Anda di halaman 1dari 16

HISTOLOGI VETERINER II

ORGAN REPRODUKSI BETINA

Oleh :
KELOMPOK 7

Yulia Khalifatun Nissa 1809511092


Kadek Lia Pramita 1809511093
Windy Kartika Sari 1809511094

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan paper yang berjudul ‘’Reproduksi Betina“ ini dengan lancar dan tepat
waktu. Penulisan paper ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen matakuliah Histologi Veteriner II.
Paper ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan reproduksi betina, jurnal dan
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan reproduksi betina, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Histologi Veteriner II
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan paper ini serta kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung dan membantu sehingga dapat diselesaikannya
paper ini.
Penulis berharap, paper ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan
mengenai Reproduksi Betina bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri. Paper
ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Denpasar, 17 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. iv
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 1
A. Ovarium ........................................................................................................... 1
B. Oviduct ............................................................................................................. 3
C. Uterus ............................................................................................................... 4
D. Servik ............................................................................................................... 6
E. Vagina .............................................................................................................. 7
F. Vulva ............................................................................................................... 9
G. Glandula Mammae .........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
LAMPIRAN JURNAL

DAFTAR GAMBAR

iii
Gambar halaman
1 Ovarium. Perbesaran 40x. H&E ................................................................ 2
2 Ovarium. Perbesaran lemah. H&E ............................................................. 2
3 Ovarium. Perbesaran 40x. H&E ................................................................ 2
4 Korpus Luteum Ovarium. Perbesaran 100x. H&E .................................... 2
5 Korpus Luteum Ovarium.Perbesaran 400x. H&E ..................................... 2
6 Ismus Oviduct. Perbesaran 40x. H&E ....................................................... 3
7 Oviduct. Perbesaran 10x. H&E .................................................................. 3
8 Mukosa Oviduct. Perbesaran 100x. H&E .................................................. 3
9 Uterus. Perbesaran 4x. H&E....................................................................... 5
10 Uterus. Perbesaran 100x. H&E................................................................... 5
11 Stratum Fungsional Endometrium Uterus. Perbesaran 100x. H&E .......... 5
12 Serviks Uterus ............................................................................................ 7
13 Perubahan Epitel Vagina Mencit Selama Siklus Estrus ............................ 8
14 Vagina Mencit ............................................................................................ 9
15 Struktur Histologi Vagina ......................................................................... 9
16 Epitel pada Vulva ..................................................................................... 10
17 Struktur Histologi Kelenjar Mammae ...................................................... 11

iv
TINJAUAN PUSTAKA

Reproduksi adalah suatu proses biologis suatu individu organisme baru


diproduksi. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan
oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organism untuk
menghasilkan suatu generasi selanjutnya.
Saluran reproduksi betina merupakan salah satu sistem dalam tubuh hewan yang
mengalami perkembangan dan perubahan morfologi saat terjadi kebuntingan. Sistem
reproduksi betina terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, vagina, vulva, dan glandula
mammae.

