Lockdown jadi salah satu kata populer pasca merebaknya pemberitaan seputar virus Corona
atau Covid-19. Apa sebenarnya arti lockdown? Lockdown diambil dari bahasa Inggris, artinya
adalah terkunci. Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus corona atau COVID-19, arti
lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun
negara. Tujuan mengunci suatu wilayah ini agar virus corona tidak menyebar lebih jauh lagi.
Jika suatu wilayah dikunci atau di lockdown, maka semua fasilitas publik harus ditutup.
Aktivitas warganya pun ditutup bahkan ada negara yang sampai memberlakukan jam
malam.
Kedua, Italia. Italia mulai lockdown pada 9 Maret 2020. Perdana Menteri Italia Giuseppe
Conte melaksanakan lockdown sebagai ekspansi kebijakan yang awalnya hanya berlaku di
daerah Lombardia. Kebijakan lockdown nasional ini membatasi gerak masyarakat antar
daerah. Ruang publik Italia pun menjadi sepi, termasuk titik-titik wisata. Sekolah dan
universitas juga tutup, selain itu masyarakat di supermarket harus memberi jarak ketika
mengantre. Rencananya, lockdown akan selesai pada awal April mendatang.
Ketiga, Irlandia. Irlandia memulai lockdown pada 12 Maret 2020. Perdana Menteri Leo
Varadkar menetapkan lockdown di Irlandia dengan memerintahkan sekolah dan universitas
supaya tutup, dan melarang perkumpulang yang pesertanya lebih dari 100 orang. Namun,
aturan Irlandia tidak ketat seperti di Hubei. Berdasarkan laporan The Irish Post, batasan
acara 100 orang adalah untuk kegiatan dalam ruangan, sementara untuk kegiatan luar
ruangan batasnya 500 orang. Restoran dan pelayanan bisnis lainnya juga masih boleh buka
di Irlandia. Kebijakan ini rencananya berakhir pada 29 Maret mendatang.
Kelima, Prancis. Perancis mengumumkan lockdown pada 14 Maret 2020 diumumkan oleh
Perdana Menteri Edouard Philippe. Sekolah, toko-toko dan layanan hiburan seperti kafe dan
bioskop juga diminta harus tutup. Keputusan itu diambil pemerintah Prancis karena jumlah
pasien terinfeksi di negara itu sudah hampir menyentuh lima ribu orang. Namun,
pantauan France24 masih ada saja masyarakat yang bandel dan tetap pergi ke kafe, padahal
Virus Corona bisa menular melalui kontak dekat. Akhir dari lockdown ini menunggu
keputusan pemerintah Prancis.
Keenam, Filipina. Lockdown dimulai pada 15 Maret 2020. Filipina masih negara
berkembang, tetapi negaranya berani mengambil kebijakan lockdown. Daerah yang
terdampak kebijakan ini adalah Metropolitan Manila alias ibu kota Filipina. Kebijakan ini
kemudian meluas di senantero Pulau Luzon. Masyarakat Filipina pun ditegaskan agar tidak
pergi keluar rumah dulu. Sekolah sudah diliburkan, sementara perkantoran, terutama
sebagian besar layanan pemerintah, rencananya akan ditangguhkan.
Suatu ketika Khalifah Umar ra dalam perjalanan mengunjungi Syam. Namun pada saat itu
Syam sedang dilanda wabah Amawas yang berbahaya. Umar memutuskan kembali ke
Madinah, namun keputusan ini ditentang oleh Abu Ubadah. "Wahai Umar, kita akan lari dari
takdir Allah?" tanya Abu Ubaidah. "Ya, lari dari takdir Allah menuju takdir Allah juga," jawab
Umar.
Saat keduanya sedang beradu argumen, datanglah Abdurrahman bin Auf. Setelah
mengetahui duduk perkaranya, Ibnu Auf lantas mengingatkan kepada mereka berdua ihwal
sabda Nabi SAW: "Jika ada wabah di suatu kota, janganlah kalian masuk.
Kalau kalian sedang ada di dalamnya, janganlah kalian lari keluar."
Mendengar nasihat itu, Umar makin merasa yakin. Ia dan para pengikutnya lantas beranjak
pulang. Namun tidak demikian dengan Abu Ubadah, ia tetap bertahan bersama pasukannya
di Syam. Umar berkali-kali menyurati Abu Ubadah agar ia pulang ke Madinah atau
berpindah ke lahan tandus yang lebih tinggi. Belum sempat instruksi itu dilakukan, Abu
Ubaidah meninggal dunia.
Muaz bin Jabal tampil sebagai penggantinya. Namun, ia pun ikut terserang wabah yang
sama hingga wa fat beberapa hari kemudian. Posisinya digantikan oleh Amr bin Ash.
Gubernur Mesir itu lantas berpidato di hadapan khalayak rakyat Suriah, Penyakit ini bila
sudah menyerang, menyala bagaikan api.
Maka hendaknya kita berlindung dari penyakit ini ke bukit-bukit! Seluruh warga setempat
mengikuti anjuran ini. Amr dan para pengungsi itu terus bertahan di dataran-dataran tinggi
hingga sebaran wabah Amawas mereda dan hilang sama sekali. Amr kemudian berkirim
surat ke Madinah. Khalifah Umar tak menyalahkan Amr yang mengambil kendali atas
instruksinya kepada Abu Ubaidah.
Muhammad Husain Haekal memaparkan, wabah Amawas terus menjadi perhatian kalangan
sejarawan, baik dari era abad pertama Hijriyah hingga kekinian. Para penulis dahulu
beranggapan, wabah itu terjadi sebagai bentuk kemurkaan Allah kepada penduduk Suriah
yang masih terpaut pada minum minuman ke ras. Sebelum wabah itu menyeruak, Abu
Ubaidah di ketahui pernah bersurat kepada Khalifah Umar untuk melaporkan kebiasaan
buruk sebagian warga setempat itu.
Ia juga menuturkan, beberapa tokoh lokal bahkan berani mendebatnya. Umar lantas
memaklumkan, tiap orang yang kedapatan meminum khamr agar dihukum cambuk
sebanyak 80 kali. Setelah surat Umar itu tiba dan diumumkan kepada khalayak, Abu
Ubaidah berseru kepada orang-orang, Wahai penduduk Syam, akan terjadi sesuatu
terhadap kamu sekalian!
Akan halnya pemimpin Indonesia hingga hari ini masih ngotot bertahan tidak akan
melakukan lockdown di tengah korban yang terus berjatuhan. Pemerintah telah
mengeluarkan sejumlah larangan kepada daerah-daerah untuk memberlakukan lockdown.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai langkah tersebut bisa membuat laju
perekonomian akan semakin berat. Lockdown akan sangat memukul ekonomi Indonesia
dalam jangka pendek.
Seandainya umat ini kembali pada metode mustanir Rasulullah SAW, maka pandemi ini
sangat mungkin diatasi lebih cepat dan penyebarannya dipangkas. Namun hal yang lebih
penting lagi adalah melaksanakan taubat. Taubat disini bukanlah taubat secara individu
namun taubat revolusioner hingga ke level sistem. Setiap elemen bangsa perlu melakukan
introspeksi diri, melihat bagaimana sistem kapitalisme yang diterapkan atas dirinya dan
umat ini hanya berbuah kerusakan yang kian parah. Musibah ini adalah wasilah dari Allah
untuk membuka mata dunia bahwa menusia tidak dimanusiakan oleh sistem bathil ini.