Oleh:
NIM: 1707521026
ABSEN : 02
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
Nama : Made Bintang Sriwahyuni
NIM : 1707521026
Absen : 02
Jawab:
Jawab:
b. Penapisan
Penapisan dilakukan oleh petugas di unit layanan pengaduan konflik Kadin.
Untuk memastikan informasi dan dokumen yang disampaikan oleh pengadu sudah
lengkap atau belum lengkap. Jika sudah lengkap maka diinformasikan kepada
pengadu melalui surat bahwa dokumen telah lengkap dan akan diproses ke tahap
selanjutnya. Jika dokumen belum lengkap maka dimintakan kembali kepada pihak
pengadu untuk melengkapi dokumen. Tahap penapisan ini merupakan penapisan
administratif.
Contohnya, Pihak Omndusman menerima laporan dari masyarakat, kemudian
memastikan informasi yang diberikan apakah valid atau tidak
c. Penilaian Konflik
Pada tahap ini, unit layanan pengaduan akan menilai konflik yang sedang
terjadi, apakah konflik tersebut harus diatasi dengan menggunakan pihak ketiga,
atau bisa diatasi tanpa menggunakan pihak ketiga. Contohnya, Ombdusman
memberikan alternatif pilihan penyelesaian konflik
d. Usulan Pilihan Penanganan Konflik
Pada tahap ini, Unit Pelayanan dan Pengaduan memberikan usulan mengenai
strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam menyelesaikan konflik. Contohnya,
Ombdusman memberikan usulan penanganan konflik berupa konsoliasi
- Penyelesaian
Pada tahap ini, konflik diselesaikan dengan cara yang telah disepakati.
Contohnya, konflik diselesaikan dengan melalui konsoliasi
- Pelaksanaan Hasil Penyelesaian
Setelah strategi penanganan konflik dipilih dan dilaksanakan, maka selanjutnya
akan mendapatkan keputusan akhir. Keputusan akhir tersebut akan dijalankan
oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Contohnya, PT.Telkomsel
akan melakukan relokasi tower BTS dalam waktu 5th, sebagai hasil dari
kesepakatan konsoliasi yang telah dilakukan.
- Kasus Selesai
Setelah kesepakatan tersebut dilaksanakan dan apabila tidak ada tuntutan lagi
oleh pihak-pihak yang terlibat, maka kasus tersebut dianggap selesai. Contohnya,
ketika tidak ada lagi tuntutan dari telkomsel dan masyarakat, maka kasus tersebut
ditutup.
b. Perbedaan Penanganan Konflik pada Individu, Kelompok dan Organisasi
Penanganan konflik pada individu, kelompok dan organisai tentu tidaklah sama. Pada
konflik individu, penanganan konflik dilakukan tanpa menggunakan pihak ketiga,
melainkan dapat ditangani oleh individu itu sendiri. Sedangkan, pada konflik
kelompok ditangani dengan menggunakan pihak ketiga, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa konflik kelompok diselesaikan tanpa menggunakan pihak ketiga.
Pada konflik organisasi, penanganan konflik dilakukan dengan menggunakan pihak
ketiga. Kecil kemungkinan dalam konflik organisasi tidak melibatkan pihak ketiga,
hal ini dikarenakan konflik organisasi terjadi antara 1 organisasi dengan organisasi
lainnya yang memiliki perbedaan visi, misi dan tujuan.
Jawab:
Jawab:
f. Penapisan
Penapisan dilakukan oleh petugas di unit layanan pengaduan konflik Kadin.
Untuk memastikan informasi dan dokumen yang disampaikan oleh pengadu sudah
lengkap atau belum lengkap. Jika sudah lengkap maka diinformasikan kepada
pengadu melalui surat bahwa dokumen telah lengkap dan akan diproses ke tahap
selanjutnya. Jika dokumen belum lengkap maka dimintakan kembali kepada pihak
pengadu untuk melengkapi dokumen. Tahap penapisan ini merupakan penapisan
administratif.
Contohnya, Pihak Omndusman menerima laporan dari masyarakat, kemudian
memastikan informasi yang diberikan apakah valid atau tidak
g. Penilaian Konflik
Pada tahap ini, unit layanan pengaduan akan menilai konflik yang sedang
terjadi, apakah konflik tersebut harus diatasi dengan menggunakan pihak ketiga,
atau bisa diatasi tanpa menggunakan pihak ketiga. Contohnya, Ombdusman
memberikan alternatif pilihan penyelesaian konflik
h. Usulan Pilihan Penanganan Konflik
Pada tahap ini, Unit Pelayanan dan Pengaduan memberikan usulan mengenai
strategi apa yang sebaiknya digunakan dalam menyelesaikan konflik. Contohnya,
Ombdusman memberikan usulan penanganan konflik berupa konsoliasi
- Penyelesaian
Pada tahap ini, konflik diselesaikan dengan cara yang telah disepakati.
Contohnya, konflik diselesaikan dengan melalui konsoliasi
- Pelaksanaan Hasil Penyelesaian
Setelah strategi penanganan konflik dipilih dan dilaksanakan, maka selanjutnya
akan mendapatkan keputusan akhir. Keputusan akhir tersebut akan dijalankan
oleh masing-masing pihak yang sedang berkonflik. Contohnya, PT.Telkomsel
akan melakukan relokasi tower BTS dalam waktu 5th, sebagai hasil dari
kesepakatan konsoliasi yang telah dilakukan.
- Kasus Selesai
Setelah kesepakatan tersebut dilaksanakan dan apabila tidak ada tuntutan lagi
oleh pihak-pihak yang terlibat, maka kasus tersebut dianggap selesai. Contohnya,
ketika tidak ada lagi tuntutan dari telkomsel dan masyarakat, maka kasus tersebut
ditutup.
b. Strategi dalam penanganan konflik
Terdapat beberapa strategi penanganan konflik, yaitu:
- Strategi Penghindaran, yaitu cara menangani konflik dengan
menghindarinya, dimana strategi ini digunakan ketika masing-masing
pihak yang terlibat merasa bahwa konflik yang terjadi tidaklah penting
serta tidak memberikan manfaat. Individu atau pihak yang terlibat merasa
bahwa tidak akan memberikan manfaat apabila mereka menghadapi
konflik tersebut. Contohnya, ketika terjadi perbedaan pandangan tentang
suatu hal, seperti Si A yang mengatakan bahwa anjing itu lucu, tetapi si B
mengatakan bahwa anjing tidaklah lucu, maka mereka lebih memilih untuk
menghindari konflik tersebut karena menganggap itu tidak ada
manfaatnya.
- Strategi akomodasi, dimana cara untuk mengatasi konflik dengan
mengalah atau mengorbankan kepentingan diri sendiri, biasanya strategi
ini digunakan ketika salah satu pihak lebih mementingkan hubungannya
dengan pihak lain. Contohnya, ketika terdapat pasangan suami istri yang
berdebat mengenai tempat makan yang akan dituju, Suami memilih
warung lalapan, sedangkan Istri memilih Restoran. Akan tetapi karena
ingin menjaga hubungan yang tetap harmonis, Suami memilih untuk
mengalah dan menuruti keinginan dari Istri.
- Strategi negosiasi integratif, yaitu cara mengatasi konflik dengan
mengintegrasikan kepentingan yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat
untuk mencapai suatu kesepakatan yang sama-sama menguntungkan.
Contohnya, adalah pada hubungan perusahaan dengan supplayernya,
diaman disatu sisi perusahaan meminta harga yang minimal dengan
kualitas yang maksimal, sedangkan supplayer menginginkan hal yang
sebaliknya. Dengan melakukan strategi negosiasi integratif, maka mereka
sepakat untuk menentukan harga sesuai dengan kualitas barang, dimana
ketika kualitas maksimal, maka harga juga akan naik, begitupun
sebaliknya.
- Strategi kolaborasi, yaitu dilakukan dengan cara mengintegrasikan ide-ide
beberapa orang yang menghadapi konflik, untuk memuaskan pihak-pihak
yang terlibat. Contohnya, konflik antara karyawan dengan manajemen,
dimana, mereka menyatukan masing-masing pendapat hingga mereka
mencapai suatu kesepakatan tanpa ada yang mengalami kerugian.
- Strategi kompromi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pendekatan
kepada pihak-pihak yag terlibat untuk bersedia mengalah atau tidak
mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga
hubungan dan kepentingan bersama. Contohnya, membuat kesepakatan
antara serikat buruh dan perusahaan masalah upah yaitu dengan menaikan
upah buruh namun tidak sebanyak yang dituntut serikat buruh karena
mengikuti kondisi keuangan perusahaan.
- Strategi kompetisi, yaitu penanganan konflik dengan menggunakan
pendekatan menang kalah, dimana satu pihak yang berkompetisi
termotivasi untuk mengalahkan pihak lawan. Contohnya, apabila terjadi
konflik di masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan
kekuasaan yang dimilikinya, misalnya dengan memberikan alternatif siapa
yang tidak setuju, dipersilahkan untuk mengundurkan diri.
Jawab:
Dalam penanganan konflik pada suatu perusahaan, tentu tidak semuanya akan
berjalan mulus, yaitu terdapatnya hambatan-hambatan dalam proses penanganan
konfliknya. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah:
- Pihak-pihak yang terlibat tidak mau cooperative, dimana dalam proses
penanganan konflik, terdapat salah satu pihak yang enggan untuk
mengikuti prosedur-prosedurnya.
- Sikap yang tidak mau mengalah/keras kepala dari pihak yang terlibat.
- Tidak tersedianya dana untuk memanggil pihak ketiga, yang menyebabkan
konflik tiak bisa diatasi.