A. Ovarium
Menurut Hernawati dalam Haviz (2013) ovarium berbentuk buah
amandel, bergaris tengah 5 cm, dengan lebar 1,0-3,0 cm dan tebal antara 0,6-
1,5 cm. Terdiri atas bagian medulla yang merupakan jaringan ikat vaskuler,
serta bagian korteks yang banyak mengandung folikel-folikel telur.
Perkembangan folikel ovarium pada suatu spesies hewan sangat
mempengaruhi perkembangan oosit atau sel telur (Hamny et al, 2010). Oosit
adalah sel gamet betina yang jika telah mengalami pematangan dan terjadi
fertilisasi dengan sel gamet jantan atau spermatozoa selanjutnya akan
berkembang menjadi embrio dan dalam keadaan yang normal maka akan
dapat berkembang menjadi individu baru. Ovarium juga merupakan organ
endokrin maupun eksokrin, yakni penghasil hormon dan sel gamet. Secara
histologi, ovarium memiliki struktur sebagai berikut :
 Permukaan ovarium dilapisi sel epithel kuboid kompleks yang
makin keatas menjadi squamous komplek.
 Ovarium terbagi menjadi dua daerah, yaitu :
 Daerah korteks (Zona parenchymatosa)
 Daerah medulla (Zona vasculosa)
Tidak ada batas yang jelas antara korteks dan medulla.
 Pada korteks ditemukan banyak folikel dengan berbagai tahap
perkembangan (folikel primer, sekunder, folikel de graff, dll).
 Fossa ovolasi (terlihat jelas pada ovarium kuda)
 Pada medulla : tersusun dari jaringan ikat longgar, vasa darah.
Bagian luar ovarium dilapisi oleh epithelium germinal berupa epitel
sederhana dan tunika albuginea, merupakan lapisan menyerabut di dalam
epitel germinal.

1
Gambar 1 Gambar 2
Ovarium. Perbesaran 40x. H&E Ovarium. Perbesaran lemah. H&E

Gambar 3 Gambar 4
Ovarium. Perbesaran 40x. H&E Korpus Luteum Ovarium.
Perbesaran 100x. H&E

Gambar 5
Korpus Luteum Ovarium.
Perbesaran 400x. H&E

2
B. Oviduct
Oviduct atau tuba fallopi atau tuba uterina merupakan saluran yang
menghubungkan ovarium dengan uterus (Khasanah, 2017). Organ ini
berfungsi untuk transport gamet dan tempat terjadinya fertilisasi. Secara
makroskopik dapat dibagi menjadi infundibulum, ampula, ismus. Oviduct
memiliki struktur histologi :
 Lamina epitel pada kebanyakan spesies adalah kolumner simplek
(ada yang bersilia dan tidak). Khusus pada babi epitelnya adalah
pseudokomplek bersilia.
 Lamina propria hingga sub mukosa, terdiri atas jaringan ikat
longgar tanpa ditemukan adanya glandula.
 Tunika muskularis : berkembang baik yang terdiri dari tiga lapis
otot, yakni : longitudinal, sirculer, dan longitudinal.

Gambar 6 Gambar 7
Ismus Oviduct. Perbesaran 40x. H&E Oviduct. Perbesaran 10x. H&E

Gambar 8
Mukosa Oviduct. Perbesaran 100x. H&E

3
Oviduct yang terlihat pada gambar merupakan bagian ismus, yaitu
bagian tuba fallopii yang terdekat dengan uterus. Ismus tuba fallopii memiliki
mukosa yang berlipat pendek. Muskularis tuba fallopii terdiri atas lapisan otot
polos longitudinal (dalam) dan sirkular (luar). Bagian paling luar tuba fallopi
dilingkupi oleh peritoneum. Mukosa tuba fallopi terdiri atas epitel kolumner
simpleks. (Khasanah, 2017)

