Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN MINI RISET

Kesulitan Guru Ekonomi menerapkan pembelajaran yang rasional


Agar mudah dipahami Bagi peserta didik “Disekolah X”
DOSEN MK Elvi Meilanni, S.Si , M.Pd.

OLEH : KELOMPOK 7

Rouli Milenia Qwint Siboro 7193341038


SAIDIN NAFRI 7193341041

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS


EKONOMI- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
Bulan MARET. 2020
Kata pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya saya
dapat menyelesaikan tugas kelompok laporan hasil minni riset mengenai “Kesulitan Guru
Ekonomi menerapkan pembelajaran yang rasional Agar mudah dipahami Bagi peserta
didik “Disekolah X” ini.meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam proses
pengerjaanya,tapi saya berhasil menyelesaikan tugas ini dengan tepat pada waktunya.

Dan saya berharap semoga tugas penlitian laporan mini riset mengenai Kesulitan Guru
Ekonomi menerapkan pembelajaran yang rasional Agar mudah dipahami Bagi peserta
didik “Disekolah X” ini dapat berguna bagi kita  semua. kami menyadari  bahwa  dalam 
menyusun  tugas  ini  masih  jauh dari  kesempurnaan, untuk itu saya sangat
mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya tugas ini.dan
saya berharap semoga tugas ini berguna bagi saya khususnya yang menulis tugas ini dan
pada umumnya kepada pembaca.Dan saya mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan arahan agar saya dapat menyiapkan tugas mata kuliah
psikologi pendidikan demi memenuhi tugas penilitian mini riset kelompok pada mata
kuliah ini.

Medan,20 april 2020

KELOMPOK 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................................2
BAB IILanadasan Teori...........................................................................................3
2.1 Pengertian kesulitan guru menurut teori………................................................3
2.2 Kesulitan guru ekonomi………………….........................................................4
a. Faktor- faktor kesulitan guru…....................................................................4
BAB III METODE………………………..............................................................6
3.1 Pendekatan …………………..........................................................................6
3.2 Jenis Penilitiian……………………………………………………….........7
3.2 Lokasi subjek Penilitian……………………………………………………7
3.3 Data………………………………………………………...........................7
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kesulitan Guru Ekonomi di SMA/SMK……………………………………
a. permendiknas no 23 th 2007 Kesulitan Guru Ekonomi standar kompetensi
4.2 Kreativitas Guru……………………………………………………………
4.3 Keseimbangan Dalam pembelajaran………………………………………
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Kesulitan belajar dapat diartikansebagai ketidakmampuan anak dalammenyelesaikan tugas-


tugas yang
diberikanoleh guru. Dalam pembelajaranmatematika, jika anak mengalamikesulitan belajar
dianggap
sebagai sebuahhal yang biasa dan sudah realita umumnyaseperti itu. Hal ini disebabkan
karena
ekonomi menyangkut matematika merupakan pelajaran yangmenjadi momok menakutkan
bagi anak
anak. Matematika dianggap sebagai ilmuyang sulit untuk dipahami karena abstrak,tidak saja
oleh
siswa tingkat sekolah dasarbahkan hingga mahasiswa di perguruantinggi. Namun, jika diteliti
lebih
lanjut,kesulitan belajar anak merupakan masalahyang harus ditanggulangi sejak dini
karenaanak
mempengaruhi anak dalam karirakademi selanjutnya

Melihat pentingnya matematika bagianak, maka kesulitan belajar yang dihadapianak


sebaiknya
dideteksi sejak dini.Kesulitan belajar matematika ini akanmulai terlihat sejak anak duduk di
bangkusekolah dasar. Ada banyak faktor yangmempengaruhi kesulitan belajarmatematika
anak,
seperti minat danmotivasi yang kurang dalam matematika,pembelajaran yang kurang tepat
dalammengajarkan matematika, dan kurangnyadukungan dari orang tua dan lingkungansekitar
dalam
pelajaran matematika bagianak yang dikarenakan kurang pahamnyaorang tua dan lingkungan
terhadapmatematika.

Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk memiliki profesi
tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria dan syarat-syarat

iii
menjadi seorang guru. Selain syarat, profesi guru juga dituntut untuk memiliki peran sertanya
dalam dunia pendidikan. Beberapa peran guru adalah: 1) seabgai pengajar; 2) sebagai
pendidik; 3) sebagai pembimbing; 4) sebagai tenaga profesional; dan 5) seabagai
pemberharu. Untuk melaksanakan peran guru tersebut, guru harus memerhatikan
bagaimana dia mengimplementasika perannya dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
dalam makalah ini kami penulis akan membahas mengenai syarat sesorang disebut sebagai
guru dan apa saja peran guru dalam dunia pendidikan.

2. Rumusan Masalah
o Pengertian kesulitan menurut teori ?
o Faktor faktor Kesulitan yang dialami guru ?
o Pengertian ekonomi ?
o Apa saja kesulitan yang dialmi guru ekonomi dan apa yang seharusnya dilakukan
guru sma/smk?
o Seperti apa kekereavitasan seorang guru ?
`

3. Manfaat
Kita sebagai calon pendidik semakin mengerti betapa pentingnya kekreativitasan seorang
guru dalam mengajarkan ekonomi apalagi dengan perhitungan-perhitungan membuat peserta
didik semakin bosen dalam peneltian ini kita bisa lihat seperti apa kreatiditasan seorang guru
yang wajar dilakukan.

iv
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kesulitan Guru


Mulyadi, 2010: 6. Kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang
yangditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatanmencapai tujuan,
sehingga memerlukan usaha lebih giat lagiuntuk dapat mengatasi Kesulitan
yangdialami guru tidak terlepas dari proses pembelajaran yangberangsung di
kelas. Jika tidak ditemukan solusinya, kesulitanyang dialami guru dapat
menimbulkan kesalahan-kesalahandalam proses kegiatan pembelajaran.Kesalahan
memang dapat dikatakan sebagai naluri seorangmanusia.
Menurut Mulyasa (2009: 19) mengemukakan bahwasekecil apapun
kesalahan yang dilakukan oleh guru, khususnyadalam pembelajaran, akan
berdampaknegative terhadap perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, harus
sedinimungkin ditemukan sebab kesulitan guru itu terjadi dan solusiuntuk
mengatasinya agar tidak menimbulkan kesalahan yang lain.
Cooney, Davis & Henderson (1975: 210) mengungkapkanfaktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan, yaitu:
1. Faktor Fisiologis
Kesulitan yang dialami guru dapat disebabkan oleh faktor fisiologis,
diantaranya karena gangguan penglihatan, pendengaran, dan organ gerak
lainnya.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial dalam lingkungan pembelajaran berpengaruh terhadap kesulitan
yang dialami guru. interaksi sesama guru dan lingkungan pembelajaran
merupakan faktor sosial kesulitan yang dialami guru.
3. Faktor Emosional
Faktor emosional mencangkup kondisi psikologis, pola berpikir, dan
perasaan. Kondisi psikologis guru yang terbebani menjadi salah satu faktor
kesulitan guru.
4. Faktor Intelektual

v
Guru yang mengalami kesulitan disebabkan oleh intelektual umumnya
melakukan kesalahan dalam konsep dan prinsip materi pelajaran.
Sedangkan penyebab kesulitan yang lebih disederhanakanyaitu menurut
Muhibbin Syah (2006: 182), mengungkapkanbahwa faktor-faktor penyebab kesulitan
yang dialami guru adadua macam, yaitu:
1. Faktor intern, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari
dalam diri sendiri, seperti rendahnya kapasitas intelekktual, labilnya
emosi dan sikap, dan terganggunya alat-alat indera dan organ gerak.
2. Faktor ekstern, yakni hal-hal atau keadaan yang datang dari luar diri
sendiri, seperti dari lingkungan sekolah maupun masyarakat.

2.2 KESULITAN GURU EKONOMI.


Menurut Noerma Elya Putri (2013) dalam penelitian yang dilakukannya,
yaitu
mengenai factor yang mempengaruhi kesulitan guru ekonomi dalam kegiatan
pembelajaran mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang
mempengaruhikesulitan guru. Kedua faktor tersebut yaitu faktor yang berasaldari
guru itu sendiri dan faktor yang berasal dari peserta didik. Dimana faktor-faktor
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari guru
Yaitu, faktor adanya guru ekonomi yang tidak mampu mengelola waktu
pembelajaran dengan baik, dan kurang siapnya guru dalam menyiapkan media
pembelajaran,kemudian guru juga mengalami kesulitan dalammelaksanakan
RPP.
2. Faktor yang berasal dari peserta didik.
Faktor ini meliputi: sikap terhadap belajar peserta didik yang cenderung
kurang siap, peserta didik tidak mempunyai buku paket ekonomi dan
konsentrasi belajar yang tergolong rendah.

vi
Menurut Suyanto (1999: 21-22) untuk membangun emosiyang positif
terhadap topic
dan atau konsep ekonomi, guru perlumelakukan hal-hal berikut :
1. Merancang pengalaman belajar yang positif dan menyenangkan
sehingga siswa mempunyai reaksi positif terhadap konsep-konsep
ekonomi yang diajarkan oleh guru.
2. Merancang pembelajaran yang relevan dan menarik sehingga siswa
bisa mengaitkan pelajaran ekonomi beserta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Neti Budiawati dalam jurnal yang berjudul“Pengembangan Silabus
dan
RPP Mata Pelajaran EkonomiSMA/SMK” mengemukakan bahwa agar tuntutan
profesional dariseorang guru ekonomi dapat tercapai, maka guru ekonomi
harusmemahami pula tiga hal berikut, yaitu mengenai landasan-landasan filosofi
pembelajaran ekonomi, konsep pembaharuanpembelajaran ekonomi, serta prinsip-
prinsip dalam pembelajaranekonomi. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
1. landasan filosofi pembelajaran ekonomimenekankan kepada setiap
guru ekonomi untuk memahami makna dari tujuan pendidikan secara
umum maupun secara khusus (tujuan pembelajaran ekonomi). Dengan
tahu apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajarannya, maka
guru akan dapat menciptakan kegiatan belajar yang optimal dengan
menggunakan pendekatan, metode, media, dan alat evaluasi
pembelajaran yang tepat. Dengan demikian maka diharapkan kegiatan
pembelajaran ekonomi menjadi efektif dan tujuan pembelajaran yang
diharapkan akan tercapai.
2. konsep pembaharuan pembelajaran ekonomi yangmeliputi tiga aspek.
Ketiga aspek tersebut yaitu pembaharuan dalam materi dan bahan ajar,
pembaharuan dalam pendekatan atau proses pembelajaran, serta
pembaharuan dalam alat dan sumber belajar. Kurikulum berkembang
mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan pendidikan manusia.

vii
Guru ekonomi harus memahami tiga bentuk pembaharuan tersebut
secara kesatuan, karena ketiganya saling berhubungan dan melengkapi.
3. prinsip-prinsip dalam pembelajaran ekonomimengacu pada
karakteristik ilmu ekonomi dan standar kompetensi pembelajaran
ekonomi.

BAB III
METODE

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1Penelitian kualitatif adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang serta
individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif yaitu peneliti
membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka
untuk interpretasi.2
Pendekatan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena memiliki
karakterisktik sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1) Dilakukan pada kondisi alamiah. 2) Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. 3)
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome. 4)

viii
Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. 5) Penelitian kualitatif
lebih menekankan makna.3
Melakukan penelitian kualitatif dalam dunia keilmuan merupakan suatu aktifitas
pengamatan (observasi) terhadap aktifitas yang diteliti dan situasi sosialnya.
Demikian juga bisa merupakan suatu aktifitas mewawancarai sejumlah orang,
sehingga terungkap ide dan keinginan yang ada dibalik pernyataan dan aktifitas
mereka. Disamping itu penelitian bisa dalam bentuk membaca informasi dan
dokumentasi misalnya catatan sebuah organisasi.

3.1.2 Jenis Penelitian


Penelitian ini berusaha memaparkan data yang berasal dari subjek penelitian
secara jelas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kesulitan
siswa pada materi garis singung lingkaranserta proses scaffolding yang diberikan
kepada siswa untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut.
Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, melalui pendekatan kualitatif dalam
penelitian ini, semua fakta baik lisan maupun tulisan dari berbagai sumber data yang
didapatkan akan diuraikan secara jelas sehingga benar-benar mampu menjawab fokus
penelitian pada penelitian ini. Oleh karena itu, jenis penlitian ini disebut penelitian
deskriptif.Penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian
kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat penelitian.4
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian
Kita mengetahui bahwasannya saat ini terjadi wabah COVID- 19 yang
menghadang seluruh dunia, sehingga kami tidak melalukan lokasi dan subjek dan
penelitian tetapi kami melakukan dengan menganalisis tentang ekonomi yang
berkaitan dengan matematika( menghitung) sehingga membuat siswa merasa tidak
tertarik dengan pelajaran tersebut.

ix
3.3 Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan datayang
dipakai untuk keperluan.
Data ekstern adalah data yang diperoleh atau bersumber dari luar
instansi.Data ekstern dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh
melalui wawancara atau kuesioner.
b. Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung dikumpulkan oleh
orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data ini biasa sudah
tersusun dan berbentuk dokumen.

x
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 KESULITAN GURU EKONOMI


Dalam pendidikan formal guru merupakan faktor yang memegang peranan
penting di dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini
gurulah yang merancang, mengatur dan mengarahkan bagaimana proses belajar
mengajar itu berlangsung. Kemampuan guru mengelola kelas berkaitan dengan
penciptaan iklim kelas yang kondusif. Oleh karena itu, kelas harus dikelola
dengan baik agar tercipta suasana yang menyenangkan dalam kegiatan
pembelajaran.
Tidak jarang kita temukan guru yang mengalami kesulitan dan hambatan di
dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga pengajar. Kesulitan dan
hambatan itu bisa saja berasal dari banyak faktor. Misalnya, faktor yang berasal
dari guru itu sendiri maupun berasal dari faktor eksternal yang mempengaruhi
guru dalam menjalani kegiatan belajar mengajar.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ilmu ekonomi adalah studi mengenai
bagaimana masyarakat mengatur sumber daya yang langka (Greogory Mankiw,
2012: 4). Luasnya ilmu ekonomi membuat Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar pada pembelajaran ekonomi di SMA/MA dibatasi dan difokuskan pada
fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta
didik dapat menangkap konsep ilmu ekonomi dengan lebih baik dan rasional.
Berikut ini karakteristik bidangstudi ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang
nyata.
2. Mata pelajaran ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan
faktasecara rasional
3. Umumnya, analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode
pemecahan masalah (perlu metode pemecahan masalah-problem solving).
4. Inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik.
5. Lahirnya ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sumber pemuas
kebutuhan manusia (Depdiknas, 2003).
Seorang guru ekonomi selain harus menguasai materibidang studi ekonomi
(kemampuan akademis), juga harusmemiliki keterampilan profesi sebagai pendidik
(kemampuanprofesi). Kedua hal ini merupakan keharusan agar ia menjadi guruyang
profesional, sehingga dalam setiap pembelajaran yangdilakukannya efektif dan
optimal. Apalagi dengandiberlakukannya Kurikulum 2013, menuntut guru lebih
kreatifdan inovatif menciptakan kondisi belajar yang kondusif danmenyenangkan.
Seorang guru ekonomi yang profesional dapatmelaksanakan pembelajaran ekonomi
di kelas dengan baik,seperti menguasai materi pembelajaran ekonomi,
mampumenyajikannya dengan baik serta mampu malaksanakan evaluasipembelajaran
ekonomi dengan baik pula.
Pendidikan ekonomi harus diajarkan pada siswa tentangbagaimana membuat
pilihan-pilihan secara rasional dan membuatsiswa dapat menggunakan konsep-konsep
dalam ilmu ekonomiuntuk menganalisis persoalan-persoalan ekonomi personal
dankemasyarakatan (Suyanto, 1999: 5). Menurut Neti Budiawatitentang tujuan mata
pelajaran ekonomi di SMA yang diisyaratkandari Permendiknas Nomor 23 Tahun
2007 tentang StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar, meliputi :
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan
masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi
yangdiperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi.
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan
memilikpengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan
akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan
negara.
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai
socialekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional
maupun internasional.

