Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KONFLIK DAN NEGOSIASI (EKM466 CP2)

UJIAN TENGAH SEMESTER

Dosen Pengampu : I Gusti Made Suwandana, S.E., M.M.

Oleh:

MADE BINTANG SRIWAHYUNI

NIM: 1707521026

ABSEN : 02

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
Nama : Made Bintang Sriwahyuni

NIM : 1707521026

Absen : 02

Matkul: Manajamen Konflik dan Negosiasi

Kode : EKM466 CP2

Dosen : I Gusti Made Suwandana, S.E.,M.M

1. Jelaskan dan Berikan Contoh:


a. Definisi Konflik dan Munculnya Konflik
b. Jenis dan Sumber Konflik

Jawab:

a. Definisi Konflik dan Munculnya Konflik.


Konflik merupakan suatu kondisi terdapatnya perbedaan pendapat, perspektif
atau pandangan, perbedaan pola pikir, serta perbedaan visi dan misi antara 2 pihak
atau lebih yang dapat menyebabkan pertentangan, dimana salah satu pihak merasa
dirugikan atau dipengaruhi secara negatif sehingga menimbulkan ketidakpuasan
terhadap perilaku pihak lain. Dari pengertian tersebut diatas, dapat diketahui bahwa
konflik muncul karena adanya perbedaan, seperti perbedaan perspektif/pandangan,
perbedaan pola pikir, serta perbedaan visi dan misi. Konflik umumnya terjadi diantara
2 pihak atau lebih, namun tidak menutup kemungkinan bahwa konflik terjadi pada
diri sendiri, seperti konflik pada saat ekspektasi individu tidak sesuai dengan realita
yang terjadi. Contoh: Ami dan Ani adalah saudara kembar, mereka kuliah di kampus
dan jurusan yang sama, akan tetapi berada di kelas yang berbeda. Hal ini sering
memunculkan konflik, karena mereka hanya memiliki 1 kendaraan, sedangkan kelas
mereka berbeda maka otomatis jam mulai dan jam berakhir perkuliahan mereka
berbeda pula.
b. Jenis dan Sumber Konflik
Terdapat beberapa jenis konflik, yaitu:
- Konflik dalam individu, yaitu konflik yang terjadi pada seorang individu.
Contohnya, ketika seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi secara bersamaan. Contoh lainnya adalah ketika apa yang diharapkan
oleh seorang individu tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi sebenarnya.
- Konflik antar individu, yaitu konflik atau pertentangan yang terjadi antara satu
individu dengan individu lainnya yang terjadi karena ada perbedaan pendapat.
Contohnya, ketika si A memilih untuk pergi ke Denpasar (dari Bukit) lewat jalan
tol, namun si B memilih untuk lewat jalan By Pass Ngurah Rai, hal inilah yang
memunculkan konflik.
- Konflik antar individu dengan kelompok, yaitu konflik yang seringkali
berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai
konformitas, yang ditekankan oleh kelompok kerja mereka. Contohnya adalah
ketika seorang individu yang berkepribadian rajin, suka membaca, dan lugu
ditempatkan pada kelompok yang mempunyai karakteristik yang bertolak
belakang, maka akan terjadi konflik.
- Konflik antar kelompok, yaitu suatu pertentangan yang terjadi antara 1 kelompok
dengan kelompok yang lainnya. Contohnya, dalam suatu organisasi, terdapat
pertentangan antara divisi Keuangan dengan Divisi Marketing, dimana Divisi
Marketing meminta untuk melakukan pemasaran dengan totalitas, akan tetapi
Divisi Keuangan tidak setuju dengan alasan untuk menekan biaya.
- Konflik antar organisasi, yaitu pertentangan yang terjadi antara satu organisasi
dengan organisasi lainnya, hal ini umumnya terjadi pada organisasi yang bergerak
pada bidang yang sama dengan target market yang sama pula, konflik antar
organisasi ini biasanya berupa persaingan. Contohnya, adalah perang dagang
antara Go-jek dan Grab atau antara McD dengan KFC.

