Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAIDIN NAFRI

NIM : 7193341041

KELAS : Pendidikan ekonomi - A


SOAL QUIZ
KELOMPOK 8
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1.Menurutmu apa pengertian motivasi dan belajar ? dan simpulkan dari pendapatmu pengertian
motivasi belajar.
2.Apa pengertian motivasi intrinsic dan ekstrinsik.
3.Jelaskan bentuk-bentuk motivasi belajar dan prinsip belajar.

JAWABAN
1.- Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu besar di dalam diri,
untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu. Adanya motivasi akan membuat
individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang diinginkannya.
- Pengertian belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Definisi belajar dapat juga diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang dilakukan oleh setiap
individu sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar.
MENURUT SAYA : pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari
dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapAI
2. A. Motivasi intrinsik
Motivasi intrnsik merupakan motivasi yang timbul dari diri seseorang, tidak perlu adanya
rangsangan dari luar. Dari dalam diri seseorang sudah ada dorongan yang menimbulkan mereka
untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh mereka yang senang mendengarkan lagu, membaca
dan menggambar, tanpa disuruh pun mereka akan melakukan apa yang seharusnya mereka
lakukan. Mereka akan mencari lagu atau buku yang akan dibaca tanpa harus disuruh orang atau
mendapatkan dorongan dari orang lain. Motivasi intrinsik timbul karena keinginan diri sendiri,
karena hobi atau karena kesadaran diri sendiri.
B. motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar atau dari orang lain. Motivasi
memang terlihat mudah namun seseorang akan bangkit dnegan motivasi dari orang lain yang
lebih pandai atau lebih tua dari mereka. Namun motivasi juga bisa muncul dari orang yang lebih
muda atau sebaya dengan orang tersebut.
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar atau rangsangan yang didapatkan
seseorang dari luar. Motivasi ini muncul karena seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu
karena perintah orang lain. Misalnya saja seorang siswa harus belajar lebih giat untuk
mendapatkan nilai bagus karena akan mengikuti ujian. Mereka terdorong untuk belajar bukan
karena keinginan mendapatkan ilmu namun karena keinginan untuk mendapatkan nilai yang
bagus.
3. Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar

Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang menumbuhkan motivasi
yaitu:
1.      Memberi angka
2.      Hadiah
3.      Saingan/Kompetisi
4.      Harga diri
5.      Menilai ulangan
6.      Mengetahui hasil
7.      Pujian
8.      Hukuman
9.      Hasrat untuk belajar
10.  Minat
11.  Tujuan yang diakui.”1[27]

a.       Memberi Angka


Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-angka yang baik bagi
para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Namun sebagai guru haruslah mengetahui
bahwa pemaparan angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil
belajar yang bermakna, langkah yang dilakukan adalah guru memberi angka. Angka dapat
dikaitkan dengan value yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada siswa
sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan afektifnya.

1
b.      Hadiah
Hadiah dapat sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk sebuah
pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berkat untuk
pekerjaan tersebut.
c.       Saingan/ Kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.
Persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d.      Harga Diri
Membutuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan kepentingan tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga dirinya adalah salah
satu bentuk motivasinya yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga
untuk memacu prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e.       Menilai Ulangan
Para siswa akan menjaga giat belajarnya kalau mengetahui akan adanya ulangan. Oleh karena itu
memberi ulangan itu juga merupakan sarana motivasi, tetapi guru juga terlalu sering memberi
ulangan karena bisa membosankan siswa. Maka sebelum ulangan guru sebaiknya terlebih dahulu
memberitahukan akan adanya ulangan.
f.        Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk
lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka akan ada motivasi
pada diri siswa untuk belajar terus menerus dengan harapan-harapan hasilnya terus meningkat.
g.       Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan
motivasi. Pemberiannya harus tepat, dengan pujian yang tepat akan nampak suasana yang
menyenangkan dan mempertimbangkan gairah belajar.

h.       Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat, dan bijak akan
menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian
hukuman.
i.         Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar adalah unsur kesengajaan, ada maksud untuk, hal ini lebih baik, bila
dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat berarti ada pada diri seseorang.
j.        Minat
Motivasi erat hubungan dengan minat, motivasi muncul karena adanya kebutuhan. Begitu juga
dengan minat, sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motivasi yang pokok dalam proses
belajar.
k.      Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui akan terima baik oleh siswa dan akan merupakan alat motivasi yang
sangat penting sekali dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena disana sangat berguna
dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Guru mengembangkan dan
mengarahkan hingga dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.

Berikut ini prinsip – prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A. B. (1961) adalah

1.      Prinsip Kesiapan

Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa, yang dimaksud kesiapan siswa ialah kondisi yang
memungkinkan ia dapat belajar.

2.      Prinsip Motivasi

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu
kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara
kesungguhan.

3.      Prinsip Persepsi

Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi
adalah interpertasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya
sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.

4.      Prinsip Tujuan


Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan di terima oleh para siswa pada saat proses
terjadi. Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak di capai seseorang.

5.      Prinsip Perbedaan Individual

Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dapat


memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi – tingginya. Pengajaran yang hanya
memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

6.      Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar dianggap bermanfaat bila seseorng dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar
dalam situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan
dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal sebagai proses transfer. Kemampuan seseorng
untuk menggunakan lagi hasil belajar di sebut retensi.

7.      Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif mencakup
asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, bernalar, menilai dan berimajinasi.

8.      Prinsip Belajar Afektif

Proses belajar afektif seseorang menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan


pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai, emosi, dorongan, minat dan sikap.

9.      Prinsip Belajar Evaluasi

Jenis cakupan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya
pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam
mencapai tujuan.

10.  Prinsip Belajar Psikomotor

Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan


aktivitas raganya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.

Anda mungkin juga menyukai