4.2 KRETIVITAS GURU


Pembunuh kreativitas” dapat pula ditemukan di sekolah dan pada
guru yang sebetulnya ingin memupuk kreativitas. Memberikan evaluasi
semata-mata dalam bentuk angka, tanpa penjelasan atau pemberian umpan
balik positif mempunyai dampak merugikan pengembangan kreativitas. Jika
siswa sering merasa diawasi dan dinilai guru, motivasi, dan kreativitas”
mereka akan berkurang.
Hadiah dapat diberikan dalam berbagai bentuk di dalam kelas, tetapi
jika anak merasa bahwa hadiah menjadi alasan utama untuk melakukan
sesuatu, kreativitas mereka mungkin akan berkurang.
Kompetisi sering terjadi di dalam kelas, sebagai gabungan dari
pemberian evaluasi dan hadiah, misalnya dalam bentuk kontes dengan hadiah
untuk pekerjaan yang terbaik. Hal ini menimbulkan persaingan antarsiswa dan
siswa akan membandingkan dirinya dengan siswa lain. Dengan membatasi
pilihan anak, anak dapat diberi kesempatan untuk memilih lukisan yang akan
digambar, daripada guru yang selalu menentukan apa yang harus digambar.
1. Sikap Guru
Ditemukan pula bahwa sikap dan harapan guru terhadap siswa sering
dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang IQ anak. Banyak guru
mengharapkan dan memperoleh lebih banyak dari siswa dengan IQ yang
tinggi. Sebaliknya guru tidak mengharapkan prestasi tinggi dari siswa yang
diketahui mempunyai IQ yang rendah, dan ini pun akan terjadi. Harapan guru
secara sadar atau tidak sadar dikomunikasikan kepada siswa, dan konsep diri
serta harapan diri siswa dibentuk oleh umpan balik dari guru. Pygmalion
effect ini juga disebut self-fulfilling prophesy, yaitu penemuan bahwa tanpa
disadari orang berperilaku sebagaimana mereka percaya orang lain
mengharapkan mereka berperilaku (Chaplin, 1976).
2. Belajar dengan Hafalan Mekanis
Pada dasawarsa 1960-an pendukung gerakan “kelas terbuka” (open
classroom) menekankan bahwa metode pendidikan tradisional, termasuk
menghapal secara mekanis, menghambat kreativitas. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa terlalu banyak pengetahuan merusak kreativitas. Namun,
sekarang pendukung dari gerakan “back to basics” menyatakan bahwa
pendidikan tidak ada gunanya jika tidak berdasarkan pembelajaran bahan
pengetahuan dasar
3. Kegagalan
Semua siswa pasti pernah mengalami kegagalan dalam pendidikan mereka,
tetapi frekuensi kegagalan dan cara bagaimana hal itu ditafsirkan mempunyai
dampak nyata, terhadap motivasi intrinsik dan kreativitas.
Kegagalan tidak dapat dihindari seluruhnya, dan juga tidak perlu dihindari,
karena kita dapat belajar dari kesalahan dan kegagalan. Bedanya ialah dalam
cara guru membantu siswa memahami dan menafsirkan kegagalan
4. Tekanan akan Konformitas
Bukan guru saja yang dapat mematikan kreativitas di sekolah. Anak-anak
dapat saling menghambat kreativitas mereka dengan menekankan
konformitas. Dampak dari tekanan teman sebaya nyata jika kita melihat gaya
berpakaian anak, dan hiburan atau kegiatan waktu luang yang disukai. Pada
umur sekitar sembilan tahun tekanan akan konformitas oleh teman sebaya
dapat menghambat kreativitas anak. Penemuan bahwa kreativitas cenderung
menurun pada tingkat kelas empat agaknya berkaitan langsung dengan
tekanan teman sebaya (Torrance, dikutip Amabile, 1989).
Tekanan yang berlebih pada konformitas dan tradisi, baik di rurnah, di
sekolah, dan di dalam masyarakat, dapat menghambat pengembangan potensi
kreatif yang justru dalam perwujudannya mencerminkan keunikan seseorang.
Seyogianya setiap anak diberi kebebasan untuk “menjadi dirinya”.
5. “Sistem” Sekolah
Dalam tulisannya, Boredom, High Ability and Achievement Joan Freeman
(1993) memberikan saran-saran bagaimana mengatasi rasa bosan anak
berbakat di sekolah. Dari penelitiannya ia memperoleh basil, bahwa
kebosanan dapat timbul karena cara-cara belajar mengajar yang tidak tepat.
Cara terbaik untuk menghindari menurunnya minat dan timbulnya kebosanan
ialah dengan meningkatkan motivasi intrinsik, Bagi siswa berbakat
pembelajaran harus menantang, dengan memberikan kepada mereka bahan
pelajaran yang lebih majemuk dan merangsang. Siswa berbakat yang dalam
pelajaran membaca, harus mengikuti tempo siswa lain, akan merasa bosan.
Sebaiknya, ia diberi bahan bacaan yang lebih maju, sesuai dengan tingkat
kemampuannya. Mempertimbangkan minat khusus anak dan gaya belajarnya
merupakan cara yang efektif untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
belajar. Pendekatan yang fleksibel dalam mengajar penting untuk
meningkatkan kompetensi anak.

