Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIS

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH RUANG HEMODIALISA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:
Nama : Nazila Rahmatina, S.kep
NPM : 1914901110051
Preseptor Akademik : Linda, Ns., M.Kep
Preseptor Klinik : H. M. Sabirin, S.Kep., Ns., MM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2019
LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL KRONIK (CKD)

Definisi Manifestasi Klinis


Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal 1. Hipertensi : akibat retensi cairan dan natrium dari
untuk mempertahankan metabolisme serta aktivitas sistem renin angiotensin- aldosterone
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi 2. Gagal jantung kongestif dan udem polmonar : akibat
struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi cairan berlebihan
penumpukan sisa metabolit (toksik uremik) di dalam 3. Perikarditis : akibat iritasi pada lapisan perikardial
darah (Muttaqin, 2011). oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan
cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat
Etiologi kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi.
1. Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis,
pyelonefritis)
Pemeriksaan Penunjang
2. Penyakit ginjal polikistik
1. Laboratorium :
3. Obstruksi ginjal (neoplasma), dan prostate
Ureum / Creatinine, Hemoglobin, analisa gas darah
4. Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)
(AGD), CCT, (Na, K, Ca, P ), albumin, gula darah
5. Penyakit sistemik seperti (DM, Hipertensi, SLE,
dan trigliserida.
Gout).
Diagostik seperti biopsi ginjal
Komplikasi 2. Radiologi
3. BNO/ foto polos abdomen, IVP( intra vena
1. Hiperkalemia
pielografi), USG, renogram, EKG/ foto jantung, foto
Akibat penurunan eksresi asidosis metabolik,
paru dan foto tulang.
katabolisme dan masukan diet berlebih.
4. ECG
2. Perikarditis, efusi perincardial dan temponade
jantung.
3. Hipertensi Penatalaksanaan
Akibat retensi cairan dan natrium serta mal 1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.
fungsi sistem renin angioaldosteron. 2. Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi;
4. Anemia alumunium hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia;
anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi
Akibat penurunan eritroprotein, rentang usia sel
obat yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti
darah merah, pendarahan gasstrointestina
epoetin alfa bila terjadi anemia.
akibat iritasi
3. Dialisis
5. Penyakit tulang
4. Transplantasi ginjal
Akibat retensi fosfat kadar kalium serum yang
  (Reeves, Roux, Lockhart, 2011)
rendah metabolisme vitamin D, abnormal dan
peningkatan kadar aluminium.
Diagnosa 2 : Ketidakefektifan pola nafas
Diagnosa Keperawatan 1. Definisi
Diagnosa 1 : Intoleransi aktivitas Inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
1. Definisi yang adekuat
Ketidakcukupan energi fisiologis atau 2. Batasan karakteristik
psikologis untuk melanjutkan atau Subjektif :
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin - Disepnea
atau harus dilakukan. - Napas pendek
2. Batasan karakteristik Objektif :
- Ketidaknyamanan atau dispnea saat - Perubahan ekskursi dada
beraktivitas - Napas dalam
- Melaporkan keletihan atau kelemahan - Peningkatan diameter anterior dan
secara verbal - Rasio waktu
- Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak - Pengunaan otot bantu asesorius untuk bernapas
normal sebagai respons terhadap aktivitas 3. Faktor yang berhubungan
- Perubahan EKG yang menunjukkan - Ansietas
aritmia atau iskemia - Posisi tubuh
3. Faktor yang berhubungan - Deformitas tulang
- Tirah baring dan imobilisasi - Deformitas dinding dada
- Kelemahan umum - Penurunan energy dan kelelahan
- Ketidakseimbangan antara suplai dan - Hiperventilasi
kebutuhan oksigen - Sindrome hipoventilasi
- Gaya hidup kurang gerak - Kerusakan muskuluskletal
Pathway