C. Uterus
Uterus merupakan tempat embrio dan fetus berkembang. Menurut
Morel dalam Jamalia (2006) uterus dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
badan atau copus dan tanduk atau cornua. Corpus uteri pada kuda normal
panjangnya 18-20cm dan diameter 8-12cm. Bagian cornua panjangnya 25cm
dengan diameter 4-6cm pada pangkal cornua sampai 1-2 pada saat
mendekataki tuba fallopi. Ukuran uterus dipengaruhi oleh usia dan seringnya
partus. Tipe uterus kuda disebut uterus simpleks bipartitus karena kuran
corpus uteri lebih besar dari cornua uteri dengan perbandingan 60:40. Senger
juga mengungkapkan dalam Jamalia (2006) bahwa hewan ruminansia
memiliki permukaan endometrium yang khas, yaitu adanya area kecil non
glandular yang menonjol pada permukaan endometrium yang disebut
karankula. Karankula divaskularisasi oleh banyak pembuluh darah da
vaskularisasi akan lebih meningkat pada bagian maternal apabila ada embrio
yang melekat. Berbeda pada kuda, uterus tidak memiliki karankula melainkan
suatu lapisan-lapisan pada permukaan endometrium uterus menjadi tempat
berkembangnya plasenta.
Dinding uterus terbagi menjadi tiga lapisan, yakni : endometrium,
myometrium dan perimetrium.
- Endometrium (identik dengan tunika muskularis)
 Glandula epitelnya : epitel kolumner kompleks.
 Glandula uterina bentuk tubuler simplek/bercabang.
 Lamina propria terdiri dari jaringan ikat longgar dan juga dijumpai
vasa darah.
- Myometrium (identik dengan tunika muskularis)
 Daerah ini terdiri dari lapisan/lamina sirkularis internus yang tebal
dan lamina longitudinal yang tipis, pada perbatasan kedua otot ini
terdapat Stratum Vasculare.
- Perimetrium (identik dengan tunika serosa)
 Daerah ini memiliki ciri seperti tunika serosa, yakni berupa
jaringan ikat longgar.

4
Gambar 9 Gambar 10
Uterus. Perbesaran 4x. H&E Uterus. Perbesaran 100x. H&E

Gambar 11
Stratum Fungsional Endometrium Uterus.
Perbesaran 100x. H&E

Lapisan endometrium dibagi menjadi dua zona, yaitu stratum


fungsional dan stratum basal. Stratum fungsional mengandung lamina propria
yang berspons dan memiliki sedikit sel, serta mengandung epitel permukaan
(epitel selapis silindris). Stratum fungsional akan mengalami perubahan
drastis selama siklus haid. Stratum fungsional adalah lapisan yang meluruh
pada fase menstruasi. Stratum basal merupakan lapisan yang berdekatan
dengan miometrium. Stratum basal mengandung lamina propria dengan
banyak kelenjar uterus dan memiliki lebih banyak sel. Startum fungsionale
mengandung banyak arteri spiralis yang menyuplai darah pada endometrium
selama pelepasan stratum fungsional secara periodik. (Khasanah, 2017)

D. Serviks
Serviks terletak di belakang corpus uteri, berupa dinding yang tebal
dan kuat. Menurut Senger dalam Jamalia (2006) serviks pada sapi dan domba

5
berfungsi sebagai barrier tansport sperma, namun tidak halnya pada kuda dan
babi. Serviks juga berfungsi mengisolasi uterus dari lingkungan luar selama
kebuntingan dengan membentuk barrier berupa mucus yang sangat kental.
Perbedaan serviks pada kuda yang mencolok dibandingkan hewan lain adalah
adanya lapisan mukosa longgar yang bebas menonjol kearah vagina.
Morel dalam Jamalia (2006) juga mengungkapkan pada saat estrus
serviks kuda sangat lembut berwarna merah muda dan akan terlihat menonjol
kearah vagina. Otot serviks berelaksasi selama estrus dan mengalami
peingkatan sekresi untuk memudahkan penis masuk ke serviks saat kopulasi.
Pada stadium diesterus kuda dewasa yang tidak aktif serviks berkontraksi
sangat kuat, berwarna putih dengan panjang 6-8cm dan diameter 4-5cm,
sekresi serviks sedikit dengan konsistensi kental. Kondisi otot dan ukuran
serviks sangat dipengaruhi oleh perubahan hormonal.
Serviks memiliki bangun umum yang hampir mirip dengan uterus,
selaput lendirnya membentuk lipatan primer, sekunder, dan tersier. Epitelnya
kolumner simpleks, tetapi bersifat sekretoris menghasilkan lendir. Beberapa
sel tampak memiliki silia. (Hanipuja, 2017)
Tunika propria terdiri atas jaringan ikat longgar, dan pada waktu estrus
bersifat odematus, pada submukosa terdapat kelenjar (anjing dan kambing),
bersifat tubulus dan mukus. Tunika muskularis yang sirkuler tebal, bahkan
berlapis-lapis dibatasi oleh jaringan ikat, lapis longitudinal bersatu dengan
vagina. Serosa merupakan kelanjutan dari uterus mengandung lebih sedikit sel
otot polos tapi lebih banyak mengandung ujung saraf perifer. (Hanipuja,
2017)
Serviks terletak di antara uterus dan vagina sehingga dikatakan
sebagai pintu masuk ke dalam uterus. Serviks ini tersusun atas otot daging
sphincter. Terdapat lumen serviks yang terbentuk dari gelang penonjolan
mukosa serviks dan akan menutup pada saat terjadi estrus dan kelahiran.
(Hanipuja, 2017)

6
1

3
2

Gambar 12
Serviks uterus tampak (1) epitel silindris sebaris, (2) lamina
propria, dan (3) sel penghasil mukus. Pewarnaan HE.

E. Vagina
Vagina (saluran kelahiran) berfungsi sebagai jalan yang dilewati oleh
fetus ketika dilahirkan dan tempat penyimpanan semen saat kopulasi. Bagian
atas vagina mengelilingi servix yang menonjol, menciptakan rongga yang
disebut forniks. Bagian bawah vagina terbuka keluar pada mulut vagina.
Membran tipis yang disebut selaput dapat menutup mulut vagina. Struktur
histologi :
 Lamina epitel : epitel squamous komplek tanpa dijumpai adanya
glandula.
 Lamina propria sampai submukosa sangat berlipat-lipat juga ada
nodus lymphaticus.
 Tunika muskularis : terdiri dari dua sampai tiga lapis.

7
Gambar 13
Perubahan epitel vagina mencit selama siklus estrus. Perbesaran
400x. HE

Morfologi mukosa vagina, terutama jumlah lapisan dan diferensiasi,


perubahan selama siklus estrus. Secara histologis, empat tahap dari siklus estrus
mudah ditentukan : proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. (A) Selama proestrus,

8
terdapat mukosa sekitar 10-13 sel tebal dan lapisan luar noda ringan dengan eosin,
sedangkan lapisan granulosa menunjukkan peningkatan kornifikasi. Mitosis sering
ditemukan, tetapi hanya sedikit leukosit yang tampak. (B) Dalam siklus estrus,
terdapat mukosa 12 sel tebal. Lapisan berinti dangkal hilang, dan lapisan cornified
dangkal. Mitosis menurun, dan leukosit tidak ada. (C) Dalam metestrus, lapisan
cornified adalah delaminated, dan leukosit mulai muncul di bawah epitel. (D) Selama
diestrus, terdapat mukosa 4-7 sel tebal. Epitel permukaan yang mucified, dan lendir,
leukosit, dan desquamated sel yang ada (Treuting et al dalam Suryanto, 2015).

Gambar 14 Gambar 15
Vagina Mencit Struktur Histologi Vagina

F. Vulva
Vulva adalah bagian yang menjadi alat genitalia eksternal. Vulva
memiliki struktur mons pubis, labia mayor, labia minor, vestibula dan klitoris.
Mons pubis adalah daerah jaringan adipose diatas vagina. Labia mayor adalah
dua lipatan jaringan adipose yang membatasi tiap sisi vagina. Terdapat juga
rambut, kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Labia minor adalah lipatan
kulit yang kecil, terdapat di dalam labia mayor. Vestibula adalah rongga yang
dibentuk oleh labia mayor. (Haviz, 2013)
Menurut Schatten dan Constantinescu dalam Aprilia (2012) klitoris
merupakan bentuk analogi dari penis pada hewan jantan ang mengalami
rudimentasi pada masa embrional. Lokasi klitoris berada di bagian dasar
vestibula. Klitoris terdiri dari dua krura atau akar, badan klitoris yang
mengandung korpus kavernosus serta kepala klitoris (glans) yang
mengandung korpus spongiosum dan fasia klitoris.

9
Gambar 16
(a) Epitel squamous pada vulva (b) Epitel berkeratin pada labia
mayor (c) Kelenjar sebaceous

G. Glandula Mammae
Pada glandula mammae banyak dijumpai sel-sel lemak, selain itu juga
terdapat :
 Lobulus dengan batas tidak begitu jelas, pada lobulus ini berisi :
alveolus, ductus laktiferus dengan epitel kuboid simplek.
 Pada stratum interlobulare dijumpai ; serabut kolagen, sel-sel lemak,
kadang-kadang dijumpai ductus lactiferus interlobularis, dan vasa
darah.

10
Gambar 17
Struktur Histologi Kelenjar Mammae

Keterangan :
1. Adenomer
2. Lobuli
3. Duktus Intralobularis (Kuboid simpleks)
4. Sinus Laktiferous
5. Septa Interlobularis
Glandula mammae dapat dibagi menjadi jaringan-jaringan penunjang
dan jaringan-jaringan yang terlibat dalam sintesis dan pengangkutan air susu.
Struktur-struktur penunjang adalah : kulit, ligamenta dan jaringan ikat.
Penunjang utama berasal dari : ligamentum suspensorius lateralis. Berada di
luar ambing tepatnya di bawah kulit juga mengirimkan lamella ke dalam
ambing, lamella-lamella ini melanjutkan diri dengan kerangka interstitial
ambing sehingga penunjang menjadi bertambah. (Hanipuja, 2017)

11
DAFTAR PUSTAKA

Apriliani, F. 2012. Morfologi Organ Reproduksi Betina Musang Luak (Paradoxurus


Hermaphroditus) [skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Febretrisiana, A & Pamungkas, FA. 2017. Pemanfaatan Ovarium yang Berasal dari
Rumah Potong Hewan sebagai Sumber Materi Genetik. WARTAZOA, 27(4):
160
Hamny et al. 2010. Karakteristik Histologi Perkembangan Folikel Ovarium Fase
Luteal pada Kancil (Tragulus javanicus). Indonesian Journal of Veterinary
Science & Medicine. 2(1): 35
Hanipuja. 2017. Paper Histologi (Sistem Reproduksi Betina).
https://id.scribd.com/document/340891297/Paper-Histologi-Sistem-
Reproduksi-Betina [27 Februari 2019]
Haviz, M. 2013. Dua Sistem Tubuh : Reproduksi dan Endokrin. Jurnal Saintek. 5(2) :
159
Jamalia, R. 2006. Kajian Karakteristik Anatomi dan Morfometri Organ Reproduksi
Betina Kuda Lokal Indonesia. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Jalaluddin, M. 2014. Morfometri dan Karakteristik Histologi Ovarium Sapi Aceh
(Bos indicus) Selama Siklus Estrus. Jurnal Medika Veterinaria. 8(1): 66
Khasanah, LU. 2017. Atlas Histologi Hewan Ovarium.
http://atlashistologi.com/histologi/ovarium.html [21 Februari 2019]
Khasanah, LU. 2017. Atlas Histologi Hewan Tuba Fallopi.
http://atlashistologi.com/histologi/tuba_fallopi.html [21 Februari 2019]
Khasanah, LU. 2017. Atlas Histologi Hewan Uterus.
http://atlashistologi.com/histologi/uterus.html [21 Februari 2019]
Suryanto, AB. 2015. Gambaran Histopatologi Vagina Mencit (Mus Musculus) yang
di Infeksi Toxoplasma gondii secara Intravagina [skripsi]. Surabaya.
Universitas Airlangga.
Velkey, M & S, Robboy. 2015. Normal Vulva: Embryology, Anatomy, and Histology.
https://www.researchgate.net/publication/284995030 [27 Februari 2019]
;;;’

12

Anda mungkin juga menyukai