Asuhan Keperawatan Presus New
Asuhan Keperawatan Presus New
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6 B
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Klien
- Nama : Ny. S
- Usia : 64 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Jl. Salat Makmur
- Status Pernikahan : Menikah
- Agama : Islam
- Pekerjaan : IRT
- Diagnosa medik : Infark Cerebri Embolik,HF, Pneumonia
- No. Medical Record : 1-XX-XX-XX
- Tanggal Masuk : 17 April 2020
Penanggung Jawab
- Nama : Ny. G
- Usia : 43 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : PNS
- Hubungan dengan klien : Saudara
II. KELUHAN UTAMA
Klien masuk RS dengan keadaan penurunan kesadaran, membuka mata dan
mengerang dengan rangsangan nyeri, tidak bisa berbicara, nafas irreguler,
terdapat retraksi dada .
III.RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum masuk RS, pada tanggal 9 April 2020 klien ada menggalami terjatuh
di meja makan. Datang ke RS dalam keadaan penuruna kesadaran, membuka
mata dan mengerang dengan rangsangan nyeri, tidak bisa berbicara, nafas
irreguler, terdapat retraksi dada .
: Klien
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Keluarga klien mengatakan, hubungan klien dengan orang lain baik, hubungan
klien dengan keluarga baik, klien selalu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
(tetangga) ditempat klien tinggal. Selama dirumah sakit klien tidak mampu
bersosialisasi dengan sesama pasien di ruangan stroke center karena harus tirah
baring, Klien tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan perawat dan tenaga
medis lainnya, di karenakan klien hanya bisa merespon saat diberikan
rangsangan nyeri. Keluarga klien mengatakan klien merasa tidak terbebani deng
an biaya rumah sakit.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Keluarga klien mengatakan klien beragama islam, keluaga klien selalu
mendoakan kesembuhan klien karena keluarga percaya hanya Allah SWT yang
maha menyembuhkan penyakit yang dialami klien. Klien selalu mengerjakan
sholat 5 waktu, tetapi selama dirumah sakit klien tidak bisa melakukan sholat 5
waktu karena klien mengalami penurunan kesadaran.
- Ekspresi wajah, bicara, mood : Ekspresi wajah klien tidak ada,
klien tidak sadarkan diri
- Berpakaian dan kebersihan umum : Klien terlihat rapi
- Tinggi badan, BB, IMT : -
- Gaya berjalan : Klien hanya tirah baring
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/86 mmHg
RR : 32 x/menit
T : 35,80 C
N : 138 x/ menit
SpO2 : 99 % (dengan nasal kanul 3 lpm)
3. Sistem pernafasan
- Hidung : Normal, napas terlihat cepat
- Leher : Tidak ada pembesaran
- Dada :
Bentuk dada : Simetris: Normal
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi: Normal
Gerakan dada :Tidak ada retraksi
Keadaan proxsesus xipoideus: Normal
Suara nafas :Vesikuler
Apakah ada suara nafas tambahan :Tida kada
Apakah ada clubbing :Tidak ada
4. Sistem kardiovaskuler
- Conjuctiva : Terlihat anemis
- Bibir : Terlihat pucat dan tidak cyanosis,
- Tekanan vena jugularis : Tidak ada tekanan vena jugularis
- Ukuran jantung : Tidak terkaji
- Ictus cordis/apex : Tidak terkaji
- Suara jantung : Normal
- Capillary refilling time : Normal kembali ≤ 2 detik
5. Sistem perncernaan
- Bibir : Tampak kering
- Mulut : Tidak ada gangguan, mulut tampak kotor
- Gaster : Normal , tidak ada nyeri
- Abdomen : Normal , tidak ada nyeri
- Anus : Tidak terkaji
6. Sistem indra
- Mata : Konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tampak secret
- Hidung : Tidak ada pembesaran polip, tidak terdapat secret
- Telinga : Keadaan daun telinga normal, fungsi pendengaran baik, tidak
tampak secret telinga
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
Status mental : Status mental Kritis
Kesadaran : Stupor
Bicara : Tidak bisa bicara, hanya merasa jika diberi
rangsangan nyeri
b. Fungsi kranial
Saraf I Olfaktori : Sulit dinilai
Saraf II Optikus : Sulit dinilai
Saraf III Okulomotoris : Sulit dinilai
Saraf IV Trochlearis : Sulit dinilai
Saraf V Trigeminus : Sulit dinilai
Saraf VI Abdusen : Sulit dinilai
Saraf VII Fasialis : Wajah simetris
Saraf VIII Verstibulocochlearis : Sulit dinilai
Saraf IX Glosofaringeus : Sulit dinilai
Saraf X Vagus : Refleks muntah (+)
Saraf XI Asesoris : Sulit dinilai
Saraf XII hipoglusus : Tidak mampu bicara
8. Sistem musculoskeletal
- Kepala : Struktur kepala simetris, hasil CT Scan menunjukkan adanya
pendarahan intra cerebri embolik hemisper kiri.
- Vertebrae : Normal, tidak ada trauma.
- Lutut : Klien tidak mampu menggerakkan lutut kiri dan kanan karena
kesadaran klien stupor.
- Kaki : Klien tidak mampu menggerakkan kaki kiri secara mandiri
dan kaki kanan karena kesadaran klien stupor.
9. Sistem integumen
- Rambut : Rambut klien tampak bersih, tidak ada kotoran, tekstur
lembut dan tidak kering.
- Kulit : Warna kulit sawo matang, kebersihan kulit baik, tidak
terdapat lesi dan odema pada kulit, suhu tubuh teraba hangat
(36,8ºC ), turgor kulit: kembali ke semula setelah ditekan
> 2 detik).
- Kuku : Kuku klien berwarna merah muda, kebersihan kuku baik.
11.Sistem perkemihan
- Edema palpebra :Tidak terkaji
- Moon face :Tidak terkaji
- Edema anasarka :Tidak terkaji
- Keadaan kandung kemih :Tidak terkaji
- Nocturia, dysuria, kencing batu :Tidak terkaji
- Penyakit hubungan sexual :Tidak terkaji
A. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : Sebelum dirawat pasien
minum air mineral sedikit. Setelah sakit pasien mengalami muntah tiap makan
dan minum.Terapi yang diberikan cairan NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam
- Frekuensi minum : Sebelum sakit pasien minum sedikit tapi sering. Selama
sakit pasien tidak mampu minum per oral dikarenakan penurunan kesadaran.
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : Tidak terkaji
A. Perhitungan intake dan output cairan (balance cairan): Input 1500cc/24jam, urine
yang keluar 720cc/24 jam. Balance cairan -700cc. Pasien mengalami dehidrasi.
F. Kebutuhan Olahraga:
- Program olahraga tertentu : Tidak ada
- Berapa lama melakukan dan jenisnya : Tidak ada
- Perasaan setelah melakukan olahraga : Tidak ada
G. Rokok / alcohol dan obat-obatan
- Apakah merokok : Tidak ada riwayat merokok
- Apakah minum minuman keras : Tidak ada riwayat minum alkohol
- Kecanduan kopi, alkohol, tea atau minuman ringan : Tidak ada
- Apakah mengkonsumsi obat dari dokter (marihuana, piltidur, obatbius) :
Pasien minum obat dari dokter karna riwayat gastritis, jenis obat tidak terkaji,
karna obat tidak dibawa.
A. Rekreasi
- Bagaimana perasaan anda saat bekerja : Tidak terkaji
- Berapa banyak waktu luang : Tidak terkaji
- Apakah puas setelah rekreasi : Tidak terkaji
- Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang : Tidak terkaji
- Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja : Tidak terkaji
Kontraindikasi :
SNMC Monoammoniu Obat Indikasi : Obat yang 2x1 Drip
(Stronger m Keras digunakan untuk Ampul
Neo- Glycyrrhizinat memperbaiki fungsi 20 mL
Minophage e 40mg, Asam hati abnormal pada
n C) Amino Asetat penyakit hati kronis.
400mg, L-
Sistein HCl Kontraidikasi : Tidak
20mg. boleh digunakan oleh
pasien yang telah
diketahui memiliki
alergi terhadap
kandungan SNMC
dan pasien dengan
riwayat
aldosteronisme,
miopati, dan
hipopotasemia.
Citicoline Citicoline 500 Obat Indikasi : Untuk 2x250 Injeksi
mg, Citicoline Keras membantu menangani mg Intravena
1000 mg penurunan
kemampuan kognitif
pada usia lanjut.
Kontraindikasi : tidak
boleh diberikan pada
penderita hipertonia
sistem saraf
parasimpatis.
OMZ Omeprazole 40 Obat Indikasi : Untuk 1X40 mg Injeksi
(Omeprazol mg Keras mengatasi penyakit Intravena
e) yang disebabkan oleh
asam lambung.
Kontraidikasi :
Hipersensitif terhadap
OMZ, pasien yang
sedang mengkonsumsi
obat-obatan yang
mengandung
Rilpivirine,
Nelfinavir, Atazanavir
CPg Clopidogel 75 Obat Indikasi : Untuk 1x75 mg Oral
mg Keras membantu mencegah
serangan jantung dan
stroke pada orang
dengan penyakit
jantung, stroke, atau
penyakit sirkulasi
darah.
Kontraindikasi :
hindari pemberian
pada pasien penderita
gangguan organ hati,
gangguan ginjal, tukak
lambung dan
gangguan pembekuan
darah seperti
hemofilia.
Aspilet Acetylsalicylic Obat Indikasi : Untuk terapi 1x80 mg Oral
Acid 80 mg Bebas pengobatan dan
pencegahan angina
pektoris dan infark
miokardium.
Kontraindikasi :
Gangguan perdarahan,
asma, tukak lambung
aktif.
Curcuma Ekstrak Herbal Indikasi : Untuk 3x1 tab Oral
Curcuma mengembalikan nafsu
Xanthorrhiza makan. Selain itu,
Rhizome orang yang memiliki
masalah fungsi hati
untuk memelihara
fungsi hati, juga bisa
dikonsumsi oleh
pasien yang memiliki
kondisi medis
penyakit jantung.
Kontraindikasi :
Adanya alergi atau
hipersensitifitas
terhadap kandugan
curcuma.
HASIL LABORATORIUM
HASIL CT SCAN
FOTO THORAK
FOTO EKG
XI. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 15 April 2020 DS : Defisit volume Asupan
Pukul 10.00 Pasien mengeluh mengalami mu cairan cairan
WITA ntah sebanyak 2x, nafsu makan menurun
berkurang
DO :
GSC: E3V3M3, Kesadaran
stupor
Mukosa bibir kering
PU 150 cc/ 5 jam atau 30
cc/jam
Konsentrasi urine kuning
pekat
TTV nadi meningkat
Kulit terasa kering
CRT > 2 detik
Balance cairan -700cc. Pasie
n mengalami dehidras
2. 15 April 2020 DS: Hambatan Penurunan
Pukul 10.00 Pasien mengeluh mengalami kel mobilitas fisik kekuatan otot
WITA emahan anggota gerak pada kaki
dan tangan di sebelah kanan,
serta badan terasa lemas
DO:
Klien mengalami kelema
han anggota gerak pada
kaki dan tangan di
sebelah kanan
Skala kekuatan otot :
2 2
2 2
Kesadaran stupor
Klien hanya tirah baring
Klien terlihat lemas dan
lemah
3. 15 April 2020 Faktor resiko: Resiko gangguan
Pukul 10.00 Status mental kritis perfusi serebral
WITA Kesadaran stupor
Berbicara tidak jelas hanya
merasa jika diberi ransangan
nyeri
Klien mengalami sakit
intracerebral hemorrhage
(ICH)
I
volume tindakan keperawatan dengan cepat
cairan b/d selama 1x24 jam defisit penyimpaang
asupan volume cairan dapat and dari
cairan teratasi dengan kriteria keadaan
menurun hasil: normal
Mempertahankan 2. Kaji input dan output 2. Mengetahui
urine output sesuai cairan balance cairan
dengan usia dan BB dan elektrolit
Tanda-tanda vital dalam tubuh
dalam batas normal 3. Obesrvasi adanya 3. Agar segera
Tidak ada tanda- tanda-tanda syok dapat
tanda dehidrasi dilakukan
normal dibutuhkan
normal peningkatan
II
mobilitas tindakan keperawatan pasien dalam
fisik b/d selama 3x24 jam hambatan keadaan
penurunan mobilitas fisik dapat normal atau
kekuatan teratasi dengan kriteria tidak
otot hasil: 2. Berikan/ bantu pasien 2. Meningkatkan
Klien mampu untuk melakukan kemampuan
melakukan aktivitas latihan ROM pasien serta
sesuai dengan pasif/aktif menghindari
kemampuannya kontraktur
Tidak terjadi kontaktur sendi
sendi 3. Berikan perawatan 3. Menghindari
Bertambahnya kulit yang baik adanya
kekuatan otot tekanan pada
daerah yang
menonjol
4. Libaatkan keluarga 4. Dukungan
dalam proses dari keluarga
keperawatan akan sangat
5. Kolaborasi dengan ahli membantu
fisioterapi untuk klien
latihan fisik klien 5. Menurunkan
terjadinya
resiko iskemia
jaringan
akibat
sirkulasi
darah yang
jelek pada
daerah yang
tertekan
3. Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mengetahui
III gangguan
perfusi
jaringan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam resiko
gangguan perfusi jaringan
perkemba-
ngan kondisi
pasien
dapat teratasi dengan 2. Observasi status 2. Mengetahui
kriteria hasil: neurologis kecenderunga
Tekanan sistol dan n tingkat
diastol dalam rentang kesadaran dan
normal potensial
Mempertahankan peningkatan
tingkat kesadaran TIK dan
Tidak adanya mengetahui
peningkatan TIK kerusakan
SPP
3. Tinggikan kepala 3. Meninggikan
tempat tidur 15-30 kepala dapat
derajat jika membantu
memungkinkan drainage vena
untuk
mengurangi
kongesti vena
4. Pertahankan 4. Meningkatkan
lingkungan yang istirahat dan
tenang dan batasi menurunkan
jumlah pengunjung rangsangan
yang
membantu
menurunkan
TIK
5. Kolaborasi dengan 5. Membantu
dokter untuk proses
pemberian terapi penyembuhan
4 Resiko Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien latihan 1. Meningkatkan
IV kerusakan
integritas
kulit
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam resiko
kerusakan integritas kulit
ROM dan mobilisasi
jika mungkin
aliran darah
kesemua
daerah tubuh
dapat teratasi dengan 2. Ubah posisi tiap 2 jam 2. Menghindari
kriteria hasil: sekali tekanan dan
Klien mampu meningkatkan
mempertahankan aliran darah
keutuhan kulit 3. Gunakan bantal air 3. Menghindari
Klien mau atau pengganjal yang tekanan yang
berpartisipasi terhadap lunak dibawah daerah- berlebih pada
pencegahan luka daerah yang menonjol daerah yang
Klien mengetahui menonjol
penyebab dan cara 4. Lakukan massage pada 4. Menghindari
pencegahan daerah yang menonjol kerusakan-