↓ jumlah nefron fungsional

Nefron yang masih utuh


Nefron yang hancur

90 % nefron hancur 75% nefron hancur adaptasi

Tidak dapat mengkompensasi GFR ↓ Nefron hipertropi


(ketidakseimbangan cairan BUN dan kreatinine ↑
elektrolit )
↑kecepatan filtrasi ,
↑beban solute, ↑reabsorbsi
Adaptasi
GFR ↓10 % dari normal
(BUN dan creatinine ↑
↑) Keseimbangan cairan dan
Kecepatan filtrasi dan elektrolit dipertahankan
beban solute ↑
Urine isoosmosis

Fungsi ginjal rendah


Ketidakseimbangan dalam
Kegagalan proses glomerulus dan tubulus
filtrasi
↓ cadangan ginjal

Poliuri nokturi azotemia

Oliguria

Infusiensi ginjal Argiotensin ↑

Uremia ↑
Gagal ginjal Retensi Na +

Penumpukan kristal
urea dikulit
↓ eritopoetin di Kelebihan
ginjal volume cairan

Proritus

SDM ↓ Intoleransi
aktivitas
Gangguan
integritas kulit
Pucat, fatique,
malaise, anemia

Gangguan nutrisi kurang


dari kebutuhan
Intervensi Keperawatan
Tujuan & Kriteria
No. Intervensi (NIC) Rasional
Hasil (NOC)
1. Tujuan : 1. Pantau klien untuk 1. Mengamati sejauh mana
Meningkatkan melakukan aktivitas kemampuan gerak klien untuk
aktivitas atau dilatih
mentoleransi 2. Kaji faktor yang 2. Mengetahui agen, faktor dan
aktivitas yang bisa menyebabkan keletihan penyebab kelemahan dan
dilakukan keletihan pada klien
3. Anjurkan melakukan latihan 3. Untuk memaksimalkan anggota
Kriteria hasil : fisik ROM pasif dan aktif gerak klien
1. Toleransi 4. Pantau repon O2 klien 4. Memaksimalkan pemberian O2
aktivitas klien
2. Ketahanan untuk 5. Pantau nutrisi yang adekuat 5. Maksimalkan pemberian nutrisi
menyelesaikan adekuat
aktivitas
2. Tujuan : 1. Manajeman jalan napas 1. Memfasilitasi kepatenan jalan
Pola napas normal / pemberian O2 napas klien
efektif 2. Ajarkan klien batuk efektif 2. Membersihkan jalan nafas dan
memudahkan aliran O2
Kriteria hasil : 3. Pengisapan alan nafas 3. Mengeluarkan sekret di jalan
Kepatenanan jalan napas klien agar tidak tersumbat
napas 4. Mencegak terjadinya sesak nafas
1. Status respirasi : 4. Atur posisi klien 5. Memastikan kepatenan jalan nafas
ventilasi klien
pergerakan 5. Pantau pernapasan klien 6. Memastikan TTV klien untuk
udara kedalam mnentukan dan mencegah
dan keluar paru 6. Pantau TTV klien komplokasi lebih lanjut.\
baik 7. Mengurangi beban kerja dan
2. Tanda vital mencegah terjadinya sesak nafas
normal 7. Batasi aktivitas berat 8. Memberikan informasi tentang
teknnik relaksasi nafas dalam,
informasi tentang proses penyakit
8. Berikan penkes pada keluarga dan mengurangi gejala.

Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta: EGC.

http://www.askepkeperawatan.com/2015/10/askep-gagal-ginjal-kronik-aplikasi-nanda-nic
noc.html

http://www.perawatina.com

Muttaqin, A. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba


Medika.

Smelzer, Suzanne C. dan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddart Edisi 8. Jakarta: EGC
Banjarmasin, 25 November 2019
` Ners Muda,

(Nazila Rahmatina, S.Kep)

Preseptor Klinik,

(H. M. Sabirin, S.Kep., Ns., MM)

Anda mungkin juga menyukai