Anda di halaman 1dari 4

“Lockdown” Metode Mustanir Warisan Rasulullah

Aisyah Karim (Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)

Lockdown jadi salah satu kata populer pasca merebaknya pemberitaan seputar virus Corona
atau Covid-19. Apa sebenarnya arti lockdown? Lockdown diambil dari bahasa Inggris, artinya
adalah terkunci. Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus corona atau COVID-19, arti
lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun
negara. Tujuan mengunci suatu wilayah ini agar virus corona tidak menyebar lebih jauh lagi.
Jika suatu wilayah dikunci atau di lockdown, maka semua fasilitas publik harus ditutup.
Aktivitas warganya pun ditutup bahkan ada negara yang sampai memberlakukan jam
malam.

Kebijakan lockdown pertama kali diterapkan di provinsi Hubei, China, yang merupakan


asal Virus Corona. Jutaan rakyat tidak boleh keluar rumah untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang tidak perlu. Sebagaimana Virus Corona menyebar ke seluruh dunia, beberapa
negara akhirnya ikut menerapkan lockdown. Negara-negara maju di Eropa pun
ikut lockdown karena kasus terus bertambah. Negara berkembang seperti Filipina juga
melakukan lockdown selama satu bulan. Pemerintah Filipina menyebut ini masalah hidup
dan mati.

Setidaknya delapan negara ini telah menerapkan lockdown untuk mengurangi Virus Corona: 


Pertama, China. Kasus di provinsi Hubei merupakan yang terbesar di dunia. Kasus Virus
Corona juga pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Hubei. Lockdown mulai dilakukan pada
23 Januari 2020. Lockdown yang dilakukan di Hubei sangatlah ketat dan transportasi umum
sampai ditutup. Presiden Xi Jinping pun tidak sempat mengunjungi Wuhan dan baru datang
pada awal Maret kemarin.

Kedua, Italia. Italia mulai lockdown pada 9 Maret 2020.  Perdana Menteri Italia Giuseppe
Conte melaksanakan lockdown sebagai ekspansi kebijakan yang awalnya hanya berlaku di
daerah Lombardia. Kebijakan lockdown nasional ini membatasi gerak masyarakat antar
daerah. Ruang publik Italia pun menjadi sepi, termasuk titik-titik wisata. Sekolah dan
universitas juga tutup, selain itu masyarakat di supermarket harus memberi jarak ketika
mengantre. Rencananya, lockdown akan selesai pada awal April mendatang.  

Ketiga, Irlandia. Irlandia memulai lockdown pada 12 Maret 2020. Perdana Menteri Leo
Varadkar menetapkan lockdown di Irlandia dengan memerintahkan sekolah dan universitas
supaya tutup, dan melarang perkumpulang yang pesertanya lebih dari 100 orang. Namun,
aturan Irlandia tidak ketat seperti di Hubei. Berdasarkan laporan The Irish Post, batasan
acara 100 orang adalah untuk kegiatan dalam ruangan, sementara untuk kegiatan luar
ruangan batasnya 500 orang. Restoran dan pelayanan bisnis lainnya juga masih boleh buka
di Irlandia. Kebijakan ini rencananya berakhir pada 29 Maret mendatang. 

Keempat, Denmark. Denmark mengumumkan lockdown pada 14 Maret 2020. Pemerintah


Denmark resmi menutup seluruh perbatasannya pada Sabtu siang, 14 Maret kemarin.
Semua jalur, baik itu darat, laut, udara, ditutup oleh negara Nordik ini. Perdana Menteri
Denmark Mette Frederiksen mengumumkan rencana lockdown pada satu hari sebelumnya.
Ketika Denmark lockdown, sudah ada sekitar 800 orang yang positif Virus Corona. PM
Metter menyadari adalah keputusan berat, tetapi ia tidak ingin jumlah pasien Virus Corona
di negaranya bertambah. Lockdown di Denmark berlangsung hingga 14 April mendatang.

Kelima, Prancis. Perancis mengumumkan lockdown pada 14 Maret 2020 diumumkan oleh
Perdana Menteri Edouard Philippe. Sekolah, toko-toko dan layanan hiburan seperti kafe dan
bioskop juga diminta harus tutup. Keputusan itu diambil pemerintah Prancis karena jumlah
pasien terinfeksi di negara itu sudah hampir menyentuh lima ribu orang. Namun,
pantauan France24 masih ada saja masyarakat yang bandel dan tetap pergi ke kafe, padahal
Virus Corona bisa menular melalui kontak dekat. Akhir dari lockdown ini menunggu
keputusan pemerintah Prancis.

Keenam, Filipina. Lockdown dimulai pada 15 Maret 2020. Filipina masih negara
berkembang, tetapi negaranya berani mengambil kebijakan lockdown. Daerah yang
terdampak kebijakan ini adalah Metropolitan Manila alias ibu kota Filipina. Kebijakan ini
kemudian meluas di senantero Pulau Luzon. Masyarakat Filipina pun ditegaskan agar tidak
pergi keluar rumah dulu. Sekolah sudah diliburkan, sementara perkantoran, terutama
sebagian besar layanan pemerintah, rencananya akan ditangguhkan.

Mengutip ABS-CBN, petugas berseragam akan turut mengamankan wilayah yang


kena lockdown selain itu pemerintah daerah diminta mencegah adanya panic buying yang
dilakukan masyarakat. Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte berkata kebijakan ini perlu
diambil karena masalah hidup dan mati. Manila yang biasanya macet pun menjadi
lenggang. Kebijakan ini rencananya berlangsung hingga pertengahan April mendatang.