2. Jelaskan dan Berikan Contoh:


a. Tahapan-Tahapan dalam Penanganan Konflik
b. Perbedaan Penanganan Konflik pada Individu, Kelompok dan Organisasi

Jawab:

a. Tahapan-Tahapan dalam Penanganan Konflik


Tahapan Penangan konflik adalah pelaporan dan penapisan, penyelesaian,
pelaksanaan hasil penyelesaian, dan kasus selesai.
- Terjadinya konflik
Pada Tahap ini, konflik mulai muncul. Contohnya: Terjadinya Konflik antara
masyarakat banjar tektek, Bali dengan PT. Telkomsel, dimana masyarakat
meminta PT.Telkomsel untuk merelokasi Pembangunan Tower BTS, karena
dianggap meresahkan warga sekitar.
- Pelaporan dan Penapisan
Pada tahapan ini dibagi menjadi tiga yaitu: (a). Pengaduan; (b). Penapisan; dan
(c). Penilaian konflik, serta (d) Usulan pilihan penanganan konflik
a. Pengaduan
Pada tahap ini, setiap pelaku usaha yang sedang menghadapi konflik yang
bermaksud meminta bantuan atau layanan kepada “unit layanan pengaduan”. ,
dimana, pelapor diminta untuk memberikan berkas-berkas yang dibutuhakan,
seperti:
- Identitas pemohon antara lain memuat informasi nama, alamat dan nomor
telepon yang bisa dihubungi;
- Pihak yang berkonflik;
- Lokasi terjadinya konflik;
- Penyebab terjadinya konflik;
- Waktu terjadinya konflik;
- Kerugian yang timbul akibat konflik;
- Tuntutan yang diinginkan; dan
- Dokumen pendukung lainnya

Contohnya, Masyarakat banjar Tektek melakukan pengaduan ke Ombudsman


RI perwakilan Bali

b. Penapisan
Penapisan dilakukan oleh petugas di unit layanan pengaduan konflik Kadin.
Untuk memastikan informasi dan dokumen yang disampaikan oleh pengadu sudah
lengkap atau belum lengkap. Jika sudah lengkap maka diinformasikan kepada
pengadu melalui surat bahwa dokumen telah lengkap dan akan diproses ke tahap
selanjutnya. Jika dokumen belum lengkap maka dimintakan kembali kepada pihak
pengadu untuk melengkapi dokumen. Tahap penapisan ini merupakan penapisan
administratif.
Contohnya, Pihak Omndusman menerima laporan dari masyarakat, kemudian
memastikan informasi yang diberikan apakah valid atau tidak
c. Penilaian Konflik
Pada tahap ini, unit layanan pengaduan akan menilai konflik yang sedang
terjadi, apakah konflik tersebut harus diatasi dengan menggunakan pihak ketiga,
atau bisa diatasi tanpa menggunakan pihak ketiga. Contohnya, Ombdusman
memberikan alternatif pilihan penyelesaian konflik
d. Usulan Pilihan Penanganan Konflik
Pada tahap ini, Unit Pelayanan dan Pengaduan memberikan usulan mengenai
strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam menyelesaikan konflik. Contohnya,
Ombdusman memberikan usulan penanganan konflik berupa konsoliasi
- Penyelesaian
Pada tahap ini, konflik diselesaikan dengan cara yang telah disepakati.
Contohnya, konflik diselesaikan dengan melalui konsoliasi
- Pelaksanaan Hasil Penyelesaian
Setelah strategi penanganan konflik dipilih dan dilaksanakan, maka selanjutnya
akan mendapatkan keputusan akhir. Keputusan akhir tersebut akan dijalankan
oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Contohnya, PT.Telkomsel
akan melakukan relokasi tower BTS dalam waktu 5th, sebagai hasil dari
kesepakatan konsoliasi yang telah dilakukan.
- Kasus Selesai
Setelah kesepakatan tersebut dilaksanakan dan apabila tidak ada tuntutan lagi
oleh pihak-pihak yang terlibat, maka kasus tersebut dianggap selesai. Contohnya,
ketika tidak ada lagi tuntutan dari telkomsel dan masyarakat, maka kasus tersebut
ditutup.
b. Perbedaan Penanganan Konflik pada Individu, Kelompok dan Organisasi
Penanganan konflik pada individu, kelompok dan organisai tentu tidaklah sama. Pada
konflik individu, penanganan konflik dilakukan tanpa menggunakan pihak ketiga,
melainkan dapat ditangani oleh individu itu sendiri. Sedangkan, pada konflik
kelompok ditangani dengan menggunakan pihak ketiga, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa konflik kelompok diselesaikan tanpa menggunakan pihak ketiga.
Pada konflik organisasi, penanganan konflik dilakukan dengan menggunakan pihak
ketiga. Kecil kemungkinan dalam konflik organisasi tidak melibatkan pihak ketiga,
hal ini dikarenakan konflik organisasi terjadi antara 1 organisasi dengan organisasi
lainnya yang memiliki perbedaan visi, misi dan tujuan.

3. Jelaskan dan Berikan Contoh:


a. Fungsi dan Manfaat Konflik
b. Dampak Konflik bagi Individu, Antar Individu, Kelompok dan
Organisasi/Perusahaan

Jawab:

a. Fungsi dan Manfaat Konflik


Fungsi konflik adalah mempertahankan identitas dan batas-batas kelompok
sosial dan masyarakat, melenyapkan unsur pemecah belah dan menjadikan integrasi
kembali serta meredakan ketegangan antara pihak-pihak yang terlibat. Manfaat
konflik adalah konflik membantu memunculkan dan mempertegas persoalan, konflik
memberikan kekuatan untuk lebih fokus pada isu-isu dari persoalan, konflik
membantu kita untuk belajar dan mengambil manfaat dari berbagai perbedaan.
b. Dampak Konflik bagi individu, antar individu, kelompok dan
organisasi/perusahaan.
Terjadinya konflik tentu akan membawa dampak bagi pihak-pihak yang
terlibat. Konflik tidak selalu membawa dampak negatif (Konflik disfungsional) bagi
pihak-pihak yang terlibat, namun juga memberika dampak positif (konflik
fungsional). Dampak konflik yang terjadi tentu berbeda-beda tergantung dari jenis
konflik yang terjadi. pada konflik Individu, dampak yang ditimbulkan adalah berupa
perubahan sikap dari individu itu sendiri, contohnya, ketika seorang individu
mengalami konflik dimana harapannya tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya
terjadi,maka sikap dari individu tersebut akan cenderung berubah, seperti dari yang
awalnya bersemangat, ketika terjadi konflik maka semangatnya memudar.
Pada konflik yang terjadi antar individu, dampak yang terjadi adalah
perubahan sikap. Contohnya, ketika dua orang sahabat yang memiliki perbedaan
pandangan tentang suatu hal yang membuat mereka berkonflik, maka sikap mereka
cenderung akan berubah, seperti sikap yang dulunya perhatian, setelah terjadinya
konflik, berubah menjadi sikap yang cuek. Pada konslik kelompok dampak yang
ditimbulkan adalah menimbulkan keretakan antar kelompok, menyebabkan jatuhnya
korban jiwa, terjadi perubahan kepribadian, selain itu terdapat juga dampak
positifnya, yaitu dapat menciptakan integrasi yang harmonis antar kelompok,
meningkatkan solidaritas antar anggota kelompok, mengurangi rasa ketergantungan
antar kelompok. Contohnya, ketika terjadi konflik antara divisi keuangan dengan
divisi marketing, dampak positif yang ditimbulkan adalah solidaritas dari masing-
masing divisi meningkat yang nantinya akan berdampak pada kinerja karyawan,
namun dampak negatifnya adalah hubungan yang tidak harmonis antara divisi
keuangan dengan divisi marketing.
Pada konflik organisasi atau perusahaan, dampak yang ditimbulkan adalah
berupa dampak posisif dan negatif. Positifnya, konflik dapat meningkatkan efektivitas
menyeluruh sesuatu organisasi karena kelompok-kelompok atau individu-individu
dipaksa olehnya untuk menyesuaikan diri terhadap linlingkungan eksternal yang
berubah, tingkat energi SDM dalam organisasi/perusahaan meningkat. Contohnya,
ketika terjadi konflik antar McD dan KFC, maka SDM dari masing-masing pihak
akan bersatu untuk menjadi lebih baik daripada lawannya, hal ini akan meningkatkan
kinerja dari masing-masing pihak.

4. Jelaskan dan Berikan Contoh:


a. Tahapan-tahapan dalam Penanganan Konflik
b. Strategi untuk Menangani Konflik

Jawab:

a. Tahapan-Tahapan dalam Penanganan konflik


Tahapan Penangan konflik adalah pelaporan dan penapisan, penyelesaian,
pelaksanaan hasil penyelesaian, dan kasus selesai.
- Terjadinya konflik
Pada Tahap ini, konflik mulai muncul. Contohnya: Terjadinya Konflik antara
masyarakat banjar tektek, Bali dengan PT. Telkomsel, dimana masyarakat
meminta PT.Telkomsel untuk merelokasi Pembangunan Tower BTS, karena
dianggap meresahkan warga sekitar.
- Pelaporan dan Penapisan
Pada tahapan ini dibagi menjadi tiga yaitu: (a). Pengaduan; (b). Penapisan; dan
(c). Penilaian konflik, serta (d) Usulan pilihan penanganan konflik
e. Pengaduan
Pada tahap ini, setiap pelaku usaha yang sedang menghadapi konflik yang
bermaksud meminta bantuan atau layanan kepada “unit layanan pengaduan”. ,
dimana, pelapor diminta untuk memberikan berkas-berkas yang dibutuhakan,
seperti:
- Identitas pemohon antara lain memuat informasi nama, alamat dan nomor
telepon yang bisa dihubungi;
- Pihak yang berkonflik;
- Lokasi terjadinya konflik;
- Penyebab terjadinya konflik;
- Waktu terjadinya konflik;
- Kerugian yang timbul akibat konflik;
- Tuntutan yang diinginkan; dan
- Dokumen pendukung lainnya

Contohnya, Masyarakat banjar Tektek melakukan pengaduan ke Ombudsman


RI perwakilan Bali

f. Penapisan
Penapisan dilakukan oleh petugas di unit layanan pengaduan konflik Kadin.
Untuk memastikan informasi dan dokumen yang disampaikan oleh pengadu sudah
lengkap atau belum lengkap. Jika sudah lengkap maka diinformasikan kepada
pengadu melalui surat bahwa dokumen telah lengkap dan akan diproses ke tahap
selanjutnya. Jika dokumen belum lengkap maka dimintakan kembali kepada pihak
pengadu untuk melengkapi dokumen. Tahap penapisan ini merupakan penapisan
administratif.
Contohnya, Pihak Omndusman menerima laporan dari masyarakat, kemudian
memastikan informasi yang diberikan apakah valid atau tidak
g. Penilaian Konflik
Pada tahap ini, unit layanan pengaduan akan menilai konflik yang sedang
terjadi, apakah konflik tersebut harus diatasi dengan menggunakan pihak ketiga,
atau bisa diatasi tanpa menggunakan pihak ketiga. Contohnya, Ombdusman
memberikan alternatif pilihan penyelesaian konflik
h. Usulan Pilihan Penanganan Konflik
Pada tahap ini, Unit Pelayanan dan Pengaduan memberikan usulan mengenai
strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam menyelesaikan konflik. Contohnya,
Ombdusman memberikan usulan penanganan konflik berupa konsoliasi
- Penyelesaian
Pada tahap ini, konflik diselesaikan dengan cara yang telah disepakati.
Contohnya, konflik diselesaikan dengan melalui konsoliasi
- Pelaksanaan Hasil Penyelesaian
Setelah strategi penanganan konflik dipilih dan dilaksanakan, maka selanjutnya
akan mendapatkan keputusan akhir. Keputusan akhir tersebut akan dijalankan
oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Contohnya, PT.Telkomsel
akan melakukan relokasi tower BTS dalam waktu 5th, sebagai hasil dari
kesepakatan konsoliasi yang telah dilakukan.
- Kasus Selesai
Setelah kesepakatan tersebut dilaksanakan dan apabila tidak ada tuntutan lagi
oleh pihak-pihak yang terlibat, maka kasus tersebut dianggap selesai. Contohnya,
ketika tidak ada lagi tuntutan dari telkomsel dan masyarakat, maka kasus tersebut
ditutup.
b. Strategi dalam penanganan konflik
Terdapat beberapa strategi penanganan konflik, yaitu:
- Strategi Penghindaran, yaitu cara menangani konflik dengan
menghindarinya, dimana strategi ini digunakan ketika masing-masing
pihak yang terlibat merasa bahwa konflik yang terjadi tidaklah penting
serta tidak memberikan manfaat. Individu atau pihak yang terlibat merasa
bahwa tidak akan memberikan manfaat apabila mereka menghadapi
konflik tersebut. Contohnya, ketika terjadi perbedaan pandangan tentang
suatu hal, seperti Si A yang mengatakan bahwa anjing itu lucu, tetapi si B
mengatakan bahwa anjing tidaklah lucu, maka mereka lebih memilih untuk
menghindari konflik tersebut karena menganggap itu tidak ada
manfaatnya.
- Strategi akomodasi, dimana cara untuk mengatasi konflik dengan
mengalah atau mengorbankan kepentingan diri sendiri, biasanya strategi
ini digunakan ketika salah satu pihak lebih mementingkan hubungannya
dengan pihak lain. Contohnya, ketika terdapat pasangan suami istri yang
berdebat mengenai tempat makan yang akan dituju, Suami memilih
warung lalapan, sedangkan Istri memilih Restoran. Akan tetapi karena
ingin menjaga hubungan yang tetap harmonis, Suami memilih untuk
mengalah dan menuruti keinginan dari Istri.
- Strategi negosiasi integratif, yaitu cara mengatasi konflik dengan
mengintegrasikan kepentingan yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat
untuk mencapai suatu kesepakatan yang sama-sama menguntungkan.
Contohnya, adalah pada hubungan perusahaan dengan supplayernya,
diaman disatu sisi perusahaan meminta harga yang minimal dengan
kualitas yang maksimal, sedangkan supplayer menginginkan hal yang
sebaliknya. Dengan melakukan strategi negosiasi integratif, maka mereka
sepakat untuk menentukan harga sesuai dengan kualitas barang, dimana
ketika kualitas maksimal, maka harga juga akan naik, begitupun
sebaliknya.
- Strategi kolaborasi, yaitu dilakukan dengan cara mengintegrasikan ide-ide
beberapa orang yang menghadapi konflik, untuk memuaskan pihak-pihak
yang terlibat. Contohnya, konflik antara karyawan dengan manajemen,
dimana, mereka menyatukan masing-masing pendapat hingga mereka
mencapai suatu kesepakatan tanpa ada yang mengalami kerugian.
- Strategi kompromi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pendekatan
kepada pihak-pihak yag terlibat untuk bersedia mengalah atau tidak
mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga
hubungan dan kepentingan bersama. Contohnya, membuat kesepakatan
antara serikat buruh dan perusahaan masalah upah yaitu dengan menaikan
upah buruh namun tidak sebanyak yang dituntut serikat buruh karena
mengikuti kondisi keuangan perusahaan.
- Strategi kompetisi, yaitu penanganan konflik dengan menggunakan
pendekatan menang kalah, dimana satu pihak yang berkompetisi
termotivasi untuk mengalahkan pihak lawan. Contohnya, apabila terjadi
konflik di masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan
kekuasaan yang dimilikinya, misalnya dengan memberikan alternatif siapa
yang tidak setuju, dipersilahkan untuk mengundurkan diri.

5. Jelaskan dan Berikan Contoh:


a. Hubungan Pengelolaan dan Penanganan Konflik pada
Organisasi/Perusahaan
b. Hambatan-Hambatan yang Terjadi pada saat Penanganan Konflik di
Perusahaan.

Jawab:

a. Hubungan Pengelolaan dan Penanganan Konflik pada Organisasi/Perusahaan


Suatu perusahaan atau organisasi tidak akan luput dari adanya konflik. Konflik dapat
muncul dari berbagai sumber, seperti perbedaan pendapat, perbedaan visi dan misi,
sensitivitas yang tinggi, dan lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan, konflik harus
dikelola terlebih dahulu, setelah itu baru ditangani. Pengelolaan konflik ini
maksudnya adalah perusahaan atau organisasi memilah-milah konflik yang mungkin
akan memberikan dampak yang buruk pada perusahaan dengan konflik yang tidak
terlalu merugikan perusahaan. Suatu perusahaan tidak mungkin menyelesaikan semua
konflik yang ada bahkan konflik yang tidak bisa menghasilkan manfaat bagi siapapun
dan tidak akan berpengaruh terhadap perusahaan, melainkan perusahaan memilah
konflik yang paling memberikan dampak bagi perusahaan. Setelah itu, perusahaan
baru akan menetapkan strategi untuk menangani konflik tersebut dengan strategi-
strategi yang ada. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan
pengelolaan dan penanganan konflik adalah saling berkesinambungan, dimana ketika
perusahaan akan menangani konflik, perusahaan terlebih dahulu mengelola konflik-
konflik yang ada, agar lebih efektif dan efesien.

b. Hambatan-hambatan yang Terjadi pada saat Penanganan Konflik di


Perusahaan.

Dalam penanganan konflik pada suatu perusahaan, tentu tidak semuanya akan
berjalan mulus, yaitu terdapatnya hambatan-hambatan dalam proses penanganan
konfliknya. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah:
- Pihak-pihak yang terlibat tidak mau cooperative, dimana dalam proses
penanganan konflik, terdapat salah satu pihak yang enggan untuk
mengikuti prosedur-prosedurnya.
- Sikap yang tidak mau mengalah/keras kepala dari pihak yang terlibat.
- Tidak tersedianya dana untuk memanggil pihak ketiga, yang menyebabkan
konflik tiak bisa diatasi.

Contohnya, ketika terdapat konflik antara 2 orang, namun 1 pihak sangat


enggan untuk menyelesaikan konflik tersebut sehingga Ia tidak hadir di setiap akan
mengadakan rapat untuk memecahkan konflik, namun pihak yang lainnya sangat
ingin untuk menyelsaikan konflik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai