahan anda untuk menjadikan anda seorang
pemimpin yang lebih kuat. Pimpin bawahan anda dengan memberikan contoh
yang baik termasuk sikap transparansi dengan tim.

2. Berpikir secaea emosional


Memutuskan sesuatu berdasarkan perasaan adalah hal yang wajar, namun tidak
tepat jika dilakukan pada hal yang terkait dengan bisnis dan pekerjaan. Tim atau
bawahan anda harus melihat sesuatu berdasarkan fakta dan logika jika anda ingin
mendapat kepercayaan mereka. Ketika anda memutuskan sesutu berdasarkan
perasaan, maka tim tidak akan mengerti alasan rasional dibalik keputusan anda
tersebut. Hal itu akan membuat mereka bingung, tidak yakin aklan rencana dan
keputusan anda dimasa depan dan bahkan meragukan anda. Jangan membuat
keputusan hanya karena anda merasa itu harus dilakukan, melainkan diskusi dulu
dengan semua pihak terkait yang memang berpengalaman`.

3. Mengindari konflik

1
Salah satu tugas terberat menjadi seorang pemimpin adalah untuk mengatasi masalah
yang terjadi di dalam tim. Sayangnya sering kali seorang pemimpin malah lari datri
masalah yang terjadi karena ingin menghindari konflik berkelanjutan. Konflik yang
dibiarkan akan menjadi membesar sehingga mempengaruhi kinerja atau produktivitas
tim. Sebaiknya segera menyelesaikan masalah sebelum situasinya bertambah buruk.
Namun sebenarnya ada banyak sumber permasalahan lainya seperti kesalah pahaman
mengenai sesuatu. Pemimpin yang baik tidak seharusnya mnghindari konflik atau tidak
peduli terhadap apa yang dialami tim dan bawahannya. Seorang pemimpin yang baik
harus bisa peduli dan bersikap adil dalam mengatasi semua konflik.
4. Mengerjakan hal yang tidak penting
Para pemimpin umumnya dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana cara
menyelesaikan sesuatu dengan baik, namun tak jarang ada pemimpin yang perfeksionis.
Memimpin tim dengan memaksakan mereka agar bekerja sesuai dengan cara anda
bukanlah hal yang baik. Tidak hanya membuat lelah diri sendiri dan bawahan, namun
sikap ini juga menghalangi anggota tim untuk mencapai potensi mereka yang
sesungguhnya. Pemimpin yang pada akhirnya mengerjakan tugas sendiri karena tidak
percata atau puas dengan hasil kerja tim, bisa merugikan tim itu sendiri. Menurut
penelitian, kebiasaaan ini hanya akan menghasilkan 75% tugas yang dikerjakan oleh tim
dan sisanya oleh si pemimpin. Seorang pemimoin yang baik harus percaya dan
mendorong anggota timnya untuk bekerja dengan menyenangkan, profesional dan
dapat mencapai tujuan bersama. Tantang tim anda untuk bekejrja secara maksimal,
serta ikut bekerja sama denga memfasilitasi prosesnya. Beri mereka arahan dan
parameter yang jelas untuk menyelesaikan pekerjaan.
5. Tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri
Tidak percaya akan diri sendiri dan kemampuan yang anda miliki bisa menyebabkan
orang lain ikut percaya hal itu dan meagukan kemampuan anda sebagai pemimpin. Jika
tak mau hal ini terjadi, maka jangan takut untuk menunjukkaan apa yang anda bisa jika
anda yakin.

5.2 MASALAH DALAM KEPEMIMPINA ORGANISASI

2
Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain,
kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya
yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus
untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain
mengevaluasi isu-isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan
sebuah manajemen memiliki agenda.”
Koordinasi dari bakat-bakat pengikut dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan
tertentu adalah hal yang penting. Dari semua sumber daya yang tersedia untuk
organisasi – uang, bahan, peralatan, dan orang – sumber daya vital orang. Tidak seperti
sumber daya lain, manusia memiliki potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan
pembangunan. Kenyataan ini membuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan
menantang aspek sistem kepemimpinan.
Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi perubahan
teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar. Pemimpin dan karyawan
menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk mengembangkan hubungan
yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan. Sebagian besar masalah organisasi
saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-orang mulai
menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk
kesuksesab, tapi juga untuk bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan gelombang baru
model kepemimpinan yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif, tim bekerja,
belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya, karyawan, pelanggan,
masyarakat, dan generasi masa depan para pemimpin melihat ke arah yang baru yang
dapat memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi generasi sekarang dan jaminan
kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi berikutnya.
Tugas ini sulit, tetapi manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi karyawan,
dan teknologi untuk mencapainya. Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki
kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivation
Saat seseorang memotivasi dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut sedang
mengembangkan kondisi yang akan membantu mendorong seseorang untuk
berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik
motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan
pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang

3
pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang
bekerja untuk mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi
bisa sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa
faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain.
Kesalahpahaman lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah
bahwa faktor-faktor yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang
lain padahal satu ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.

Kurangnya Koordinasi

Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang suadah mapan sekali pun, atau dapat
dikatakan ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat
bagus sekali pun, jika tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan
kesalahpahaman, yang tentunya dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah
program.

Kekacauan tersebut dapat terjadi ketika antar penanggung jawab tidak


mengetahui batasan-batasan jobnya, yang seringkali hanya dapat diperoleh
melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut dapat menyebabkan
overlaping karena beberapa panitia mengerjaknnya, dalam beberapa tugas,
sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.

Koordinasi antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang
buruk pula. Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah
program dapat berakibat pada program-program selanjutnya. Maka seringkali
terjadi salah sangka dan salah paham diantaranya.

Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan program kerja


seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik
diantaranya.

4
5.4. REFLEKSI PERMASLAHAN DALAM ORGANISASI DAN
MASYRAKAT
Menurut kelompok kami seorang pemimpin harus dapat bekerja dengan
optimal sebaik mungkin karena pemimpin itu memberikan contoh terhadap
bawahannya dan seorang pemipin pula harus mepunyai kebijakan dalam
menjalankan kegiatannya didalam organisasi perusahaan ataupun
masyrakat .

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dengan seorang pemimpin. Seorang
pemimpin pasti memiliki suatu hal yang istimewa dibandingkan dengan anggota yang
lain yang ada pada organisasi itu. Kelebihan-kelebihan inilah yang kemudian menjadi
suatu penilaian dari para anggotanya. Tidak semua orang memiliki kelebihan-kelehihan
itu karena ia tidak dapat dibeli melainkan dari pendidikan dan pengalamam.
      Seorang pemimpin harus mampu menjalankan tugasnya secara baik. Semua anggota
merasa diperdayakan dan diberikan haknya secara maksimal. Semua rencana dijalankan
dengan prosedur yang baik. Itulah beratnya menjadi seorang pemimpin dimana semua
tumpuan dan harapan berada di tanganya.
DAFTAR PUSTAKA

Https://id.scribd.com/document/395130160/tugas-rutin-kepemimpinan-hidir

Https://christhoper.wordpress.com/2010/12/21/masalah-dalam-kepimipinan-di-
organisasi-saat-ini/

5
6

Anda mungkin juga menyukai