Ketujuh, Spanyol. Pengumuman lockdown disampaikan pada 16 Maret 2020. Spanyol


menjadi negara Eropa terkini yang memilih lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan
layanan bisnis tutup sementara. Berbeda dengan Prancis, masyarakat di Spanyol terpantau
lebih siap melakukan lockdown yang dimulai pada Senin ini waktu setempat. Kesiapan
masyarakat Spanyol terbukti dengan heningnya suasana di jalan-jalan Barcelona dan
Madrid. Kebijakan lockdown Spanyol akan berlangsung dalam dua minggu ke depan.

Kedelapan, Malaysia. Terbaru, Malaysia menyatakan melakukan lockdown selama dua


pekan untuk menghentikan laju infeksi virus corona di negara tersebut.
Keputusan lockdown itu diumumkan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Senin
(16/3/2020). Sedangkan pemberlakuan lockdown efektif mulai Rabu (18/3/2020) hingga 31
Maret 2020.

Lockdown : Metode Mustanir Warisan Rasulullah

Suatu ketika Khalifah Umar ra dalam perjalanan mengunjungi Syam. Namun pada saat itu
Syam sedang dilanda wabah Amawas yang berbahaya. Umar memutuskan kembali ke
Madinah, namun keputusan ini ditentang oleh Abu Ubadah. "Wahai Umar, kita akan lari dari
takdir Allah?" tanya Abu Ubaidah. "Ya, lari dari takdir Allah menuju takdir Allah juga," jawab
Umar.

Saat keduanya sedang beradu argumen, datanglah Abdurrahman bin Auf. Setelah
mengetahui duduk perkaranya, Ibnu Auf lantas mengingatkan kepada mereka berdua ihwal
sabda Nabi SAW:  "Jika ada wabah di suatu kota, janganlah kalian masuk.
Kalau kalian sedang ada di dalamnya, janganlah kalian lari keluar."

Mendengar nasihat itu, Umar makin merasa yakin. Ia dan para pengikutnya lantas beranjak
pulang. Namun tidak demikian dengan Abu Ubadah, ia tetap bertahan bersama pasukannya
di Syam. Umar berkali-kali menyurati Abu Ubadah agar ia pulang ke Madinah atau
berpindah ke lahan tandus yang lebih tinggi. Belum sempat instruksi itu dilakukan, Abu
Ubaidah meninggal dunia.

Muaz bin Jabal tampil sebagai penggantinya. Namun, ia pun ikut terserang wabah yang
sama hingga wa fat beberapa hari kemudian. Posisinya digantikan oleh Amr bin Ash.
Gubernur Mesir itu lantas berpidato di hadapan khalayak rakyat Suriah, Penyakit ini bila
sudah menyerang, menyala bagaikan api.

Maka hendaknya kita berlindung dari penyakit ini ke bukit-bukit! Seluruh warga setempat
mengikuti anjuran ini. Amr dan para pengungsi itu terus bertahan di dataran-dataran tinggi
hingga sebaran wabah Amawas mereda dan hilang sama sekali. Amr kemudian berkirim
surat ke Madinah. Khalifah Umar tak menyalahkan Amr yang mengambil kendali atas
instruksinya kepada Abu Ubaidah.

Malahan, sang amirul mukminin mengapresiasinya. Ia merasa perintahnya sudah


dilaksanakan sebagaimana mestinya. Sesudah mengetahui kabar tentang meredanya wabah
Amawas, Umar pun berangkat menuju Suriah. Dengan segala upaya, ia memulihkan kembali
kondisi seluruh warga, termasuk yang tinggal di pelosok daerah tersebut. Sang khalifah juga
menentukan pemimpin militer pengganti Abu Ubaidah.

Wabah dan Taubat

Muhammad Husain Haekal memaparkan, wabah Amawas terus menjadi perhatian kalangan
sejarawan, baik dari era abad pertama Hijriyah hingga kekinian. Para penulis dahulu
beranggapan, wabah itu terjadi sebagai bentuk kemurkaan Allah kepada penduduk Suriah
yang masih terpaut pada minum minuman ke ras. Sebelum wabah itu menyeruak, Abu
Ubaidah di ketahui pernah bersurat kepada Khalifah Umar untuk melaporkan kebiasaan
buruk sebagian warga setempat itu.

Ia juga menuturkan, beberapa tokoh lokal bahkan berani mendebatnya. Umar lantas
memaklumkan, tiap orang yang kedapatan meminum khamr agar dihukum cambuk
sebanyak 80 kali. Setelah surat Umar itu tiba dan diumumkan kepada khalayak, Abu
Ubaidah berseru kepada orang-orang, Wahai penduduk Syam, akan terjadi sesuatu
terhadap kamu sekalian!

Akan halnya pemimpin Indonesia hingga hari ini masih ngotot bertahan tidak akan
melakukan lockdown di tengah korban yang terus berjatuhan. Pemerintah telah
mengeluarkan sejumlah larangan kepada daerah-daerah untuk memberlakukan lockdown.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai langkah tersebut bisa membuat laju
perekonomian akan semakin berat. Lockdown akan sangat memukul ekonomi Indonesia
dalam jangka pendek.
Seandainya umat ini kembali pada metode mustanir Rasulullah SAW, maka pandemi ini
sangat mungkin diatasi lebih cepat dan penyebarannya dipangkas. Namun hal yang lebih
penting lagi adalah melaksanakan taubat. Taubat disini bukanlah taubat secara individu
namun taubat revolusioner hingga ke level sistem. Setiap elemen bangsa perlu melakukan
introspeksi diri, melihat bagaimana sistem kapitalisme yang diterapkan atas dirinya dan
umat ini hanya berbuah kerusakan yang kian parah. Musibah ini adalah wasilah dari Allah
untuk membuka mata dunia bahwa menusia tidak dimanusiakan oleh sistem bathil ini.

Anda mungkin juga menyukai