4.3 Keseimbangan dalam Pembelajaran


Sebagaimana telah dikemukakan beberapa karakteristik guru, guru cenderung
menghambat keterampilan berpikir kreatif dan menghambat kesediaan atau
keberanian anak untuk mengungkapkan kreativitas mereka. Ini disimpulkan Cropley
(1989) sebagai berikut:
1. Penekanan bahwa guru selalu benar.
2. Penekanan pengajaran berlebih pada hafalan.
3. Penekanan pada belajar secana mekanis tentang teknik pemecahan masalah
4. Penekanan pada evaluasi eksternal (oleh guru) dan kurang mementingkan
evaluasi oleh siswa sendiri.
5. Penekanan secara ketat untuk menyelesaikan pekerjaan.
6. Penekanan secara berlebih pada konformitas terhadap norma kelompok.
7. Perbedaan secara kaku antara bekerja dan bermain dengan menekankan
makna dan manfkat dari bekerja, sedangkan bermain adalah sekadar rekreasi.
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
KESULITAN GURU EKONOMI Dalam pendidikan formal guru
merupakan faktor yang memegang peranan penting di dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Dalam kegiatan ini gurulah yang merancang, mengatur
dan mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung.
Kemampuan guru mengelola kelas berkaitan dengan penciptaan iklim kelas
yang kondusif. Oleh karena itu, kelas harus dikelola dengan baik agar tercipta
suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.
Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ilmu ekonomi adalah studi mengenai
bagaimana masyarakat mengatur sumber daya yang langka (Greogory Mankiw,
2012: 4). Luasnya ilmu ekonomi membuat Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar pada pembelajaran ekonomi di SMA/MA dibatasi dan difokuskan pada
fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta
didik dapat menangkap konsep ilmu ekonomi dengan lebih baik dan rasional.
Berikut ini karakteristik bidangstudi ekonomi yaitu sebagai berikut :
1. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang
nyata.
2. Mata pelajaran ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan
faktasecara rasional
3. Umumnya, analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode
pemecahan masalah (perlu metode pemecahan masalah-problem solving).
4. Inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik.
5. Lahirnya ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sumber pemuas
kebutuhan manusia (Depdiknas, 2003).
2. Saran
Kesulitan ini agar Kekreativitasan seorang guru sangat diharapkan agar
peserta didik lebih seneng untuk memplajarinya tidak mudah bosan apalagi dalam
pembelajaran yang menyangkut perhitungan pastinya peserta didik mudah bosan dan
guru harus lebih kreatif membuat sesuatu yang baru yang menyenangkan dan tidak
lepas dari pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4277/3/BAB%20III.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/4277/3/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai